PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA
(DESA BINAAN PENGENTASAN KEMISKINAN)
DIVERSIFIKASI PRODUK GAMBIR MENJADI PRODUK KOSMETIK DAN MINUMAN FUNGSIONAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DI SUNGAI IPUH, KENAGARIAN SITANANG, KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN, KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Disusun Oleh :
Ilham Hasbaini Rosid
: 1311321011 – 2013
Fransiska Natalia Purba
: 1401311008 – 2014
Ridho Maulia Buana
: 1311321008 – 2013
Vyna Kartini Karsuni
: 1411321001 –2014
Bonika Putra
: 1311321018 – 2013
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH KOTA PAYAKUMBUH 2016
i
HALAMAN PENGESHAN 1.
Judul
: Diversifikasi Produk Gambir menjadi Produk Kosmetik dan Minuman Fungsional untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Sungai Ipuh, Kenagarian Sitanang,KecamatanLareh Sago Halaban, Kabupaten Lima puluh Kota
2.
Tema
: Pengentasan Kemiskinan
3.
Nama Organisasi Pelaksana : HIMABUN
4.
Ketua Pelaksana NamaLengkap
: Ilham Hasbaini Rosyid
NIM/NIK
: 1311321011
Program Studi/Jurusan
: Manajemen Perkebunan
Perguruan Tinggi
: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
No.Telepon/HP
: 082285080005
Email
:
[email protected]
5.
Jumah AnggotaPelaksana
: 4 orang
6.
Dosen Pendamping NamaLengkap,Gelar
: Ir. Andi Eviza, MP
NIP
: 196102181988032006
No.Telepon/HP
: 081363679990
Lokasi Kegiatan/ Mitra Kelurahan/Kec
: Kecamatan Lareh Sago Halaban
Kabupataen/Kota
: Kabupaten Lima Puluh Kota
Provinsi
: Sumatera Barat
Jarak Lokasi PT ke Mitra
: 21 km
8.
JangkaWaktu Pelaksanaan
: 4 bulan
9.
BiayaTotal
: Rp 40.000.000,-
Dikti
: Rp 40.000.000,-
7.
ii
iii
IDENTITAS PROPOSAL PROGRAMHIBAH BINADESA 1.
Judul
: Diversifikasi Produk Gambir menjadi Produk Kosmetik dan Minuman Fungsional untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Sungai Ipuh, Kenagarian Sitanang,KecamatanLareh Sago Halaban, Kabupaten Lima puluh Kota
2.
Tema
: Pengentasan Kemiskinan
3.
Nama Organisasi Pelaksana : HIMABUN
4.
Ketua Pelaksana NamaLengkap
: Ilham Hasbaini Rosyid
NIM/NIK
: 1311321011
Tahun Angkatan
: 2013
Program Studi/Jurusan
: Manajemen Perkebunan
Perguruan Tinggi Alamat Perguruan Tinggi
: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh : Jl. Raya Negara KM. 7, Tanjung Pati,Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia
No.Telepon/HP
: 082285080005
Email 4.1 Nama Anggota 1 NIM
:
[email protected] : Fransiska Natalia Purba : 1401311008
Jurusan/Departemen
: Budidaya Tanaman Perkebunan
Perguruan Tinggi
: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
4.2 Nama Anggota 2 NIM
: Ridho Maulia Buana : 1311321008
Jurusan/Departemen
: Manajemen Perkebunan
Perguruan Tinggi
: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
4.3 Nama Anggota 3 NIM
: Vyna Kartini Karsuni : 1411321001
Jurusan/Departemen
: Manajemen Perkebunan
Perguruan Tinggi
: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
4.4 Nama Anggota 4 NIM
: Bonika Putra : 1311321018
iv
5 6.
7.
