Relaksasi 2

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Relaksasi 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,733
  • Pages: 7
PENDAHULUAN Stres tidak bisa dipisahkan dalam setiap aspek kehidupan. Stres bisa dialami oleh siapa saja. Stres memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa ada solusi yang tepat. Terjadinya akumulasi stres ini akibat dari ketidakmampuan individu mengatasi dan mengendalikan stresnya (Crampton.,Hodge, & Mishra, 1995 dalam). Walaupun demikian stres yang optimal akan menghasilkan tantangan dan motivasi untuk maju bagi individu (Spangenberg, & Theron, 1998). Patel (1996:3, dalam Wulandari, 2003:28 dalam Dian Adriana 2005 : 2) menyatakan bahwa stres merupakan reaksi tertentu yang muncul pada tubuh yang bisa disebabkan oleh berbagai tuntutan, misalnya ketika manusia menghadapi tantangan-tantangan (challenge) yang penting, ketika dihadapkan pada ancaman (threat), atau ketika harus berusaha menghadapi harapan-harapan yang tidak realistis dari lingkungannya. Pengalaman stress yang dialami seseorang berasal dari tiga sumber yaitu: lingkungan, tubuh (fisiologi) , dan pikiran ( kognitif). Lingkungan yang bersahabat menuntut kita untuk menyesuaikan diri. Kita harus beradaptasi dengan cuaca, suara, kepadatan tuntutan interpersonal, tekanan waktu, standar penampilan dan berbagai ancaman rasa aman dan harga diri. Sumber stres yang kedua adalah fisiologis. Pertumbuhan yang cepat pada remaja monopause pada wanita, proses menua, penyakit, kecelakaan, gangguan tidur, semuanya membebani tubuh kita. Reaksi seseorang pada ancaman dan perubahan lingkungan juga menyebabkan perubahan dalam tubuh yang menyebabkan keadaan stress. Sumber stres yang ke tiga adalah pikiran. Otak manusia menafsirkan dan menerjemahkan perubahan yang kompleks pada lingkungan dan menetapkan kapan menekankan tombol panik. Cara anda menafsirkan, mempersepsikan, dan melebel pengalaman anda saat ini dn apa yang anda pikirkan pada masa yang akan datang dapat menyebabkan anda relaks atu stress. Menafsirkan wajah cemberut atasan anda yang diartikan bahwa anda tidak disiplin akan menimbulkan kecemasan. Richard Lazarus seorang peneliti tentang stres menyatakan bahwa stres dimulai dari penilaian anda terhadap situasi. Pertama tanya diri anda apa yang terjadi dan mengapa terjadi ( penyebabnya). Kemudian untuk menetapkan pengaruh situasi bagi kesehatn anda, tanyakan sejauh apa bahayanya dan sumber apa yang anda miliki untuk mengatasinya. Menurut Patel, stres tidak selalu bersifat negatif. Pada dasarnya, stres merupakan respon-respon tertentu dari tubuh terhadap adanya tuntutan-tuntutan dari luar. Dengan adanya berbagai tuntutan tersebut, tubuh manusia berusaha mengatasi dengan menciptakan keseimbangan antara tuntutan luar, kebutuhan dan nilai-nilai internal, kemampuan coping personal, dan kemampuan lingkungan untuk memberikan dukungan. Hasil dari interaksi tersebut adalah persepsi terhadap stres. Akibat berbagai persepsi terhadap stres, muncullah 2 kondisi stres yang berbeda, yaitu eustress dan distress. Eustress adalah kondisi stres yang memberikan pengaruh positif bagi individu. Ini terjadi jika sebuah stresor diinterpretasikan sebagai tantangan sehingga dapat meningkatkan motivasi individu yang bersangkutan untuk dapat menyelesaikannya dengan baik. Sedangkan, distress adalah stres yang memberikan pengaruh buruk atau negatif. Distress terjadi ketika individu menginterpretasikannya sebagai sebuah ancaman, hambatan, atau gangguan sehingga dia akan selalu merasa ketakutan dan semakin menurunkan motivasinya untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Stres yang tidak mampu dikendalikan dan diatasi oleh mereka akan memunculkan dampak negatif. Dampak negatif secara kognitif seperti kesulitan konsentrasi, sulit mengingat pelajaran, sulit memahami bahan pelajaran. dampak secara emosional

