Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat, maka sumber daya kesehatan bidang kesehatan dituntut untuk lebih bekerja secara professional yang menjamin outcome yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal tersebut terdapat dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan serta memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,bermutu, dan terjangkau. Sejalan dengan Undang-Undang tersebut, visi Puskesmas 1 Baturraden yaitu “Pelayanan kesehatan dasar paripurna menuju masyarakat sehat mandiri tahun 2019”. Untuk mewujudkan visi dan misi Puskesmas 1 Baturraden serta memperhatikan pencapaian prioritas bidang kesehatan, Program Promosi Kesehatan memiliki tujuan meningkatkan perilaku sehat individu, keluarga, dan masyarakat dan berperan aktif dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta, dan masyarakat. Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat terdapat beberapa sasaran strategis yaitu: 1. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat 2. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, dengan desa siaga aktif, pos kesehatan desa yang beroperasi, dan sekolah dasar yang mempromosikan kesehatan 3. Meningkatnya kebijakan publik berwawasan kesehatan, yaitu kecamatan yang teradvokasi untuk menetapkan kebijakan publik berwawasan kesehatan Adapun strategi Promosi Kesehatan dalam penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat adalah: 1. Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan melalui advokasi kebijakan kesehatan dan koordinasi serta kolaborasi lintas program dan lintas sektor 1
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
2. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha 3. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial 4. Memperkuat gerakan masyarakat 5. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga, dan masyarakat 6. Meningkatkan kapasitas pengelola Pengertian profil promosi kesehatan adalah laporan yang memberikan gambaran yang komprehensif tentang komunitas tentang potensi daerah dan potret masyarakat dalam promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Profil kesehatan berisi tentang data wilayah (seperti luas wilayah, daerah administatif), data kependudukan (seperti perkembangan jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, jenis kelamin, kelompok umur, kepadatan penduduk), pontensi daerah (kondisi sosial ekonomi, budaya masyarakat ketersediaan akses informasi, mitra potensial), potret masyarakat (pola pengambilan keputusan, pola pencarian pelayanan kesehatan, sumberdaya organisasi promosi kesehatan di daerah, dan keberhasilan pencapaian program beserta cara pencapaiannya. Selain itu juga menggambarkan proses membuat, memperbarui, dan mengkaji profil, dengan informasi beserta siapa saja yang terlibat.
B. Tujuan Profil Promosi Kesehatan a. Tujuan Umum Diperolehnya gambaran potensi dan pencapaian kinerja kegiatan pemberdayaan masyarakat promosi kesehatan di Puskesmas 1 Baturraden. b. Tujuan Khusus Tujuan profil kesehatan masyarakat yang komprehensif adalah: 1. Mendapatkan data dan informasi potensi komunitas dalam wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden. 2. Menjelaskan kebutuhan sehingga dapat diprioritaskan untuk tindakan peningkatan (promotif), pencegahan dan penanggulangannya. 3. Mengidentifikasi indikator kesehatan dan sumber data yang dapat digunakan untuk memantau perubahan dan kemajuan dalam isu-isu prioritas kesehatan. 4. Menyusun data dasar untuk perencanaan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat dan dokumen perencanaan masyarakat lainnya. 2
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
C. Sistematika Penyajian Bentuk Profil Promosi Kesehatan ini sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi penjelasan tentang maksud, tujuan dan sistematika penyajian. Bab II Gambaran umum, menyajikan tentang gambaran umum puskesmas meliputi keadaan geografis, kependudukan, pendidikan, social ekonomi, perilaku dan budaya masyarakat yang erat kaitannya dengan kesehatan dan situasi derajat kesehatan meliputi angka kematian, kesakitan dan kasus gizi buruk dll. Bab III Program Promosi Kesehatan, menguraikan tentang advokasi promosi kesehatan, kegiatan penyuluhan kesehatan yang terdiri dari penyuluhan massa dan penyuluhan kelompok, kegiatan penyuluhan berdasarkan kelompok sasaran, materi, media dan metode penyuluhan serta menurut tenaga kesehatan yang melaksanakan penyuluhan (pengolahan dan analisa data laporan bulanan promosi kesehatan) dan sekolah yang mempromosikan kesehatan serta pencapaian kinerja berdasarkan indikator kinerja tahun 2016. Bab IV Penutup, berisi kesimpulan dan rekomendasi Lampiran, berisi rekapitulasi profil data kegiatan promkes dan laporan bulanan kegiatan promosi kesehatan tahun 2016.
