Bab Ii.docx

  • Uploaded by: Alfiatus sulamah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 12,468
  • Pages: 91
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN 2.1

GEOGRAFIS, TOPOGRAFIS DAN GEOHIDROLOGI Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur berada pada posisi 112’50’ – 113’30’ Bujur Timur (BT) dan 7’40’ – 8’10’ Lintang Selatan (LS), dengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau + 1.696,17 km2 (1,07 % dari luas daratan dan lautan Propinsi Jawa Timur). Wilayah Kabupaten Probolinggo berbatasan dengan: Sebelah Utara

:

Selat Madura

Sebelah Timur

:

Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember

Sebelah Barat

:

Kabupaten Pasuruan

Sebelah Selatan

:

Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang

Sedangkan di sebelah Utara bagian tengah terdapat Daerah Otonom yaitu Kota Probolinggo. Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Probolinggo Per Kecamatan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

Kecamatan Sukapura Sumber Kuripan Bantaran Leces Tegalsiwalan Banyuanyar Tiris Krucil Gading Pakuniran Kota Anyar Paiton Besuk Krasakan Krejengan Pajarakan Maron Gending Dringu Wonomerto Lumbang Tongas Sumber Asih Jumlah

Luas (Ha) 10,208.53 14,188.13 6,674.76 4,212.83 3,680.97 4,173.56 4,569.63 16,566.69 20,252.66 14,684.64 11,385.00 4,258.00 5,327.94 3,503.63 3,779.75 3,442.84 2,134.35 5,139.27 3,661.48 3,113.54 4,566,84 9,271.00 7,795.20 3,025.41 169,616.65

Sumber: Kabupaten Probolinggo dalam angka, 2008

Prosentase (%) 6.02 8.36 3.94 2.48 2.17 2.46 2.69 9.77 11.94 8.66 6.71 2.51 3.14 2.06 2.23 2.03 1.26 3.03 2.16 1.84 2.69 5.46 4.61 1.78 100%

Topografis Kabupaten Probolinggo merupakan wilayah yang memiliki keragaman topografi berupa dataran rendah, perbukitan dan pegunungan, yang sebagian besar berada pada ketinggian antara 100 - 1.500 meter diatas permukaan laut. Menurut keadaan fisik wilayah Kabupaten Probolinggo terbagi atas 3 bagian yaitu : Pegunungan, berada pada ketinggian 1.000 – 1.500 meter diatas permukaan laut, meliputi wilayah-wilayah di sekitar Pegunungan Tengger (di sebelah Barat Daya) dan Gunung Argopuro (di sebelah Tenggara); Perbukitan, berada pada ketinggian 500 – 1000 meter diatas permukaan laut, meliputi wilayah-wilayah bagian tengah dan di sekitar kaki pegunungan, merupakan bentukan lereng dari pegunungan yang membujur dari arah Barat ke Timur; Dataran rendah, berada pada ketinggian 0 – 500 meter diatas permukaan laut, meliputi wilayah pesisir dan dataran rendah membentang dari Barat sepanjang garis pantai Utara ke arah Timur (panjang pantainya mencapai 55,3 Km), kemudian membujur ke arah Selatan. Untuk melihat lebih jelas kondisi ketinggian di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.3 Ketinggian Lahan berikut.

Tabel 3.1 Ketinggian per Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Ketinggian (mdpl) No

Kecamatan 0-25

25-100

100-500

500-1000

>1000

Jumlah (Ha)

1

Sukapura

208,34

1.666,70

8.333,49

10.208,53

2

Sumber

150,62

3.898,15

10.139,36

14.188,13

3

Kuripan

137,27

4.324,01

1.870,30

343,18

6.674,76

4

Bantaran

2.948,98

1.263,85

4.212,83

5

Leces

2.439,20

1.241,77

3.680,97

6

Tegal Siwalan

357,18

2.073,48

1.742,90

4.173,56

7

Banyuanyar

92,25

2.859,91

1.617,47

4.569,63

8

Tiris

7.013,17

9.101,22

452,30

16.566,69

9

Krucil

3.039,40

7.497,18

9.716,08

20.252,66

10

Gading

2.569,81

6.450,75

2.989,38

2.674,70

14.684,64

11

Pakuniran

2.340,84

6.011,70

2.234,39

798,07

11.385,00

12

Kotaanyar

93,25

2.548,28

1.616,47

13

Paiton

4.535,35

792,59

14

Besuk

572,49

2.564,75

15

Kraksaan

3.739,11

40,64

3.779,75

16

Krejengan

2.268,22

1.174,62

3.442,84

17

Pajarakan

1.920,91

213,44

2.134,35

18

Maron

743,78

3.311,01

19

Gending

3.598,98

62,50

3.661,48

20

Dringu

2.943,71

169,83

3.113,54

21

Wonomerto

2.721,65

4.258,00 5.327,94

366,39

1.084,48

1.845,19

3.503,63

5.139,27

4.566,84

Ketinggian (mdpl) No

Kecamatan 0-25

22

Lumbang

23

Tongas

24

Sumberasih

Jumlah (Ha) Porsentase (%)

25-100

100-500

500-1000

>1000

1.632,34

1.268,79

Jumlah (Ha)

340,08

6.029,79

9.271,00

1.761,64

3.764,73

2.268,83

1.367,65

1.657,76

23.994,52

34.731,37

46.275,13

30.889,66

33.725,97

169.616,65

14,14

20,47

27,28

18,21

19,88

100

7.795,20 3.025,41

Kemiringan Kabupaten Probolinggo berada antara datar sampai dengan sangat curam dan sebagian besar kemiringan lahan di Kabupaten Probolinggo berkisar antara 0 – 15 % (datar sampai landai). Untuk melihat persebaran kemiringan di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada tabel 3.2 dan gambar 3.4. Tabel 3.2 Kemiringan Tanah per Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Kemiringan (%) No

Kecamatan 0–8

1

Sukapura

2

Sumber

3

Kuripan

4

15 – 25

25 - 45

> 45

Jumlah (Ha)

297,87

165,88

7.609,21

1.068,48

10.208,53

801,21

9.882,2

3.386

118,72

14.188,13

60,17

3.339,68

3.274,91

Bantaran

3.368,98

637,02

64,35

5

Leces

2.665,45

1.015,52

6

Tegalsiwalan

3.397,09

741,4

14,03

21,04

4.173,56

7

Banyuanyar

3.008,19

1.549,17

2,84

9,43

4.569,63

8

Tiris

9.120,33

2.317,3

2.127,79

2.823,19

178,08

16.566,69

9

Krucil

3.814,05

6.246,92

7.995,37

2.196,32

20.252,66

10

Gading

8.889,66

2.923,75

437,91

1.839,72

593,6

14.684,64

11

Pakuniran

6.510,51

808,9

779,12

2.099,26

1.187,21

11.385

12

Kotaanyar

2.061,82

696,96

260,28

1.120,22

118,72

4.258

13

Paiton

4.662,27

306,41

87,61

271,65

14

Besuk

2.995,21

508,42

15

Kraksaan

3.779,75

16

Krejengan

3.380,01

17

Pajarakan

2.134,35

18

Maron

4.239,51

821,18

19

Gending

3.298,48

363

3.661,48

20

Dringu

3.070,32

43,22

3.113,54

21

Wonomerto

3.191,63

1.068,38

88,8

218,03

22

Lumbang

4.153,09

1.463,09

1.077,04

2.102,9

23

Tongas

3.204,39

3.939,76

239,6

411,45

24

Sumberasih

2.967,66

57,75

81.225,96

27.576,87

Jumlah

1.067,09

8-15

6.674,76 142,48

4.212,83 3.680,97

5.327,94 3.503,63 3.779,75

62,83

3.442,84 2.134,35 78,58

5.139,27

4.566,84 474,88

9271 7.795,2 3.025,41

24.827,86

30.049,95

5.936,01

169.616,65

Kemiringan (%) No

Kecamatan 0–8

Porsentase (%)

15 – 25

8-15

47.88

16.26

25 - 45

14.64

Jumlah (Ha)

> 45

17.72

3.5

100

Keterangan : Kemiringan 0 – 8 % (datar), 8 -15 % (landai), 15 – 25 % (agak curam), 25 – 40 % (curam), dan > 45 % (sangat curam). Geologi Keadaan geologi di Kabupaten Probolinggo mayoritas disusun oleh batuan young quartenary, dominan di Kecamatan Tiris seluas 15.345,047 Ha, kemudian di Kecamatan Krucil seluas 13.005,430 Ha. Old Quartenary mayoritas terdapat di Kecamatan Krucil seluas 17.213,060 Ha kemudian di Kecamatan Tiris, Gading dan Sumber. Gambaran penyebaran setiap batuan penyusun tanah secara spasial disajikan pada Gambar 3.5 dan luas masing-masing di seluruh kecamatan di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel Error! No text of specified style in document..1 Keadaan Geologi Kabupaten Probolinggo Keadaan Geologi (Ha) Jumlah (Ha)

1

Sukapura

-

-

Pleisto Volcanis Rock -

2

Sumber

-

-

-

-

14.208,526

14.208,526

3

Kuripan

-

250

-

-

6.424,761

6.674,761

4

Bantaran

-

3.002,458

-

-

1.210,370

4.212,828

5

Leces

-

3.690,973

-

-

-

3.680,973

6

Tegal Siwalan

405,529

3.768,035

-

-

-

4.173,564

7

Banyuanyar

1.665.052

2.904,580

-

-

-

4.569,632

8

Tris

-

15.345,047

-

-

1.221,640

16.566,687

9

Krucil

-

13.005,430

-

-

4.207,630

17.213,060

10

Gading

-

5.664,228

-

-

9.020,415

14.684,643

11

Pakuniran

51,330

5.328,660

-

-

6.005,610

11.385,000

12

Kotaanyar

57,67

3.653,448

-

67,288

480,580

4.257,986

13

Paiton

3.532,866

1.432,244

-

362,834

-

5.327,944

14

Besuk

801,363

-

-

-

2.702,267

3.503,630

15

Kraksaan

3.753,500

-

-

-

26,250

3.779,750

16

Krejengan

1.767,719

-

-

-

1.675,124

3.442,843

17

Pajarakan

1.987,156

-

-

-

147,197

2.134,353

18

Maron

1.412,320

1.863,470

-

-

1.863,490

5.139,270

19

Gending

3.205,067

456,417

-

-

-

3.661,484

20

Dringu

1.766,880

1.203,391

143,267

-

-

3.113,538

21

Wonomerto

-

4.394,622

-

-

172,221

4.556,843

22

Lumbang

-

968,400

-

-

11.340,20

12.310,600

23

Tongas

1.532,554

5.426,91

-

-

775,740

7.795,204

No

Kecamatan

Young quartenary

Alluvium

Lecucite Bearing

Old Quartenary

-

10.208,526

10.208,526

Keadaan Geologi (Ha) No

-

1.852,289

Pleisto Volcanis Rock -

21.997,626

74.200,382

143,267

Kecamatan

Young quartenary

Alluvium 24

Sumberasih Jumlah

Jumlah (Ha)

Lecucite Bearing

Old Quartenary

-

1.173,116

3.025,405

430,122

72.845,254

169.616,651

PETA FISIK DASAR KETINGGIAN

PETA GEOLOGI

Jenis Tanah Jenis tanah yang terbentuk erat hubungannya dengan batuan penyusun tanah (geologi), iklim dan keadaan medannya. Batuan penyusun tanah yang ada di Kabupaten Probolinggo adalah Aluvium, Endapan Rombakan Cemara Tiga, Pasir Gunung Api Tengger, Batu Gamping Koral, Batuan Terobosan, Batuan Gunung Api Lamongan, Batuan Gunung Api Argopuro, Batuan Gunung Api Ringgit, Batuan Gunung Api Tengger Tua, Gunung Api Tengger dan Batuan Gunung Api Bromo.

