Proposal Fix.docx

  • Uploaded by: putrintan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,431
  • Pages: 6
PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN MASYARAKAT SADAR JIWA (GEMA SAJI) TAHAP 1 1.

Judul Gerakan Masyarakat Sadar Jiwa (Tahap 1)

2.

Analisis Situasi Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan jiwa yang sering dijumpai hampir di setiap negara, salah satunya adalah negara Indonesia. Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia (Keliat, 2011). Gejala dan tanda yang ditunjukkan oleh penderita gangguan jiwa antara lain gangguan kognitif, gangguan proses pikir,gangguan kesadaran, gangguan emosi, kemampuan berpikir, serta tingkah laku aneh (Nasir& Muhith, 2011). Kondisi gangguan jiwa yang demikian berdampak pada munculnya stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa di masyarakat. Stigma dapat membuat penderita gangguan jiwa akan terkucilkan (Suryani dalam Hendriyana, 2013). Adanya stigma ini memunculkan perasaan malu pada keluarga. Perasaan malu yang dimiliki oleh keluarga menyebabkan keluarga penderita gangguan jiwa menarik diri dari lingkungan sosialnya (Weny & Yurika, 2014). Keluarga penderita gangguan jiwa sering kali tidak melanjutkan pengobatan si penderita dikarenakan faktor ekonomi dan ketidaktahuan tentang gangguan jiwa. Pada akhirnya, keluarga biasanya lebih memilih memasung penderita gangguan jiwa (Weny & Yurika, 2014). Penderita gangguan jiwa juga mengalami keinginan untuk bunuh diri akibat dari stigma. Selain melakukan pemasungan penderita gangguan jiwa sering mengalami seklusi (pengurungan) (Subu , Dave, & Jayne, 2016). Purnama, Yani, dan Sutini (2016) menyatakan bahwa nilai total skor stigma gangguan jiwa yaitu nilai median 128 dengan nilai IQR sebesar 7. Nilai tersebut menggambarkan bahwa stigma masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa cukup meningkat. Data dari RISKESDAS ( 2013) jumlah penderita gangguan jiwa yang mengalami pemasungan di Indonesia mencapai 14,3%. National Geographic (2016) menjelaskan bahwa terjadi 175 kasus pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa. Salah satu perilaku yang muncul pada penderita gangguan jiwa adalah perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan sesungguhnya merupakan respon maladaptif dari marah.Stuart dan Laraia (2005) mengungkapkanbahwa perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang melukai ataumencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan baik

secara

verbal

atau

fisik.

Tentunya

kondisi

tersebut

membutuhkan

penatalaksanaan baik secara medis dan keperawatan di rumah sakit. Hasil pengkajian yang telah dilakukan dapat ditemukan data di Kabupaten Bondowoso data pasti tentang jumlah orang dengan gangguan jiwa belum tersedia. Masyarakat Bondowoso cenderung mengabaikan orang dengan gangguan jiwa.

Berdasarkan latar belakang tersebut saya tertarik untuk dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa dengan cara melakukan kegiatan dengan judul “Gerakan Masyarakat Sadar Jiwa Tahap 1” 3.

Rumusan Masalah Berdasarkan hasil observasi pada kelompok sasaran program, kami mendapatkan beberapa permasalahan, yaitu: 1) Belum adanya kesadaran masyarakat akan orang dengan gangguan jiwa 2) Belum adanya wadah yang mengatasi secara khusus orang dengan gangguan jiwa setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Program “Gerakan Masyarakat Sadar Jiwa (GEMA SAJI) Tahap 1” akan membentuk masyarakat yang aktif dalam melakukan deteksi dini dan penatalaksanaan orang dengan gangguan jiwa.

4.

Tujuan Kegiatan Tujuan dari program ini adalah membentuk sebuah gerakan masyarakat sadar jiwa dalam melakukan penatalaksanaan terhadap orang dengan gangguan jiwa di wilayah Kabupaten Bondowoso

5.

