HEPATITIS B DALAM KEHAMILAN Andi Muh Wahyoeri Saputra
Pembimbing: dr. Cinderella A. N. Rieuwpassa, Sp.OG (K)
PENDAHULUAN Infeksi virus Hepatitis B (HBV) saat ini telah dikenal sebagai salah satu masalah utama masyarakat di seluruh dunia. Dari 140.000 wanita hamil di Denmark didapatkan 36.400 (0,26%) wanita menunjukkan hasil HBsAg positif dalam darahnya.
PENDAHULUAN • Diperkirakan lebih dari 50% individu mendapatkan infeksi virus Hepatitis B nya selama masa perinatal • Ibu dengan HBsAg positif memiliki resiko 20% untuk mentransmisikan infeksi tersebut ke anaknya saat melahirkan. Resiko tersebut akan meningkat menjadi lebih dari 90% pada ibu dengan HBeAg positif.
• Ditemukan pertama kali pada tahun 1965 oleh Dr.Blumberg • Hepatitis B merupakan virus berkapsul, berdiameter 42 nm yang termasuk dalam keluarga Hepadnaviridae • mengandung 4 rangkaian yang saling tumpang tindih yaitu protein permukaan (HBsAg), Protein inti/core (HBc/HBeAg), polymerase virus serta transaktivator transkripsi HBx
PERJALANAN PENYAKIT HEPATITIS B
5 fase yang terjadi walau tidak selalu harus terjadi secara berurutan yaitu 1. Fase toleransi Imun 2. Fase imun aktif 3. Fase inaktif/carrier (Fase Laten) 4. Fase reaktif (Hepatitis B HBeAg (-) kronik Aktif) 5. Fase Resolusi
Transmisi ibu-anak secara garis besar dapat dibagi atas :3 1. Transmisi intrauterine/ prenatal 2. Transmisi intrapartum/ saat melahirkan 3. Transmisi Postpartum (selama perawatan bayi )
MANIFESTASI KLINIS • Infeksi akut (prodromal)Tidak spesifik kelemahan, kelelahan, anoreksia, mual, sakit kepala, nyeri otot dan demam derajat rendah. • Infeksi kronik 1. Asimptomatik (carrier) 2. Simptomatik sirosis HCC
• Ikterus muncul sekitar 2-10 hari setelah gejala prodromal, pasien juga akan mengeluhkan rasa tidak nyaman di region perut kanan atas dan pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan adanya hepatomegali
DIAGNOSA 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisis 3. Laboratorium HBsAg (+), anti-HBe IgM
Penatalaksanaan Pada kasus Hepatitis B akut berupa tirah baring (bedrest) dan tinggi protein, diet rendah lemak Wanita hamil sebaiknya diberikan Hepatitis B immunoglobulin (HBIG) Pencegahan Vaksin Hepatitis dengan HBIG
Antiviral Pregnancy Registry lamivudine dan tenovovir merupakan yang paling aman
LAPORAN KASUS Tanggal Pemeriksaan : 2 Januari 2019 Ruangan : IGD KB RS Anutapura Jam : 16.35 WITA
IDENTITAS • • • • • •
Nama : Ny. J Umur : 54 Tahun Pekerjaan : Petani Agama : Kristen Pendidikan : SD Alamat : Banawa Selatan
• • • • •
Nama Suami : Tn. B Umur : 41 tahun Agama : Kristen Pendidikan : SD Pekerjann : Petani
LAPORAN KASUS ANAMNESIS G6 P4 A1 • Menarche : 14 tahun • Perkawinan : 2, ±1 thn
• HPHT : 04/4/2018 • TP : 11/01/2019
Keluhan Utama : Nyeri perut tembus kebelakang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien masuk RS rujukan dari PKM Lembasada dengan keluhan nyeri perut tembus kebelakang dan paha yang dialami sejak subuh hari sebelum masuk RS, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri awalnya sebatas perut namun lama kelamaan tembus kebelakang hingga ke paha. Pasien juga mengeluh adanya pengeluaran darah, lendir, dan air, pengeluaran darah mulai dirasakan sejak malam hari sebelum pasien diantar oleh keluarganya ke Puskesmas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Sedangkan pasien merasakan adanya pengeluaran air dan lendir beberapa saat setelah pengeluaran darah, nyeri kepala, pusing, pandangan kabur disangkal oleh pasien, sesak napas, mual, muntah, dan nyeri uluhati tidak dikeluhkan oleh pasien, BAB dan BAK Lancar
