PROGRAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TAHUN 2016
I. PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu upaya perlindungan yang ditunjukkan kepada semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya, agar tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat selalu dalam keadaan selamat dan sehat. Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus benar-benar diterapkan dalam Rumah Sakit lebih penting terhadap manusianya. Manusia sebagai tanaga kerja yang akan selalu berhadapan dengan resiko kerja yang antara lain dalam bentuk kecelakaan kerja yang berdampak, cacat bahkan sampai meninggal. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan terjadi pada pekerja saat melaksanakan pekerjaan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu ditingkatkan upaya dan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di kalangan pegawai yang dihadapi di rumah sakit . Maka sebagai upaya terakhir adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu seperangkat alat yang digunakan pegawai untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari bahaya atau kecelakaan yang terjadi. Pemakaian APD harus diangap sebagai garis pertahanan terakhir dan hanya akan digunakan ketika pengendalian mesin menjadi sulit dan tidak efektif, namun APD dapat digunakan sesuai dengan potensi bahaya yang ada di perusahaan. Program penggunaan APD di RSUD Ende dilaksanakan melalui penyediaan fasilitas dan peralatan serta peningkatan pendidikan dan keterampilan sumber daya manusia
II. LATAR BELAKANG Salah satu upaya rumah sakit dalam mencegah terjadinya penyakit akibat kerja maupunkecelakaan kerja adalah dengan menyediakan alat pelindung diri (APD) sesuai PP RI No. 102 tahun 2000 tentang Standar Nasional Indonesia (SNI). Alat pelindung diri menurut Suma’mur dalam buku kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu alat yang dipakai untuk melindungi pemakai terhadap kecelakaan – kecelakaan tertentu, sangat membantu dalam mencegah penyakit.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan perawat merupakan salah satu profesi kesehatan professional yang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit karena kunci keberhasilan pelayanan kesehatan secara menyeluruh terdapat pada pelayanan keperawatan. Hal ini terbukti dengan melihat unit – unit pelayanan di rumah sakit, dimana tenaga kesehatan yang selama 24 jam berada di sisi pasien adalah perawat. Oleh sebab itulah perawat sangat beresiko terkena penyakit – penyakit akibat kerja. Guna mencegah timbulnya kecelakaan kerja maka perlu penggunan APD yang merupakan tingkat pengendalian terakhir yang dilakukan bila pengendalian yang lain sudah dilakukan namun belum dapat mengurangi dampak resiko kecelakaan kerja yang ditimbulkan oleh tempat kerja dan alat kerja.Petugas pelayanan kesehatan setiap hari dihadapkan kepada tugas yang berat untuk bekerja dengan aman dalam lingkungan yang membahayakan. Kini, resiko pekerjaan yang umum dihadapi oleh petugas pelayanan kesehatan adalah kontak dengan darah dan tubuh sewaktu perawatan rutin pasien.
III. TUJUAN : 1. Tujuan Umum : Mengetahui
hubungan
antara
pengetahuan
perawat
terhadap
resiko
kecelakaan kerja dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri di Rumah Sakit 2. Tujuan Khusus : a. Mengidentifikasi pengetahuan perawat terhadap resiko kecelakaan kerja di Rumah Sakit . b. Mengidentifikasi perilaku perawat dalam penggunaan alat pelindung diri di Rumah Sakit c. Menganalisis hubungan antara pengetahuan perawat terhadap resiko kecelakaan kerja dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri di Rumah Sakit
IV. KEGIATAN POKOK 1. Penambahan dan penggantian APD 2. Sosialisasi penggunaan APD
V. KEGIATAN 1. Survei ruangan – ruangan yang wajib menggunakan APD 2. Seleksi penggunaan APD (Kenyamanan dan cocok penggunaan APD) 3. Usulan pengadaan APD 4. Distribusi APD ke ruangan – ruangan 5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD sesuai dengan SK Direktur RSUD Ende 6. Monitoring dan evaluasi penggunaan APD
VI. JADWAL KEGIATAN No. Kegiatan
Bulan Jan
1.
2
Survei ruangan – ruangan yang wajib menggunakan APD Seleksi penggunaan APD (Kenyamanan dan cocok penggunaan APD)
3
Usulan pengadaan APD
4
Distribusi
APD
ke
ruangan – ruangan 5
Penilaian kepatuhan penggunaan APD sesuai dengan SK Direktur RSUD Ende
6
Monitoring
dan
evaluasi penggunaan APD
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
VII. SASARAN No
Kegiatan
1
3
Survei ruangan – ruangan yang wajib menggunakan APD Seleksi penggunaan APD (Kenyamanan dan cocok penggunaan APD) Usulan pengadaan APD
4
Distribusi APD ke ruangan – ruangan
5
Penilaian kepatuhan penggunaan APD sesuai dengan SK Direktur RSUD Ende
6
Monitoring dan evaluasi penggunaan
2
Sasaran
Target
APD VIII. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Sasaran Usulan Pengadaan APD Monitoring dan Evaluasi
Biaya (Rupiah)
Keterangan
IX. PENCATATAN dan PELAPORAN 1. Pencatatan dilakukan terhadap semua kegiatan 2. Pelaporan dilakukan setiap akhir kegiatan X. EVALUASI Evaluasi dilakukan setiap tahun sekali
Ende, Ketua Panitia K-3 RS