Rancangan_aktualisasi_rosa.docx

  • Uploaded by: Taufik Arrahman
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rancangan_aktualisasi_rosa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,227
  • Pages: 13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persyaratan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan (Diklat Prajab), sesuai dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tujuan dilaksanakan Diklat Prajabatan ini adalah untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, keterampilan, serta menciptakan aparatur yang mampu mengabdi pada masyarakat. Selain itu, Diklat Prajabatan juga berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat serta mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat. Penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Tengah ini dilaksanankan menggunakan pola yang mengandung unsur-unsur ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Dengan demikian peserta Diklat Prajabatan diharapkan dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana pelayan publik dengan tetap menggunakan unsur-unsur aneka dalam pengaplikasiannya. Bidan merupakan salah satu profesi dalam dunia kesehatan. Dimana profesi bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan (PERMENKES RI No.1464/ MENKES/PER/X/2010). Dimana bidan memiliki

kewenangan untuk memberikan pelayanan kebidanan yaitu kesehatan reproduksi kepada perempuan, remaja putri, calon pengantin, memberikan asuhan pada ibu bersalin, nifas, bayi baru lahir, anak balita dan prasekolah, klimakterium dan menopause. Selain itu bidan juga berwenang untuk memberikan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan masyarakat. Bidan juga merupakan ujung tombak dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), dan juga berperan penting dalam kesehatan ibu dan anak. Semua tugas-tugas bidan diharapkan juga berkaitan dengan nilai-nilai ANEKA sehingga bidan dapat melakukan pelayanan yang professional yang dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di masyarakat.

B. Tujuan Aktualisasi Pelaksanaan Diklat Prajabatan golongan II yang dilakukan bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yang akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi di lingkungan pekerjaan dan lingkungan sehari-hari serta syarat kelulusan peserta Diklat Prajabatan golongan II agar mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL).

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penulisan laporan ini adalah mencakup aspek tentang

pelayanan

kebidanan,

yaitu

kesehatan

reproduksi

kepada

perempuan, remaja putri, calon pengantin, ibu bersalin, nifas, masa interval, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir, anak balita dan prasekolah,

dan kesehatan masyarakat, di ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Pangkoh Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau.

BAB II

A. Profil UPT Puskesmas Pangkoh Pusat Kesehatan Masyarakat disingkat Puskesmas adalah organisasi fungsional

yang

menyelengarakan

upaya

kesehatan

yang

bersifat

menyeluruh, terpadu, dan merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu (PUSTU) dan Polindes/ Poskesdes. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Pangkoh terletak di kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau. Puskesmas Pangkoh terletak di desa Pangkoh Hulu yang berbatasan langsung dengan desa Pangkoh Hilir.

Puskesmas Pangkoh merupakan Puskesmas Rawat Inap yang memiliki beberapa bagian pelayanan kesehatan seperti Poli Umum, Poli Gigi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Laboratorium, dan Apotik. Tenaga Kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Pangkoh terdiri dari Tenaga Dokter 2 orang, Perawat 7 orang, Bidan 3 orang, Analis Kesehatan 1 orang, Sanitarian 1 orang, dan Tenaga Gizi 1 orang. Puskesmas Pangkoh mempunyau 21 unit pos pembantu dengan rincian 15 Pustu dan 6 Polindes/ Poskesdes yang tersebar di semua desa. Pemerintahan wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh terdiri dari 16 desa, yaitu Pangkoh Hulu,Pangkoh Hilir, Talio, Dandang, Talio Muara, Pangkoh Sari, Mulia Sari, Sanggang, Pantik, Belanti Siam, Gadabung, Kantan Muara, Kantan Dalam, Kantan Atas, dan Karya Bersama. Demografi jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh berdasarkan data akhir Desember 2014 sebanyak 222.866 orang. B. Visi Misi 1. Visi Terwujudnya kondisi Masyarakat Pandih Batu yang sehat secara optimal dalam lingkungan yang baik serta dapat memelihara kesehatan dan mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga dapat hidup produktif lebih lama. 2. Misi a. Memberikan pelayanan kesehatan prima, bermutu, merata, dan terjangkau pada seluruh lapisan masyarakat. b. Meningkatkan kinerja dan kualitas Puskesmas Pangkoh. c. Memelihara

dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

d. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Pandih Batu sebagai perwujudan

investasi

pembangunan

kesehatan

sesuai

kondisi

geografis dan kultur kecamatan Pandih Batu. e. Mewujudkan pendekatan pelayanan kesehatan secara paripurna.