3
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Keadaan Geografi Kondisi geografis wilayah memberikan gambaran tentang lokasi, luas wilayah, keadaan wilayah (dataran tinggi, dataran rendah), kepadatan wilayah yang dihuni, dan bagaimana kondisi fisik wilayah (berbukit, lembah), serta faktor lain yang mempengaruhi bagaimana orang hidup. Letak Puskesmas I Baturraden 65 % merupakan daerah dataran tinggi (Pegunungan) sedangkan 35 % merupakan daerah dataran rendah. Puskesmas I Baturraden sebagian besar berada 25 – 100m dari permukaan laut. Letak geografis Puskesmas I Baturraden Berbatasan dengan wilayah beberapa Puskesmas, yaitu : Di sebelah utara
: PERHUTANI
Di sebelah selatan
: Puskesmas Purwokerto Utara
Di sebelah barat
: Puskesmas Kedungbanteng
Di sebelah timur
: Puskesmas II Baturraden
Tabel 2.1 Luas wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden No Desa Luas Wilayah (Ha) 1 Ketenger 1.120,70 2 Karangtengah 305,00 3 Kebumen 229,57 4 Pamijen 85,65 5 Kutosari 138,34 6 Purwosari 93,78 Total 1973,04 Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui desa yang paling luas wilayahnya adalah Desa Ketenger yaitu 1.120,70 Ha sedangkan yang paling kecil adalah Desa Pamijen yaitu 85,65 Ha.
4
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
B. Keadaan Demografi 1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di wilayah Kerja Puskesmas 1 Baturraden adalah 31104 jiwa. Penduduk terbanyak di Desa Karangtengah dan jumlah penduduk yang paling sedikit di desa Pamijen. Tabel 2.2 Jumlah penduduk wilayah Kerja Puskesmas 1 Baturraden bulan Desember 2016 No
Desa
Laki-laki
Perempuan
1 Ketenger 1594 2 Karangtengah 4459 3 Kebumen 1838 4 Pamijen 1433 5 Kutasari 3037 6 Purwosari 3398 Total 15759 Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2016
1547 4203 1834 1402 2988 3371 15345
Jumlah penduduk 3141 8662 3672 2835 6025 6769 31104
2. Jumlah Rumah Tangga Proporsi rumah tangga terbanyak di desa Karangtengah sebanyak 1787 dan terendah di desa Pamijen sebanyak 624 rumah tangga. Tabel 2.3 Jumlah Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden No
Desa
Jumlah Rumah Rata rata anggota Tangga rumah tangga 1 Ketenger 775 4,1 2 Karangtengah 1787 3,8 3 Kebumen 828 3,8 4 Pamijen 624 4,0 5 Kutasari 1290 4,3 6 Purwosari 1551 3,8 Total 6855 Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2016
Distribusi Penduduk 6,26 13,37 6,17 4,95 10,89 11,73
3. Usia Rasio ketergantungan paling besar ada di desa Kebumen dan yang peling kecil ada di desa Purwosari. Tabel 2.4 Penduduk menurut umur di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden Kelompok umur
Ketenger
Karangtengah
Desa Kebumen
Pamijen
Kutasari
0-14 15-64 65+
766 2159 256
1772 4554 468
807 1975 354
644 1665 208
1353 3809 373
5
Purwos ari 1357 4207 399
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016 Rasio 47,34 49,19 58,78 ketergantun gan Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2016
51,17
45,31
41,74
C. Potensi yang Dimiliki 1. Kondisi Sosial Ekonomi Mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas 1 Baturraden mayoritas di bidang pertanian dengan proporsi terbanyak di desa Karangtengah dan terendah di Pamijen. Tabel 2.5 Penduduk menurut lapangan pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden
No Desa
Pertanian
1 Ketenger 2 Karangtengah 3 Kebumen 4 Pamijen 5 Kutasari 6 Purwosari Total
702 1318 777 360 645 446 4248
Pertambangan dan Penggalian 3 2 6 2 7 12 32
Industri
71 452 111 76 151 172 1033
Listrik Konstruksi Gas dan Air 66 198 44 806 10 126 23 257 39 694 79 505 261 2586
Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2016
2. Tingkat Pendidikan Penduduk yang berpendidikan tinggi dapat mempercepat proses mengadopsi perilaku sehat. Hal ini dikarenakan mereka memiliki pengetahuan, kesadaran, dan sikap positif yang membuat perilaku tersebut langgeng. Tabel 2.6 Penduduk menurut pendidikan di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden
No Desa
1 Ketenger 2 Karangtengah 3 Kebumen 4 Pamijen 5 Kutasari 6 Purwosari Total
Tingkat pendidikan Tidak/Belum Tamat SD tamat SD 795 980 1868 2924 1017 978 525 817 1241 1530 1156 1344 6602 8573
Tamat SLTP 467 812 388 474 890 739 3770
Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2016
Penduduk di desa Kutasari paling banyak yang sudah tamat di bangku SLTP sedangkan yang paling sedikit ada di desa Ketenger. 6
