Program Kerja Ppi 2019.docx

  • Uploaded by: Ariyanie Nurtania
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Program Kerja Ppi 2019.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,650
  • Pages: 17
PROGRAM KERJA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (RSK MATA MASYARAKAT) MAKASSAR

TIM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (RSK MATA MASYARAKAT) MAKASSAR 2019

VISI DAN MISI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (RSK MATA MASYARAKAT) MAKASSAR

VISI Menjadi Rumah Sakit Khusus Mata Kelas A Unggulan Tahun 2019

MISI 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata yang paripurna 2. Melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan mata 3. Menyelenggarakan pelayanan unggulan katarak, glaukoma, dan kelainan refraksi NILAI – NILAI MATA ( Melayani anda dengan Adil, Tulus, dan Amanah)

i

Disusun oleh : Ketua Tim PPI

dr. Ariyanie Nurtania, Sp. M, M.kes

Ditetapkan oleh : Kepala Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar

dr. Asnadah.,MARS

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridho-Nya Program Kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar dapat dibuat. Program ini akan dijadikan panduan dalam segenap struktural maupun pegawai Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu pada pasien. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Program Kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya dalam hal Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Program ini akan terus mengalami perbaikan seiring dengan peningkatan pengetahuan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar terhadap kesehatan yang ada, sehingga kedepan masih perlu adanya perbaikan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah SWT.

Makassar, 2 Januari 2019 Ketua Tim PPI

dr. Ariyanie Nurtania, Sp. M, M.kes

dr

iii

DAFTAR ISI Halaman Cover Surat Keputusan Visi dan Misi Halaman persetujuan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran A. PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG C. TUJUAN D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN F. SASARAN G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

i ii iii iv v 1 1 2 2 4 7 8 8 8

iv

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Nama Lampiran

1.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Rencana Anggaran Program Kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

v

PROGRAM KERJA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (RSK MATA MASYARAKAT) MAKASSAR A. PENDAHULUAN Healthcare Assosiated Infections (HAIs) dapat terjadi setiap saat di rumah sakit dimana pasien mendapat pelayanan, tindakan baik medik maupun perawatan. Sumber penularan infeksi dapat berasal dari kondisi ruangan/bangunan, peralatan, air, pasien maupun petugas rumah sakit. Kejadian infeksi HAIs adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi HAIs mungkin tidak menyebabkan kematian pasien, akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama di rumah sakit. Hal ini berarti pasien akan membayar lebih mahal dan dalam kondisi yang tidak produktif, disamping pihak rumah sakit juga akan mengeluarkan biaya yang lebih besar. Salah satu indikator terjadinya keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi HAIs di rumah sakit sehingga semua kasus infeksi yang terjadi murni karena infeksi bukan karena perawatan di rumah sakit.Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu diadakan pengendalian infeksi di rumah sakit. Keterlibatan lintas profesional, meliputi staf medis, perawat, petugas laboratorium, petugas farmasi, petugas gizi, petugas pemeliharaan material, petugas sanitasi,petugas house keeping dan semua karyawan sangat diperlukan dalam melaksanakan program PPI dengan baik. B.

LATAR BELAKANG Salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar kepada pasien adalah melalui berbagai kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di rumah sakit guna mencegah dan menekan kejadian HAIs ke tingkat serendah-rendahnya dalam batas mampu dilaksanakan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, perlu adanya acuan atau pedoman sebagai tolak ukurnya. Sehingga disusun program kerja tim pencegahan dan pengendalian infeksi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar pada tahun 2019.

C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Meningkatkan kualitas mutu pelayan kesehatan terhadap pasien, keluarga dan petugas kesehatan sehingga mereka merasa nyaman dan aman dirawat dan bekerja dalam lingkungan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar. 2. Tujuan Khusus a. Mencegah dan mengendalikan kejadian Infeksi Rumah Sakit (IRS/Incident Rate HAIs) di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar melalui kegiatan surveilans HAIs, audit kepatuhan PPI, investigasi outbreak/KLB, edukasi dan sosialisasi tentang PPI. b. Memaksimalkan penerapan kebijakan, pedoman, panduan dan atau SPO tentang PPI melaui kegiatan monitoring di semua unit pelayanan. c. Mengembangkan fasilitas pendukung pelaksanaan/penerapan PPI di unit-unit pelayanan. 1