Jurusan/Departemen
: Manajemen Perkebunan
Perguruan Tinggi
: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Nama Penanggung Jawab
: Ir. Irwan A, M.Si
NIP
:196703271994031002
Dosen Pendamping NamaLengkap,Gelar
: Ir. Andi Eviza, MP
NIP
: 196102181988032006
No.Telepon/HP
: 081363679990
E-mail
:
[email protected]
Biayayang diperlukan
: Rp 40.000.000,-
Biaya yang diusulkan ke DIKTI
: Rp 40.000.000,-
v
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ............................................................................... Halaman Pengesahan ..................................................................... Identitas Proposal .......................................................................... DaftarIsi ......................................................................................... Daftar gambar ................................................................................ A. Judul
i ii iv vi vii 1
B. LatarBelakang Masalah
1
C. RumusanMasalah
2
D. Tujuan
2
E. IndikatorKeberhasilanProgram
3
F. LuaranYang Diharapkan
3
G. Manfaat Program
3
H GambaranUmum MasyarakatSasaran . I. MetodePelaksanaan
3
J. Instrumen pendukung
9
4
K Jadwal Kegiatan
10
L. RancanganBiaya
11
M Lampiran . Lampiran 1 : Biodata Ketua, Anggota Kelompok dan Dosen Pendamping Lampiran 1 : Biodata Kelompokdan Dosen Pembimbing Lampiran 2 : Gambaran IPTEK yang Diterapkan
12
Lampiran 3: Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama
19 16 21
Lampiran 4: Denah Lokasi Desan Binaan
22
Lampiran 5 : Surat tugas tim PHBD
24
vi
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1 daerah sasaran .................................................................... 2. Gambar 2 kondisi gambir di Kecamatan Lareh Sago Halaban ............. 3. Gambar 3 diagram penyusunan program ............................................
3 4 5
vii
A. Judul Diversifikasi Produk Gambir menjadi Produk Kosmetik dan Minuman Fungsional untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Sungai Ipuh, Kenagarian Sitanang,Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota B. Latar Belakang Dewasa ini banyak permasalahan yang disebabkan oleh polusi dan radikal bebas.Radikal bebas ini juga berasal dari asap rokok dan kendaraan. Penambahan zat kimia pada makanan yang kita konsumsi juga menyebabkan terjadinya radikal bebas. Penangkal radikal bebas dapat ditanggulangi dengan antioksidan alami (Andriani cit Paramawati, 2011). Gambir adalah gambir kering dan ranting tanaman Uncaria gambir Roxb yang dikeringkan. Tanaman ini pantas menyandang gelar sebagai tanaman serba guna, karena tidak cuma penyirih yang membutuhkannya sebagai teman pinang dan sirih tetapi juga berbagai jenis industri seperti industri minuman, obat-obatan, kosmetika, yang dapat diolah menjadi masker untuk wajah dan lain-lain ( Novizar Nazir, 2000) Tanaman gambir adalah tanaman yang memiliki banyak kegunaan. Tanaman gambir dapat dijadikan antiseptik karena mengandung senyawa polifenol yaitu catechin (C15 H14 O6) yang dapat mengatasi radikal bebas. Gambir juga dapat dijadikan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit. Indonesia menjadi pengekspor gambir terbesar didunia. Pada tahun 2005 produksi gambir mencapai 13.249 ton. Daerah penyumbang ekspor terbesar adalah Sumatera Barat. Gambir diolah menjadi gambir kering lalu diekspor keluar negeri (Andriani cit Silvikasari, 2010). Petani gambir yang berada di Jorong Sungai Ipuh, Kenagarian Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, memiliki kebun gambir yang cukup luas. Keterampilan petani gambir dalam pengolahan hanya menjadi gambir kering. Harga pada tingkat petani juga dipermainkan oleh pedang. Harga yang diberikan pada petani sangat rendah sehingga petani membiarkan kebun mereka tidak terurus. Petani gambir juga harus menuruti keinginan pedagang dalam melakukan kecurangan, untuk mendapatakan keuntungan pada pihak tertentu. Masyarakat di Jorong Sungai Ipuh memiliki ladang gambir yang cukup luas dari ditepi jalan sampai didalam hutan. Merosotnya harga gambir serta tindakan curang oknum tertentu menyebabkan harga menjadi turun. Rumah kempa gambir menjadi tidak terurus dikarenakan tidak digunakan. Gambir juga menjadi sumber mata pencaharian sebagian masyarakat selain bercocok tanam padi. Perbedaan harga ini dapat dikurangi dengan memberdayakan kelompok tani untuk mengolah gambir dalam berbagai macam produk yang bisa langsung digunakan. Pemberian pelatihan dalam membuat dua produk yang bisa dihasilkan oleh petani yaitu masker gambir dan minuman fungsional daun gambir.
