http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=921&Itemid=3 0 Tentang Puasa Rajab
1
Ditulis oleh Dewan Asatidz Bapak Ustad, saya mendapatkan informasi kalau puasa Rajab tanggal 1 akan menghapus dosa selama 3 tahun, tanggal 2 akan menghapus dosa 2 tahun, tanggal 3 akan menghapus dosa 1 tahun, tanggal 4 akan menghapus dosa selama 1 bulan, dan amal di bulan rajab akan diberi pahala 70 kali lipat. Tanya: Bapak Ustad, saya mendapatkan informasi kalau puasa Rajab tanggal 1 akan menghapus dosa selama 3 tahun, tanggal 2 akan menghapus dosa 2 tahun, tanggal 3 akan menghapus dosa 1 tahun, tanggal 4 akan menghapus dosa selama 1 bulan, dan amal di bulan rajab akan diberi pahala 70 kali lipat. Saya tidak tahu dasar hukumnya puasa Rajab dan kebenaran informasi tsb. Saya sudah mencoba mencari di buku Fiqh Islam karangan H. Sulaiman Rasjid dan buku Riadhus Shalihin karangan Ust. Al Hafidh. Mungkin karena keterbatasan pengetahuan saya sehingga tidak mengetahuinya. Atas bantuannya saya ucapkan banyak terimakasih. Budi Fachrudin - Depok Jawab: Bulan Rajab merupakan salah satu bulan Muharram yang artinya dimulyakan (Ada 4 bulan: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Puasa dalam bulan Rajab, sebagaimana dalam bulan-bulan mulya lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram(mulya)." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah Riwayatnya al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi saw, 'Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunat) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban.' Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'" Menurut al-Syaukani (Naylul Authar, dalam bahasan puasa sunat) ungkapan Nabi "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya. Adapun hadis yang Anda sebut itu, kami juga tak menemukannya. Ada beberapa hadis lain yang menerangkan keutamaan bulan Rajab. Seperti berikut ini: •
•
•
•
"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu sorga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan." Riwayat al-Thabrani dari Sa'id bin Rasyid: Barangsiapa puasa sehari di bulan Rajab maka laksana ia puasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu sorga, bila puasa 10 hari Allah akan mengabulkan semua permintaannya....." "Sesugguhnya di sorga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut". Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi saw berkata: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."
Hadis-hadis tersebut dha'if (kurang kuat) sebagaimana ditegaskan oleh Imam Suyuthi dalam
2
http://www.mail-archive.com/
[email protected]/msg03247.html Puasa di Bulan Rajab Di bulan Rajab dan Sya’ban seseorang sebaiknya berpuasa setiap hari senin dan kamis, atau Setiap hari. Dalam Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad dinyatakan bahwa ‘Utsman Ibnu Hakim al-Ansari berkata, “Aku bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubayr mengenai puasa di bulan Rajab, kemudian kami sampai pada bulan itu, di mana beliau berkata, ‘Aku dengar Ibnu ‘Abbas ra berkata bahwa Rasulullah saw biasa berpuasa secara kontinu sehingga kami berpikir bahwa beliau tidak pernah menghentikannya dan di lain waktu beliau tidak berpuasa berhari-hari sehingga kami berpikir bahwa beliau tidak akan berpuasa lagi.” Jika seseorang berpuasa setiap hari Senin dan Kamis maka orang itu juga harus berpuasa pada hari ke-15 setiap bulannya dan juga pada 26-27 Rajab. (sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari-hari ‘putih’ setiap bulan, yang jatuh pada hari ke-13, 14, dan 15). Ini hanyalah petunjuk secara umum, bila ada keraguan sebaiknya dikonsultasikan dengan seseorang yang ahli dalam syari’ah. Diriwayatkan bahawa Nabi SAW telah bersabda : "Ketahuilah bahawa bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan Rajab dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH Barangsiapa yang berpuasa dua hari dalam bulan Rajab mendapat kemuliaan disisi ALLAH .Barangsiapa berpuasa tiga hari dalam bulan Rajab, maka ALLAH akan menyelamatkannya dari bahaya dunia, seksa akhirat, dari terkena penyakit gila, penyakit putih-putih di kulit badan yang menyebabkan sangat gatal dan diselamatkan dari fitnahnya syaitan dan dajjal.Barangsiapa berpuasa tujuh hari dalam bulan Rajab, maka ditutupkan tujuh pintu neraka jahanam.Barangsiapa berpuasa lapan hari dalam bulan Rajab, maka dibukakan lapan pintu syurga 3
baginya.Barangsiapa yang berpuasa lima hari dalam bulan Rajab, permintaannya akan dikabulkan oleh ALLAH SWT.Barangsiapa berpuasa lima belas hari dalam bulan Rajab, maka ALLAH mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan dan barangsiapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya." Sabda Rasulullah SAW: "Pada malam Mikraj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari ais dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya Jibril as : "Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?" Berkata Jibril as: "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca selawat untuk engkau dibulan Rajab." Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita:"Ketika kami berjalan bersam-sama Nabi SAW melalui sebuah kubur, lalu Nabi berhenti dan Baginda menangis dengan amat sedih, kemudian baginda berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya Rasulullah SAW: "Ya Rasulullah SAW, mengapakan anda menangis?" Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur mereka, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa ke atas mereka."Sabda Rasulullah SAW lagi: "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari saja dalam bulan Rajab, dan mereka tidak tidur semalam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa dalam kubur." Tsauban bertanya: "Ya Rasulullah SAW, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah boleh mengelakkan dari siksa kubur?" Sabda Rasulullah SAW: "Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan solat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat kerana ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan solat malam satu tahun." Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya'ban adalah 4
bulan aku (Rasulullah SAW) dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku." "Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban dan bulan Ramadhan.Maka sesungguhnya mereka kenyang serta tidak ada rasa lapar dan haus bagi mereka."KELEBIHAN BULAN RAJAB Beberapa hadis Rasulullah saw menunjukkan kelebihan bulan rajab: 1.Hendaklah kamu memuliakan bulan Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat. 2.Bulan Rajab bulan Allah, bulan Sya'ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku. 3.Kemuliaan Rajab dengan malam Isra' Mi'rajnya, Sya'ban dengan malam nisfunya dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya. 4.Puasa sehari dalam bulan Rajab mendapat syurga yang tertinggi (Firdaus). Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya. 5.Puasa 3 hari pada bulan Rajab, dijadikan parit yang panjang yang menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun perjalanan). 6.Puasa 7 hari pada bulan Rajab, ditutup daripadanya 7 pintu neraka. 7.Puasa 16 hari pada bulan Rajab akan dapat melihat wajah Allah di dalam syurga, dan menjadi orang yang pertama menziarahi Allah dalam syurga.8.Kelebihan bulan Rajab dari segala bulan ialah seperti kelebihan Al-Quran keatas semua kalam 9.Puasa sehari dalam bulan Rajab seumpama puasa empat puluh tahun dan iberi minum air dari syurga. 10. Bulan Rajab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orangorang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Puasa dalam bulan Rajab, wajib bagi yang ber puasa diampunkan dosa-dosanya yang lalu.,Dipelihara Allah umurnya yang tinggal.,Terlepas daripada dahaga di akhirat. 11.Puasa pada awal Rajab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa sebulan pahalanya. 12.Siapa bersedekah dalam bulan Rajab, seperti bersedekah seribu dinar, dituliskan kepadanya pada setiap helai bulu roma jasadnya seribu kebajikan, 5
diangkat seribu derjat, dihapus seribu kejahatan "Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab/ Isra Mi'raj akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa.""Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH "Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab, maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat.""Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, permintaannya akan dikabulkan." "Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga." "Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya." Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha wassalam, arief hamdani HP. 0816 830 748 http://mevlanasufi.blogspot.com http://inditamagochi.blogspot.com UNDANGAN DZIKIR KHATAM KWAJAGAN ( PEMBACAAN PARA GURU) TERBUKA UNTUK UMUM, KONFIRMASI JADWAL DZIKIR AriefHamdani HP 0816 830 748
http://faridq26.wordpress.com/2009/06/22/puasa-bulan-rajab/
Keistimewaan Puasa Bulan Rajab Assalamu’alaikum Wr..Wb.. sahabat-sahabat yang dirahmati Allah SWT . Bismillaahirahmanir rohiim. Wahai Saudara-saudaraku yang budiman, Pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2009 kita memasuki bulan Rajab. Bulan Rajab adalah bulannya Allah. Mari kita simak ada apa di balik bulan Rajab itu.
