Proposal Tugas.docx

  • Uploaded by: laili nur
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Tugas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,196
  • Pages: 14
RENCANA SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN PAI (Studi Kasus Di MTsN 4 Pidie)

Di S U S U N OLEH :

NAMA : ERLINAWATI NPM : 14219258

PERGURUAN TINGGI ISLAM AL-HILAL SIGLI 2017

Sigli, 13 Desember 2017 Kepada Yth : Bapak Ketua STI Tarbiyah PTI. Al-Hilal Sigli C/q. Bapak Ketua Bidang Akademik Di Sigli Assalamu’alaikum Wr .Wb Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ERLINAWATI NPM : 14219258 Semester/Unit : VII/2 Alamat : Gampong Bale Busu, Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie Dengan ini mengajukan rencana skripsi saya yang berjudul: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN PAI (Studi Kasus Pada MTsN 4 Pidie) Saya mohon dengan penuh harapan agar rencana skripsi tersebut dapat Bapak setujui dan pertanggung jawaban dan segala kelengkapannya.

Demikianlah permohonan ini saya sampaikan atas perhatian Bapak terlebih dahulu saya ucapkan terimakasih banyak. Wassalam Saya,

ERLINAWATI Judul Cadangan 1. Upaya Guru Agama dalam Mengefektifkan Pembelajaran SKI (Studi Kasus Pada MTsN 4 Pidie) 2. Penerapan Pakem dalam Pembelajaran Akidah Akhlak dan Pengaruhnya terhadap Minat belajar siswa (Studi Kasus Pada MTsN 4 Pidie) 3. Evaluasi hasil belajar mata Pelajaran Akidah Akhlak dan Pengaruhnya terhadap Minat belajar siswa (Studi Kasus Pada MTsN 4 Pidie)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN PAI (Studi Kasus Pada MTsN 4 Pidie) OUT LINE BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Penjelasan Istilah D. Tujuan Penelitian E. Hipotesis

BAB II

TANGGUNG JAWAB KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA A. Pengertian dan Fungsi Kepemimpinan B. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah C. Peran Kepala Sekolah Terhadap Pembelajaran D. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Proses Belajar Memgajar

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Data yang Diperlukan B. Lokasi Subjek Penelitian C. Teknik Peliputan Data D. Teknik Analisis Data E. Pedoman Penulisan

BAB IV

HASIL – HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian B. Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala MTsN 4 Pidie C. Peran Kepala Sekolah Terhadap Pembelajaran PAI di MTsN 4 Pidie D. Tingkat Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Pembelajaran PAI di MTsN 4 Pidie E. Analisis Data dan Pembuktian Hipotesis

BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran – saran Sigli, 13 Desember 2017 Penulis

ERLINAWATI

RENCANA SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN PAI (Studi Kasus Pada MTsN 4 Pidie) A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan individu, bangsa maupun Negara. Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik – baiknya, sehingga sesuai dengan tujuan, Keberhasilan suatu bangsa terletak pada mutu pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Persoalan kepemimpinan kepala sekolah selalu memberikan kesan yang menarik, tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik . Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaaan suatu pekerjaan. Pola kepemimpinan di Sekolah dan Madrasah dari hari ke hari mengalami kesenjangan dimana dalam mengambil kebijakan di Madrasah dan kepala sekolah tidak mampu memanajemen bawahannya, yang menyebabkan terganggunya aktifitas proses belajar mengajar Pendidikan Agama di Sekolah. Dalam organisasi atau lembaga tidak terlepas dari seorang pemimpin, tanpa adanya pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga tidak akan berjalan dengan lancar, sulit mengelola membina, mengembangkan bahkan cenderung acak-acakan sebab keberadaan pemimpin sebagai mobilisator, memutuskan segala sesuatu dan mempengaruhi terhadap orang yang berkumpul dalam wadah yang

dipimpinnya. Kepemimpinan dalam pendidikan harus tegas untuk memimpin, dan memberikan bimbingan kepada para personal pendidikan sebagai bawahan agar berbagai tujuan dapat tercapai melalui serangkaian kegiatan yang telah direncanakan. Pimpinan pendidikan (yang dipimpin oleh kepala sekolah) meliputi wakil Kepala, guru, tata usaha, bendara, sekretaris, kaur kesiswaan, kaur kurikulum/pengajaran , kaur sarana dan prasarana, kaur Humas , Osis sekolah, siswa dan sebagainya. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam pelajaran Agama sangat dipengaruhi oleh kemampuan Kepala Sekolah dalam membagi tugas kepada guru, seterusnya seorang guru dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa harus mempinyai ketetampilan yang baik. “Melalui sentuhan guru di sekolah di harapkan mampu mengimbangi dan bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat.”1 Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa sehingga mencapai tujuan yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa di bidang Agama. Dalam kenyataan peran Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidikan lainnya

sering tidak terjadi,

akibatnya aktivitas belajar anak tidak berlangsung dengan teratur, dikarenakan terkadang seorang Kepala terlalu mendekte guru atau terlalu mencampuri urusan guru dan siswa dalam belajar mengajar. Seyogiyanya lembaga yang berwenang dalam hal ini Kementerian Agama Kabupaten/Kota setempat, tidak hanya asal tunjuk Kepala Sekolah walau ia sudah 1