d. Meningkatkan kualitas/kompetensi karyawan terutama Tim PPI Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar e. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas rumah sakit, pasien, penjaga pasien dan pengunjung. f. Membandingkan data yang ada di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar dengan rumah sakit lain sehingga sedapat mengukur tingkat keberhasilan dalam penanganan infeksi di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN A. Kegiatan Pokok 1. Monitoring kewaspadaan isolasi 2. Melakukan surveilans 3. Pendidikan dan pelatihan 4. Melaksanakan langkah-langkah pencegahan infeksi 5. Monitoring penggunaan antibiotika yang rasional B. Rincian Kegiatan 1. Monitoring kewaspadaan isolasi 1.1. Melakukan pengawasan terhadap kebersihan tangan/hand higiene/cuci tangan dan 5 moment 1.2. Penggunaan APD 1.3. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien 1.4. Pengendalian lingkungan 1.5. Pengelolaan limbah 1.6 Penatalaksanaan gizi 1.7. Penatalaksanaan linen 1.8. Perlindungan kesehatan petugas 1.9. Penempatan pasien 1.10. Kebersihan pernapasan/etika batuk dan bersin 1.11. Praktek menyuntik yang aman 1.12. Membuat jadwal monitoring 1.13. Mengumpulkan data 1.14. Membuat analisa 1.15. Membuat laporan 2. Melakukan survailans 2.1. Membuat jadwal survey 2.2. Mengumpulkan data 2.3. Mengolah data 2.4. Membuat analisa 2.5. Membuat laporan 3. Pendidikan dan pelatihan 3.1. Mengusulkan pelatihan PPI dan in house training 3.2. Membuat jadwal pelatihan 3.3. Menentukan sasaran pelatihan 3.4. Dokumentasi pelatihan 3.5. Membuat Laporan 3.6. Program Orientasi Pegawai baru 2

4.

5.

E.

Melaksanakan langkah-langkah pencegahan infeksi 4.1. Melakukan edukasi hand hygiene 4.2. Melakukan edukasi PPI 4.3. Melakukan edukasi tehnik aseptic sebelum melakukan tindakan 4.4. Bersama Farmasi menerapkan dan memonitoring tehnik pencampuran obat steril 4.5. Monitoring penerapan PPI di ruang CSSD 4.6. Monitoring penerapan PPI di ruang Laboratorium 4.7. Monitoring penerapan PPI di area pengunjung dan kantor 4.8. Monitoring penerapan PPI di mobil ambulance 4.9. Monitoring pelaksaan penerapan bundle pencegahan HAIs 4.10. Monitoring penerapan Kebijakan, Pedoman dan atau SPO Tentang PPI di semua Area Pengunjung dan Kantor 4.11. Monitoring penerapan Kebijakan, Pedoman dan atau SPO tentang PPI di semua Unit Pelayanan 4.12. Mengembangkan Fasilitas Pendukung Pelaksanaan/Penerapan PPI di Unit Pelayanan 4.13. Melaksanakan ICRA HAIs, ICRA Bangunan Monitoring penggunaan antibiotika yang rasional 5.1. Jumlah dan jenis antibiotika yang digunakan di rumah sakit 5.2. Melakukan audit penggunaan antibiotika oleh pasien yang dirawat di rumah sakit

CARA PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Monitoring kewaspadaan isolasi dilaksanakan dengan cara : 1.1. Melakukan audit kebersihan tangan/hand higiene/cuci tangan yang benar dan 5 momen. 1.2. Melakukan audit penggunaan APD yang tepat 1.3. Melakukan audit dekontaminasi peralatan perawatan pasien 1.4. Melakukan audit pengendalian lingkungan 1.5. Melakukan audit pengelolaan limbah 1.6. Melakukan audit penatalaksanaan linen 1.7. Perlindungan kesehatan petugas : Mengumpulkan data petugas yang tertusuk jarum suntik atau benda tajam bekas pakai. Melakukan tatalaksana pasca pajanan, mengusulkan kepada pihak manajemen untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala dan pemberian imunisasi, terutama yang bekerja di tengah resiko tinggi (kerja sama dengan Tim K3). 1.8. Penempatan pasien yang benar : pasien dengan air borne di tempatkan di ruang isolasi yang terstandar dengan tekanan udara negative ( sesuai kebijakan). 1.9. Melaksanankan Kebersihan pernapasan/Etika batuk dan bersin yang benar 1.10. Melakukan audit Penyuntikan yang aman danbenar 1.11. Membuat jadwal monitoring 1.12. Mengumpulkan data 1.13. Membuat analisa 1.14. Membuat laporan 2. Melakukan survailans dengan cara : 2.1. Membuat jadwal survey

3

2.2.

