Pengertian Qada’ dan Qadar Qada’ menurut bahasa artinya ketetapan. Qada’ artinya ketetapan Allah SWT kepada setiap makhliknya yang bersifat azali. Azali artinya ketetapan yang sudah ada sebelum keberadaan atau kelahiran makhluk. Sedangkan Qadar menurut bahasa artinya ukuran. Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentukan sebelumnya. Qada’ dan Qadar sering disebut dengan takdir Allah. Takdir Allah terbagi menjadi dua bagian, diantaranya: 1. Takdir Mubram Secara bahasa, mubram artinya sesuatu yang sudah pasti dan tidak dapat dielakkan. Takdir mubram secara istilah dapat diartikan dengan ketetapan Allah Swt. yang pasti terjadi pada setiap makhluk sehingga tidak bisa ditolak. 2. Takdir Muallaq Mu‘allaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan atau ditunda. Kebalikan dari takdir mubram, takdir mu‘allaq adalah ketentuan Allah yang mungkin dapat diubah oleh manusia melalui usaha-usaha yang dilakukannya jika Allah Swt. mengizinkan. Berikut penjelasan gambar yang berkaitan dengan Qada’ dan Qadar Allah: 1. Matahari dan Bulan (gambar no. 1)
ََسبَ ُحون ْ َََوا ْلقَ َم َرََكُلََفِيَفَلَكََي َ س َ ار َ ُه َوََالَّذِيَ َخلَقَََاللَّ ْي َل َ ََوالنَّ َه َ ََوالش َّْم “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masingmasing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al-Anbiya: 33) Dari ayat di atas telah dijelaskan bahwa matahari dan bulan beredar dalam garis edarnya. Dapat dipahami bahwa hanya Allah lah yang mampu menciptakan dan mengatur terjadinya peredaran benda langit. Hal tersebut termasuk kepada ketetapan Allah (Qada’ dan Qadar Allah).
2. Kematian (gambar no. 2)
...ََت ِ ُكلَُّنَ ْفسَذَآئِقَةَُٱ ْل َم ْو "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian...” (QS. Ali Imran: 185)
...َََٱَّللَِ ِك َٰت َبًاَ ُّم َؤ َّج ًل َّ َو َماَكَانَ َ ِلنَ ْفسَأَنَت َ ُموتَ َإِ ََّّلَبِ ِإ ْذ ِن “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya...” (QS. Ali Imran: 145)
Dalam ayat tersebut telah dijelaskan mengenai kematian yang akan menimpa setiap makhluk. Kematian merupakan takdir mubram, yang telah ditetapkan dan ditentukan waktunya. Kematian merupakan salah satu ketatapan Allah yang tidak bisa ditolak.
3. Gunung Meletus (gambar no.3)
ْ ََِمنَ ُّم ِصيبَةََف َسَير َ َََََمنَقَ ْب ِلََأَنَنَّب َْرأ َ َهاََۚإِنَََّ َٰذَ ِلك ِ َىََللاََِي ِ ََُو ََّلََفِيَأَنف ِ اب َ َ َماَأ ِ يَاْل َ ْر َّ َعل َ ص َ ض ِّ ِ س ُك ْمََإِ ََّّلََفِيَ ِكتَاب “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Q.S.al-Hadid: 22) Dalam ayat di atas telah dijelaskan bahwa setiap bencana yang menimpa manusia, seperti gunung meletus, tsunami, dll semuanya terjadi atas kehendak-Nya. Bencana yang menimpa merupakan qada’ dan qadar Allah Swt.
4. Mengagumi idola secara berlebihan (gambar no. 3) dan Pemukiman, gedung-gedung
tinggi (gambar no.5) Pada gambar no. 3 dan no. 5, merupakan ketetapan yang di buat oleh manusia. Allah telah memberikan sesuatu yang baik seperti lahan, yang nantinya bisa diatur dan dimanfaatkan oleh manusia dengan sebaik-baiknya. Namun nyatanya banyak pemukiman yang dibangun tidak pada tempat yang semestinya, terlebih karena usaha setiap manusia yang berbeda-beda. Terkait gambar no. 3, mengagumi idola secara berebihan dapat menimbulkan kemadlorotan terlebih jika yang di idolakan itu mampu menjadi contoh yang baik. Allah telah menetapkan kadar dengan semestinya, tidak sampai melampui batas.
...َس ٓو ًءاَفَ َلَ َم َردََّلَهُۥ ُ َََٱَّللَُ ِبقَ ْوم َّ َو ِإذَآَأ َ َراد... َ “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Rad: 11) Allah telah menetapkan hal yang baik terhadap manusia, namun dikembalikan lagi kepada setiap diri manusia.