Program Kerja Unit Kesling.docx

  • Uploaded by: taufiq
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Program Kerja Unit Kesling.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,742
  • Pages: 49
PROGRAM KERJA UNIT PENYEHATAN LINGKUNGAN

I.

PENDAHULUAN Rumah sakit adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (Depkes RI, 2004). Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Dalam pelaksanaannya rumah sakit harus memiliki lingkungan yang sehat dan bebas dari segala factor yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan kesehatan baik untuk pasien, pengunjung maupun pegawai. Lingkungan yang sehat dan nyaman merupakan syarat utama bagi sebuah institusi kesehatan, karena dengan lingkungan yang sehat akan tercipta lingkungan yang dapat menunjang pemulihan bagi pasien dan meningkatkan kinerja pegawai sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Dengan demikian akan meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Kesehatan lingkungan Rumah Sakit diartikan sebagai upaya penyehatan dan pengawasan lingkungan rumah sakit yang mungkin berisiko menimbulkan penyakit dan atau gangguan kesehatan bagi masyarakat sehingga teciptanya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tinggi nya (Depkes RI, 2009). Upaya kesehatan lingkungan Rumah Sakit meliputi kegiatan-kegiatan yang kompleks sehingga memerlukan penanganan secara lintas program dan lintas sector serta berdimensi multi disiplin, untuk itu diperlukan tenaga dan prasarana yang memadai dalam pengawasan kesehatan lingkungan Rumah Sakit (Depkes RI, 2004) Pelayanan sanitasi lingkungan merupakan salah satu indicator kualitas pelayanan Rumah Sakit. Mutu pelayanan dari sanitasi lingkungan harus menjadi bagian dari pengendalian mutu pelayanan Rumah Sakit dan harus dievaluasi secara periodic terhadap konsep, kebutuhan, proses dan hasil yang diharapkan demi menunjang peningkatan mutu pelayanan, kegiatan pengendalian mutu pelayanan sanitasi penyehatan lingkungan mencakup perencanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Dalam mengelola sanitasi penyehatan lingkungan, petunjuk tekhnis dan tata cara pelaksanaan unit penyehatan lingkungan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Linkungan Rumah Sakit.

I.

II.

Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Umum Terselenggaranya upaya penyehatan lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman bagi karyawan, pasien, keluarga pasien dan pengunjung di RSK Bedah Ropanasuri Padang 2. Tujuan Khusus a) Menyediakan SDM penyehatan lingkungan dan petugas terkait yang professional b) Pelaksana system yang sesuai standar, efektif dan efesien c) Pengelolaan sanitasi dan penyehatan lingkungan di dalam dan disekitar Rumah sakit yang baik dan aman d) Meminimalkan angka infeksi di Rumah Sakit e) Monitoring dan evaluasi program penyehatan lingkungan. 3. Sasaran a) Pegawai dan semua unit b) Pasien c) Pengunjung rumah sakit d) Masyarakat sekitar

RENCANA KEGIATAN Kegiatan Pokok Penyusunan Indikator Mutu Unit kerja kesehatan lingkungan adalah Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, yang merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelyanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. Dalam Penyusunan Indikator Mutu unit kerja mengacu pada Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan kesehatan lingkungan di Rumah Sakit. Kegiatan pokok di Instalasi Kesehatan lingkungan Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center yaitu : 1. Menyediakan SDM penyehatan lingkungan dan petugas terkait yang profesional. a. Mengikuti pelatihan yang diselenggarakan instansi terkait b. Studi banding ke penyedia layanan kesehatan lain c. Pelatihan tekhnis intern kepada Petugas cleaning service, petugas pengelola sampah, petugas IPAL. 2. Pelaksanaan system yang sesuai standar, efektif dan efesien a. Rekap / mendata kebutuhan sarana dan prasarana b. Pengajuan ke bagian logistic c. Pengadaan dan penempatan sarana dan prasarana d. Pengadaan blangko checklist pemantauan ruang e. Pembuatan SPO pendukung dan penunjang kerja 3. Pengelolaan sanitasi dan penyehatan lingkungan di dalam dan di sekitar Rumah Sakit yang baik dan aman.

a. Pengelolaan limbah padat medis dan non medis serta B3 (bahan berbahaya dan beracun)  Penyediaan tempat sampah dengan tanda pemilahan yang jelas disetiap ruang.  Penyediaan kantong plastik yang sesuai jenis sampah.  Pemantauan pemilahan sampah medis dan non medis di semua ruang.  Pemantauan pengangkutan sampah non medis dari ruangan ke TPS.  Pemantauan pengangkutan sampah medis dari ruangan ke TPS LB3.  Evaluasi kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat. b. Pengelolaan limbah cair  Pemantauan aliran seluruh limbah cair Rumah Sakit  Pemelihaaran bak control limbah cair dan bak penangkap lemak (Grease Trap)  Pemeliharaan mesin dan aerator IPAL  Pengukuran debit limbah cair (Flow Meter)  Melakukan uji kualitas limbah cair setiap 6 bulan Evaluasi hasil uji kualitas limbah cair c. Pengelolaan taman  Monitoring dan evaluasi  Pemantauan kebersihan dan lingkungan di sekitar taman  Peremajaan taman/bunga yang sudah tua d. Pengelolaan air  Monitoting dan pemeliharaan bak penampungan air bersih (toren air)  Uji kualitas kimia dan bakteriologis air bersih  Uji kualitas kimia dan bakteriologis air minum e. Pengelolaan ruang  Pemantauan kebersihan dan kondisi ruang.  Pemantauan kinerja cleaning service.  Pemantauan dengan check list ruang. f. Pengelolaan tempat pencucian linen (laundry)  Pemantauan kebersihan dan persyaratan ruang pencucian  Pemantauan perlakuan terhadap linen (pengumpulan, penerimaan, pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian) g. Pengendali serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya  Melakukan pencegahan terhadap sumber sumber tempat perindukkan serangga dan binatang pengganggu lainnya  Pemantauan kinerja pihak ketiga dalam pengendalian pest control  Evaluasi tingkat populasi serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya  Evaluasi kinerja pest control pihak ketiga h. Penyehatan Hygine dan Sanitasi Makanan dan Minuman  Pemantauan kebersihan dan persyaratan ruang Gizi



