PROGRAM KERJA UNIT PENYEHATAN LINGKUNGAN
I.
PENDAHULUAN Rumah sakit adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (Depkes RI, 2004). Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Dalam pelaksanaannya rumah sakit harus memiliki lingkungan yang sehat dan bebas dari segala factor yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan kesehatan baik untuk pasien, pengunjung maupun pegawai. Lingkungan yang sehat dan nyaman merupakan syarat utama bagi sebuah institusi kesehatan, karena dengan lingkungan yang sehat akan tercipta lingkungan yang dapat menunjang pemulihan bagi pasien dan meningkatkan kinerja pegawai sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Dengan demikian akan meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Kesehatan lingkungan Rumah Sakit diartikan sebagai upaya penyehatan dan pengawasan lingkungan rumah sakit yang mungkin berisiko menimbulkan penyakit dan atau gangguan kesehatan bagi masyarakat sehingga teciptanya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tinggi nya (Depkes RI, 2009). Upaya kesehatan lingkungan Rumah Sakit meliputi kegiatan-kegiatan yang kompleks sehingga memerlukan penanganan secara lintas program dan lintas sector serta berdimensi multi disiplin, untuk itu diperlukan tenaga dan prasarana yang memadai dalam pengawasan kesehatan lingkungan Rumah Sakit (Depkes RI, 2004) Pelayanan sanitasi lingkungan merupakan salah satu indicator kualitas pelayanan Rumah Sakit. Mutu pelayanan dari sanitasi lingkungan harus menjadi bagian dari pengendalian mutu pelayanan Rumah Sakit dan harus dievaluasi secara periodic terhadap konsep, kebutuhan, proses dan hasil yang diharapkan demi menunjang peningkatan mutu pelayanan, kegiatan pengendalian mutu pelayanan sanitasi penyehatan lingkungan mencakup perencanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Dalam mengelola sanitasi penyehatan lingkungan, petunjuk tekhnis dan tata cara pelaksanaan unit penyehatan lingkungan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Linkungan Rumah Sakit.
I.
II.
Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Umum Terselenggaranya upaya penyehatan lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman bagi karyawan, pasien, keluarga pasien dan pengunjung di RSK Bedah Ropanasuri Padang 2. Tujuan Khusus a) Menyediakan SDM penyehatan lingkungan dan petugas terkait yang professional b) Pelaksana system yang sesuai standar, efektif dan efesien c) Pengelolaan sanitasi dan penyehatan lingkungan di dalam dan disekitar Rumah sakit yang baik dan aman d) Meminimalkan angka infeksi di Rumah Sakit e) Monitoring dan evaluasi program penyehatan lingkungan. 3. Sasaran a) Pegawai dan semua unit b) Pasien c) Pengunjung rumah sakit d) Masyarakat sekitar
RENCANA KEGIATAN Kegiatan Pokok Penyusunan Indikator Mutu Unit kerja kesehatan lingkungan adalah Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, yang merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelyanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. Dalam Penyusunan Indikator Mutu unit kerja mengacu pada Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan kesehatan lingkungan di Rumah Sakit. Kegiatan pokok di Instalasi Kesehatan lingkungan Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center yaitu : 1. Menyediakan SDM penyehatan lingkungan dan petugas terkait yang profesional. a. Mengikuti pelatihan yang diselenggarakan instansi terkait b. Studi banding ke penyedia layanan kesehatan lain c. Pelatihan tekhnis intern kepada Petugas cleaning service, petugas pengelola sampah, petugas IPAL. 2. Pelaksanaan system yang sesuai standar, efektif dan efesien a. Rekap / mendata kebutuhan sarana dan prasarana b. Pengajuan ke bagian logistic c. Pengadaan dan penempatan sarana dan prasarana d. Pengadaan blangko checklist pemantauan ruang e. Pembuatan SPO pendukung dan penunjang kerja 3. Pengelolaan sanitasi dan penyehatan lingkungan di dalam dan di sekitar Rumah Sakit yang baik dan aman.
