KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu upaya pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dan gambaran hasil berbagai program yang telah dilaksanakan Puskesmas Tinondo, Profil Kesehatan Puskesmas Tinondo ini merupakan peremajaan dan perkembangan data dari tahun sebelumnya sebagai hasil dari berbagai upaya Kesehatan . Data yang digunakan dalam proses penyusunan
profil kesehatan bersumber dari berbagai Program
baik di dalam Puskesmas maupun diluar gedung Puskesmas, sebagai refleksi perkembangan kesehatan Puskesmas Tinondo. Dengan konsistensi penyusunan profil kesehatan yang dilaksanakan setiap tahun maka berbagai perkembangan indikator yang digunakan dalam pembangunan kesehatan baik indikator masukan, proses, maupun indikator luaran dan indikator dampak dapat diikuti secara cermat. Fakta ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk melakukan analisa kecenderungan
dalam
konteks
penentu
strategi
dan
kebijaksanaan
kesehatan di masyarakat yang akan datang. Untuk meningkatkan mutu profil kesehatan Pusksmas Tinondo tahun berikutnya diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Tinondo, kami sampaikan terima kasih.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
I
KATA SAMBUTAN Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, penyusunan “Profil Kesehatan Puskesmas Tinondo tahun 2018” dapat diselesaikan dengan baik. Profil Kesehatan Puskesmas adalah salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan di Puskesmas Tinondo. Profil Kesehatan Puskesmas ini pada intinya berisi berbagai data / informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tinondo, yang dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan perencanaan di masa yang akan datang. Landasan dalam penyusunan Profil Kesehatan ini adalah semua kegiatan pada jenis-jenis pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta hasil cakupan / pencapaian dari program kesehatan yang ada di Puskesmas Tinondo, Pustu dan Poskesdes yang ada di wilayah Puskesmas Tinondo, Kami menyadari bahwa profil kesehatan ini masih banyak kekurangan terutama masih sulitnya memperoleh data yang valid dan akurat dari berbagai sumber. Namun kami yakin, masalah ini akan dapat diatasi dengan upaya melakukan optimalisasi tugas dan fungsi masing-masing pengelola program di Puskesmas, Bidan Desa dan Perawat Pustu dan poskesdes. Dengan tersusunnya Profil Kesehatan Puskesmas Tinondo ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang, saran dan pendapat sangat kami harapkan sehingga profil ini dapat menjadi lebih baik khususnya dalam upaya mendapatkan data, informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Akhir kata, atas perhatian dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Tinondo Tahun 2018 terutama dari seluruh staf Puskesmas Tinondo, saya ucapkan terima kasih.
Tinondo,
2018
Kepala Puskesmas Tinondo
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
I
KATA SAMBUTAN..............................................................................
II
DAFTAR ISI........................................................................................
III
DAFTAR GAMBAR..............................................................................
IV
DAFTAR TABEL.................................................................................
V
DAFTAR TABEL LAMPIRAN…………………………………………………….
VI
BAB I. PENDAHULUAN .........................................................
VII
BAB II. GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK ..................
6
A. KONDISI GEOGRAFIS……………………………..................... .
6
B. KEADAAN PENDUDUK ........................................................
7
C. KEADAAN LINGKUNGAN......................................................
9
1. Rumah Sehat……………..................................................
10
2. Akses Terhadap Air Bersih………………………………………
10
3. Jarak Sumber Air Minum Dengan TPA Kotoran/Tinja…..
11
4. Ketersediaan Jamban……………………………………….......
12
D. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT.....................................
13
5. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar………………
13
6. PHBS Masyarakat…………………………………………..........
15
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ........................................
17
A. MORTALITAS......................................................................... 17 B. MORBIDITAS……………..…………………………………………….
19
BAB IV. UPAYA KESEHATAN ...........................................................
29
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR……….................................
29
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG .......
36
C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT………........
43
BAB V. PENUTUP………………………………………………………………….. 52
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
III
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tinondo Kec. Tinondo………
7
Gambar 2. Grafik Distribusi jumlah penduduk…………………………...
8
Gambar 3. Persentase rumah tangga Akses terhadap air bersih…...
11
Gambar 4 . Persentase cakupan ketersediaan jamban………………...
13
Gambar 5. Persentase Kunjungan dengan kartu prabayar…………….
15
Gambar 6. Grafik Sepuluh penyakit terbesar di Puskesmas Tinondo tahun 2018......................................................
20
Gambar 7. Grafik Cakupan Penyakit Menular Januari s.d. Desember 2014 dan 2018………......................................
1
Gambar 8. Grafik Persentase Cakupan Program KIA bulan Januari s.d.Desember2018…......................................................
30
Gambar 9. Cakupan Imunisasi Rutin Januari s.d. Desember 2018....
33
Gambar 10. Grafik Pencapaian Program Gizi.....................................
34
Gambar 11. Bagan rujukan pasien Puskesmas Tinondo tahun 2018...
37
Gambar 12. Denah Ruangan Puskesmas Tinondo………......
39
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
IV
DAFTAR TABEL Tabel 1. Distribusi Jumlah Penduduk per Kelurahan…………………..
8
Tabel 2. Jumlah rumah dan RT / RW…………………………………….
8
Tabel 3. Sarana Pendidikan dan Sarana Ibadah...............................
9
Tabel 4. Jumlah Kunjungan Puskesmas Tinondo Tahun 2018…......
14
Tabel 5. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS…………………………...
16
Tabel 6. Cakupan Kegiatan Promosi Kesehatan Masyarakat ………….
16
Tabel 7. Cakupan Kegiatan Kesehatan Jiwa Januari s/d Desember 2018…………......................................................
26
Tabel 8. Cakupan Kegiatan Perkesmas Januari s/d Desember 2018………………...............................................................
28
Tabel 9. Cakupan Program KIA bulan Januari s.d. Desember 2018 ................................................................................
29
Tabel 10. Cakupan Imunisasi Rutin Januari s.d. Desember 2018…...
32
Tabel 11. Cakupan Program Gizi Januari s.d. Desember 2018….......
34
Tabel 12. 20 Besar Pemakaian Obat…………….................................
35
Tabel 13. Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan …………………………..
38
Tabel 14. Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas tahun 2018.....
38
Tabel 15. Hasil Telaah Kemandirian Pos Pelayanan Terpadu.............
41
Tabel 16. Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Tinondo ………………….
42
Tabel 17. Jumlah sarana dan prasarana…………………………………..
42
Tabel 18. Cakupan Program Kesling Januari s.d. Desember 2018 ……
49
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
V
DAFTAR TABEL LAMPIRAN Tabel 1.
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA TAHUN 2018
Tabel 2. JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 3. JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 4.
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR TAHUN 2018
Tabel 5.
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK. TAHUN 2018
Tabel 6.
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 7.
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018
Tabel 8. Tabel 9.
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) TAHUN 2018
Tabel 10. JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 11. JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 12. PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 13. PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 14. JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) TAHUN 2018 Tabel 15. CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS TAHUN 2018 Tabel 16. PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TAHUN 2018 Tablel 17. PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR TAHUN 2018 Tabel 18. JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 TAHUN 2018 Tabel 19. JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL TAHUN 2018
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
VI
Tabel 20. PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI TAHUN 2018 Tabel 21. PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI TAHUN 2018 Tabel 22. BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 23. CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 24. JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 25. CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) TAHUN 2018 Tabel 26. CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Table 27. CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 28. CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 29. JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 30. JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Table 31. CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 32.
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TAHUN 2018
Tabel 33. CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2018 Tabel 34.
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2018 Tabel 35.
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TAHUN 2018 Tabel 36. PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) TAHUN 2018 Tabel 37. DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT TAHUN 2018 PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
VII
Tabel 38.
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA TAHUN 2018
Tabel 39.
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT
(UKBM) TAHUN 2018 Tabel 40.
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2018
Tabel 41.
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN TAHUN
2018 Table 42.
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN TAHUN
2018 Tabel 43.
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN
LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2018 Tabel 44.
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2018
Tabel 45.
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TAHUN 2018 Tabel 46.