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
3. Pencarian Pelayanan Kesehatan Pola pencarian pelayanan kesehatan masyarakat selain dipengaruhi oleh budaya setempat juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pelayanan, jarak antar pelayanan, transportasi menuju pelayanan. Di wilayah kerja Puseksmas 1 Baturraden terdapat, 1 Puskesmas dengan Labkes, 3 Puskesling, 8 PKD, 6 praktek dokter swasta, 5 praktek bidan swasta, 3 pengobatan alternatif, 18 pijat refleksi dan 13 dukun bayi. Semua fasilitas pelayanan kesehatan tersebut relatif mudah diakses baik dengan kendaraan umum maupun pribadi, dan terletak di daerah strategis seperti dekat keramaian ataupun di tengah pemukiman penduduk. 4. Akses Informasi Sumber informasi berperan penting bagi seseorang dalam menentukan sikap atau keputusan bertindak. Banyak media seperti media massa baik media cetak seperti surat kabar dan majalah, ataupun elektronik seperti televisi dan radio; dan pemuka pendapat yang dianggap cukup efektif untuk menciptakan konsensus sosial. Dalam penyebarluasan informasi kesehatan, Puskesmas 1 Baturraden telah bekerja sama dengan kaderisasi kader posyandu dalam bentuk peningkatan pemahaman dan pelatihan keterampilan penyuluhan bidang kesehatan. Selain itu Puskesmas 1 Baturraden memiliki website resmi yang dapat diakses oleh masyarakat luas berisikan data dan informasi kesehatan terkini, serta publikasi kegiatan pendukung pencapaian program kesehatan. 5. Organisasi Masyarakat dan Kelompok Masyarakat Lain yang Memiliki Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang Kesehatan Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan tidak dapat dilakukan oleh Puskesmas 1 Baturraden saja, membutuhkan peran serta dari berbagai pihak termasuk peran serta dari organisasi kemasyarakatan. Diharapkan melalui peran organisasi tersebut, upaya menyehatkan masyarakat dapat ditingkatkan karena organisasinya bersumber dari masyarakat. Organisasi yang bermitra dalam promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden antara lain Forum Kesehatan Ibu dan Anak (FKIA) yang terdapat pada masing-masing desa. Selain itu juga bermitra dengan karang taruna, pengurus desa dan jajarannya, tokoh agama (TOGA) dan tokoh masyarakat (TOMA). 7
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
BAB III PROMOSI KESEHATAN
A. Organisasi Promosi Kesehatan 1. Struktur Organisasi Organisasi merupakan salah satu fungsi dari administrasi, yang merupakan wadah dari orangorang atau unit kerja untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi promosi kesehatan di Puskesmas 1 Baturraden tahun 2016. a) Kepala Puskesmas 1 Baturraden b) Pengelola Program Promosi Kesehatan c) Pengelola Program Kesehatan Lingkungan d) Pengelola Program UKS
2. Sasaran Sasaran yang akan dicapai oleh Promosi Kesehatan Puskesmas 1 Baturraden tahun 2016, meliputi: a. Advokasi Promosi Kesehatan b. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan c. Sekolah yang mempromosikan kesehatan 3. Strategi Strategi yang dipakai oleh Promosi Kesehatan Puskesmas1 Baturraden adalah: 1. Advokasi 2. Bina Suasana 3. Gerakan Pemberdayaan, yang didukung dengan 4. Kemitraan
4. Sumber Daya Dalam mencapai kinerjanya, Promosi Kesehatan Puskesmas 1 Baturraden dan didukung oleh beberapa sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Anggaran. 8
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
1. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) Promosi Kesehatan di Puskesmas 1 Baturraden pada tahun 2016 adalah pengelola program dibantu oleh seluruh karyawan Puskesmas I Baturraden. 2. Anggaran Anggaran yang di gunakan Puskesmas 1 Baturraden untuk melaksanakan promosi kesehatan bersumber dari dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Dana Bantuan Orerasional (BOK) dan dari pihak sponsor. Tabel 3.1 Anggaran Dana Promosi Kesehatan No Sumber Dana 1 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 2 BLUD 3 CSR Total Sumber: Laporan Promosi Kesehatan 2016 3. Sarana Promosi Kesehatan Puskesmas 1 Baturraden
Jumlah anggaran Rp 22.220.000,00 Rp 13.940.000,00 Rp 3.300.000,00 Rp 36.160.000,00
Sarana promosi kesehatan yang digunakan Puskesmas 1 Baturraden yaitu standart flipchart, Lembar Balik, dan leaflet, alat peraga, LCD dan video/film.