a. Pengelolaan limbah padat medis dan non medis serta B3 (bahan berbahaya dan beracun) Penyediaan tempat sampah dengan tanda pemilahan yang jelas disetiap ruang. Penyediaan kantong plastik yang sesuai jenis sampah. Pemantauan pemilahan sampah medis dan non medis di semua ruang. Pemantauan pengangkutan sampah non medis dari ruangan ke TPS. Pemantauan pengangkutan sampah medis dari ruangan ke TPS LB3. Evaluasi kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat. b. Pengelolaan limbah cair Pemantauan aliran seluruh limbah cair Rumah Sakit Pemelihaaran bak control limbah cair dan bak penangkap lemak (Grease Trap) Pemeliharaan mesin dan aerator IPAL Pengukuran debit limbah cair (Flow Meter) Melakukan uji kualitas limbah cair setiap 6 bulan Evaluasi hasil uji kualitas limbah cair c. Pengelolaan taman Monitoring dan evaluasi Pemantauan kebersihan dan lingkungan di sekitar taman Peremajaan taman/bunga yang sudah tua d. Pengelolaan air Monitoting dan pemeliharaan bak penampungan air bersih (toren air) Uji kualitas kimia dan bakteriologis air bersih Uji kualitas kimia dan bakteriologis air minum e. Pengelolaan ruang Pemantauan kebersihan dan kondisi ruang. Pemantauan kinerja cleaning service. Pemantauan dengan check list ruang. f. Pengelolaan tempat pencucian linen (laundry) Pemantauan kebersihan dan persyaratan ruang pencucian Pemantauan perlakuan terhadap linen (pengumpulan, penerimaan, pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian) g. Pengendali serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya Melakukan pencegahan terhadap sumber sumber tempat perindukkan serangga dan binatang pengganggu lainnya Pemantauan kinerja pihak ketiga dalam pengendalian pest control Evaluasi tingkat populasi serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya Evaluasi kinerja pest control pihak ketiga h. Penyehatan Hygine dan Sanitasi Makanan dan Minuman Pemantauan kebersihan dan persyaratan ruang Gizi
Pemantauan tatalaksana pengelolaan makan di unit gizi (petugas, pengadaan bahan makanan, tempat penyimpanan, dan pengolahan makanan) 4. Meminimalkan angka infeksi di Rumah Sakit a. Melakukan uji kuman ruangan 1 x 6 bulan b. Melakukan uji Swab Alat, lantai, dinding, makanan, dan linen c. Membuat laporan hasil uji d. Mengkordinasikan dengan pelayanan dan penunjang medic e. Mengkordinasikan dengan PPI RSK Bedah Ropanasuri Padang 5. Monitoring dan evaluasi a. Koordinasi bulanan dengan Kabag umum dan SDM RSK Bedah Ropanasuri b. Koordinasi harian dan mingguan dengan cleaning service c. Koordinasi harian dan mingguan dengan IPS RSK Bedah Ropanasuri d. Pembuatan laporan Tahunan intern. e. Pelaporan Sanitasi RSK Bedah Ropanasuri 1 x 3 bulan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota. f. Pembuatan laporan UKL/UPL ke BAPEDALDA kota Padang setiap 6 bulan sekali III. Jadwal Kegiatan NAMA PROGRAM
Menyediakan SDM penyehatan lingkungan dan petugas terkait yang professional
RINCIAN KEGIATAN
BULAN 1 2 3
Ket 4
5
6
7
8
9
10
11
12 Menyes uaikan
Pelaksanaan system yang sesuai standar, efektif dan efesien
Mengikuti pelatihan yang diselenggarakan instansi terkait Studi banding ke penyedia layanan kesehatan lain Pelatihan tekhnis intern kepada Petugas cleaning service, petugas pengelola sampah, petugas IPAL. Rekap / mendata kebutuhan sarana dan prasarana
Menyes uaikan Menyes uaikan
Pengelolaan sanitasi
Pengajuan ke bagian logistic Pengadaan dan penempatan sarana dan prasarana Pengadaan blangko checklist pemantauan ruang Pembuatan SPO pendukung dan penunjang kerja Penyediaan tempat
Menyes uaikan
Menyes uaikan
Menyes
dan penyehatan lingkungan di dalam dan di sekitar Rumah Sakit yang baik dan aman. Pengelolaan limbah padat medis dan non medis
Pengelolaan limbah cair
Pengelolaan taman
Pengelolaan air
sampah dengan tanda pemilahan yang jelas disetiap ruang. Penyediaan kantong plastik yang sesuai jenis sampah. Pemantauan pemilahan sampah medis dan non medis di semua ruang. Pemantauan pengangkutan sampah non medis dari ruangan ke TPS. Pemantauan pengangkutan sampah medis dari ruangan ke TPS LB3. Evaluasi kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat. Pemantauan aliran seluruh limbah cair Rumah Sakit Pemelihaaran bak control limbah cair dan bak penangkap lemak (Grease Trap) Pemeliharaan mesin dan aerator IPAL Pengukuran debit limbah cair (Flow Meter) Melakukan uji kualitas limbah cair setiap 1 x 3 Bulan Evaluasi hasil uji kualitas limbah cair Pemantauan kebersihan dan lingkungan di sekitar taman Peremajaan taman/bunga yang sudah tua Monitoring dan pemeliharaan bak penampungan air bersih (toren air) Uji kualitas kimia dan bakteriologis air bersih 1 x 6 Bulan
uaikan
Uji kualitas kimia dan bakteriologis air minum
Menyes uaikan
Menyes uaikan
Menyes uaikan
Setiap Hari
Pengelolaan ruang
Pengelolaan tempat pencucian linen (laundry)
Pengendali serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya
Penyehatan Hygine dan Sanitasi Makanan dan Minuman
Meminimalkan angka infeksi di Rumpah Sakit
