Rangkuman Bab 3.docx

  • Uploaded by: Riyan Prasetya
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rangkuman Bab 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,454
  • Pages: 12
Bab 3 Sistem Informasi, Organisasi dan Strategis 3.1 Organisasi Dan Sistem Informasi Oleh : Hendra W Hidayat (C1C015060) Taufiqul H (C1C015043) Kusli (C1C015059) Sistem Informasi dan Organisasi saling mempengaruh satu sama lain. Sistem Informasi dibangun oleh manajer untuk memberikan daya tarik bagi perusahaan. Di sisi lain organisasi harus sadar dan terbuka kepada pengaruh yang diberikan sistem informasi agar dapat menerima keuntungannya dari teknologi baru. Interaksi antara sistem informasi dan organisasi sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen. Kita tidak akan bisa membuat sistem baru atau memahami sistem yang ada tanpa memahami organisasi. A. Apa itu Organisasi? Organisasi adalah struktur sosial formal yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk dijadikan sebuah output. Definisi teknis ini fokus pada 3 elemen dari sebuah organisasi yaitu, (1) modal dan tenaga kerja yang merupakan faktor utama produksi yang disediakan lingkungan, (2)organisasi (perusahaan) yang mengolah input menjadi produk / jasa, dan (3)produk / jasa yang dikonsumsi lingkungan dan kembali menjadi persediaan input. Figur

3.2

Definisi

Organisasi

Perspektif

Mikroekonomi

"In the microeconomic definition of organizations, capital and labor (the primary production factors provided by the environment) are transformed by the firm through the production process into products and services (outputs to the environment). The products and services are consumed by the environment, which supplies additional capital and labor as inputs in the feedback loop." B. Fitur Organisasi Semua organisasi modern mempunyai karakteristik yang pasti. Mereka terbagi dengan pembagian divisi yang jelas dari pekerja dan spesialis. Organisasi mengatur spesialis dalam sebuah hierarki otoritas dimana setiap orang saling mengawasi dan otoritas dibatasi untuk kegiatan spesifik yang diatur oleh peraturan atau prosedur yang berlaku. Peraturan ini menciptakan sebuah sistem pengambilan keputusan yang imparsial dan universal. Yang artinya organisasi bisa memecat atau mempromosikan pekerja dengan dasar kualifikasi secara teknis dan profesionalisme, bukan karena adanya hubungan personal atau subjektivitas semata.

1. Rutinitas dan Proses Bisnis Semua organisasi termasuk perusahaan bisnis menjadi sangat efisien karena para individu dalam perusahaan dikembangkan atau dibiasakan secara rutin untuk memproduksi barang/jasa. Rutinitas seringkali disebut standard operational procedures (SOP) yang berarti aturan jelas, prosedur, dan praktik yang telah dikembangkan untuk melakukan sesuatu, dalam berbagai situasi. Sebagai pekerja, mempelajari ini akan membuat mereka menjadi lebih produktif dan efisien, dan perusahaan bisa mengurangi biayanya selama periode yang bersangkutan. 2. Politik Organisasi Orang-orang dalam sebuah organisasi dipekerjakan pada posisi yang berbeda dengan kemampuan spesialisasi yang berbeda, sebagai hasilnya mereka secara alami mempunyai pandangan yang berbeda tentang bagaimana sumberdaya, hadiah, dan hukuman dibagikan. Perbedaan ini berarti bagi manajer dan pekerja, dan hasil mereka dalam berpolitik internal untuk sumberdaya, kompetisi, dan konflik bermanfaat bagi organisasi. Salah satu kesulitan terbesar dalam perkembangan organisasi adalah anti terhadap politik, terutama dalam pengembangan sistem informasi baru. Banyak yang mengganggap politik dalam organisasi akan berdampak buruk, namun pada kenyataannya manajer yang tau bagaimana bekerja dengan politik organisasi akan lebih sukses dibanding dengan manajer yang berkemampuan tinggi namun tidak mampu mengimplementasikan politik ke dalam sistem organisasi itu sendiri. 3. Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah sebuah kekuatan yang anti konflik politik dan perbedaan kesepahaman, kesepakatan pada prosedur, dan pada praktik keseharian. Jika kita berbagi asumsi budaya yang sama, akan membuat budaya organisasi terlihat utuh dan homogen. Di sisi lain, budaya organisasi merupakan sebuah kekuatan yang menolak perubahan, terutama perubahan teknologi. Kebanyakan organisasi akan melakukan hampir segala upaya untuk menolak membuat perubahan dengan asumsi bahwa hal itu akan menghambat organisasi. 4. Lingkungan Organisasi Lingkungan secara umum lebih cepat berubah dari organisasi. Teknologi baru, produk baru, dan selera publik dan nilai budaya organisasi, politik, dan masyarakat. Kebanyakan organisasi tidak dapat beradaptasi kepada perubahan lingkungan yang cepat. 5. Struktur Organisasi Semua organisasi mempunyai sebuah struktur atau bentuk. Jenis sistem informasi yang kita temukan pada perusahaan-dan sumber masalah dengan sistem tersebut-sering merefleksikan tipe dari struktur organisasi. Dengan begitu, dalam sebuah birokrasi profesional seperti sebuah rumah sakit tidak biasa untuk menemukan sistem pencatatan pasien oleh petugas administrasi, yang lain oleh dokter, dan yang lainya oleh staff profesional seperti seorang perawat dan pekerja sosial. Dalam bisnis wirausaha kecil kita akan sering menemukan desain sistem sederhana. Dalam perusahaan multidivisi besar yang beroperasi di banyak tempat kita akan menemukan bahwa tidak ada sistem informasi terintegrasi, tetapi semua cabang atau semua divisi mempunyai sistem informasi sendiri. 6. Fitur Organisasi Lainnya

