Proposal Ta Air Kemasan.docx

  • Uploaded by: Arradex Novian
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Ta Air Kemasan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,272
  • Pages: 19
RINGKASAN Air minum beroksigen adalah air minum yang dibuat secara khusus dengan tekanan dan suhu tertentu sehingga memungkinkan air tersebut mampu menangkap oksigen lebih banyak. Air minum oksigen dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Air ini mampu meningkatkan suplai oksigen ke setiap sel tubuh, melarutkan zat gizi, dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh, merangsang kelangsungan hidup sel, mengatur suhu tubuh, serta melarutkan bahan-bahan berbahaya dan zat buang keluar tubuh. Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan alat untuk memproses air minum dalam kemasan yang mengandung oksigen, atau yang biasa disebut dengan air minum beroksigen. Adapun proses yang akan digunakan yaitu dengan metode filtrasi membran. Dimana air akan di filtrasi menggunakan FRP water filter dan selanjutnya akan dilakukan filtrasi menggunakan membran RO (Reverse Osmosis) bertujuan untuk menghilangkan mikro organisme yang terdapat di dalam air, setelah melewati RO, selanjutnya air akan di injeksikan gas oksigen yang bertujuan untuk menambah kandungan oksigen di dalam air.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya tidak pernah digantikan oleh senyawa lain. Manusia tidak bisa hidup tanpa air, karena 70% komponen dalam tubuh merupakan air, oleh karena itulah air sangatlah penting bagi tubuh, akan tetapi air tersebut tidak dapat langsung dikonsumsi oleh tubuh, hal ini dikarenakan dalam air tersebut masih terdapat zat yang membahayakan bagi tubuh apabila dikonsumsi tanpa dilakukan pengolahan air konsumsi terlebih dahulu. Oksigen merupakan zat yang essensial bagi hidup manusia, tersedia di udara dan dapat dinikmati secara bebas. Namun, beberapa kalangan sering mengalami keterbatasan dalam memperoleh oksigen yang cukup. Di era kemajuan teknologi sekarang, oksigen tidak hanya dapat di suplai melalui sistem pernapasan, akan tetapi juga dapat disuplai melalui sistem percernaan. Kebutuhan oksigen ini mendorong para ilmuwan dan industri untuk menciptakan alternatif suplai oksigen di dalam tubuh melalui air minum. Oksigen yang masuk melalui saluran pencernaan dapat berdifusi dalam darah dan diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan oksigen dalam tubuh serta memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan konsumen. Air Minum adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidrasi pada tubuh manusia. Hal ini dikarenakan tubuh manusia sebagai besarnya diliputi oleh cairan, sehingga kekurangan air atau yang dikenal dehidrasi dimungkinkan dapat menurunkan fungsi-fungsi dari tubuh itu sendiri. Di era teknologi saat ini, fungsi air minum tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh saja, akan tetapi air minum juga dapat memiliki fungsi yang lebih dari sekedar kebutuhan hidrasi saja, contohnya air untuk kesehatan. Terdapat banyak jenis air minum yang beredar sekarang, mulai dari air mineral yang berfungsi sebagai menyuplai asupan mineral untuk tubuh, air pH dan air minum beroksigen. Air minum beroksigen adalah air minum yang dibuat secara khusus dengan tekanan dan suhu tertentu sehingga memungkinkan air tersebut mampu menangkap

oksigen lebih banyak. Air minum oksigen dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Air ini mampu meningkatkan suplai oksigen ke setiap sel tubuh, melarutkan zat gizi, dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh Dalam kasus ini akan dilakukan perancangan alat untuk kebutuhan air minum dalam kemasan yang mengandung oksigen, atau yang biasa disebut dengan air minum beroksigen. Adapun proses yang akan digunakan yaitu dengan metode filtrasi membran. Dimana air akan di filtrasi menggunakan FRP Water Filter dan RO (Reverse Osmisis) selanjutnya air akan di injeksikan gas oksigen yang bertujuan untuk menambah kandungan oksigen di dalam air.

1.2.

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan penelitian ini apakah

rancangan alat mini-plant proses menggunakan memran RO untuk memproduksi air minum Super O2 dan penambahan gas O2 pada operasi optimum dapat menghasilkan produk air minum super O2 yang memenuhi standar.