1
Masker gambir ini dibuat dari gambir kering lalu dicampurkan dengan berbagai bahan alami. Pencampuran dan pembuatan masker terbilang tidak sulit, akan tetapi butuh kontrol untuk menjaga formulasi bahannya. Masker gambir memiliki fungsi mengangkat flat jerawat, mengatasi jerawat dan mengencangkan kulit. Pemakaian masker secara teratur akan mendapatkan hasil maksimal. Masker bisa dijadikan sebagai kosmetik alami. Masker lalu dikemas dalam plastik yang siap untuk dijual. Minuman fungsional adalah produk kedua yang akan dibuat oleh kelompok tani. Pembuatan minuman ini juga sangat mudah dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Minuman fungsional memiliki manfaat seperti penangkal radikal bebas, obat diare, obat maag, obat sakit kepala, sariawan dan masih banyak lainya. Minuman fungsional juga bisa mencegah kanker karena kandungan antioksidan pada gambir. Minuman juga akan dikemas dalam bentuk teh celup, sehingga bisa langsung diseduh. Petani juga akan diajarkan membuat serta mengemas menjadi barang yang siap untuk dijual. Pelatihan ini juga akan mengajarkan petani dalam pemasaran produk dengan website dan juga sosial media. Produk yang dihasilkan oleh petani memiliki daya tarik tersendiri karena hanya menggunakan bahan alami. Penggunaan bahan alami dalam bahan baku dan proses menjadi senjata untuk bidang pemasaran dengan menggusung “Back to Nature”. Pemasaran mandiri produk petani harus dilakukan pelatihan untuk memperpendek rantai pasar. Rantai pemasaran yang pendek nanti juga akan berdampak dengan tingginya penjualan. Tingginya penjualan petani akan sangat baik untuk meningkatnya harga gambir di tingkat petani. C. 1. 2. 3. 4. 5.
Rumusan masalah Bagaimana cara meningkatkan harga jual gambir dikalangan petani ? Bagaimana cara mengolah gambir menjadi masker untuk kesehatan kulit ? Bagaimana cara pengolahan gambir menjadi minuman fungsional ? Bagaimana cara pemasaran produk yang dihasilkan ? Bagaimana meyakinkan konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan ?
D. Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan petani dengan pelatihan mendiversifikasi gambir menjadi berbagai produk turunan 2. Meningkatkan harga jual gambir dengan mendiversifikasi menjadi berbagai produk turunan 3. Mempromosikan produk turunan gambir hasil pelatihan dengan bertemakan “Back to Nature” 4. Memperkenalkan hasil pengolahan gambir petani Jorong Sungai Ipuh menjadi komoditi unggulan 5. Meningkatkan pendapatan petani gambir 6. Produk petani gambir sudah memiliki brand sendiri
2
E. Indikator Keberhasilan 1. Meningkatkan pengetahuan petani mengelolah gambir menjadi berbagai produk turunan 2. Meningkatkan harga jual gambir dengan mengelolah menjadi berbagai produk turunan 3. Keterlibatan mahasiswa dan dosen semakin tinggi dalam pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan terhadap masyarakat 4. Membuat pemasaran on-line dengan membuat website (via tokopedia) untuk pemasaran produk 5. Terbentuknya masker dan minumam fungsional yang sudah dikemas F. Luaran yang diharapkan 1. Meningkatkan pengetahuan petani gambir dalam pengolahan produk gambir turunan yang siap dipasarkan 2. Melakukan promosi produk petani gambir dengan menggunakan website 3. Mempublikasi produk yang dihasilkan petani gambir dengan poster dan artikel di website dan mading mahasiswa 4. Produk petani dapat memiliki BPOM sehingga bisa dipercaya dalam pemasaran 5. Produk petani gambir memiliki Brand tersendiri sehingga mudah dikenali produk di pasaran 6. Kelompok petani mampu melanjutkan usaha ini dengan mempublikasikan dan menjual usaha ini kedepannya. G. Manfaat program 1. Memberi pengetahuan kepada petani gambir dalam mengolah gambir menjadi produk turunan 2. Meningkatkan penghasilan petani gambir 3. Memberikan pengetahuan kepada petani tentang pemasaran secara on-line 4. Adanya jaminan kualitas produk yang dimiliki petani gambir H. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Gambar 1: Foto Daerah SasaranKecamatanLareh Sago Halaban(Rumahkempa tidak terurus, peralatan kempa terbengkalai, dan lahangambir tidak terpelihara) Masyarakat petani gambir yang berada di Jorong Sungai Ipuh, Kanagarian Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota biasanya menjual gambir dalam bentuk gambir kering yang telah dikeringkan. Harga yang