6
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Ketahuilah bahwa bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka: * Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT * Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1427/Isra Mi’raj ( 20 Juli 2009 ) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa; * Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT; * Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab ( 24 ;25 ; 26 Juni 2009 ) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat; * Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan dikabulkan; * Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga; * Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya.” Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam Mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?” Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau dibulan Rajab ini”. Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita : “Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur, lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya kepada beliau:”Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?” Lalu beliau bersabda :”Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur nya, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas mereka”. Sabda beliau lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur.” Tsauban bertanya: “Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?” Sabda beliau: “Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan 7
Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.” Sabda beliau lagi: “Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban Adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi,keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya’ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka.” Wassalamu’alaikum wr.wb, Kirimkan email ini kepada rekan-rekan yang lain. Insya Allah bermanfaat http://coy28.multiply.com/journal/item/7 Puasa Bulan Rajab
Jul 19, '07 10:11 AM for everyone
Banyak orang yang ingin puasa dan bahkan menjalankan puasa di bulan ini, Rajab. Banyak yang percaya dengan keutamaan bulan Rajab. Tapi apa benar demikian? Mudah-mudahan ini ada manfaatnya.
HADITS-HADITS PALSU TENTANG KEUTAMAAN SHALAT DAN PUASA DI BULAN RAJAB Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Bagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2
Apabila kita memperhatikan hari-hari, pekan-pekan, bulan-bulan, sepanjang tahun serta malam dan siangnya, niscaya kita akan mendapatkan bahwa Allah Yang Maha Bijaksana mengistimewakan sebagian dari sebagian lainnya dengan keistimewaan dan keutamaan tertentu. Ada bulan yang dipandang lebih utama dari bulan lainnya, misalnya bulan Ramadhan dengan kewajiban puasa pada siangnya dan sunnah menambah ibadah pada malamnya. Di antara bulanbulan itu ada pula yang dipilih sebagai bulan haram atau bulan yang dihormati, dan diharamkan berperang pada bulan-bulan itu. Allah juga mengkhususkan hari Jum’at dalam sepekan untuk berkumpul shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah yang berisi peringatan dan nasehat. Ibnul Qayyim menerangkan dalam kitabnya, Zaadul Ma’aad,[1] bahwa Jum’at mempunyai lebih 8
dari tiga puluh keutamaan, kendatipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengkhususkan ibadah pada malam Jum’at atau puasa pada hari Jum’at, sebagaimana sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk beribadah dari malam-malam yang lain dan jangan pula kalian mengkhususkan puasa pada hari Jum’at dari hari-hari yang lainnya, kecuali bila bertepatan (hari Jum’at itu) dengan puasa yang biasa kalian berpuasa padanya.” [HR. Muslim (no. 1144 (148)) dan Ibnu Hibban (no. 3603), lihat Silsilatul Ahaadits ash-Shahihah (no. 980)] Allah Yang Mahabijaksana telah mengutamakan sebagian waktu malam dan siang dengan menjanjikan terkabulnya do’a dan terpenuhinya permintaan. Demikian Allah mengutamakan tiga generasi pertama sesudah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mereka dianggap sebagai generasi terbaik apabila dibandingkan dengan generasi berikutnya sampai hari Kiamat. Ada beberapa tempat dan masjid yang diutamakan oleh Allah dibandingkan tempat dan masjid lainnya. Semua hal tersebut kita ketahui berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan contoh yang benar. Adapun tentang bulan Rajab, keutamaannya dalam masalah shalat dan puasa padanya dibanding dengan bulan-bulan yang lainnya, semua haditsnya sangat lemah dan palsu. Oleh karena itu tidak boleh seorang Muslim mengutamakan dan melakukan ibadah yang khusus pada bulan Rajab. Di bawah ini akan saya berikan contoh hadits-hadits palsu tentang keutamaan shalat dan puasa di bulan Rajab. HADITS PERTAMA “Artinya : Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku” Keterangan: HADITS INI “ MAUDHU’ Kata Syaikh ash-Shaghani (wafat th. 650 H): “Hadits ini maudhu’.” [Lihat Maudhu’atush Shaghani (I/61, no. 129)] Hadits tersebut mempunyai matan yang panjang, lanjutan hadits itu ada lafazh: “Artinya : Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab, karena malam itu Malaikat menamakannya Raghaaib...” Keterangan: HADITS INI MAUDHU’ Kata Ibnul Qayyim (wafat th. 751 H): “Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Mandah dari Ibnu Jahdham, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Muhammad bin Sa’id al-Bashry, telah menceritakan kepada kami Khalaf bin ‘Abdullah as-Shan’any, dari Humaid Ath-Thawil dari Anas, secara marfu’. [Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if (no. 168-169)] Kata Ibnul Jauzi (wafat th. 597 H): “Hadits ini palsu dan yang tertuduh memalsukannya adalah Ibnu Jahdham, mereka menuduh sebagai pendusta. Aku telah mendengar Syaikhku Abdul Wahhab al-Hafizh berkata: “Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang majhul (tidak dikenal), aku sudah periksa semua kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup mereka.” [AlMaudhu’at (II/125), oleh Ibnul Jauzy] Imam adz-Dzahaby berkata: “ ’Ali bin ‘Abdullah bin Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush 9