antara lain sulit memotivasi diri, munculnya perasaan cemas, sedih, kemarahan, frustasi dan afek negatif lainnya. Dampak negatif secara fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang menurun terhadap penyakit, sering pusing, badan terasa lesu dan lemah, dan insomnia. Dampak perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan secara berlebih-lebihan dan beresiko tinggi (Heiman. & Kariv, 2005.; Rice, 1992.; Spangenberg, & Theron, 1998). TEKNIK MENGATASI STRES Jalan pintas yang dapat kita lakukan dalam menanggulangi stres adalah dengan menghindarinya. Tetapi hal ini tidaklah selalu memungkinkan. Disamping itu, besar kemungkinannya bahwa kita akan juga menemui stres pada tempat yang lain. Sebab, semua tempat memiliki berbagai stressor. Satu hal yang bijaksana dalam menanggulangi stres adalah dengan memperkuat pertahanan tubuh serta mempertajam kemauan pribadi untuk mengatasi stres itu. Dalam bab ini akan disajikan tujuh cara bijaksana untuk menganggulangi stres. Ketujuh cara ini dapat dengan mudah dipadukan dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya bukanlah untuk menghilangkan stres sama sekali. Sebab, hanya kematianlah yang dapat membebaskan seseorang dari stres. Paling tidak, ketujuh usulan ini dapat mengurangi stres yang kita alami. · Bersikaplah Realistis dan Positif. Apakah hal yang sangat menakutkan itu benar-benar ada atau hanya sekadar imajinasi belaka? Apakah ukurang masalahnya benar-benar sebesar apa yang dibayangkan? Tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini lalu pertimbangkan jawabannya: “Apakah masalah yang saya hadapi itu akan tetap ada besok, minggu depan, atau bulan depan?” Banyak masalah yang berumur pendek dan yang akan mati dengan sendirinya.“Apakah akibat terburuk yang dapat ditimbulkan oleh problem itu?” Sering kali satu masalah akan tidak terlalu mengkhawatirkan setelah memikirkan hal yang paling buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah itu.Reaksi positif apakah yang dapat saya lakukan?” · Teknik relaksasi. Dalam keadaan sangat rileks segala kegiatan fisiologis dalam tubuh akan menurun. Penggunaan oksigen akan berkurang, proses pembakaran dalam tubuh akan berkurang, dan ketegangan otot akan hilang. Hal ini bukan hanya memungkinkan tubuh untuk membangun serta memperbaiki bagian-bagiannya yang rusak, tetapi juga akan merupakan “obat” bagi otak sadar. Ada berbagai cara untuk menuntun tubuh masuk ke dalam kondisi yang sangat rileks. Di antaranya adalah metode pasif yaitu meditasi, autoanalisis, relaksasi otot bertahap, biofeedback, ataupun sekadar duduk santai. Cara maupunmetodenya tidaklah terlalu penting, yang penting adalah kondisi rileks yang ditimbulkannya. Untuk saat tertentu, metode tertentu pulalah yang paling tepat, dan untuk saat yang lainnya, metode yang lain pula mungkin yang lebih tepat. Satu metode yang sangat praktis untuk memperoleh keadaan relaks diantaranya adalah: a. Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan biceps dan lengan bawah. Sikap tubuh rileks.