3
dibeli kepada petani tidak terlalu tinggi. Pelatihan dengan memberdayakan petani merubah produk gambir menjadi kosmetik dan minuman fungsional dapat meningkatkan harga yang didapatkan oleh petani. Pelatihan pembuatan kosmetik berupa masker wajah dan pelatihan pembuatan minuman fungsional akan memperbanyak pendapatan petani gambir. Pelatihan juga membantu petani untuk mengolah daun segar menjadi minuman fungsional. Pelatihan pemasaran produk yang dihasilkan juga nanti akan membuat rantai pemasaran akan menjadi lebih sedikit dan mudah dalam pemasaran. Pemasaran akan dilakukan dengan promosi social media dan website. Pengiriman dengan via POS Indonesia dan JNE juga memungkinkan karena jarak antara pusat kantor cabang POS Indonesia dan JNE berjarak 20 km. I. Metode Pelaksanaan 1. Identifikasi masalah
Gambar2 :KondisiGambir di KecamatanLareh Sago Petani gambir Jorong Sungai Ipuh menjual produk hasil pengolahan dalam bentuk ekstrak kering. Harga yang didapatkan oleh petani gambir selalu berubah untuk gambir kering. Perubahan harga ini menyebabkan sulitnya petani untuk memprediksi harga. Permasalah ini dapat diantisipasi dengan divertifikasi produk gambir oleh petani. Pelatihan “Diversifikasi Produk Gambir menjadi Produk Kosmetik dan Minuman Fungsional untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Jorong Sungai Ipuh, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota” diharapkan dapat menambah pengetahuan petani gambir dalam mengolah produk gambir. Produk yang dihasilkan petani bisa langsung digunakan dan dijual oleh petani. 2. Analisis kebutuhan Daerah Jorong Sungai Ipuh memiliki jarak yang cukup dekat dengan Institusi Pendidikan Tinggi Vokasional Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Petani gambir di Jorong Sungai Ipuh terkenal dengan gambir yang memiliki kualitas bagus karena melakukan pengekstrak getah gambir dengan cara yang murni. Gambir kering dari Jorong Sungai Ipuh juga memiliki kandungan catechin yang relatif tinggi daripada kadar catechine gambir kering yang dicampur. Bahan baku yang berasal dari gambir kering menjadi prioritas sehingga bisa menjadi bahan olahan bermutu. Pelatihan juga memberikan pengetahuan untuk mengolah daun gambir segar menjadi minuman fungsional. Pelatihan ini menjadi sangat
4
penting untuk meningkatkan penghasilan petani gambir baik dari pengolahan turunan ekstrak gambir kering dan pengolahan daun gambir segar. a. Kondisi masyarakat Untuk mencapai tujuan tentunya dibutuhkan kerjasama antara elemen terkait. Kesinambungan elemen penting untuk tidak menimbulkan kesalapahaman program dan tujuan yang dicapai. Pemilihan lokasi ini dikarenakan jarak yang dekat serta gambir yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi. Pertama yang harus dilakukan dengan penilaian keadaan sosial dan pola pikir dari petani. Kelompok tani yang menjadi sasaran adalah kelompok tani yang memiliki antusias dalam pengembangan kemampuan b. Pemetaan kondisi masyarakat Analisis sebelumnya akan ditemukan elemen yang terkait. Salah satu adalah kesejahteraan dipengaruhi oleh aspek kemampuan ekonomi dan pendidikan. Untuk meningkatkan kesejahteraan makan dibutuhkan faktor yang bersumber dari internal untuk mendukung program yang dijalankan. Faktor pendorong internal memiliki pengaruh dalam mempercapat aspek kreatif dan mandiri. 3. Penyusunan program Analisa laboratorium Gambir sebagai bahan baku produk