Kunandar, Implementasi Kurikulum Tingkat Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikat Guru, Ed I, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 37

mengikuti seleksi atau ujian menjadi cakap (Calon Kepala), tetapi sebelum di angkat atau di beri tugas sebagai Kepala Sekolah yang bersangkutan misalnya di beri wewenang menjadi wakil, atau jabatan fungsional lainnya, agar suatu saat ketika jadi kepala sekolah lebih mapan .Penelitian ini sangat perlu dilakukan untuk mengungkapkan pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Peningkatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Studi Kasus Pada MTsN 4 Pidie. Karena sepanjang pengetahuan penulis, belum ditemukan penelitian khusus yang bekaikat dengan “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Pembelajaran PAI.” B . Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan kepemimpinan Kepala MTsN 4 Pidie? 2. Bagaimanakah tingkat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap pembelajaran PAI di MTsN 4 Pidie? C . Penjelasan Istilah Agar tidak terjadi kesalah pahaman bagi pembaca, alangkah baiknya penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang dinilai sangat penting diantaranya: 1. Pengaruh Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah “Daya yang ada atau timbul drastis suatu (orang,benda), yang ikut membentuk watak, kepercayaan

perbuatan seseorang.”2 Sesuai dengan kutipan tersebut arti pengaruh adalah yang menyebabkan sesuatu terjadi, baik secara langsung maupun tidak. Pengaruh bisa diurut langkah mundur dari suatu dampak pada suatu yang terjadi tersebut. Kata pengaruh dalam penulisan ini penulis artikan sebagai hal yang berdampak peningkatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa di MTsN 4 Pidie. 2. Kepemimpinan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan Kata Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, setelah mendapatkan tambahan awalan, “Ke” memimpin”an”, yaitu: “Memimpin, menuntun, menunjukkan jalan, mengepalai, melatih, mendidik, mengajari dan sebagainya.”3 Yang penulis maksud kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat dalam suatu organisasi karena sebahagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi pada MTsN 4 Pidie. 3. Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan sebuah frase yang di bentuk dari kata”Kepala” dan “Madrasah”. Kepala diartikan sebagai “yang mengepalain atau yang memimpin”. Sementara Sekolah diartikan sebagai “ Lembaga tempat orang belajar”.4 Adapun Kepala Sekolah yang peneliti maksud adalah seorang pemimpin

2

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia/Tim Penyuluhan , Cet II, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 89 3

W.J.S Poerdawarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta), hal.

4

W.J.S Poerdawarmita,Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),

665

hal.665

Sekolah yang memiliki sejumlah tugas dan wewenang di Sekolah yang di pimpinya. Kepala Sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu Sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima palajaran khususnya Kepala Madrasah pada MTsN 4 Pidie. 4. Pembelajaran Pembelajaran menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: “Program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa.”5 Menurut Bahasa kata ”Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”.6 Amiruddin Rasyad menyatakan bahwa “Pembelajaran berasal dari kata instruction yang dalam bahasa Yunani disebut intruction atau intruare yang berarti menyampaikan pikiran. Dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Menurut Natawijaya mengatakan bahwa : Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan bahwa dalam bentuk penguasaan dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang

5

Depdikbud,...hal. 279.

6

Ibid, hal. 299.

terdapat dalam berbagai bidang kehidupan”.7 Menurut penulis pembelajaran adalah interaksi antara individu dengan suatu sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan dan keterampilan kepala, Guru dan siswa di MTsN 4 Pidie. 5. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam (PAI) diartikan” sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan, bimbingan dan pengajian atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghomati agama orang lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat.”8. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam suatu kerangka ilmiah merupakan hal penting untuk mengungkapkan sasaran yang ingin diteliti dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan beberapa tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah. Berdasarkan masalah tersebut diatas, adapun yang menjadi tujuan dalam penelian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kepemimpinan Kepala MTsN 4 Pidie 2. Untuk mengetahui tingkat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap pembelajaran PAI di MTsN 4 Pidie

7 Natawijaya, Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1985), hal. 27 8

Muhammad Fadli Al-Momoli, Kata Inti dan Pengertian Guru, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999) hal. 80

E. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai “Rumusan jawaban atau kesimpulan sementara yang harus diuji dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian”.9 Adapun yang menjadi hipotesis dalam penulisan ini adalah: 1. Pelaksanaan kepemimpinan kepala MTsN 4 Pidie belum dapat berperan aktif dalam peningkatan pembelajaran PAI. 2. Tingkat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap pembelajaran PAI di MTsN 4 Pidie belum dapat meningkatkan prestasi siswa.

F. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian dalam penelitian ini mempunyai beberapa ruang lingkup sebagai berikut : 1. Jenis data yang diperlukan Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Pembelajaran PAI pada MTsN 4 Pidie, maka penulis menggunakan pendekatan penelitiaan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang analisis datanya menggunakan statisik inverensial yang mementingkan bobot penjelasannya. Adapun data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah data pelaksanaan kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap peningkatan pembelajaran PAI di MTsN 4 Pidie, tentang pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadapn pembelajaran PAI.

9

Muhammad Ali, Penelitian Pendidikan, (Bandung : Erlangga,2004), hal.52.

Sedangkan metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yaitu meninjau langsung ke lapangan penelitian. Peneliti menggunakan metode ini agar data yang di peroleh lebih akurat. 2. Lokasi subjek penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada MTsN 4 Pidie Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie dengam waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 05 Februari 2018 sampai dengan 12 Maret 2018. Alasan penulis memilih MTsN 4 Pidie karena MTsN tersebut merupakan lembaga favorit dan merupakan tempat kebanyakan siswanya berasal dari daerah tersebut. 3. Teknik Peliputan Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan : a. Observasi Observasi adalah “pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.”10 Jadi dapat penulis simpulkan bahwa observasi adalah peninjauan langsung kelokasi penelitian untuk memperoleh data tentang keadaan lapangan, kondisi tempat, sarana dan prasarana yang adan di MTsN 4 Pidie. b. Angket Angket atau sering disebut kuesioner merupakan “suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan tertulis dan jawaban yang diberikan juga berbentuk tertulis yaitu dalam bentuk isian simbol (tanda)” 11

10

11

Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya : Apolo, 1997), hal. 822 Rusdi Pohan, Metode Penelitian Pendidikan, (Sigli : PTI AL-Hilal, 2007), hal.65

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa angket adalah bentuk kuesioner dengan berupa soal-soal yang akan diedarkan penulis kepada siswa MTsN 4 Pidie. c. Wawancara Djudju

Sadjana

menyatakan

bahwa

wawancara

adalah

teknik

pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya atau penjawab.12 Wawancara yang penulis maksud disisni adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab dengan para peserta didik yang ada di MTsN 4 Pidie. d. Dokumen Suharsimi menjelaskan sebagai berikut: “Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis”.13 Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada. 4. Teknik Analisis Data Setelah data-data yang terhimpun dan terkumpul, kemudian di analisis secara sistematis melalui pendekatan-pendekatan teoritis, yang dilakukan dengan mengkaji dan menelaah konsep-konsep yang penting mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah. Dan setelah data-data penting tersebut terkonsep secara sistmatis, kemudian digambarkan dengan suatu analisis perkembangan mengenai “ Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Pembelajaran

12 Djudju Sadjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008) hal.199 13

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian .... hal.225

PAI pada MTsN 4 Pidie ”. Untuk mengalisis hasil yang didapat dari penyebaran angket, digunakan rumus :

𝑷=

𝐅 𝐍

x 100%

Keterangan : P

= Nilai Persentase Jawaban

F = Frekuensi Nilai Jawaban N

= Jumlah Responden

100 = Bilangan Konstanta14

5. Pedoman Penulisan Mengenai panduan tata penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada “ Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli yang di terbitkan oleh PTI AL-HILAL Sigli Tahun 2011 .”

14

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Cet.XII, (Jakarta Raja Grafindo Persada, 2003), hal. 40

DAFTAR KEPUSPUSTAKA

Anas Sudijono,Pengantar Statistik Pendidikan,cet XII, Jakarta: Raja Grafindo, 2003. Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: Apolo, 1997. Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia / Tim penyuluha, Cet II, Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Djuju Sadjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008. Kunandar, Implementasi Kurikulum Tingkat Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam sertifikat Guru,Ed I, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Muhammad Ali, Penelitian Pendidikan, Bandung: Erlangga,2004. Muhammad Fadli Al-Momoli,Kata Inti dan Pengertian Guru, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999. Natawijaya, Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan, Surabaya: Usaha nasional, 1985. Rusdi Pohan, Metode Penelitian Pendidikan, Sigli: PTI Al-Hilal, 2007. Suharsimi Arikunto,Proses Penelitian ... W.J.S Poerdawarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Related Documents

Proposal
June 2020 38
Proposal
October 2019 60
Proposal
June 2020 41
Proposal
July 2020 34
Proposal
December 2019 58
Proposal
November 2019 62

More Documents from ""