1 x 3 bulan Pemantauan kebersihan dan kondisi ruang. Pemantauan kinerja cleaning service. Pemantauan dengan check list ruang Pemantauan kebersihan dan persyaratan ruang pencucian Pemantauan perlakuan terhadap linen (pengumpulan, penerimaan, pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian) Melakukan pencegahan terhadap sumber sumber tempat perindukkan serangga dan binatang pengganggu lainnya Pemantauan kinerja pihak ketiga dalam pengendalian pest control Evaluasi tingkat populasi serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya Evaluasi kinerja pest control pihak ketiga Pemantauan kebersihan dan persyaratan ruang Gizi Pemantauan tatalaksana pengelolaan makan di unit gizi (petugas, pengadaan bahan makanan, tempat penyimpanan, dan pengolahan makanan) Melakukan pemeriksaan angka kuman ruangan 1 x 6 sebulan Melakukan pemeriksaan udara 1 x 6 bulan Melakukan uji Swab Alat, lantai, dinding, makanan, dan linen
Membuat laporan hasil uji
Monitoring dan evaluasi
Mengkordinasikan dengan pelayanan dan penunjang medic Mengkordinasikan dengan PPI RSK Bedah Ropanasuri Padang Koordinasi bulanan dengan pihak terkait seperti PPI, IPS dan Kabag PSDM RSK Bedah Ropanasuri Padang Koordinasi harian dan mingguan dengan cleaning service Pelaporan Sanitasi RSK Bedah Ropanasuri 1 x 3 bulan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota Pembuatan laporan UKL/UPL ke BAPEDALDA kota Padang setiap 6 bulan
IV. Alokasi Sumber Daya Dalam menunjang pelaksanaan program Kesling RSK Bedah Ropanasuri, perlu di dukung oleh sumber daya dan dana seperti tenaga, biaya dan sarana prasarana penunjang yang dimiliki dan pelaksanaan Program Kesling disesuaikan dengan anggaran RSK Bedah Ropanasuri. V. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Program Kesling Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan program Kesling adalah : 1) Perencanaan dilaksanakan di berbagai unit kerja di dalam rumah sakit setelah dilakukannya inspeksi serta survey di berbagai unit serta hal yang masuk ke dalam program kerja kesling. 2) Menyusun jadwal pelaksanaan program kerja kesling 3) Menyusun criteria keberhasilan kegiatan program kesling 4) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program kesling 5) Monitoring dan evaluasi yang dimaksud sasaran dalam presentase, pencapaiannya dari jumlah semua inspeksi yang dilakukan di rumah sakit. VI. Pelaporan 1. Tenaga Sanitarian membuat laporan internal setiap selesai melaksanakan kegiatan dan laporan diserahkan kepada Direktur Utama Rumah Sakit setelah di ketahui oleh Kabag PSDM dan PPI Rs. PMC
2. Tenaga Sanitarian membuat laporan triwulan setiap 1 kali 3 Bulan setelah selesai melaksanakan kegiatan dan mengumpulkan dokumen pemeriksaan serta inspeksi sanitasi rumah sakit yang telah dilakukan selama 3 bulan, laporan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota yang disetujui oleh Direktur Utama Rumah Sakit dan di ketahui oleh Kabag PSDM dan PPI Rs. PMCRopanasuri Padang. 3. Tenaga Sanitarian membuat laporan Semester setiap 1 kali 6 Bulan setelah selesai melaksanakan kegiatan dan mengumpulkan dokumen pemeriksaan serta inspeksi sanitasi rumah sakit yang telah dilakukan selama 6 bulan, laporan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup yang disetujui oleh Direktur Utama Rumah Sakit dan di ketahui oleh Kabag PSDM dan PPI Rs. PMCRopanasuri Padang. VII. Penutup Hal-hal yang belum di muat dalam program ini akan di sesuaikan dengan mengacu kepada waktu / peluang penyelenggara pendidikan dan pelatihan serta berbagai temuan yang ada dan terjadi setelahnya.
Lampiran 1 : Jadwal Inspeksi Rumah Sakit Harian JADWAL INSPEKSI SANITASI RUMAH SAKIT RS PEKANBARU MEDICAL CENTER BULAN : No
Nama
Ket 1
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
Cek Flow Meter In dan Out Cek pH Limbah di Outlet Control dengan Blanko Ceklis Laundry Gizi/Dapur Ruangan OK Control Limbah Rontgen Control nyamuk ke seluruh ruangan Pemeliharaan taman Pembersihan lemak dapur Monitoring selokan dan saluran pipa Inspeksi sanitasi air Rapat Internal CS
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1 1 x sehari
1 x 3 hari
1x seminggu
Menyetujui
Disusun Oleh
Kabag PSDM
Sanitarian
Lampiran 2 : Cheklist Kebersihan OK Jadwal Kebersihan Harian Unit : Bulan : Tanggal No
OK I P S P S P S P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Lampu Mesin Anestesi Dinding Lantai Suction Tong sampah Tempat Baju Gudang OK Sandal Ruangan steril Alat Tempat cuci alat Air purifer Lampu rontgen Panel Mesin Cauter Tonggak Infus Kursi Meja Instrumen Meja Mayo Meja Anestesi Pintu OK Scrub station
Petugas P.J
S P S P
S P
S
Jadwal Kebersihan Harian Unit : Bulan : Tanggal No
OK II P S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Lampu Mesin Anestesi Dinding Lantai Suction Tong sampah Tempat Baju Gudang OK Sandal Ruangan steril Alat Tempat cuci alat Air purifer Lampu rontgen Panel Mesin Cauter Tonggak Infus Kursi Meja Instrumen Meja Mayo Meja Anestesi Pintu OK Scrub station Alat TUR
Petugas P.J
P S P
S
P S
P S P S P S
Jadwal Kebersihan Harian Unit : Bulan : Tanggal No