Tabel 3.4 Jenis Tanah per Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Jenis Tanah No

Kecamatan Aluvial

Andosol

Grumusol

Latosol

Mediteran

Regosol

28,5

934,5

1

Sukapura

9281,3

1299,2

2

Sumber

9279,1

303,2

3

Kuripan

1630,2

4705,2

1254,3

50,9

4

Bantaran

1947,2

2476,6

11,6

5

Leces

637,7

144,0

3110,7

6

Tegal Siwalan

716,2

833,1

7

Banyuanyar

8

Tiris

9

Krucil

10

Gading

11

Pakuniran

12

Kotaanyar

13

Paiton

14

Besuk

15

9765,5

992,8

725,3

2210,8

3320,9

464,7

489,3

14636,1

14,8

1136,0

14299,1

1295,6

5260,2

20,3

4624,4

559,8

2009,4

1491,8

6518,2

200,1

3864,0

2681,2

1532,3

1610,0

3,9

3428,8

176,6

Kraksaan

2752,6

1062,8

16

Krejengan

407,8

2390,8

17

Pajarakan

2004,5

18

Maron

19

3510,8

205,7

1112,4 316,0

185,3

0,1

267,3

4665,5

Gending

2795,2

483,3

559,0

4,2

20

Dringu

2280,2

793,9

242,8

21

Wonomerto

580,2

3574,9

22

Lumbang

23

Tongas

1232,0

24

Sumberasih

1941,1

Jumlah Porsentase (%)

903,1

691,2

4773,1

3007,5

1458,2

4795,8 1400,3

19493,2

38128,7

27447,7

54418,5

18764,0

14121,0

11,3

22,1

15,9

31,6

10,9

8,2

Sumber : Probolinggo Dalam Angka 2008

PETA JENIS TANAH

Kedalaman Efektif Tanah Kedalaman efektif tanah adalah tebalnya lapisan tanah dari permukaan sampai bahan induk atau sampai suatu lapisan dimana perakaran tanaman tidak dapat menembusnya. Kedalaman efektif tanah menurut sistem USDA (United Stated Of Departement Agricultura) dibagi menjadi 4 kelas , yaitu 0 – 30 cm, 30 - 60 cm, 60 – 90 cm dan lebih dari 90 cm. Karakter kedalaman seperti itu terluas terdapat di Kecamatan Pakuniran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Tabel Luas Kedalaman Efektif Tanah Kabupaten Probolinggo (Ha) No

Kecamatan

1

Sukapura

2

>90 cm

60-90 cm

30-60 cm

< 30 cm

Jumlah

1.638,53

4.011,00

3.360,50

1.198,50

10.208,53

Sumber

475,00

2.395,13

10.734,00

584,00

14.188,13

3

Kuripan

335,26

904,80

3.152,50

2.282,50

6.674,76

4

Bantaran

4.212,83

-

-

-

4.212,83

5

Leces

3.680,97

-

-

-

3.680,97

6

Tegalsiwalan

3.059,56

-

1.114,00

-

4.173,56

7

Banyuanyar

2.816,13

1.719,00

34,50

-

4.569,63

8

Tiris

16.052,69

514,00

-

-

16.566,69

9

Krucil

16.694,06

3.049,60

347,00

162,00

20.252,66

10

Gading

12.680,64

-

1.732,00

272,00

14.684,64

11

Pakuniran

1.747,50

1.175,00

1.371,00

7.091,50

11.385,00

12

Kotaanyar

1.820,00

363,00

2.075,00

-

4.258,00

13

Paiton

4.856,44

412,50

59,00

-

5.327,94

14

Besuk

2.012,50

-

1.491,13

-

3.503,63

15

Kraksaan

3.779,75

-

-

-

3.779,75

16

Krejengan

3.442,84

-

-

-

3.442,84

17

Pajarakan

2.134,35

-

-

-

2.134,35

18

Maron

5.139,27

-

-

-

5.139,27

19

Gending

3.661,48

-

-

-

3.661,48

20

Dringu

3.042,00

-

-

71,54

3.113,54

21

Wonomerto

2.473,34

465,00

447,50

1.181,00

4.566,84

22

Lumbang

-

6.045,40

3.225,60

-

9.271,00

23

Tongas

2.179,20

251,50

2.594,00

2.770,50

7.795,20

24

Sumberasih

2.825,41

200,00

-

-

3.025,41

100.759,75

21.505,63

31.737,73

15.613,54

169.616,65

59,40

12,68

18,71

9,21

100,00

Jumlah Persentase (%)

Sumber : Probolinggo Dalam Angka 2008 Kondisi kedalaman efektif tanah di wilayah Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut : 

Kedalaman lebih dari 90 cm mencapai luasan 100.759,75 Ha atau 59,40 % dari seluruh luasan wilayah Kabupaten Probolinggo. Pada kedalaman tersebut perakaran dapat tumbuh tanpa hambatan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Probolinggo memiliki kedalaman > 90 cm, wilayah kecamatan

yang mempunyai kedalaman > 90 cm terluas adalah Kecamatan Krucil, Kecamatan Tiris, dan Kecamatan Gading. 

Kedalaman antara 60 – 90 cm mencapai luasan 21.505,63 Ha atau 12,68%. Tanah tersebut cukup baik untuk tanaman semusim maupun tanaman tahunan/tanaman keras. Wilayah yang mempunyai kedalaman antara 60–90 cm terluas terdapat di Kecamatan Lumbang, Kecamatan Sukapura, Kecamatan Krucil, dan Kecamatan Sumber.



Kedalaman antara 30 – 60 cm mencapai luasan 31.737,73 Ha atau 18,71% dari total luas wilayah rencana. Tanah dengan kedalaman tersebut masih cukup baik untuk tanaman semusim yang berakar dangkal tapi kurang baik untuk tanaman tahunan yang berakar dalam. Wilayah Kecamatan Sumber mempunyai tanah dengan kedalaman antara 30 – 60 cm terluas.



Kedalaman kurang dari 30 cm mencapai luasan 15.813,54 Ha atau 9,21% dari seluruh kawasan rencana. Daerah ini dapat diusahakan sebagai daerah pertanian tanaman semusim yang berakar dangkal namun pada kedalaman 0 – 10 cm terlalu dangkal untuk usaha pertanian/pertumbuhan tanaman.

Klimatologi Kondisi Curah Hujan Pada umumnya musim kemarau jatuh pada bulan April hingga bulan Oktober, sedangkan musim hujan terjadi antara bulan Oktober hingga bulan April. Jika dilihat dari posisi geografis, Kabupaten Probolinggo terletak antara wilayah pegunungan dan wilayah pesisir, karena itu pada masa peralihan musim terjadi angin kencang yang bertiup dari Tenggara ke arah Barat Laut dan bersifat kering, yang oleh masyarakat setempat diberi nama angin Gending. Kajian Kajian iklim di wilayah Kabupaten Probolinggo didekati dari data kondisi curah hujan di beberapa stasiun Penakar Hujan, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.6, sedang gambaran penyebarannya secara spasial disajikan pada Gambar 3.5 Klimatologi. Tabel 3.6 Kondisi Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Probolinggo

No.

Tempat Stasiun Penakar Hujan

Banyaknya Curah Hujan/bl. (mm)

Jumlah

Kecamatan Terbesar

Terkecil

Ratarata

Curah Hujan (mm/th)

Hari Hujan

1

Kraksaan

Kraksaan

120

2

81.0

1,127

33

2

Krejengan

Krejengan

138

1

88.5

1,485

71

3

Kertosuko

Krucil

138

3

70.5

2,585

97

4

Krucil

Krucil

121

1

81.0

2,577

111

5

Katimoho

-

135

1

88.0

1,383

78

6

Pandan Laras

Krucil

127

2

84.5

2,138

98

7

Jurangjero

Gading

105

1

53.0

1,800

77

8

Wenpked

-

184

1

82.5

1,790

88

9

Sokean

Krejengan

123

1

82.0

1,292

82

10

Bremi

Krucil

102

1

51.5

2,585

123

11

Besuh

Bantaran

125

1

83.0

1,543

85

12

Bago

Besuk

150

2

78.0

1,797

87

13

Batur

Gading

182

8

84.0

2,849

83

14

Klampokan

Besuk

150

2

78.0

1,887

87

15

Kandangjati

Kraksaan

99

3

51.0

932

44

16

Jabung

Paiton

78

1

38.5

848

45

17

Remah

-

190

2

98.0

1,918

73

18

Sumber Bendo

Sumberasih

98

5

50.5

1,328

70

19

Arah Makam

-

118

2

80.0

2,405

90

20

Paiton

Paiton

85

3

44.0

1,191

48

21

Pakuniran

Pakuniran

95

2

48.5

1,118

88

22

Kali Dandan

Pakuniran

125

2

83.5

1,111

51

23

Kedung Sumur

Pakuniran

158

3

80.5

2,897

85

24

Kota Anyar

Kotaanyar

102

2

52.0

1,235

58

25

Gunggungan Kidul

Pakuniran

178

2

88.0

2,120

78

26

Glagah

Pakuniran

95

3

49.0

1,270

54

27

Asem Jajar

Kraksaan

110

2

58.0

1,044

52

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2008 Keterangan : -) Tidak ada data

PETA CURAH HUJAN

Hidrologi Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Probolinggo sangat dipengaruhi oleh iklim yang berlangsung tiap tahun. Pada saat musim kemarau, sebagian besar sungai yang mengalir mengalami kekeringan kecuali sungai-sungai besar (yaitu sungai-sungai utama) yang masih tergenang terus sepanjang tahun. Di wilayah Kabupaten Probolinggo, terdapat kurang lebih 32 buah sungai besar dan kecil. Sungai terpanjang adalah Rondoningo 95,2 Km, sedangkan sungai terpendek adalah Afour Bujel 2 Km. Hulu sungai-sungai tersebut kebanyakan berada di

bagian tengah maupun selatan wilayah Kabupaten

Probolinggo (yang merupakan daerah agak tinggi dan banyak terdapat hutan) dan bermuara di Selat Madura. Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Probolinggo sebagian besar digunakan untuk irigasi di samping untuk industri, air minum dan mandi cuci. Selain sungai di Kabupaten Probolinggo juga terdapat danau/ranu yaitu Ranu Segaran, Ranu Agung, Ranu Segaran Duwas dan Ranu Gedong yang belum didayagunakan sebagaimana mestinya. Lokasi semua danau tersebut berada di Kecamatan Tiris, sedang lokasi desanya dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut Tabel 3.7 Danau atau Ranu di Kabupaten Probolinggo No

Luas (Ha)

Nama Danau

Lokasi

1

Ranu Segaran

24.202

Desa Segaran, Kecamatan Tiris

2

Ranu Agung

20.813

Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris

3

Ranu Segaran Duwas

5.493

Desa Andung Sari, Kecamatan Tiris

4

Ranu Gedong

17.445

Desa Andung Sari, Kecamatan Tiris

No

Luas (Ha)

Nama Danau

Lokasi

1

Ranu Segaran

24.202

Desa Segaran, Kecamatan Tiris

2

Ranu Agung

20.813

Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris

3

Ranu Segaran Duwas

5.493

Desa Andung Sari, Kecamatan Tiris

4

Ranu Gedong

17.445

Desa Andung Sari, Kecamatan Tiris

Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo Keadaan sungai-sungai utama di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada Tabel 3.8 dan Gambar 3.9 Hidrologi, sebagai berikut :

Tabel 3.8 Keadaan Sungai di Kabupaten Probolinggo No.

Panjang

Lebar

Debit Air

Baku Lahan

(Km)

(M)

(Minimum)

(Ha)

Nama Sungai

Lokasi Cabang Dinas Pengairan

1

K. Rondoningo

95,20

26,00

± 200

3.36

Cabdin. Kraksaan

2

K. Pandan Laras

43,50

26,00

± 1.300

2.85

Cabdin. Kraksaan

3

K. Kertosono

39,70

25,00

± 100

570.00

Cabdin. Kraksaan

No.

Panjang

Lebar

Debit Air

Baku Lahan

(Km)

(M)

(Minimum)

(Ha)

Nama Sungai

4

K. Kandang Jati

5

Lokasi Cabang Dinas Pengairan

8,00

8,00

± 100

507.00

Cabdin. Kraksaan

K. Besuk

13,20

8,00

± 100-200

173.00

Cabdin. Kraksaan

6

K. Jabung

20,50

8,00

± 300

465.00

Cabdin. Kraksaan

7

K. Pancarlagas

85,70

50,00

± 200

3.30

Cabdin. Kraksaan

8

K. Legundi

12,50

6,00

-

-

9

K. Paiton

18,00

20,00

± 100

454.00

Cabdin. Kraksaan

10

K. Kresek

24,50

25,00

± 100

786.00

Cabdin. Kraksaan

11

K. Taman

24,10

12,00

± 5-10

240.00

Cabdin. Kraksaan

12

K. Curah Manjangan

5,00

9,00

± 50

34.00

Cabdin. Probolinggo

13

K. Klumprit

12,50

12,00

± 50

53.00

Cabdin. Probolinggo

14

K. Lumbang/Bayeman

17,50

13,00

± 75

125.00

Cabdin. Probolinggo

15

K. Blibis

20,00

15,00

-

-

Cabdin. Probolinggo

16

K. Blabo

10,00

10,00

± 50

213.00

Cabdin. Probolinggo

17

K. Besi

15,50

15,00

± 5-10

183.00

Cabdin. Probolinggo

18

K. Patalan

22,50

18,00

± 50

72.00

Cabdin. Probolinggo

19

K. Kedung Galeng

38,00

35,00

± 100

564.00

Cabdin. Probolinggo

20

K. Banyubiru

11,00

18,00

± 300

697.00

Cabdin. Probolinggo

21

K. Gending

20,00

20,00

± 300

-

Cabdin. Probolinggo

22

K. Klaseman

11,00

15,00

± 100-200

-

Cabdin. Probolinggo

23

K. Pekalen

35,10

35,00

± 3.300

6.98

Cabdin. Probolinggo

24

Afour Bujel

2,00

5,00

-

-

Cabdin. Probolinggo

25

K. Lawean

16,70

25,00

± 200

369.00

Cabdin. Probolinggo

Cabdin. Probolinggo

Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo (Kabupaten Probolinggo Dalam Angka & Laporan Akhir Master Plan)

PETA HIDROLOGI

Selain itu tercatat pula sumur yang umumnya berupa sumur gali dan beberapa sumur bor. Kedalaman dari sumur-sumur gali berkisar 3-30 meter. Kedalaman ini berarti air tanah dangkal sampai sedang dan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, sedangkan kedalaman sumur bor yang merupakan air tanah dalam berkisar 40 - 200 meter. Sumur bor yang sudah ada mempunyai debit yang cukup besar, sebagian untuk kebutuhan air minum dan sebagian besar lainnya diperuntukkan untuk irigasi, hal ini mengingat pada saat musim kemarau sebagian besar daerah mengalami kekeringan. Ditinjau dari sisi kedalaman air tanah, 62,56 % dari luas wilayah Kabupaten Probolinggo memiliki kedalaman > 90 m; seluas 11,17 % kedalaman air tanahnya antara 60–90 m; dan selebihnya 26,27% mempunyai kedalaman air tanah < 60 m. Selain air hujan dan air permukaan, maka air tanah juga merupakan sumber air yang potensial di Kabupaten Probolinggo ini. Air tanah ini antara lain dijumpai dalam bentuk sumur dangkal maupun sumur dalam. Adapun wilayah yang cukup potensial air tanahnya antara lain di wilayah bagian utara dan bagian tengah, meliputi wilayah Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Gending, Dringu, Sumberasih dan Tongas. Selain itu di Kabupaten Probolinggo juga dijumpai sumber-sumber mata air yang umumnya mengalir terus-menerus sepanjang tahun. Sumber mata air tersebut terutama terdapat di Kecamatan Sumber, Sukapura, Tegalsiwalan, Dringu, Tiris dan Kecamatan Krucil. Dari hasil pemantauan terdapat berbagai masalah yang perlu diwaspadai demi menjaga kelestarian sumber air, antara lain terjadinya intrusi air laut ke daratan yang semakin lama cenderung semakin jauh masuk ke wilayah Kabupaten Probolinggo, terutama di sepanjang pantai utara. Selain itu juga didapati indikasi bahwa permukaan air tanah cenderung semakin dalam. Daerah genangan di Kabupaten Probolinggo termasuk ke dalam genangan rutin, seperti di Kecamatan Kraksaan seluas 86,50 Ha, Kecamatan Gending seluas 186,65 Ha yang menggenangi pemukiman, sawah dan jalan desa. Kecamatan Dringu yang tergenang seluas 130,80 Ha yang menggenangi jalan desa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut.