Organisasi mempunyai tujuan dan menggunakan maksud berbeda untuk mencapainya. Organisasi juga memberikan grup berbeda atau mempunyai konstitusi berbeda, beberapa keuntungan utama anggota mereka, pelanggan menguntungkan lainya, pemegang saham, atau publik. Kepemimpinan alami dengan baik membedakan dari satu organisasi ke organisasi lainya. Beberapa organisasi mungkin lebih demokratis. Cara lainnya organisasi membedakan adalah dengan tugas yang mereka kerjakan dan teknologi yang mereka gunakan. Definisi ini powerful dan simpel, tetapi sangat tidak mendeskripsikan organisasi di dunia nyata. Definisi yang lebih realistis secara behavioral adalah organisasi (perusahaan) merupakan sebuah kumpulan rights, privileges, obligations, dan tanggungjawab yang dalam sebuah periode waktu melalui konflik dan penyelesaiannya. Semua organisasi mempunyai sisi buruk, tekanan, asumsi dari anggotanya tentang tujuan dan produk organisasi. Budaya perusahaan dapat mengatasi ini, menjadikan anggapan anggotanya terjawab.

3.2 Bagaimana Organisasi

Sistem Dan

Informasi Berdampak Pada Bisnis Perusahaan

Sistem informasi menjadi tidak terpisahkan dalam operasi dan pengambilan keputusan organisasi besar. selama dekade terakhir, sistem informasi telah secara fundamental mengubah ekonomi dari organisasi dan sangat meningkatkan kinerja organisasi. A. Dampak Ekonomi Dari sudut pandang ekonomi teknologi sistem informasi dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat menggantikan modal tradisional dan tenaga kerja. Hal ini menggantikan tenaga kerja, seperti mengurangi jumlah manajer tingkat menengah dan para pekerja.dan dalam hal lain perusahaan juga dapat mengurangi biaya modal seperti biaya ketika bertransaksi dengan pemasok diantaranya biaya asuransi komunikasi memperoleh informasi tentang prosuk dan sebagainya.sistem informasi juga bisa mengurangi biaya manajemen internal menurut teori agensi perusahaan dipandang sebagai "Nexus kontrak" di antara keegoisan individu dan bukan sebagai gabungan, entitas pencari keuntungan.pada prinsipnya (pemilik) mempekerjakan "agen" untuk melakukan pekerjaan-nya . Namun, agen perlu pengawasan konstan dari manajemen, jika tidak, mereka akan cenderung untuk mengejar kepentingan mereka sendiri daripada kepentingan pemilik. Oleh karena itu biaya agensi atau koordinasi meningkat karena pemilik harus mengeluarkan semakin banyak upaya mengawasi dan mengelola karyawan,tetapi dengan adanya teknologi sistem informasi,perusahaan dapat mengurangi biaya pengawasan. B.

