Sap-relaksasi-otot-progresif.docx

  • Uploaded by: anik fauziyah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap-relaksasi-otot-progresif.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,671
  • Pages: 13
SATUAN ACARA PENYULUHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI KECEMASAN DI POLI JIWA RST dr. SOEPRAOEN MALANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Keperawatan Jiwa

OLEH: NIKMATU FAUZIYAH NIM. 180070300011054

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi penyuluhan

: Terapi Relaksasi

Pokok bahasan

: Terapi Otot Progresif

Sasaran

: Pengunjung di Ruang Tunggu Poli Jiwa RST dr. Soepraoen Malang

Hari/ Tanggal

:

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Ruang Tunggu Poli Jiwa RST dr. Soepraoen Malang

1. TUJUAN a. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien atau keluarga pengunjung di Poli Jiwa RST dr. Soeparoen dapat mengetahui dan memahami mengenai terapi relaksasi otot progresif.

b. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui tentang: 1) Pengertian relaksasi otot progresif 2) Tujuan relaksasi otot progresif 3) Indikasi pelaksanaan relaksasi otot progresif 4) Cara melakukan relaksasi otot progresif

2. RENCANA KEGIATAN 1. Metode

: Ceramah, diskusi, demonstrasi, dan tanya jawab

2. Media dan Alat Bantu : Leaflet, pertunjukan slides (melalui lembar balik) 3. Tempat dan Waktu a. Tempat Kegiatan

: Poli Jiwa RST dr. Soepraoen

b. Hari/Tanggal

:

4. Pemateri

:

5. Peserta

: Pengunjung di Poli Jiwa RST dr. Soepraoen

6. Waktu

: 30 menit

3. KEGIATAN PENYULUHAN Tahap Kegiatan

Kegiatan perawat

Kegiatan klien

Pembukaan

1. Salam pembuka

1. Menjawab salam 1. Ceramah

( 5 menit)

2. Memperkenalkan diri

2. Mendengarkan

3. Menjelaskan maksud dan tujuan

tentang

2. Tanya jawab

keterangan

penyuluhan 4. Menggali

Media

penyaji pengetahuan

materi

yang

peserta 3. Menyampaikan akan

pengetahuan

disampaikan

tentang

materi

yang disampaikan

Penyajian

dan

1.

diskusi ( 20 menit)

2.

3.

4.

Menggali pengetahuan peserta

-

Memperhatikan

1. Ceramah

tentang relaksasi otot progresif

-

Mendengarkan

2. Demonstrasi

Menjelaskan pengertian relaksasi

keterangan

3. Tanya jawab

otot progresif

penyaji

4. Leaflet

Menjelaskan tujuan relaksasi otot

-

Mengikuti

progresif

menirukan

Menjelaskan indikasi pelaksanaan

demonstrasi

dan

relaksasi otot progresif 5.

Menjelaskan

dan

mendemonstrasikan

cara

melakukan

otot

relaksasi

progresif

Penutup (5 menit)

1. Mengevaluasi kembali

atau menanyakan Peserta

materi

yang

telah pertanyaan,

disampaikan pada peserta 2. Menyimpulkan

kembali

memperhatikan materi menjawab salam

yang telah disampaikan 3. Memberikan

motivasi

menjawab Tanya jawab

kepada

keluarga agar selalu optimis dalam

dan

merawat anggota keluarganya yang sedang sakit 4. Memotivasi untuk pengaplikasian 5. Memberi salam penutup

4. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi terstruktur a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan

panitia

penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung. b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya dalam penyiapan kursi, absensi dan leaflet. c) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan pihak Poli Jiwa RST dr. Soepraoen. 2. Evaluasi proses a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab. c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri.. 3. Evaluasi hasil Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan benar melalui pertanyaan lisan (75%). Pertanyaan postest: 1) Apakah pengertian relaksasi progresif? 2) Apakah tujuan relaksasi progresif? 3) Bagaimana langkah – langkah pelaksanaan relaksasi progresif?

5. MATERI PENYULUHAN (Lampiran)

Lampiran MATERI PENYULUHAN A.

Pengertian Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan

dan kecemasan. Relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi relaksasi yang diberikan kepada pasien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian relaksasi. Teknik ini dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah. Dalam buku Student manual for theory and practice of counseling and psychotherapy, oleh Gerald Corey pada tahun 2005, istilah relaksasi sering digunakan untuk menjelaskan aktifitas yang menyenangkan.Rekreasi, olahraga, pijat, dan menonton bioskop.Semua bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suasana rileks merupakan contoh yang banyak dianggap sebagai relaksasi. Oleh karena itu efek yang dihasilkan adalah perasaan senang, relaksasi mulai digunakan untuk mengurangi ketegangan psikis yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan.Terdapat banyak macam teknik relaksasi yang bisa dilakukan. Terdapat empat macam tipe relaksasi, yaitu: 1.

Relaksasi otot progresif (progresive muscle relaxation)

2.

Pernafasan (diaphragmatic breathing)

3.