C. SKP 1. Melaksanakan pelayanan KB di wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh. 2. Melaksanakan pemeriksaan fisik pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah di wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh. 3. Membuat dokumentasi pelayanan kebidanan kasus fisiologis tanpa masalah di wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh. 4. Melaksanakan anamnesa pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah di wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh.

D. Penugasan Yang Diberikan Pimpinan 1. Melaksanakan Posyandu Bayi dan Balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh. 2. Melaksanakan Posyandu Lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh.

E. Kegiatan Atas Inisiatif Sendiri 1. Melaksanakan penyuluhan ASI Eksklusif di wilayah kerja UPT Puskesmas Pangkoh.

BAB III KEGIATAN DAN JADWAL AKTUALISASI Berikut ini jadwal aktualisasi yang akan dilaksanakan di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Pangkoh dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar mata diklat ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).

NO

1.

KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN

Melaksanakan a. Menyapa orang pelayanan tua bayi yang imunisasi di akan di imunisasi. posyandu Harapan Lestari. b. Menghitung jumlah bayi yang akan di imunisasi dan menyesuaikan dengan vaksin yang tersedia. c. Mempersiapkan vaksin (BCG, Polio, DPT, Hepatitis B dan Campak). d. Melakukan pelayanan imunisasi pada bayi. e. Memberitahukan orang tua bayi agar kembali sesuai jadwal imunisasi berikutnya.

OUTPUT HASIL KEGIATAN Tercapainya program imunisasi di Posyandu Harapan Lestari, Desa Kantan Atas

NILAI-NILAI DASAR

a. Akuntabilitas: Memberikan pelayanan imunisasi di posyandu secara bertanggungjawab. b. Nasionalisme: Menjaga hubungan baik dengan kader dan peserta posyandu. c. Etika Publik: Memberikan pelayanan posyandu yang ramah. d. Komitmen Mutu: Memberikan pelayanan posyandu sesuai dengan kebutuhan (bayi yang memerlukan imunisasi). e. Anti Korupsi: Tidak memungut biaya kepada peserta posyandu.

KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI Dengan melaksanakan pelayanan imunisasi di Posyandu yang bertanggungjawab maka misi Puskesmas Pangkoh memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat terealisasi.

PENGUATAN NILAI-NILA ORGANISASII Dengan melaksanakan pelayanan imunisasi di posyandu yang bertanggungjawab maka pelayanan posyandu yang bermutu dapat ditingkatkan.

2.

Melaksanakan pelayanan KB

a. Menyapa klien dengan ramah dan sopan dan menawarkan bantuan kepada klien. b. Melaksanakan anamnesa pada klien KB (menanyakan data diri, keluhan, KB apa yang akan digunakan sesuai dengan pilihan klien setelah kita memberikan informasi tentang (KB). c. Melaksanakan pemeriksaan fisik (tanda-tanda vital) dan penimbangan berat badan. d. Memasukkan obat KB ke dalam spuit. e. Mengukur 1/3 sias dengan lumbal 5. f. Mengusap kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol. g. Melakukan penyuntikan KB secara Intramuskular. h. Memberitahukan jadwal kembali untuk melaksanakan KB ulang.

Terkendalinya jumlah penduduk oleh pasangan usia subur melalui Keluarga Berencana (KB).

a. Akuntabilitas: Melakukan pelayanan KB dengan bertanggungjawab. b. Nasionalisme: Membantu pasien memilih alat kontrasepsi, serta membantu pasien untuk mengerti dan mengingat tanggal kembali. c. Etika Publik: Mempersilahkan pasien untuk masuk dan menutup ruangan pelayanan untunk menjaga privasi. d. Komitmen Mutu: Memberikan informasi secara jelas dan tidak berlebihan sesuai dengan kebutuhan pasien, serta berkomitmen untuk kembali sesuai tanggal kembali KB. e. Anti Korupsi: Menentukan tarif sesuai dengan standar yang ditetapkan, serta tidak membedabedakan pasien.

Dengan melaksanakan pelayanan Kb yang tidak membedabedakan pasien maka misi Puskesmas Pangkoh memberikan pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat dapat tercapai.