Perancangan kemasan dan label
Pendaftaran produk masker wajah gambir kering dan minuman fungsional ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Pelatihan pengolahan gambir menjadi masker wajah dan minuman fungsional
Pelatihan pemasaran dan publikasi produk melalui langsung dan pemasaran on-line
Penggadaan peralatan dan perlengkapan dilokasi pelatihan
Sosialisasi (Pembekalan awal kegiatan) Evaluasi program pelatihan
Monitoring terhadap kelanjutan produksi produk
Evaluasi program pelatihan Pembuatan laporan
Gambar 3. Diagram penyusunan program
5
4. Pelaksanaan program a. Melakukan analisa laboratorium terhadap gambir sebagai bahan baku produk masker ekstrak gambir dan teh fungsional Pada tahap ini dilakukan pengujian uji laboratorium untuk bisa menganalisis kandungan dalam produk. Analisis ini dilakukan saat telah menjadi produk. Analisis ini dibutuhkan untuk pengusulan ke Badan Pengawas Obat dan Makan(BPOM). Kegiatan ini dilakuakan pertama untuk memperkirakan saat telah terbentuknya produk petani bisa langsung dipasarkan dengan mencantumkan BPOM dalam kemasan b. Perancangan kemasan dan label Pada tahap ini tim akan membuat logo serta kemasan dari produk yang akan dihasilkan. Desain kemasan juga dilakukan dengan pembuatan kotak sehingga memudahkan dalam penyusunan Alat yang digunakan antara lain : a. Mesin print, digunakan untuk memprint logo dan pola kemasan b. Laptop, digunakan untuk menjalankan program c. Plastik,digunakan untuk kemasan produk pada kotak bagian luar Bahan yang digunakan, antara lain : a. Kertas karton khusus kemasan, digunakan untuk bahan dasar pembuatan kemasan produk b. Tinta print, untuk mencetak tulisan pada kemasan c. Kantong teh, untuk meletakan serbuk gambir untuk dijadikan minuman fungsional d. Lem fox, untuk merekatkan bagian dari kotak teh c. Pendaftaran produk masker wajah extrak gambir dan minuman fungsional ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pendaftaran produk ini mengikuti petunjuk dari BPOM bahwa syarat pendaftran harus memiliki kemasan dan kandungan yang tertera dalam kemasan. Pendaftaran BPOM dilakukan pada awal karena prosedur pengeluaran izin memakan waktu 6 hari - 3 bulan. Sehingga petani gambir dapat melakukan pemasaran dengan cepat. d. Pengadaan peralatan dan perlengkapan di lokasi pelatihan Penggadaan alat dan perlengkapan adalah untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan praktikum. Alat yang dibutuhkan : Buku panduan, untuk membantu petani dalam memahami proses pelaksanaan berisi “ Spidol, untuk menjelaskan kepada petani gambir Papan tulis, media untuk menjelaskan kepada petani Gunting, untuk menggunting pola pada kertas kemasan Kertas filter, untuk penyaring daun gambir yang akan diseduh Blender, untuk menghaluskan gambir kering dan daun gambir
6
Timbangan, untuk menimbang perbandingan semua komposisi yang digunakan untuk resep masker wajah Infocus, media untuk menampilkan gambar serta penerangan proses pelaksanaan Pena, untuk mencatat penjelasan serta kesimpulan yang dicapai Spanduk, untuk mempromosikan kegiatan serta produk Ruang pelatihan, ruang khusus yang mampu untuk pelatihan
Bahan yang digunakan : Gambir kering, dengan kwalitas I yang memiliki kandungan katekin 60-80%. Daun gambir segar, daun gambir yang nanti digunakan untuk menjadi minuman fungsional. Tepung beras, untuk bahan pencampuran dalam pembuatan masker Ekstrak bungan untuk pemberian aroma pada masker Kertas kemasan, untuk kemasan produk yang telah jadi e. Sosialisasi Pada tahap ini dilakuakan penerangan tujuan serta bagaimana manfaat yang ingin dicapai. Alat dan bahan yang digunakan : a. Buku, diberikan kepada peserta pelatihan untuk mencatat dan membantu memahami materi yang diberikan b. Pena, untuk membantu dalam