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TAHUN 2018 Tabel 47. JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2018
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
VIII
BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan
Kesehatan
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan dari pembangunan Nasional karena menyentuh hampir disemua aspek kehidupan. Pembangunan sangat terkait dan dipengarui oleh aspek demografi / kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi perkembangan lingkungan fisik dan biologis. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan seperti angka kesakitan serta kematian ibu dan bayi. Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen masukan (input) yang berpa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses dan komponen keluaran (output). Informasi Kesehatan dan yang terkait digunakan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam menejemen
kesehatan
perencanaan
dilakukan
strategis,
menejemen
untuk
perumusan
operasional
dan
kebijakan, menejemen
transaksi. Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi pada abad 21 yang merupakan era informasi dan globalisasi serta menuntut percepatan arus
informasi
dan
kecanggihanya
maka
pengembangan
Sistem
Informasi Kesehatan. Dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan menejemen kesehatan
dan
pengembangan
upaya
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
–
upaya
kesehatan
demi
1
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran dari informasi
kesehatan
yang
dikembangkan
saat
ini
adalah
profil
kesehatan. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Menyediakan data/informasi yang akurat, tepat waktu, sesuai dengan
kebutuhan
dan
kewwenangannya
dalam
rangka
meningkatkan kemamuan menejemen kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna. 2. Tujuan khusus a. Dapat disajikan -) Data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, biologis, perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan dan sosial ekonomi. -) Data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat. -) Data/informasi tentang upaya kesehatan, yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan. b.
Data/informaasi
yang
disajikan
dapat
digunakan
untuk
mendukung sistim menejemen pada Setiap tingkat administrasi kesehatan ( perencanaan, pemantauan, penggerakan pelaksanaan, dan evaluasi tahunan program – program kesehatan ) c. Tersedianya data/informasi untuk bahan penyusunan profil kesehatan satu tingkat diatasnya.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
2
C. VISI, MISI, PROGRAM POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS 1. Visi Puskesmas Terwujudnya peningkatan mutu dan aksesibilitas pelayanan kesehatan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat menuju Kecamatan Tinondo sehat. 2. Misi Puskesmas Misi pembangunan Puskesmas Tinondo adalah mendukung tercapainya misi Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu : a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tinondo b. Mendorong
kemandirian
hidup
sehat
bagi
keluarga
dan
pemerataan
dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tinondo c. Memelihara
dan
keterjangkauan
meningkatkan
pelayanan
mutu,
kesehatan
yang
diselenggarakan
Puskesmas d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan masyarakat serta lingkungannya 3.
Program Pokok Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya karena kegiatan pokok di setiap Puskesmas
dapat
berbeda-beda.
Namun
kegiatan
pokok
Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) 2) Kesejahteraan ibu dan anak (KIA) 3) Usaha Peningkatan Gizi PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
3
4) Keluarga Berencana (KB) 5) Kesehatan Lingkungan 6) Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Program Lain - Upaya Pengobatan termasuk pelayanan darurat kecelakaan - Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Kesehatan Olah Raga - Perawatan Kesehatan Masyarakat - Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut - Usaha Kesehatan Jiwa - Kesehatan Mata - Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan - Kesehatan Usia Lanjut - Pembinaan Pengobatan Tradisional 2. Fungsi Puskesmas 1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya sehingga penggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, serta aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan
dari
penyelenggaraan
setiap
program
pembangunan di wilayah kerjanya. 2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat: 1) Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
4
2) Berperan
aktif
dalam
memperjuangkan
kepentingan
kesehatan termasuk pembiayaan 3) Ikut
menetapkan
dan
memantau
pelaksanaan
program
kesehatan 4) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. 5) Merangsang
masyarakat
termasuk
swasta
untuk
melaksanakan kegiatan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri 6) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. 3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan: 1) Pelayanan kesehatan perorangan 2) Pelayanan kesehatan masyarakat
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
5
BAB. II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK A. KONDISI GEOGRAFIS 1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Puskesmas Tinondo merupakan salah satu Puskesmas yang terletak didaerah pemekaran kabupaten Kolaka Timur. Puskesmas Tinondo terletak ± 25 km dari ibuKabupaten Kab. Kolaka Timur dan dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi darat. Wilayah kerja Puskesmas Tinondo meliputi 1 Kelurahan & 11 desa yaitu desa Singgere, desa Ameroro, desa Tutuwi, desa Ambapa, desa
Weamo,
desa
Solewatu,
desa
Tawa
-
tawaro,
desa
Tawarombadaka, desa lwoimea, Kelurahan Tinengi, desa Talata dan desa Lamunde. Luas daratan Keeamatan Tinondo yaitu ± 277, 77 Km², kondisi daratan Kecamatan Tinondo sebagian besar tanah gambut dan gunung sehingga dengan keadaan tersebut masyarakatnya berusaha dengan bersawah dan berkebun.Wilayah Kerja Puskesmas Tinondo secara astronomis terletak disebelah selatan garis katulistiwa berada diantara 3º 57’ 39” - 3º 96’ 09” LS dan 121º 49’ 08” - 121º 81’ 91” BT. Sepintas tentang letak wilayah Kerja Puskesmas Tinondo : Sebelah Utara berbatasan dengan, Kec. Ulu lwoi Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Konawe Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Tirawuta & Kec. Lalolae Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Mowewe
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
6
Wilayah Kerja Puskesmas Tinondo terletak dibagian barat daya Kabupaten Kolaka Timur dan Seluruh wilayah berada didaratan Pulau Sulawesi. Luas wilayah Kerja Puskesmas Tinondo 21, 17 Km². Luas wilayah menurut kelurahan sangat beragam, Kelurahan Tinondo merupakan
Kelurahan
yang
paling
luas,
kemudian
menyusul
Kelurahan Lalolara, Kelurahan Tinondo dan Kelurahan Padaleu. Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tinondo
(Sumber:Statistik daerah Kec. Tinondo dalam angka 2018)
B. KEADAAN PENDUDUK Berdasarkan hasil pendataan terakhir, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tinondo adalah 32.519 jiwa yang tersebar dalam 12 (Dua Belas) wilayah Desa / kelurahan. Adapun
untuk
lebih
jelasnya
distribusi
penduduk
perkelurahan, disajikan dalam tabel berikut ini:
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
7
Tabel 1. Distribusi Jumlah Penduduk per Desa / Kelurahan
NO.
DESA / KEL.
1
JUMLAH PENDUDUK LK
PR
JUMLAH
JUMLAH KK
2
3
4
5
6
1
SINGGERE
349
308
657
164
2
AMERORO
798
724
1522
434
3
TUTUWI
348
293
641
160
4
AMBAPA
545
481
1026
250
5
WEAMO
251
240
491
146
6
SOLEWATU
381
352
733
171
7
TAWATAWARO
225
223
448
118
8
TAWAROMBADAKA
329
337
666
169
9
IWOIMEA
141
129
270
69
10
TINENGI
556
537
1093
269
11
TALATA
241
288
529
145
12
LAMUNDE
445
405
850
216
4609
4317
8926
2311
JUMLAH
Sumber: Subbag Tata Usaha Ppenduskesmas Tinondo
Gambar. 2 Grafik Distribusi jumlah penduduk
JUMLAH PENDUDUK 1600 1400 1200 1000 800 600 400
200 0
SINGG AMER TUTUW AMBA WEAM SOLEW TAWAT ERE ORO I PA O ATU AWAR O Jml Penduduk 657 1522 641 1026 491 733 448 Jml. KK 164 434 160 250 146 171 118
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
TAWAR IWOIM TINEN TALAT LAMUN OMBA EA GI A DE DAKA 666 270 1093 529 850 169 69 269 145 216
8
Tabel 2. Jumlah rumah
No.
Desa/Kelurahan
Jumlah Rumah
Jumlah Dusun/Lingk,
1.
Tinondo
2311
52 / 4
(Sumber:Statistik daerah Kec. Tinondo dalam angka 2018)
Tabel 3. Sarana Pendidikan dan Sarana Ibadah
Sarana Pendidikan
Sarana
No. Keluraha n 1.
Ibadah TK
Tinondo
7
SD
MTSN
12
-
SMP
4
SMA
2
Masji
Mushola
Ger
d
h
eja
12
2
3
(Sumber:Statistik daerah Kec. Tinondo dalam angka 2018)
Berdasarkan data terakhir, kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tinondo dapat kita lihat,
Mata
pedagang/industri
pencaharian (44%).
terbesar
Selebihnya
penduduk
adalah
PNS/ABRI
adalah (23%),
petani/nelayan (15%) dan sisanya buruh, sopir dan pekerja lainnya (18%). Masyarakat terdiri dari berbagai macam suku. Mayoritas adalah suku Bugis, Tolaki dan Toraja, selebihnya adalah Muna, Jawa, dan Makassar. Sebagian besar memeluk agama Islam. Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik dan Hindu. C. KEADAAN LINGKUNGAN Lingkungan
merupakan
salah
satu
variable
yang
kerap
mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor prilaku, pelayanan kesehatan
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
9
dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk mengambarkan keadaan lingkungan,akan disajikan indikator-indikator seperti; presentase rumah tangga (rumah sehat, akses terhadap air bersih,
Jarak sumber air minum dengan TPA
kotoran/tinja, dan ketersediaan jamban). 1. Rumah Sehat Menurut WHO Rumah adalah suatu struktur fisik yang dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, dimana lingkugan dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu . untuk mewujudkan rumah dengan fungsi diatas, rumah tidak harus mewah/besar tetapi rumah sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni. Secara umum rumah dikatakan sehat apa bila : 1.