Dampak

perilaku

dan

organisasi

1. Teknologi Informasi meratakan organisasi Para peneliti perilaku organisasi berteori bahwa teknologi informasi memfasilitasi hirarki secara merata dengan memperluas distribusi informasi untuk memberdayakan karyawan dan meningkatkan efisiensi manajemen. Hal ini mendorong pengambilan keputusan, karyawan dengan jabatan rendah menerima informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan. karena manajer sekarang menerima begitu banyak banyak informasi yang akurat, tepat waktu, mereka menjadi lebih cepat dalam membuat keputusan, Jadi sedikit jabatan manajer yang harus diisi. biaya manajemen mengalami penurunan dan pendapatan meningkat, dan hirarki menjadi jauh lebih efisien. Perubahan ini berarti bahwa rentang

kendali manajemen juga telah diperluas, memungkinkan tingkat tinggi manajer untuk mengelola dan lebih mengontrol pekerja.

2. Pemahaman organisasi dan ketahanan terhadap perubahan Sistem informasi pasti menjadi terikat dalam organisasi politik karena mereka mempengaruhi akses ke kunci sumber daya yaitu, informasi. sistem informasi dapat mempengaruhi untuk melakukan apa yang harus dilakukan, ketika, di mana, dan bagaimana dalam organisasi. Banyak dari sistem informasi yang baru memerlukan perubahan pribadi,ketika baru diperkenalkan pada organisasi.di sini, perubahan teknologi diserap, dibelokkan, dan dikalahkan oleh organisasi , struktur, dan orang-orang. Dalam model ini, satu-satunya cara untuk membawa perubahan teknologi, tugas, struktur, dan orangorang secara simultan. Karena ketahanan organisas iterhadap perubahan begitu kuat, banyak investasi teknologi informasi tidak meningkatkan produktivitas.alasan paling umum untuk kegagalan proyek-proyek besar untuk mencapai tujuan mereka bukan kegagalan teknologi, tapi ketahanan organisasi dan politik terhadap perubahan. 3. Internet dan Organisasi Internet memiliki dampak yang sangat penting bagi hubungan diantara banyak perusahaan dan entitas luar,internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi. Pada dasarnya, internet mampu secara dramatis menurunkan transaksi dan biaya agensi organisasi. sebagai contoh, broker perusahaan dan Bank di New York sekarang dapat memberikan prosedur manual untuk karyawan mereka di lokasi yang jauh dengan postingan mereka di situs web perusahaan,menghemat jutaan dolar biaya distribusi,dan juga meningkatkan kecepatan penerimaan informasi penjualan dan pengiriman secara global.

4. Dampak dari desain dan pemahaman tentang sistem informasi Untuk memberikan manfaat, sistem informasi harus dibangun dengan pemahaman yang jelas dari organisasi di mana mereka akan digunakan faktor yang perlu dipertimbangkan ketika perencanaan sistem baru adalah sebagai berikut: 

Lingkungan di mana sistem organisasi harus berfungsi



Struktur organisasi: hirarki, spesialisasi, rutinitas, dan proses bisnis



Budaya organisasi dan politik



Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan



Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap pekerja yang akan menggunakan sistem



Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis bahwa sistem informasi ini dirancang untuk membantu.

3.3 Menggunakan Sistem Informasi untuk Memperoleh Keunggulan Bersaing

Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain. Salah satu cara untuk mencapainya yakni dengan menggunakan model analisis kompetitif Michael Porter.

Model Porter berisi tentang pandangan terhadap perusahaan, pesaing, serta lingkungannya. Terdapat lima kekuatan kompetitif dalam model porter yakni : 1. Para Pesaing Semua perusahaan terbagi dalam pasar bisnis dengan para pesaingnya yang secara terus menerus mengembangkan produk atau jasanya untuk mencapai keefektifan. 2.

