Pendahuluan
PSIKOLOGI SOSIAL DAN BUDAYA A. Pendahuluan
Pada awal perkembangannya, ilmu psikologi tidak menaruh perhatian terhadap budaya. Baru sesudah tahun 50-an budaya memperoleh perhatian. Namun baru pada tahun 70-an ke atas budaya benar-benar memperoleh perhatian. Pada saat ini diyakini bahwa budaya memainkan peranan penting dalam aspek psikologis manusia. Oleh karena itu pengembangan
ilmu
psikologi
yang
mengabaikan
faktor
budaya
dipertanyakan
kebermaknaannya. Misalnya, menegaskan bahwa psikologi sosial hanya dapat bermakna apabila dilakukan lintas budaya. Hal tersebut juga berlaku bagi cabang-cabang ilmu psikologi lainnya. Berbicara mengenai kebudayaan tak lepas dari peranan teori identitas sosial, dimana manusia adalah mahkluk yang bertanya akan dirinya. Makhluk yang harus mencari identitas dirinya, makhluk dengan kesadaran dimanakah seharusnya dia berada, keadaan tersebut tidak terjadi pada makhluk lainnya hewan, tumbuhan, dan lingkungan sekitarnya. Identitas sosial yang dimaksud adalah bagaimana suatu kelompok atau daerah tertentu mempertahankan kebudayaan mereka dan membentuk konsep diri yang positif. Identitas sosial juga menghasilkan representasi sosial yang keluar dari individu-individu yang berkumpul serta memiliki pandangan dan emosi yang sama. Teori identitas sosial melihat bahwa suatu identitas sosial selalu mengklarifikasikan dirinya melalui perbandingan, tapi secara
umumnya,
perbandigannya
adalah
antara in-groups dan out-groups. In-
groups biasanya secara stereotype positif sifatnya, selalu lebih baik dibandingkan outgroups.