Memenuhi
kebutuhan
penghawaan dan
fisiologis
antara
lain
pencahayaan,
ruang gerak yang cukup dan terhindar dari
kebisingan yang menganggu. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antara anggota keluarga dan penghuni rumah. 3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vector penyakit dan tikus dan kepadatan hunian yang tidak berlebihan. PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
10
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan Adapun presentase rumah sehat yang ada di wilayah kerja puskesmas Tinondo
tahun 2018 Jumlah Rumah yang yang diperiksa 5.356
Yang memenuhi syarat kesehatan 4392 ( 82% ). 2. Akses Terhadap Air Bersih Akses masyarakat terhadap sanitasi dan air bersih yang layak merupakan bagian dari upaya promotif – preventif yang harus di utamakan di wilayah kerja puskesmas Tinondo. Upaya promotifpreventif yang epektif akan menekan kejadian penyakit, menurunkan jumlah orang yang sakit dan orang yang berobat serta berdampak pada efisiensi biaya kesehatan yang menjadi beban pemerintah dan masyarakat. Di wilayah kerja Puskesmas Tinondo akses terhadap air bersih
masih
relatif
mudah
di
jangkau
dengan
meratanya
kepemilikan masyarakat terhadap sarana air bersih baik dari sumur gali pribadi/umum, maupun sumur Bor. Dimana kepemilikan sarana air bersih yang memenuhi syarat sebesar 77 (26,45%). Sumber mata air terlindungi 1 secara fisik airnya memenuhi syarat dan sarana air bersih dari PDAM sebesar 80 KK (100%) dan memenuhi syarat secara fisik Gambar 3. Persentase rumah tangga Akses terhadap air bersih
(Sumber: Pengelola Kesehatan Lingkungan Pusk. Tinondo)
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
11
7. Jarak Sumber Air Minum Dengan TPA Kotoran/Tinja Sumber air minum sering menjadi sumber pencemaran pada penyakit water borne disease. Oleh karena itu sumber air minum harus memenuhi syarat lokalisasi dan konstruksi. Syarat lokalisasi mengiginkan agar sumber air minum
terhindar dari pengotoran,
sehingga perlu diperhatikan jarak sumber air minum dengan cubluk (kakus) lubang galian sampah, lubang galian untuk air limbah dan sumber-sumber
pengotor
lainnya.
Jarak
tersebut
tergantung
keadaan tanah dan kemiringannya. Pada umumnya jarak sumber air minum
dengan
beberapa
sumber
pengotor
termasuk
tempat
penampungan akhir (TPA) kotoran / tinja kurang dari 10 meter dan usahakan
agar
letaknya
tidak
berada
dibawah
suber-sumber
tersebut. Diwilayah kerja puskesmas Tinondo persentase rumah tangga denga sumber air minum dari sumur gali pribadi/umum, sumur bor dan Mata air terlindungi menurut jarak ketempat penampungan akhir kotoran/tinja sebanyak 97 % rumah tangga memiliki jarak sumber air minum terhadap tempat penampungan kotoran akhir / tinja > 10 meter. Sedangkan sebanyak 3 % memiliki jarak ≤ 10 meter 8. Ketersediaan Jamban Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban
adalah
pencemaran
dari
untuk
mencegah
kotoran
penularan
manusia.
Syarat
penyakit jamban
dan sehat
adalah: PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
12
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan
lubang
penampungan
minimum
10
m,
bila
tidak
memungkinkan perlu konstruksi kedap air). b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus c. Tidak mencemari tanah di sekitarnya d. Mudah dibersihkan e. Aman digunakan f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung g. Cukup penerangan h. Lantai kedap air i. Luas ruangan cukup j. Ventilasi cukup baik k. Tersedia air dan alat pembersih Diwilayah kerja Puskesmas Tinondo tahun 2018 Cakupan ketersediaan Jamban Rumah tangga yang mengunakan leher angsa sebesar 5302 (99%) Cemplung 18 (1%). Gambar 4 . Persentase cakupan ketersediaan jamban
(Sumber: Pengelola Kesehatan Lingkungan Pusk. Tinondo)
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
13
D.
KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT 1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Untuk mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi WHA ke-58 tahun 2005 dijenewa yang mengiginkan setiap Negara mengembangkan Universal Health
Coverage (UHC) bagi
seluruh penduduk, maka pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan
jaminan
kesehatan
masyarakat
melalui
program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Usaha kearah itu sesungguhnya telah dirintis pemerintah dengan menyelenggarakan beberapa bentuk jaminan social dibidang kesehatan, diantaranya melalui PT Askes dan PT Jamsostek yang melayani antara lain pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, dan pegawai swasta. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu pemerintah pusat memberikan jaminan melalui skema Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan pemerintah daerah dengan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Namun demikian, skemaskema tersebut masih terfragmentasi, terbagi-bagi sehingga biaya kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 2004 dikeluarkan undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). undang-undang nomor 40 tahun 2004 mengamanatkan bahwa program jaminan social wajib bagi seluruh penduduk termasuk program jaminan kesehatan melalui satu badan penyelenggara Jaminan Sosial. Badan penyelenggaraan social telah diatur dengan Undang-Undang Nomor. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
14
Kesehatan dan BPJS Ketenaga kerjaan yang implementasinya sudah dimulai sejak 1 Januari 2014. Program tersebut selanjutnya disebut sebagai Program JKN. Di wilayah kerja Puskesmas Tinondo sampai dengan Desember 2018 Jumlah yang terdaftar sebagai peserta BPJS FKTP Puskesmas Tinondo baik dari BPJS Kesehatan/mandiri, BPJS Ketenaga Kerjaan dan Jamkesmas yang sekarang menjadi Kartu Indonesia Sehat (KIS) berjumlah 5.566 Jiwa
(Sumber: BPJS Kesehatan) masih sangat
sedikit dari jumlah penduduk yang ada diwilayah ini, selain karena ke tidak tahuan masyarakat
akan pentingnya BPJS, karena
kurangnya sosialisasi dari Pihak BPJS kesehatan juga karena masih banyaknya penduduk kurang mampu yang tidak terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tabel 4. Jumlah Kunjungan Puskesmas Tinondo Tahun 2018
URAIAN
JUMLAH
BPJS UMUM
1.535 4.688
TOTAL
15.223
KET
(Sumber: Laporan Institusi Puskesmas Tinondo) Gambar 5. Persentase Kunjungan dengan kartu prabayar Tahun 2018
KUNJUNGAN DENGAN KARTU PRABAYAR 31% BPJS 69%
UMUM
(Sumber: Laporan Institusi Puskesmas Tinondo)
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
15
2. PHBS Masyarakat Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di Wilayah Puskesmas Tinondo
dengan cara menerapkan Perilaku
Bersih dan Sehat (PHBS)
Hidup
yakni perilaku yang diperaktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat menolong dirinya sendiri (mandiri). Cakupan rumah tangga yang melaksanakan PHBS di Wilayah Kecamatan Tinondo dari target 100% atau sekitar 1544 rumah tangga hanya 1128 rumah tangga atau 73 % saja yang mengalami peningkatan PHBS pada tingkat rumah tangga. PHBS dapat dilakukan diberbagai tatanan masyarakat, tatanan rumah tangga, sekolah tempat kerja dan tempat-tempat umum, Untuk mencapai rumah tangga yang ber PHBS, terdapat sepuluh upaya untuk dilakukan yaitu : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberikan bayi ASI eksklusif 3. Menimbang Balita Setiap Bulan 4. Menggunakan Air Bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan Jamban Sehat 7. Memberantas jentik dirumah sekali seminggu 8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari 10.Tidak merokok di dalam rumah
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
16
Tabel 5. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS NO
DESA / KEL
RUMAH TANGGA JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
% BER-
DIPANTAU
DIPANTAU
BER
PHBS
PHBS
1
Tinondo
675
507
75%
507
75%
2
Tinondo
1544
1128
73%
1128
73%
3
Padaleu
947
739
78%
739
78%
4
Lalolara
2190
1533
70%
1533
70%
5356
3963
74%
3963
74%
JUMLAH
(Sumber: Koordinator PKM & PHBS Puskesmas Tinondo )
3. PKM Tabel 6. Cakupan Kegiatan Promosi Kesehatan Masyarakat No
1.
Jenis Kegiatan
a. Penyuluhan Kelompok b. Penyuluhan anak
sekolah 2.
Rumah tangga sehat
3.