Pendatang

Baru

Dunia Ekonomi yang bebas memungkinkan untuk masuknya perusahaan, tenaga kerja serta sumber keuangan yang baru. Adapun hambatan dari para pendatang baru untuk memasukinya ada yang sulit dan ada yang mudah. Terdapat keuntungan dan kerugian ketika memasuki dunia bisnis baru bagi para pendatang. 3. Produk dan Jasa Pengganti Di hampir setiap industri, ada beberapa produk atau jasa pengganti yang mungkin digunakan pelanggan perusahaan jika harganya terlalu tinggi. Teknologi baru menciptakan pengganti baru setiap saat. Semakin banyak produk dan Jasa pengganti dalam industri, semakin sedikit perusahaan dapat mengendalikan harga dan semakin rendah margin keuntungan. 4. Pelanggan Informasi dan teknologi telah meruba pola pikir para konsumen menjadi lebih selektif dan pintar dalam memilih dan membandingkan produk. Pelanggan dapat beralih ke produk lain karena mengetahui harga dalam berbagai produk yang ditawarkan berbagai perusahaan. 5. Pemasok Kekuatan Pemasok dapat mempengaruhi perusahaan jika tidak dapat menaikan harga apabila pemasok telah menaikan harganya. Pengendalian yang baik jika perusahaan memiliki berbagai macam pemasok. Figur

3.10

Model

Daya

Saing

Porter

"In Porter’s competitive forces model, the strategic position of the firm and its strategies are determined not only by competition with its traditional direct competitors but also by four other forces in the industry’s environment: new market entrants, substitute products, customers, and suppliers."

Untuk menciptakan keunggulan bersaing ada empat strategi generik, yang dapat dipadukan dengan teknologi informasi dan sistem yakni : 1. Strategi Biaya Rendah Menggunakan sistem informasi untuk mendapatkan biaya operasional rendah dan harga jual yang rendah pula. 2. Diferensiasi produk Menggunakan sistem informasi untuk memungkinkan membuat produk dan pelayanan baru, atau merubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan yang ada. Jika Pabrikan dan pengecer menggunakan sistem informasi untuk menciptakan produk dan layanan yang disesuaikan dan dipersonalisasi sesuai keinginan pelanggan, kemampuan tersebut adalah kustomisasi masal. 3. Fokus pada Pasar Menggunakan sitem informasi untuk berfokus pada pasar tertentu dan target pasar tertentu yang lebih sempit untuk memungkinkan lebih unggul dari para pesaing. Sistem informasi memungkinkan perusahaan menganalisis pola, selera, dan kesukaan konsumen secara ketat sehingga promosi pemasaran secara efisien menuju target pasar yang lebih spesifik. 4. Memperkuat Hubungan Pelanggan dan Pemasok Menggunakan sistem informasi untuk mempererat hubungan dengan pemasok dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan, sehingga meningkatkan loyalitas dari pelanggan dan pemasok. Adapun dampak Internet terhadap keunggulan bersaing yakni dalam produk atau jasa pengganti internet memberi dampak terhadap munculnya pengganti baru dengan pendekatan baru untuk memenuhi kebutuhan dan fungsi promosi. Dampak Internet terhadap Kekuatan Tawar Menawar pelanggan yakni tersedianya informasi harga dan produk global yang menggeser daya tawar kepada pelanggan. Dampak Internet terhadap Kekuatan Tawar Menawar Pemasok yakni cenderung meningkatkan daya tawar atas pemasok, pemasok juga dapat memanfaatkan hambatan yang berkurang untuk masuk dan dari penghapusan distributor dan perantara lainnya yang berdiri di antara mereka. Dampak Internet terhadap Ancaman pendatang baru yakni mengurangi hambatan masuk, seperti kebutuhan akan tenaga penjualan, menyediakan teknologi untuk mendorong proses bisnis yang membuat hal lain lebih mudah dilakukan. Dampak Internet terhadap Posisi dan persaingan antar kompetitor yang ada yakni pertimbanagan pasar geografis, meningkatkan jumlah pesaing, dan mengurangi perbedaan di antara pesaing, membuat lebih sulit untuk mempertahankan keuntungan operasional, memberi tekanan untuk bersaing pada harga. Adapun cara untuk mencapai Keunggulan Operasional yakni dengan menggunakan Model Rantai Nilai. Model rantai nilai menyoroti kegiatan spesifik dalam bisnis di mana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan baik dan sistem informasi memiliki dampak besar. Model rantai nilai memandang perusahaan sebagai serangkaian atau rangkaian aktivitas dasar yang menambahkan margin nilai pada produk atau layanan perusahaan. Kegiatan ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan utama atau kegiatan pendukung.  Aktivitas utama yaitu terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk dan layanan perusahaan, yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Kegiatan utama meliputi logistik masuk, operasi, logistik keluar, penjualan dan pemasaran, dan pelayanan.