Ruangan P S P S P S P S P S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gudang Sandal WC Ruang Dokter Ruang Perawat Lorong Transferoom T. Cuci alat Kaca + Ventilasi Spool hoek APAR Ruang Apotik Tong Sampah Petugas P.J
P S P S
Jadwal Kebersihan Harian Unit : Bulan : Tanggal No
PACU P S P S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dinding Lantai Tong Sampah Dinding penurunan PACU Monitor PACU T. cuci tangan WC Gudang Counter Bed Pasien
Petugas P.J
P S
P S P S P
S P S
JADWAL KEBERSIHAN Bulan : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
OK I Lampu Mesin Anestesi Dinding Lantai Suction Tong sampah Tempat Baju Gudang OK Sandal Ruangan steril Alat Tempat cuci alat Air purifer Lampu rontgen Panel Mesin Cauter Tonggak Infus Kursi Meja Instrumen Meja Mayo Meja Anestesi Pintu OK Scrub station
Minggu I
Ket
Minggu II
Ket
Minggu III
Ket
Minggu IV
Ket
JADWAL KEBERSIHAN MINGGUAN Bulan : No OK II 1 Lampu 2 Mesin Anestesi 3 Dinding 4 Lantai 5 Suction 6 Tong sampah 7 Tempat Baju 8 Gudang OK 9 Sandal Ruangan steril 10 Alat 11 Tempat cuci alat 12 Air purifer 13 Lampu rontgen 14 Panel 15 Mesin Cauter 16 Tonggak Infus 17 Kursi 18 Meja Instrumen 19 Meja Mayo 20 Meja Anestesi 21 Pintu OK 22 Scrub station 23 Alat TUR
Minggu I
Ket
Minggu II
Ket
Minggu III
Ket
Minggu IV
Ket
Lampiran 3 : Cheklist Kebersihan Ruangan FORMAT KEBERSIHAN LINGKUNGAN HARIAN Nama Ruangan Lantai Tanggal Jam No
: : : : Kegiatan
1
Lantai
2
Dinding
3
Langit- langit
4
Pintu
5
Kaca Jendela
6
Bau
7
8
Furniture Meja Makan Dispenser Lemari Pakaian exhaust Hand Reil Toilet/ kamar mandi dalam
9
Kamar Mandi Luar
10
Tempat Sampah
11
Halaman/ taman
12
APAR
13
TPS B3 dan TPS Umum
14
Wastafel
15
Mushola
16
Bed Pasien (jika kosong) TOTAL NILAI
Keterangan : Total Nilai Sempurna 20 x 5 = 100 Bersih Kurang Bersih
= >80 = <79
Ya
Tidak
Nilai
Ket
FORMAT KEBERSIHAN LINGKUNGAN MINGGUAN Nama Ruangan Lantai Tanggal Jam No
: : : : Kegiatan
1
Kipas Angin
2
Bis Ventilasi Pintu
3
Bis dinding Ramp
4
Selokan
5
Kursi Ruang Tunggu
6
Radiologi
7
Laboratorium
8
Gorden
9
Gudang
10
Ruang Peracikan Obat
Ya
Tidak
Nilai
TOTAL NILAI Keterangan : 1. Radiologi dan Ruang Peracikan Obat di bersihkan setiap hari sabtu 2. Laboratorium di bersihkan setiap hari minggu 3. Nilai Total Nilai Sempurna 10 x 10 = 100 Bersih = > 80 Kurang Bersih` = < 79
Ket
FORMAT KEBERSIHAN LINGKUNGAN BULANAN Nama Ruangan Lantai Tanggal Jam No
: : : : Kegiatan
1
Tempat Penampungan Air Bersih
2
Karpet Mushola TOTAL NILAI
Ya
Tidak
Nilai
Ket
Lampiran 4 : Cheklist Pengelolaan Linen CHEAKLIST PENGELOLAAN LINEN DI
N
ITEM
O
YA
1
Tersediannya kran air bersih
2
Tersediannya air panas
3
Tersediannya desinfektan
4
Tersediannya mesin cuci yang dapat mencuci jenis- jenis linen yang berbeda
5
Peralatan cuci dipasang permanen
6
Tersedianya ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksius
7
Tersedianya ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen non infeksius
8
Saluran air limbah a. Tertutup b. Terbuka
9
Saluran air limbah dilengkapi dengan pengolahan awal ( pre- treatment )
10
Bagian ruangan laundry : a. Ruangan linen kotor b. Ruangan linen bersih c. Ruangan
untuk
perlengkapan
kebersihan d. Ruangan perlengkapan cuci e. Ruangan kereta linen f. Kamar mandi g. Ruangan peniris / pengering 11
Mempunyai loundry tersendiri
TIDAK
KETERANGAN
12
Perlakuan terhapat linen 1. Pengumpulan a. Dilakukan
pemilahan
linen
infeksius dan non infeksius. b. Tersediannya kantong plastic yang disesuaikan dengan jenis linen c. Menghitung dan mencatat linen di ruangan
2. Penerimaan a. Mencatat linen yang diterima b. Mencatat linen yang terpisah antara linen infeksius dan non infeksius c. Linen
dipilih
berdasarkan
tingkat kekotorannya.
3. Pencucian a. Menimbang berat linen b. Berat linen disesuaikan dengan kapasitas
mesin
cuci,
didasarkan
pada
desinfektan c. Pencucian
tingkat kekotorannya
4. Pengeringan 5. Penyetrikan 6. Penyimpanan a. Dipisahkan sesuai jenis b. Linen
yang
diletakkan bawah
baru dilemari
diterima bagian
c. Pintu lemari selalu tertutup
7. Distribusi dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari petugas penerima. 8. Pengangkutan a. Kantong yang
pembungkus kotor
linen
dan
bersih
dibedakan. b. Kereta dorong linen bersih dan kotor dibedakan c. Kereta dorong dicuci dengan desinfektan
setelah
pengangkutan linen kotor. d. Linen bersih dan linen kotor tidak
diangkut
secara
bersamaan. e. Linen bersih diangkut dengan warna yang berbeda. f. Ada
mobil
khusus
pengangkutan linen. 13
Petugas a. Ada pakaian kerja khusus b. Alat pelindung diri -
Masker
-
Sarung tangan
-
Sepatu boot
c. Pemeriksaan
kesehatan
secara
berkala d. Imunisasi hepatitis B
PERSYARATAN 1.