Bayi yang mendapat ASI
Sasaran
15
Target
Pencapaian
(%)
(%)
100%
100%
85%
74%
100%
63%
100%
100%
Posyandu 35 Sekolah 5356 374
Eksklusif 4.
Kelurahan dengan garam
4
beryodium baik (Sumber: Koordinator PKM & PHBS Puskesmas Tinondo )
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
17
3. UKS Usaha kesehatan sekolah atau UKS merupakan usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. berikut beberapa hal terkait program UKS yang perlu kita
ketahui: Berdasarkan aspek definisi, Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah antara sebagai berikut : 1. Menurut Departemen Pendidikan & Kebudayaan,
UKS adalah
upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan yankes di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan dilin program Lingkungan sekolah 2. Menurut Depkes RI: UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama.UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal 3. Menurut Azrul Azwar: UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggitingginya
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
18
Tujuan diselenggarakannya program UKS, secara umum untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Sedangkan tujuan
khusus
untuk
memupuk
kebiasaan
hidup
sehat
dan
meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup : 1. Penurunan angka kesakitan anak sekolah. 2. Peningkatan kesehatan peserta didik (fisik, mental, sosial) 3. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah. 4. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah. 5. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya. Sedangkan sasaran program UKS meliputi seluruh peserta baik pada
tingkat
pendidikan
sekolah
menengah,
taman
kanak-kanak,
pendidikan
agama,
pendidikan
pendidikan
dasar,
kejuruan,
maupun pendidikan khusus (sekolah luar biasa). Sementara pada tingkat Sekolah Dasar program UKS lebih diprioritaskan pada kelas 1, 3, 6, antara lain dengan pertimbangan, pada kelas 1, merupakan fase penyesuaian pada lingkungan sekolah baru, juga terkait imunisasi ulangan. dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar, saat yang baik untuk diimunisasi ulangan. Pada kelas 3, dengan tujuan evaluasi hasil PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
19
pelaksanaan UKS pada kelas, sementara pada kelas 6 sebagai persiapan
kesehatan
pada
peserta
didik
ke
jenjang
pendidikan
selanjutnya.
PERSENTASE SEKOLAH (ADA RUANG UKS DAN TIDAK ADA RUANG UK) NO
SEKOLAH
JML
PENCAPAIAN ADA
%
RUANG UKS
TIDAK ADA
%
RUANG UK
1
TK / RA
7
3
45
4
55
2
SD / MI
12
6
50
6
50
3
SMP / MTS
4
2
50
2
50
4
SMK / SMA
2
2
100
0
0
25
13
58,5
12
51,5
TOTAL
(Sumber: Koordinator PKM & PHBS Puskesmas Tinondo )
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
20
BAB. III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. MORTALITAS Gambaran situasi derajat kesehatan masyarakat kerap dipaparkan dengan berbagai indicator yang secara garis besar terdiri dari 2 aspek yaitu mortalitas dan morbiditas. Pada bab ini kondisi derajat kesehatan juga digambarkan melalui dua aspek tersebut. 1.
Angka kematian Bayi ( AKB ) Infan Mortality Rate
atau Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan indicator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik dalam tatanan provinsi dan nasional. selain itu, program-program kesehatan di Indonesia banyak yang menitik beratkan pada upaya penurunan AKB. Angka kematian bayi merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada pase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun
per 1000
kelahiran hidup. Diwilayah kerja Puskesmas Tinondo untuk tahun 2018 tidak ada
Kematian
dipengaruhi
Bayi,
oleh
kecendrungan
pemeratan
penurunan
pelayanan
AKB
kesehatan
dapat berikut
fasilitasnya. Pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat berperan melalui perbaikan gizi yang pada gilirannya mempengaruhi daya tahan terhadap serangan penyakit.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
21
2.
Angka Kematian Balita (AKABA) Angka kematian Balita atau AKABA menggambarkan peluang
untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Di wilayah puskesmas Tinondo jumlah angka kematian balita (AKABA) berjumlah 0 orang. 3.
Angka Kematian Ibu Maternal ( AKI ) Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur
status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas pasiltas pelayanan kesehatan. Dalam Upaya penurunan angka kematian ibu, puskesmas Tinondo, pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk menjamin setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan dari tenaga kesehatan terlatih, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan
rujukan jika terjadi komplikasi,
memperoleh cuti hamil dan melahirkan, serta akses terhadap keluarga
berencana.
Disamping
itu,
pentingnya
melakukan
intervensi lebih kehulu yakni kepada kelompok remaja dan dewasa muda dalam
upaya percepatan penurunan Angka Kematian
Ibu
(AKI). Di wilayah puskesmas Tinondo jumlah angka kematian ibu Maternal (AKI) berjumlah 0 orang. 4.
Angka Kematian Kasar ( AKK ) Angka kematian di wilayah kerja Puskesmas Tinondo pada
tahun 2018 telah membuahkan hasil yang memuaskan, dalam arti PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
22
tingkat kematian pada tahun 2018 ini menurun dibanding tahun sebelumnya Angka Kematian Kasar
:
……….
/
1000
Penduduk.
5.
Umur Harapan Hidup ( UHH ) Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada
kenaikan umur harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap perubahan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup (UHH) pada waktu lahir, meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. B.
MORBIDITAS Angka Kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) yang dapat diperoleh dengan melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui system pencatatan dan pelaporan Dalam meningkatkan dan lebih
meratakan
upaya
pelayanan
kesehatan
maka
dalam
pelaksanaannya tidak terlepas dari penyakit-penyakit utama yang didapatkan dalam kurun waktu 1 tahun pelaksanaan program. Adapun 10 besar penyakit yang ditemukan pada tahun 2018 pada Puskesmas Tinondo adalah sebagai berikut:
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
23
Gambar 6. Grafik Sepuluh penyakit terbesar di Puskesmas Tinondo tahun 2018
Gambar 6 memperlihatkan bahwa jenis penyakit yang paling banyak di temukan di wilayah kerja Puskesmas Tinondo pada tahun 2018 adalah penyakit lainnya pada Nasopharingitis Akut /ISPA (309 kasus) dan yang terendah adalah Diabetes (30 kasus) 1.
Penyakit Menular Penyakit menular yang disajikan data profil kesehatan antara lain penyakit ISPA, Diare, Suspek TB, Malaria Klinis, DBD, Campak dan Suspek Flu Burung.
a.
Penyakit Malaria Penyakit kesehatan
malaria
masyarakat
masih
menjadi
Indonesia,
masalah
perkembangan
penyakit malaria dipantau melalui annual parasite incidence (API), dari hasil laporan dan pengamatan di lapangan hanya ditemukan 1 penderita.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
24
b.
Penyakit TB Paru Menurut
hasil
Surkesnas
2001,
TB
Paru
menempati urutan ke 3 penyebab kematian umum (9,4 %),
selain
menyerang
paru,
Tuberculosis
dapat
menyerang organ lain (extra pulmonary). Dari data programer
TB
di
Wilayah
Puskesmas
Tinondo menunjukkan kasus BTA (+) pada tahun 2018 sebanyak 20 orang, diobati 20 orang dan yang sembuh ……. orang (……….. %), RO(+) BTA(-) ……. orang pindah ……orang dan penderita TB luar paru berjumlah…… orang. c.
Penyakit HIV/AIDS Perkembangan
penyakit
HIV/AIDS
terus
menunjukkan peningkatan, meskipun berbagai upaya pencegahan
dan
penanggulangan
terus
dilakukan.
Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi di Indonesia., meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman
dan
meningkatnya
penyalahgunaan
NAPZA
melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar tingkat resiko penyebaran HIV/AIDS. Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es, yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil dari pada jumlah yang sebenarnya. Hal ini berarti bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia yang sebenarnya belum diketahui PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
25
dengan pasti. Di puskesmas Tinondo sampai dengan Desember
2018
ditemukan
1
(satu)
penderita
HIV/AIDS. d.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) ISPA sebagai penyebab utama kematian pada bayi dan balita diduga karena pneumonia dan merupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaannya masih
belum
memadai.
Upaya
dalam
rangka
pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan akut lebih difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita pneumonia balita yang ditemukan. Penemuan Penderita Ispa bukan Pnemonia 309 Penderita e.
Penyakit Kusta Meskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta pada pertengahan tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah penderita kusta di Indonesia dan merupakan Negara urutan ketiga penderita terbanyak di dunia. Penyakit kusta dapat mengakibatkan kecacatan pada penderita. Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma dikalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini sebagian penderita dan mantan
penderita
mendapatkan
akses
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
dikucilkan
sehingga
tidak
pelayanan
kesehatan
serta 26
pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan. Di Wilayah Puskesmas Tinondo terdapat penderita kusta type PB sebanyak 3(tiga) orang dan yang telah selesai
menjalani
pengobatan
(RFT)
…..
orang,
sedangkan type MB sebanyak .......... orang yang telah selesai menjalani pengobatan (RFT) 0 orang, DO ........... orang dan yang aktif ........ orang. 2.