Mengumpulkan data HAIs : Phlebitis, Infeksi, Infeksi Daerah Operasi (IDO), Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) 2.3. Menginput data dalam sistem SIRS jika terhubung 2.4. Membuat analisa data 2.5. Membuat laporan dan evaluasi serta melakukan studi banding survailans untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dengan cara melakukan magang di institusi atau rumah sakit di luar Makassar yang sudah melakukan kegiatan survailans dengan benar yang di buktikan dengan telah lulus akreditasi nasional maupun internasional seperti di RSCM Jakarta. 3. Pendidikan dan pelatihan dengan cara : 3.1. Membuat usulan pelatihan PPI dan in house training untuk semua karyawan RS. 3.2. Membuat usulan pelatihan PPI dan in house training khusus tenaga IPCLN 3.3. Mengikuti Seminar/Simposium/WorkShop tentang PPI, baik Daerah maupun Nasional, agar lebih cepat mendapatkan up date tentang PPI 3.4. Tim PPI membuat usulan supaya Tim PPI sebagai pelaksana kegiatan operasional Program PPI bisa mengikuti seminar/simposium/work shop yang berhubungan dengan PPI, baik daerah maupun nasional. Usulan ditujukan kepada Kepala Balai yang ditembuskan kepada KaBid Terkait. 3.5. Membuat jadwal pelatihan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang di tentukan 3.6. Menentukan sasaran pelatihan sesuai kebutuhan 3.7. Dokumentasi pelatihan saat kegiatan 3.8. Membuat Laporan kegiatan pelatihan 4. Melaksanakan langkah-langkah pencegahan infeksi dengan cara : 4.1. Melakukan edukasi dan penyuluhan hand hygiene pada petugas, pasien, dan pengunjung.Menyediakan gambar edukasi hand hygiene (hand rub dan hand wash). Menempel yang belum dan mengganti yang rusak/tidak layak. 4.2. Melakukan edukasi tehnik aseptik sebelum melakukan tindakan 4.3. Melakukan sosialisasi dan edukasi PPI pada karyawan, peserta didik baru serta petugas cleaning service yang baru. Mengadakan stiker-stiker yang berhubungan dengan PPI. 4.4. Kerjasama dengan Tim Sanitasi, Tim Penyedia Cleaning Service, Tim PPK dan penangkap/pembasmi Vektor dalam pengendalian lingkungan. 4.5. Kerjasama dengan Tim Sanitasi dalam pengelolaan limbah, mengusulkan pengadaa stiker tempat sampah infeksius dan non infeksius dan menggantikan yang rusak. 4.6. Bersama Farmasi menerapkan dan memonitoring tehnik pencampuran obat steril. Menyediakan meja dan set pencampuran obat. Mengusulkan pelatihan pencampuran obat steril bagi farmasi dan perawat. 4.7. Menerapkan PPI di ruang CSSD 4.8. Menerapkan PPI di ruang Laboratorium 4.9. Menerapkan PPI di area pengunjung dan kantor 4.10. Menerapkan PPI di mobil ambulance 4.11. Menerapkan bundle pencegahan HAIs 4.12. Menerapkan Kebijakan, Pedoman dan atau SPO tentang PPI di semua Unit Pelayanan 4.13. Menerapkan Kebijakan, Pedoman dan atau SPO Tentang PPI di semua Area Pengunjung dan Kantor 4.14. Mengembangkan Fasilitas Pendukung Pelaksanaan/Penerapan PPI di Unit Pelayanan dengan membuat rekomendasi dan koordinasi untuk usulan pengadaan sarana 4