Shuufiyyah pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan hadits.” Kata para ulama lainnya: “Dia dituduh membuat hadits palsu tentang shalat ar-Raghaa'ib.” [Periksa: Mizaanul I’tidal (III/142-143, no. 5879)] HADITS KEDUA “Artinya : Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaan al-Qur'an atas semua perkataan, keutamaan bulan Sya’ban seperti keutamaanku atas para Nabi, dan keutamaan bulan Ramadhan seperti keutamaan Allah atas semua hamba.” Keterangan: HADITS INI MAUDHU’ Kata al Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany: “Hadits ini palsu.” [Lihat al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Haditsil Maudhu’ (no. 206, hal. 128), oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky (wafat th. 1014 H)] HADITS KETIGA: “Artinya : Barangsiapa shalat Maghrib di malam pertama bulan Rajab, kemudian shalat sesudahnya dua puluh raka’at, setiap raka’at membaca al-Fatihah dan al-Ikhlash serta salam sepuluh kali. Kalian tahu ganjarannya? Sesungguhnya Jibril mengajarkan kepadaku demikian.” Kami berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, dan berkata: ‘Allah akan pelihara dirinya, hartanya, keluarga dan anaknya serta diselamatkan dari adzab Qubur dan ia akan melewati as-Shirath seperti kilat tanpa dihisab, dan tidak disiksa.’” Keterangan: HADITS MAUDHU’ Kata Ibnul Jauzi: “Hadits ini palsu dan kebanyakan rawi-rawinya adalah majhul (tidak dikenal biografinya).” [Lihat al-Maudhu’at Ibnul Jauzy (II/123), al-Fawaa'idul Majmu’ah fil Ahaadits Maudhu’at oleh as-Syaukany (no. 144) dan Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris Syanii’ah al-Maudhu’at (II/89), oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani (wafat th. 963 H).] HADITS KEEMPAT “Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab dan shalat empat raka’at, di raka’at pertama baca ‘ayat Kursiy’ seratus kali dan di raka’at kedua baca ‘surat al-Ikhlas’ seratus kali, maka dia tidak mati hingga melihat tempatnya di Surga atau diperlihatkan kepadanya (sebelum ia mati)” Keterangan: HADITS INI MAUDHU’ Kata Ibnul Jauzy: “Hadits ini palsu, dan rawi-rawinya majhul serta seorang perawi yang bernama ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah perawi matruk menurut para Ahli Hadits.” [Al-Maudhu’at (II/123124).] Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah rawi yang lemah. [Lihat Taqriibut Tahdziib (I/663 no. 4518)] HADITS KELIMA “Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan.” Keterangan: HADITS INI SANGAT LEMAH Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hafizh dari Abu Dzarr secara marfu’. 10
Dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama al-Furaat bin as-Saa'ib, dia adalah seorang rawi yang matruk. [Lihat al-Fawaa-id al-Majmu’ah (no. 290)] Kata Imam an-Nasa'i: “Furaat bin as-Saa'ib Matrukul hadits.” Dan kata Imam al-Bukhari dalam Tarikhul Kabir: “Para Ahli Hadits meninggalkannya, karena dia seorang rawi munkarul hadits, serta dia termasuk rawi yang matruk kata Imam ad-Daraquthni.” [Lihat adh-Dhu’afa wa Matrukin oleh Imam an-Nasa'i (no. 512), al-Jarh wat Ta’dil (VII/80), Mizaanul I’tidal (III/341) dan Lisaanul Mizaan (IV/430).] HADITS KEENAM “Artinya : Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan ‘Rajab’ airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu.” Keterangan: HADITS INI BATHIL Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailamy (I/2/281) dan al-Ashbahany di dalam kitab at-Targhib (I-II/224) dari jalan Mansyur bin Yazid al-Asadiy telah menceritakan kepada kami Musa bin ‘Imran, ia berkata: “Aku mendengar Anas bin Malik berkata, ...” Imam adz-Dzahaby berkata: “Mansyur bin Yazid al-Asadiy meriwayatkan darinya, Muhammad al-Mughirah tentang keutamaan bulan Rajab. Mansyur bin Yazid adalah rawi yang tidak dikenal dan khabar (hadits) ini adalah bathil.” [Lihat Mizaanul I’tidal (IV/ 189)] Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany berkata: “Musa bin ‘Imraan adalah majhul dan aku tidak mengenalnya.” [Lihat Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah (no. 1898)] HADITS KETUJUH. “Artinya : Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barang siapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.” Keterangan: HADITS INI PALSU Hadits ini termaktub dalam kitab al-Fawaa'idul Majmu’ah fil Ahaadits al-Maudhu’ah (no. 288). Setelah membawakan hadits ini asy-Syaukani berkata: “Suyuthi membawakan hadits ini dalam kitabnya, al-Laaliy al-Mashnu’ah, ia berkata: ‘Hadits ini diriwayatkan dari jalan Amr bin alAzhar dari Abaan dari Anas secara marfu’.’” Dalam sanad hadits tersebut ada dua perawi yang sangat lemah: [1]. ‘Amr bin al-Azhar al-‘Ataky. Imam an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits.” Sedangkan kata Imam al-Bukhari: “Dia dituduh sebagai pendusta.” Kata Imam Ahmad: “Dia sering memalsukan hadits.” [Periksa, adh-Dhu’afa wal Matrukin (no. 478) oleh Imam an-Nasa-i, Mizaanul I’tidal (III/245-246), al-Jarh wat Ta’dil (VI/221) dan Lisaanul Mizaan (IV/353)] [2]. Abaan bin Abi ‘Ayyasy, seorang Tabi’in shaghiir. Imam Ahmad dan an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits (ditinggalkan haditsnya).” Kata Yahya bin Ma’in: “Dia matruk.” Dan beliau pernah berkata: “Dia rawi yang lemah.” [Periksa: Adh Dhu’afa wal Matrukin (no. 21), Mizaanul I’tidal (I/10), al-Jarh wat Ta’dil (II/295), Taqriibut 11
