PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK
“ SI ITIK KOTA MANDI” (INOVASI BATIK TULIS UNTUK KOSTUM TARI MANDIRI)
SMP NEGERI 8 PAMEKASAN TAHUN 2019
BAB I A. LATAR BELAKANG Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia memiliki peran yang sangat besar untuk menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas. Lembaga pendidikan yang baik tentu memiliki program kerja terkait dengan berbagai upaya peningkatan SDM yang berakhlaqul karimah, berkarakter, Sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kreatifitas dan inovatif. Sebagai upaya meningkatkan kualitas dari berbagai segi, disusunlah berbagai program kegiatan yang diharapkan bisa mendukung tujuan tersebut. SMP Negeri 8 Pamekasan sebagai salah satu lembaga pelayanan publik memiliki berbagai program untuk meningkatkan kualitas SDM dalam rangka menyiapkan generasi bangsa seperti yang tertera dalam Tujuan Pendidikan Nasional. Salah satu upaya peningkatan tersebut adalah dengan peningkatan Pelayanan Publik yang difokuskan pada upaya pelestarian nilai-nilai budaya adi luhung bangsa Indonesia khususnya pada seni membatik. Dengan memasukkan batik dalam kurikulum pengajaran disekolah, secara tidak langsung SMP Negeri 8 Pamekasan juga telah ikut serta dalam usaha menjaga dan melestarikan budaya adiluhung bangsa Indonesia. Dalam realisasinya, siswa tidak hanya dikenalkan pada jenis-jenis batik pamekasan atau batik Madura, tetapi siswa diajarkan untuk mengetahui sekaligus belajar tentang proses bagaimana cara membuat batik tulis dari tahap awal sampai akhir ketika batik itu sudah jadi. Dengan mengenal langsung tentang tata cara pembuatan batik tulis diharapkan siswa mempunyai empati tinggi untuk terus menjaga dan melestarikan budaya membatik yang memang sudah turun temurun di kota kelahirannnya ini. Belajar membatik dengan kreasi dan inovasi dari siswa secara tidak langsung juga memberi bekal pada siswa untuk belajar mandiri dan berwirausaha, karena keterampilan membatik tidak akan pernah sia-sia jika kita tau dan mampu mengembangkannya. SMP Negeri 8 Pamekasan sebagai sebuah lembaga pendidikan sering kali meraih prestasi dalam bidang seni dan budaya. Kegiatan-kegiatan seperti; PPST (Paguyuban Peminat Seni Tradisi) ,PSP (Pekan Seni Pelajar), FSU (Festival Seni Unggulan), Karnaval, lomba karya tari, perpisahan sekolah, dan Harjad Kab. Pamekasan, merupakan kegiatan-kegiatan rutin tahunan yang sudah pasti dilaksanakan dan diikuti oleh SMP Negeri 8 Pamekasan. Kegiatan-kegiatan kesenian diatas merupakan kegiatan kesenian yang tentu saja berhubungan dengan kostum khususnya kostum tari yang saat ini sudah semakin melambung tinggi harga sewanya. Oleh karena itu, SMP Negeri 8 Pamekasan berinisiatif untuk memberikan layanan terbaik dengan program inovatifnya yang diberi nama “SI ITIK KOTA MANDI”, yang merupakan sebuah akronim dari “ INOVASI BATIK TULIS UNTUK KOSTUM TARI MANDIRI”. Batik Tulis yang dibuat dan dirancang oleh siswa sendiri kemudian dikemas dan dirancang menjadi kostum tari sehingga terciptalah falsafah ‘DARI SISWA,OLEH SISWA DAN UNTUK SISWA’.
