Nama : Vinorika Ariyanti Lestari NIM
: 2015.133.048
Resume film The Impossible berkaitan dengan tugas seorang perekam medis, proses pengolaan berkas rekam medis, serta cara penyimpanannya.
Resume : Tugas seorang perekam medis pada film The Impossible yaitu dengan mengidentifikasi korban dan pengisi formulir Rekam Medis bencana dengan seakurat dan seefektif mungkin agar data yang dihasilkan akan menjadi informasi yang berkualitas. Dengan cara melakukan Triage, menurut Depkes (2007) triage dilakukan untuk mengientifikasi secara cepat korban yang membutuhkan stabilisasi segera(perawatan lapangan) dan mengidentifikasi korban yang hanya diselamatkan dengan pembedahan darurat (life-saving surgery). Dalam aktivitasnya, digunakan kartu merah, kuning, hijau dan hitam sebagai kode identitas korban, sebagai berikut : 1) Merah, sebagai penanda yang membutuhkan stabilisasi segera korban mengalami syok oleh berbagai kuasa, gangguan pernafasan, trauma kepala dengan pupil anisokor. 2) Kuning, sebagai tanda korban yang memerlukan pengawasan ketat, tetapi perawatan dapat ditunda sementara. 3) Hijau, sebagai penanda kelompok korban yang tidak memerlukan pengobatan atau pemberian obat dapat ditunda. 4) Hitam, sebagai penanda korban telah meninggal dunia. Proses pengolaan berkas Rekam Medis pada film The Impossible belum sesuai alur dan prosedur pengelolaan Rekam Medis di Rumah Sakit yaitu : 1) Assembling a. Merakit kembali dokumen rekam medis dari rawat jalan, rawat inap, GD. b. Meneliti kelengkapan data rekam medis. c. Meneliti kebenaran pencatatan data rekam medis. d. Mengendalikan dokumen rekam medis yang tidak lengkap untuk dikembalikan ke unit yang bersangkutan. e. Mengendalikan nomor rekam medis. f. Mendistribusikan dan mengendalikan penggunaan formulir rekam medis.
2) Kodding dan Indeksing Kodding : a. Menerima dokumen rekam medis yang sudah lengkap dari assembling. b. Meneliti dan mencatat kode penyakit. c. Menyusun atau membuat daftar kode penyakit sebagai alat bantu. d. Menyerahkan ke bagian indeksing . Indeksing : a. Mencatat hasil pelayanan kedalam formulir indeks penyakit, indeks operasi atau tindakan medis, indeks sebab kematian dan indeks dokter sesuai dengan ketentuan mencatat indeks. b. Menyimpan indeks tersebut sesuai dengan ketentuan menyimpan indeks. 3) Filling a. Penyimpanan dokumen rekam medis. b. Penyedia dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan. c. Melindungi arsip dokumen terhadap kerahasiaan isi data rekam medis. d. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya kerusakan fisik, kimiawi, biologi. 4) Analisis dan Pelaporan a. Mengumpulkan data kegiatan rumah sakit dari sensus harian. b. Merekap sensus harian (RL1). c. Mengumpulkan dan mengolah data penyakit rawat jalan dan rawat inap (RL2). d. Untuk analisis statistik termasuk (BOR, LOS, TOL, BTO, NDR, GDR). e. Fungsi Pokok mengumpulkan dan mengolah data sebab kematian. f. Mengumpulkan dan mengolah data inventaris (RL3). g. Mengumpulkan dan mengolah data ketenagaan rumah sakit (RL4). h. Mengumpulkan dan mengolah data inventaris peralatan medis (RL5). i. Mengumpulkan dan mengolah data infeksi nosocomial (RL6). Karena pasca terjadinya bencana tsunami pada film The Impossible, banyak korban yang dirawat di Rumah Sakit tersebut dan situasi tidak memungkinkan untuk melakukan pengolahan Rekam Medis. Sehingga petugas Rekam Medis tidak dapat pengelolaan berkas Rekam Medis tersebut secara efektif sesuai dengan alur dan prosedur pengelolaan Rekam Medis.
Penyimpanan berkas Rekam Medis pada film The Impossible efektif yaitu dengan cara berkas Rekam Medis disimpan/diletakkan menggantung ditempat tidur pasien. Cara penyimpanan seperti ini bertujuan untuk mempercepat pencarian Rekam Medis karena tidak tersedia ruang filling yang memadai. Seperti pada film The Impossible yaitu pasien korban bencana tsunami yang bernama Maria, berkas rekam medis yang ia miliki disimpan menggantung ditempat tidurnya. Sehingga pada saat pasien dipindahkan dari tempat tidurnya keberadaannya dapat dicari dengan cepat.