Tahdzib (I/51, no. 142)] Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Syaikh dari jalan Ibnu ‘Ulwan dari Abaan. Kata Imam asSuyuthi: “Ibnu ‘Ulwan adalah pemalsu hadits.” [Lihat al-Fawaaidul Majmu’ah (hal. 102, no. 288). Sebenarnya masih banyak lagi hadits-hadits tentang keutamaan Rajab, shalat Raghaa'ib dan puasa Rajab, akan tetapi karena semuanya sangat lemah dan palsu, penulis mencukupkan tujuh hadits saja. [Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M] _________ Foote Note [1]. Zaadul Ma’aad (I/375) cet. Muassasah ar-Risalah. http://syamsuri149.wordpress.com/2008/07/01/bid%E2%80%99ahkah-puasa-dan-amalan-dibulan-rajab/
Bid’ahkah Puasa dan Amalan di Bulan Rajab? Posted on July 1, 2008 by Syamsuri Rifai Sebagian kaum muslimin mudah melontarkan kata “bid’ah”. Salah mendefinisikan “Bid’ah” salah pula kesimpulan dan aplikasinya. Mereka sering melontarkan kata “Bid’ah” pada hal-hal yang sebenarnya mereka belum banyak mengetahui. Termasuk ke dalamnya masalah keutamaan, puasa dan amalan di bulan Rajab. Ketika banyak hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah saw mengutamakan bulan Rajab, berpuasa dan melakukan amalan-amalan utama di dalamnya mereka langsung mengatakan hadishadis itu palsu, mengikuti pendahulunya tanpa melakukan penelitian dan perbandingan yang cermat. Hadis tentang keutamaan, puasa dan amalan di bulan Rajab banyak sekali, bukan hanya shahih tetapi mutawatir. Karena hadis-hadis itu diriwayatkan dari jalur Ahlussunnah dan Ahlul bait Nabi saw. Di antara hadis-hadis yang diriwayatkan dari jalur Ahlussunnah: Doa ketika melihat bulan sabit Rajab Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah saw berdoa: “ Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.” Hadis ini bersumber: Al-Faqih Abu Muhammad Ismail bin Al-Husein Al-Bukhari dari Al-Imam Abu A’la’, tahun 399 H, dari Ismail bin Ishaq, dari Muhammad bin Abu Bakar, dari Zaidah bin Abi Raqad dari Ziyadah An-Numairi dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 494) Penetapan Nabi saw tentang bulan Rajab Ayah dari Ibnu Abi Bakrah salah sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun adalah dua belas bulan. Di antara dua belas bulan itu adalah empat bulan mulia, tiga bulan berturut-turut Dzul-Qaidah, Dzul Hijjah dan Muharram, dan bulan Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban …” 12
Hadis ini bersumber dari: Syeikh Al-Hafizh Ahmad bin Ali Al-Ishfahani, dari Abu Amer Muhammad bin Ahmad dari Abbas Asy-Syaibani, dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dari Ayyub, dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abi Bakrah dari ayahnya, ia salah seorang sahabat Nabi saw. Hadis ini Muttafaq alayh, diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dalam kitabnya Al-Jami’, dan Muslim bin Hujjaj Al-Qusyairi dalam Musnadnya. Semuanya bersumber dari jalur Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi. Penamaan bulan Rajab sebagai bulan Allah Siti Aisyah isteri Nabi saw berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …” Hadis ini bersumber dari: Abu Manshur Zhafr bin Muhammad Al-Husaini dari Abu Shaleh Khalaf bin Ismail, dari Makki bin Khalaf, dari Nashr bin Al-Husein dan Ishaq bin Hamzah, dari Isa bin Musa, dari Ubaiz bin Quhair, dari Ghalib bin Abdullah, dari Atha’ dari Siti Aisyah isteri Nabi saw. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri, dengan mata rantai sanad: Abu Nashir bin Ahmad bin Ali Asy-Syabibi, dari Abul Hasan Muhammad bin Muhammad Al-Karizi, dari Abu Abdillah Muhammad bin Isa An-Naisaburi, dari Muhammad bin Ibrahim dari Al-Husein bin Salamah Al-Wasithi, dari Yahya bin Sahel, dari Isham bin Thaliq, dari Abu Harun Al-Abdi dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 496) Hari-hari bulan Rajab tercatat di langit Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barangsiapa yang berpuasa satu di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata: Ya Rabbi, ampuniah dia…” Hadis ini bersumber dari: Abu Muslim Ar-Razi dari Abu Nashr Manshur bin Muhammad bin Ibrahim, dari Tsawab bin Yazid dari Al-Husein bin Musa dari Ishaq bin Raziq, dari Ismail bin Yahya, dari Mas’ar bin Athiyah dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 497) Keutamaan mandi sunnah di bulan Rajab Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda: “Barangsiapa yang menemui bulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada permulaannya, pertengahannya, dan akhirnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” Hadis ini bersumber dari: Abu Nashr bin Abi Manshur Al-Muqarri, dari ayahnya dari Abu Ja’far Ar-Razi dari Ja’far bih Sahel, dari Mahmud bin Sa’d As-Sa’di, dari Ishaq bin Yahya dari Hafsh bin Umar dari Abban dari Al-Hasan dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 497) Puasa Nabi saw di bulan Rajab Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda: “Aku tidak memerintahkan berpuasa di bulan sesudah bulan Ramadhan kecuali di bulan Rajab dan Sya’ban.” Hadis ini bersumber dari: Ahmad bin Ali bin Ahmad Al-Faqih, dari Abu Amer Muhammad AlMuqarri dari Ali bin Said Al-Askari, dari Umar bin Syabah An-Numairi, dari Yusuf bin Athiyah dari Hisyam bin Hassan, dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah.