b. Kerutkan dahi anda ke atas. Pada saat yang sama tekan kepala anda sejauh mungkin ke belakang, putar searah dengan jarum jam dan kebalikannya. Sekarang kerutkan otot muka anda seperti kenari: cemberut, mata dikedipkan, bibir dimonyongkan ke depan, lidah ditekan ke langit-langit, dan bahu dibungkukkan. Relaks. c. Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik napas dalam masuk, tekan ke luar lambung. Tahan, relaks. Napas dalam, tahan ke luar perut. Tahan. Relaks. d. Tarik kaki dan ibu jari ke belakang ,mengarah ke muka. Tahn, relaks. Lipat ibu jari, secara serentak kencangkan betis, paha dan bokok. Relaks. Atau bisa juga dengan cara lainnya: (a) Duduklah dengan tenang dalam posisi yang baik. (b) Tutuplah mata Anda. (c) Kendurkan semua otot Anda. (d) Tarik napas melalui hidung, lalu keluarkan melalui mulut sambil membayangkan bahwa Anda sedang menyebut “aaaa...” (e) Lakukan ini selama 10 menit sambil menjaga agar Anda tetap dalam keadaan pasif. Stres dapat juga ditanggulangi dengan mengalihkan pikiran kepada sesuatu kepada yang asing, yaitu sesuatu yang benar-benar berbeda dari apa yang sedang mengganggu pikiran, dengan catatan bahwa hal tersebut tidak akan menimbulkan stres yang baru. Sebagai contoh, seseorang dapat mengamati secara sangat mendetail sebuah pulpen, vas bunga, sehelai daun, atau bahkan pola tenun sehelai kain untuk beberapa saat. Hal ini dapat disamakan dengan proses”Stroom Accu.” Sebab sering kali banyak masalah yang sulit dipecahkan bukan karena besarnya masalah itu, melainkan karena baterai otak itu telah “melemah” sehingga perlu di-“Stroom” kembali. · Olahraga. Berbeda dengan metode relaksasi di atas, olahraga adalah metode aktif untuk mencapai kondisi rileks. Olahraga yang baik akan memperkuat tubuh dalam menghadapi stres dengan memperkuat sistem kardiovaskulernya serta dapat berfungsi sebagai sarana pengenduran otot-otot yang menjadi tegang karena stres selama jamjam kerja. Walaupun kebanyakan orang berolahraga hanya selama 30-45 menit saja, namun keuntungannya dalam mengurangi stres dpat dirasakan sampai berjam-jam setelah selesai berolahraga. Olahraga akan merangsang tubuh untuk mengeluarkan dan mengedarkan zat Endorfin, suatu zat yang 200 kali lebih mujarab dalam memberi ketenangan daripada morfin dalam dosis yang sama. Memang kelihatannya aneh mengapa seseorang merasa segar setelah berolahraga walaupun merasa lelah kehabisan tenaga. Beberapa jam kemudian olahraga keras ini akan memberi tidur yang nyenyak. · Asupan Makanan dan Minuman Makanan yang dimakan berhubungan erat dengan cara tubuh bereaksi terhadap stres. Makanan yang bergizi dan menyehatkan dapat memperkuat tubuh dalam menghadapi stres. Dalam keadaan stres kelenjar adrenalin akan dirangsang untuk bekerja lebih keras, sehingga tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon. Dengan demikian, tubuh membutuhkan lebih banyak vitamin, mineral, dan protein. Beberapa ahli menyatakan bahwa seseorang yang berada dalam keadaan stres sebaiknya makan lebih sedikit namun lebih sering dari normalnya. Sementara perdebatan atas kebutuhan vitamin dan stres berlangsung, hampir semua

ahli gizi dan dokter setuju tentang efek kafein terhadap stres. Mereka sepakat bahwa kafein dalam jumlah yang besar akan memperparah stres. Dengan demikian marilah kita gunakan sikap positif, teknik relaksasi, olahraga dan makanan serta minuman yang tepat dalam menanggulangi stres secara efektir. · Stress Melawan Stress Kebakaran padang semak belukar dapat dipadamkan dengan menyiramnya dengan air atau dengan membakar bagian depan arah kemana api tersebut menjalar sehingga api tersebut akan padam pada saat mencapai tempat yang telah dibakar terlebih dahulu. Dengan demikian api dapat dipadamkan dengan dua cara yaitu dengan cara yang lazim digunakan yaitu dengan air atau dengan apa yang berbeda dengan air yaitu api. Ya, api dapat digunakan untuk memadamkan api. Dengan cara yang sama kita dapat menggunakan stres untuk menanggulangi stres, suatu cara yang bertolak belakang dengan metode relaksasi. Pilihan atas salah satu dari dua hal ini ditentukan oleh situasi dan kondisi. Menanggulangi stres berarti mencegah agar stres yang dialami di tempat kerja tidak menjalar ke bagian lain dari hidup kita. Stres yang dapat digunakan untuk memadamkan stres, adalah stres yang benar-benar berbeda dengan stres yang diderita di tempat kerja. Stress penyembuh ini bisa terdiri dari stres tingkat sedang dan stres tingkat berat. Misalnya, mengambil kelas malam yang dapat dijalani dengan relatif lebih santai karena jenis stresnya berbeda. Bermain dengan santai tapi serius, misalnya bermain olah raga dengan anak-anak. Akan sulit bagi siapa pun untuk mengingat-ingat pekerjaan di kantor pada saat dia sedang bermain-main dengan serius dan menikmati permainan tersebut. · Musik Musik memiliki kemampuan luar biasa untuk menimbulkan perasaan tenang atau gusar, terfokus atau tidak terfokus. Musik benar-benar mampu memberi warna jiwa kita. Musik pun memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit dan kelainan tubuh. Ini terbukti pada kehidupan seorang musisi terkenal yang bernama Pablo Casals. Walau pun musisi kondang ini telah tiada tetapi cerita tentang kuasa musik atas tubuhnya dicatat sejarah. Pada akhir-akhir kehidupannya, dia menderita kelainan pada persendian tubuhnya yang jika kambuh akan membuat dirinya tidak mampu bergerak. Dia hanya akan mampu menggerakkan tubuhnya setelah memainkan musik Bach pada Cellonya. Setelah memainkan alat musik ini maka kadar Endorfin dan Kortisol dalam tubuhnya akan meningkat sehingga dia akan hidup dengan energi dan semangat orang muda hari itu. Oleh karena cita rasa musik manusia sangat bervariasi, maka diusulkan agar seseorang yang ingin rilek bersama musik, dia perlu memilih jenis musik yang benarbenar membuatnya rileks dan tenang ketika mendengar musik tersebut. Musik ini dapat didengar di kantor sewaktu bekerja atau di mobil sewaktu mengendarai mobil dan di rumah sewaktu santai di rumah. · Humor Gelak tertawa sangat berkuasa dalam menenangkan situasi yang tegang. Ini benar karena humor memiliki kemampuan untuk meningkatkan kadar Endorfin dan Kortisol dalam tubuh sehingga menimbulkan rasa tenang dan senang. Gelaktertawa adalah bagaikan obat yang mempercepat proses penyembuhan. Akan tetapi gelak tertawa ini akan memberikan keuntungan jika bukan timbul karena mengejek atau menjelekkan