Tabel.2 Daerah Genangan di Kabupaten Probolinggo No

Tidak

Tergenang

Tergenang

Tergenang (Ha)

Periodik (Ha)

Terus (Ha)

Kecamatan

Jumlah (Ha)

1 Sukapura

10.208,53

-

-

10.208,53

2 Sumber

14.188.13

-

-

14.188,13

3 Kuripan

6.674,76

-

-

6.674,76

4 Bantaran

4.212.83

-

-

4.212.83

5 Leces

3.880,97

-

-

3.680.97

6 Tegalsiwalan

4.173,56

-

-

4.173.56

7 Banyuanyar

2.850,17

1.719,46

-

4,569,63

8 Tiris

16.180,25

406,44

-

16.566.69

9 Krucil

20.252,88

-

-

20.252.66

10 Gading

14.684,64

-

-

14.664.64

11 Pakuniran

11.385,00

-

-

11.385,00

12 Kotaanyar

4.258,00

-

-

4.258.00

No

Tidak

Tergenang

Tergenang

Tergenang (Ha)

Periodik (Ha)

Terus (Ha)

Kecamatan

Jumlah (Ha)

13 Paiton

5.327.94

-

-

5.327,94

14 Besuk

3.503.63

-

-

3.503,63

15 Kraksaan

3.628,71

66,54

86,50

3.779.75

16 Krejengan

3.442.84

-

-

3.442,84

17 Pajarakan

1.797,65

336,70

-

2.134,35

18 Maron

5.139,27

-

-

5.139,27

19 Gending

3.185,45

307,38

188,65

3.681,48

20 Dringu

2.795.88

186,86

130,80

3.113,54

21 Wonomerto

4.588.64

-

-

4.586,84

22 Lumbang

9.271,00

-

-

9.271,00

23 Tongas

7.795.20

-

-

7.795,20

24 Sumberasih

3.025,41

-

-

3.025,41

166.207,32

3.023,38

385,95

169.616,65

JumIah

Sumber : Probolinggo dalam Angka tahun 2008 KEPENDUDUKAN Pembahasan kondisi kependudukan akan berhubungan langsung dengan masyarakat atau penduduk. Peran serta penduduk dalam pembangunan wilayah mempunyai ikatan yang cukup kuat sesuai dengan tempat tinggalnya. Karakteristik sosial yang dimaksud disini adalah karakter dari masing-masing penduduk di seluruh Kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Struktur Kependudukan Struktur kependudukan Kabupaten Probolinggo mencakup Jumlah penduduk, kepadatan penduduk, jumlah penduduk menurut kelahiran dan kematian, jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, jumlah migrasi penduduk, jumlah penduduk menurut agama,jumlah menurut mata pencaharian, dan jumlah penduduk menurut pendidikan. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk Kabupaten Probolinggo berdasarkan penghitungan BPS pada tahun 2007 sebanyak 1.092.036 jiwa terdiri dari laki-laki 523.652 jiwa dan perempuan 568.384 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,01 %. Adapun tingkat kepedatan penduduk rata-rata 644 jiwa/Km2 dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kecamatan Sumberasih sebesar 1.907 jiwa/Km2 dan tingkat kepadatan terendah sebesar 186 jiwa/Km2 di Kecamatan Sumber.

Tabel 3.11 Jumlah Penduduk Kabupaten Probolinggo per Kecamatan No

Jumlah Penduduk Eksisting (Jiwa)

Kecamatan 2003

2004

2005

2006

2007

1

Sukapura

18,891

19,277

19,826

19,928

19,543

2

Sumber

24,251

24,337

24,866

26,244

25,929

3

Kahuripan

27,849

28,748

28,633

28,678

30,809

4

Bantaran

37,953

38,876

38,984

38,979

39,871

5

Leces

49,150

49,718

50,077

49,819

53,034

6

Tegalsiwalan

30,977

34,100

34,260

34,462

34,125

7

Batuanyar

45,641

46,490

50,741

51,826

51,826

8

Tiris

58,672

59,289

59,608

59,758

62,058

9

Krucil

46,604

47,181

47,457

48,989

50,415

10

Gading

46,434

47,356

48,155

47,721

48,490

11

Pakuniran

36,502

36,792

41,397

41,033

43,410

12

Kotaanyar

31,513

31,886

31,894

32,270

34,526

13

Paiton

53,631

54,767

55,770

65,820

65,820

14

Besuk

42,635

43,520

43,560

44,260

44,458

15

Kraksaan

55,315

55,510

55,875

56,943

62,153

16

Krajengan

33,289

33,479

35,531

34,335

37,568

17

Pajarakan

29,309

29,730

29,974

30,307

32,899

18

Maron

54,916

55,144

57,912

55,726

60,200

19

Gending

33,460

37,473

37,611

37,782

37,922

20

Dringu

43,444

43,837

43,997

44,150

48,085

21

Wonomerto

30,720

31,302

33,071

37,440

37,440

22

Lumbang

27,035

30,105

30,169

30,166

30,138

23

Tongas

56,474

57,098

57,206

57,242

62,865

24

Sumberasih

48,928

49,103

49,244

49,103

56,561

963,593

985,118

1,005,818

1,022,981

1,070,145

JUMLAH

Sumber Data : Bappeda Kabupaten Probolinggo 2008

Tabel 3.12 Jumlah Kepadatan Penduduk Kecamatan

Luas (Km2)

Jumlah penduduk

Kepadatan

102,07

19,543

191

Sumber

141,881

25,929

183

Kuripan

51,46

30,809

600

Bantaran

42,128

39,871

946

Leces

36,810

53,034

1,440

41,74

34,125

817

45,696

51,826

1,134

Tiris

165,667

62,058

374

Krucil

202,527

50,415

248

Gading

146,846

48,490

330

Pakuniran

113,850

43,410

381

Kotaanyar

42,580

34,526

810

Paiton

53,279

65,820

1,235

Besuk

35,036

44,458

1,268

Kraksaan

37,888

62,153

1,640

Krajengan

34,428

37,568

1,091

Pajarakan

21,344

32,899

1,541

Maron

51,393

60,200

1,171

Gending

36,615

37,922

1,035

Dringu

31,135

48,085

1,544

Wonomerto

45,668

37,440

819

Lumbang

92,710

30,138

325

Tongas

77,952

62,865

806

Sumberasih

30,254

56,561

1,869

1,485,687

1,070,145

21798

Sukapura

Tegalsiwalan Batuanyar

Jumlah

Sumber : KDA Kabupaten Probolinggo 2008

PETA SOSIAL EKONOMI

PETA SEBARAN KEPADATAN

Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Bila dilihat dari umur penduduk di Kabupaten Probolinggo terlihat bahwa jumlah penduduk usia >60 tahun merupakan kelompok terbanyak dibandingkan dengan kelompok umur lainnya, yaitu sebanyak 103.445 jiwa. Hal ini menunjukan bahwa angka ketergantungan pada kelompok usia ini cukup tinggi. Sedangkan kelompok umur paling sedikit adalah kelompok umur 55-59 tahun sebanyak 41.515 jiwa. Tabel 3.13 Jumlah Penduduk Menurut umur dan jenis Kelamin Tahun 2007 No

Kelompok Umur

1

0–4

44.977

47.220

92.197

2

5–9

44.551

46.685

91.236

3

10 – 14

43.162

45.314

88.476

4

15 – 19

45.951

48.031

93.982

5

20 – 24

44.089

46.390

90.479

6

25 – 29

49.082

50.935

100.017

7

30 – 34

43.706

45.708

89.414

8

35 – 39

44.369

45.439

89.808

9

40 – 44

37.680

38.852

76.532

10

45 – 49

31.075

31.007

62.082

11

50 – 54

25.139

25.813

50.952

12

55 – 59

20.380

21.135

41.515

13

>60

50.516

52.929

103.445

524.677

545.458

1.070.135

Laki-Laki (Jiwa)

Jumlah

Perempuan (Jiwa)

Jumlah (jiwa)

Sumber : Kabupaten Problinggo Dalam Angka 2008 Jumlah Penduduk Menurut Agama Jumlah penduduk menurut agama di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2007 yang paling tinggi adalah pemeluk agama islam yaitu sekitar 985.074 jiwa, kemudian disusul agama hindu sekitar 15.458, agama Khatolik sekitar 1.279 jiwa, Protestan sekitar 1.238 jiwa, dan yang rendah adalah pemeluk agama Budha sekitar 366 jiwa. Mayoritas masyarakatnya beragama Islam 95,40 %, Kristen/Protestan 1,46 %, Katolik 1,45 %, Budha 0.08 %, sedangkan masyarakat yang beragama Hindu 1,50 % tersebar di Kecamatan Sumber dan Sukapura.

Tabel 3.14 Jumlah Penduduk Menurut Agama

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2008

3.6.1.4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Berdasarkan karakteristik daerah + 60 % mata pencaharian penduduk bekerja di sektor pertanian, sedangkan untuk daerah pantai seperti di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan dan Paiton sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Sedangkan daerah pegunungan memungkinkan untuk pengembangan tenaga kerja pada sektor perkebunan dengan berbagai komoditinya. Dari perkembangan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tersebut, semakin lama peranannya cenderung menurun dan tergeser oleh sektor non pertanian seperti industri, perdagangan dan jasa yang cenderung meningkat.

Tabel 3.15 Banyaknya Pencari Kerja, Penempatan dan Permintaan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006-2007 2006

2007

Uraian LK

PR

LK

PR

3.239

2.182

5.421

3.439

3.684

7.123

Pencari Kerja

3.08

3.487

6.567

2.155

2.053

4.208

Penempatan

504

431

935

446

472

918

Penghapusan Pencari Kerja

2.376

1.554

3.93

2.605

2.338

4.943

Belum Ditempatkan

3.439

3.684

7.123

2.543

2.927

5.47

Sisa Bulan Lalu

126

2

128

126

2

128

Permintaan

504

431

935

446

472

918

Sisa Pencaker Tahun Lalu

JML

JML

2006

2007

Uraian LK Dipenuhi

JML

LK

PR

JML

504

431

935

446

472

918

0

0

0

0

0

0

126

2

128

126

2

128

Penghapusan Lowongan Sisa Lowongan

PR

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Probolinggo 2008 Dari jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo tahun 2007 sebesar 1.070.135 jiwa, penduduk yang menggantungkan hidupnya pada usaha pertanian mencapai 337.100 jiwa atau 31,50 %, sedangkan sisanya 68,50 % atau bekerja di bidang non pertanian, seperti: perdagangan dan jasa, industri rumah tangga, pegawai swasta, PNS dan ABRI/POLRI . Tabel 3.18 Struktur Penduduk Menurut Pekerjaan Tahun 2007 No

Mata Pencaharian

Jumlah

Persentase (%)

1 PNS / ABRI

19.817

1.85

2 Petani

337.100

31.50

3 Buruh

242.078

22.61

4 Pensiunan

5.015

0.47

5 Jasa

22.588

2.11

6 Pedagang

51.457

4.80

7 Industri Rumah Tangga

13.036

1.22

8 Lainnya

379.044

35.42

1.070.135

100

Jumlah

Sumber : Bantek Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Problinggo 2008

Jumlah Penduduk menurut Pendidikan Penduduk Kabupaten Probolinggo sebagian besar berpendidikan dasar sampai menengah. Jumlah tamatan SD sebanyak 327.696 jiwa (30.62%) dari jumlah seluruh penduduk kabupaten, tamatan SLTP sebanyak 97.684 jiwa (9.12%). Jumlah penduduk yang menamatkan pendidikan SLTA 60.796 jiwa (5.68 %). Sedangkan jumlah penduduk yang menamatkan pendidikan tingkat akademi dan perguruan tinggi hanya 8.765 jiwa (0.81%). Struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.19 Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2007 No

Tingkat Pendidikan

Jumlah

Persentase (%)

1

Tidak / belum pernah sekolah

337.109

31.5

2

Tidak/Belum Tamat SD

238.085

22.25

No

Tingkat Pendidikan

Jumlah

Persentase (%)

3

Tamat SD

327.696

30.62

4

Tamat SLTP

97.684

9.12

5

Tamat SLTA

60.796

5.68

6

Tamat Akademi /PT

8.765

0.81

1.070.135

100

Jumlah

Sumber : Bantek Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Problinggo 2008

Tabel 4.34 Proyeksi Penduduk Kabupaten Probolinggo tahun 2014-2029

Pendidikan Tabel 4.35 Perkembangan Pendidikan Dasar, Menengah Pertama dan Atas Kabupaten Probolinggo No 1.