pendukung penerapan PPI di unit pelayanan seperti pengadaan APD, sarana kebersihan tangan (wastafel, sabun, larutan desinfektan/antiseptik, handrub,tissue, pengadaan tempat sampah sampah infeksius dan non infeksius serta stikernya, stiker linen infeksius dan non infeksius, poster cuci tangan hand rub dan hand wash, batuk efektif, stiker B3) dan lain-lain. 4.15. Bersama Komite Mutu dan Keselamatan Pasien menetapkan PDSA indikator mutu PPI. 4.16. Melaksanakan ICRA HAIs dan ICRA bangunan koordinasi dengan pihak terkait 5. Monitoring penggunaan antibiotika yang rasional dengan cara : 5.1. Mendata jumlah dan jenis antibiotik yang digunakan di rumah sakit 5.2. Mendata penggunaan antibiotik oleh pasien yang dirawat di rumah sakit

F.

SASARAN Seluruh rencana kegiatan yang telah disusun diatas secara umum adalah untuk mendukung mewujudkan penurunan angka kejadian HAIs di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar. Dalam pelaksanaannya perlu ditentukan sasaran kegiatan tersebut, yaitu: NO. 1.

KEGIATAN Monitoring kewaspadaan isolasi

2.

Melakukan survailans

3.

Tersedianya data kejadian HAIs secara periodik Terdapat perbandingan data dengan rumah sakit lain untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam penanganan infeksi di rumah sakit Pendidikan dan pelatihan Jumlah petugas dan karyawan yang mengikuti pelatihan dan in house training PPI. Jumlah anggota PPI yang diikutkan pelatihan/simposium/ work shop PPI Perlindungan kesehatan petugas, dengan Jumlah karyawan yang dilakukan mengusulkan kepada pihak manajemen pemeriksaan kesehatan secara untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terutama yang bekerja di karyawan secara berkala terutama yang tempat resiko tinggi bekerja di tempat resiko tinggi. Tim PPI kerja sama dengan Tim K3

4.

5.

5.

8.

INDIKATOR Jumlah persentase kegiatan masing-masing hasil audit

TARGET dari 100 % dilakukan dengan benar Jumlah kegiatan survailans >85 % kegiatan tercapai Persentase data kejadian HAIs setiap Sampai 100 % bulan Terdapat perbandingan data dengan Sampai 100% rumah sakit lain dalam penanganan infeksi

Melaksanakan langkah-langkah pencegahan infeksi : 8.1. Melakukan edukasi dan Jumlah kegiatan hand higiene penyuluhan hand higiene pada petugas, staf, pasien dan pengunjung rs

100 % mengikuti pelatihan/simpo sium/ work shop PPI 100 % di lakukan pemeriksaan secara berkala

90-100 % bisa dilakukan setiap saat

5

9.

10. 11. 12. 13.

8.2. Melakukan edukasi tehnik aseptik Jumlah kegiatan dilakukan tehnik 90-100 % bagi perawat sebelum melakukan aseptik sebelum melakukan kegiatan melakukan tindakan tehnik aseptik 8.3. Melakukan edukasi PPI pada jumlah kegiatan edukasi 100 % petugas termasuk claning service dilakukan dan mahasiswa baru edukasi 8.4. Kerjasama dengan Tim Sanitasi, Terlaksananya kerjasama antar TIM 90-100 % Tim Penyedia Cleaning Service, terlaksana Tim PPK dan kegiatan antar penangkap/pembasmi Vektor Tim dalam pengendalian lingkungan dan pengelolaan sampah 8.6. Bersama Farmasi menerapkan dan Jumlah petugas yang ikut pelatihan 90-100% ikut memonitoring tehnik dan menerapkan tehnik pencampuran pelatihan dan pencampuran obat steril. obat steril mampu Menyediakan meja dan set menerapkan pencampuran obat. Mengusulkan pelatihan pencampuran obat steril bagi farmasi dan perawat. Monitoring penggunaan antibiotika yang Persentase jumlah penggunaan antibiotika 90rasional antibiotika yang rasional 100 % rasional Melakukan pertemuan IPCLN Melakukan pertemuan Tim PPI Melakukan pertemuan Komite Mutu Melakukan pertemuan Farmasi

