SOP PULP CAPPING
No. Dokumen ……………….
SOP PULP CAPPING No. Revisi ………0……….
Halaman ……………
Ditetapkan tgl. ………………….. PLT Direktur Prosedur Tetap
Tanggal Terbit
SMF NON BEDAH
………………..
1. Pengertian (Definisi)
2. Indikasi
3. Kontraindikasi
4. Persiapan
5. Prosedur Tindakan
dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT.M.Kes. NIP. 19730525 200112 1 001 Pulp capping adalah perawatan dengan pemberian bahan proteksi pulpa atau bahan kaping pulpa pada gigi dengan tujuan untuk mempertahankan vitalitas pulpa. Pulp capping terbagi menjadi dua macam: a. Direk pulp capping: perawatan dilakukan pada pulpa yang sudah terbuka b. Indirek pulp capping: perawatan yang dilakukan pada pulpa yang belum terbuka 1. Gigi dengan pulpa terbuka karena faktor mekanis atau trauma sehingga terjadi perdarahan dan timbul rasa nyeri 2. Pulpitis reversibel baik dengan pulpa yang sudah terbuka maupun pulpa belum terbuka 1. Adanya sakit spontan (pulpitis irreversibel) 2. Adanya pembengkakan 3. Adanya lesi periapikal 4. Incisivus yang immatur yang pulpanya sudah mati Persiapan Alat: 1. Dental unit lengkap 2. Alat diagnosis 3. Alat konservasi 4. Bahan untuk perawatan pulp capping 1. Bersihkan karies 2. Lakukan aplikasi pasta Ca(OH)2 untuk kasus pulpitis reversibel pada titik terdalam yang mendekati pulpa, kemudian ditutup diatasnya dengan basis 3. Lakukan aplikasi bahan pulp proteksi pada titik terdalam (jangan terlalu lebar/luas agar tidak mengganggu tumpatan tetap diatasnya) 4. Beri tumpatan sementara diatas basis, pasien diminta untuk dapat berkunjung lagi setelah 1 minggu 5. Pada kunjungan kedua, lakukan tes vitalitas pada gigi tersebut, perhatikan apakah ada perubahan saat gigi menerima rangsangan
SOP PULP CAPPING
No. Dokumen ……………….
SOP PULP CAPPING No. Revisi ………0……….
Halaman ……………
6. Apabila masih terdapat rasa sakit yang jelas, cek kondisi basis apakah ada kebocoran tepi, apabila ditemukan maka lakukan prosedur aplikasi Ca(OH)2 dengan ditutup dengan basis 7. Apabila sudah tidak ada keluhan, maka dapat dilakukan restorasi tetap 6. Pasca Prosedur Tindakan 7. Tingkat Evidens 8. Tingkat Rekomendasi 9. Penelaah Kritis 10. Indikator Prosedur Tindakan 11. Kepustakaan
Keberhasilan Perawatan: Gigi sehat, tidak ada keluhan spontan dan tidak sensitif terhadap perubahan suhu. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR HK.02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi Abu Bakar. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Medis.
Ketua SMF Non Bedah,
Mataram, Agustus 2015 Dokter Gigi,
dr. Joko Anggoro, M.Sc., Sp.PD NIP. 19790219 200501 1 001
. drg. Tania Kusumawardani
PLT Direktur RS Universitas Mataram,
Ketua Komite Medik RS Universitas Mataram,
dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT.M.Kes. NIP. 19730525 200112 1 001
dr. Akhada Maulana, Sp.U NIP.19770514 200501 1002
SOP PULP CAPPING
No. Dokumen ……………….
SOP PULP CAPPING No. Revisi ………0……….
Halaman ……………