A. Suhu air panas untuk pencucian 70
C dalam waktu 25 menit B. Suhu air panas untuk pencucian 95 C dalam waktu 10 menit 2
Deterjen ramah lingkungan
3
Tidak mengadung 6 x 103 spora spesies
Lampiran 5 : SIT Air Bersih dan Air Limbah SIT (Sanitary Item Table) Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
PENYEHATAN AIR (Jumlah Bobot 16) VARIABEL NO
UPAYA
BOBOT
KOMPONEN YANG DINILAI
NILAI SKOR
KESLING 1
KUANTITAS
8
a) Tersedia air bersih > 500 lt/tt/hr dan
70
tersedia air minum sesuai kebutuhan b) Air minum tersedia pada setiap tempat
30
kegiatan 2
3
KUALITAS
SARANA
5
a) Bakteriologis
80
b) Kimia
15
c) Fisik
5
a) Sumber PDAM, Air tanah diolah
50
b) Distribusi tidak bocor
30
c) Penampungan tertutup
20
PENGELOLAAN LIMBAH (Jumlah Bobot 16) 1
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
10
a) Pemusnahan limbah padat infeksius, sitotoksis,
dan
farmasi
25
dengan
insinerator (suhu >10000C) atau khusus untuk
sampah
infeksius
dapat
disterilkan dengan auto clave atau radiasi mikrowave sebelum dibuang ke Lanfill b) Bagi yang tidak punya insinerator ada
20
MoU antara RS dan pihak yang melakukan pemusnahan limbah medis c) Tempat limbah padat kuat, tahan karat, kedap air, dengan penutup, dan kantong plastik, dengan warna, dan lambang
20
sesuai pedoman. Minimal 1 (satu) buah setiap radius 20 pada ruang tunggu/ terbuka d) Tempat
pengumpulan
dan
15
penampungan limbah sementara segera didisinfeksi setelah dikosongkan
2
PENGELOLAAN
4
LIMBAH CAIR
e) Diangkut ke TPS 3 kali/hari
5
a) Dilakukan pengolahan melalui Instalasi
80
Pengolahan Limbah b) Disalurkan melalui saluran tertutup,
20
kedap air, dan lancar 3
Kualitas effluent
2
Memenuhi persyaratan Kepmen LH
yang dibuang ke
nomor 58 tahun 1995 atau Perda
dalam lingkungan
setempat
100
Lampiran 6 : Cheklist Bangunan TABEL PENGAMATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI RS. NO I
Pertanyaan Penyehatan Ruang Bangunan Dan Halaman Rumah Sakit. 1. Lingkungan Bangunan Rumah Sakit a. Lingkungan sakit
bangunan
mempunyai
batas
rumah yang
jelas. b. Lingkungan
bangunan
rumah
sakit mempunyai pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk dengan bebas. c. Luas
lahan
bangunan
dan
halaman harus sesuai dengan luas lahan keseluruhan. d. Tersedia
tempat
parkir
yang
memadai dan dilengkapi dengan rambu parkir. e. Lingkungan
bangunan
rumah
sakit bebas dari banjir. f. Jika berlokasi di daerah banjir, disediakan
fasilitas/
teknologi
untuk mengatasinya. g. Lingkungan
rumah
sakit
merupakan kawasan bebas rokok. h. Lingkungan sakit
bangunan
dilengkapi
rumah
penerangan
dengan intensitas cahaya yang cukup. i. Lingkungan rumah sakit tidak
YA
TIDAK
KET
berdebu. j. Lingkungan rumah sakit tidak becek,
atau
tidak
terdapat
genangan air. k. Lingkungan rumah sakit dibuat landai menuju ke saluran terbuka atau tertutup. l. Lingkungan rumah sakit tersedia lubang penerima air masuk dan disesuaikan dengan luas halaman. m. Lingkungan rumah sakit saluran air limbah domestik dan limbah medis tertutup dan terpisah. n. Masingrumah
masing sakit
langsung
lingkungan dihubungkan
dengan
instalasi
pengolahan limbah. o. Di
tempat
parkir
yang
menghasilkan sampah disediakan tempat sampah. p. Di halaman rumah sakit yang menghasilkan sampah disediakan tempat sampah. q. Di
ruang
tunggu
disediakan
tempat sampah. r. Lingkungan,
ruang,
bangunan rumah sakit
dan selalu
dalam keadaan bersih. s. Lingkungan,
ruang,
dan
bangunan rumah sakit tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan kesehatan, sehingga
tidak
memungkinkan
sebagai
bersarang
dan
tempat
berkembang biaknya serangga, binatang pengerat, dan binatang pengganggu lainnya. 2. Konstruksi Bangunan Rumah Sakit a. Lantai 1) Lantai terbuat dari bahan yang
kuat,
kedap
air,
permukaan rata, tidak licin, warna terang, dan mudah dibersihkan. 2) Lantai yang selalu kontak dengan
air
mempunyai
kemiringan yang cukup ke arah saluran pembuangan air limbah. 3) Pertemuan dinding
lantai
berbentuk
dengan konus/
lengkung. b. Dinding 1) Permukaan dinding kuat, rata, berwarna
terang
dan
menggunakan cat yang tidak luntur. 2) Permukaan
dinding
menggunakan
tidak catyang
mengandung logam berat. c. Ventilasi 1) Ventilasi alamiah rumah sakit dapat menjamin aliran udara di
dalam
dengan baik.
kamar
/ruang
2) Luas ventilasi alamiah rumah sakit minimum 15 % dari luas lantai. 3) Bila ventilasi alamiah tidak dapat
menjamin
adanya
pergantian udara dengan baik, kamar atau ruang dilengkapi dengan penghawaan buatan/ mekanis. 4) Penggunaan
ventilasi
buatan/mekanis
disesuaikan
dengan peruntukkan ruangan. d. Atap 1) Atap kuat. 2) Atap tidak bocor. 3) Atap tidak menjadi tempat perindukan serangga, tikus, dan
binatang
pengganggu
lainnya. 4) Atap yang lebih tinggi dari 10 meter dilengkapi penangkal petir. e. Langit-langit 1) Langit-langit kuat. 2) Langit-
langit
berwarna
terang,
dan
mudah
dibersihkan. 3) Langit-langit minimal
2,70
tingginya meter
dari
lantai. 4) Kerangka langit-langit kuat. 5) Langit- langit terbuat dari kayu.