Tim PPI dengan Terlaksananya berkesinambungan Tim PPI dengan Terlaksananya berkesinambungan Tim PPI dengan Terlaksananya kegiatan berkesinambungan Tim PPI dengan Terlaksananya kegiatan berkesinambungan

kegiatan 90-100 terlaksana kegiatan 90-100 terlaksana 90-100% terlaksana 90-100% terlaksana

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN (Terlampir) H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan berdasarkan pada setiap berakhirnya pelaksanaan kegiatan, selanjutnya dianalisa. Hasil dari analisa tersebut digunakan sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan yang akan datang. Tim PPI secara berkala mengevaluasi hasil kegiatan yang dilakukan terutama apabila terdapat temuan yang perlu secepatnya dilakukan tindak lanjut. Laporan dibuat setiap bulan, dievaluasi dan dianalisa setiap 3 bulan,serta akan ditingkatkan jika belum tercapai, sehingga menjadi acuan di program kerja untuk tahun berikutnya. I.

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Setiap kegiatan Tim PPI dicatat dan didokumentasikan sebagai bukti kegiatan PPI

6

% %

2. Laporan kegaiatan Tim PPI dibuat setiap bulan oleh Tim PPI ke PMKP selanjutnya tiap 3 bulan ke Kepala Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar 3. Evaluasi kegiatan PPI secara menyeluruh dilakukan setiap 3 bulan, untuk melihat pokok perkembangan dari seluruh kegiatan pokok PPI.

7

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PPI TAHUN 2018 No

Uraian

1

Mengusulkan pembentukan struktur organisasi Tim PPI yang baru

2 3 4 5 6

Rapat rutin PPI Sosialisasi program PPI Melakukan monitoring kewaspadaan isolasi (menggandakan form audit) Melakukan surveilans (menggandakan form audit ) Pendidikan dan Pelatihan (Program HIPPI Pusat 2018) : a. Mengusulkan mengikuti pelatihan IPCN lanjutan b. Mengusulkan mengikuti workshop Survailans c. Mengusulkan mengikuti workshop ICRA d. Mengusulkan mengikuti workshop Audit PPI e. Mengusulkan mengikuti workshop Bundle HAIs f. Mengusulkan Pertemuan Ilmiah Tahunan HIPP g. Mengusulkan Mengikuti pelatihan TOT PPII h. Mengusulkan mengikuti Pelatihan Assesor kompetensi

BULAN Jan

X

X

X

X X X

X

X

X X X X X X

X

X X

7

8

i. Mengusulkan mengikuti Resetifikasi IPCN untuk PP HIPPI j. Mengusulkan mengikuti seminar sehari K. Mengusulkan diadakan pelatihan dan in house training PPI bagi karyawan dan petugas di tahun 2018 Melaksanakan langkah-langkah pencegahan infeksi : a. Melakukan edukasi hand higiene dan etika batuk pada pasien dan pengunjung b. Melakukan edukasi dan sosialisasi PPI pada petugas dan karyawan RS termasuk karyawan dan mahasiswa baru c. Monitoring penerpan PPI di semua ruang pelayanan termasuk ruang isolasi, kamar jenazah, ruang tunggu dan kantoran d. Mengembangkan Fasilitas Pendukung Pelaksanaan/Penerapan PPI di Unit Pelayanan dengan membuat rekomendasi dan koordinasi untuk usulan pengadaan sarana pendukung penerapan PPI di unit pelayanan seperti diatas : usulanpengadaan APD, sarana kebersihan tangan (wastafel, sabun, larutan desinfektan/antiseptik, handrub, tissue, pengadaan tempat sampah sampah infeksius dan non infeksius serta stikernya, stiker linen infeksius dan non infeksius, poster cuci tangan hand rub dan hand wash, batuk efektif, stiker B3 ) dan lain-lain. Perlindungan kesehatan petugas : a. Mengusulkan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala

X

X

X

X

X

9 10 11

b. Mengusulkan pemberian imunisasi, terutama yang bekerja di tempat resiko tinggi ( kerja sama dengan Tim K3). Monitoring penggunaan antibiotika yang rasional Melakukan pertemuan Tim PPI dengan Komite Mutu Melakukan pertemuan Tim PPI dengan Farmasi

X

X

X

X X

Related Documents


More Documents from "Anonymous ms0I06nlz2"