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang alat membran RO untuk Proses air minum kemasan beroksigen sesuai kondisi optimum pengoprasian. 2. Menghasilkan produk berupa air minum kemasan beroksigen yang memenuhi standar. 3. Menganalisis air minum Super O2 yang dihasilkan.

1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalahh : 1.

Bagi Mahasiswa 

Mampu melakukan perancangan proses pembuatan

air minum

kemasan beroksigen 

Mampu menghasilkan produk air minum kemasan beroksigen sesuai standar baku air minum yang telah ditetapkan oleh SNI.



Mampu memberikan wawasan dan ilmu teknologi mengenai peoses produksi air minum dalam kemasan.

2.

Bagi Institusi 

Mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi lembaga penddikan Politeknik Negeri Sriwijaya untuk pembelajaran, penelitian dan praktikum mahasiswa Teknik Kimia.



Mampu menjadi referensi lembaga untuk pengembangan teknologi selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Minum Menurut permenkes RI Nomor 492/Menkes/Per/I/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang melalui syarat dan dapat langsung diminum. Air minum harus terjamin dan aman bagi kesehatan. Air Minum adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidrasi pada tubuh manusia. Hal ini dikarenakan tubuh manusia sebagai besarnya diliputi oleh cairan, sehingga kekurangan air atau yang dikenal dehidrasi dimungkinkan dapat menurunkan fungsi-fungsi dari tubuh itu sendiri. Akan tetapi air yang dibutuhkan tubuh bukanlah air sembarangan. Terdapat beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi agar air yang dapat dikonsumsi tersebut benar-benar layak dan aman. Dalam kehidupan sehari-hari air minum memiliki banyak jenis, yaitu : 1. Air yang dimasak 2. Air Mineral 3. Air minum Isotonik 4. Air minum beroksigen

2.2. Kualitas Air Minum Persyaratan kualitas air minum sebagaimana yang telah ditetapkan melalui Permenkes RI nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentangg syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, meliputi persyaratan bakteriologis, kimiawi, radioaktif dan fisik. Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan 1. Parameter mikrobiologi Pada parameter ini, air tidak boleh mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit seperti E. Coli dan lain lain.

2. Parameter Kimia An-organik Parameter kimia an-organik meliputi kandungan Arsen, Flouride, Total kromium, kadmium, nitrit, nitrat, sianida dan selenium dalam air. Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan 1. Parameter fisik Adapun syarat fisik dari air minum meliputi : a. Kekeruhan b. Warna c. Bau d. Rasa e. Temperatur f. Total zat pada (TDS) 2. Parameter kimiawi Parameter kimiawi ikut berperan dalam penentuan kualitas air, adapun parameter kimiawi air antara lain : a. pH Ph menunjukkan tingkat keasaman pada air yang ditunjukkan dengan skala 0 sampai dengan 14. pH merupakan salah satu faktor yang sangat penting mengingat pH dapat memengaruhi pertumbuhan mikroba di dalam air. Sebagian besar mikroba akan tumbuh dengan baik pada pH 6,0 – 8,0 oH juga akan menyebabkan perubahan kimiawi di dalam air. Menurut standar kualitas air, menilai pH pada air yaitu 6,5—9,2. Apabila pH lebih kecil dari 6,5 atau lebih besar dari 9,2 maka akan menyebabkan korosifitas dan dapat mengakibatkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu kesehatan manusia (Totok, 1987). b. Kesadahan Terdapat dua macam kesadahan, yaitu kesadahan sementara dan kesadahan non karbonan (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan kalsium dan magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan non karbonat disebabkan oleh sulfat dan karbonat, klorida dan nitrat dari magnesium dan kalsium disamping besi dan alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum

yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh. Batas maksimum kesadahan yang diperbolehkan yaitu sebesar 500 mg/l. c. Besi Air yang mengandung besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta dapat menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Batas maksimal besi yang diperbolehkan terkandung dalam air minum yaitu sebesar 0,3 mg/l. d. Aluminium Batas Maksimal yang terkandung dalam air minum menurut Permenkes RI Nomor 492 sebesar 0,2 mg/l.