Manfaat Kegiatan Manfaat yang diharapkan dengan adanya program ini adalah : 1. Memperoleh jumlah pasti orang dengan gangguan jiwa 2. Membentuk kader jiwa

6.

Kerangka Pemecahan Masalah Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang konsep gangguan jiwa

Pelatihan Mahasiswa di kampus tentang Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

7.

Sosialisasi Program Deteksi Dini Kesehatan Jiwa ke Puskesmas se-kabupaten Bondowoso

Sosialisasi Program Deteksi Dini Kesehatan Jiwa ke kecamatan se-kabupaten Bondowoso

Pengolahan hasil screening

Pelaksanaan Program Deteksi dini kesehatan jiwa

Khalayak Sasaran yang Strategis Kelompok sasaran strategis yang dilibatkan dalam program ini antara lain: 1. Instansi pemerintah, instansi kesehatan dan tenaga kesehatan yang berada di wilayah Kabupaten Bondowoso 2. Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso

8.

Keterkaitan Keterkaitan program ini dengan institusi terkait adalah: 1. Puskesmas Se-Kabupaten Bondowoso Puskesmas merupakan pintu pertama yang menyediakan pelayanan kesehatan termasuk kesehatan jiwa di masyarakat. 2. Kecamatan se-Kabupaten Bondowoso Kecamatan merupakan sasaran wilayah kegiatan program Deteksi Dini Kesehatan Jiwa dan penyedia wilayah dalam pelaksanaan program tersebut. 3. Program Studi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso Tim dosen Program Studi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso sebagai pihak penyelenggara program tersebut memiliki peran dalam merumuskan program dan merencanakan program yang akan dilakukan pada sasaran program. Manfaat yang dapat didapatkan setelah melakukan program ini adalah terpenuhinya salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud tanggung jawab keilmuan yang dimiliki terhadap upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

9.

Metode Kegiatan Waktu

: Januari – Maret 2018

Lokasi

: Seluruh Wilayah Kecematan di Kabupaten Bondowoso

Metode

: Metode yang digunakan dalam program “Gerakan Masyarakat Sadar Jiwa (Gema Saji) Tahap 1” adalah berupa pendidikan dan pelatihan untuk melakukan pendeteksian orang dengan gangguan jiwa yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk melakukan deteksi dini kesehatan jiwa. Program tersebut akan terbagi dalam beberapa kegiatan sebagai berikut:

No 1.

Jenis Kegiatan Pendidikan deteksi dini jiwa

tentang gangguan

Rincian Kegiatan Sasaran : Mahasiswa Prodi D III Keperawatan Univ. Bondowoso Metode : Ceramah dan Diskusi Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Pengeras Suara Waktu : 60 menit Tempat : Kampus Prodi D III Keperawatan Univ. Bondowoso Metode Evaluasi : Tanya Jawab Kompetensi Utama : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini ganguguan jiwa, maka Mahasiswa akan mengerti dan memahami tentang cara

mendeteksi orang dengan gangguan jiwa di masyarakat. Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini berupa pendidikan kesehatan kepada Mahasiswa tentang cara mendeteksi orang dengan gangguan jiwa di masyarakat. 2.

Pelatihan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa

Sasaran : Mahasiswa Prodi D III Keperawatan Univ. Bondowoso Metode : Demonstrasi dan Re-demonstrasi Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Pengeras Suara. Waktu : 100 menit Tempat : Kampus Prodi D III Keperawatan Univ. Bondowoso Metode Evaluasi : Pretest dan posttest Kompetensi Utama : Setelah dilakukan pelatihan deteksi dini gangguan jiwa maka Mahasiswa akan mampu melakukan pendeteksian orang dengan gangguan jiwa Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini berupa pelatihan deteksi dini gangguan jiwa

3

Sosialisasi

Sasaran : 2 orang perawat dari masing-masing puskesmas seluruh kabupaten bondowoso. Metode : Ceramah dan Diskusi Alat dan Bahan : Format deteksi dini, bolpoint, stiker Waktu : 12 jam Tempat : Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso Metode Evaluasi : Tabulasi Kompetensi Utama : Setelah dilakukan pendeteksian dini didapatkan jumlah orang dengan gangguan jiwa Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini berupa pendeteksian orang dengan gangguan jiwa