2.

3.

4.

5.

Uraian

Satuan

Murid -TK

Orang

-SD/MI

Orang

-SMTP/Sederajat

Orang

-SMTA/Sederajat

Orang

2004

2005

2006

2007

2008

8.778

9.791

11.659

11.760

89.131

124.856

133.493

150.313

22.750

26.382

27.144

30.448

9.498

13.097

14.112

14.750

13.854 127.810 35.464 15.471

Sekolah -TK

Unit

206

235

275

288

323

-SD/MI

Unit

1.038

1.021

1.023

1.019

1.055

-SMTP/Sederajat

Unit

138

150

167

188

292

-SMTA/Sederajat

Unit

45

53

53

62

70

408

521

571

585

7.834

6.503

9.526

10.356

2.139

1.703

2.732

3.366

822

1.146

1.022

1.521

Guru -TK

Orang

-SD/MI

Orang

-SMTP/Sederajat

Orang

-SMTA/Sederajat

Orang

Kelas -TK

Buah

315

470

478

641

641

-SD/MI

Buah

7.018

7.021

7.208

7.432

6.350

-SMTP/Sederajat

Buah

733

792

812

896

1.063

-SMTA/Sederajat

Buah

220

298

307

340

395

Angka Partisipasi -SD/MI *APK

Prosen

110,03

108,85

108,95

117,80

118,00

Prosen

99,84

98,84

99,04

99.05

99,15

47,61

38,97

39,01

41,05

35,63

28,83

29,03

30,41

Prosen

25,62

26,63

27,36

30,50

35,05

Prosen

20,17

21,46

21,56

22,24

26,74

*APM -SMTP/Sederajat *APK *APM -SMTA/Sederajat *APK

*APM

Prosen Prosen

997 9.772 5.298 1.533

66,09 49,04

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Probolinggo Keterangan : APK = Angka Partisipasi Kasar APM = Angka Partisipasi Murni Partisipasi masyarakat dalam pendidikan dapat dilihat dari angka partisipasi murni (enrollment ratio). Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa pada tahun 2004 angka partisipasi murni untuk tingkat SD/MI di Kabupaten Probolinggo sebesar 99,84 %. Perkembangan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa angka partisipasi murni turun menjadi 99,15 %. Untuk tingkat SMTP/Sederajat pada tahun 2004 angka partisipasi murni sebesar 35,63 % dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 49,04 %. Sedangkan untuk tingkat SMTA/Sederajat pada tahun 2004 angka partisipasi murni sebesar 20,17 % dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 26,74 %.

Tabel 4.36 Perkembangan Jumlah Lulusan, Daya Tampung dan Angka Putus Sekolah Kabupaten Probolinggo No 1.

Uraian Jumlah Lulusan SD

2.

Lulusan SD yang diterima Kelas I SMTP Jumlah Drop Out (DO) SD

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Angka Transisi SD ke SMTP Jumlah Lulusan SMTP Lulusan SMTP yang diterima Kelas I SMTA Jumlah Drop Out (DO) SMTP Angka Transisi SMTP ke SMTA

Sat.

2004

2005

2006

2007

Org

11.748

12.080

14.817

15.944

2008 19.319

Org

5.129

5.182

5.329

5.363

6.503

Org

195

164

139

104

97

%

49,31

52,13

66,27

68,16

70,50

Org

3.907

4.342

4.374

4.106

4.626

Org

2.137

2.276

2.306

2.864

2.415

Org

47

38

20

16

11

64,93

65,02

66,32

73,04

75,05

%

Sumber : Dinas Pendididkan Kabupaten Probolinggo. Perkembangan pendidikan juga dapat dilihat dari perkembangan dalam jumlah lulusan, daya tampung dan angka putus sekolah. Tabel diatas menunjukkaan bahwa jumlah lulusan tingkat SD mengalami peningkatan dari 11.748 orang pada tahun 2004 menjadi 19.319 orang pada tahun 2008. Berdasarkan jumlah lulusan tersebut, angka transisi dari tingkat SD ke SMTP walaupun kecil namun mengalami peningkatan dari sebesar 49,31 % pada tahun 2004 menjadi 70,50 % pada tahun 2008. Sedangkan untuk tingkat SMTP jumlah lulusan sebesar 3.907 orang pada tahun 2004 dan pada tahun 2008 jumlah lulusan meningkat menjadi 4.626 orang. Dari jumlah lulusan SMTP tersebut, angka transisi dari SMTP ke SMTA di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2004 sebesar 64,93 % dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 75,05 %. Pada tahun 2009 jumlah TK tercatat sebanyak 391, jumlah guru sebanyak 924 orang dengan jumlah murid sebanyak 14.286. Ratio murid dan guru terhitung sebesar 1:15. Di tingkat SD, jumlah sekolah meningkat dibanding tahun sebelumnya. Adapun jumlah guru bertambah dari 6.636 di tahun 2008 menjadi 6.887. Ratio murid dan guru 1:13. Pada tingkat SLTP, jumlah sekolah tetap sedangkan jumlah guru dan murid mengalami peningkatan dibandingkan setahun yang lalu. Adapun ratio murid dan guru yaitu 1:12. Di tingkat SLTA/SMK, jumlah sekolah, jumlah guru dan murid mengalami peningkatan. Ratio antara guru dan murid menjadi 1:8.

PETA PENDIDIKAN

Kesehatan Peningkatan pelayanan kesehatan tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Berikut adalah jumlah Faslitas kesehatan yang ada di Kabupaten Probolinggo, yang paling banyak terdapat pada fasiitas posyandu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table Tabel fasilitas di bawah ini:

Tabel 3.21 Fasilitas Kesehatan No.

Uraian

Satuan

2003

2004

2005

2006

2007

1

Rumah sakit

Buah

1

2

3

3

-

2

Pondok bersalin

Buah

195

6

8

8

-

3

Puskesmas

Buah

33

33

33

33

-

4

Puskesmas Pembantu

Buah

87

87

87

87

-

5

Puskesmas Keliling

Buah

34

33

33

-

-

6

Posyandu

Buah

1250

1250

1247

1253

1312

Sumber Data: Kabupaten Dalam Angka 2008

PETA KESEHATAN

Tabel 4.65 Jumlah Kebutuhan fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2014-2029

NO

KELURAHAN

2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Sukapura Sumber Kahuripan Bantaran Leces Tegalsiwalan Batuanyar Tiris Krucil Gading Pakuniran Kotaanyar Paiton Besuk Kraksaan Krajengan Pajarakan Maron Gending Dringu Wonomerto Lumbang Tongas Sumberasih JUMLAH

Sumber : Hasil Rencana

JUMLAH FASILITAS KESEHATAN PADA TAHUN PERENCANAAN

JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

2019

2024

POSYANDU

2029

21,915 23,508 25,216 27,049 28,901 31,751 34,883 38,323 32,191 34,222 36,381 38,677 45,726 49,985 54,639 59,728 63,989 73,427 84,256 96,682 37,723 39,870 42,139 44,538 62,766 73,889 86,948 102,400 70,690 77,858 85,753 94,448 59,425 67,443 76,542 86,868 55,054 59,799 64,952 70,549 57,442 73,012 92,803 117,958 43,335 51,207 60,509 71,501 89,982 117,254 152,791 199,099 51,710 56,833 62,462 68,649 78,567 94,878 114,575 138,362 45,446 53,593 63,201 74,532 36,488 40,785 45,588 50,958 73,838 86,458 101,235 118,538 44,365 48,654 53,356 58,514 62,229 75,233 90,955 109,963 51,832 67,974 89,144 116,907 32,672 34,177 35,751 37,398 74,328 85,759 98,949 114,167 75,329 94,732 119,131 149,815 1,295,943 1,512,301 1,772,159 2,085,623

2014

2019

BALAI PENGOBATAN WARGA

2024

2029

2014

BKIA/KLINIK BERSALIN

PUSKESMAS PEMBANTU

PUSKESMAS

2029 2014 2019

APOTIK/RUMAH OBAT

2019

2024

2029

2014

2019

2024

2029

2014

2019

2024

2019

2024

18

19

20

22

9

9

10

11

1

1

1

1

0

0

0

0

0

0

2024 2029 2014 0

0

1

1

1

2029 1

23

25

28

31

12

13

14

15

1

1

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

1

1

26

27

29

31

13

14

15

15

1

1

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

1

1

37

40

44

48

18

20

22

24

2

2

2

2

0

0

0

0

0

0

0

0

2

2

2

2

51

59

67

77

26

29

34

39

2

2

3

3

0

0

0

0

1

1

1

1

2

2

3

3

30

32

34

36

15

16

17

18

1

1

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

1

1

50

59

70

82

25

30

35

41

2

2

3

3

0

0

0

0

1

1

1

1

2

2

3

3

57

62

69

76

28

31

34

38

2

3

3

3

0

0

0

0

1

1

1

1

2

3

3

3

48

54

61

69

24

27

31

35

2

2

3

3

0

0

0

0

0

1

1

1

2

2

3

3

44

48

52

56

22

24

26

28

2

2

2

2

0

0

0

0

0

0

1

1

2

2

2

2

46

58

74

94

23

29

37

47

2

2

3

4

0

0

0

0

0

1

1

1

2

2

3

4

35

41

48

57

17

20

24

29

1

2

2

2

0

0

0

0

0

0

1

1

1

2

2

2

72

94

122

159

36

47

61

80

3

4

5

7

0

0

0

0

1

1

1

2

3

4

5

7

41

45

50

55

21

23

25

27

2

2

2

2

0

0

0

0

0

0

1

1

2

2

2

2

63

76

92

111

31

38

46

55

3

3

4

5

0

0

0

0

1

1

1

1

3

3

4

5

36

43

51

60

18

21

25

30

2

2

2

2

0

0

0

0

0

0

1

1

2

2

2

2

29

33

36

41

15

16

18

20

1

1

2

2

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

2

2

59

69

81

95

30

35

40

47

2

3

3

4

0

0

0

0

1

1

1

1

2

3

3

4

35

39

43

47

18

19

21

23

1

2

2

2

0

0

0

0

0

0

0

0

1

2

2

2

50

60

73

88

25

30

36

44

2

3

3

4

0

0

0

0

1

1

1

1

2

3

3

4

41

54

71

94

21

27

36

47

2

2

3

4

0

0

0

0

0

1

1

1

2

2

3

4

26

27

29

30

13

14

14

15

1

1

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

1

1

59

69

79

91

30

34

40

46

2

3

3

4

0

0

0

0

1

1

1

1

2

3

3

4

60

76

95

120

30

38

48

60

3

3

4

5

0

0

0

0

1

1

1

1

3

3

4

5

1,037

1,210

1,418

1,668

518

605

709

834

43

50

59

70

0

0

0

0

11

13

15

17

43

50

59

70

KESEHATAN Peningkatan pelayanan kesehatan tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Berikut adalah jumlah Faslitas kesehatan yang ada di Kabupaten Probolinggo, yang paling banyak terdapat pada fasiitas posyandu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table Tabel fasilitas di bawah ini:

Tabel 3.21 Fasilitas Kesehatan No.

Uraian

Satuan

2003 2004 2005 2006 2007

1

Rumah sakit

Buah

1

2

3

3

-

2

Pondok bersalin

Buah

195

6

8

8

-

3

Puskesmas

Buah

33

33

33

33

-

4

Puskesmas Pembantu

Buah

87

87

87

87

-

5

Puskesmas Keliling

Buah

34

33

33

-

-

6

Posyandu

Buah

1250 1250 1247 1253 1312

Sumber Data: Kabupaten Dalam Angka 2008 SOSIAL MASYARAKAT Kabupaten Probolinggo memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, tradisi dan kesenian. Ditinjau dari komposisi penduduk menurut kepercayaan agama yang dianut pada tahun 1996, sebagian besar penduduk beragama Islam (97,84 %), selebihnya beragama Hindu (1,86 %), Kristen (0,14 %), Katholik (0,14 %) dan agama Budha (0,03 %). Kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar penduduk suku Tengger di wilayah Pegunungan Tengger adalah agama Hindu, yang secara berkala sering mengadakan upacara-upacara ritual seperti upacara adat Kasodo dan Karo. Penduduk Kabupaten Probolinggo secara umum terdiri atas 3 suku, yaitu suku Madura, Jawa dan Tengger. Ketiga suku hidup berdampingan dan berinteraksi secara aktif. Suku Madura dan Jawa dapat dianggap dominan dan menyebar di seluruh wilayah, sedangkan suku Tengger yang secara historis berasal dari keturunan Kerajaan Majapahit hanya terdapat di Kecamatan Sukapura dan Kecamatan Sumber. Suku Madura pada umumnya mempunyai sifat sosial budaya yang agak berbeda dengan suku lainnya, dimana mereka memiliki sifat harga diri yang tinggi dan rela mati demi menjunjung kehormatannya. Suku Madura juga umumnya juga mempunyai sifat dan bakat wiraswasta yang cukup tinggi. Permasalahan sosial yang banyak terdapat di Kabupaten Probolinggo adalah anak terlantar yang mencapai 32.978 anak. Anak terlantar banyak dijumpai di Kecamatan Tiris dan Kecamatan Krucil masingmasing lebih dari 8.000 orang. Permasalahan sosial lainnya adalah mantan napi, pengemis/gelandangan, wanita tuna susila dan anak nakal, yang jumlah keseluruhannya relatif kecil hanya 1.078 orang.