Penyakit Menular Yang dapat Dicegah Dengan Iminisasi ( PD3I ) PD3I
merupakan
penyakit
yang
diharapkan
dapat
diberantas/ditekan denganpelaksanaan program imuniasasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit tetanus neonatorum, campak, difteri, pertusis dan hepatitis B. a.
Tetanus Neonatorum Jumlah kasus tetanus neonatorum di Puskesmas Tinondo pada tahun ini tidak ada kasus, hal ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan tetanus neonatorum tidak mudah, yang
terpenting
adalah
usaha
pencegahan
yaitu
pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imuniasasi TYT pada ibu hamil.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
27
b.
Campak Campak
merupakan
penyakit
menular
yang
sering
menyebabkan kejadian luar biasa. Sepanjang tahun 2018 di Wilayah Puskesmas Tinondo terdapat 2 Penderita . c.
Difteri Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relative rendah, rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Jumlah kasus penyakit difteri di Puskesmas Tinondo tahun 2018 sebesar 2 Penderita.
d.
Pertusis Jumlah kasus pertusis di Puskesmas Tinondopada tahun
2018 adalah 0. e.
Hepatitis B Jumlah kasus Hepatitis pada tahun 2018 sebanyak 0 kasus
3.
Penyakit Potensi KLB / Wabah a.
Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas
ke seluruh wilayah. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan angka kematian relative tinggi. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemic terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2-5 tahunan, sedangkan angka kematian cenderung menurun.
Upaya
pemberantasan
DBD
dititik
beratkan
pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan angka PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
28
bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Kasus penyakit DBD di Puskesmas Tinondo pada tahun 2018 yang ditangani sebanyak 7 kasus, b. Filariasis Kasus penyakit Filariasis di Puskesmas Tinondo pada tahun 2018 sebanyak 0 kasus, yang ditangani 0 kasus (0 %). 4.
Penyakit Tidak Menular Semakin perkembangan
meningkatnya teknologi
arus
dan
globalisasi
industri
telah
di
segala
banyak
bidang,
membawa
perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat, serta situasi lingkungan
misalnya
perubahan
pola
konsumsi
makanan,
berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasuskasus penyakit tidak menular seperti Penyakit Jantung, Tumor, Diabetes, Hipertensi, Gagal Ginjal, dan sebagainya. a. Sakit Persendian / Rematik. Sakit persendian/rematik adalah penyakit radang kronis yang menyerang
persendian
dan
mengganggu
fungsi
persendian.
Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan 11 % penduduk berumur 15 tahun keatas atau lebih pernah mengalami penyakit persendian. b.
Dibetus Melitus dan Darah Tinggi (Hipertensi) Di
Puskesmas
Tinondo
penderita
Diabetes
Melitus
dan
Hipertensi merupakan kunjungan rawat jalan cukup banyak, untuk mengurangi pasien dengan penderita tersebut Puskesmas Tinondo bekerja sama dengan BPJS melakukan kegiatan PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
senam Prolanis 29
setiap hari minggunya, PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, FasilitasKesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. peserta.peserta PROLANIS adalah peserta BPJS yang dinyatakan telah terdiagnosa DM Tipe 2 dan atau Hipertensi oleh Dokter Spesialis di Faskes Tingkat Lanjutan 5.
Penyalahgunaan NAPZA/Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
Lainnya) Ditinjau dari jenisnya, ketergantungan NAPZA merupakan penyakit mental dan perilaku, yang dapat berdampak pada kondisi kejiwaan
yang
bersangkutan
dan
masalah
lingkungan
sosial.
Walaupun tidak ada data yang pasti mengenai jumlah kasus penyalahguna NAPZA, namun diperkirakan dalam beberapa tahun terakhir ini jumlah kasus penyalahguna NAPZA cenderung semakin meningkat, bahkan jumlah yang sebenarnya ada di masyarakat diperkirakan jauh lebih besar daripada kasus yang dilaporkan, seperti fenomena “gunung es”. Faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks yang diakibatkan interaksi antara faktor-faktor yang terkait dengan individu, lingkungan dan tersedianya zat (NAPZA). Tidak ada penyebab tunggal (single cause) yang mempengaruhi terjadinya penyalahgunaan NAPZA. Kegiatan untuk mencegah penyalah gunaan NAPSA
pada
tahun
2018
di
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
Puskesmas
Tinondo
dilakukan 30
penyuluhan
dengan
sasaran
tokoh
masyarakat,
tokoh
agama,
pendidik, LSM, murid sekolah. 6.
Kesehatan Jiwa Tabel 8. Cakupan Kegiatan Kesehatan Jiwa Januari s/d Desember 2018
No
Jenis Penyakit
Jumlah
1
Skizofrenia
1
2
Ganguan Kecemasan
4
3
Insomnia
11
( Sumber Programer Kesehatan Jiwa Pusk. Tinondo)
C.
STATUS GIZI Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur kurang energi kronis (KEK). 1.
Bayi Dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR) Berat
badan
lahir
rendah
(kurang
dari
2.500
gram)
merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 katagori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di Negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat kehamilan. Sementara itu jumlah BBLR di Kecamatan Tinondo sebanyak 6 bayi ( 0,8 %) dari 739 bayi lahir hidup. Bayi PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
31
dengan BBLR yang ditangani sebesar 6 bayi (100 %) dari jumlah bayi yang BBLR. 2.
Status Gizi Balita Status
gizi
balita
merupakan
salah
satu
indikator
yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian
status
gizi
balita
adalah
pengukuran
secara
anthropometric yang menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U). Status gizi balita di Puskesmas Tinondo tahun 2018, sebagai berikut: a. Gizi buruk
= 0 Orang
b. Gizi kurang
= 1 Orang
c. Gizi Baik
= 3808 Orang
d. Gizi Lebih
= 20
3.
atau atau
Orang
0,0
%
99
%
0,1 % atau atau
0,56 %
Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronik (KEK) Salah satu cara untuk mengetahui status gizi Wanita Usia
Subur
(WUS)
umur
15-49
tahun
adalah
dengan
melakukan
pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasi seberapa besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi BBLR. Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar LILA <23,5cm. Jumlah status gizi wanita usia subur kurang energi kronik (KEK) di puskesmas Tinondo berjumlah 24 orang atau 2,95 %.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
32
C. PERKESMAS
Tabel 9. Cakupan Kegiatan Perkesmas Januari s/d Desember 2018 NO
KEGIATAN
Pembinaan 1
SASARAN
TARGET CAKUPAN KETERANGAN
279
100%
100%
6
100%
100%
Keluarga Pembinaan
2 Kelompok
(Sumber: Pengelola Perkesmas Puskesmas Tinondo)
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
33
BAB. IV UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya pada tahun 2018. A.
PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
pada
masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil kegiatan pelayanan KIA di Puskesmas Tinondo Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 10. Cakupan Program KIA bulan Januari s.d. Desember 2018
No.
Jenis kegiatan
Sasaran
Target
(tahun)
(tahun)
Kumulatif
%
1
K1
194
100%
168
87%
2
K4
121
95%
78
64%
3
Persalinan Nakes
194
100%
181
93%
4
KF3
194
100%
143
73,7%
6
KB
5717
75%
4745
83%
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
34
7
Kematian Ibu
0
100%
0
100%
8
Lahir Hidup
739
100%
739
100%
9
Lahir Mati
0
100%
0
100%
11
BBLR
6
6
0,8%
12
PKN
739
100%
739
100%
13
KN 1
739
100%
739
100%
14
KN Lengkap
739
100%
739
100%
15
Pelayanan Bayi
739
100%
739
100%
16
Pelayanan Anbal
3495
100%
3105
86,5%
17
Apras
540
100%
540
100%
18
Penjaringan Anak
840
100%
840
100%
Sekolah
Gambar 8. Grafik Persentase Cakupan Program KIA bulan Januari s.d. Desember 2018
GRAFIK PENCAPAIAN PROGRAM KIA 100% 90%
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% K1 Series 1
K1 87%
K4 K4 64%
Nakes Nakes 93%
Kn1 Kn1 73.70%
Kn Lengkap Kn Lengkap 100%
Keterangan :
Pelayanan Antenatal ( K1 & K4 )
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
35
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan
antenatal.