Pemantauan tatalaksana pengelolaan makan di unit gizi (petugas, pengadaan bahan makanan, tempat penyimpanan, dan pengolahan makanan) 4. Meminimalkan angka infeksi di Rumah Sakit a. Melakukan uji kuman ruangan 1 x 6 bulan b. Melakukan uji Swab Alat, lantai, dinding, makanan, dan linen c. Membuat laporan hasil uji d. Mengkordinasikan dengan pelayanan dan penunjang medic e. Mengkordinasikan dengan PPI RSK Bedah Ropanasuri Padang 5. Monitoring dan evaluasi a. Koordinasi bulanan dengan Kabag umum dan SDM RSK Bedah Ropanasuri b. Koordinasi harian dan mingguan dengan cleaning service c. Koordinasi harian dan mingguan dengan IPS RSK Bedah Ropanasuri d. Pembuatan laporan Tahunan intern. e. Pelaporan Sanitasi RSK Bedah Ropanasuri 1 x 3 bulan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota. f. Pembuatan laporan UKL/UPL ke BAPEDALDA kota Padang setiap 6 bulan sekali III. Jadwal Kegiatan NAMA PROGRAM

Menyediakan SDM penyehatan lingkungan dan petugas terkait yang professional

RINCIAN KEGIATAN

BULAN 1 2 3

Ket 4

5

6

7

8

9

10

11

12 Menyes uaikan

Pelaksanaan system yang sesuai standar, efektif dan efesien

Mengikuti pelatihan yang diselenggarakan instansi terkait Studi banding ke penyedia layanan kesehatan lain Pelatihan tekhnis intern kepada Petugas cleaning service, petugas pengelola sampah, petugas IPAL. Rekap / mendata kebutuhan sarana dan prasarana

Menyes uaikan Menyes uaikan

Pengelolaan sanitasi

Pengajuan ke bagian logistic Pengadaan dan penempatan sarana dan prasarana Pengadaan blangko checklist pemantauan ruang Pembuatan SPO pendukung dan penunjang kerja Penyediaan tempat

Menyes uaikan

Menyes uaikan

Menyes

dan penyehatan lingkungan di dalam dan di sekitar Rumah Sakit yang baik dan aman. Pengelolaan limbah padat medis dan non medis

Pengelolaan limbah cair

Pengelolaan taman

Pengelolaan air

sampah dengan tanda pemilahan yang jelas disetiap ruang. Penyediaan kantong plastik yang sesuai jenis sampah. Pemantauan pemilahan sampah medis dan non medis di semua ruang. Pemantauan pengangkutan sampah non medis dari ruangan ke TPS. Pemantauan pengangkutan sampah medis dari ruangan ke TPS LB3. Evaluasi kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat. Pemantauan aliran seluruh limbah cair Rumah Sakit Pemelihaaran bak control limbah cair dan bak penangkap lemak (Grease Trap) Pemeliharaan mesin dan aerator IPAL Pengukuran debit limbah cair (Flow Meter) Melakukan uji kualitas limbah cair setiap 1 x 3 Bulan Evaluasi hasil uji kualitas limbah cair Pemantauan kebersihan dan lingkungan di sekitar taman Peremajaan taman/bunga yang sudah tua Monitoring dan pemeliharaan bak penampungan air bersih (toren air) Uji kualitas kimia dan bakteriologis air bersih 1 x 6 Bulan

uaikan

Uji kualitas kimia dan bakteriologis air minum

Menyes uaikan

Menyes uaikan

Menyes uaikan

Setiap Hari

Pengelolaan ruang

Pengelolaan tempat pencucian linen (laundry)

Pengendali serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya

Penyehatan Hygine dan Sanitasi Makanan dan Minuman

Meminimalkan angka infeksi di Rumpah Sakit

1 x 3 bulan Pemantauan kebersihan dan kondisi ruang. Pemantauan kinerja cleaning service. Pemantauan dengan check list ruang Pemantauan kebersihan dan persyaratan ruang pencucian Pemantauan perlakuan terhadap linen (pengumpulan, penerimaan, pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian) Melakukan pencegahan terhadap sumber sumber tempat perindukkan serangga dan binatang pengganggu lainnya Pemantauan kinerja pihak ketiga dalam pengendalian pest control Evaluasi tingkat populasi serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya Evaluasi kinerja pest control pihak ketiga Pemantauan kebersihan dan persyaratan ruang Gizi Pemantauan tatalaksana pengelolaan makan di unit gizi (petugas, pengadaan bahan makanan, tempat penyimpanan, dan pengolahan makanan) Melakukan pemeriksaan angka kuman ruangan 1 x 6 sebulan Melakukan pemeriksaan udara 1 x 6 bulan Melakukan uji Swab Alat, lantai, dinding, makanan, dan linen

Membuat laporan hasil uji

Monitoring dan evaluasi

Mengkordinasikan dengan pelayanan dan penunjang medic Mengkordinasikan dengan PPI RSK Bedah Ropanasuri Padang Koordinasi bulanan dengan pihak terkait seperti PPI, IPS dan Kabag PSDM RSK Bedah Ropanasuri Padang Koordinasi harian dan mingguan dengan cleaning service Pelaporan Sanitasi RSK Bedah Ropanasuri 1 x 3 bulan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota Pembuatan laporan UKL/UPL ke BAPEDALDA kota Padang setiap 6 bulan