2.7.

PEREKONOMIAN

Produktifitas perekonomian yang ada di Kabupaten Probolinggo terdiri dari beberapa sektor di antaranya adalah pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, perindustrian dan pariwisata. Pertanian Salah satu sektor yang menujang perekonomian Kabupaten Probolinggo adalah sektor pertanian. Sektor pertanian pada masing-masing kecamatan ternyata memiliki beberapa komoditi berpotensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah bagi para petani melalui pengembangan secara intensifikasi, ekstensifikasi dan melalui pengolahan sebelum produk atau komoditi unggulan tersebut di pasarkan dalam bentuk bahan baku. Selain itu Pertanian di Kabupaten Probolinggo juga mendominasi kegiatan perekonomian di wilayah ini. A. Tanaman Pangan Sektor pertanian tanaman pangan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Tiris dengan komoditas ubi kayu dan jumlah produksi 38.165 ton. Sedangkan yang paling sedikit jumlah produksinya terdapat di Kecamatan Kotaanyar dengan jumlah produksi 1 ton per tahun dengan jenis komoditi kacang tanah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel di bawah ini.

Tabel 3 Jumlah Produksi Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Probolinggo Tahun 2007

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2008

B. Tanaman Sayuran Pertanian sayur-sayuran yang ada di Kabupaten Probolinggo yang paling tinggi jumlah produktifitasnya adalah komoditi bawang merah dengan hasil produksi 34.925,40 ton per tahun di Kecamatan Dringu. Sedangkan hasil produksi yang paling sedikit berada di Kecamatan Bantaran dengan jumlah produksi 1 ton sayur sorghum per tahun dan di Kecamatan Sumberasih dengan jumlah produksi 1 ton sayur ketimun per tahun. C. Tanaman Buah-Buahan Sedangkan untuk jumlah produksi yang paling tinggi di Sektor pertanian tanaman buah-buahan terdapat di Kecamatan Tongas dengan jumlah produksi 26.514 ton dengan jenis buah mangga, Selain itu untuk jumlah produksi buah-buahan yang paling rendah terdapat di Kecamatan Krucil dengan jumlah produksi 0,1 ton pertahun dengan jenis komoditi jeruk duku. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.32.

Tabel Error! No text of specified style in document..4 Jumlah Produksi Pertanian Tanaman Sayuran Kabupaten Probolinggo Tahun 2007

Sumber : Kabupaten Probolinggo dalam angka 2008

Tabel 5 Jumlah Produksi Pertanian Tanaman Buah Kabupaten Probolinggo Tahun 2007

Sumber : Kabupaten Probolinggo dalam angka 2008

D. Perkebunan Sedangkan Untuk jumlah produksi yang paling tinggi di Sektor perkebunan terdapat di Kecamatan Paiton dengan jumlah produksi 3088,80 ton dengan jenis perkebunan kopra. Dan untuk jumlah produksi perkebunan yang paling rendah terdapat di Kecamatan Gading dengan jumlah produksi 0,68 ton pertahun dengan jenis komoditi cengkeh. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.6 Jumlah Produksi Pertanian Tanaman Buah Kabupaten Probolinggo Tahun 2007

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2008 Peternakan Jumlah populasi peternakan yang tertinggi di sektor peternakan terdapat di Kecamatan Wonomerto dengan jumlah populasi 235.750 ekor ayam ras. Dan untuk jumlah populasi peternakan yang paling rendah terdapat di Kecamatan Gending dengan jumlah populasi petenakan 4 ekor kerbau. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7 Jumlah Populasi Peternakan Kabupaten Probolinggo Tahun 2007

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2008 Perikanan Kecamatan Sumberasih memiliki potensi besar dalam perikanan dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya. Kecamatan sumber asih tidak hanya memiliki sektor perikanan laut tetapi juga memiliki sektor tambak dan kolam.

Tabel Error! No text of specified style in document..8 Nelayan dan Petani Ikan Menurut Sektor Perikanan Kabupaten ProbolinggoTahun 2007

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2008 Industri Perkembangan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan pada sektor industri di Kabupaten Probolinggo adalah, sebagai berikut : Perkembangan unit usaha industri Perkembangan unit usaha industri pada tahun 2007, tercatat untuk sub sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK) atau industri pangan turun menjadi 2.642 unit dari tahun 2006 sebanyak 3.418 unit atau turun sekitar 776 buah atau 22.7 %, sedangkan untuk sub sektor Industri Aneka (IA) jumlah turun menjadi 1.508 unit dari jumlah tahun 2006 sekitar 2595 unit atau turun sekitar 41.8 % dan untuk sub sektor Industri Logam, Mesin dan Kimia (ILMK) turun menjadi 1069 unit atau 22.4 %, bila dibandingkan dengan tahun 2006. Dari jumlah industri yang ada di Kapupaten Probolinggo merupakan industri kecil. Untuk industri besar (tenaga kerja > 100 orang) hanya sekitar 15 unit pada tahun 2007 dan industri sedang (tenaga kerja 20-99 orang) sekitar 38 unit. Perkembangan tenaga kerja industri Perkembangan tenaga kerja industri pada tahun 2007, sektor Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK) atau industri pangan sebanyak 2.956 orang sedangkan untuk sub sektor Industri Aneka (IA) jumlah 3.979 orang, untuk sub sektor Industri Logam, Mesin dan Kimia (ILMK) jumlah tenaga kerja sekitar 970 orang. Sedangkan pada tahun 2007 untuk jumlah tenaga kerja diberbagai sektor kegiatan sebanyak 393.076 orang.

Pariwisata Potensi pariwisata di Kabupaten Probolinggo sangat prospektif untuk terus dikembangkan, khususnya wisata alam yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik wisatawan Nusantara maupun Mancanegara. Adapun peranan perekonomian daerah yang mendukung sektor pariwisata, yaitu sektor perdagangan hotel dan restoran memberikan kontribusi sebesar 19,01 % atau sebesar Rp. 885.776.460.000,- serta sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan kontribusi sebesar 3,25 % atau sebesar Rp. 151.239.450.000,-. Sedangkan potensi pariwisata yang sudah dikenal hingga ke mancanegara adalah Gunung Bromo, Air Terjun Mada-Karipura, Ranu Segaran, Ranu Agung, Wisata Laut Pulau Gili Ketapang dan Pantai Bentar, serta Arung jeram. Adapun jumlah kunjungan wisatawan ke daerah wisata di Kabupaten Probolinggo, baik Wisatawan Nusantara maupun Wisatawan Mancanegara pada tahun 2007, yaitu sebesar 106.264 orang atau mengalami peningkatan sebesar 40.88 % bila dibandingkan dengan tahun 2005, yaitu sebesar 75.428 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel.9 Perkembangan Jumlah Wisatawan di Obyek Wisata Tahun 2006-2007 Tahun Wisatawan 2006 2007 Nusantara

72.184

101.363

Mancanegara

3.244

4.901

75.428

106.264

Jumlah

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2008

Produk Domestik Regional Bruto dan Perkembangannya Definisi dari Produk Domestik Regional Bruto adalah total dari nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu wilayah (regional) tertentu dalam waktu tertentu.Sehingga memberikan gambaran PDRB secara series dari tahun 2005-2007, baik perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada table berikut:

N o 1

2

3

Tabel.10 PDRB Kabupaten Probolinggo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 20042008 (Juta Rupiah) Tahun Sektor/Sub Sektor 2003 2004 2005 2006 2007 Pertanian

2,251,672. 2,564,874. 2,927,061. 79 46 93

3,182,647. 45

3,628,568. 65

1.1. Tanaman bahan Makanan

1,770,026. 2,011,091. 2,303,565. 64 72 00

2,484,357. 28

2,826,779. 02

1.2. Tanaman Perkebunan

225,305.5 8

256,131.3 6

261,631.6 5

314,697.70

361,694.06

1.3. Peternakan dan hasil-hasilnya

113,386.5 7

130,461.9 9

148,353.1 2

162,881.75

188,426.72

1.4. Kehutanan

31,870.73

38,042.80

42,364.77

46,027.24

52,946.30

1.5. Perikanan

111,083.2 7

129,146.5 8

151,147.4 0

174,683.49

198,722.55

Pertambangan Dan Penggalian

133,678.1 5

142,058.3 6

152,846.6 6

164,416.77

175,434.50

2.1. Pertambangan Migas

-

-

-

-

-

2.2. Pertambangan Non Migas

-

-

-

-

-

2.3. Penggalian

1,333,678. 15

142,058.3 6

152,846.6 6

164,416.77

175,434.50

Industri Pengolahan

846,402.6 9

993,649.2 1,129,282. 7 62

1,264,158. 63

1,449,235. 10

-

-

a. Industri Migas

-

-

-

N o

Tahun Sektor/Sub Sektor 2003

2005

2006

2007

1. Pengilangan Minyak Bumi

-

-

-

-

-

2. Gas Alam Cair

-

-

-

-

-

b. Industri Non Migas

846,402.6 9

993,649.2 1,129,282. 7 62

1,264,158. 63

1,449,235. 10

1. Makanan Minuman Dan Tembakau

542,844.0 7

639,345.2 9

722,879.4 7

812,284.55

928,758.14

2. Tekstill,barang dari kulit dan alas kaki

17,813.91

21,582.46

25,954.71

30,117.58

36,774.45

3. Barang Dari kayu & Hasil hutn lainnya

17,640.87

22,610.17

28,575.37

34,518.29

41,311.40

4. Kertas dan barang cetakan

229,244.6 3

268,976.1 3

308,029.3 3

340,939.01

387,585.89

5. Pupuk,kimia dan barang galian bukan logam

398.08

428.67

458.40

481.38

518.96

8,662.04

9,688.80

11,025.86

12,281.01

13,777.55

7. Logam dasar besi dan baja

-

-

-

-

-

8. Alat angkut mesin dan peralatannya

1,803.51

2,209.90

2,691.66

3,082.65

3,659.78

9. Barang lainnya

27,995.57

28,807.84

29,667.80

30,454.15

36,848.93

Listrik Gas dan Air Bersih

110,745.2 7

123,921.0 3

140,352.8 6

154,176.29

166,033.35

4.1. Listrik

110,070.6 9

123,132.2 2

139,433.1 5

153,140.44

164,831.78

-

-

-

-

-

674.58

788.81

919.71

1,035.85

1,201.57

702,589.6 9

6. Semen dan barang galian bukan logam

4

2004

4.2. Gas 4.3. Air Bersih 5

Bangunan

587,431.7 7

781,842.8 7

854,862.20

968,499.06

6

Perdagangan,Hotel dan Restoran

1,646,636. 2,044,396. 2,509,781. 27 66 98

3,026,903. 40

3,562,960. 97

N o

7

Tahun Sektor/Sub Sektor 2003

2005

2006

2007

6.1. Perdagangan

1,540,696. 1,912,668. 2,348,763. 65 75 07

2,836,379. 99

3,338,350. 79

6.2. Hotel

59,960.86

75,800.26

95,077.50

114,177.54

136,843.86

6.3. Restoran

45,978.75

55,927.65

65,941.41

76,348.88

87,766.32

Pengangkutan Dan Komunikasi

241,344.1 4

294,355.7 7

332,131.0 4

378,966.38

428,765.97

a. Angkutan

120,232.2 9

151,072.2 1

160,953.8 9

169,487.08

194,907.76

-

-

-

-

-

101,735.5 0

129,533.1 6

136,193.6 5

142,650.86

165,047.69

9,208.72

10,424.04

11,582.63

12,276.00

13,456.33

4. Angkutan Penyebrangan

-

-

-

-

-

5. Angkutan Udara

-

-

-

-

-

6. Jasa Penunjang Angkutan

9,288.06

11,115.02

13,177.61

14,560.22

16,403.73

b. Komunikasi

121,111.8 6

143,283.5 6

171.177.1 5

209,479.31

233,858.22

1. Pos & Telkomunikasi

116,206.9 0

137,725.4 7

164,656.2 3

201,836.14

225,453.58

4,904.95

5,558.09

6,520.92

7,643.17

8,404.64

Keuangan Persewaan & Jasa Perusahan

247,469.5 1

298,076.5 0

347,984.3 6

401,761.74

467,367.36

8.1. Bank

13,546.22

17,111.88

22,152.31

26,659.62

32,288.17

8.2. Lembaga Keuangan

64,492.67

78,555.70

95,845.33

112,748.28

133,096.51

8.3. Jasa Penunjang Keuangan

-

-

-

-

-

8.4. Sewa Bangunan

113,498.2 7

138,401.5 5

156,320.7 3

179,499.24

206,598.48

1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut

2. Jasa Penunjang Komunikasi 8

2004

Tahun

N o

Sektor/Sub Sektor 2003

2004

2005

8.5. Jasa Perusahan

55,932.35

64,007.37

73,665.99

82,854.59

95,384.20

Jasa - Jasa

594,244.7 8

696,575.0 5

816,968.6 0

936,040.31

1,104,124. 87

a. Pemerintah Umum

241,213.6 8

282,622.3 2

322,845.1 9

364,804.62

425,687.03

1. Adm. Pemerintahan Dan Pertahanan

241,213.6 8

282,622.3 2

322,845.1 9

364,804.62

425,687.03

2. Jasa Pemerintahan lainnya

-

-

-

-

-

b. Swasta

353,031.1 0

413,952.7 3

494,123.4 1

571,235.69

678,437.85

1. Jasa Sosial Kemasyarakatan

20,735.48

24,652.49

29,166.46

33,832.89

39,836.65

2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan

4,386.51

4,770.54

5,750.30

6,477.58

7,446.13

3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga

327,909.1 1

384,529.7 0

459,206.6 6

530,925.22

631,155.07

PDRB DENGAN MIGAS

6,659,625. 7,860,496. 9,138,252. 37 79 92

10,363,933 .18

11,950,989 .84

PDRB TANPA MIGAS

6,659,625. 7,860,496. 9,138,252. 37 79 92

10,363,933 .18

11,950,989 .84

9

2006

2007

Tabel 11 PDRB Kabupaten Probolinggo Atas Dasar Harga Konstan Tahun 20032007 (Juta Rupiah) Tahun N Sektor/Sub Sektor o 2003 2004 2005 2006 2007 1