LAPORAN KASUS Riwayat Penyakit Dahulu : Kejang (-), Hipertensi (-), Penyakit Jantung (-), Diabetes Mellitus (-), Asma (-) Riwayat Obstetri : 1. Hamil Pertama : Meninggal pada usia kehamilan 38-39 minggu pada tahun 2007, lahir di rumah dan ditolong oleh dukun, jenis kelamin perempuan, BB (?) gram. 2. Hamil Kedua : Lahir pada tahun 2008, cukup bulan, lahir dirumah dan ditolong oleh dukun, jenis kelamin perempuan, BB (?) gram
LAPORAN KASUS Riwayat Obstetri : 3.
Hamil Ketiga : Lahir pada tahun 2010, cukup bulan, lahir dirumah dan ditolong oleh dukun, jenis kelamin perempuan, BB (?) gram
4.
Hamil Keempat : Abortus pada usia kehamilan 8-9 minggu
5.
Hamil Kelima : Lahir pada tahun 2013, cukup bulan, lahir dirumah dan ditolong oleh bidan, jenis kelamin laki-laki, BB (?) gram
6.
Hamil Keenam : Hamil sekarang
LAPORAN KASUS • Riwayat KB : Tidak • Riwayat Imunisasi : pernah menggunakan KB imunisasi TT (-) • Riwayat ANC : Pemeriksaan kehamilan 1 kali saat kunjungan rumah oleh Bidan Puskesmas
LAPORAN KASUS PEMERIKSAAN FISIK • KU : Sakit sedang • Kesadaran : composmentis • BB : 53 Kg • TB : 146 cm
• TD : 120/70 mmHg • Nadi : 92 x/menit • Respirasi : 22 x/menit • Suhu : 36,7 ºc
Kepala – Leher : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
LAPORAN KASUS Thoraks : • Inspeksi : Pergerakan thoraks simetris, massa (-), retraksi (-). • Palpasi : Ekspansi thoraks simetris kanan dan kiri, vocal fremitus simetris kanan dan kiri, krepitasi (-), nyeri tekan (-). • Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru, batas paru hepar SIC VII linea midclavicula dextra, batas jantung dalam batas normal. • Auskultasi : Suara napas vesikular, ronkhi (-/-), wheezing (-/-). Bunyi jantung I/II murni reguler.
LAPORAN KASUS PEMERIKSAAN OBSTETRI • Pemeriksaan Luar : Pemeriksaan Leopold : – Leopold I : 26 – Leopold II : Punggung Kanan – Leopold III : Presentasi Kepala – Leopold IV : Konvergen (bagian terendah belum masuk PAP) – DJJ : 134 x/menit – HIS : 2x30”/10’ – TBJ : 2170 gram – Pergerakan janin : (+) – Janin kesan : Tunggal
LAPORAN KASUS Pemeriksaan Dalam Vagina : • Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan. • Porsio : Lunak, tebal, posisi antefleksi • Pembukaan : 1cm. • Pengeluaran : Lendir (-), Darah (-), Air ketuban (-) • Penurunan : Hodge 1. . Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
LAPORAN KASUS PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium : (02/01/2019) Parameter
Nilai Normal
Hasil
WBC
4.0-12 x 103/ µL
24,3
RBC
4.0-6.2 x 106/ µL
3,12
Hb
11-17 g/dL
11,6
HCT
35-55%
34,7
PLT
150-400 x 103/µL
407
HbsAG
Non Reaktif
Reaktif
Anti HIV
Non Reaktif
Non Reaktif
LAPORAN KASUS RESUME Wanita, 54 tahun, masuk IGD RSU Anutapura atas rujukan dari PKM Lembasada dengan G6P4A1 usia kehamilan 35-36 minggu, mengeluh nyeri perut tembus kebelakang dan paha yang dialami sejak subuh hari sebelum masuk RS, nyeri dirasakan hilang timbul. Pasien juga mengeluh terdapat pengeluaran darah (+), lendir (+), air (+), BAB (+) BAK (+).