B. NAMA KEGIATAN Kegiatan ini dinamakan, Program Inovasi Batik Tulis Untuk Kostum Tari Mandiri, yang kemudian disingkat “SI ITIK KOTA MANDI” C. PERMASALAHAN Terdapat empat masalah yang menjadi latar belakang lahirnya program “SI ITIK KOTA MANDI” (Inovasi Batik Tulis Untuk Kostum Tari Mandiri) bagi SMP Negeri 8 Pamekasan, diantaranya yaitu: 1. Faktor kenakalan Remaja yang semakin hari semakin meningkat. 2. Banyak peserta didik yang menimba ilmu di SMP Negeri 8 Pamekasan berasal dari keluarga yang tidak mampu / ekonomi lemah. 3. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan siswa tentang budaya dan seni yang berkembang di daerahnya, sehingga jangankan untuk menjaga dan melestarikan budaya adiluhung warisan leluhurnya, untuk mengenal saja mereka susah. 4. Mahalnya sewa kostum dan padatnya kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan seni dan budaya seringkali membuat SMP Negeri 8 Pamekasan Kelimpungan sehingga terpaksa melibatkan peran serta wali murid / masyarakat dalam pengadaannya demi suksesnya kegiatan dimaksud D. TUJUAN Program ”SI ITIK KOTA MANDI” (Inovasi Batik Tulis Untuk Kostum Tari Mandiri) ini mempunyai tujuan untuk: 1. Mengurangi Faktor kenakalan Remaja, Berikut ini sejumlah manfaat bila anak belajar seni :1. Anak jadi lebih mudah menyerap masukan dan saran yang diberikan.2. Kepekaan terhadap alam menjadi lebih baik karena terbiasa membuat sesuatu yang indah.3. Memberikan kesenangan dan dapat membantu buah hati mempelajari berbagai ketrampilan yang perlu dikuasai, atau sesuatu dengan bakat mereka. 4. Membantu anak mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitasnya dengan bebas. 5. Anak mampu mengendalikan emosi, perasaan sedih atau senang. Emosi itu dapat dicurahkan melalui karya seni yang mereka hasilkan.6. Imajinasi anak bisa berkembang lewat karya yang dihasilkan.7. Membangun perasaan pada anak dan memberi banyak pengalaman seni kreatif.8. Apresiasi mereka terhadap keindahan akan tumbuh dan berkembang dalam dirinya. Kalau kepekaan itu sudah tumbuh, anak bisa menghasilkan karya yang bagus.9. Pendidikan seni bisa memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi anak.
2. Meningkatkan mutu pendidikan sekaligus membekali anak didik dengan keterampilan berwirausaha . Pelajaran membuat batik tulis dan sekaligus mengubah batik tulis menjadi Kostum tari diharapkan mampu menjadi bekal bagi para peserta didik untuk bisa bertahan di kehidupan masa depan manakala mereka harus berada dalam situasi terburuk dan terpuruk. Dengan inovasi ini, kami juga ingin menepis pemahaman bahwa pelajaran tari dan fashion hanya untuk orang-orang kaya. Siapapun berhak memperoleh, menikmati, dan belajar tanpa perlu direpotkan oleh hal-hal yang berbau finansiall. 3. Mengembangkan inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran Maraknya perkembangan Gadget memicu siswa pada hal- hal yang bersifat negatif. Malas belajar,keseringan main game on line, bahkan nonton hal-hal yang seharusnya tidak dilihat oleh anak seusia mereka merupakan salah satu dampak negatif yang tentu saja merusak bagi dunia pendidikan. Akibatnya mereka tidak lagi memiliki empati terhadap kehidupan sosial budaya yang berkembang di daerahnya. Dengan memberikan kesibukan pada mereka yang berbau positif maka diharapkan terjadi pengalihan pola pikir dan kebiasaan mereka sebelumnya. 4. Memiliki kostum tari sendiri Dengan memiliki kostum tari sendiri berarti secara tidak langsung SMP Negeri 8 Pamekasan telah memberikan kemudahan pada anak didik dan masyarakat (wali murid) khususnya pada saat dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah kostum. Kostum yang dibuat dengan falsafah ”DARI SISWA, OLEH SISWA DAN UNTUK SISWA’ ini tidak semata-mata digunakan untuk kepentingan siswa SMP Negeri 8 saja, tetapi juga bisa berkembang manakala warga masyarakat atau alumni SMP Negeri 8 Pamekasan juga membutuhkannya.
