Rank Um An

  • Uploaded by: Ahmada
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rank Um An as PDF for free.

More details

  • Words: 775
  • Pages: 3
BAHAN KIMA DALAM BAHAN MAKANAN Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan. Jenis bahan aditif, yaitu: Bahan Kimia Tambahan Alami pada Makanan Ini berguna untuk memberi warna, pemanis, pengawet, dan penyedap.  Bahan pewarna alami Pewarna alami adalah pigmen – pigmen yang diperoleh dari bahan nabati, hewani, bakteri, dan alga. Pigmen tersebut antara lain: 1) antosianin (oranye, merah, biru); 2) betasianin dan betanin (kuning dan merah); 3) karotenid (kuning, merah, dan oranye); 4) klorofil (warna hijau sampai hijau kotor); 5) flavoid (kuning); 6) tanin (kuning); 7) betalain (kuning dan merah); 8) kuinon (kuning sampai hitam); 9) xantin (kuning); 10) pigmen heme (merah dan cokalt); Bahan makanan yang diperbolehkan di Indonesia, antara lain: • anato • karamel • karmin • klorofil • safron • santaksantin • titanium dioksida • tumerik  Bahan pemanis alami Zat pemanis alami dibedakan menjadi: 1) Pemanis nutrifi Pemanis alami yang menghasilkan kalori. Berasal dari tumbuhan, hewan, dan hasil pengurain karbohidrat. Pemanis ini bisa mengakibatkan obesitas. 2) Pemanis nonnutriffi Pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori. Berasal dari tumbuhan dan dari kelompok protein  Bahan pengawet alami Bahan pengawet alami digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik. Bahan pengawet antara lain garam, cuka, dan gula.  Bahan penyedap alami

Tujuan ditambahikannya bahan penyedap adalah untuk meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa masakan yang mungkin hilang saat pemrosesan, dan memberi cita rasa tertentu. Bahan Kimia Tambahan Buatan pada Makanan  Bahan pewarna buatan Bahan pewarna buatan yang diperbolehkan adalah: • amarant (pewarna merah) • tarzanine (pewarna kuning)  menyebabkan alergi, asma, dan hiperaktif anak • erythrosine (pewarna merah) • fast green FCF (pewarna hijau)  menyebabkan alergi dan produksi tumor • sunset yellow (pewarna kuning) menyebabkan radang selaput lendir hidung, sakit pinggang, muntah – muntah, dan gangguan pencernaan • briliant blue (pewarna biru) Bahan pewarna buatan yang tidak diperbolehkan: • formalin • boraks • rhodamin – B (pewarna merah) • methanil yellow ( pewarna kuning) Zat pewarna di atas bersifat racun, jika terus dikonsumsi dapat bersifat karsinogenik yang menyebabkan kanker.  Bahan pemanis buatan Bahan pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk menciptakan rasa manis. Contoh pemanis buatan adalah sakarin, siklamat, dan aspartam.  Bahan pengawet buatan Menurut SK Menkes RI no.772 tahun 1988, bahan pengawet adalah bahan tambahan yang mencegah fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain yang disebabkan oleh mikroorganisme. Fungsi pengawet adalah: • mencegah proses peluruhan yang terjadi sesuai dengan pertambahan waktu • menjaga kualitas yang memadai • sebagai penambah daya tarik makanan 3 macam zat pengawet: 1) GRAS (General Recognized as Safe)  bersifat alami, aman, dan tidak menimbulkan efek racun. 2) ADI (Accpeptable Daily Intake)  ditetapkan batas penggunaanya untuk melindungi konsumen 3) Zat yang tidak layak untuk dikonsumsi  contoh: boraks, formalin, dan rhodamin – b. Bahan pengawet yang aman dipakai, namun bahaya jika terlalu berlebih: 1) Kalisum benzoat Pengawet ini bisa menghambat pertumbuhan bakteri penghasil racun, bakteri spora, dan bkateri bukan pembusuk. Bahan ini menimbulkan kesan aroma fenol. Bahan pengawet ini digunakan untuk mengawetkan minuman ringan,

minuman anggur, saus sari buah, siro, dan ikan asin. Dampak negatif dari bahan ini adalah menimbulkan asma bagi penderitannya. 2) Sulfur dioksida (so2) Digunakan pada sari buah, buah kering, sirop, dan acar. Bahan ini berisiko menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker, dan alergi. 3) Kalium nitrit Bahan ini berwarna putih dan kuning, yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu singkat. Efek samping dari bahan ini adalah kesulitan bernafas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah – muntah. 4) Kalsium propionat/natrium propionat Keduannya termasuk golongan asam propionat, yang digunakan untuk mencegah jamur atau kapang. Bahan ini menyebabkan migren, kelelahan, dan insomnia. 5) Natrium metasulfat Digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan ini menyebakan alergi pada kulit. 6) Asam sorbat Digunakan pada prduk jeruk, keju, salad buah, dan produk minuman. Bahan ini bisa menyebabkan perlukaan kulit. Bahan pengawet yang diperbolehkan menurut permenkes no.772/88 ada 25 jenis. Bahan – bahan pengawet yang berbahaya: 1) Natamysin Yang digunakan pada produk daging dan keju, yang menyebabakan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, dan perlukaan kulit. 2) Kalium asetat Digunakan pada makanan yang asam dan bisa menyebabkan rusaknya ginjal. 3) Butil hidroksi anisol (bha) Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, shortening, keripik kentang, pizza, dan teh instan.  Bahan penyedap buatan Zat ini dibedakan menjadi zat penyedap aroma dan penyedap rasa. Zat penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat, iso amil asetat, dan iso amil valerat. Zat penyedap rasa terdiri dari monosodium gulmate. MSG berlebihan bisa menyebabkan “restoran cina”.

Related Documents

Rank Um An
May 2020 32
Rank
October 2019 42
Rank
May 2020 28
Rank
October 2019 36
Rank
November 2019 36
An Sh Um An Resume
June 2020 8

More Documents from ""

Belih&bahmakminram
May 2020 41
Konstiusie
May 2020 36
Cahaya
May 2020 41
Gas Ing
May 2020 41
Penerima Zakat
May 2020 43
Pra Kemerdekaan
May 2020 36