Tabel 2.1. Parameter pada persyaratan kualitas air minum menurut Permenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 No. 1

2

Jenis Parameter

Satuan

Kadar Maksimum yang diperbolehkan Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan a. Parameter Mikrobiologi 1) E.Coli Jumlah per 100 0 ml sampel 2) Total Bakteri Jumlah per 100 0 Koliform ml sampel b. Kimia an-organik 1) Arsen Mg/l 0,01 2) Flourida Mg/l 1,5 3) Total Kromium Mg/l 0,05 4) Kadmium Mg/l 0,003 5) Nitrit Mg/l 3 6) Nitrat Mg/l 50 7) Sianida Mg/l 0,07 8) Seleniun Mg/l 0,01 Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan a. Parameter Fisik 1) Bau Tidak Berbau 2) Warna TCU 15 3) Total zat padat terlarut Mg/l 500 (TDS) 4) Kekeruhan NTU 5 5) Rasa Tidak Berasa o 6) Suhu C Suhu udara + 3 b. Parameter Kimiawi 1) Aluminium Mg/l 0,2

No.

Jenis Parameter 2) Besi 3) Kesadahan 4) Chlorida 5) Mangan 6) pH 7) Seng 8) Sulfat 9) Tembaga 10) Amonia

Satuan Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l

Kadar Maksimum yang diperbolehkan 0,3 500 250 0,4 6,5 – 8,5 3 250 2 1,5

Sumber : SK Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, 2019

2.3. Air Minum Beroksigen Air Minum Beroksigen adalah minuman yang telah dicampurkan atau memiliki kadar oksigen yang sangat tinggi. Hasil uji lab menunjukkan bahwa kadar oksigen dalam air minum beroksigen mencapai 10 kali lipat kadar oksigen jenuh pada air biasa. Air secara alamiah sudah mengandung oksigen sebanyak 10 ppm. Pada suhu lebih rendah, kadar oksigen dapat meningkat hingga maksimal 15 ppm. Manfaat air minum beroksigen mencegah terjadinya batu ginjal dan kencing batu, mencegah pengendapan pada empedu, mengurangi racun dalam darah, meningkatkan metabilisme tubuh dan juga memperingan kerja dari jantung. Menurut Dr Rosdiana Raml SPOG, minuman beroksigen adalah minuman oksigen dalam air mineral yang produksi 7 – 40 kali dari air mineral biasa. Minuman beroksigen adalah air minum penambah oksigen yang dibuat secara khusus dengan tekanan dan suhu tertentu yang memungkinkan air itu mampu menangkap oksigen lebih banyak. Berkat kemajuan teknologi pangan, oksigen kini tak lagi hanya dapat dihirup, akan tetapi oksigen sekarang dapat suplai melalui sistem pencernaan.

2.4. RO (Reverse Osmosis) Reverse osmosis adalah kebalkikan dari fenomena osmosis. Osmosis merupakan fenomena pencapaian kesetimbangan antara dua larutan yang memiliki perbedaan konsentrasi zat terlarut, dimana kedua larutan ini berada pada satu bejana dan dipisahkan oleh lapisan semipermeabel. Kesetimbangan terjadi akibat perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut rendah ke

larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi. Saat kesetimbangan konsentrasi dicapai maka terdapat perbedaan tinggi larutan yang dapat didefinisikan sebagai tekanan osmosis. Prinsip dasar reverse osmosis adalah memberi tekanan hidrostatik yang melebihi tekanan osmosis larutan sehingga pelarut dalam hal ini air dapat berpindah dan larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi ke larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi ke larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut rendah. Prinsip reverse osmosis ini dapat memisahkan air dari komponen-komponen yang tidak diinginkan dan dengan demikian akan didapatkan air dengan tingkat kemurnian yang tinggi.