proses pembelajaran c. Map plastik, sebagai tempat alat tulis d. Brosur, media yang digunakan sebagai mempermudah dalam memahami materi dalam pelatihan f. Pelatihan pengolahan gambir menjadi masker wajah ekstrak gambir dan minuman fungsional Alat dan bahan yang digunakan : f.1 Alat-alat yang akan digunakan untuk masker : 1. Timbangan, digunakan untuk menentukan perbandingan semua bahan baku 2. Blender, untuk menghaluskan gambir kering 3. Gunting, untuk menguntik kertas kemasan yang akan digunakan 4. Alat press kemasan, untuk membuat kemasan yang kedap usara 5. Sendok, untuk pengaduk antara gembir kering dan tepung beras 6. Saringan pengayak, untuk mengayak merobah gambir menjadi tekstur halus 7. Pisau, untuk mempermudah dalam pembuatan produk 8. Mangkok/wadah, Mangkok plastik, sebagai tempat pencampuran semua bahan yang akan dijadikan masker 9. Buku panduan, menunjang dalam prnyampian mater
7
f.2 Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan masker 1. Gambir kering, gambir yang telah mengalami proses perlakuan yang biasa dibuat oleh petani dan di ekspor 2. Tepung beras, tepung yang digunakan sebagai pencampur bubuk gambir kering untuk pembuatan masker 3. Plastik ziplock, plastik yang digunakan untuk kemasan dan tidak bocor 4. Minyak esensial, minyak yang dicampurkan pada campuran bubuk gambir dan tepung sehingga memiliki aroma yang harum 5. Kertas kemasan, kertas yang digunakan sebagai bentuk kotak dan menjadi pembungkus produk 6. Plastik kemasan, plastik yang digunakan untuk melindungi kertas kemasan tahan terhadap air f.3 Alat yang akan digunakan untuk pembuatan minuman fungsional 1. Oven, Alat pemanas (oven), untuk memanaskan bahan yang dibutuhkan 2. Timbangan, untuk mengukur bahan yang digunkan dan dikemas 3. Alat pengempresan, 4. Saringan pengayak, untuk mengayak merobah gambir menjadi tekstur halus, dan mudah dimasukan kedalam kantong teh 5. Pisau, untuk mempermudah dalam pembuatan produk 6. Wadah, wadah mengeringkan daun gambir dengan kering angin 7. Buku panduan, buku pedaman dalam melakukan kegiatan yang dilakasanalan 8. Sendok, digunakan sebagai pengaduk f.4 Bahan dibutuhkan untuk pembuatan minuman fungsional 1. Daun gambir, daun gambir muda yang segar 2. Kertas kemasan, sebagai pembungkus untuk produk 3. Plastik kemasan, untuk pembukus luar dari kotak produk 4. Kantong teh, saringan teh yang digunakan mengisi daun kering tanaman gambir. g. Pelatihan pemasaran dan publikasi produk melalui pemasan langsung dan pemasaran on-line Dalamtahapinimasyarakatakanmendapatkanpelatihantentang proses pembuatan online shop dancaramenggunakan social media gunamempromosikansertamempublikasikanolahangambirtersebut. Dengandemikianmasyarakatjugaakanmenambahpengetahuannya di bidangTeknologiInformatikadalambidangpromosisecara on-line. 5. Monitoring program
dan
evaluasi
berdasarkan
indikator
keberhasilan
5.1.Evaluasi program pelatihan bersama tim dan masyarakat binaan Evaluasi dilakukanuntukmengetahuiletakkekurangandalampelaksanaan program.Melaluievaluasi, kekurangan yang terjadipada program
8
tersebutdapatdiperbaikimenjadilebih baik.Tahapinidilakukan Tim Peneliti( MahasiswadanDosen) bersamapihakdarimasyarakat. 5.2.Memonitoring tim terhadap kelanjutan produksi produk masker wajah ekstrak gambir dan minuman fungsional oleh masyarakat binaan Monitoring dilakukan agar proses keberlanjutanoleh Tim Pengeloladarimasyarakatmasihmembutuhkanbimbingandalampelaksanaan program. Dengandemikiantujuandaritahap monitoring ialah: a. Melihatperkembangandari program yang telahdilaksanakan b. Mengetahuikendala yang adadalam proses pelaksanaan program c. Mencarisolusiterhadapmasalah yang ada 6. Lokakarya hasil dengan menghadirkan stakeholder program Lokakarya dilakukan dengan mengundang beberapa stakeholder yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menyampaikan tentang program yang akan dilaksanakan ini. Stakeholder yang diundang bisa dari pihak Pemerintahan. Dalam lokakarya ini diharapkan agar masyarakat aktif dalam lokakarya sehingga bisa menyampaikan saran dan komentar mereka tentang program yang akan dilaksanakan. 