 

Kegiatan pendukung yaitu mencakup penyampaian kegiatan utama yang terdiri dari infrastruktur organisasi (administrasi dan manajemen), sumber daya manusia (rekrutmen, perekrutan, dan pelatihan karyawan), teknologi (peningkatan produk dan proses produksi), dan pengadaan (input pembelian). Rantai nilai perusahaan berkaitan dengan rantai nilai dari pemasok, distributor, dan pelanggannya. Kinerja perusahaan tidak hanya bergantung pada apa yang terjadi di dalam perusahaan tetapi juga seberapa baik perusahaan berkoordinasi dengan pemasok langsung dan tidak langsung, perusahaan pengiriman dan pelanggan. Figur 3.11 Model Rantai Nilai

Teknologi internet menciptakan rantai nilai industri yang disinkronisasi dengan sangat baik yang disebut nilai jaringan (web) yang merupakan adalah kumpulan perusahaan independen yang menggunakan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk menghasilkan produk atau layanan untuk pasar secara kolektif Nilai jaringan (web) menyesuaikan proses bisnis pelanggan, pemasok, dan mitra dagang di antara perusahaan yang berbeda dalam industri atau industri terkait. Bersifat fleksibel dan adaptif terhadap perubahan penawaran dan permintaan. Hubungan dapat digabungkan atau tidak digabungkan sebagai respon terhadap perubahan kondisi pasar.

Figur

3.12

Nilai

Jaringan

Sebuah perusahaan besar biasanya merupakan kumpulan bisnis. Sistem informasi dapat meningkatkan kinerja keseluruhan unit bisnis ini dengan mempromosikan sinergi dan kompetensi inti. Sinergi adalah keadaan ketika output dari beberapa unit dapat digunakan sebagai masukan ke unit lain, hubungan ini menurunkan biaya dan menghasilkan keuntungan. Salah satu penggunaan teknologi informasi dalam sinergi ini adalah untuk menggabungkan operasi unit bisnis yang berbeda sehingga bisa bertindak secara keseluruhan. Meningkatkan Kompetensi Inti yakni bahwa kinerja semua unit bisnis akan meningkat sejauh unit bisnis ini dikembangkan, atau menciptakan kompetensi utama. Kompetensi inti adalah aktivitas dimana perusahaan adalah pemimpin kelas dunia. Setiap sistem informasi yang mendorong pembagian pengetahuan di seluruh unit bisnis meningkatkan kompetensi. Ketersediaan teknologi internet dan jaringan memberi dampak terhadap kemampuan perusahaan untuk menciptakan jaringan satu sama lain. Strategi berbasis jaringan mencakup penggunaan ekonomi jaringan, model perusahaan virtual, dan ekosistem bisnis. Ekonomi Jaringan berbasis pada jaringan dapat membantu perusahaan secara strategis dengan memanfaatkan ekonomi jaringan. Semakin banyak sumber daya yang diberikan diterapkan pada produksi, semakin rendah perolehan marjinal output, sampai suatu titik tercapai dimana input tambahan tidak menghasilkan output tambahan. Inilah hukum yang semakin berkurang, dan ini adalah fondasi bagi sebagian besar ekonomi modern.