13
Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw berpuasa di bulan Rajab, sehingga kami berkata beliau tidak berbuka dan berbuka… Riwayat ini bersumber dari: Abul Hasan Muhammad bin Al-Husein bin Dawud Al-Hasani, dari Abu Bakar Muhammad bin Ahmad, dari Abu Azhar As-Salithi, dari Muhammad bin Abid dari Usman bin Hakim dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas. (Fadhail Syahr Rajab: 498) Keutamaan puasa di bulan Rajab Abdul Aziz bin Said dari ayahnya, salah seorang sahabat Nabi saw, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan yang agung, di dalamnya kebaikan dilipatgandakan. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di dalamnya, maka ia seperti berpuasa satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari, maka akan ditutup baginya tujuh pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari, maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka ia tidak memohon sesuatu kecuali Allah memberinya. Barangsiapa yang berpuasa dua puluh lima hari, malaikat memanggil dari langit: Dosa yang lalu telah diampuni, maka mulailah berbuat kebajikan. Dan Barangsiapa yang menambahnya, Allah akan menambah kebaikannya.” Hadis ini bersumber dari: Abul Qasim Abdul Khaliq bin Ali Al-Muhtasib, dari Abu Muhammad Ali bin Muhtaj Al-Kasyani, dari Abul Hasan Ali bin Abdul Aziz Al-Baghawi, dari Ma’la bin Mahdi dari Usman bin Mathar Asy-Syaibani, dari Abdul Ghafur, dari Abdul Aziz dari ayahnya, dia salah seorang sahabat Nabi saw. (Fadhail Syahr Rajab: 498) Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan bulan Rajab ia akan diselamatkan dari siksaan yang berat saat sakratil maut dan azab kubur. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan di shirathal mustaqim. Dan barangsiapa yang berpuasa tiga hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan pada hari kiamat, hari yang sangat menakutkan.” (Mafatihul Jinan, bab 2 Keutamaan bulan Rajab) Keutamaan puasa tiga hari berturut-turut Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan mulia hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, Allah mencatat baginya sebagai ibadah sembilan ratus tahun.” Hadis ini bersumber dari: Ali bin Syuja’ bin Muhammad Asy-Syaibani, dari Umar bin bin Ahmad bin Ayyub Al-Baghdadi, dari Al-Husein bin Muhammad bin Ufair Al-Anshari, dari Ya’qub bin Musa Al-Madani, dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 500) Keutamaan puasa pada hari Bi’tsah Hari bi’tsah adalah hari Muhammad saw diangkat menjadi seorang nabi. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa ada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab, Allah mencatat baginya sebagai puasa enam bulan. Hari itu adalah hari Jibril turun pada Muhammad saw, awal ia membawa risalah kepadanya.” Hadis ini bersumber dari: Abu Sa’d As-Sa’di dari Abu Nashr Muhammad bin Thahir Al-Adib, dari Muhammad bin Abdullah dari Habsyun bin Musa, dari Ali bin Said dari Dhamrah bin Rabi’ah dari Ibnu Syudzab dari Mathar Al-Warraq, dari Saher bin Hausyab dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 500) 14
Masih banyak lagi hadis-hadis yang bersumber dari para sahabat Nabi saw tentang keutamaan bulan Rajab. Adapun yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw, akan kami sebutkan di bagian amalan praktis dan doa-doa di bulan Rajab. Yang berminat silahkan berkunjung ke blog ini: http://islampraktis.wordpress.com Wassalam Syamsuri Rifai Amalan Praktis, shalat2 sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami, foto tempat2 bersejarah, Asbabun Nuzul ayat2 dan hadis2 pilihan, klik di sini: http://syamsuri149.wordpress.com http://shalatdoa.blogspot.com Tafsir tematik, keutamaan http://tafsirtematis.wordpress.com
surat2
dan
ayat
2
Al-Qur’an:
Audio shalawat tarhim, doa dan musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek dan terjemahan, klik di sini: http://syamsuri149.multiply.com
http://shalimow.com/kebajikan-publik/menunaikan-puasa-di-bulan-rajab.html
Menunaikan Puasa di Bulan Rajab June 24, 2009 By: Yunan Shalimow Category: KEBAJIKAN PUBLIK
Hari ini Rabu, 24 Juni 2009, sang waktu telah menghantarkan kita masuk pintu gerbang bulan Rajab. Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang sangat khusus dan istimewa karena merupakan bulannya Allah. Disamping itu ada beberapa keistimewaan lain yang ada pada bulan Rajab. Selain bulan Ramadhan maka pada bulan Rajab ini juga memiliki banyak keistimewaan, antara lain mendapaan Ridha, kemuliaan, pahala yang berlipat, permohonan akan dikabulkan serta akan diampuni segala dosan dan akan digantiakan dengan amal kebaikan. Luar biasa memang, sekarang semua tergantung anda, apakah akan mengambil peluang ini, tentu sakaratul maut akan dating kapanpun jua. Dalam salah satu Hadist Kanjeng nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Ketahuilah bahwa bulan Rajab itu adalah bulannya ALLAH, maka: •
Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH
ikhlas, SWT, 15
• •
• •
•
Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1427/Isra Mi’raj ( 20 Juli 2009) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa, Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab maka akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT, Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab ( 24 ;25 ; 26 Juni 2009 ) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat, Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, Insyaallah permintaannya akan dikabulkan, Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga, Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya.”
Selain keistimewaan yang telah disebutkan diatas maka bulan Rajab ternyata masih memiliki keistemewaan lainnya seperti yang di Sabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut: Pada malam Mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?” Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau dibulan Rajab ini”. Dalam salah satu riwayat lainya menceritakan bahwa Tsauban tengah bercerita : “Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur, lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya kepada beliau:”Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?” Lalu beliau bersabda :”Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur nya, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas mereka”. Dan lalu beliau bersabda lagi: “Wahai Tsauban, kalau mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur.” Lalu Tsauban bertanya: “Ya Rasulullah, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?” Sabda beliau: “Wahai Tsauban, demi ALLAH dzat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.” Disamping itu dalam Sabda beliau yang lain lagi: “Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban adalah bulan Aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab.