7. Pelaporan Setelah melakukan lokakarya setiap kegiatan yang dilaksanakan dilaporkan dan dibuat ke dalam laporan khusus sebagai hasil pelaporan akhir kegiatan. J. Instrumen Pendukung Instrumen dalam program ini didukung dengan membuat format rencana pelaksanaan program dan didukung dengan jurnal-jurnal kegiatan harian. Jurnal kegiatan ini ialah menulis seluruh hasil kegiatan yang dilakukan dan mengukur sampai dimana kemajuan dari program tersebut sehingga pada saat memonitoring kembali masyarakat dapan melakukan perbaikan sehingga menghasilkan produk gambir yang
9
K. Jadwal kegiatan Bulan Kegiatan
1 1
2
2 3
4
1
2
3 3
4
1
2
4 3
4
1
2
3
4
Melakuakan analisa laboratorium mengenai gambir sebagai bahan baku produk masker gambir kering dan teh fungsional Perancangan kemasan dan label Pendaftaran produk masker wajah extrak gambir dan minuman fungsional ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pengadaan peralatan dan perlengkapan di lokasi pelatihan Sosialisasi Pelatihan pengolahan gambir menjadi masker wajah gambit kering dan minuman fungsional Pelatihan pemasaran dan publikasi produk melalui pemasaran langsung dan on-line Evaluasi program pelatihan bersama tim dan masyarakat binaan Memonitoring tim terhadap kelanjutan produksi produk masker wajah dan minuman fungsional oleh masyarakatbinaan Pembuatan laporan
10
L. Rancangan biaya NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Uraian
Harga Satuan (Rp) A. Biaya Habis Pakai 4 Rp 17,000
Pembuatan Proposal Pembuatan Laporan Perkembangan Pembuatan Laporan Akhir Pembuatan Buku Panduan Alat Tulis Panitia Alat Tulis Peserta Lem Fox Spidol Marker Tinta Board Marker Baju Panitia Baju Peserta Plastik Kertas Karton Tinta Print Kantong TEH Gunting Kertas Filter Gambir Kering Daun Gambir Tepung Beras Minyak essensial Kertas Kemasan Buku Map Plastik Brosur Mangkok Plastik Sendok Saringan Pengayak Pisau Dokumentasi Kertas Ziplock B. Peralatan Penunjang Batre Charge I paket LCD Proyektor Spanduk
Jumlah
Jumlah Satuan (Rp) Rp
68,000
4 4 50 6 50 5 3 4 6 50 50 50 5 800 4 800 3 5 50 3 100 50 50 100 20 5 2 4 1 770
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
17,000 17,000 6,000 5,000 5,000 3,000 10,000 20,000 75,000 50,000 2,000 1,000 28,000 100 1,000 1,000 80,000 2,000 5,000 40,000 1,500 2,000 2,000 3,000 10,000 2,000 20,000 10,000 500,000 100
Rp 68,000 Rp 68,000 Rp 300,000 Rp 30,000 Rp 250,000 Rp 15,000 Rp 30,000 Rp 80,000 Rp 450,000 Rp 2,500,000 Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 140,000 Rp 80,000 Rp 4,000 Rp 800,000 Rp 240,000 Rp 10,000 Rp 250,000 Rp 120,000 Rp 150,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 300,000 Rp 200,000 Rp 10,000 Rp 40,000 Rp 40,000 Rp 500,000 Rp 77,000
1 1 7
Rp Rp Rp
150,000 600,000 25,000
Rp Rp Rp
11
150,000 600,000 175,000
No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Uraian White Board Card Memory Mesin Print Blender Timbangan Timbangan Analitik Oven Alat Press Kemasan BPOM C. Transportasi Persiapan Publikasi Sosialisasi Pelatihan 1,2,3 MOM Evaluasi Pelaporan Logistik Controling D. Konsumsi Persiapan Publikasi Sosialisasi Pelatihan MOM Evaluasi Pelaporan Controling Lain-Lain JUMLAH
Jumlah 2 2 1 2 2 1 1 1 1
Harga (Rp) Rp 75,000 Rp 150,000 Rp 600,000 Rp 150,000 Rp 100,000 Rp 700,000 Rp 200,000 Rp 150,000 Rp 8,750,000
Jumlah (Rp) Rp 150,000 Rp 300,000 Rp 600,000 Rp 300,000 Rp 200,000 Rp 700,000 Rp 200,000 Rp 150,000 Rp 8,750,000
4 2 1 5 4 3 3 6 14
Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 800,000 Rp 1,000,000 Rp 400,000 Rp 250,000 Rp 150,000 Rp 75,000 Rp 50,000