Model Perusahaan Virtual menggunakan jaringan untuk menghubungkan orang, aset, dan gagasan, memungkinkannya bersekutu dengan perusahaan lain untuk menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa dibatasi oleh batasan organisasi tradisional atau lokasi fisik. Ekosistem bisnis istilah lain untuk jaringan pemasok, distributor, perusahaan outsourcing, perusahaan jasa transportasi, dan produsen telekomunikasi yang digabungkan secara longgar namun saling bergantung. Konsep ekosistem bisnis didasarkan pada gagasan tentang nilai bahwa kerjasama terjadi di banyak industri daripada banyak perusahaan. Ekosistem bisnis dapat dicirikan memiliki satu atau beberapa perusahaan kunci yang mendominasi ekosistem dan menciptakan lingkungan yang digunakan oleh perusahaan lainnya. Figur

3.13

Model

Ekosistem

Strategis

3.4 Isu – Isu manajemen dalam Penerapan Sistem untuk Keunggulan Daya Saing Organisasi menjadi sangat dinamis karena adanya sistem informasi strategis banyak hal dalam organisasi bisa berubah baik organisasi itu sendiri maupun produk, layanan, dan prosedur operasi mendorong organisasi kedalam pola perilaku yang baru. Untuk mendapatkan keunggulan daya saing dalam menerapkan sistem informasi sangat menantang dan membutuhkan koordinasi yang tepat baik teknologi, organisasi dan manajemen. a. Keunggulan Daya Saing yang berkelanjutan Tidak selamanya daya saing itu bersifat berkelanjutan, karena banyak munculnya persaingan yang ketat yang merespon dan meniru sistem startegisnya. Pasar, harapan pelanggan dan perubahan teknologi begitu cepat karena adanya perkembangan globalisasi yang pesat, misalnya internet bisa menjadi ancaman tersendiri bagi perusahaan. Banyak sistem-sistem baru muncul bersaing dengan sistem klasik yang telah lama diciptakan seperti Sistem ATM Citibank, Sistem pelacak pake FedEx dan yang lain seperti top e-comerce Amazon.com telah mendapat ancaman persaingan dari Ebay, Yahoo dan Google. Pada dasarnya sistem informasi menjadi alat untuk bertahan dalam bisnis dan menjadi faktor perubahan strategis bisnis untuk kesuksesan di masa yang akan datang. b. Menggandeng Teknologi Informasi dengan Tujuan Bisnis

Riset menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan yang sukses menyelaraskan teknologi informasi dengan tujuan bisnis dan menguntungkan serta hanya seperempat perusahaan dapat mencapai keselarasan teknologi informasi dan tujuan bisnis. Sebagian perusahaan yang gagal dalam menerapkan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan manajemen dan kepentingan pemegang saham menanggung banyak kerugian. Tetapi perusahaan yang menerapkan teknologi informasi dengan benar mampu mengeksplorasi cara kerjanya dan mengukur pengaruhnya terhadap keuntungan bisnisnya. c. Melakukan Analisis Sistem Strategis Tujuan bagi perusahaan yaitu untuk menyelaraskan teknologi informasi dan tujuan bisnis untuk memperoleh keunggulan daya saing maka identifikasi jenis sistem yang menguntungkan bagi perusahaan menjadi sangat penting yaitu meliputi : 1.

Analisis

struktur

industri

di

lokasi



Bagaimana daya saing industri yang ada



Besarnya potensi pendatang baru yang masuk dalam industri



Analisis kekuatan supplier, pelanggan dan substitusi produk atau jasa



Menganalisis dasar kompetisi apakah kualitas, harga atau merk



Analisis arah dan sifat perubahan di dalam industri; dan



Analisis datangnya perubahan tersebut.

2.

Menganalisis

rantai

nilai

bisnis,

perusahaan

dan

industri

tersebut

yang

ada



Mengidentifikasi bagaimana nilai pelanggan bisa tercipta melalui harga yang lebih rendah dengan biaya transaksi dan kualitas yang lebih tinggi



Menganalisis bagaimana proses praktik bisnis terbaik bisa berjalan di perusahaan yang ada saat ini dan keuntungan manajemen pemasok, hubungan pelanggan serta sistem perusahaan



Menciptakan keselarasan teknologi informasi dengan tujuan bisnis perusahaan



Menganalisis seberapa efektifkah teknologi informasi dalam memperbaiki proses dan aktivitas bisnis; dan



Menggunakan ukuran yang tepat untuk menilai proses kemajuan dalam mencapai tujuan.

d. Mengelola Transaksi Strategis Menerapkan sistem strategis yang ideal pada umumnya memerlukan perubahan dalam tujuan bisnis, hubungan pelanggan dan suplier yang mengakibatkan perubahan teknis dan sosial di perusahaan. Perubahan yang mungkin terjadi bisa diatasi dengan kendali manajer yang efektif baik dalam mengatur hubungannya dengan pemasok dan pelanggan maupun merancang proses bisnis yang baru untuk mengkoordinasikan aktivitas hubungan perusahaan dengan pelanggan, pemasok serta stakeholder lainnya agar tidak terjadi kerancuan dalam perusahaan.

