Proposal.docx

  • Uploaded by: Eka Narayana
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,404
  • Pages: 11
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI HALUSINASI DI RUANG MERPATI RSJ PROVINSI JAWA BARAT Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh: Kelompok II - Asep - Dandi Lukman Y - M.Isak F - Risky - Wandi - Neni Nuraeni - Resti Intan S - Yani Suryani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS 2019

A. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization), masalah gangguan jiwa di dunia ini sudah menjadi masalah yang semakin serius. Paling tidak, ada satu dari empat orang di dunia ini mengalami gangguan jiwa. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia ini ditemukan mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data statistik, angka pasien gangguan jiwa memang sangat mengkhawatirkan (Yosep, 2007). Menurut UU Kesehatan Jiwa No.3 Tahun 1966, Kesehatan Jiwa adalah suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini selaras dengan dengan orang lain. Sedangkan menurut American Nurses Associations (ANA) keperawatan jiwa merupakan suatu bidang khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu perilaku manusia sebagai ilmu dan penggunaan diri sendiri

secara

terapeutik

sebagai

caranya

untuk

meningkatkan,

mempertahankan, memulihkan kesehatan jiwa. Di Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa adalah halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, dan 10% adalah halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan. Angka terjadinya halusinasi cukup tinggi. (Mamnu’ah, 2010) Gangguan orientasi realita adalah ketidakmampuan individu untuk menilai dan berespon pada realita. Klien tidak dapat membedakan rangsangan internal dan eksternal, tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan. Klien juga tidak mampu untuk memberikan respon yang akurat, sehingga tampak perilaku yang sulit dimengerti. Halusinasi adalah penyerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua panca indera dan terjadi disaat individu sadar penuh (Depkes dalam Dermawan dan Rusdi, 2013) Halusinasi pendengaran adalah klien mendengar suara-suara yang tidak berhubungan dengan stimulasi nyata yang orang lain tidak

mendengarnya (Dermawan dan Rusdi, 2013). Sedangkan menurut Kusumawati (2010) halusinasi pendengaran adalah klien mendengar suarasuara yang jelas maupun tidak jelas, dimana suara tersebut bisa mengajak klien berbicara atau melakukan sesuatu. B. Tujuan 1. Tujuan umum Klien dapat mengenal persepsi yang klien alami 2. Tujuan khusus a. Meningkatkan kemampuan sensori b. Meningkatkan seseorang untuk fokus memusatkan perhatian c. Meningkatkan seseorang untuk mengekspresikan perasaan pada saat terjadi halusinasi melalui menggambar.

C. Waktu dan Tempat Hari/tanggal

: Jumat , 5 April 2019

Jam

: 10.00 WIB s/d selesai

Tempat

: Ruang tamu Merpati RSJ Prov Jabar

D. Pokok Bahasan dan Materi 1. Memperkenalkan diri 2. Berkenalan dengan anggota kelompok 3. Mengutarakan persepsinya melalui klien gambar 4. Menjelaskan maksud dari gambar

E. Metode dan Media 1. Metode a. Dinamika kelompok b. Diskusi dan Tanya jawab c. Bermain peran/simulasi

2. Media a. Kertas b. Pulpen c. Music Instrument d. Name tag

F. Tata Tertib TAK 1. Peserta bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok. 2. Peserta hadir 5 menit sebelum acara dimulai. 3. Peserta tidak boleh makan, minum atau merokok 4. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai. 5. Peserta harus meminta izin dan mengacungkan tangan ketika ingin ke toilet. 6. Seluruh peserta harus bermain secara sportif . 7. Peserta harus menerima keputusan dan hasil akhir. 8. Jika ada anggota melakukan hal-hal yang sangat mengganggu jalannya TAK, maka anggota tersebut dikeluarkan dari kegiatan TAK. 9. Apabila waktu TAK dianggap telah habis sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, tapi TAK belum selesai akan diminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu samopai selesai

G. Syarat, keadaan anggota peserta serta cara seleksi 1. Kriteria Klien a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi 2. Proses seleksi a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

H. Uraian dan Struktur Kelompok 1. Jumlah dan nama kelompok Jumlah : 8 orang a. Asep b. Dandi Lukman Y c. M. Isak fariz d. Risky e. Wandi f. Neni Nuraeni g. Resti intan S h. Yani Suryani 2. Cadangan anggota kelompok (tidak ada) 3. Nama dan susunan pengorganisasian a. b. c. d.

Leader Ko-Leader Fasilitator Pasien

: Dandi Lukman Y : Neni Nuraeni : Yani Suryani, M.Isak f, Wandi ,Risky : Nn.Teli, Ny.Siti N, Nn.Gina,Deti,

e. Observer : Resti Intan. S 4. Denah dan aturan tempat duduk F

P

L

F P

CL

F O P

Keterangan : L

: Leader

CL

: Co – Leader

O

: Observer

P

: Pasien

F

P

F

: Fasilitator

I. Pembagian tugas susunan pengorganisasian 1. Leader 2.

Ko-leader

3. Perawat / Fasilitator 4. Pasien 5. Observer

J. Mekanisme Terapi Kelompok

Sesi 1 : Memperkenalkan diri A. Tujuan Klien memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.

B. Setting Leader, ko leader, perawat, klien, dan observer duduk bersama secara melingkar

C. Alat 1. Kertas 2. Buku catatan 3. Pulpen

D. Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan Tanya jawab 3. Bermain peran/simulasi

E. Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu halusinasi b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi Pada tahap ini perawat melakukan : a. Memberi salam terapeutik b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak : 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri satu sama lain 2) Menjelaskan aturan main/terapi : a) Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin kepada perawat b) lama kegiatan 15 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 3. Tahap kerja a. Jelaskan kegiatan, dengan menyanyikan potong bebek angsa serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat musik dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya. b. Bernyanyi kembali dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam c. Pada saat bernyanyi berhenti, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap , nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh perawat sebagai contoh. d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/pakai.

e. Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran. f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. 4. Tahap terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti tak 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri pada orang lain di kehidupan sehari-hari. 2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien.

Sesi 2 : Mengidentifikasi persepsi : halusinasi A. Tujuan Klien mampu mengungkapkan persepsinya melalui gambar

B. Setting Leader, ko leader, perawat, klien, dan observer duduk bersama secara melingkar.

C. Alat 1. Kertas 2. Pulpen 3. Buku catatan

D. Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab 3. Menggambar

E. Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan b. Membagikan kertas untuk mengambar 2. Orientasi Pada tahap ini perawat melakukan : a. Memberi salam terapeutik b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak : 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu 2) Menjelaskan aturan main/terapi : a) Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin kepada perawat b) lama kegiatan 15 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 3. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu menggambar apayang mereka pikirkan b. Terapis meminta klien menceritakan isi kertas atau gambar ,bagaimana ceritanya,apa hubungannya dengan halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien pada saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya ditulis di kertas c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik. d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar.

4. Tahap terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana Tndak Lanjut 1) Anjurkan bercerita mengenai perasaan yang ia alami c. Kontrak yang akan datang 1) Membuat kontrak kembali untuk TAK selanjutnya, yaitu TAK Sosialisasi Sesi 2. 5. Evaluasi dan dokumentasi a.

Evaluasi Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi I dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut (Prabowo, 2014: 247-248)

DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika. Purwaningsih & Karlina. (2010). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika. Keliat, Budi Anna, 2015. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC. .

More Documents from "Eka Narayana"