IV. Alokasi Sumber Daya Dalam menunjang pelaksanaan program Kesling RSK Bedah Ropanasuri, perlu di dukung oleh sumber daya dan dana seperti tenaga, biaya dan sarana prasarana penunjang yang dimiliki dan pelaksanaan Program Kesling disesuaikan dengan anggaran RSK Bedah Ropanasuri. V. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Program Kesling Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan program Kesling adalah : 1) Perencanaan dilaksanakan di berbagai unit kerja di dalam rumah sakit setelah dilakukannya inspeksi serta survey di berbagai unit serta hal yang masuk ke dalam program kerja kesling. 2) Menyusun jadwal pelaksanaan program kerja kesling 3) Menyusun criteria keberhasilan kegiatan program kesling 4) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program kesling 5) Monitoring dan evaluasi yang dimaksud sasaran dalam presentase, pencapaiannya dari jumlah semua inspeksi yang dilakukan di rumah sakit. VI. Pelaporan 1. Tenaga Sanitarian membuat laporan internal setiap selesai melaksanakan kegiatan dan laporan diserahkan kepada Direktur Utama Rumah Sakit setelah di ketahui oleh Kabag PSDM dan PPI Rs. PMC

2. Tenaga Sanitarian membuat laporan triwulan setiap 1 kali 3 Bulan setelah selesai melaksanakan kegiatan dan mengumpulkan dokumen pemeriksaan serta inspeksi sanitasi rumah sakit yang telah dilakukan selama 3 bulan, laporan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota yang disetujui oleh Direktur Utama Rumah Sakit dan di ketahui oleh Kabag PSDM dan PPI Rs. PMCRopanasuri Padang. 3. Tenaga Sanitarian membuat laporan Semester setiap 1 kali 6 Bulan setelah selesai melaksanakan kegiatan dan mengumpulkan dokumen pemeriksaan serta inspeksi sanitasi rumah sakit yang telah dilakukan selama 6 bulan, laporan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup yang disetujui oleh Direktur Utama Rumah Sakit dan di ketahui oleh Kabag PSDM dan PPI Rs. PMCRopanasuri Padang. VII. Penutup Hal-hal yang belum di muat dalam program ini akan di sesuaikan dengan mengacu kepada waktu / peluang penyelenggara pendidikan dan pelatihan serta berbagai temuan yang ada dan terjadi setelahnya.

Lampiran 1 : Jadwal Inspeksi Rumah Sakit Harian JADWAL INSPEKSI SANITASI RUMAH SAKIT RS PEKANBARU MEDICAL CENTER BULAN : No

Nama

Ket 1

1 2 3

4 5 6 7 8 9 10

2

3

4

5

6

7

8

9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

1 6

1 7

1 8

1 9

2 0

2 1

2 2

Cek Flow Meter In dan Out Cek pH Limbah di Outlet Control dengan Blanko Ceklis  Laundry  Gizi/Dapur  Ruangan  OK Control Limbah Rontgen Control nyamuk ke seluruh ruangan Pemeliharaan taman Pembersihan lemak dapur Monitoring selokan dan saluran pipa Inspeksi sanitasi air Rapat Internal CS

2 3

2 4

2 5

2 6

2 7

2 8

2 9

3 0

3 1 1 x sehari

1 x 3 hari

1x seminggu

Menyetujui

Disusun Oleh

Kabag PSDM

Sanitarian

Lampiran 2 : Cheklist Kebersihan OK Jadwal Kebersihan Harian Unit : Bulan : Tanggal No

OK I P S P S P S P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Lampu Mesin Anestesi Dinding Lantai Suction Tong sampah Tempat Baju Gudang OK Sandal Ruangan steril Alat Tempat cuci alat Air purifer Lampu rontgen Panel Mesin Cauter Tonggak Infus Kursi Meja Instrumen Meja Mayo Meja Anestesi Pintu OK Scrub station

Petugas P.J

S P S P

S P

S

Jadwal Kebersihan Harian Unit : Bulan : Tanggal No

OK II P S

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Lampu Mesin Anestesi Dinding Lantai Suction Tong sampah Tempat Baju Gudang OK Sandal Ruangan steril Alat Tempat cuci alat Air purifer Lampu rontgen Panel Mesin Cauter Tonggak Infus Kursi Meja Instrumen Meja Mayo Meja Anestesi Pintu OK Scrub station Alat TUR

Petugas P.J

P S P

S

P S

P S P S P S

Jadwal Kebersihan Harian Unit : Bulan : Tanggal No

Ruangan P S P S P S P S P S

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gudang Sandal WC Ruang Dokter Ruang Perawat Lorong Transferoom T. Cuci alat Kaca + Ventilasi Spool hoek APAR Ruang Apotik Tong Sampah Petugas P.J

P S P S

Jadwal Kebersihan Harian Unit : Bulan : Tanggal No

PACU P S P S

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dinding Lantai Tong Sampah Dinding penurunan PACU Monitor PACU T. cuci tangan WC Gudang Counter Bed Pasien

Petugas P.J

P S

P S P S P

S P S

JADWAL KEBERSIHAN Bulan : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

OK I Lampu Mesin Anestesi Dinding Lantai Suction Tong sampah Tempat Baju Gudang OK Sandal Ruangan steril Alat Tempat cuci alat Air purifer Lampu rontgen Panel Mesin Cauter Tonggak Infus Kursi Meja Instrumen Meja Mayo Meja Anestesi Pintu OK Scrub station

Minggu I

Ket

Minggu II

Ket

Minggu III

Ket

Minggu IV

Ket

JADWAL KEBERSIHAN MINGGUAN Bulan : No OK II 1 Lampu 2 Mesin Anestesi 3 Dinding 4 Lantai 5 Suction 6 Tong sampah 7 Tempat Baju 8 Gudang OK 9 Sandal Ruangan steril 10 Alat 11 Tempat cuci alat 12 Air purifer 13 Lampu rontgen 14 Panel 15 Mesin Cauter 16 Tonggak Infus 17 Kursi 18 Meja Instrumen 19 Meja Mayo 20 Meja Anestesi 21 Pintu OK 22 Scrub station 23 Alat TUR