Pertanian

1,922,333 .71

1,964,541 .97

2,036,116 .37

2,110,807 .91

2,208,057 .57

1.1. Tanaman bahan Makanan

1,531,308 .07

1,563,814 .16

1,617,279 .78

1,672,691 .70

1,750,806 .40

1.2. Tanaman Perkebunan

179,871.0 3

179,594.9 9

184,311.5 5

189,442.9 0

196,440.9 2

1.3. Peternakan dan

91,913.70

94,952.46

99,506.56

104,396.1

109,693.1

N o

Tahun Sektor/Sub Sektor 2003

2004

2005

2006

hasil-hasilnya

2

3

2007 1

7

1.4. Kehutanan

24,244.13

25,345.72

26,479.31

27,357.02

28,081.98

1.5. Perikanan

95,096.78

100,834.6 4

108,539.1 6

116,920.1 7

123,035.0 9

Pertambangan Dan Penggalian

112,892.7 1

114,739.6 9

116,878.7 4

119,667.9 6

122,133.1 2

2.1. Pertambangan Migas

-

-

-

-

-

2.2. Pertambangan Non Migas

-

-

-

-

-

2.3. Penggalian

112,892.7 1

114,739.6 9

116,878.7 4

119,667.9 6

122,133.1 2

Industri Pengolahan

639,192.2 7

663,430.6 5

690,829.6 3

722,027.3 4

752,696.3 3

a. Industri Migas

-

-

-

-

-

1. Pengilangan Minyak Bumi

-

-

-

-

-

2. Gas Alam Cair

-

-

-

-

-

b. Industri Non Migas

639,192.2 7

663,430.6 5

690,829.6 3

722.027.3 4

752,696.3 3

1. Makanan Minuman Dan Tembakau

438,186.4 8

454,307.5 0

472,406.5 7

439,184.8 4

513,602.6 9

2. Tekstill,barang dari kulit dan alas kaki

13,040.30

14,330.17

15,772.35

17,409.62

19,180.18

3. Barang Dari kayu & Hasil hutn lainnya

11,862.66

13,303.64

14,952.91

16,831.59

18,595.54

4. Kertas dan barang cetakan

140,185.0 6

144,764.0 9

150,083.6 8

156,038.2 0

161,842.8 2

5. Pupuk,kimia dan barang galian bukan logam

337.14

342.44

348.48

355.02

361.02

7,531.55

7,710.44

7,905.22

8,122.82

8,328.32

6. Semen dan barang galian bukan logam

N o

4

Tahun Sektor/Sub Sektor 2003

2004

2005

2006

2007

7. Logam dasar besi dan baja

-

-

-

-

-

8. Alat angkut mesin dan peralatannya

1,096.56

1,170.74

1,261.13

1,361.67

1,470.47

9. Barang lainnya

26,952.51

27,501.62

28,099.29

28,723.58

29,315.28

Listrik Gas dan Air Bersih

67,336.95

71,966.91

77,080.37

82,618.09

87,241.75

4.1. Listrik

66,847.75

71,440.40

76,514.80

82,008.79

86,584.12

-

-

-

-

-

489.19

526.52

565.57

609.30

657.63

4.2. Gas 4.3. Air Bersih 5

Bangunan

310,509.4 4

314,898.4 0

319,731.1 5

325,631.3 0

332,959.7 5

6

Perdagangan,Hotel dan Restoran

1,019,269 .55

1,124,507 .68

1,241,486 .84

1,372,746 .62

1,484,123 .71

6.1. Perdagangan

951,110.4 6

1,049,969 .69

1,160,518 .95

1,284,523 .75

1,389,983 .15

6.2. Hotel

39,302.86

43,575.65

48,356.54

53,709.47

57,828.99

6.3. Restoran

28,856.23

30,962.33

32,611.34

34,513.43

36,311.58

Pengangkutan Dan Komunikasi

170,390.7 1

181,016.5 5

194,031.1 1

210,077.6 5

229,713.4 2

a. Angkutan

60,881.88

82,423.51

84,348.06

86,389.33

88,355.48

-

-

-

-

-

2. Angkutan Jalan Raya

66,067.33

67,516.44

69,102.63

70,770.42

72,355.67

3. Angkutan Laut

6,714.31

6,733.32

6,753.71

6,784.99

6,819.59

4. Angkutan Penyebrangan

-

-

-

-

-

5. Angkutan Udara

-

-

-

-

-

6. Jasa Penunjang Angkutan

7,880.24

8,173.76

8,491.71

8,833.93

9,180.22

7

1. Angkutan Rel

N o

Tahun Sektor/Sub Sektor 2003

2004

2005

2006

2007

b. Komunikasi

89,728.83

98,593.03

109,683.0 6

123,688.3 1

141,357.9 4

1. Pos & Telkomunikasi

85,657.56

94,264.80

104,868.1 2

118,317.2 9

135,677.8 2

4,071.27

4,328.23

4,814.94

5,371.02

5,680.12

193,179.5 3

206,837.7 1

222,189.1 9

239,373.6 8

257,271.0 2

8,901.83

9,904.33

11,118.79

12,468.90

13,999.56

41,997.83

45,475.98

49,303.85

53,435.51

57,667.60

8.3. Jasa Penunjang Keuangan

-

-

-

-

-

8.4. Sewa Bangunan

99,137.21

105,064.2 9

111,828.1 9

119,627.5 1

127,487.0 3

8.5. Jasa Perusahan

43,142.66

46,393.11

49,938.37

53,841.76

58,116.80

Jasa - Jasa

459,878.0 4

484,741.3 6

520,211.4 6

559,315.0 6

599,716.9 9

a. Pemerintah Umum

172,944.2 2

181,890.4 8

190,937.1 4

200,554.3 9

213,048.9 2

1. Adm. Pemerintahan Dan Pertahanan

172,944.2 2

181,890.4 8

190,937.1 4

200,554.3 9

213,048.9 2

2. Jasa Pemerintahan lainnya

-

-

-

-

-

b. Swasta

286,933.8 1

302,850.8 8

329,274.3 2

358,760.6 7

386,668.0 7

1. Jasa Sosial Kemasyarakatan

14,408.14

15,484.12

16,689.84

18,015.53

19,326.03

2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan

3,787.95

3,989.93

4,246.31

4,530.56

4,835.47

3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga

268,737.7 3

283,376.8 4

308,338.1 8

336,214.5 8

362,506.5 6

PDRB DENGAN MIGAS

4,894,982

5,126,680

5,418,554

5,742,265

6,073,913

2. Jasa Penunjang Komunikasi 8

Keuangan Persewaan & Jasa Perusahan 8.1. Bank 8.2. Lembaga Keuangan

9

N o

Tahun Sektor/Sub Sektor 2003

PDRB TANPA MIGAS

2004

2005

2006

2007

.91

.92

.86

.63

.66

4,894,982 .91

5,126,680 .92

5,418,554 .86

5,742,265 .63

6,073,913 .66

Sumber : PDRB Kab. Probolinggo Tahun 2008

2.8. VISI, MISI KOTA A.

Visi pemerintah Kabupaten Probolinggo periode 2005  2025 adalah

“Terwujudnya Kabupaten Probolinggo Yang Berdaya Saing” yaitu mengandung sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten

Probolinggo, dan

seluruh stakeholders dalam merealisasikan pembangunan Kabupaten Probolinggo secara terarah dan terpadu. Misi Sedangkan untuk Misi Pemerintah Kabupaten Probolinggo periode 2005  2025, adalah: 1. Mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mewujudkan masyarakat yang demokratis berlandaskan hukum 3. Mewujudkan masyarakat yang berpengetahuan, kreatif dan inovatif 4. Mewujudkan Probolinggo ASRI (Aman, Sejahtera, Ramah dan Indah) 5. Mewujudkan daerah yang berdaya saing,

2.10. TATA RUANG WILAYAH 1.1.1.1 Rencana Struktur Ruang Di Kabupaten Probolinggo, terdapat pembagian kecamatan-kecamatan yang dibagi menjadi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pembagian wilayah tersebut juga disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik kegiatan. Identifikasi kawasan perkotaan dan perdesaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan jenis kegiatan yang akan ditentukan sehingga sesuai dengan peruntukan

tanah dan ruangnya. Kriteria penetapan batas kota di wilayah Kabupaten Probolinggo ditetapkan atas dasar status kawasan sebagai kawasan perkotaan ibukota kecamatan. A. Rencana Pengembangan Sistem Perdesaan Distribusi permukiman perdesaan di Kabupaten Probolinggo menunjukkan keberagaman yang tinggi, yakni ada yang terpusat, terpencar, maupun berdekatan dengan Kota Probolinggo. Pola ruang seperti ini menjadikan pusat kegiatan perdesaan juga memiliki skala bermacam-macam, dan secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : Setiap dusun memiliki pusat dusun; Setiap desa memiliki satu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat desa; Beberapa desa dalam satu kecamatan memiliki pusat kegiatan yang hirarkinya dibawah perkotaan kecamatan yakni sebagai Desa Pusat Pertumbuhan (DPP); Perdesaan yang lokasinya strategis langsung berhubungan dengan masingmasing ibukota kecamatan; serta Perdesaan yang membentuk sistem keterkaitan atau berorientasi pada pusat SSWP ataupun Kota Probolinggo. Adapun arahan pengembangan kawasan perdesaan adalah sebagai berikut : Pengembangan perdesaaan berbasis potensi dasar yang dimiliki diantaranya melalui : Kawasan Perdesaaan yang berbasis potensi perkebunan terutama dikembangkan di wilayah Probolinggo Selatan yaitu Kecamatan Sukapura dan Krucil yang merupakan sentra perkebunan Kawasan

perdesaan

yang

berbasis

potensi

hortikultura

terutama

dikembangkan di wilayah Probolinggo Barat dan Timur yaitu kecamatan Sumber, Lumbang,Tiris, Dringu termasuk Kecamatan Sukapura dan Krucil Kawasan perdesaan yang memiliki potensi sebagai pusat pengolahan dan hasil pertanian termasuk lumbung modern pada pusat produksi di kawasan perdesaan yaitu di Kecamatan Sukapura (Desa Ngadisari, Wonokerto, Sukapura, Sapikerep dan Pakel)

dan Kecamatan Krucil ( Desa Betek,

Kertosuko, Krucil, Bremi dan Pandanlaras. Pengembangan perdesaan sebagai kawasan pengembangan agropolitan di wilayah Probolinggo Timur dan Probolinggo Barat diantaranya melalui : Membentuk struktur kawasan agropolitan Mendorong Peningkatan daya saing Peningkatan Pertumbuhan kawasan

Portofolio Produk Peningkatan Nilai Tambah Produk Unggulan Kawasan Pertumbuhan desa kawasan agropolitan Pengembangan pusat kegiatan kawasan sentra produksi Pengembangan kawasan sentra produksi yang terdiri dari area administratif beberapa desa, perlu ditetapkan desa yang menjadi pusat kegiatan kawasan agropolitan Kabupaten Probolinggo. Penetapan tersebut berdasarkan nilai strategis geografis, transportasi, dan keunggulan sarana dan prasarana yang sudah ada (eksisting). Pemberdayaan masyarakat Strategi pemberdayaan masyarakat pada kawasan agropolitan Kabupaten Probolinggo akan melibatkan seluruh stakeholder terkait, antara lain aparat, pengusaha, petani, dan masyarakat lain di kawasan tersebut Organisasi Teknologi Modal Pemasaran Pengembangan infrastruktur penunjang agropolitan; serta Pengembangan kelembagaan penunjang agropolitan. Pengembangan pusat desa mulai dari tingkat dusun sampai pusat desa secara berhirarki, diantaranya melalui : Meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan dan perkotaan secara berjenjang. Pembentukan pusat pelayanan permukiman perdesaan pada tingkat dusun terutama pada permukiman perdesaan yang berbentuk cluster; Pengembangan pusat kawasan perdesaan secara mandiri; Pengembangan kawasan perdesaan potensial secara ekonomi melalui desa unggulan; serta Meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan dan perkotaan secara berjenjang.