LAPORAN KASUS RESUME Pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 92 x/menit, pernapasan 22 x/menit, suhu 36,7ºC. Sklera ikterus (-/-), TFU = 26 cm, punggung kanan ibu, presentasi kepala, dan bagian terendah belum masuk pintu atas panggul, DJJ=134 x/menit, HIS:2x30”/10’, TBJ:2170 gram. Pemeriksaan dalam (VT) 1 cm, portio tebal lunak. darah (+), lendir (+) air (+)
LAPORAN KASUS RESUME Pemeriksaan Laboratorium didapatkan WBC : 24,3 x 103/ µL, RBC : 3,12 x 106/ µL, HB : 11,6 g/dL, PLT : 407 x 103/ µL, HbsAG : Reaktif, Anti HIV : Non Reaktif
LAPORAN KASUS DIAGNOSIS G6P4A1 Gravid 35-36 minggu + Inpartu Kala 1 fase laten + KPD + Hepatitis B Infection. PENATALAKSANAAN • IVFD RL 28 tetes/menit • Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/IV • Observasi kemajuan persalinan, BJF, HIS, Tanda-tanda vital
Dilakukan Operasi Sectio Caesaria Transperitoneal Profunda pada tanggal 3 Januari 2019 Operator : dr. Heryani, Sp.OG, M. Kes Laporan Operasi : 1. Pasien dibaringkan dengan posisi supine dibawah pengaruh spinal anesteshia 2. Desinfeksi area operasi dengan kasa steril dan betadine 3. Insisi abdomen dengan metode pfannenstiel, lapis demi lapis menembus rongga perut secara tajam dan tumpul, menembus kulit, lemak, otot, facia, dan peritoneum, kontrol perdarahan 4. Eksplorasi cavum abdomen, insisi uterus pada segmen bawah rahim, lapis demi lapis, menembus plica vesicouterina, myometrium, endometrium secara tajam dan tumpul, kontrol perdarahan 5. Pecahkan ketuban, warna ketuban putih keruh, volume kurang 6. Bayi dilahirkan dengan keadaan hidup dengan presentasi kepala, BBL 2800 gram, PBL 47cm, jenis kelamin laki – laki
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Plasenta dilahirkan secara manual dan lengkap Eksplorasi dan bersihkan cavum uteri dengan kasa steril dan betadine Jahit uterus lapis demi lapis, kontrol perdarahan Eksplorasi dan bersihkan cavum abdomen dengan NaCl 0,9%, kontrol perdarahan Jahit abdomen lapis demi lapis dari peritoneum, otot, fascia, lemak dan kulit, kontrol perdarahan Bersihkan luka dan tutup luka menggunakan kasa steril dan betadine Vaginal toilet Operasi Selesai
Hasil: Bayi ♂ , BB 2800 gram , PB 47 cm, LK 33 cm, LD 30 cm DIAGNOSA POST OPERASI: P5A1 + post SCTP a/I KPD + Kala II memanjang + Hepatitis B
LAPORAN KASUS FOLLOW UP Sabtu, 18/02/2017 S : Mual (-), muntah(-), pusing (-), sakit kepala (-), nyeri ulu hati (-), BAB (+), BAK (+). O : TD : 120/80mmHg, N : 88x/m, P : 20x/m, S : 36,5ºC, konjungtiva anemis -/-, sklera ikteri -/-, mata cekung (-/-), lidah kotor (-). A : GIIIP0AII gravid 9 – 10 minggu + Hiperemesis Gravidarum tingkat I. P : - Antasida syrup 3x1 cth. - Asam folat 1x1 tab. - Pregvomit 2x1 tab.