Dengan melaksanakan kegiatan KB yang bertanggungjawab maka pelayanan yang berkualitas dapat ditingkatkan.

3.

Melaksanakan pemeriksaan fisik pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah

a. Memberi salam. b. Menjelaskan tujuan pemeriksaan kepada pasien.

Diperoleh data pemeriksaan fisik pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah yang akurat.

c. Mencatat identitas dan tanggal pemeriksaan.

b. Nasionalisme: Melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan tidak membedabedakan status pasien.

d. Cuci tangan. e. Melakukan pemeriksaan TTV (Tekanan Darah, Nadi, Suhu, dan Respirasi).

i. Mencatat hasil pemeriksaan.

b. Membagikan leaflet ASI Eksklusif kepada peserta penyuluhan. c. Memberikan penyuluhan secara singkat tentang ASI Eksklusif

Dengan melaksanakan penyuluhan tentang ASI Eksklusif yang tidak diskriminasi kepada pasien maka misi Puskesmas Pangkoh memberikan pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat dapat tercapai.

Dengan melaksanakan penyuluhan tentang ASI Eksklusif dengan bahasa yang mudah dipahami maka pelayanan yang berkualitas dapat di tingkatkan.

e. Anti Korupsi: Mencatat hasil pemeriksaan sesuai dengan keadaan pasien dan tidak berlebihan.

h. Cuci tangan.

a. Memberi salam dan memperkenalkan diri kepada peserta penyuluhan.

Dengan melaksanakan pemeriksaan fisik pasien yang bertanggungjawab maka peningkatan kesehatan indivudu dapat diperkuat.

d. Komitmen Mutu: Menjelaskan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan dan Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan prosedur.

g. Merapikan pasien dan menjelaskan pemeriksaan sudah selesai dilaksanakan.

Menyampaikan penyuluhan kesehatan tentang ASI Eksklusif

Dengan melaksanakan pemeriksaan fisik pasien yang sesuai dengan prosedur maka misi Puskesmas Pangkoh memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat dapat ditingkatkan.

c. Etika Publik: Menjaga privasi pasien pada saat pemeriksaan fisik pasien.

f. Melakukan pemeriksaan fisik dari kepala, mata hidung, telinga, mulut, leher, kulit, dada, perut, genetalia, anus dan ekstremitas.

4.

a. Akuntabilitas: Melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan tanda-tanda vital, inspeksi, palpasi, perkusi, perkusi) dengan cermat dan bertanggungjawab.

Masyarakat paham dan mengerti tentang ASI Eksklusif

a. Akuntabilitas: Menyampaikan penyuluhan dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat. b. Nasionalisme: Tidak ada unsur diskriminasi dalam menyampaikan penyuluhan.

d. Melakukan tanya jawab.

c. Etika Publik: Memberi salam kepada peserta penyuluhan dan memperkenalkan diri dengan bahasa yang sopan.

e. Memberi salam dan penutup.

d. Komitmen Mutu: Menyampaikan penyuluhan berkualitas sesuai dengan perkembangan ilmu terbaru e. Anti Korupsi: Tidak mengenakan tarif pada peserta penyuluhan dan tidak berlebihan dalam menyampaikan materi penyuluhan.

5.

Melaksanakan Posyandu Lansia

a. Memberi salam serta memperkenalkan diri dengan sopan. b. Melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital. c. Melakukan pengukuran berat badan. d. Mencatat hasil pemeriksaan tekanan darah dan berat badan. e. Mempersilahkan peserta posyandu untuk menunggu sebelum diperiksa oleh dokter. f. Melaksanakan senam lansia.

Meningkatnya kesehatan para lansia sehingga para lansia akan sehat jasmani dan rohani.

a. Akuntabilitas: Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan senam lansia dengan rasa tanggungjawab. b. Nasionalisme: Memberikan motivasi kepada masyarakat terutama lansia untuk meningkatkan kesehatannya. c. Etika Publik: Ramah dan sopan kepada peserta posyandu lansia. d. Komitmen mutu: Melakukan posyandu dengan memperhatikan efektifitas dan efisiensi. e. Anti Korupsi: Tidak memberikan tarif apapun.

Dengan melaksanakan Posyandu lansia yang bertanggungjawab maka misi Puskesmas Pangkoh memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dapat terealisasi.