1

1

1

1

1

2

3

3

2

4

5

3

1

1

Dusun

3

2

Desa

4

DPP Kaw. Perkotaan

1

3

5

Pusat SSWP Ibukota Kecamatan

Salah satu upaya pengembangan kawasan perdesaan maka diperlukan penanganan permukiman perdesaan melalui Penetapan Orde Kawasan Pemukiman Perdesaan. Desa-desa yang direncanakan menjadi desa unggulan dikembangkan melalui program KTP2D, sehingga prasarana dan sarana yang dibutuhkan oleh desadesa hinterlandnya dapat terpenuhi dengan jangkauan yang layak. Adapun desa-desa yang menjadi Orde-4 yang dikembangkan tersebut meliputi : Kecamatan Tongas : Desa Bayeman, Tongas Wetan, Dungun, Curah,Dringu Kecamatan Sumberasih : Desa Muneng Kidul, Laweyan, Sumurmati Kecamatan Gending : Desa Pajurangan, Randupitu, Pikatan, Sumberkerang Kecamatan

Pajarakan

:Desa

Pajarakan

Kulon,

Tanjung,

Karanggeger,

Karangbong. B. Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Sistem pusat-pusat perkotaan tidak terlepas dari kelengkapan dan kualitas fasilitas pelayanan yang dimiliki kabupaten termasuk juga potensi strategis dan aksesibilitas lokasi yang dimiliki dibandingkan dengan Kabupaten lain. Penetapan sistem dan fungsi kota mengacu pada ketentuan sebagai berikut : Penetapan fungsi dilakukan dengan mempertimbangkan potensi lokasi yang dimiliki kabupaten Potensi sumberdaya alam hinterland suatu kota yang menunjang pemantapan fungsi kota pelayanannya

Laju pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten sebagai wilayah hinterland kota pelayanan yang berimplikasi terhadap cepatnya laju pertumbuhan kota, meningkatnya daya beli dan interaksi ekonomi dan sosial yang terjadi, yang tergambarkan dari kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat disediakan sesuai dengan permintaan pasar. Adanya peluang-peluang ekonomi maupun rencana-rencana pengembangan sektoral wilayah hinterland dan rencana pengembangan kabupaten itu sendiri untuk masa yang akan datang. A. Penetapan Orde Perkotaan Pengembangan orde perkotaan secara berjenjang dan bertahap sesuai pengembangan perkotaan secara keseluruhan dengan : Pengembangan perkotaan utama di Kabupaten Probolinggo sebagai pusat pelayanan di Perkotaan Leces, Perkotaan Tongas, Perkotaan Wonomerto, Gending, Paiton dan Perkotaan Gading sebagai perkotaan orde IV dan Perkotaan Kraksaan sebagai perkotaan orde III; Mendorong

dan

mempersiapkan

Perkotaan

Kraksaan

sebagai

Pusat

Pemerintahan; Mendorong pengembangan Perkotaan Leces, Tongas dan Paiton sebagai pusat pertumbuhan industri Sedangkan untuk membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi dan berhirarki di Probolinggo dengan : Pengembangan dan pemantapan Perkotaan Kraksaan sebagai Perkotaan Orde K1; Pengembangan perkotaan pusat SSWP sebagai Perkotaan Orde K2; serta Pengembangan perkotaan ibukota kecamatan yang bukan sebagai pusat SSWP sebagai Perkotaan Orde K3.

1.

Pemanfaatan Ruang Rencana pola ruang disusun dengan mempertimbangkan potensi, daya dukung dan kesesuian lahan serta eksisting penggunaan lahan. Berdasarkan analisis ke empat faktor tersebut maka secara garis besar bentuk penggunaan lahan utama di Kabupaten Probolinggo.

Bentuk

penggunaan

lahan

tersebut

adalah

a.

Kawasan Lindung

Kawasan lindung dibagi menjadi : kawasan perlindungan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam dan cagar budaya, kawasan pelestarian alam, dan kawasan rawan bencana. Kawasan Perlindungan Bawahannya Kawasan perlindungan bawahannya adalah kawasan yang perlu dilindungi dan dilestarikan karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap sumber alam di bawahnya dimana sumber alam tersebut merupakan unsur penting sebagai penyangga kehidupan kawasan perlindungan bawahannya terdiri dari hutan lindung, kawasan bergambut, dan kawasan resapan air. Kawasan perlindungan Setempat Kawasan yang berfungsi untuk melindungi kelestarian suatu manfaat atau suatu fungsi tertentu, baik yang merupakan bentukan alami maupun buatan, kawasan perlindungan setempat merupakan kawasan perlindungan terhadap wilayah perairan, yakni sekitar mata air, sungai, danau/waduk, rawa dan pantai. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan suaka alam merupakan bagian bagian dari kawasan lindung yang terdiri dari cagar alam dan suaka margasatwa. Kawasan Cagar Alam Kawasan cagar alam yang ada di Kabupaten Probolinggo yaitu di Pulau Gili Ketapang, Goa Lawe di Kecamatan Sukapura, Kawah Gunung Bromo dan Cagar Alam Sungai Kolbu dengan luas 18.8 ha. Suaka Margasatwa Berdasarkan kriteria tersebut, kawasan Suaka Margasatwa di Kabupaten Probolinggo adalah Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang dengan luas 7.735 Ha yang terletak sebagian di Kecamatan Krucil yaitu puncak Argopuro. Sedangkan lokasi suaka alam di Kabupaten Probolinggo memiliki luas 5.859,50 Ha.

Peningkatan Penataan Ruang WIlayah Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Peta Error! No text of specified style in document..1 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Probolinggo

Peningkatan Penataan Ruang WIlayah Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Peta Error! No text of specified style in document..2 Rencana Jaringan Transportasi

Peningkatan Penataan Ruang WIlayah Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Peta Error! No text of specified style in document..3 Rencana Kebutuhan Listrik

Peningkatan Penataan Ruang WIlayah Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Peta Error! No text of specified style in document..4 Peta Rencana Jaringan Drainase

Peningkatan Penataan Ruang WIlayah Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Peta Error! No text of specified style in document..5 Rencana Pola Ruang Kabupaten Probolinggo

Kawasan Pelestarian Alam Rencana pola ruang kawasan pelestarian alam antara lain meliputi kawasan taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam dan kawasan cagar budaya Kawasan Taman Nasional Taman Nasional di Kabupaten Probolinggo yang direncanakan adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan luas 3.600,37 Ha yang juga merupakan kawasan pariwisata. Perlindungan terhadap Taman Nasional, dilakukan untuk pengembangan pendidikan terhadap satwa dan fauna tertentu, peningkatan kualitas lingkungan bagi wilayah sekitarnya serta perlindungan lingkungan dari pencemaran Obyek Wisata Alam Perlindungan Obyek Wisata Alam dilakukan untuk kebutuhan berwisata yang didukung oleh arsitektur bentang alam yang baik. Keberadaan Obyek Wisata Alam di wilayah Kabupaten Probolinggo terdapat di Pantai Bentar Indah- Kecamatan Paiton, Pulau Gili Ketapang, Air Terjun Kalipedati, Air Terjun Madakaripura, Danau Taman Hidup, Danau Ronggojalu, Padang Rumput Sikasur,Taman Nasional Gunung Bromo, Goa Lawe, Ranu Segaran, Ranu AgungArung Jeram Sungai Pekalen dan Perkebunan Teh Adung Biru. Kondisi Obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Probolinggo masih baik dan tetap terawat. Cagar Budaya Kawasan cagar budaya di Kabupaten Probolinggo sekaligus merupakan kawasan dengan fungsi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kawasan pelestarian alam jenis cagar budaya terdapat di Candi Jabung di Kecamatan Paiton, Candi Kedaton dan Reruntuhan Makan Dewi Rengganis di Kecamatan Krucil. Kawasan rawan bencana Beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo merupakan daerah rawan bencana yang merupakan daerah berpotensi longsor maupun daerah vulkanis aktif. Diantaranya terdapat di Kecamatan Sukapura, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Tongas, Kecamatan Kucil, Kecamatan Tiris, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Gading, Kecamatan Bantaran, Kecamatan Sumber, Kecamatan Pakuniran, Kecamatan Kotaanyar, Kecamatan Wonomerto, Kecamatan Paiton, Kecamatan Dringu dan Kecamatan Tegalsiwalan. Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar gunung berapi mempunyai dampak rawan gunung berapi terutama akibat letusan gunung berapi. Diantaranya Kecamatan Kuripan, Kecamatan Sukapura dan Kecamatan Tiris. Kawasan Rawan Longsor Kawasan rawan longsor di Kabupaten Probolinggo terdapat di Kecamatan Sukapura, Lumbang, Kuripan, Tiris, Krucil dan Maron, Kecamatan Krejengan, Kecamatan Gading, Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Besuk, Kecamatan Kecamatan Pakuniran, Kecamatan Paiton dan Kecamatan Kotaanyar. Kawasan Rawan Banjir Kawasan rawan banjir di Kabupaten Probolinggo terdapat di Kecamatan Gending, Dringu, Kraksaan, Sumberasih, Tongas, Krejengan dan Kecamatan Kota Anyar. . b.

Kawasan Budidaya

Kawasan Hutan Produksi Kawasan hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan berupa kayu dan non kayu (damar,jati, mahoni, pinus, rotan dan hasil hutan lainnya). Kawasan hutan

produksi juga memiliki fungsi perlindungan sebagai daerah resapan air. Hutan produksi di Kabupaten Probolinggo seluas 29.355,6 ha atau 17,31% dari total luas Kabupaten Probolinggo, terdapat di wilayah bagian barat dan timur yang merupakan dataran tinggi Kabupaten Probolinggo, yaitu di Kecamatan Pakuniran, Kecamatan Gading, Kecamatan Krucil, Kecamatan Tiris, dan sebagian Kecamatan Lumbang dan Kecamatan Sukapura. Kawasan hutan ini dikelola oleh Perum Perhutani (KPH/Kesatuan Pemangku Hutan) meliputi hutan jati dan hutan rimba. Kawasan Pertanian Kawasan Pertanian Lahan Basah Pertanian lahan basah adalah lahan yang sepanjang tahun dapat ditanami padi karena cukup air yang bersumber dari air irigasi. Luas sawah irigasi di Kabupaten Probolinggo sebesar 42.752,38 Ha atau 25,21% dari luas total Kabupaten Probolinggo. Kawasan persawahan menyebar dari hulu hingga hilir di Kabupaten Probolinggo namun dominan terdapat di Kecamatan Kraksaan, Gending dan Maron.

Kawasan Pertanian Lahan Kering Pertanian lahan kering adalah lahan yang ketika musim hujan ditanami padi dan saat musim kemarau ditanami padi gogo atau palawija seperti kacang hijau, kedelai, kacang tanah, dan ubi kayu. Luas lahan pertanian berupa tegalan di Kabupaten Probolinggo 48.920,16 Ha atau sebesar 28,84% dari luas total Kabupaten Probolinggo. Lahan Kering dengan luas yang cukup dominan terdapat di Kecamatan Tongas, Kecamatan Bantaran, Kecamatan Leces, Kecamatan Tegalsiwalan, Kecamatan Kotaanyar,

Kecamatan

Sumber dan Kecamatan Kuripan.. Kawasan Tanaman Tahunan atau Perkebunan Luas kawasan perkebunan di Kabupaten Probolinggo adalah 670.210 Ha atau sekitar 40% dari total luas wilayah Kabupaten Probolinggo. Komoditi perkebunan utamanya adalah tebu dan tembakau. Rencana Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Probolinggo terkait dengan pengembangan tanaman tahunan dan perkebunan adalah sebagai berikut: Tabel Error! No text of specified style in document..12 Rencana Pengembangan Kawasan Perkebunan dan Tanaman Tahunan Kecamatan Zona Rencana Tongas

Pusat regional (outlet pemasaran)

Lumbang

Pengumpul bahan baku

Sumber

Sub sentra pertanian & pariwisata

Sukapura

Sub sentra pertanian & pariwisata

- Persiapan infrastruktur pendukung industri - Pengembangan komoditi potensial kapas. Pangsa pasar kapas masih terbatas. - Pembangunan/pengembangan agroindustri didukung oleh KUD, Koptan - Pengembangan komoditi potensial kelapa dan kapuk randu, saat ini pengusahaan hanya oleh masyarakat. - Meningkatkan usaha agroindustri skala kecil - Pengembangan komoditi potensial cengkeh, kopi, kelapa, jangkauan pemasaran masih regional karena kendala jaringan transportasi - Pengembangan komoditi potensial kelapa. - Keberadaan Gn bromo dapat dimanfaatkan outlet pemasaran komoditi unggulan untuk menarik wisatawan.

Kecamatan

Zona

Gading

Sub sentra pertanian & pariwisata

Tiris

Sub sentra pertanian & pariwisata

Krucil

Sub sentra pertanian & pariwisata

Rencana - Meningkatkan usaha agroindustri kecil - Pengembangan komoditi potensial (aren, pinang, kelapa, kapuk randu). Kelapa, aren, pinang hanya diusahakan oleh masyarakat - Meningkatkan usaha agroindustri kecil - Pengembangan komoditi potensial (pinang, aren, kopi, cengkeh, kelapa). Pinang, kopi, aren, cengkeh jangkauan pemasaran masih regional karena kendala jaringan transportasi - Penyediaan terminal agribisnis - Pengembangan komoditi potensial (kopi, cengkeh, aren), jangkauan pemasarannya masih regional karena kendala jaringan transportasi - Keberadaan Gn Arjuno dapat dimanfaatkan outlet pemasaran komoditi unggulan untuk menarik wisatawan.