orang lain. Gelak tertawa ini bermanfaat bagi tubuh jika tertawa bersama orang lain atau mentertawakan diri sendiri, bukan ketika mentertawakan orang lain. Ø Terapi Humor (Humor Therapy) Terapi humor merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa dalam rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental (http://www.theherbsplace.com/AHM/ahmhumortherapy.html). Penggunaan tawa dalam terapi akan menghasilkan perasan lega pada individu. Ini disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stres dan rasa sakit. Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan karena beberapa orang mengalami kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes, badut, dan komik. Apabila humor diberikan sebagai satu-satunya stimulus untuk menghasilkan tawa dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi humor, namun jika dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka untuk menciptakan tawa alami (misalnya dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa. Terapi humor modern terjadi sekitar tahun 1930-an, dimana beberapa rumah sakit mengundang badut untuk menghibur anak-anak penderita polio. Tahun 1964, Norman Cousins menerbitkan Anatomy of an Illness yang mendokumentasikan kasus nyata tentang dampak positif penggunaan humor terhadap penyakit. Pada waktu itu, Norman Cousins didiagnosa menderita Cousins Ankylosing Spondylitis, yaitu sebuah penyakit mematikan yang meyebabkan disintegrasi pada jaringan spinalis. Para dokter memberikan prognosis kesembuhan pada Cousin sebesar 1 dibanding 500 kasus. Menghadapi tipisnya angka peluang untuk sembuh, Cousins memutuskan untuk melakukan terapi humor untuk menghibur dirinya sendiri. Dalam pelaksanaannya, Cousins menemukan bahwa 15 menit tertawa terbahak-bahak dapat menghasilkan tidur tanpa rasa sakit selama ± 2 jam. Sampel darah juga menunjukkan bahwa tingkat penyebaran penyakit telah menurun setelah menjalani terapi humor. Pada akhirnya, Cousins benar-benar sembuh dari penyakitnya. Selanjutnya, dia menuliskan pengalaman tersebut pada buku Anatomy of an Illness (http://www.holisticonline.com/Humor_Therapy/humor_therapy_introduction.htm). Ada cukup banyak data dari penelitian medis yang menunjukkan bahwa kendati seseorang hanya berpura-pura tertawa atau bersikap gembira, tubuh telah menghasilkan zat-zat kebahagiaan. Menurut prinsip Neurolinguistic Programming apapun yang terkait dengan usaha memunculkan tawa tetap merupakan suatu bentuk latihan. Tubuh tidak mengetahui perbedaan antara berpikir mengenai sesuatu dengan benar-benar melakukannya. Maka apapun sumbernya, tawa menimbulkan serangkaian perubahan fisiologis yang sama di dalam tubuh kita (Kataria, 2004:5). Sebagai terapi dengan pendekatan yang holistik, terapi humor tidak terlepas dari adanya kelebihan dan kekurangan. Kelebihan terapi humor adalah, antara lain: a. Terapi humor merupakan terapi yang tidak membutuhkan banyak peralatan. Terapi ini dapat dilakukan dengan menggunakan media VCD, majalah, televisi, atau tidak menggunakan peralatan sama sekali, yaitu dengan saling berbagi cerita lucu dengan orang lain. b. Terapi humor tidak memiliki batasan ruang dan waktu dalam pelaksanaannya. Ini dapat diterapkan di kamar, kelas, maupun ruangan terbuka. c. Terapi humor tidak menuntut kehadiran seorang terapis profesional dan dapat diterapkan secara mandiri oleh individu atau kelompok yang menginginkanya. d. Terapi humor dapat dilakukan dalam kelompok maupun individual. Namun,

untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak, biasanya cenderung dilakukan dalam kelompok kecil. e. Tidak ada ketentuan mengenai materi yang digunakan sebagai stimulus humor. Masing-masing individu bebas memilih jenis humor sesuai dengan minat dan keinginannya. Selain kelebihan-kelebihan di atas, penggunaan tawa dalam terapi humor juga memiliki beberapa keterbatasan yang menjadi kekurangannya sebagai sebuah intervensi kesehatan, antara lain: a. Terapi humor tidak dapat diterapkan pada individu dengan beberapa gangguan kesehatan, seperti hernia, wasir parah, penyakit jantung dengan sesak napas, pasca operasi, peranakan turun, kehamilan, serangan pilek dan flu, tuberkulosis, dan komplikasi mata (Kataria, 2004:63-68). Hal ini dikarenakan produksi tawa dikhawatirkan akan mengganggu proses penyembuhan serta dapat menularkan beberapa penyakit tertentu bila dilakukan dalam kelompok. Namun, kekurangan ini dapat dikendalikan jika individu yang bergabung dapat menguasai dirinya sendiri, sehingga tidak melakukan aktifitas tertawa yang berlebihan selama sesi terapi berlangsung. b. Faktor lain yang dapat menjadi penghalang keberhasilan terapi humor adalah tingkat dan jenis sense of humor. Sense of humor adalah bagaimana seseorang mempersepsikan sebuah stimulus sebagai stimulasi humor sehingga dapat menghasilkan tawa. Tingkat sense of humor mengacu kepada seberapa sering seseorang mempersepsikan humor sebagai sebuah stimulus untuk menghasilkan tawa; sedangkan jenis sense of humor mengacu kepada jenis humor apa yang paling dapat membuat seseorang tertawa. Menurut penelitian Hartanti (2002); hanya orang-orang dengan tingkat dan jenis sense of humor tertentu yang mampu merespon stimulasi humor sesuai dengan yang diharapkan. Stres dapat ditanggulangi dengan sikap yang realistis dan positif, teknik relaksasi, olah raga, asupan makanan dan minuman, stres yang berbeda, musik dan humor. Sehingga tidak ada stres yang terlalu besar sehingga tidak dapat ditanggulangi.

PENUTUP Dengan melakukan teknik-teknik sederhana yang telah disebutkan dalam pembahasan di atas, kita akan bisa memperkecil potensi stres yang ada pada diri kita, sehingga kita dapat menjalani rutinitas kehidupan ini dengan lebih baik. Stres bukanlah suatu phobia yang menakutkan, karena dengan membuat stressor sebagai suatu tantangan hidup kita akan dapat menjadikan hidup ini lebih hidup, dengan teknik penanganan stres yang optimal mak kita juga akan lebih termotifasi

untuk menjadi manusia yang semakin maju. Semoga makalah yang kmi buat ini bisa bermanfaat untuk banyak orang khususnya bagi penulis, dan kami mengharapkan kritik yang membangun kepada semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA Davis, Martha. 1995. Panduan relaksasi dan reduksi stress. Jakarta. Penerbit buku Kedokteran EGC. Dian Ariana, Atika. 2005. Terapi Humor untuk Menurunkan Tingkat Stres pada Mahasiswa Baru. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Makalah pada Konferensi Nasional Stress Management dalam Berbagai Setting Kehidupan, Bandung 2-3 Februari 2007 Hutapea, Kartono,

Albert kartini.

M.

2004.

2000.

Teknik Hygiene

Mengatasi Mental.

Stres. Bandung.

www.google.com Mandar

Maju.

Spangenberg, J.J., & Theron, J.C. 1998. Stress and CopingStrategies in Spouses of Depressed Patients. www.Questia.com. Safaria, Triantoro . Stres Ditinjau Dari Active Coping, Avoidance Coping, dan Negative Coping. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Makalah pada Konferensi Nasional Stress Management dalam Berbagai Setting Kehidupan, Bandung 2-3 Februari 2007 Wells, K. R. Humor (http://www.theherbsplace.com/AHM/ahmhumortherapy.html) Prev: Relung jiwa Next: PERJALANAN PENDIDIKAN DI INDONESIA?

Therapy.

Related Documents