16
Sya’ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka.”Demikian semoga para muslimin dan muslimat bias segera mengambil manfaat dri waktu yang disipakan oleh Allah untuk kehidupan kita. Keikhlasan untuk mejalankan perintahnya semoga merupakan puncak ibadah yang membahagiakan. http://forum.dudung.net/index.php?topic=56.0 bacah deh nih, copas dari eramuslim.com Amalan Spesial Bulan Rajab Kamis, 27 Jul 06 11:43 WIB Kirim Pertanyaan | Kirim teman Assalamualaikum wr. wb. Ustadz yang semoga dirahmati Allah SWT, alhamdulillah kita sudah masuk pada bulan Rajab, salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah. Pertanyaan yang ingin saya sampaikan adalah: Amalan apa saja yang biasanya Rasul lakukan pada bulan tersebut? Karena saya mendengar dari seorang imam masjid kami biasanya Rasul salat sunat tiap tanggal 1 dan berpuasa pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Yang terkesan buat saya agak berlebihan. Maaf kalau pengetahuan agama saya masih kurang. Atas jawaban ustad saya ucapkan terima kasih. Asep Suryadi asury at eramuslim.com Jawaban Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Keterangan yang muktamad tentang bulan Rajab adalah bahwa bulan itu termasuk bulan-bulan yang dihormati, atau dalam Al-Qur’an disebut sebagai Asyhurul Hurum, yaitu, Muharram Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Dalam bulan-bulan tersebut, Allah SWT melarang peperangan dan ini merupakan tradisi yang sudah ada jauh sebelum turunya syariat Islam. Allah Swt berfirman: ل تَظِْلمُو ْا َ َك الدّينُ الْ َقيّ ُم ف َ ض ِمنْهَا َأ ْر َبعَةٌ حُرُ ٌم ذَِل َ سمَاوَات وَالَ ْر ّ ل يَوْمَ خَلَقَ ال ّ شهْرًا فِي ِكتَابِ ا َ َشر َ َل ا ْثنَا ع ّ شهُورِ عِندَ ا ّ عدّةَ ال ِ ّإِن َل مَعَ ا ْل ُمتّقِين ّ ش ِركِينَ كَآفّ ًة َكمَا يُقَاتِلُو َنكُ ْم كَآفّةً وَاعَْلمُواْ أَنّ ا ْ ُسكُمْ َوقَاتِلُواْ ا ْلم َ ُفِيهِنّ أَنف ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36) Dari para ulama kalangan mazhab Asy-Syafi'i, Imam An-Nawawi berkomentar tentang puasa sunnah khusus di bulan Rajab, "Tidak ada keterangan yang tsabit tentang puasa sunnah Rajab, baik berbentuk larangan atau pun kesunnahan. Namun pada dasarnya melakukan puasa hukumnya sunnah (di luar Ramadhan). Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan bahwa Rasulullah SAW menyunnahkan berpuasa di bulan-bulan haram, sedang bulan Rajab termasuk salah satunya." 17
Adapun tentang keutamaan bulan Rajab, kebanyakan ulama mengatakan bahwa dasarnya sangat lemah, bahkan boleh dikatakan tidak ada keterangan yang kuat yang mendasarinya dari sabda Rasulullah SAW. Sayangnya, entah bagaimana prosesnya, justru sebahagian kaum muslimin berpendapat bahwa bulan Rajab memiliki berbagai keutamaan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah-ibadah tertentu agar mereka dapat meraih fadhilah atau keutamaan tersebut. Di-antara contoh-contoh amalan-amalan yang sering dipercaya umat Islam untuk dilakukan pada bulan Rajab adalah: 1. Mengadakan shalat khusus pada malam pertama bulan Rojab. 2. Mengadakan shalat khusus pada malam Jum'at minggu pertama bulan. 3. Shalat khusus pada malam Nisfu Rajab (pertengahan atau tanggal 15 Rajab). 4. Shalat khusus pada malam 27 Rajab (malam Isra' dan Mi'raj). 5. Puasa khusus pada tanggal 1 Rajab. 6. Puasa khusus hari Kamis minggu pertama bulan Rajab. 7. Puasa khusus pada hari Nisfu Rajab. 8. Puasa khusus pada tanggal 27 Rajab. 9. Puasa pada awal, pertengahan dan akhir bulan Rajab. 10. Berpuasa khusus sekurang-kurang-nya sehari pada bulan Rajab. 11. Mengeluarkan zakat khusus pada bulan Rajab. 12. Umrah khusus di bulan Rajab. 13. Memperbanyakkan Istighfar khusus pada bulan Rajab. Akan tetapi, semua pendapat tersebut tidak dapat dipegang, karena kalau kita jujur terhadap sumber-sumber asli agama ini, nyaris tidak satu pun amalan-amalan di atas yang berdasarkan kepada hadis-hadis yang shahih. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra. dijelaskan bahwa Rasulullah SAW apabila memasuki bulan Rajab beliau senantiasa berdo’a: “Allohumma Baarik Lanaa Fii Rojab Wa Sya’baan Wa Ballighnaa Romadhoon” (Yaa Allah, Anugerahkanlah kepada kami barokah di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan) (HR. Ahmad dan Bazzar). Sayangnya hadis ini menurut Ibnu Hajar tidak kuat. Sedangkan hadis-hadis yang lainnya yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan bulan Rajab, tak ada satu pun hadis yang dapat dijadikan hujjah. Misalnya hadits yang bunyinya: “Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban adalah bulanku (Rasulullah SAW ) dan Ramadhan adalah bulan ummatku” Hadits ini oleh para muhaddits disebutkan sebagai hadits palsu dan munkar. Dr. Yusuf AlQaradawi menyebutkan bahwa para muhadditsin telah mengatakan kemungkaran dan kepalsuan hadits ini dalam fatwa kontemporer beliau. Dalam kitab Iqthidho Shirotil Mustaqim, Ibnu Taimiyah berkata, “Tidak ada satu keterangan pun dari Nabi SAW berkaitan dengan keutamaan bulan Rajab, bahkan keumuman hadis yang berkaitan dengan hal tersebut merupakan hadis-hadis palsu.” (Iqthidho Shirothil Mustaqim, 2/624) Ibnu Hajar Al-Asqalani secara khusus telah menulis masalah kedha'ifan dan kemaudhu'an hadits18
hadits tentang amalan-amalan di bulan Rajab. Beliau menamakannya: Taudhihul Ajab bi maa Warada fi Fadhli Rajab.“ Di dalamnya beliau menulis, "Tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan keutamaan bulan Rajab, tidak juga berkaitan dengan shaumnya, atau pun berkaitan dengan shalat malam yang dikhususkan pada bulan tersebut. Yang merupakan hadis shahih yang dapat dijadikan hujjah." Dengan demikian, sebenarnya tidak ada satu keterangan pun yang dapat dijadikan hujjah yang menunjukkan tentang keutamaan bulan Rajab. Baik itu berkaitan tentang keutamaan shaum di bulan tersebut, shalat pada malam-malam tertentu atau ibadah-ibadah yang lainnya yang khusus di lakukan pada bulan Rajab. Wallahu a'lam bishshawab, Wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh. http://gajahpesing.com/jurnal/puasa-bulan-rajab/