Sedangkan
K4
adalah
gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
Pertolongan
Persalinan
Oleh
Tenaga
Kesehatan
dengan
Kompetensi Kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (professional). Hasil pengumpulan data / indikator kinerja SPM bidang kesehatan di Puskesmas Tinondo pada tahun 2018 menunjukkan bahwa prosentase cakupan persalinan dengan perolongan oleh tenaga kesehatan sebesar (93 %).
Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk Dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya oleh bidan di desa dan puskesmas, beberapa ibu hamil di antaranya tergolong dalam kasus resiko tinggi (risti), maka kasus tersebut memerlukan pelayanan kesehatan rujukan ke unit kesehatan
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
36
yang memadai. untuk ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk sebesar 100 %.
Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan disamping
pelayanan
melakukan
neonatus,
pemeriksaan
petugas kesehatan
kesehatan bayi
juga
melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. 2.
Pelayanan Imunisasi Pencapaian universal child immunization pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
digambarkan
besarnya
tingkat
kekebalan
masyarakat
terhadap penularan PD3I. Pada tahun 2018 dilaporkan Desa/ Kelurahan yang telah mencapai desa/keluaran UCI sebesar 10 (83 %) dari 12 desa / kelurahan yang ada. Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT ( 3 kali ), Polio ( 4 kali ), Hepatyitis B ( 3 kali ) dan Campak ( 1 kali ), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainya. Jumlah WUS bisa dilihat di (Tabel 26). PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
37
Upaya meningkatkan kekebalan pada masyarakat juga dilakukan pada
kelompok-kelompok
sasaran
khusus
lainnya,
misalnya
pemberian imunisasi DT dan TT pada anak sekolah melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) atau pelaksanaan Crash Program imunisasi Campak pada anak Balita di lokasi pengungsian atau Catch Up Campaign imunisasi campak pada anak sekolah kelas 1 sampai VI SD. Tabel 11. Cakupan Imunisasi Rutin Januari s.d. Desember 2018
NO
JENIS KEGIATAN
SASARAN TARGET (%)
% CAKUPAN
1 2
BCG DPT HB 1
209 209
100% 100%
180 201
86% 96%
3 4
DPT HB 2 DPT HB 3
209 209
100% 100%
187 199
89% 95%
5 6
POLIO 1 POLIO 2
209 209
100% 100%
180 201
86% 96%
7 POLIO 3 209 100% 8 POLIO 4 209 100% 9 CAMPAK 209 100% 10 UNIJEK 209 100% (Sumber: Programer Imunisasi Pusk. Tinondo)
187 199 219 187
89% 95% 105% 89%
CAKUPAN PENCAPAIAN IMUNISASI 120 100 80
105 95 86
95
89
60 40 20 Gambar 9 . Cakupan Imunisasi Rutin Januari s.d. Desember 2018 0 BCG DPT 3 POLIO 4 CAMPAK UNIJEK
3. Pelayanan Gizi PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
38
Program gizi merupakan program perbaikan gizi keluarga yang lebih menitikberatkan pada pertumbuhan anak bayi dan balita, ibu hamil dan ibu nifas. Program perbaikan gizi dilaksanakan secara bertahap untuk meningkatkan status gizi masyarakat. Di ruang lingkup Puskesmas Tinondo telah banyak dilakukan kegiatan perbaikan
gizi
antara
lain
penyuluhan
gizi,
pemberian
PMT,
konseling gizi buruk, dll. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Program gizi dalam laporannya mengikuti kegiatan posyandu dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut; Tabel 12. Cakupan Program Gizi Januari s.d. Desember 2018 No.
Jenis Kegiatan
Sasaran
Target
Pencapaia
(%)
n (Tahun)
1
Pemberian Fe 1 Ibu hamil
194
15,4%
30
2
Pemberian Fe 3 Ibu hamil
194
15,4%
30
3
Distribusi Vit. A Balita
591
98,4%
580
4
Distribusi Vit. A Bayi
117
96,5%
113
5
Vit. A Bufas
739
100%
739
6
Cakupan Garam Beryodium
1392
100%
1392
7
Cakupan Balita Gizi Buruk
0
8
Cakupan Balita Gizi Kurang
1
9
Cakupan Balita BGM
2
10
Jumlah Balita Ditimbang (D)
737
80%
590
11
Jumlah yang Naik BB (N)
737
80%
590
(Sumber; Koordinator Gizi Puskesmas Tinondo)
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
39
GRAFIK PENCAPAIAN PROGRAM GIZI 120% 100% 80%
60% 40% 20% 0%
Balita Balita ditimban naik BB g (D) (N)
Series 1
Gambar 10. B.
80%
80%
Vit.A Balita
Vit.A Bayi
Fe 1 Bumil
Fe 3 Bumil
Gizi Buruk
Garam Beryodiu m
98%
96%
30%
30%
0.00%
100%
Grafik Pencapaian Program Gizi
PEMANFAATAN OBAT Dalam Puskesmas
rangka Tinondo
melaksanakan mendapatkan
pelayanan sarana
pengobatan,
obat-obatan
yang
berasal/bersumber dari: a. Obat-obatan PKD (APBD) b. Obat-obatan Program c. Pembelian bagi obat-obatan yang dirasa perlu(Dana Kapitasi) Adapun penggunaan di Puskesmas dan pangambilan obat di Gudang Farmasi Kabupaten Kolaka Timur didasarkan atas pola penyakit yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tinondo. Tabel 13. 20 Besar Pemakaian Obat No
Nama Obat
Sediaan
Jumlah
Tablet
13580
1
Amoxicillin Tab. 500 mg
2
Paracetamol Tab 500 mg
Tablet
12200
3
Asam Mefenamat Tab 500 mg
Tablet
11310
4
Klorfeniramin Maleat(CTM) tab 4 mg
Tablet
10040
5
Vit. B Kompleks
Tablet
6160
6
Dexamethason Tab 0,5 mg
Tablet
4990
7
Cotrimoxazole tab 480 mg
Tablet
4330
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
40
8
Caviplex
Tablet
4300
9
Gliseril Guaikolat(GG)
Tablet
4190
10
Asam Ascorbat(Vit.C)
Tablet
3850
11
Piridoksin(Vit.B6) tab 10 mg
12
Ambroxol tab 30 mg
Tablet
2910
13
Novabion
Tablet
2590
14
Cefadroxil tab 500 mg
Tablet
2100
15
Kaptopril tab 25 mg
Tablet
2010
16
Prednison tab 5 mg
Tablet
1950
17
Thiamin HCL (B.1) 50 mg
Tablet
1800
18
Hufamag Plus
Tablet
1400
19
Supravit Tab
Tablet
1400
20
Domperidon 10 mg
Tablet
1380
Kaplet
3600
( Sumber : Pegelola Apotik Puskesmas Tinondo)
C. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG 1. Pelayanan Kesehatan Rujukan Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang kurang cepat dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Adapun pelayanan rujukan di puskesmas Tinondo mencakup :
Prosedur Administrasif Merujuk Pasien 1. Dilakukan setelah pasien di berikan tindakan pra rujukan 2. Melakukan konseling dan informed consent (persetujuan rujukan) 3. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien 4. Membuat catatan rekam medis pasien dan mencatat dalam register rujukan 5. Bukti rujukan harus di tanda tangani oleh pihak penerima rujukan 6. Menjalin komunikasi dengan tempat rujukan 7. Pengiriman pasien dilaksanakan setelah administrasi di selesaikan kecuali pasien gawat darurat .
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
41
8. Rujukan atas permintaan sendiri tidak di anjurkan (sesuai kondisi klinis pasien)
Prosedur Standar Menerima Rujukan Balik Pasien 1. Memperhatikan anjuran tindakan yang di sampaikan oleh Rumah Sakit/ puskesmas yang terakhir merawat pasien tersebut 2. Melakukan tindakan lanjut atau perawatan kesehatan masyarakat dan memantau(follow up) kondisi klinis
pasien sampai sembuh,
termasuk melakukan kunjungan rumah.
Prosedur Administrasif Menerima Rujukan Balik Pasien 1. Meneliti isi surat rujukan balik dan mencatat informasi tersebut di buku
register
rujukan,
kemudian
mencantumkan
tanggal
pelaksanaan tindak lanjut 2.