2.4.1. Membran Reverse Osmosis Membran semipermeabel pada aplikasi reverse osmosis terdiri dari lapisan tipis polimer pada penyangga berpori (fabric support). Membran untuk kebutuhan komersial harus memiliki sifat permeabilitas yang tinggi terhadap air. Selain itu, membran juga harus memiliki derajat semipermeabilitas yang tinggi dalam arti laju transportasi air melewati membran harus jauh lebih tinggi dibandingkan laju transportasi ion-ion yang terlarut dalam umpan. Membran juga harus memiliki ketahanan (stabil) terhadap variasi pH dan suhu. Kestabilan dari sifat-sifat tersebut dalam periode waktu dan kondisi tertentu dapat didefinisikan sebagai umur membran yang biasanya berkisar antara 3-5 tahun. Pada aplikasi RO, konfigurasi modul membran yang digunakan yaitu spiral wound. Konfigurasi yang lain yaitu hollow fiber, tubular dan plate dan frame tidak terlalu banyak digunakan pada aplikasi RO, hanya diaplikasikan pada industri makanan serta sistem khusus. Pada konfigurasi spiral wound dua buah lembaran membran dipisahkan oleh saluran kolektor permeat dan membentuk daun (leaf). Perakitannya adalah dengan dilem pada tiga sisis dan sisi yang keempat (dekat pipa berlubang) dibiarkan terbuka sebagai saluran permeat keluar. Kemudian material yang digunakan sebagai feed/brine spacer disatukan dengan leaf. Beberapa lembaran leaf kemudian digulung mengelilingi tabung permeat plastik. Tabung ini merupakan tabung berlubang yang berfungsi untuk mengumpulkan permeat dari leaf.Elemen

Gambar 1. Modul Membran spiral wound Sumber: Perth Seawater Desalination Plant, Seawater Reverse Osmosis (SWRO)

membran spiral wound yang digunakan tangga memiliki panjang 25-100 cm dengan diameter 5-10 cm. Air umpan/brine mengalir pada elemen secara aksial masuk melalui feed spacer lalu keluar melalui keluaran brine secara paralel menuju permukaan membran.

2.4.2. Tipe Aplikasi Aplikasi sistem RO skala rumah tangga dapat dibagi menjadi beberapa tipe sesuai dengan kapasitas dan penggunaannya, yaitu tipe undersink, whole house, milti family, dan farm and ranch.

1. Tipe Undersink Tipe undersink merupakan sistem RO yang didesain untuk memenuhi kebutuhan air minum dalam rumah. Tipe ini biasanya dipasang dibawah wastafel yang terdapat di dapur. Kapasitas produksi dari tipe undersink berikasr antara 95— 378 kemasan galon/hari. Sistem yang digunakan pada tipe undersink terdiri dari 12 metode pre-filter yang berfungsi memisahkan padatan yang berukuran 1-20 mikron. RO yang akan memisahkan air dari ion, garam, dan mineral yang terlarut, post-filter, serta tangki penampung.

Gambar 2. Sistem RO tipe undersink Sumber: www.airwaterpurifiers.com

2.

Tipe Whole House Tipe ini didesain untuk memenuhi kebutuhan air di dalam sebuah rumah

tangga. Seperti air minum, air untuk memasak, air untuk mandi, dsb. Tipe ini lebih besar dibandingkan tipe undersink. Sistem yang diterapkan pada tipe whole house meliputi pre-filter seperti karbon aktif, dan penambahan anticalant, unit RO, tangki penampung serta re-pressurization system yang memudahkan proses pemurnian air

. Gambar 3. Sistem RO tipe whole house Sumber: www.cheyennearabians.com

3.

Tipe Farm and Ranch Pada tipe ini, sistem yang digunakan sama dengan tipe whole house. Perbedaannya terletak pada kapasitas dan skala produksinya. Tipe farm and ranch biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk banyak rumah atau kebutuhan air di peternakan dengan kapasitas 7-37 L/menit.

Gambar 4. Sistem RO tipe Farm and Ranch Sumber: www.kochmembrane.com

2.5. Multimedia Filter Multimedia filter adalah sebuah filter yang digunakan untuk menyaring berbagai kontaminan dalam air, diantaranyya lumpur, debu, pasir, logam berat, besi, kapur dan kontaminan lainnya pada air. Multimedia filter merupakan filter yang digunakan pada tahap awal semua proses penyaringan air bersih sebelum memasuki tahap penyaringan air lanjutan. Akan tetapi dalam kasus apabila air tersebut kadar pencemarannya terlalu tinggi, maka diperlukan proses pengolahan tambahan di awal sebelum memasuki multimedia filter, yaitu proses pengolahan air menggunakan sistem sedimentasi yang menggunakan kimia floakulan dan koagulan dan dipadukan dengan berbagai sistem penyaringan yang biasanya lebih kita kenal dengan sebutan wwtp ataupun stp.