Puasa Bulan Rajab Assalamu’alaikum Wr..Wb.. Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah SWT… Saudara-saudaraku yang budiman, bulan Rajab adalah bulannya Allah. Mari kita simak ada apa di balik bulan Rajab itu. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Ketahuilah bahwa bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka : 1. Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT 2. Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1429 akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa 3. Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT 4. Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia,dan siksa akhirat 5. Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan dikabulkan 6. Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga 7. Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam Mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?” Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau dibulan Rajab ini”. Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita : “Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur, lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu 19
saya bertanya kepada beliau:”Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?” Lalu beliau bersabda :”Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur nya, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas mereka”. Sabda beliau lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur.” Tsauban bertanya: “Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?” Sabda beliau: “Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.” Sabda beliau lagi: “Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban Adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi,keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab,Sya’ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka.” Wassalamu’alaikum wr.wb Nyontek dari : milis
http://keadilan-jepang.org/arsip.php?page=tausyiah&id=726 Jumat, 27 Juli 2007 Tausyiah Adakah Dalil Shahih Puasa Sunnah di Bulan Rajab? Saat ini kita memasuki hari ke-12 bulan Rajab 1428 hijriah. Banyak sekali yang mengatakan tentang pentingnya puasa sunnah di bulan ini. Di sisi lain, kita juga dituntut untuk mengetahui dasar dan dalil sebuah ibadah yang akan kita lakukan. Berikut sedikit uraian mengenai puasa sunnah di bulan Rajab. Puasa sunnah di bulan Rajab adalah diperbolehkan. Hanya saja, tidak satu pun dalil-dalil shahih yang menentukan tanggal-tanggal tertentu (seperti tanggal 1, 17, 27 dan sebagainya) pada bulan Rajab untuk berpuasa sunnah. Bahkan semua hadits yang berkenaan dengan tanggal-tanggal tersebut adalah dha'if atau maudhu' sehingga tidak bisa digunakan sebagai hujjah (argumen/dalil). Sebagian shahabat dan salafus shalih memakruhkan jika berpuasa sunnah bulan Rajab selama sebulan penuh. Diperbolehkan berpuasa, hanya saja tidak sebulan penuh. Adapun hadits shahih tentang hal tersebut adalah sebagai berikut Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya [1]: ُ ْسأَل ت َ َلْنْصَارِيّ قَال َ حكِيمٍ ا َ ُع ْثمَانُ بْن ُ ح ّدثَنَا َ حدّ َثنَا َأبِي َ ٍح ّدثَنَا ابْنُ ُنمَيْر َ ع ْبدُ الِّ بْنُ ُنمَيْرٍ ح و َ ح ّدثَنَا َ َشيْبَة َ ح ّدثَنَا َأبُو َبكْرِ بْنُ َأبِي َ ُّع ْنهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ الِّ صَلّى ال َ ُّضيَ ال ِ َعبّاسٍ ر َ َس ِمعْتُ ابْن َ َجبٍ فَقَال َ َجبٍ َونَحْنُ يَ ْومَ ِئذٍ فِي ر َ َج َبيْرٍ عَنْ صَ ْومِ ر ُ َسعِيدَ بْن َ ُحتّى نَقُولَ لَ يَصُوم َ ُحتّى نَقُولَ لَ يُفْطِرُ َوُيفْطِر َ ُعََليْهِ وَسَلّمَ يَصُوم. "Telah menceritakan pada kami, Abubakar bin Abi Syaibah, telah menceritakan pada kami Abdullah bin Numairih, telah menceritakan pada kami Ibnu Numair, telah menceritakan pada 20
kami ayah kami, telah menceritakan pada kami Utsman bin Hakim Al Anshari berkata: Aku bertanya pada Sa'id bin Jubair tentang puasa Rajab dan kami saat itu sedang berada di bulan Rajab. Maka ia menjawab: Aku mendengar Ibnu Abbas (semoga Allah meridhoi mereka berdua) berkata: Adalah Nabi SAW berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata nampaknya beliau akan puasa (pada bulan Rajab) seluruhnya, lalu beliau tidak berpuasa sampai kami berkata: Nampaknya beliau tidak akan berpuasa penuh pada bulan Rajab." Kendatipun demikian ada pula hadits2 lain yang melarang berpuasa di bulan Rajab, jika mempuasai seluruhnya[2], Ibnu Umar termasuk yg mengharamkan berpuasa di bulan Rajab sama sekali walaupun ia dibantah oleh Asma' binti Abubakar[3]. Dikabarkan bhw Umar bin Khaththab juga tidak menyukai puasa di bulan Rajab (namun kedudukan haditsnya diperbincangkan, karena ada Rijal yang tidak dikenal)[4]. Kesimpulannya adalah dibolehkan berpuasa di bulan Rajab berdasarkan hadits shahih, sepanjang tidak menjadikannya sama dengan bulan Ramadhan (berpuasa sebulan penuh), namun tidak disebutkan dalil shahih tentang keutamaan bulan ini secara khusus dibanding bulan-bulan lainnya[5], juga tidak dibenarkan mengkhususkan waktu-waktu & tanggal-tanggal tertentu di bulan ini untuk berpuasa, shalat, dzikir, dan sebagainya. Wallahu a�lam Diambil dari penjelasan Ust Nabiel Al Musawwa (DPP PKS) Pembicara dalam Peringatan Milad ke-4 PIP PKS Jepang yang akan dilaksanakan 4 Agustus 2007 di SRIT pukul 15.30 JST. ======================================================== [1] Berkata Syaikh Albani -rahimahuLLAAH- dlm Al-Irwa' : Hadits ini di-takhrij oleh Imam Muslim dlm Shahih-nya (VI/139) dan Ahmad (I/26)... Saya katakan : Bahkan hadits ini juga di-takhrij oleh Imam Abu Ya'la dlm Al-Musnad (VI/156, no. 2547); Al-Baihaqi dlm Al-Kubra' (IV/906) dan dlm Syu'abul Iman (VIII/316, no. 3638). [2] Al-Baihaqi dlm Syu'abul Iman (VIII/330, no. 3653). [3] HR Ahmad dlm Al-Musnad (I/180, no. 176); Al-Baihaqi dlm Al-Kubra' (III/893) [4] HR At-Thabrani dlm Al-Awsath (XVI/427 no. 7851), tetapi hadits ini dikomentari Imam AlHaitsami : "Dlm sanad-nya ada Hasan bin Jablah dan aku tdk menemukan orang yg menyebutkan ttg siapa dia ini, selebihnya Rijal-nya Tsiqat." (Majma' Az-Zawa'id, III/191) [5] Lih. Juga penjelasan Imam An-Nawawi rahimahuLLAAH dlm Syarh Shahih Muslim, IV/167 no. 1960, (fatwanya ini dikutip & diikuti juga oleh para Imam Muhadditsin yg lain seperti pengarang kitab 'Aunul Ma'bud, V/307 no. 2075 dan pengarang kitab Irwa' al-Ghalil, IV/115); lih. juga penjelasan Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy serta kutipannya dari Imam Ahmad bin Hanbal (Al-Mughni, III/167).