Menginformasikan segera kepada pengirim bahwa surat rujukan
balik telah di terima
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
42
BAGAN RUJUKAN PASIEN KABUPATEN KOLAKA TIMUR PUSKESMAS TINONDO Rumah Sakit Tipe Rumah Sakit Tipe
Rumah Sakit dgn strata sama
RSUD ABUNAWAS: menerima surat rujukan, anamnesis ulang, pemeriksaan fisik, penanganan pasien GD, kemudian pemeriksaan penunjang, penentuan diagnose, pasien kebidanan lgsg diantar ke VK dgn surat rujukan , memberikan rujukan balik/ feed back ke pengirim, informed consent/persetujuan tindakan
Puskesmas Non PONED - Menerima surat rujukan dan memberi rujukan balik kalau tdk dilanjutkan ke tgkt lbh tinggi - Anamnesis ulang, pemeriksaan fisik, lab dasar, penentuan diagnosa - Pengobatan oral, injeksi, infus
Puskesmas RANAP/PONED: menerima Rujukan dri Puskesmas Non-PONED, memberi rujuk balik bila tdk dilanjutkan ke tgkt tinggi dan memberikan
DI POLINDES/PUSTU/BPJS/Dokter/Perawat praktek dilakukan anamnesis/pemeriksaan fisik, melakukan pertolongan sprit pemasangan infus dan tornikuet,obat oral, suntikan dan menyiapkan kelengkapan administrasi spt surat rujukan, informed consent (persetujuan tindakan)pencatatan
Rumah Sakit dgn strata sama
UGD Pusk. Menerima pasien, anamnesis ulang, diagnose, tindakan, informed consent (ersetujuan Tindakan)
POSYANDU dilakukan pengambilan data nama, umur, alamat dan keluhan atau anamnesia sederhana oleh kader dgn surat pengantar rujukan
ASYARAKAT UMUM / PASIEN DENGAN MASALAAHNYA
\ Keterangan:
= Rujukan Vertikal (Utama) = Rujukan Horisontal = Rujukan Balik = Hanya untuk keadaan gawat
Gambar
11 . Bagan rujukan pasien Puskesmas Tinondo tahun
2018
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
43
2. Pelayanan Penunjang Puskesmas Tinondo terletak di Kelurahan Tinengi dimana wilayah kerja Puskesmas Tinondo hanya terdapat jenis sarana kesehatan yaitu sarana kesehatan pemerintah, dengan rincian sebagai berikut:
No. 1.
Jenis Sarana Kesehatan
Jumlah
Sarana kesehatan pemerintah: Puskesmas non perawatan
1
Puskesmas pembantu
3
Poskesdes
6
Tabel 14. Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan
a. Puskesmas Induk Puskesmas induk Tinondo terletak di Kelurahan Padaleu Kecamatan Tinondo dengan luas tanah 3.000 m² dan luas bangunan 160,5 m² dan mempunyai ruangan berjumlah 11 ruangan. Dari seluruh ruangan tersebut difungsikan sebagai Ruangan Kepala Puskesmas, Ruangan Tata Usaha, Ruangan Poli Umum,
Ruangan
Poli
Gigi,
Ruangan
Kartu,
Ruangan
Kesling/Promkes, Ruangan Gizi, Ruangan P2M, Ruangan Apotik, Ruangan KIA/KB, dan Ruangan Gudang Obat. Jumlah dan keadaan ruangan Puskesmas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
44
Ukuran No.
Fungsi Ruangan
Jumlah
Keadaan Fisik
19 m2
1
Baik
(m2) 1.
Ruangan
Ka.
Puskesmas 2.
Ruangan TU
16 m2
1
Baik
3.
Ruangan Poli Umum
14 m2
1
Baik
4.
Ruangan Poli Gigi
14 m2
1
Baik
5.
Ruangan Kartu
16 m2
1
Baik
6.
Ruangan
18 m2
1
Baik
14 m2
1
Baik
10,5 m2
1
Baik
Kesling/Promkes/P2M 7.
Poli KIA
8.
Ruangan Apotik
9.
Ruangan KIA/KB
14 m2
1
Baik
10. Ruangan Gudang obat
8 m2
1
Baik
11. Ruangan UGD
17,5 m2
1
Baik
12. Ruangan LAB
14 m2
1
Baik
13. Ruangan P2M
17,5 m2
1
Baik
Tabel 15. Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas tahun 2018
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
45
Gambar 15. Denah Ruangan Puskesmas Tinondo
b. Puskesmas Pembantu dan Poskesdes Di Puskesmas Tinondo terdapat 3 (Tiga) buah Pustu yaitu Puskesmas Pembantu Ameroro, Ambapa dan Solewatu yang terletak dan 6 (Enam) buah Poskesdes yang terletak di Desa Singgere, Tutuwi, Weamo, Tawarombadaka, Iwoimea, dan Lamunde. c. Posyandu Posyandu yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Tinondo secara keseluruhan termasuk dalam kategori Posyandu Pratama, Puskesmas Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri. Terdapat 17 (Tujuh belas) buah posyandu yang tersebar di 12 (Dua Belas) Desa / Kelurahan. Setiap Posyandu dibina oleh beberapa
orang
petugas
dari
Puskesmas.
Pembina
Posyandu
diwajibkan hadir setiap ada Posyandu di kelurahan binaannya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
46
No
Nama Posyandu
Strata
Jumlah Kader
1.
Sipakario-rio
Madya
5
2.
Anawai
Purnama
5
3.
Az Zahra
Pratama
5
4.
Mekar Jaya
Madya
5
5.
Az Zuhra
Pratama
5
6.
Rambaha
Pratama
5
7.
Anawai II
Madya
5
8.
Melati
Pratama
5
9.
Padaelo
Purnama
5
10.
Matabondu
Madya
5
11.
Padaidi
Madya
5
12.
Niaga Tani
Madya
5
13.
Beringin Jaya
Madya
5
14.
Meohai
Madya
5
15
Manunggal
Madya
5
16
Medulu
Madya
5
17
Dwi Dharma
Madya
5
Tabel 16. Hasil Telaah Kemandirian Pos Pelayanan Terpadu
d. Tenaga Kesehatan Dalam
menjalankan
fungsinya
sebagai
Pusat
Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas Tinondo memiliki beberapa staf sebagai pelaksana tugasnya, yang masing-masing bekerja sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
47
Jenis Ketenagaan di Puskesmas Tinondo tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Jenis Kepegawaian No.
Jenis Profesi PNS
PTT
Volunter
Nusantara
Jumlah
Sehat
1
Dokter Umum
0
0
0
0
2
Dokter Gigi
0
0
0
0
0
3
S1 Keperawatan / Ners
2
0
2
0
4
4
S1 KesMas
0
0
6
1
7
S1 Gizi
0
0
0
1
1
5
D III Keperawatan
3
0
18
0
21
6
D III Kebidanan
1
4
28
0
33
7
D III Kesling
0
0
1
0
1
8
Farmasi
0
0
1
0
1
9
Analis Kesehatan
0
0
1
0
1
10
SPK
2
0
0
0
2
11
SMA
0
0
0
0
0
8
4
57
2
71
Jumlah
0
Tabel 17. Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Tinondo
D. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 1. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat
melalui pengobatan penderita. Di samping itu
pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
48
peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini. a.
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan
Kejadian
Luar Biasa Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi wabah yang terjadi
pada
masyarakat.
Upaya
penanggulangan
yang
dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Berdasarkan hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan dari Desa selama tahun 2018 jumlah desa/kelurahan yang melaporkan terkena KLB dan yang mendapatkan penanganan kurang dari 24 jam adalah 0. b.
Pemberantasan Penyakit Polio Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi Polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang
berkembang
di
masyarakat
dengan
pemeriksaan
spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk <15 tahun selama tahun 2018 di Puskesmas Tinondo tidak ada kasus Polio sama PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
49
sekali. Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilans, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus Polio Liar yang menyerang masyarakat. Sementara itu, cakupan imunisasi Polio-3 pada bayi di Puskesmas Tinondopada tahun 2018 sebesar 100 % c.
Pemberantasan TB-Paru Upaya dilakukan
Pencegahan dengan
dan
pendekatan
pemberantasan
TB-Paru
DOTS
Observe
(Directly
Treatment Shortcource) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti
dengan
paket
pengobatan.
penemuan penderita TB selama tahun
Dari
upaya
2018 ditemukan
gambaran kasus. Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur
dan
lengkap,
diharapkan
penderita
akan
dapat
disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namun demikian
dalam
proses
selanjutnya
tidak
tertutup
kemungkinan terjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan diagnosa di akhir pengobatan. Tingkat kesembuhan dari PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
50
penderita pasca pengobatan biasanya sangat sulit ditegakkan oleh karena kendala dari penderita dalam mengeluarkan dahak yang memenuhi persyaratan, sehingga dalam pemantauan hasil
akhir
lebih
diarahkan
pada
tingkat
kelengkapan
pengobatan atau succes rate (SR). d.
Pemberantasan Penyakit ISPA Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi balita
sudah
berada
dalam
Pneumonia
berat
sedangkan
peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir hasil penemuan dan pengobatan Pneumonia cakupan penemuan penderita masih kurang dari target (perkiraan penderita) masih relatif rendah. e.
Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS Upaya
pelayanan
kesehatan
dalam
rangka
penanggulangan penyakit HIV/AIDS, di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
51
pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Wanita
Penjaja
Seks
(WPS),
penyalahguna
obat
dengan
suntikan (IDUs), atau sesekali dilakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah
seperti ibu rumah tangga dan
sebagainya. Hasil pelaksanaan surveilans HIV/AIDS selama tahun 2018 menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna Walaupun jumlah penderita AIDS secara kumulatif relatif kecil (Case Rate 1,33 per 100.000 penduduk), namun dalam perjalanan penyakit dari HIV + menjadi AIDS dikenal istilah ”windows periods” yang tidak diketahui dengan pasti periodisasinya sehingga kelompok ini menjadi sangat potensial dalam menularkan penyakit. Pada kelompok ini disamping dilakukan pengobatan yang lebih utama adalah dilakukan konseling untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam ikut aktif mencegah terjadinya penularan lebih lanjut. Upaya pemantauan yang dilakukan pada kelompok berisiko melalui kegiatan survei dan kegiatan rutin serta skrining darah donor. f.
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Upaya
pemberantasan
DBD
dititik
beratkan
pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M+), Juru Pemantauan Jentik (Jumantik) untuk memantau Angka Bebas PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
52
Jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Upaya kesehatan yang telah dilakukan dalam rangka penanggulangan DBD selama tahun 2004 tersebut antara lain adalah penemuan penderita secara dini melalui sistem surveilans, penegakan diagnosa secara cepat dan penanganan
penderita
secara
tepat,
serta
gerakan
pemantauan dan pengendalian vektor melalui gerakan 3 M. g.
Pemberantasan Penyakit Malaria Penegakan
diagnosa
penderita
secara
cepat
dan
pengobatan yang tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit Malaria di samping pengendalian
vektor
potensial.
Terdapat
dua
model
pendekatan dalam upaya penegakan diagnosa penderita, yaitu wilayah Jawa Bali dilakukan secara aktif (Active Case Detection) oleh Juru Malaria Desa dengan mendatangi warga yang mengeluh gejala klinis Malaria, sedangkan untuk wilayah luar Jawa Bali dilakukan secara pasif dengan menunggu pasien
datang
berobat
ke
pelayanan
kesehatan.
Upaya
pengobatan tidak hanya diberikan kepada penderita klinis atau penderita
dengan
konfirmasi
laboratorium
namun
juga
diberikan pada kelompok tertentu untuk tujuan profilaksis. Diwilayah Puskesmas Tinondo sepanjang tahun 2018 tidak ditemukan satupun kasus malaria. Jadi untuk sementara bisa dikatakn aman dari penyakit malaria.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
53
h.
Pemberantasan Penyakit Kusta Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit Kusta antara lain adalah melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit Kusta. Semua penderita yang ditemukan langsung diberikan pengobatan paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren, dan DDS selama kurun waktu tertentu. Sedangkan untuk penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi melalui institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap.
i.
Pemberantasan Penyakit Filaria Upaya kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit Filaria
difokuskan
pada
kegiatan
penemuan
penderita,
pengobatan dan pengendalian vektor potensial di wilayah-wilayah endemis. Upaya penemuan penderita yang dilakukan disemua Desa diwilayah Kecamatan sekaran telah dilaksanakan secara maksimal namun sejak beberapa tahun sampai dengan tahun 2018 ini tidak satupun kasus Filaria yang ditemukan. E.
PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Untuk memperkecil resiko terjadinya
penyakit kusta
atau
gangguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan
pembinaan
dilakukan
secara
kesehatan berkala.
lingkungan
Upaya
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
yang
pada
institusi
dilakukan
yang
mencakup 54
pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar. Pengawasan terhadap Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dilakukan untuk meminimalkan faktor risiko sumber penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU dan TPM.
Bentuk
kegiatan
yang
dilakukan
antara
lain
meliputi
pengawasan kualitas lingkungan TTU dan TPM secara berkala, bimbingan, penyuluhan dan saran perbaikan dalam pengelolaan lingkungan
yang
sehat,
hingga
pemberian
rekomendasi
untuk
penerbitan izin usaha. SASARAN
TARGET (%)
YANG DIPERIKS A
2311
80%
4392
80%
5302
2311
80%
4392
2311
80%
4606
1397
65%
950
950
68%
267
100%
213
137
813
100%
650
650
80
100%
80
80
64% 100 % 100 %
Rumah Bebas Jentik
2311
95%
5195
519 5
97%
Pengawasan dan pemb. TPM dan TTU a.Warung makan b. Sekolah sehat c. Kantin sehat
5 12 12
75% 85% 85%
22 11 11
22 11 11
76% 92% 92%
NO
1
JENIS KEGIATAN
b.
Jamban Sehat
c. SPAL
3
4
%
Lingkungan pemukiman perumahan a.Rumah Sehat
2
MS
d. Tempat Pembuangan Sampah Kualitas dan sarana air bersih a. Sumur Gali b.
Sumur Bor
c.
PDAM
2311
439 2 530 2 439 2 460 6
82% 99% 82% 86%
Pengendalian Vektor
Tabel 19.
Cakupan Program Kesling Januari s.d. Desember 2018
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
55
G. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna.
Upaya
tersebut
dimaksudkan
untuk
(1)
menjamin
ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat generik dan obat esensial
yang
bermutu
bagi
masyarakat,
(2)
mempromosikan
penggunaan obat yang rasional dan obat generik, (3) meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di farmasi komunitas dan farmasi klinik
serta
pelayanan
kesehatan
dasar,
serta
(4)
melindungi
masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan, mutu, dan keamanan. 1. Peningkatan Penggunaan Obat Rasional Upaya
peningkatan penggunaan
obat rasional,
diarahkan
kepada peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan pembinaan penggunaan obat yang rasional melalui pelaksanaan advokasi secara lebih intensif agar terwujud dukungan masyarakat yang kondusif serta terbangunnya kemitraan dengan unit pelayanan kesehatan formal. Sampai dengan akhir tahun 2018, penggunaan obat rasional telah mencapai 100 %. Angka tersebut telah mencapai target yang harus dicapai adalah 100%. Walau begitu Berkaitan dengan hal tersebut masih perlu terus diupayakan meningkatan obat esensial nasional di setiap fasilitas kesehatan masyarakat dan melindungi masyarakat dari risiko pengobatan irasional.
2.
Penerapan Penggunaan Obat Esensial Generik
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
56
Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup pengadaan buffer stock obat generik esensial, revitalisasi pemasyarakatan konsepsi obat esensial dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas pelayanan
pemerintah
maupun
swasta.
Pada
tahun
2018. Ketersediaan obat esensial nasional sudah mencapai 90%. 3. Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat terlindungi dari penggunaan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga yang tidak memenuhi persyaratan, mutu dan keamanan, yang dilaksanakan melalui antara lain monitoring sarana produksi dan distribusi alat kesehatan dalam rangka Cara Pembuatan Alat Kesehatan (CPAK), sampling terhadap alat kesehatan dan PKRT yang beredar di pasar dan dijumpai 4,2% dari yang disampling tidak memenuhi syarat mutu.
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
57
BAB. V PENUTUP
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan
dan
organisasi
dalam
pelaksanaan
manajemen,
maka
penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Dibidang kesehatan, data dan informsi ini diperoleh melalui penyelenggaraan system informasi kesehatan. Salah satu luaran utama dari penyelenggaraan system informasi kesehatan, sejak tahun 1998 telah dikembangkan paket sajian data dan informasi oleh Pusat Data Kesehatan RI, merupakan kumpulan informasi yang sangat penting, karena dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor maupun masyarakat. Namun sangat disadari, system informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari Desa menjadi relative lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Puskesmas Tinondo yang diterbitkan ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian Profil Kesehatan Puskesmas Tinondo dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai. Walaupun Profil Kesehatan Puskesmas Tinondo sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai, karena belum dapat menyajikan PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
58
data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Indonesia Sehat Target
Pemerintah
yang
kini
terus
dikejar
bangsa
dan
Indonesia
adalah Millenium Development Goals (MDG’s), yaitu program dunia yang menjadi acuan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara yang memfokuskan diri pada upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Puskesmas
Tinondo
perlu
dicari
terobosan
dalam
mekanisme
pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi khususnya yang bersumber dari Kelurahan. Wassalaam
Pe n y u s u n
PROFIL PUSKESMAS TINONDO TAHUN 2018 (DATA MENCERDASKAN BANGSA) SIK PUSKESMAS TINONDO Email :
[email protected]
59