6) Langit- langit anti rayap. f. Konstruksi Balkon,
beranda,
dan
talang
sedemikian sehingga tidak terjadi genangan air yang dapat menjadi tempat
perindukan
nyamuk
Aedes. g. Pintu 1) Pintu kuat. 2) Pintu cukup tinggi. 3) Pintu cukup lebar, dan dapat mencegah
masuknya
serangga, tikus, dan binatang pengganggu. h. Jaringan Instalasi 1) Pemasangan jaringan instalasi air
minummemenuhi
persyaratan
teknis
kesehatanagar
aman
digunakan
untuk
tujuan
pelayanan kesehatan. 4) Pemasangan jaringan instalasi air
bersih
memenuhi
persyaratan teknis kesehatan agar aman digunakan untuk tujuan pelayanan kesehatan. 2) Pemasangan jaringan instalasi air
limbah
memenuhi
persyaratan
teknis
kesehatanagar
aman
digunakan
untuk
tujuan
pelayanan kesehatan. 3) Pemasangan jaringan instalasi
gas
listrik
memenuhi
persyaratan
teknis
kesehatanagar
aman
digunakan
untuk
tujuan
pelayanan kesehatan. 4) Sistem
pengawasan
dan
sarana telekomunikasimemenuhi persyaratan teknis kesehatan agar aman digunakan untuk tujuan pelayanan kesehatan agar aman digunakan untuk tujuan pelayanan kesehatan. 5) Pemasangan pipa air minum tidak bersilangan dengan pipa air
limbah
dan
bertekanan
tidak negatif
untukmenghindari pencemaran air minum. i. Lalu Lintas Antar Ruangan 1) Pembagian ruangan dan lalu lintas antar ruangan didisain sedemikian
rupa
dan
dilengkapi dengan petunjuk letak ruangan. 2) Penggunaan
tangga
atau
elevator dan lift dilengkapi dengan sarana pencegahan kecelakaan
seperti
alarm
suara. 3) Penggunaan
tangga
atau
elevator dan lift dilengkapi denganpetunjuk penggunaan
yang mudah dipahami oleh pemakainya. 4) Lift untuk 4 (empat) lantai dilengkapi
ARD(Automatic
Rexserve Divide) yaitu alat yang dapat mencari lantai terdekat bila listrik mati. 5) Dilengkapi
dengan
pintu
darurat yang dapat dijangkau dengan mudah bila terjadi kebakaran
atau
kejadian
darurat dan dilengkapi ram untuk brankar. j. Fasilitas Pemadam Kebakaran Bangunan rumah sakit dilengkapi dengan
fasilitas
kebakaran
pemadam
sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku. 3. Ruang Bangunan a) Zona dengan Risiko Rendah Meliputi
:ruang
administrasi,
ruang
komputer,
ruang
pertemuan, ruang perpustakaan, ruang
resepsionis,dan
ruang
pendidikan/pelatihan. 1) Permukaan
dinding
rata
danberawarna terang. 2) Lantai terbuat dari bahan yang
kuat,
mudah
dibersihkan, kedap air, dan berwarna terang. 3) Pertemuan lantaidengan
antara dinding
berbentuk konus. 4) Langit-langit
terbuat
dari
bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna terang, mudah dibersihkan. 5) Langit- langit kerangkanya harus kuat. 6) Langit- langit tinggi minimal 2,70 meter dari lantai. 7) Lebar pintu minimal 1,20 meter. 8) Tinggi pintu minimal 2,10 meter. 9) Ambang
bawah
jendela
minimal
1,00
meter
darilantai. 10) Ventilasi aliran
dapat udara
menjamin di
dalam
kamar/ruang dengan baik, bila ventilasi alamiah tidak menjaminadanya pergantian udara dengan baik, harus dilengkapi
dengan
penghawaan
mekanis
(exhauster). 11) Semua
stop
saklar ketinggian
kontak
dipasang minimal
dan pada 1,40
meter dari lantai. b) Zona dengan Risiko Sedang Meliputi : ruang rawat inap bukan penyakit menular, rawat jalan, ruang ganti pakaian, dan
ruang tunggupasien. Persyaratan bangunan pada zona dengan risiko
sedang
sama
dengan
persyaratan pada zona risiko rendah. c) Zona dengan Risiko Tinggi Meliputi : ruang isolasi, ruang perawatan intensif, laboratorium, ruang
penginderaan
medis
(medicalimaging), ruang bedah mayat
(autopsy),
dan
ruang
jenazah dengan ketentuan : 1) Dinding permukaan rata dan berwarna terang. a) Dinding
ruang
laboratorium dibuat dari porselin
atau
keramik
setinggi 1,50 meter dari lantai dan sisanya dicat warna terang. b) Dinding
ruang
penginderaan
medis
berwarna gelap, dengan ketentuan
dinding
disesuaikan
dengan
pancaransinar
yang
dihasilkan dari peralatan yang dipasang di ruangan tersebut. c) Tembok pembatas antara ruang
Sinar
Xdengan
kamar gelap dilengkapi dengan transfer cassette.