Program

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa kepada Puskesmas sekabupaten Bondowoso

4

Sosialisasi

Program

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa kepada masing-masing kecamatan se-kabupaten Bondowoso

Sasaran : Kepala kecamatam, kepala desa, dan kader posyandu Metode : Ceramah dan Diskusi Alat dan Bahan : Format deteksi dini, bolpoint, stiker Waktu : 12 jam

Tempat : Aula Kecematan masing-masing Metode Evaluasi : Tabulasi Kompetensi Utama : Setelah dilakukan pendeteksian dini didapatkan jumlah orang dengan gangguan jiwa Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini berupa pendeteksian orang dengan gangguan jiwa

10.

5

Pelaksanaan deteksi dini Sasaran : gangguan jiwa Seluruh warga desa se-Kabupaten Bondowoso Metode : Aplikatif Alat dan Bahan : Buku panduan, leaflet, alat screening Waktu : 1 bulan Tempat : Seluruh Desa di Kabupaten Bondowoso Metode Evaluasi : Tabulasi Kompetensi Utama : Setelah dilakukan pendeteksian dini didapatkan jumlah orang dengan gangguan jiwa Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini berupa pendeteksian orang dengan gangguan jiwa

6

Pengolahan data hasil deteksi dini gangguan jiwa

Sasaran : Prodi DIII Keperawatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso Metode : SPSS dan exel Alat dan Bahan : Format deteksi dini, bolpoint, laptop, printer Waktu : 12 jam Tempat : Prodi DIII Keperawatan Univ. Bondowoso Metode Evaluasi : Tabulasi Kompetensi Utama : Setelah dilakukan pendeteksian dini didapatakan jumlah orang dengan gangguan jiwa Deskripsi Kegiatan : Kegiatan ini berupa tabulasi data orang dengan gangguan jiwa

Rancangan Evaluasi Evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan tentang deteksi dini gangguan jiwa akan dilakukan dengan metode pretest dan posttest.

11.

Jadwal Pelaksanaan No

Jenis Kegiatan

Waktu

Lokasi

1.

Pendidikan tentang deteksi dini gangguan jiwa

27 Januari 2018

2.

Pelatihan deteksi dini gangguan jiwa di salah satu desa Sosialisasi Program

27 Januari 2018

Prodi DIII Keperawatan Univ. Bondowoso Prodi DIII Keperawatan Univ. Bondowoso Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso Masing-masing kecamatan

3

25 Januari 2018

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa kepada Puskesmas sekabupaten Bondowoso

4

Sosialisasi

Program

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa kepada masing-masing kecamatan se-kabupaten Bondowoso

5 s/d 9 Februari 2018

5

Pelaksanaan deteksi Dini Gangguan jiwa

12 s/d 26 Februari 2018

6

Pengolahan hasil deteksi dini gangguan jiwa

27 Februari s/d 2 Maret 2018

Seluruh Desa di Kabupaten Bondowoso Prodi DIII Keperawatan Univ. Bondowoso

Daftar Pustaka Keliat, Budi Anna, (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta : EGC Stuart GW & Laraia, (2005), Principles and practice of psychiatric nursing, Alih Bahasa Budi Santosa. Philadelphia : Elsevier Mosby Lampiran  Lampiran 1 Susunan Kepanitiaan  Lampiran 2 Identitas Koordinator Program  Lampiran 3 Susunan Acara Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Deteksi Dini Kesehatan Jiwa  Lampiran 4  Rencana Anggaran

Related Documents

Tugas Pkn Individu Fixdocx
October 2019 113
Proposal
June 2020 38
Proposal
October 2019 60
Proposal
June 2020 41
Proposal
July 2020 34
Proposal
December 2019 58

More Documents from "ibti"

Proposal Fix.docx
December 2019 3
Surat Semnas Lia.docx
December 2019 10