Punyaku.docx

Najibul Kaffin 02111840000130

Tantangan Enterpreneur di Indonesia Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen. Hal tersebut tidak sesuai dengan target pemerintah sebesar 5,4 persen. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut ada beberapa faktor. Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi dalam negeri melalui pengusaha-pengusaha lokal. Dengan banyaknya pengusaha lokal dapat menciptakan lapangan kerja untuk rakyat Indonesia yang berdampak terhadap perkembangan ekonomi negara. Sandiaga Uno mengatakan bahwa masyarakat Indonesia terutama anak-anak muda harus dibekali dengan keahlian entrepreneurship agar bisa bersaing di masa depan. Terutama ketika Indonesia mendapat bonus demografi pada tahun 2030. Hal tersebut jika dikelola dengan baik, para anak muda dapat menjadi pendorong terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu para entrepreneur harusnya mempersiapkan diri karena perkembangan dan perubahan ekonomi sangat cepat dan tidak bisa diprediksi. Mereka harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi usaha yang dijalankan. Para entrepreneur juga harus cermat dalam menangkap peluang usaha dan tidak product oriented, tetapi harus market oriented yaitu menghasilkan apa yang dibuthkan pasar saat ini dan masa yang akan datang. Pada revolusi industri 4.0, para entrepreneur harus bisa mengantisipasi peralihan jenis pekerjaan di era ekonomi digital yang berarti dapat memanfaatkan adanya internet, media social, dan marketplace untuk menjalankan bisnis dan pemasarannya. Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Indonesia mestinya harus berbenah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya komponen baku ataupun material-material yang sangat tergantung terhadap kepada negara lain. Selain itu, Kawasan perindustrian di Indonesia kurang dikembangkan dan digunakan sehingga zona produksi belum optimal. Kegiatan industri kecil dan menengah yang berada di Indonesia masih tertinggal. Data Kemenperin mengatakan 62% pekerja Indonesia memiliki produktivitas yang rendah dan masih berada di garis kemiskinan. Selain itu, infrastuktur digital di Indonesia masih belum memadai dalam menangani arus perdagangangan dunia. Sehingga pemerintah harusnya menyiapkan dan mensosialisaikan tentang pentingnya jiwa-jiwa berwirausaha kepada masyarakat agar menciptakan entrepreneur yang memiliki jiwa inovasi dan bertalenta dalam memajukan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa dan juga mensejahterakan rakyat Indonesia.