Minggu I

Ket

Minggu II

Ket

Minggu III

Ket

Minggu IV

Ket

Lampiran 3 : Cheklist Kebersihan Ruangan FORMAT KEBERSIHAN LINGKUNGAN HARIAN Nama Ruangan Lantai Tanggal Jam No

: : : : Kegiatan

1

Lantai

2

Dinding

3

Langit- langit

4

Pintu

5

Kaca Jendela

6

Bau

7

8

Furniture  Meja Makan  Dispenser  Lemari Pakaian  exhaust  Hand Reil Toilet/ kamar mandi dalam

9

Kamar Mandi Luar

10

Tempat Sampah

11

Halaman/ taman

12

APAR

13

TPS B3 dan TPS Umum

14

Wastafel

15

Mushola

16

Bed Pasien (jika kosong) TOTAL NILAI

Keterangan : Total Nilai Sempurna 20 x 5 = 100  Bersih  Kurang Bersih

= >80 = <79

Ya

Tidak

Nilai

Ket

FORMAT KEBERSIHAN LINGKUNGAN MINGGUAN Nama Ruangan Lantai Tanggal Jam No

: : : : Kegiatan

1

Kipas Angin

2

Bis Ventilasi Pintu

3

Bis dinding Ramp

4

Selokan

5

Kursi Ruang Tunggu

6

Radiologi

7

Laboratorium

8

Gorden

9

Gudang

10

Ruang Peracikan Obat

Ya

Tidak

Nilai

TOTAL NILAI Keterangan : 1. Radiologi dan Ruang Peracikan Obat di bersihkan setiap hari sabtu 2. Laboratorium di bersihkan setiap hari minggu 3. Nilai  Total Nilai Sempurna 10 x 10 = 100  Bersih = > 80  Kurang Bersih` = < 79

Ket

FORMAT KEBERSIHAN LINGKUNGAN BULANAN Nama Ruangan Lantai Tanggal Jam No

: : : : Kegiatan

1

Tempat Penampungan Air Bersih

2

Karpet Mushola TOTAL NILAI

Ya

Tidak

Nilai

Ket

Lampiran 4 : Cheklist Pengelolaan Linen CHEAKLIST PENGELOLAAN LINEN DI

N

ITEM

O

YA

1

Tersediannya kran air bersih

2

Tersediannya air panas

3

Tersediannya desinfektan

4

Tersediannya mesin cuci yang dapat mencuci jenis- jenis linen yang berbeda

5

Peralatan cuci dipasang permanen

6

Tersedianya ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksius

7

Tersedianya ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen non infeksius

8

Saluran air limbah a. Tertutup b. Terbuka

9

Saluran air limbah dilengkapi dengan pengolahan awal ( pre- treatment )

10

Bagian ruangan laundry : a. Ruangan linen kotor b. Ruangan linen bersih c. Ruangan

untuk

perlengkapan

kebersihan d. Ruangan perlengkapan cuci e. Ruangan kereta linen f. Kamar mandi g. Ruangan peniris / pengering 11

Mempunyai loundry tersendiri

TIDAK

KETERANGAN

12

Perlakuan terhapat linen 1. Pengumpulan a. Dilakukan

pemilahan

linen

infeksius dan non infeksius. b. Tersediannya kantong plastic yang disesuaikan dengan jenis linen c. Menghitung dan mencatat linen di ruangan

2. Penerimaan a. Mencatat linen yang diterima b. Mencatat linen yang terpisah antara linen infeksius dan non infeksius c. Linen

dipilih

berdasarkan

tingkat kekotorannya.

3. Pencucian a. Menimbang berat linen b. Berat linen disesuaikan dengan kapasitas

mesin

cuci,

didasarkan

pada

desinfektan c. Pencucian

tingkat kekotorannya

4. Pengeringan 5. Penyetrikan 6. Penyimpanan a. Dipisahkan sesuai jenis b. Linen

yang

diletakkan bawah

baru dilemari

diterima bagian

c. Pintu lemari selalu tertutup

7. Distribusi dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari petugas penerima. 8. Pengangkutan a. Kantong yang

pembungkus kotor

linen

dan

bersih

dibedakan. b. Kereta dorong linen bersih dan kotor dibedakan c. Kereta dorong dicuci dengan desinfektan

setelah

pengangkutan linen kotor. d. Linen bersih dan linen kotor tidak

diangkut

secara

bersamaan. e. Linen bersih diangkut dengan warna yang berbeda. f. Ada

mobil

khusus

pengangkutan linen. 13

Petugas a. Ada pakaian kerja khusus b. Alat pelindung diri -

Masker

-

Sarung tangan

-

Sepatu boot

c. Pemeriksaan

kesehatan

secara

berkala d. Imunisasi hepatitis B

PERSYARATAN 1.

A. Suhu air panas untuk pencucian 70

C dalam waktu 25 menit B. Suhu air panas untuk pencucian 95 C dalam waktu 10 menit 2

Deterjen ramah lingkungan

3

Tidak mengadung 6 x 103 spora spesies

Lampiran 5 : SIT Air Bersih dan Air Limbah SIT (Sanitary Item Table) Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

PENYEHATAN AIR (Jumlah Bobot 16) VARIABEL NO

UPAYA

BOBOT

KOMPONEN YANG DINILAI

NILAI SKOR

KESLING 1

KUANTITAS

8

a) Tersedia air bersih > 500 lt/tt/hr dan

70

tersedia air minum sesuai kebutuhan b) Air minum tersedia pada setiap tempat

30

kegiatan 2

3

KUALITAS

SARANA

5

a) Bakteriologis

80

b) Kimia

15

c) Fisik

5

a) Sumber PDAM, Air tanah diolah

50

b) Distribusi tidak bocor

30

c) Penampungan tertutup

20

PENGELOLAAN LIMBAH (Jumlah Bobot 16) 1

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT

10

a) Pemusnahan limbah padat infeksius, sitotoksis,

dan

farmasi

25

dengan

insinerator (suhu >10000C) atau khusus untuk

sampah

infeksius

dapat

disterilkan dengan auto clave atau radiasi mikrowave sebelum dibuang ke Lanfill b) Bagi yang tidak punya insinerator ada