Terdapat berbagai macam jenis media filter dalam multimedia filter, diantaranya : 

Sand silica filter, adalah filter yang digunakan untuk menyaring pasir, lumpur, debu, atau kotoran pasar lainnya.



Carbon active filter, digunakan untuk menyaring bau, warna, logam berat dan kaporit.



Manganese zeolit filter, digunakan untuk menyaring kadar besi atau mangan dalam air.



Gravel filter, digunakan sebagai lapisan penahan pada filter pasir, filter mangan zeolit maupun karbon aktif.

Pada ketiga filter utama di atas, yaitu ssand silica filter, carbon active filter, dan manganese zeolit filter mempunyai tiga proses dalam pengoprasiannya di dalam sistem filter tersebut. Media filter dimasukkan ke dalam tabung sesuai dengan ukuran yang dikehendaki dan kemudian setelah pemasangan, diperlukan proses pemeliharaan yang dilakukan secara rutin oleh operator atau pengguna filter tersebut.

Gambar 5. Fitur-fitur pada Multimedia Filter Sumber: http://pakwatercare.com/what-is-media-filtration-2/

Terdapat tiga fitur yang biasanya dimiliki media filter, antara lain : 

Fitur filter / service Posisi tabung filter pada saat filter berjalan normal atau sedang menjalankan fungsi filtrasi, aliran air memasuki tabung 3 way valve dan keluar melalui pipa output air bersih ke tangki penampung atau ke filter selanjutnya.



Fitur backwash Fitur yang digunakan pada saat filter sudah tersumbat atau kotor, yang dimana fitur ini membalikkan aliran air sehingga terjadi situasi aliran air yang berlawanan dengan fitur service. Air masuk ke dalam valve dan kemudia keluar ke pipa pembuangan, karena air yang keluar dari fitur ini adalah air kotor yang merupakan hasil pencucian dari media filter tersebut.



Fitur fast rinse Sebuah fitur yang digunakan setelah proses backwash selesai, dimana sebuah proses pembilasan perlu dilakukan agar air yang masuk ke dalam sistem benar benar terjaga kualitasnya. Pada proses ini, air masuk ke dalam valve dengan arah aliran air sama dengan proses filter/service hanya saja air yang keluar tidak langsung masuk ke dalam sistem, tetapi keluar melalui lubang pembuangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan desain fungsional Rancangan fungsional dari proses pengolahan air minum beroksigen yang akan dirancang adalah filtrasi menggunakan membran. pada proses pengolahan air minum terdapat beberapa bagian, yaitu : a. MMF (Multi Media Filter) Pada bagian ini akan dilakukan proses filtrasi yang bertujuan untung menangkap zat an-organik seperti mangan dan besi, serta menghilangkan warna keruh dan bau pada air. Pada filtrasi ini digunakan filter bertingkat berupa batu krikil, pasir silika, mangan zeolit, dan karbon aktif. b. Membran RO (Reverse Osmosis) RO berfungsi sebagai tempat filtrasi inti pada proses ini. Zat zat terlarut dalam air serta bakteri dan kuman yang terkandung dalam air akan di filtrasi menggunakan membran RO. Membran RO merupakan membran utama dalam proses RO yang berfungsi untuk menghilangkan berbagai kontaminan yang merusak kesehatan maupun penampilan air. Pada bagian ini akan digunakan 3 membran catridge yang memiliki pori yang berbeda dan 1 buah membran RO. c. Water Tank yaitu tangki penyimpanan standar yang dapat menampung 7— 14 liter air. Pada tangki terdapat bladder menuju komponen selanjutnya untuk menjaga air senantiasa ditekan ke dalam tangki saaat sudah penuh. d. Water Filter UV (Ultraviolet) Pada bagian ini akan terjadi proses desinfeksi pada air dengan menggunakan bantuan sinar UV. e. Storage Tank Storage Tank berfungsi untuk tempat penyimpanan air minum yang telah diproses dengan kapasitas tampung 1000 L. f. Electrical Sterilisator Tempat terjadinya proses penambahan gas oksigen dalam air minum g. Packer

