BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Fluida produksi dari kepala sumur dialirkan ke tempat pengumpulan dan fluida tersebut dapat terdiri dari minyak, air dan gas. Sesuai dengan permintaan dari refinery ataupun persyaratan yang harus dipenuhi sebelum dikapalkan, maka antara minyak, air dan gas harus dipisahkan. Proses-proses pemisahan tersebut meliputi berbagai cara pemisahan padatan-padatan dari minyak, pemisahan air dan gas dari minyak serta pemecahan emulsi. Minyak yang telah dipisahkan akan dikirim ke refinery atau ke terminal pengapalan dengan jalan mengalirkannya melalui pipa-pipa. Pada proses pemisahan fluida hidrokarbon akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik reservoir. Karakteristik reservoir tersebut meliputi semua sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu reservoir, antara lain: sifat fisik batuan reservoir, sifat fisik fluida reservoir, maupun kondisi reservoirnya. Peran dari karakteristik reservoir (sifat fisik batuan reservoir, sifat fisik fluida reservoir, dan kondisi reservoir) dalam proses pemisahan fluida hidrokarbon ialah untuk mendapatkan hasil pemisahan fluida hidrokarbon yang seefisien dan semaksimal mungkin. Dan dari segi teknis serta ekonomis, dapat menguntungkan.
1.2.
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka yang dapat dirumuskan masalah yang ada yaitu : “Bagaimana cara pemisahan hidrokarbon secara efisien?”
1
1.3.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk ; 1. Untuk dapat merencanakan peralatan pemisahan hidrokarbon yang sesuai dengan kondisi reservoir.
1.4.
Manfaat penelitian Adapun beberapa manfaat yang dapat kita ambil pada penelitian kali ini adalah: Untuk dapat menghasilkan pemisahan fluida hidrokarbon yang seefisien dan semaksimal mungkin, yang didasarkan pada kondisi reservoir.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori dan Konsep Secara garis besar, proses pengaliran fluida hidrokarbon dari kepala sumur ke tangki pengumpul dengan menggunakan peralatan produksi permukaan dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : 1.
Fasilitas transportasi
2.
Fasilitas pemisah
3.
Fasilitas treating section
4.
Fasilitas penampung
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana proses pengaliran fluida hidrokarbon dari kepala sumur ke tangki pengumpul melalui pipa salur horizontal atau miring, sesuai dengan kondisi permukaan tanah serta semua fasilitas-fasilitas peralatan produksinya.
Pada fasilitas transportasi proses pengaliran fluida hidrokarbon dapat dibagi manjadi 3 bagian yaitu:
1. Gathering System Yang dimaksud dengan gathering system ( sistem pengumpul ) adalah suatu proses yang dialami oleh fluida yang terproduksi dari sumur-sumur, yaitu berupa proses pemisahan dan pengukuran baik selama produksi tersebut mengalir dalam sistem maupun selama penyimpanan di tangki. Untuk mengirimkan fluida produksi menuju ke fasilitas pemisah guna diproses pada suatu lapangan minyak dapat digunakan 4 tipe sistem gathering yaitu : -
Individual gathering system ( setiap sumur mempunyai
separator yang dihubungkan oleh flow line ).
3
-
Radial gathering system ( flow line yang ada menyatu ke arah
header yang terletak di tengah-tengah lokasi dari sumur minyak ). -
Axial/trunk line ( tepat bila digunakan pada lapangan minyak
yang luas atau dengan alternatif lain dimana tidak praktis dan tidak ekonomis untuk didirikan fasilitas proses pada titik tengah dari sumursumur minyak yang ada. -
Common line gathering system.
2. Flow line Flow line merupakan pipa transportasi yang mengirimkan fluida produksi dari wellhead sampai ke peralatan pemisah. Berdasarkan kemampuannya menahan tekanan alir dari fluida produksi maka flow line dapat dibagi menjadi dua yaitu low pressure flow line dan high pressure flow line. 3. Header dan Manifold. Header merupakan suatu pipa yang berukuran cukup besar untuk menampung aliran fluida produksi dari beberapa flow line yang kemudian dialirkan ke fasilitas pengolahan atau pemisahan di lapangan, berdasarkan kegunaannya dapat dibagi 2, yaitu: -
Production header
-
Test header
Manifold merupakan kumpulan valve-valve yang berfungsi untuk mengatur arah aliran fluida produksi ke separator yang dikehendaki melalui header.
Yang dimaksud fasilitas pemisahan adalah semua peralatan untuk memisahkan fluida produksi antara minyak dengan gas atau air sebelum dikirim ke pengilangan. Menurut fungsinya dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1.
Fasilitas pemisah minyak
2.