Hadits-hadits palsu ttg keutamaan sholat dan puasa di bulan rajab Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas sumber :almanhaj.or.id PENJELASAN PARA ULAMA TENTANG MASALAH RAJAB 21
[1]. Imam Ibnul Jauzy menerangkan bahwa hadits-hadits tentang Rajab, Raghaa’ib adalah palsu dan rawi-rawi majhul. [Lihat al-Maudhu’at (II/123-126)] [2]. Kata Imam an-Nawawy: “Shalat Raghaa-ib ini adalah satu bid’ah yang tercela, munkar dan jelek.” [Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 140)] Kemudian Syaikh Muhammad Abdus Salam Khilidhir, penulis kitab as-Sunan wal Mubtada’at berkata: “Ketahuilah setiap hadits yang menerangkan shalat di awal Rajab, pertengahan atau di akhir Rajab, semuanya tidak bisa diterima dan tidak boleh diamalkan.” [ Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 141)] [3]. Kata Syaikh Muhammad Darwiisy al-Huut: “Tidak satupun hadits yang sah tentang bulan Rajab sebagaimana kata Imam Ibnu Rajab.” [Lihat Asnal Mathaalib (hal. 157)] [4]. Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H): “Adapun shalat Raghaa’ib, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam), bahkan termasuk bid’ah…. Atsar yang menyatakan (tentang shalat itu) dusta dan palsu menurut kesepakatan para ulama dan tidak pernah sama sekali disebutkan (dikerjakan) oleh seorang ulama Salaf dan para Imam…” Selanjutnya beliau berkata lagi: “Shalat Raghaa’ib adalah BID’AH menurut kesepakatan para Imam, tidak pernah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyu-ruh melaksanakan shalat itu, tidak pula disunnahkan oleh para khalifah sesudah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pula seorang Imam pun yang menyunnahkan shalat ini, seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah, Imam ats-Tsaury, Imam al-Auzaiy, Imam Laits dan selain mereka. Hadits-hadits yang diriwayatkan tentang itu adalah dusta menurut Ijma’ para Ahli Hadits. Demikian juga shalat malam pertama bulan Rajab, malam Isra’, Alfiah nishfu Sya’ban, shalat Ahad, Senin dan shalat hari-hari tertentu dalam satu pekan, meskipun disebutkan oleh sebagian penulis, tapi tidak diragukan lagi oleh orang yang mengerti hadits-hadits tentang hal tersebut, semuanya adalah hadits palsu dan tidak ada seorang Imam pun (yang terkemuka) menyunnahkan shalat ini… Wallahu a’lam.” [Lihat Majmu’ Fataawa (XXIII/132, 134)] [5]. Kata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah: “Semua hadits tentang shalat Raghaa’ib pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab adalah dusta yang diada-adakan atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan semua hadits yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada beberapa malamnya semuanya adalah dusta (palsu) yang diada-adakan.” [Lihat al-Manaarul Muniif fish Shahiih wadh Dha’iif (hal. 95-97, no. 167-172) oleh Ibnul Qayyim, tahqiq: ‘Abdul Fattah Abu Ghaddah] [6]. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany mengatakan dalam kitabnya, Tabyiinul ‘Ajab bima Warada fii Fadhli Rajab: “Tidak ada riwayat yang sah yang menerangkan tentang keutamaan bulan Rajab dan tidak pula tentang puasa khusus di bulan Rajab, serta tidak ada pula 22
hadits yang shahih yang dapat dipegang sebagai hujjah tentang shalat malam khusus di bulan Rajab.” [7]. Imam al-‘Iraqy yang mengoreksi hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Ihya’ ‘Uluumuddin, menerangkan bahwa hadits tentang puasa dan shalat Raghaa’ib adalah hadits maudhu’ (palsu). [Lihat Ihya’ ‘Uluumuddin (I/202)] [8]. Imam asy-Syaukani menukil perkataan ‘Ali bin Ibra-him al-‘Aththaar, ia berkata dalam risalahnya: “Sesungguhnya riwayat tentang keutamaan puasa Rajab, semuanya adalah palsu dan lemah, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam).” [Lihat al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaaditsil Maudhu’ah (hal. 381)] [9]. Syaikh Abdus Salam, penulis kitab as-Sunan wal Mubtada’at menyatakan: “Bahwa membaca kisah tentang Isra’ dan Mi’raj dan merayakannya pada malam tang-gal dua puluh tujuh Rajab adalah BID’AH. Berdzikir dan mengadakan peribadahan tertentu untuk merayakan Isra’ dan Mi’raj adalah BID’AH, do’a-do’a yang khusus dibaca pada bulan Rajab dan Sya’ban semuanya tidak ada sumber (asal pengambilannya) dan BID’AH, sekiranya yang demikian itu perbuatan baik, niscaya para Salafush Shalih sudah melaksanakannya.” [Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 143)] — — —
[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M] If you liked my post, feel free to subscribe to my rss feeds 1 Keistimewaan Puasa Bulan Rajab pemilih BERITA - agama.infogue.com - Assalamualaikum Wr..Wb..sahabat-sahabat yang dirahmati pilihlah Allah SWT .Bismillaahirahmanir rohiim.Wahai Saudara-saudaraku yang budiman,Pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2009 kita memasuki bulan Rajab.Bulan Rajab adalah bulannya Allah. Mari kita simak ada apa di balikbulan Rajab itu.Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, Ketahuilah bahwabulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka:* Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas,maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT* Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1427/Isra Miraj ( 20 Juli 2009 ) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa;* Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaandi sisi ALLAH SWT;* Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, 23
dan 3Rajab ( 24 ;25 ; 26 Juni 2009 ) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;* Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannyaakan dikabulkan;* Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuhpintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akandibukakan delapan pintu syurga;* Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akanmengampuni
dosa-dosanya
yang
telah
lalu
dan
menggantikan
kesemua
kejahatannyadengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAHakan menambahkan pahalanya.Sabda Rasulullah SAW lagi :Pada malam Miraj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis darimadu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu sayabertanya pada Jibril a.s.: Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?Maka berkata Jibrilb a.s.: Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yangmembaca salawat untuk engkau dibulan Rajab ini.Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita :Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur, laluRasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliauberdoa kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya kepada beliau:Ya Rasulullahmengapakah engkau menangis? Lalu beliau bersabda :Wahai Tsauban, mereka itusedang disiksa dalam kubur nya, dan saya berdoakepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas mereka.Sabda beliau lagi: Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mauberpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya merekatidak akan disiksa di dalam kubur.Tsauban bertanya: Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa satu hari danberibadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksakubur? Sabda beliau: Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus sayasebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satuhari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulanRajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya sepertiberpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.Sabda beliau lagi: Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Syaban Adalahbulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku. Semua manusia akan beradadalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi,keluarga nabi danorangorang yang berpuasa pada bulan Rajab,Syaban dan bulan Ramadhan.Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan hausbagi mereka.Wassalamualaikum wr.wb,Kirimkan email ini kepada rekan-rekan yang lain.Insya Allah bermanfaat
24