20

MoU antara RS dan pihak yang melakukan pemusnahan limbah medis c) Tempat limbah padat kuat, tahan karat, kedap air, dengan penutup, dan kantong plastik, dengan warna, dan lambang

20

sesuai pedoman. Minimal 1 (satu) buah setiap radius 20 pada ruang tunggu/ terbuka d) Tempat

pengumpulan

dan

15

penampungan limbah sementara segera didisinfeksi setelah dikosongkan

2

PENGELOLAAN

4

LIMBAH CAIR

e) Diangkut ke TPS 3 kali/hari

5

a) Dilakukan pengolahan melalui Instalasi

80

Pengolahan Limbah b) Disalurkan melalui saluran tertutup,

20

kedap air, dan lancar 3

Kualitas effluent

2

Memenuhi persyaratan Kepmen LH

yang dibuang ke

nomor 58 tahun 1995 atau Perda

dalam lingkungan

setempat

100

Lampiran 6 : Cheklist Bangunan TABEL PENGAMATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI RS. NO I

Pertanyaan Penyehatan Ruang Bangunan Dan Halaman Rumah Sakit. 1. Lingkungan Bangunan Rumah Sakit a. Lingkungan sakit

bangunan

mempunyai

batas

rumah yang

jelas. b. Lingkungan

bangunan

rumah

sakit mempunyai pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk dengan bebas. c. Luas

lahan

bangunan

dan

halaman harus sesuai dengan luas lahan keseluruhan. d. Tersedia

tempat

parkir

yang

memadai dan dilengkapi dengan rambu parkir. e. Lingkungan

bangunan

rumah

sakit bebas dari banjir. f. Jika berlokasi di daerah banjir, disediakan

fasilitas/

teknologi

untuk mengatasinya. g. Lingkungan

rumah

sakit

merupakan kawasan bebas rokok. h. Lingkungan sakit

bangunan

dilengkapi

rumah

penerangan

dengan intensitas cahaya yang cukup. i. Lingkungan rumah sakit tidak

YA

TIDAK

KET

berdebu. j. Lingkungan rumah sakit tidak becek,

atau

tidak

terdapat

genangan air. k. Lingkungan rumah sakit dibuat landai menuju ke saluran terbuka atau tertutup. l. Lingkungan rumah sakit tersedia lubang penerima air masuk dan disesuaikan dengan luas halaman. m. Lingkungan rumah sakit saluran air limbah domestik dan limbah medis tertutup dan terpisah. n. Masingrumah

masing sakit

langsung

lingkungan dihubungkan

dengan

instalasi

pengolahan limbah. o. Di

tempat

parkir

yang

menghasilkan sampah disediakan tempat sampah. p. Di halaman rumah sakit yang menghasilkan sampah disediakan tempat sampah. q. Di

ruang

tunggu

disediakan

tempat sampah. r. Lingkungan,

ruang,

bangunan rumah sakit

dan selalu

dalam keadaan bersih. s. Lingkungan,

ruang,

dan

bangunan rumah sakit tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan kesehatan, sehingga

tidak

memungkinkan

sebagai

bersarang

dan

tempat

berkembang biaknya serangga, binatang pengerat, dan binatang pengganggu lainnya. 2. Konstruksi Bangunan Rumah Sakit a. Lantai 1) Lantai terbuat dari bahan yang

kuat,

kedap

air,

permukaan rata, tidak licin, warna terang, dan mudah dibersihkan. 2) Lantai yang selalu kontak dengan

air

mempunyai

kemiringan yang cukup ke arah saluran pembuangan air limbah. 3) Pertemuan dinding

lantai

berbentuk

dengan konus/

lengkung. b. Dinding 1) Permukaan dinding kuat, rata, berwarna

terang

dan

menggunakan cat yang tidak luntur. 2) Permukaan

dinding

menggunakan

tidak catyang

mengandung logam berat. c. Ventilasi 1) Ventilasi alamiah rumah sakit dapat menjamin aliran udara di

dalam

dengan baik.

kamar

/ruang

2) Luas ventilasi alamiah rumah sakit minimum 15 % dari luas lantai. 3) Bila ventilasi alamiah tidak dapat

menjamin

adanya

pergantian udara dengan baik, kamar atau ruang dilengkapi dengan penghawaan buatan/ mekanis. 4) Penggunaan

ventilasi

buatan/mekanis

disesuaikan

dengan peruntukkan ruangan. d. Atap 1) Atap kuat. 2) Atap tidak bocor. 3) Atap tidak menjadi tempat perindukan serangga, tikus, dan

binatang

pengganggu

lainnya. 4) Atap yang lebih tinggi dari 10 meter dilengkapi penangkal petir. e. Langit-langit 1) Langit-langit kuat. 2) Langit-

langit

berwarna

terang,

dan

mudah

dibersihkan. 3) Langit-langit minimal

2,70

tingginya meter

dari

lantai. 4) Kerangka langit-langit kuat. 5) Langit- langit terbuat dari kayu.