Meditasi (attention-focussing exercises)

4.

Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)

Dalam relaksasi otot progresif (progresive muscle relaxation) sendiri, individu akan diberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana cara menegangkan sekelompok otot tertentu kemudian melepaskan ketegangan itu. Bila sudah dapat merasakan keduanya, klien mulai membedakan sensasi pada saat otot dalam keadaan tegang dan rileks. Relaksasi otot progresif adalah suatu cara dari teknik relaksasi yang mengkombinasi latihan nafas dalam dan serangkaian kontraksi dan relaksasi otot. Relaksasi otot progresif yaitu teknik merelaksasikan otot dalam pada bagian tubuh tertentu atau seluruhnya melalui teknik program terapi ketegangan otot.Teknik relaksasi otot dalam merupakan teknik relaksasi yang tidak membutuhkan imajinasi atau sugesti.

B.

Tujuan Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005) dalam Setyoadi dan

Kushariyadi (2011) bahwa tujuan dari teknik ini adalah: 1.

Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.

2.

Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.

3.

Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak memfokus perhatian seperti relaks.

4.

Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.

5.

Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.

6.

Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan, gagap ringan, dan

7.

C.

Membangun emosi positif dari emosi negatif.

Indikasi untuk Pasien Teknik relaksasi mambantu pasien berkoping dari cemas, panik gejala fisik lain

(Mc Cann, 2003). Indikasi lain untuk nyeri otot, cemas, depresi ringan dan insomnia. Kontra indikasi terapi ini adalah pada pasien marah.

D.

SOP Relaksasi Progresif Persiapan

tempat dan alat

Alat-alat: 1. Ruang yang sejuk, tidak gaduh dan alami 2. Tempat tidur atau kursi dengan sandaran rileks ada penopang untuk kaki dan bahu.

Persiapan

1.

Menyiapkan lingkungan yang memungkinkan melakukan kegitan relaksasi oto progresif.

2.

Menjelaskan teknik dasar prosedur yang akan dilakukan dengan cermat agar bisa dimengerti oleh pasien (gunakan otak kanan yang bersifat menerima).

3.

Menjelaskan lama waktu relaksasi otot progresif yang efektif (10-20 menit).

4.

Meminta kepada pasien untuk berdiri, melepaskan alas kaki, memposisikan badan senyaman mungkin dan tidak saling bersentuhan dengan anggota tubuh yang lain serta benda yang ada disekitar.

Proses relaksasi otot progresif

a. Meminta pasien untuk memejamkan mata dengan lembut dan perlahanlahan. b. Meminta pasien untuk menarik napas dalam dan menghembuskan napas dengan panjang. c. Meminta kepada pasien untuk menarik napas dalam: 1. Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan. a. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan. b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi. c. Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik. d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami. e. Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan. 2. Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang. a.

Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang.

b.

Jari-jari menghadap ke langit-langit.

Gambar gerakan 1 dan 2

3. Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada bagian atas pangkal lengan). a. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan. b. Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot biseps akan menjadi tegang.

Gambar gerakan 3

4. Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur. a. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga menyentuh kedua telinga. b. Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang terjadi di bahu punggung atas, dan leher.

Gambar 4 5. Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti dahi, mata, rahang dan mulut). a. Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai

otot terasa kulitnya keriput. b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.

6. Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang.

7. Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut.

Gambar 5, 6, 7 dan 8

8. Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun belakang. a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan. b. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat. c. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.

9. Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan. a. Gerakan membawa kepala ke muka. b. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan

di daerah leher bagian muka.

10. Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung a. Angkat tubuh dari sandaran kursi. b. Punggung dilengkungkan c. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian relaks. d. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot menjadi lurus.

11. Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada. a. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-banyaknya. b. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas. c. Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega. d. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan relaks.

Gambar 9, 10, 11, 12

12. Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut a. Tarik dengan kuat perut ke dalam. b. Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu dilepaskan bebas. c. Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.

Gambar 13,14

13. Gerakan 14 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan betis). a. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang. b. Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan pindah ke otot betis. c. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas. d. Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.

Terminasi

a. Mengeksplorasi perasaaan pasien b. Berdiskusi tentang umpan balik dengan pasien c. Melakukan kontak : topik, waktu dan tempat, untuk kegiatan selanjutnya / terminasi jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Setyoadi,

K.

(2011).

Terapi

Modalitas

Keperawatan

Jiwa

pada

Klien

Psikogeriatrik.Jakarta : Salemba Medika Perry, Patricia A., & Potter, Anne Griffin.(2005). Fundamental Keperawatan buku I edisi 7.Jakarta : Salemba Medika Ramdhani, N., & Putra, A., A. 2006. Pengembangan Multimedia Relaksaasi. (http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2009/08/ otot.pdf). Diakses pada 13 Juni 2016.

relaksasi-

EVALUASI PRE-POST TEST PENYULUHAN

4) Apakah pengertian relaksasi progresif? 5) Apakah tujuan relaksasi progresif? 6) Bagaimana langkah – langkah pelaksanaan relaksasi progresif?

More Documents from "anik fauziyah"