Sumber : Pengembangan Kawasan Agropolitan Kab Probolinggo Tahun 2006 Kawasan Peternakan Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu sentra peternakan ternak besar di Jawa Timur. Jenis ternak yang diusahakan masyarakat mencakup ternak besar, ternak kecil dan unggas. Ternak besar dominan terdapat di Kecamatan Bantaran, Kecamatan Tiris, Kecamatan Kucil. Ternak kecil dominan terdapat di Kecamatan Leces dan Kecamatan Tongas. Jenis unggas dominan terdapat di Kecamatan Wonomerto, Kecamatan Tongas dan Kecamatan Sumberasih. Kawasan Perikanan Kabupaten Probolinggo memiliki tipe perikanan tangkap, budidaya air payau dan budidaya air laut. Daerah potensi ikan laut terdapat di semua kecamatan yang terletak di bagian utara Kabupaten Probolinggo yaitu Kecamatan Piton, Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Gending, Kecamatan Dringu, Kecamatan Tongas dan Kecamatan Sumberasih. Areal pemeliharaan ikan darat berupa tambak terdapat di Kecamatan Piton, Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Gending, Kecamatan Dringu, Kecamatan Tongas dan Kecamatan Sumberasih. Sedangkan yang berupa kolam terdapat hampir di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Sukapura, Kecamatan Sumber, Kecamatan

Kutipan,

Kecamatan

Bantaran,

Kecamatan

Kecamatan PAkuniran, Kecamatan Kotaanyar, Kecamatan

Kucil,

Krejengan,

Kecamatan Wonomerto dan Kecamatan Lumbang. Kawasan Pertambangan Bahan galian tambang di Kabupaten Probolinggo berupa bahan galian (golongan C) yaitu galian sungai dan dan galian daratan yaitu berupa pasir dan batu, dengan jenisnya berupa batu gunung pasir, tanah urug, tras dan pasir/kerikil batu. Lokasi galian daratan berada di Kecamatan Tongas, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Sumberasih, Kecamatan Wonomerto, Kecamatan Bantaran dan Kecamatan Maron. Sedangkan galian sungai berada

di Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Piton, Kecamatan Kotaanyar, Kecamatan Pakuniran dan Kecamatan Gading. Kawasan Peruntukan Industri Tipe-tipe industri yang ada di Kabupaten Probolinggo berupa kawasan industrial estate, sentra industri kecil, dan kawasan yang dikembangkan sebagai zona industri berkembang. Kawasan industri estate yang telah ada saat ini adalah kawasan industri Paiton dibangun dan dikelola secara khusus oleh sebuah PMA dimana penempatan lokasinya tanpa mengkonversi lahan pertanian. Industri besar lainnya yang juga di bawah manajemen PMA berlokasi di Kecamatan Tongas, Kecamatan Gending, Kecamatan Wonomerto, dan Kecamatan Leces. Selain itu beberapa industri besar lainnya di bawah manajemen

PMDN

berlokasi

Kecamatan

Leces,

Kecamatan

di

Kecamatan Gending,

Kecamatan

Kecamatan

Sumberasih,

Pajarakan,

dan

Kecamatan Dringu. Kawasan Pariwisata Kabupaten Probolinggo merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pariwisata sebagai salah satu alternatif daerah tujuan wisata unggulkan Jawa Timur maupun Nasional, karena keanekaragaman obyek wisata yang dimilikinya. Obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Probolinggo terbagi dalam 3 jenis yaitu wisata alam, wisata buatan, wisata desa, wisata religi, dan wisata pendidikan. Tabel Error! No text of specified style in document..13 Rencana Pusat Pelayanan Obyek Wisata Kabupaten Probolinggo Pusat Pelayanan Pusat Pelayanan Pariwisata Cluster Obyek Wisata Cluster Kabupaten Gn Bromo, Desa Wisata Dusun Seruni, Air Terjun Madakaripura, Gua Lawa A

Obyek unggulan/pusat pelayanan cluster A :

Sub pusat pelayanan

Gunung Bromo Posisi : Sebelah barat - Sukapura - Lumbang

B

Pantai Bentar Indah, Pulau Gili Ketapang, Kampung Nelayan Gili Ketapang, Agrowisata kokap, Agrowisata Anggur, Danau Ronggojalu, Candi Jabung, Pemandian Tirta Jabung, PLTU Paiton, Pondok Pesantren

Obyek unggulan/ pusat pelayanan cluster B :

Pusat pelayanan, didasarkan atas:

Pantai Bentar Indah

Aksesibilitas

Posisi : Sebelah utara

Banyaknya pergerakan

- Gending - Sumberasih - Leces - Tegalsiwalan - Paiton

Ketersediaan fasilitas Arahan rencana tata ruang

Cluster

Obyek Wisata

Pusat Pelayanan Cluster

Pusat Pelayanan Pariwisata Kabupaten

- Kraksaan - Pajarakan - Pulau Gili Ketapang

C

Arung Jeram Sungai Pekalen, Ranu Agung, Ranu Segaran, Desa Wisata Segaran, Candi Kedaton, Perkebunan Teh Andung Biru, Agrowisata Desa Bremi, Air Terjun Kali Pedati, Suaka Margasatwa dataran Tinggi Yang,

Obyek unggulan/ pusat pelayanan cluster C :

Sub pusat pelayanan

Arung Jeram Sungai Pekalen Posisi : Sebelah timur Gading Tiris Krucil

Sumber : Revisi Probolinggo 2007

Rencana

Induk

Pengembangan

Pariwisata

Kabupaten

PETA HIDROLOGI

Selain itu tercatat pula sumur yang umumnya berupa sumur gali dan beberapa sumur bor. Kedalaman dari sumur-sumur gali berkisar 3-30 meter. Kedalaman ini berarti air tanah dangkal sampai sedang dan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, sedangkan kedalaman sumur bor yang merupakan air tanah dalam berkisar 40 - 200 meter. Sumur bor yang sudah ada mempunyai debit yang cukup besar, sebagian untuk kebutuhan air minum dan sebagian besar lainnya diperuntukkan untuk irigasi, hal ini mengingat pada saat musim kemarau sebagian besar daerah mengalami kekeringan. Ditinjau dari sisi kedalaman air tanah, 62,56 % dari luas wilayah Kabupaten Probolinggo memiliki kedalaman > 90 m; seluas 11,17 % kedalaman air tanahnya antara 60–90 m; dan selebihnya 26,27% mempunyai kedalaman air tanah < 60 m. Selain air hujan dan air permukaan, maka air tanah juga merupakan sumber air yang potensial di Kabupaten Probolinggo ini. Air tanah ini antara lain dijumpai dalam bentuk sumur dangkal maupun sumur dalam. Adapun wilayah yang cukup potensial air tanahnya antara lain di wilayah bagian utara dan bagian tengah, meliputi wilayah Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Gending, Dringu, Sumberasih dan Tongas. Selain itu di Kabupaten Probolinggo juga dijumpai sumber-sumber mata air yang umumnya mengalir terus-menerus sepanjang tahun. Sumber mata air tersebut terutama terdapat di Kecamatan Sumber, Sukapura, Tegalsiwalan, Dringu, Tiris dan Kecamatan Krucil. Dari hasil pemantauan terdapat berbagai masalah yang perlu diwaspadai demi menjaga kelestarian sumber air, antara lain terjadinya intrusi air laut ke daratan yang semakin lama cenderung semakin jauh masuk ke wilayah Kabupaten Probolinggo, terutama di sepanjang pantai utara. Selain itu juga didapati indikasi bahwa permukaan air tanah cenderung semakin dalam. Daerah genangan di Kabupaten Probolinggo termasuk ke dalam genangan rutin, seperti di Kecamatan Kraksaan seluas 86,50 Ha, Kecamatan Gending seluas 186,65 Ha yang menggenangi pemukiman, sawah dan jalan desa. Kecamatan Dringu yang tergenang seluas 130,80 Ha yang menggenangi jalan desa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut. PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING Pola penggunaan tanah menggambarkan mayoritas untuk lahan pertanian dan sebagian untuk pemukiman dan industri. Penggunaan lahan lainnya adalah budidaya perikanan (tambak), pariwisata, dan hutan mangrove. Dengan demikian, sebagian besar daratan digunakan untuk penyediaan pangan dan kegiatan pertanian lainnya, hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih merupakan sektor utama didalam masyarakat Kabupaten Probolinggo. Lebih lengkapnya mengenai penggunaan lahan di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 3.10 Penggunaan Lahan Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 No

Penggunaan Lahan

1

Hutan

2

Luas(Ha)

%

27.320.560

16.11

Perkebunan

670.210

0.40

3

Permukiman

36.710.090

21.64

4

Kebun Campuran

32.402.630

19.10

5

Lahan Kering

31.178.780

18.38

6

Lahan Terbuka

25.405.400

14.98

No

Penggunaan Lahan

Luas(Ha)

%

7

Sawah

12.889.120

7.60

8

Semak

661.06

0.39

9

Tambak

1.507.08

0.89

10

Mangrove

219.40

0.13

11

Lain-lain

651,32

0,37

169.616,65

100.00

Jumlah

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2008 dan hasil perhitungan 2009

2.2

ADMINISTRATIF Secara administratif, luas wilayah Kabupaten Probolinggo sebesar 169,616.65 Ha yang terdiri dari 24 kecamatan. Batas administratif Kabupaten Probolinggo dengan daerah di sekitarnya adalah sebagai berikut (Gambar 1.2 Peta Administrasi Kabupaten Probolinggo): 

Sebelah Utara

: Selat Madura



Sebelah Timur

: Kabupaten Situbondo



Sebelah Barat

: Kabupaten Pasuruan



Sebelah Selatan : Kabupaten Lumajang dan Jember

PETA ORIENTASI

PETA BATAS

Unit pemerintahan di Kabupaten Probolinggo terdiri dari 24 kecamatan, 330 desa/kelurahan, 1.425 dusun, 1.581 RW dan 6.025 RT. Dilihat dari komposisi jumlah desa, Kecamatan Paiton memiliki jumlah desa terbanyak yaitu 20 desa sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa paling sedikit adalah Kecamatan Kuripan yaitu 7 desa. Selama Tahun Anggaran 2009 DPRD Kabupaten Probolinggo telah menghasilkan sebanyak 43 produk yang terdiri dari 9 Peraturan Daerah, 29 Keputusan DPRD dan 5 Keputusan Pimpinan. Sedangkan kegiatan peninjauan daerah telah dilakukan sebanyak 77 kali peninjauan. Musim Letak Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa menyebabkan daerah ini mempunyai perubahan musim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk musim kemarau berkisar pada bulan Juli hingga Oktober, sedangkan musim penghujan dari bulan November hingga Juni. Curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan November sampai dengan Mei, sebagaimana yang terlihat pada gambar 2. Diantara dua musim tersebut terdapat musim Pancaroba, dimana biasanya terjadi tiupan angin kering yang cukup kencang, biasa disebut Angin Gending.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Probolinggo Per Kecamatan No.

Kecamatan

Luas (Ha)

Prosentase (%)

1.

Sukapura

10,208.53

6.02

2.

Sumber

14,188.13

8.36

3.

Kuripan

6,674.76

3.94

4.

Bantaran

4,212.83

2.48

5.

Leces

3,680.97

2.17

6.

Tegalsiwalan

4,173.56

2.46

7.

Banyuanyar

4,569.63

2.69

8.

Tiris

16,566.69

9.77

9.

Krucil

20,252.66

11.94

10.

Gading

14,684.64

8.66

11.

Pakuniran

11,385.00

6.71

12.

Kota Anyar

4,258.00

2.51

13.

Paiton

5,327.94

3.14

14.

Besuk

3,503.63

2.06

15.

Krasakan

3,779.75

2.23

16.

Krejengan

3,442.84

2.03

17.

Pajarakan

2,134.35

1.26

18.

Maron

5,139.27

3.03

19.

Gending

3,661.48

2.16

20.

Dringu

3,113.54

1.84

21.

Wonomerto

4,566,84

2.69

22.

Lumbang

9,271.00

5.46

23.

Tongas

7,795.20

4.61

3,025.41

1.78

24.

Sumber Asih

No.

Kecamatan

Luas (Ha)

Jumlah Sumber: Kabupaten Probolinggo dalam angka, 2008

169,616.65

Prosentase (%) 100%

2.3

Kependudukan Data penduduk sebagaimana data yang lain, sangat diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan sebab penduduk merupakan subyek dan sekaligus obyek dari suatu pembangunan. Menurut hasil registrasi penduduk, jumlah penduduk tahun 2009 tercatat 1.198.900 jiwa. Dengan rincian jumlah laki-laki sebanyak 590.539 jiwa dan perempuan 608.361 jiwa. Jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di Kecamatan Paiton yaitu 78.142 jiwa sedangkan yang paling sedikit yaitu Kecamatan Sukapura sebanyak 21.246 jiwa. Sedangkan menurut angka sementara Hasil Sensus Penduduk 2010, penduduk Kabupaten Probolinggo tercatat sebanyak 1.095.370 jiwa. Apabila dibandingkan hasil Sensus Penduduk 2000 yang sebesar 1.004.967 jiwa, berarti tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Probolinggo secara rata-rata terhitung sebesar 0,87% per tahun. Kecamatan dengan tingkat pertumbuhan penduduk paling tinggi tercatat di Kecamatan Kraksaan sebesar 1,40% per tahun, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Sukapura yaitu sebesar 0,16%. Tingkat kepadatan pendudukKabupaten Probolinggo mencapai 646 jiwa. Kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling tinggi dibanding kecamatan lainnya yaitu Sumberasih (1.964 jiwa/km2), Kraksaan (1.736 jiwa/km2 dan Dringu (1.631jiwa/km2)

Pendidikan Tabel 4.2.2 Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Number of Job Seekers According to the Sex and Education Level 2009

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Probolinggo

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab Ii.docx
December 2019 2