Post SC hari pertama, 03-Januari-2019 Subject : Demam (-), sakit kepala (-), pusing (-),mual muntah (-), sakit ulu hati (-)nyeri bekas operasi (+), PPV (+),BAK (+) perkateter, BAB (-),flatus (-),.
Object : KU : Sakit Sedang Kesadaran : Compos Mentis TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit Kontraksi : Baik ASI : -/Sklera ikterik : -/-
Nadi Suhu TFU Edema
: 72x/menit : 36.70C, : 1 jari dibawah pusat : -/-
Assesment : P5A1 + post SC a/i Ketuban Pecah Dini + Hepatitis B Infection
Planing : Diit makanan lunak dan anjuran makan buah Mobilisasi bertahap
Inj ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV Inj ranitidine 50 mg/8 jam/IV
Ivfd RL 20 tpm
Inj ketorolac 30 mg/8jam/IV
Post SC hari kedua, 4-Januari-2019 Subject : Demam (-), sakit kepala (-), pusing (+),mual muntah (-), sakit ulu hati (-)nyeri bekas operasi (+), PPV (+),BAK (+) perkateter, BAB (-),flatus (-),.
Object : KU : Sakit Sedang Kesadaran : Compos Mentis TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit Kontraksi : Baik ASI : +/+ Sklera ikterik : -/-
Nadi Suhu TFU Edema
: 82x/menit : 36.80C, : 2 jari dibawah pusat : -/-
Assesment : P5A1 + post SC a/i Ketuban Pecah Dini + Hepatitis B Infection
Planing : Diit makanan lunak dan anjuran makan buah Mobilisasi bertahap
Inj ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV Inj ranitidine 50 mg/8 jam/IV
Ivfd RL 20 tpm
Inj ketorolac 30 mg/8jam/IV
Post SC hari ketiga, 5-Januari-2019 Subject : Demam (-), sakit kepala (+), pusing (-),mual muntah (-), sakit ulu hati (-) nyeri bekas operasi (+), PPV (+), BAK (+) perkateter, BAB (-),flatus (+).
Object : KU : Sakit Sedang Kesadaran : Compos Mentis TD : 110/80 mmHg RR : 18x/menit Kontraksi : Baik ASI : +/+ Sklera ikterik : -/-
Nadi Suhu TFU Edema
: 80x/menit : 36.80C, : 2 jari dibawah pusat : -/-
Assesment : P5A1 + post SC a/i Ketuban Pecah Dini + Hepatitis B Infection
Planing : Diit makanan lunak dan anjuran makan buah Mobilisasi bertahap
Inj ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV Inj ranitidine 50 mg/8 jam/IV
Ivfd RL 20 tpm
Inj ketorolac 30 mg/8jam/IV
Post SC hari keempat, 6-Januari-2019 Subject : Demam (-), sakit kepala (-), pusing (-),mual muntah (-), sakit ulu hati (-) nyeri bekas operasi (+), PPV (+), BAK (+) BAB (+),flatus (+).