2) Lantai terbuat dari bahan yang
kuat,
dibersihkan,
mudah kedap
air,
berwarna terang. 3) Pertemuan
antara
lantaidengan
dinding
berbentuk konus. 4) Langit-langit
terbuat
dari
bahan mutipleks atu bahan yang kuat, warna terang, mudah dibersihkan. 5) Kerangka kuat. 6) Tinggi minimal langit- langit 2,70 meter dari lantai. 7) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang bawah jendela minimal 1,00 meter darilantai. 8) Semua
stop
saklar
kontak
dipasang
ketinggian
dan pada
minimal
1,40
meter dari lantai. d) Zona dengan Risiko Sangat Tinggi Meliputi : ruang operasi, ruang bedah mulut, ruang perawatan gigi, ruang gawat darurat, ruang bersalin,dan
ruang
patologi
dengan ketentuan 1) Dinding terbuat dari bahan porslin atau vinyl setinggi langit-langit
9) Dicat dengan cat tembok yang tidak luntur danaman, berwarna terang. 10) Langit-langit
terbuat
dari
bahan yang kuat dan aman. 2) Tinggi minimal 2,70 meter dari lantai. 3) Lebar pintu minimal 1,20 meter 4) Tinggi pintu minimal 2,10 m. 5) Semua pintu kamar selalu dalam keadaan tertutup. 6) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan berwarna terang. 7) Khusus
ruang
operasi,
disediakan
gelagar
(gantungan)
lampu
bedah
dengan profil baja double INP
20
yang
dipasang
sebelum pemasangan langitlangit
8) Tersedia
rak
dan
lemari
untuk menyimpan reagensia siap pakai 9) Ventilasi atau pengawasan sebaiknya
digunakan
AC
tersendiri yang dilengkapi filter bakteri, untuk setiap ruang operasiyang terpisah
dengan ruang lainnya. 10) Pemasangan AC minimal 2 meter dari lantai 11) Aliran udara bersih yang masuk
kedalam
kamar
operasi berasal dari atas ke bawah. 12) Khusus untuk ruang bedah ortopedi atau transplantasi organ
harusmenggunakan
pengaturan
udara
UCA
(Ultra Clean Air) System 13) Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu harus dibuat ruang antara. 14) Hubungan
dengan
ruang
scrub–up untuk melihat ke dalam ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati. 15) Hubungan keruang steril dari bagian
cleaning
cukup
dengan sebuah loket yang dapat dibuka dan ditutup. 16) Pemasangan secara
gas
sentral
media
diusahakan
melalui bawah lantai atau di atas langit-langit. 17) Dilengkapi dengan sarana pengumpulan limbah medis. 4. Kualitas Udara Ruang a. Tidak berbau ( terutana bebas dariH2S dan Amoniak )
b. Kadar debu (particulate matter) berdiameter micron
kurang
dari
dengan
10
rata-rata
pengukuran 8 jam atau 24 jam tidakmelebihi 150 μg/m3, dan tidak mengandung debu asbes. 5. Pengawasan Persyaratan
penghawaan
untuk
masing-masing ruang atau unit a. Ruang-ruang
tertentu
seperti
ruang operasi, perawatan bayi, laboratorium, perlu mendapat perhatian yang khusus karena sifat pekerjaan yang terjadi di ruang-ruang tersebut. b. Ventilasi ruang operasi dijaga pada
tekanan
lebih
positif
sedikit ( minimum 0,10 mbar ) dibandingkan ruang-ruang lain di rumah sakit. c. Ruangan
yang
menggunakan
tidak
AC,
sistem
sirkulasi udara segar dalam ruangan harus cukup 1. Pemeliharaan Ruang Bangunan a. Kegiatan
pembersihan
ruangminimal dilakukan pagi dan sore hari. b. Pembersihan perawatan
lantai pasien
di
ruang
dilakukan
setelah
pembenahan/merapi-kan
tempat
tidur
pasien,
jam
makan,jam
kunjungan
dokter,
kunjungan keluarga, dan sewaktuwaktu bilamana diperlukan. c. Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu dihindari. d. Menggunakan cara pembersihan dengan perlengkapan pembersih (pel) yang memenuhi syarat dan bahan antiseptic yang tepat. e. Pada masing-masing ruang supaya disediakan
perlengkapan
pel
tersendiri. f. Pembersihan dinding dilakukan secara periodik minimal 2 (dua) kali setahun dan di cat ulang apabila sudah kotor atau catsudah pudar. 18) g. Setiap percikan ludah, darah atau eksudat luka pada dinding segera dibersihkan dengan menggunakan antiseptik. 2. Pencahayaan a. Lingkungan rumah sakit, baik dalam maupun luar ruangan mendapat
cahaya
dengan
intensitas
yang
cukup
berdasarkan fungsinya. b. Semua ruang yang digunakan baik untuk
untuk
bekerja
ataupun
menyimpan
barang/peralatan perlu diberikan
penerangan. c. Ruang pasien/bangsal disediakan penerangan
umum
dan
penerangan untuk malam hari d. Disediakan saklar dekat pintu masuk,
sekitar
individu
ditempatkan pada titik yang mudah
dijangkau
dan
tidak
menimbulkan berisik. 3. Penghawaan
(Ventilasi)
dan
Pengaturan Udara a. Penghawaan atau ventilasi di rumah sakit mendapat perhatian yang khusus. b. Bila
menggunakan
pendingin,
dipelihara
dan
sesuai
buku
dioperasikan petunjuk
sistem
sehingga
dapat
menghasilkan suhu, aliran udara, dan kelembaban nyaman bagi pasien dan karyawan. c. Untuk
rumah
sakit
yang
menggunakan pengatur udara (AC)
sentral
diperhatikan
cooling tower-nya agar tidak menjadi
perindukan
bakteri
legionella d. Untuk AHU (Air Handling Unit) filter udara dibersihkan dari debu dan bakteri atau jamur. e. Suplai
udara
dan
hendaknya digerakkan mekanis
exhaust secara
f. Exhaustfan
hendaknya
diletakkan pada ujung system ventilasi. g. Ruangan dengan volume 100 m3 sekurang-kurangnya 1 (satu) fan dengan diameter 50 cm dengan debit udara 0,5 m3/detik, dan frekuensi pergantian udara per jam adalah 2 (dua) sampai dengan 12 kali. h. Pengambilan supply udara dari luar,
kecuali
unit
individual,
ruang
hendaknya
diletakkan
sejauh
mungkin,
minimal
7,50
meter
dari
exhauster
atau
perlengkapan
pembakaran. i. Tinggi intake minimal 0,9 meter dari atap. j. Sistem
dibuat
keseimbangan
tekanan. k. Suplai sensitif,
udara
untuk
ruang
daerah operasi,
perawatan bayi, diambil dekat langit-langit dan exhaust dekat lantai, l. Disediakan 2 (dua) buah exhaust fan dan diletakkan minimal 7,50 cm dari lantai. m. Suplai udara di atas lantai. n. Suplai
udara
koridor
atau
buangan exhaust fan dari tiap ruang tidak digunakan sebagai
suplai udara kecuali untuk suplai udara ke WC, toilet, gudang. o. Ventilasi ruang-ruang sensitif hendaknya
dilenglengkapi
dengan saringan 2 beds. p. Saringan I dipasang di bagian penerimaan
udara
dari
luar
dengan efisiensi 30 % q. Saringan
II
dipasang
90
mempelajari
(filter
bakteri)
%.