Dengan melaksanakan posyandu lansia yang bertanggungjawab maka pelayanan posyandu yang berkualitas dapat ditingkatkan.

6.

Membuat Melakukan langkah dokumentasi dokumentasi asuhan kebidanan dengan kebidanan pada SOAP ibu nifas. a. Subjektif b. Objektif c. Assesment d. Planing

Tersedia nya dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu nifas yang akurat.

a. Akuntabilitas: Mampu bertanggungjawab laporan yang sudah dibuat dan membuat laporan dengan teknik kecermatan dan ketelitian. b. Nasionalisme: Menganggap semua laporan penting dan tidak mengabaikan nya. c. Etika Publik: Membuat dokumentasi laporan secara terstruktur dan rapi.

Dengan membuat dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu nifas yang sesuai dengan prosedur maka misi Puskesmas Pangkoh memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat dapat ditingkatkan.

Dengan membuat dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu nifas yang bertanggungjawab maka pelayanan yang berkualitas dapat ditingkatkan.

Dengan melaksanakan kegiatan anamnesa pada ibu hamil yang sesuai dengan prosedur maka misi Puskesmas Pangkoh memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat dapat ditingkatkan.

Dengan melaksanakan kegiatan anamnesa pada ibu hamil yang bertanggungjawab maka pelayanan yang berkualitas dapat ditingkatkan.

d. Komitmen Mutu: Selalu mendokumentasikan semua asuhan kebidanan sebagai bukti legal dalam melakukan tindakan e. Anti Korupsi: Membuat data yang sesuai dengan hasil pengkajian.

7.

Melaksanakan anamnesa pada ibu hamil.

a. Menyapa pasien dan memberi salam. b. Mempersilahkan duduk. c. Menjelaskan tujuan pemeriksaan kepada pasien. d. Menanyakan identitas pasien (Nama, Umur, Alamat, pekerjaan, status). e. Menanyakan alasan datang.

Tersedia nya data anamnesa pada ibu hamil dalam bentuk dokumentasi Askeb.

a. Akuntabilitas: Melakukan anamnesa dengan teliti,cermat dan bertanggungjawab. (menanyakan identitas pasien, alasan datang, keluhan, riwayat penyakit, dll). b. Nasionalisme: Memberikan perlakuan yang sama kepada semua pasien.

f. Menanyakan keluhan pasien.

c. Etika Publik: Melakukan anamnesis dengan bahasa yang santun dan menerapkan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun).

g. Menanyakan riwayat kesehatan. h. Menanyakan pola kebiasaan seharihari.

d. Komitmen Mutu: Melakukan anamnesis secara berurutan,teratur dan sesuai prosedur. e. Anti Korupsi: Jujur dalam melakukan anamnesa pasien.

8.

Mengajarkan cuci tangan 7 langkah di SDN Kantan Muara 5

a. Menyapa dan memberi salam. b. Menjelaskan maksud dan tujuan. c. Mempersiapkan sarana dan prasarana. d. Memulai mengajarkan cara mencuci tangan 7 langkah dengan pertamatama membasahi telapak tangan menggunakan air yang mengalir dan sabun. e. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian. f. Gosok sela-sela jari hingga bersih. g. Bersihkan keempat ujung jari secara bergantian.

Siswa memahami dan bisa mengaplikasikan cara mencuci tangan 7 langkah.

a. Akuntabilitas: Mengajarkan cara mencuci tangan kepada siswa dengan penuh rasa tanggung jawab. b. Nasionalisme: Memberikan perlakuan yang sama kepada seluruh siswa. c.

Etika Publik: Menyapa dan memberi salam dengan ramah

d. Komitmen Mutu: Mengajarkan cara mencuci tangan sesuai prosedur e. Anti korupsi: Melakukan cuci tangan 7 langkah sesuai dengan prosedur.

Dengan Mengajarkan cuci tangan 7 langkah yang sesuai dengan prosedur maka misi Puskesmas Pangkoh untuk memelihara kesehatan kepada masyarakat dapat ditingkatkan.

Dengan Mengajarkan cuci tangan 7 langkah yang sesuai dengan prosedur maka pelayanan yang berkualitas dapat ditingkatkan

h. Gosok dan bersihkan kedua ibu jari secara bergantian. i. Bersihkan tangan hingga ke pergelangan tangan. j. Bersihkan tangan hingga ke siku.

More Documents from "Taufik Arrahman"