6) Langit- langit anti rayap. f. Konstruksi Balkon,

beranda,

dan

talang

sedemikian sehingga tidak terjadi genangan air yang dapat menjadi tempat

perindukan

nyamuk

Aedes. g. Pintu 1) Pintu kuat. 2) Pintu cukup tinggi. 3) Pintu cukup lebar, dan dapat mencegah

masuknya

serangga, tikus, dan binatang pengganggu. h. Jaringan Instalasi 1) Pemasangan jaringan instalasi air

minummemenuhi

persyaratan

teknis

kesehatanagar

aman

digunakan

untuk

tujuan

pelayanan kesehatan. 4) Pemasangan jaringan instalasi air

bersih

memenuhi

persyaratan teknis kesehatan agar aman digunakan untuk tujuan pelayanan kesehatan. 2) Pemasangan jaringan instalasi air

limbah

memenuhi

persyaratan

teknis

kesehatanagar

aman

digunakan

untuk

tujuan

pelayanan kesehatan. 3) Pemasangan jaringan instalasi

gas

listrik

memenuhi

persyaratan

teknis

kesehatanagar

aman

digunakan

untuk

tujuan

pelayanan kesehatan. 4) Sistem

pengawasan

dan

sarana telekomunikasimemenuhi persyaratan teknis kesehatan agar aman digunakan untuk tujuan pelayanan kesehatan agar aman digunakan untuk tujuan pelayanan kesehatan. 5) Pemasangan pipa air minum tidak bersilangan dengan pipa air

limbah

dan

bertekanan

tidak negatif

untukmenghindari pencemaran air minum. i. Lalu Lintas Antar Ruangan 1) Pembagian ruangan dan lalu lintas antar ruangan didisain sedemikian

rupa

dan

dilengkapi dengan petunjuk letak ruangan. 2) Penggunaan

tangga

atau

elevator dan lift dilengkapi dengan sarana pencegahan kecelakaan

seperti

alarm

suara. 3) Penggunaan

tangga

atau

elevator dan lift dilengkapi denganpetunjuk penggunaan

yang mudah dipahami oleh pemakainya. 4) Lift untuk 4 (empat) lantai dilengkapi

ARD(Automatic

Rexserve Divide) yaitu alat yang dapat mencari lantai terdekat bila listrik mati. 5) Dilengkapi

dengan

pintu

darurat yang dapat dijangkau dengan mudah bila terjadi kebakaran

atau

kejadian

darurat dan dilengkapi ram untuk brankar. j. Fasilitas Pemadam Kebakaran Bangunan rumah sakit dilengkapi dengan

fasilitas

kebakaran

pemadam

sesuai

dengan

ketentuan yang berlaku. 3. Ruang Bangunan a) Zona dengan Risiko Rendah Meliputi

:ruang

administrasi,

ruang

komputer,

ruang

pertemuan, ruang perpustakaan, ruang

resepsionis,dan

ruang

pendidikan/pelatihan. 1) Permukaan

dinding

rata

danberawarna terang. 2) Lantai terbuat dari bahan yang

kuat,

mudah

dibersihkan, kedap air, dan berwarna terang. 3) Pertemuan lantaidengan

antara dinding

berbentuk konus. 4) Langit-langit

terbuat

dari

bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna terang, mudah dibersihkan. 5) Langit- langit kerangkanya harus kuat. 6) Langit- langit tinggi minimal 2,70 meter dari lantai. 7) Lebar pintu minimal 1,20 meter. 8) Tinggi pintu minimal 2,10 meter. 9) Ambang

bawah

jendela

minimal

1,00

meter

darilantai. 10) Ventilasi aliran

dapat udara

menjamin di

dalam

kamar/ruang dengan baik, bila ventilasi alamiah tidak menjaminadanya pergantian udara dengan baik, harus dilengkapi

dengan

penghawaan

mekanis

(exhauster). 11) Semua

stop

saklar ketinggian

kontak

dipasang minimal

dan pada 1,40

meter dari lantai. b) Zona dengan Risiko Sedang Meliputi : ruang rawat inap bukan penyakit menular, rawat jalan, ruang ganti pakaian, dan

ruang tunggupasien. Persyaratan bangunan pada zona dengan risiko

sedang

sama

dengan

persyaratan pada zona risiko rendah. c) Zona dengan Risiko Tinggi Meliputi : ruang isolasi, ruang perawatan intensif, laboratorium, ruang

penginderaan

medis

(medicalimaging), ruang bedah mayat

(autopsy),

dan

ruang

jenazah dengan ketentuan : 1) Dinding permukaan rata dan berwarna terang. a) Dinding

ruang

laboratorium dibuat dari porselin

atau

keramik

setinggi 1,50 meter dari lantai dan sisanya dicat warna terang. b) Dinding

ruang

penginderaan

medis

berwarna gelap, dengan ketentuan

dinding

disesuaikan

dengan

pancaransinar

yang

dihasilkan dari peralatan yang dipasang di ruangan tersebut. c) Tembok pembatas antara ruang

Sinar

Xdengan

kamar gelap dilengkapi dengan transfer cassette.

2) Lantai terbuat dari bahan yang

kuat,

dibersihkan,

mudah kedap

air,

berwarna terang. 3) Pertemuan

antara

lantaidengan

dinding

berbentuk konus. 4) Langit-langit

terbuat

dari

bahan mutipleks atu bahan yang kuat, warna terang, mudah dibersihkan. 5) Kerangka kuat. 6) Tinggi minimal langit- langit 2,70 meter dari lantai. 7) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang bawah jendela minimal 1,00 meter darilantai. 8) Semua

stop

saklar

kontak

dipasang

ketinggian

dan pada

minimal

1,40

meter dari lantai. d) Zona dengan Risiko Sangat Tinggi Meliputi : ruang operasi, ruang bedah mulut, ruang perawatan gigi, ruang gawat darurat, ruang bersalin,dan

ruang

patologi

dengan ketentuan 1) Dinding terbuat dari bahan porslin atau vinyl setinggi langit-langit