Rp 400,000 Rp 200,000 Rp 800,000 Rp 5,000,000 Rp 1,600,000 Rp 750,000 Rp 450,000 Rp 450,000 Rp 700,000
4 2 1 5 4 3 3 14 1
Rp 75,000 Rp 75,000 Rp 800,000 Rp 1,215,000 Rp 400,000 Rp 200,000 Rp 100,000 Rp 20,000 Rp 100,000
Rp 300,000 Rp 150,000 Rp 800,000 Rp 6,075,000 Rp 1,600,000 Rp 600,000 Rp 300,000 Rp 280,000 Rp 100,000 Rp 40,000,000
12
M. Lampiran
13
14
15
16
17
BIODATA DOSEN PENDAMPING
1
NamaLengkap(dengangelar)
Ir. Andi Eviza, MP
2
Jabatan
Dosen
3
NIP/NIK/Identitaslainnya
196102181988032006
5
NIDN
0018026108
6
Tempat dan TanggalLahir
Sinjai, 18 Februari 1961
7
AlamatRumah
Komplek Politani Payakumbuh, Jalan Raya Negara Tanjung Pati Km. 7, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat
9
NomorTelepon/Faks/HP
0813 6367 9990
10
AlamatKantor
Jalan Raya Negara Tanjung Pati Km. 7, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat
11
NomorTelepon/Faks
0752-7754192/0752-7750220
12
Alamate-mail
[email protected]
14 MataKuliahygDiampu
1. Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit 2. Mekanisasi Pertanian 3. Budidaya dan Pengolahan Gambir dan Tembakau 4. TeknikPenulisanLaporandan Seminar
A. RiwayatPendidikan JENJANG
Nama Perguruan Tinggi BidangIlmu Tahun Masuk –Lulus
S1
S2
Universitas Hasanuddin
Universitas Andalas
Ilmu Tanah
Teknologi Industri Pertanian
1979 – 1985
2009 – 2012
18
19
Lampiran 2 :Gambaran Iptek yang akan Diterapkan Divertisifikasi Produk Gambir menjadi Produk Kosmetik dan Minuman Fungsional untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Subarang aia, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima puluh Kota
Alat dan Bahan untuk Membuat Maker dan Minuman Fungsional Alat yang dibutuhkan : Buku panduan, untuk membantu petani dalam memahami proses pelaksanaan berisi “ Spidol, untuk menjelaskan kepada petani gambir Papan tulis, media untuk menjelaskan kepada petani Gunting, untuk menggunting pola pada kertas kemasan Kertas filter, untuk penyaring daun gambir yang akan diseduh Blender, untuk menghaluskan gambir kering dan daun gambir Timbangan, untuk menimbang perbandingan semua komposisi yang digunakan untuk resep masker wajah Infocus, media untuk menampilkan gambar serta penerangan proses pelaksanaan Pena, untuk mencatat penjelasan serta kesimpulan yang dicapai Spanduk, untuk mempromosikan kegiatan serta produk Ruang pelatihan, ruang khusus yang mampu untuk pelatihan Bahan yang digunakan : Gambir kering, dengan kwalitas I yang memiliki kandungan katekin 60-80%. Daun gambir segar, daun gambir yang nanti digunakan untuk menjadi minuman fungsional. Tepung beras, untuk bahan pencampuran dalam pembuatan masker Ekstrak bungan untuk pemberian aroma pada masker Kertas kemasan, untuk kemasan produk yang telah jadi Proses Pembuatan 1. Masker Gambir - Timbang gambir kering sebagai bahan utama pembuatan masker - Haluskan menggunkan blender - Campurkan tepung gambir dan tepung beras dengan perbandingan tertentu - Tambahkan ekstrak bunga untuk memberikan aroma pada campuran bahan masker - Timbang masker sesuai dengan yang diinginkan dan memasukan dalam kemasan yang sudah disiapkan - Press kemasan agar masker tidak tumpah dan siap dipasarkan 2. MINUMAN FUNGSIONAL - Panen daun gambir yang masih muda - Buang tulang daun da iris tipis daun gambir
20
-
Daun gambir yang diiris-iris selanjutnya difermentasikan selama ± 4 hari Kering anginkan daun gambir hasil fermentasi Timbang daun gambir yang sudah kering sebanyak 2 gram dan masukan kedalam kertas saringan Susun kantong yang sudah ada gambir dalam satu kotak kemasan sesuai yang diinginkan pasar Bungkus kotak dengan menggunakan plastik Produk siap dipasarkan
21
22
Lampiran 4 : Denah Lokasi Desa binaan
4.1.Letak Lokasi Binaan
4.2 Denah Jarak Politeknilk Pertanian Negeri Payakumbuh ke Lokasi Binaan
23
Lampiran 5. Surat tugas tim PHBD
24
25