Object : KU : Sakit Sedang Kesadaran : Compos Mentis TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit Kontraksi : Baik ASI : +/+ Sklera ikterik : -/-
Nadi Suhu TFU Edema
: 82x/menit : 36.80C, : 2 jari dibawah pusat : -/-
Assesment : P5A1 + post SC a/i Ketuban Pecah Dini + Hepatitis B Infection
Planing : • • •
Aff Infus Diit makanan lunak Meloxicam 2 x 7,5 mg
Vit C 2 x 250 mg
PEMBAHASAN Pada kasus ini, pasien wanita usia 54 tahun, rujukan dari PKM Lembasada dengan G6P4A1 usia kehamilan 35-36 minggu, mengeluhkan nyeri perut yang menjalar kebelakang dan paha, nyeri dirasakan hilang timbul. Pasien juga mengeluh terdapat pengeluaran darah, lendir, dan air. Dari anamnesis tidak didapatkan keluhan keluhan kelelahan, anoreksia, mual, sakit kepala, nyeri otot,rasa tidak nyaman pada perut kanan atas dan demam. Secara teori, pasien yang terinfeksi virus Hepatitis B tidak berbeda antara wanita hamil dengan wanita yang tidak hamil, sehingga untuk menegakkan diagnosis hepatitis B pada pasien sangat sulit.
PEMBAHASAN Pada pemeriksaan fisis tanda tanda vital dalam batas normal, tidak tampak ikterus pada sklera, saat dilakukan palpasi abdomen tidak dapatkan nyeri abdomen kanan atas. Secara teori, ikterus akan muncul sekitar 2-10 hari setelah gejala prodromal muncul, pasien juga biasanya akan mengeluhkan rasa tidak nyaman pada region perut kanan atas dan adanya hepatomegali, namun pemeriksaan untuk menemukan adanya hepatomegali tersebut akan sulit pada pasien dengan usia kehamilan lanjut sebab dapat tersamarkan oleh perubahan kondisi fisik akibat kehamilan tersebut.
PEMBAHASAN umumnya ikterus dan gejala lainnya akan menghilang dalam 6 minggu, namun beberapa diantaranya dapat berlanjut menjadi gagal hati yang fulminant, adapula yang menetap lebih dari 6 bulan dan menjadi hepatitis B kronik
PEMBAHASAN Penegakan diagnosis hepatitis B pada pasien ini baru ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium HbSAg sebelum di putuskan untuk rawat inap dan persiapan partus. Hasil pemeriksaan laboratorium HbSAg yang menunjukkan hasil reaktif, hal ini sesuai dengan teori yang mana kebanyakan pasien tidak merasakan adanya gejala yang spesifik, namun saat dilakukan pemeriksaan laboratorium biasanya didapatkan meningkatnya kadar ALT serta ditemukannya antigen Hepatitis B virus (HBsAg) di serum pasien.
PEMBAHASAN Pada kasus ini diputuskan untuk dilahirkan secara normal mengingat status parietas pasien yaitu G5P4A1 dengan ketuban pecah dini dan tidak memiliki riwayat operasi sectio caesaria sebelumnya, namun setelah di observasi hingga pambukaan serviks 10 cm, tidak didapatkan adanya kemajuan persalinan sehingga diputuskan untuk dilakukan tindakan section caesaria. Jika dikaitkan dengan teori, komplikasi yang dapat timbul dari Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, dan dapat menyebabkan gagalnya persalinan normal sehingga diperlukan tindakan section caesaria
PEMBAHASAN Selain itu pilihan metode persalinan pada ibu hamil dengan hepatitis B adalah seksio caesarea karena terdapat resiko tinggi untuk terjadinya transmisi virus dari ibu ke anak pada saat intrapartum. 85 % dari infeksi neonatal terjadi selama intrapartum dan hal ini disebabkan oleh karena paparan darah dan sekret vagina yang infeksius.
Pada kasus ini bayi yang telah dilahirkan diberikan vaksin hepatitis dan HIB dalam 12 jam pertama setelah kelahiran. US Preventive Task Force (USPSTF) merekomendasikan pemberian dosis pertama vaksin Hepatitis B dan HBIG adalah dalam 12 jam pertama kelahiran, sedangan Center for Disease Control (CDC) menganjurkan pemberian vaksin Hepatitis B dengan atau tanpa HBIG diberikan segera setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan 1 dosis saat usia 1-2 bulan dan 1 dosis lagi pada saat 6-8 bulan.