3.5 Menangani Proyek Sistem Informasi Manajemen Hal-lal yang perlu diperhatikan dalam menangani proyek SIM yaitu mengidentifikasi sistem informasi yang mendukung strategi bisnis, menganalisis faktor organisasi yang mempengaruhi sistem informasi bagi merger perusahaan, penggunaan database untuk mendukung proses pengambilan keputusan serta penggunaan aplikasi Web untuk mengkonfigurasi secara otomatis. a. Masalah Keputusan Manajemen Keputusan oleh manajer menjadi sangat penting dalam menerapkan sistem informasi yang relevan bagi perusahaan, adapun kendala yang mungkin dihadapi dalam penerapan sistem informasi bagi perusahaan pertama kali yaitu pengumpulan data-data yang relevan dalam menciptakan sistem yang mendukung aktivitas operasional. Dalam hal, merger dua perusahaan keputusan akan sistem informasi menjadi lebih kompleks karena adanya perbedaan sistem antara kedua perusahaan yang signifikan, sehingga harus dipertimbangkan hal-hal yang terdapat pada kedua perusahaan untuk mempermudah keputusan penerapan sistem informasi manajemen. b. Meningkatkan Pengambilan Keputusan dengan menggunakan Database untuk Mengklarifikasi Strategi Bisnis Adapaun keterampilan yang dibutuhkan yaitu program aplikasi query database dan pelaporan serta desain database dan keterampilan bisnis dalam hal sistem reservasi dan analisis pelanggan. Penerapan dalam menggunakan database dalam transaksi perusahaan reservasi hotel seperti a) lama rata-rata menginap setiap kamar; b) rata-rata jumlah pengunjung untuk masing-masing tipe kamar; c) pendapatan dasar per kamar; d) basis pelanggan terkuat. Informasi ini menjadi penting bagi manajemen dalam membuat bisnis yang lebih kompetitif dan menguntungkan. c. Meningkatkan Pengambilan Keputusan melalui penggunaan aplikasi Web Adapaun keterampilan komputer yang dibutuhkan yaitu mampu mengoperasikan program aplikasi berbasis internet dan keterampilan bisnis seoerti meneliti informasi dan harga produk. Contoh penerapan : keputusan untuk membeli mobil baru dengan melalui penggunaan aplikasi di situs website untuk menemukan informasi produk tentang mobil yang dipilih dan menggunakan informasi tersebut untuk mendukung keputusan untuk membeli mobil baru. Melalui situs web CarsDirect (www.carsdirect.com) untuk menemukan informasi mobil yang akan dicari tentang model, harga, fitur standar, dan ulasan yang telah ada. Menggali informasi tambahan tentang keamanan model mobil tersebut berdasarkan kelayakan uji emisi oleh pemerintah setempat serta informasi cara pembeliannya. Tidak cukup berhenti sampai disitu, mungkin informasi yang tertera secara resmi di web situs produsen mobil tersebut sangat berguna untuk memastikan kebenaran informasi yang didapat sebelumnya. Selanjutnya, mencari lokasi dealer mobil tersebut sebelum melakukan keputusan membeli dan mencari informasi harga terendah untuk mobil yang diinginkan dalam dealer-dealer yang ada. Nah, paling tidak itulah informasi yang cukup yang bisa didapatkan dan mulailah mengambil keputusan. Penulis

:

Nama NIM : C1C015060

:

Hendra

Wahyu

Hidayat

Related Documents

Rangkuman Bab 3.docx
April 2020 4
Rangkuman Bab 1.docx
November 2019 16
Rangkuman
June 2020 41

More Documents from "M. Ihsan, S. Pd."