Pada bagian ini dilakukan proses pengemasan dan pelabelan air minum ber oksigen yang dihasilkan. 2. Pendekatan desain struktural 3. Pertimbangan percobaan 3.1.Waktu dan tempat Penelitian dilakukan di gedung fasilitas umum, Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Waktu penelitian berlangsung selama 6 bulan yang dimulai dari bulan februari sampai dengan Juli 2019.

3.2.Bahan dan alat 3.2.1. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 

Air PDAM yang berasal dari keran air Politeknik Negeri Sriwijaya.



Gas O2

3.2.2. Alat yang digunakan 

Pompa Air



Pipa PVC



Barometer



Seperangkat alat RO



Multi Media Filter



UV Water filter



Storage tank



Cup/Bottle Water Packer



Electrical Sterilisator



Stop watch

3.3.Perlakuan Percobaan Dalam variabel penelitian Perancangan Alat Proses Produksi Air Minum Super O2 Menggunakan Membran RO terdapat variabel yang diambil antara lain variabel tetap dan variabel tak tetap. Variabel tetap berupa volume air yang digunakan. Variabel tak tetap yang diambil yaitu waktu, konsentrasi, dan temperatur air.

3.4.Pengamatan Berdasarkan parameter atau pengaruh yang diuji dalam kajian ini yaitu pengaruh waktu, temperatur, dan konsentrasi oksigen (ppm) yang terlarut dalam air untuk mengetahui kondisi optimum dari penambahan gas O2 pada air minum yang dihasilkan

4. Prosedur Penelitian 4.1.Produksi Air Minum Super O2 Menggunakan Membran RO a. Menghidupkan pompa pada bagian filtrasi Multi Media Filter. b.

4.2.Pengujian untuk mengetahui kondisi optimum dari penambahan gas O2 pada air minum yang dihasilkan. a. Menyiapkan 500 ml air minum yang sudah dihasilkan menggunakan RO. b. Memasukkan filter injeksi gas O2 ke dalam sample yang telah disiapkan c. Mengatur settingan konsentrasi pada alat injeksi gas O2 dimulai pada 10 ppm, selanjutnya menghitung waktu menggunakan stopwatch. d. Mengulangi point c dengan variasi settingan konsentrasi. e.

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

4.1

Rincian Biaya

No

Tabel.2 Daftar harga instrumen penelitian Jumlah Total Biaya Satuan Barang (Rp) (Rp)

1

Multimedia Filter

3.500.000

3.500.000

2

Reverse Osmosis

2.800.000

2.800.000

3

Water Pump

430.000

860.000

4

Steinless Stell Water Tank

2.200.000

2.200.000

5

Pressure Tank RO

420.000

420.000

6

Cup Sealer

700.000

700.000 10.480.000

Total

No 1 2 3 4

Tabel.3 Rekapitulasi Biaya Spesifikasi Transportasi Pengujian produk Kertas A4 (5 rim) Biaya lain-lain

Jumlah (Rp) 100.000 700.000 215.000 500.000

Total

1.515.000

Total Biaya Keseluruhan

11.995.000

4.2

Jadwal Pelaksanan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2019. Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam Tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel.4 Jadwal Kegiatan

Bulan Uraian Kegiatan Konsultasi Pembimbing Persiapan Bahan Baku Pembuatan Proposal Pengajuan Proposal Sidang Proposal Pengambilan Data dan Penelitian Analisis Data Penyusunan Laporan Tugas Akhir Pengumpulan Laporan Tugas Akhir Sidang Tugas Akhir Publikasi

Februari 1 2 3 4

Maret 1 2 3 4

1

April 2 3

4

1

Mei 2 3

4

1

Juni 2 3

4

1

Juli 2 3

4

Related Documents


More Documents from "fahrul alfisyahr"

Buku Menulis.docx
April 2020 4
File Struktur.docx
April 2020 3
Buku Menulis.docx
April 2020 4
Denah.docx
April 2020 7