Fasilitas pemrosesan gas ikutan
4
Penurunan tekanan yang dialami oleh fluida sejak keluar dari sumur telah menyebabkan terpisahnya fasa gas dan fasa cair tapi belum secara sempurna. Ketika produksi memasuki separator, kondisi separator ini memungkinkan terjadinya suatu pemisahan fas gas dan cair secara sempurna dan cukup baik. Proses pemisahan dalam separator berjalan pada tekanan dan temperatur tertentu yang kondisi optimumnya diperhitungkan berdasarkan komposisi dari hidrokarbon yang terproduksi. Tekanan kerja separator dapat diatur dengan suatu pressure control valve yang dipasang pada saluran gas outlet sesudah separator.
Fasilitas pemrosesan gas dirancang jika produksi gas ikutan dari sumur minyak dengan GOR yang tinggi, mempunyai nilai ekonomis baik untuk diproses atau digunakan sebagai gas injeksi pada sumur-sumur gas lift atau gas flooding. Besar dan kapasitas, serta ukuran-ukuran dari peralatannya ditentukan berdasarkan kapasitas gas ikutan yang dihasilkan dari separator serta kondisi kebutuhan gas dari lapangan minyak tersebut.
Treating section merupakan peralatan-peralatan pemisah fluida produksi yang bekerja dengan menggunakan energi tambahan dari luar sistem. 1. Gravity Dehidration Terjadinya pemisahan minyak dari air yang mengendap disebabkan karena adanya perbedaan berat jenisnya. 2. Electrical dehydration Prinsip kerjanya berdasarkan prinsip contrell dimana emulsi minyak-air dipanaskan untuk mengurangi viskositas dan kemudian diberikan medan listrik bertegangan tinggi sehingga membantu penggabungan partikelpartikel air membentuk tetesan air dan akhirnya mengendap. 3. Chemical Dehidration Penggunaan bahan kimia untuk proses pemisahan emulsi biasanya digabung dengan salah satu peralatan yang bekerja secara gravitasi. Suatu
5
emulsi akan menjadi stabil apabila terjadi perubahan kondisi pada lapisan tipis antar permukaan lapisan antar muka tersebut. 1. Heater treater Alat ini bekerja dengan metoda panas, dimana panas membantu memisahkan minyak dan memperlemah tegangan permukaan antara minyak dan air. Jenis-jenis heater treater antara lain : heater treater vertical dan horisontal. 2. Oil Skimer Berguna memisahkan butir-butir minyak yang masih tertinggal dalam air dari heater treater sebelum dibuang atau diinjeksikan ke dalam sumur. 3. Wash Tank Merupakan tangki pemisah yang dilengkapi dengan alat pemanas yang dapat menaikkan effisiensi pemisahan. Pada dasarnya pemisahan karena gravitasi, sehingga perbedaan gravitasi diantara minyak dan air sangat menentukan dalam pemisahan ini.
Fasilitas penampung minyak diperlukan untuk menampung minyak mentah sebagai hasil pemisahan fluida produksi sebelum dikirim ke pengilangan atau dikapalkan untuk diekspor.
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang mana menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak bisa diperoleh dengan menggunakan cara-cara statistik. Penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif yaitu berupa ucapan atau tulisan dan tingkah laku yang diamati oleh orang-orang (subjek) itu sendiri ( Bogdan dan Taylor, 1992: 21-22 ). 2. Sasaran penelitian Sasaran dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: a) Sasaran utama Sasaran utama dalam penelitian adalah mengetahui peralatan pemisah hidrokarbon. b) Sasaran pendukung Sebagai sasaran pendukung dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bersangkutan. Kita dapat mengetahui cara pemisahan hidrokarbon. 3. Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data adalah: a) Dokumentasi Dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan sumber-sumber data yang berasal dari arsip satu dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b) Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Teknik ini diharapkan untuk memperoleh pengetahuan tentang fakta dan peristiwa yang berhubungan dengan penelitian ini.
7
3.2. Fokus penelitian Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada peralatan dan pemisahan fluida hidrokarbon berdasarkan kondisi reservoirnya. .
3.3. Teknik analisis data Data-data yang telah terkumpul akan dianalisa, yang digunakan adalah analisa interaktif (Interactive model of analysis). Dalam proses analisis ini model yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif dengan menggunakan model analisis interaktif. Inti yang dapat diambil dari analisa interaktif menurut Miles dan Hubeman ini (Sutopo, 1988: 34-37) yaitu:
Pengumpulan data
Reduksi
Penyajian data
Penarikan kesimpulan
Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara komponen (termasuk proses pengumpulan data). Selama proses pengumpulan data berlangsung, peneliti bergerak dalam keempat komponen analisis yaitu: 1. Pengumpulan data, merupakan pencarian informasi baik dari data primer maupun data sekunder. 2. Reduksi data, merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data yang ada dalam fieldnote. 3. Sajian data, adalah suatu rakitan argumentasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan.
8
4. Penarikan kesimpulan, adalah suatu usaha menarik konklusi dari hal-hal yang ditemui dalam reduksi maupun sajian data.
9
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Sanapiah. 2007, Format-Format Penelitian, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2002, Peralatan Dan Pemisahan Fluida Hidrokarbon Berdasarkan Kondisi Reservoirnya, UPN-VETERAN, Yogyakarta. Mardalis. 1989, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
10