9) Dicat dengan cat tembok yang tidak luntur danaman, berwarna terang. 10) Langit-langit

terbuat

dari

bahan yang kuat dan aman. 2) Tinggi minimal 2,70 meter dari lantai. 3) Lebar pintu minimal 1,20 meter 4) Tinggi pintu minimal 2,10 m. 5) Semua pintu kamar selalu dalam keadaan tertutup. 6) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan berwarna terang. 7) Khusus

ruang

operasi,

disediakan

gelagar

(gantungan)

lampu

bedah

dengan profil baja double INP

20

yang

dipasang

sebelum pemasangan langitlangit

8) Tersedia

rak

dan

lemari

untuk menyimpan reagensia siap pakai 9) Ventilasi atau pengawasan sebaiknya

digunakan

AC

tersendiri yang dilengkapi filter bakteri, untuk setiap ruang operasiyang terpisah

dengan ruang lainnya. 10) Pemasangan AC minimal 2 meter dari lantai 11) Aliran udara bersih yang masuk

kedalam

kamar

operasi berasal dari atas ke bawah. 12) Khusus untuk ruang bedah ortopedi atau transplantasi organ

harusmenggunakan

pengaturan

udara

UCA

(Ultra Clean Air) System 13) Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu harus dibuat ruang antara. 14) Hubungan

dengan

ruang

scrub–up untuk melihat ke dalam ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati. 15) Hubungan keruang steril dari bagian

cleaning

cukup

dengan sebuah loket yang dapat dibuka dan ditutup. 16) Pemasangan secara

gas

sentral

media

diusahakan

melalui bawah lantai atau di atas langit-langit. 17) Dilengkapi dengan sarana pengumpulan limbah medis. 4. Kualitas Udara Ruang a. Tidak berbau ( terutana bebas dariH2S dan Amoniak )

b. Kadar debu (particulate matter) berdiameter micron

kurang

dari

dengan

10

rata-rata

pengukuran 8 jam atau 24 jam tidakmelebihi 150 μg/m3, dan tidak mengandung debu asbes. 5. Pengawasan Persyaratan

penghawaan

untuk

masing-masing ruang atau unit a. Ruang-ruang

tertentu

seperti

ruang operasi, perawatan bayi, laboratorium, perlu mendapat perhatian yang khusus karena sifat pekerjaan yang terjadi di ruang-ruang tersebut. b. Ventilasi ruang operasi dijaga pada

tekanan

lebih

positif

sedikit ( minimum 0,10 mbar ) dibandingkan ruang-ruang lain di rumah sakit. c. Ruangan

yang

menggunakan

tidak

AC,

sistem

sirkulasi udara segar dalam ruangan harus cukup 1. Pemeliharaan Ruang Bangunan a. Kegiatan

pembersihan

ruangminimal dilakukan pagi dan sore hari. b. Pembersihan perawatan

lantai pasien

di

ruang

dilakukan

setelah

pembenahan/merapi-kan

tempat

tidur

pasien,

jam

makan,jam

kunjungan

dokter,

kunjungan keluarga, dan sewaktuwaktu bilamana diperlukan. c. Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu dihindari. d. Menggunakan cara pembersihan dengan perlengkapan pembersih (pel) yang memenuhi syarat dan bahan antiseptic yang tepat. e. Pada masing-masing ruang supaya disediakan

perlengkapan

pel

tersendiri. f. Pembersihan dinding dilakukan secara periodik minimal 2 (dua) kali setahun dan di cat ulang apabila sudah kotor atau catsudah pudar. 18) g. Setiap percikan ludah, darah atau eksudat luka pada dinding segera dibersihkan dengan menggunakan antiseptik. 2. Pencahayaan a. Lingkungan rumah sakit, baik dalam maupun luar ruangan mendapat

cahaya

dengan

intensitas

yang

cukup

berdasarkan fungsinya. b. Semua ruang yang digunakan baik untuk

untuk

bekerja

ataupun

menyimpan

barang/peralatan perlu diberikan

penerangan. c. Ruang pasien/bangsal disediakan penerangan

umum

dan

penerangan untuk malam hari d. Disediakan saklar dekat pintu masuk,

sekitar

individu

ditempatkan pada titik yang mudah

dijangkau

dan

tidak

menimbulkan berisik. 3. Penghawaan

(Ventilasi)

dan

Pengaturan Udara a. Penghawaan atau ventilasi di rumah sakit mendapat perhatian yang khusus. b. Bila

menggunakan

pendingin,

dipelihara

dan

sesuai

buku

dioperasikan petunjuk

sistem

sehingga

dapat

menghasilkan suhu, aliran udara, dan kelembaban nyaman bagi pasien dan karyawan. c. Untuk

rumah

sakit

yang

menggunakan pengatur udara (AC)

sentral

diperhatikan

cooling tower-nya agar tidak menjadi

perindukan

bakteri

legionella d. Untuk AHU (Air Handling Unit) filter udara dibersihkan dari debu dan bakteri atau jamur. e. Suplai

udara

dan

hendaknya digerakkan mekanis

exhaust secara

f. Exhaustfan

hendaknya

diletakkan pada ujung system ventilasi. g. Ruangan dengan volume 100 m3 sekurang-kurangnya 1 (satu) fan dengan diameter 50 cm dengan debit udara 0,5 m3/detik, dan frekuensi pergantian udara per jam adalah 2 (dua) sampai dengan 12 kali. h. Pengambilan supply udara dari luar,

kecuali

unit

individual,

ruang

hendaknya

diletakkan

sejauh

mungkin,

minimal

7,50

meter

dari

exhauster

atau

perlengkapan

pembakaran. i. Tinggi intake minimal 0,9 meter dari atap. j. Sistem

dibuat

keseimbangan

tekanan. k. Suplai sensitif,

udara

untuk

ruang

daerah operasi,

perawatan bayi, diambil dekat langit-langit dan exhaust dekat lantai, l. Disediakan 2 (dua) buah exhaust fan dan diletakkan minimal 7,50 cm dari lantai. m. Suplai udara di atas lantai. n. Suplai

udara

koridor

atau

buangan exhaust fan dari tiap ruang tidak digunakan sebagai

suplai udara kecuali untuk suplai udara ke WC, toilet, gudang. o. Ventilasi ruang-ruang sensitif hendaknya

dilenglengkapi

dengan saringan 2 beds. p. Saringan I dipasang di bagian penerimaan

udara

dari

luar

dengan efisiensi 30 % q. Saringan

II

dipasang

90

mempelajari

(filter

bakteri)

%.