Untuk
sistem
ventilasi
sentral dalam gedung hendaknya mempelajari khusus central air conditioning system. r. Penghawaan ventilasi
alamiah,
lubang
diupayakan
sistem
silang (cross ventilation) dan dijaga agar aliran udara tidak terhalang. s. Penghawaan
ruang
operasi
dijaga agar tekanannya lebih tinggi dibandingkan ruang-ruang lain
dan
menggunakan
cara
mekanis (air conditioner) t. Penghawaan mekanis
dengan
menggunakan exhaust fan atau air conditioner dipasang pada ketinggian minimum 2,00 meter di atas lantai atau minimum 0,20 meter dari langit-langit. u. Untuk mengurangi kadar kuman dalam udara ruang (indoor) 1 (satu)
kali
sebulan
harus
disinfeksi
dengan
menggunakanaerosol (resorcinol, trietylin glikol), atau disaring
dengan
elektron
presipitator atau menggunakan penyinaran ultra violet. v. Pemantauan kualitas udara ruang minimum 2 (dua) kali setahun dilakukan pengambilan sampel dan
pemeriksaan
parameterkualitas udara (kuman, debu, dan gas). 4. Kebisingan a. Pengaturan
dan
tata
letak
ruangan harus sedemikian rupa sehingga kamar dan ruangan yang
memerlukan
tenang
suasana
terhindar
dari
kebisingan b. Sumber-sumber
bising
yang
berasal dari rumah sakit dan sekitarnya
agar
diupayakan
untuk dikendalikan antara lain dengancara : 1) Pada sumber bising di rumah
sakit
peredaman,
penyekatan,
pemindahan,
pemeliharaan
mesin-mesin
yang menjadi sumber bising 2) Pada sumber bising dari luar rumah
sakit
:
penyekatan/penyerapan bising dengan
penanaman
pohon
(freen
belt),
meninggikan
dan
meninggikan
tembok,
tanah (bukit buatan) 5. Fasilitas Sanitasi a) Fasilitas
Penyediaan
Air
Minum dan Air Bersih 1. Harus tersedia air minum sesuai dengan kebutuhan. 2. Tersedia air bersih minimum 500 lt/tempat tidur/hari 3. Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan
yang
membutuhkan
secara
berkesinambungan. 4. Distribusi air minum dan air bersih
disetiap
ruangan/kamar
harus
menggunakan perpipaan
jaringan
yang mengalir
dengantekanan positif. 5. Persyaratan penyehatan air termasuk kualitas air minum dan
kualitas
air
bersih
sebagaimana
tercantum
dalam
IIItentang
Bagian
Penyehatan Air. b) Fasilitas Toilet dan Kamar Mandi 1. Harus tersedia dan selalu terpelihara
serta
dalam
keadaan bersih. 2. Lantai terbuat dari bahan
yang kuat, kedap air, tidak licin, berwarna terang, dan mudah dibersihkan. 3. Pada setiap unit ruangan harus
tersedia
toilet
(jamban,
peturasan
tempat
cuci
tersendiri.
dan
tangan) Khususnya
untukunit rawat inap dan kamar
karyawan
harus
tersedia kamar mandi. 4. Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan penahan bau (water seal). 5. Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung
dengan
dapur,
kamar operasi, dan ruang khusus lainnya. 6. Lubang penghawaan harus berhubungan
langsung
dengan udara luar. 7. Toilet dan kamar mandi harus terpisah antara pria dan wanit, unit rawat inap dan karyawan, karyawan dan toiletpengunjung. 8. Toilet pengunjung harus terletak di
tempat
yang
mudah dijangkau dan ada petunjuk arah, dan toilet untuk
pengunjungdengan
perbandingan 1 (satu) toilet untuk 1 – 20 pengunjung wanita, 1 (satu) toilet untuk 1 – 30 pengunjung pria. 9. Harus dilengkapi dengan slogan
atau
untuk
peringatan memelihara
kebersihan. 10.
Tidak
terdapat
tempat
penampungan
atau
genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk. c) Fasilitas Toilet dan Kamar Mandi Persyaratan
pembuangan
sampah
medis
(padat
dan
domestik), limbah cair dan gas.
:
Lampiran 7 : Log Book Limbah Medis dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Log Book RS Bulan _______ Tahun 2017
No
Jenis limbah
Tgl masuk limbah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sumber limbah
Jumlah Maks Jumlah Tujuan limbah penyimpanan Tanggal keluar penyerahan B3 limbah masuk s/d tanggal : keluar B3 limbah B3 limbah ( Kg ) (t=0+90 hr B3 (Kg) (180 hr)
PT BIUTEKNIKA
Total
Bukti No.
Sisa LB3 yang ada dokumen di TPS (kg)
Lampiran 8 NERACA PENGELOLAAN LIMBAH B3 RS. TAHUN ______
No. 1 2 3 4 5
Jenis Limbah
Sumber
Sampah medis Lampu TL Oli bekas Limbah rongent Baterai bekas konversi 1 ton =1000 lt/1000kg
Satuan
Bulan
TOTAL MASUK
TOTAL KELUAR
SISA
Keterangan
ton
TPS LB3
ton
TPS LB3
ton
TPS LB3
ton
TPS LB3
ton
TPS LB3
Lampiran 9 : Rekap pengukuran pH triwulan Rekap PH Harian Bulan _________ tahun ________
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Tanggal
pH
Tanggal
pH
Tanggal
pH
Lampiran 10 : Rekap pencatatan Debit Harian Outlet IPAL triwulan Rekap Debit Harian outlet IPAL Bulan ______________ Tanggal
debit
Satuan
m3
Tanggal
debit
Satuan
m3
Tanggal
debit
Satuan
m3