BAB II A. LANDASAN KEGIATAN Landasan Kegiatan dari program “SI ITIK KOTA MANDI” SMP Negeri 8 Pamekasan adalah: 1. Program Sekolah 2. Program Humas 3. Lomba Inovasi Pelayanan Publik B. BENTUK KEGIATAN 1. Sosialisasi kepada guru dan karyawan terkait dilaksanakannya Inovasi Pelayanan Publik di SMP Negeri 8 Pamekasan 2. Sosialisasi kepada siswa kelas IX terkait dengan akan dilaksanakannya Inovasi Pelayanan Publik di SMP Negeri 8 Pamekasan 3. Melaksanakan survey lapangan terkait dengan akan dilaksanakannya Program Inovasi Pelayanan Publik di SMP Negeri 8 Pamekasan 4. Rapat koordinasi / Sosialisasi tentang pelayanan publik di lingkungan sekolah 5. Rapat koordinasi Struktural dalam rangka penyusunan Tim Inovasi pelayanan publik Sekolah 6. Menyusun standart pelayanan publik di SMP Negeri 8 Pamekasan oleh Tim Inovasi Pelayanan Publik. 7. Pelaksanaan INOVASI PELAYANAN PUBLIK “ SI ITIK KOTA MANDI” 8. Lomba-lomba terkait pelaksanaan “SI ITIK KOTA MANDI” a. Lomba Desain Batik (kain) b. Lomba Desain Batik (sarung) C. JADWAL KEGIATAN Kegiatan ini dimulai pada bulan Juli 2018 atau awal semester ganjil. Meliputi: 1. Penyusunan proposal kegiatan 2. Rapat koordinasi structural 3. Sosialisasi kepada seluruh guru dan karyawan 4. Sosialisasi kepada OSIS dan seluruh siswa kelas IX 5. Penyiapan sarana dan pra sarana 6. Pelaksanaan program “SI ITIK KOTA MANDI” melalui KBM Seni Budaya. (proses kegiatan terlampir) D. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN Kegiatan Inovasi Pelayanan Publik “SI ITIK KOTA MANDI’ bertempat di SMP Negeri 8 Pamekasan dan dimulai sejak bulan Juli 2018 atau awal semester ganjil.
E. ANGGARAN Rencana anggaran dan belanja untuk kegiatan inovasi pelayanan public “SI ITIK KOTA MANDI” berasal dari sekolah dan swadaya siswa dengan rincian sebagai berikut: NO
URAIAN
1 2 3 4 5 6
KOMPOR KECIL WAJAN CANTING KUAS KAIN MORI MALAN
ASAL DANA Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah
7
NAPHTOL
Sekolah
8 9 10
SODA ABU MINYAK GAS EMBER BESAR
Sekolah Sekolah Siswa
11
MANIK PAYET
Sekolah
12
ONGKOS JAHIT
Sekolah
TOTAL F. TIM PELAKSANA PENANGGUNG JAWAB PAMEKASAN KETUA TIM INOVASI WAKIL KETUA SEKRETARIS BENDAHARA TIM KREATIF
PEMBANTU UMUM
JUMLAH
KETERANGAN
@Rp30.000 x 5 buah = Rp150.000 @Rp20.000 x 5 buah = Rp100.000 @Rp5000 x 10 buah = Rp50.000 @Rp2000 x 10 buah = Rp20.000 @Rp22.000 x 35 buah = Rp770.000 @Rp30.000 x 10 kilo = Rp300.000 @Rp.10.000 x 5 warna x 2 Ons x 7 kelas = Rp700.000 @Rp20.000 x 3 kilo = Rp60.000 @Rp.16.000 x 10 liter = Rp160.000 Swadaya membawa dari rumah @Rp1000 x 5 warna x 3 bungkus x 7 kelas = Rp105.000 @Rp30.000 x 35 lembar = Rp1.050.000 Rp. 3.465.000
Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Siswa Sekolah Sekolah
KEPSEK SMP NEGERI 8 AISYAH AINUN NIKMAH, S.Pd WIJI SURYA NINGSIH, S.Pd M. TAUFIKUL HIDAYAT, S.Pd RUMSIYAH, S.Pd SUFANDI IMAM SUYONO,S.Pd SUTOMO, M.Pd HASAN JAYADI, S.Pd HESBULLAH, M.Pd AMIR HIDAYAT, S.Pd
BAB III A. PENUTUP Demikian program inovasi ini dibuat untuk mendapat dukungan baik material maupun spiritual dari berbagai pihak yang berwenang.
Pamekasan, Januari 2019 Mengetahui Kepala SMP Negeri 8 Pamekasan
Ketua TIM Inovasi Pelayanan Publik
JAMIL, S.Pd., M.Pd. NIP.197303081997031010
AISYAH AINUN NIKMAH, S.Pd NIP. 19820620 2011 01 2007
LAMPIRAN PROSES “SI ITIK KOTA MANDI” 1. Membuat Desain Motif dengan menggunakan canting dan malan
2. Memberi warna menggunakan Naphtol
3. Menutup warna (block) menggunakan kuas dan malan
4. Memberi variasi warna sesuai dengan desain motif
5. Melepas malan (nglorot) menggunakan larutan soda abu
6. Menjemur
7. Memberi hiasan payet
8. Hasil Akhir