Untuk

sistem

ventilasi

sentral dalam gedung hendaknya mempelajari khusus central air conditioning system. r. Penghawaan ventilasi

alamiah,

lubang

diupayakan

sistem

silang (cross ventilation) dan dijaga agar aliran udara tidak terhalang. s. Penghawaan

ruang

operasi

dijaga agar tekanannya lebih tinggi dibandingkan ruang-ruang lain

dan

menggunakan

cara

mekanis (air conditioner) t. Penghawaan mekanis

dengan

menggunakan exhaust fan atau air conditioner dipasang pada ketinggian minimum 2,00 meter di atas lantai atau minimum 0,20 meter dari langit-langit. u. Untuk mengurangi kadar kuman dalam udara ruang (indoor) 1 (satu)

kali

sebulan

harus

disinfeksi

dengan

menggunakanaerosol (resorcinol, trietylin glikol), atau disaring

dengan

elektron

presipitator atau menggunakan penyinaran ultra violet. v. Pemantauan kualitas udara ruang minimum 2 (dua) kali setahun dilakukan pengambilan sampel dan

pemeriksaan

parameterkualitas udara (kuman, debu, dan gas). 4. Kebisingan a. Pengaturan

dan

tata

letak

ruangan harus sedemikian rupa sehingga kamar dan ruangan yang

memerlukan

tenang

suasana

terhindar

dari

kebisingan b. Sumber-sumber

bising

yang

berasal dari rumah sakit dan sekitarnya

agar

diupayakan

untuk dikendalikan antara lain dengancara : 1) Pada sumber bising di rumah

sakit

peredaman,

penyekatan,

pemindahan,

pemeliharaan

mesin-mesin

yang menjadi sumber bising 2) Pada sumber bising dari luar rumah

sakit

:

penyekatan/penyerapan bising dengan

penanaman

pohon

(freen

belt),

meninggikan

dan

meninggikan

tembok,

tanah (bukit buatan) 5. Fasilitas Sanitasi a) Fasilitas

Penyediaan

Air

Minum dan Air Bersih 1. Harus tersedia air minum sesuai dengan kebutuhan. 2. Tersedia air bersih minimum 500 lt/tempat tidur/hari 3. Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan

yang

membutuhkan

secara

berkesinambungan. 4. Distribusi air minum dan air bersih

disetiap

ruangan/kamar

harus

menggunakan perpipaan

jaringan

yang mengalir

dengantekanan positif. 5. Persyaratan penyehatan air termasuk kualitas air minum dan

kualitas

air

bersih

sebagaimana

tercantum

dalam

IIItentang

Bagian

Penyehatan Air. b) Fasilitas Toilet dan Kamar Mandi 1. Harus tersedia dan selalu terpelihara

serta

dalam

keadaan bersih. 2. Lantai terbuat dari bahan

yang kuat, kedap air, tidak licin, berwarna terang, dan mudah dibersihkan. 3. Pada setiap unit ruangan harus

tersedia

toilet

(jamban,

peturasan

tempat

cuci

tersendiri.

dan

tangan) Khususnya

untukunit rawat inap dan kamar

karyawan

harus

tersedia kamar mandi. 4. Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan penahan bau (water seal). 5. Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung

dengan

dapur,

kamar operasi, dan ruang khusus lainnya. 6. Lubang penghawaan harus berhubungan

langsung

dengan udara luar. 7. Toilet dan kamar mandi harus terpisah antara pria dan wanit, unit rawat inap dan karyawan, karyawan dan toiletpengunjung. 8. Toilet pengunjung harus terletak di

tempat

yang

mudah dijangkau dan ada petunjuk arah, dan toilet untuk

pengunjungdengan

perbandingan 1 (satu) toilet untuk 1 – 20 pengunjung wanita, 1 (satu) toilet untuk 1 – 30 pengunjung pria. 9. Harus dilengkapi dengan slogan

atau

untuk

peringatan memelihara

kebersihan. 10.

Tidak

terdapat

tempat

penampungan

atau

genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk. c) Fasilitas Toilet dan Kamar Mandi Persyaratan

pembuangan

sampah

medis

(padat

dan

domestik), limbah cair dan gas.

:

Lampiran 7 : Log Book Limbah Medis dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Log Book RS Bulan _______ Tahun 2017

No

Jenis limbah

Tgl masuk limbah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Sumber limbah

Jumlah Maks Jumlah Tujuan limbah penyimpanan Tanggal keluar penyerahan B3 limbah masuk s/d tanggal : keluar B3 limbah B3 limbah ( Kg ) (t=0+90 hr B3 (Kg) (180 hr)

PT BIUTEKNIKA

Total

Bukti No.

Sisa LB3 yang ada dokumen di TPS (kg)

Lampiran 8 NERACA PENGELOLAAN LIMBAH B3 RS. TAHUN ______

No. 1 2 3 4 5

Jenis Limbah

Sumber

Sampah medis Lampu TL Oli bekas Limbah rongent Baterai bekas konversi 1 ton =1000 lt/1000kg

Satuan

Bulan

TOTAL MASUK

TOTAL KELUAR

SISA

Keterangan

ton

TPS LB3

ton

TPS LB3

ton

TPS LB3

ton

TPS LB3

ton

TPS LB3

Lampiran 9 : Rekap pengukuran pH triwulan Rekap PH Harian Bulan _________ tahun ________

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Tanggal

pH

Tanggal

pH

Tanggal

pH

Lampiran 10 : Rekap pencatatan Debit Harian Outlet IPAL triwulan Rekap Debit Harian outlet IPAL Bulan ______________ Tanggal

debit

Satuan

m3

Tanggal

debit

Satuan

m3

Tanggal

debit

Satuan

m3

Related Documents


More Documents from "Yuswar Teckong"

Ranti.docx
April 2020 46
Log Book B3.xlsx
December 2019 64
Elektromedik (repaired).docx
December 2019 45
Logbook.xlsx
December 2019 49