B. Advokasi Promosi Kesehatan Advokasi adalah suatu kegiatan untuk memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem dari para pembuat keputusan atau pejabat pembuat kebijakan (WHO, 1989). Oleh karena itu, tujuan utama advokasi adalah memberikan dorongan dan dukungan dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik yang berkaitan dengan program-program kesehatan. Advokasi promosi kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas I Baturraden dilakukan dengan lintas sektor, dunia usaha dan TOMA/TOGA.
9
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016 Tabel 3.2 Kegiatan Advokasi Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden No
Puskesmas
Sasaran Dunia Usaha 1 Puskesmas I PT PLN Baturraden PT Indesso Aroma Mini market Purwosari PT Empat Pilar Bangun Sinergi Unit Pendidikan Kecamatan CV Dewa Manunggal Baturraden Desa di wilayah kerja Gula Semut Puskesmas I Baturraden (6 desa) Sekolah (14 SD, 1 SLTP, 1 Percetakan Kutasari SLTA) STIKES Harapan Bangsa Toko Wisuda Sumber data: Laporan hasil kegiatan Promkes tahun 2016 Lintas Sektor Kecamatan Baturraden Sektor Kepolisian Kantor Koramil Kantor Urusan Agama (KUA)
TOMA/TOGA 40 TOMA/TOGA
Beberapa hasil advokasi yang dilakukan adalah kebijakan terkait PHBS dikeluarkan kecamatan Baturraden berupa Keputusan Camat Baturraden Kabupaten Banyumas Nomor: 411/028/2016 tentang Pembentukan TIM Pembina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Hasil advokasi lainnya adalah terbentuknya forum kesehatan desa. Seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas I Baturraden sudah merupakan desa siaga aktif. Desa di wilayah Puskesmas I Baturraden juga memanfaatkan dana desa untuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM). Tabel 3.3 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk UKBM No Desa Total Dana Desa Anggaran untuk Kesehatan 1 Ketenger Rp 632.550.922,00 Rp 39.242.000,00 2 Karangtengah Rp 690.167.351,00 Rp 11.700.000,00 3 Kebumen Rp 643.577.508,00 Rp 19.318.877,00 4 Pamijen Rp 382.400.699,00 Rp 25.307.000,00 5 Kutasari Rp 663.993.327,00 Rp 10.000.000,00 6 Purwosari Rp 645.771.665,00 Rp 7.065.500,00 Sumber data: laporan bidan desa 2016
Prosentase dana untuk kesehatan 6,2% 1,7% 3% 6,6% 1,5% 1,1%
Advokasi dengan dunia usaha menghasilkan bantuan berupa barang dan dana untuk kegiatan promosi kesehatan. Sedangkan hasil advokasi dengan tokoh masyarakat maupun tokoh agama adalah komitmen mereka untuk menjadi pengurus forum kesehatan desa. Kerjasama dengan dunia usaha juga dilakukan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan. Misalnya dengan RM Pringsewu dan PT Indesso Aroma, Puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap pegawai seperti pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan HIV. 10
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016 Tabel 3.4 Instasi dan dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk kegiatan kesehatan No Instansi/Dunia Usaha Jenis Bantuan Dana Barang 1 STIKES Harapan Bangsa Rp 2.500.000,00 2 PT PLN Rp 500.000,00 3 PT Indesso Aroma Payung 4 Mini market Purwosari 12 doz piring 5 CV Dewa Manunggal kaos 6 Percetakan Kutasari Rp 300.000,00 7 Toko Wisuda Jam dinding dan kaos 8 PT Empat Pilar Bangun Sinergi Kaos Sumber data : laporan promkes 2016
C. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Adapun hasil pencapaian dalam pelaksanaan program promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas I Baturraden tahun 2016 berdasarkan kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut ; Tabel 3.5 Kegiatan Penyuluhan Puskesmas I Baturraden tahun 2016 No 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13
Jenis Kegiatan Penyuluhan terhadap lansia berupa: P2M, PHBS, Gizi, DBD, HB, HS dan KIA/KB Penyuluhan terhadap ibu-ibu PKK berupa: P2M, KIA/KB, PHBS, NAPZA, HS, Gizi, PIN, DBD dan PSN Penyuluhan terhadap Bidan Desa berupa: KIA/KB, P2M dan PHBS Penyuluhan terhadap kader Posyandu berupa: KIA/KB, PHBS, P2M, HS, Gizi dan PIN Penyuluhan terhadap siswa Paud dan TK berupa: Gizi, PHBS dan P2M Penyuluhan terhadap ibu hamil berupa: KIA/KB, Gizi, P2M dan PIN Penyuluhan terhadap pengurus Posbindu berupa: KIA/KB dan Gizi Penyuluhan terhadap ibu-ibu Muslimat berupa KIA/KB Penyuluhan terhadap Pengunjung Puskesmas 1 Baturaden berupa: KIA/KB, PHBS, HS, Gizi, P2M dan NAPZA Penyuluhan terhadap orang tua balita berupa KIA/KB, PSN, P2M dan Gizi Penyuluhan terhadap remaja dan tokoh masyarakat berupa: NAPZA, PHBS, P2M, IVA dan IMS Penyuluhan terhadap penderita TB tentang penyakit TB Penyuluhan terhadap karyawan Puskesmas berupa: PHBS, P2M dan gizi 11
Media Leaflet, buku panduan Leaflet, elektronik, buku panduan, lembar balik Leaflet, buku panduan Leaflet, elektronik, lembar balik Lembar balik, video Leaflet, buku panduan Leaflet, elektronik Leaflet, elektronik Elektronik, buku panduan, alat peraga Leaflet, elektronik Leaflet, elektronik Leaflet, LCD Alat peraga, elektronik
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016 14 15 16 17
Penyuluhan terhadap siswa SD berupa PHBS, HS, P2M, cara sikat gigi dan kebersihan gigi Penyuluhan terhadap siswa SMP mengenai gizi, PHBS dan NAPZA Penyuluhan terhadap jamaah haji mengenai P2M Penyuluhan terhadap WPS dan mengenai HIV dan AIDS
18 Penyuluhan di SMA tentang NAPZA dan HIV AIDS Sumber data: laporan kegiatan promkes tahun 2016
Leaflet, flipchart, peraga Leaflet, elektronik
alat
LCD Leaflet, flipchart dan alat peraga Leaflet, elektronik
Kegiatan Penyuluhan terdiri dari penyuluhan di dalam gedung dan di luar gedung, untuk penyuluhan di luar gedung dilaksanakan menyesuaikan jadwal posyandu maupun jadwal sasaran. Sedangkan penyuluhan di dalam gedung dilakukan pada saat pengunjung puskesmas menunggu antrian.Kegiatan penyuluhan terlaksana dengan baik, dokumentasi pencatatan dan pelaporan kegiatan juga ada akan tetapi pre test dan post test belum optimal sehingga tidak diketahuinya peningkatan pengetahuan pada sasaran penyuluhan. Media penyuluhan juga perlu ditingkatkan agar sasaran lebih antusias dalam menyimak penyuluhan.
D. Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan adalah sekolah yang melakukan kegiatan promosi kesehatan dengan tujuan memandirikan peserta didik untuk hidup sehat. Ada empat strata untuk sekolah yang mempromosikan kesehatan, yaitu: 1) Strata minimal Adalah sekolah yang melaksanakan kegiatan aktivitas fisik/olahraga setiap hari, melakukan penyuluhan kesehatan, menyediakan buku pedoman penyelenggaraan pendidikan kesehatan dan menyediakan sarana pendukung terjadinya perubahan perilaku berupa air bersih, tempat cuci tangan, jamban sehat, tempat sampah, dan kegiatan promosi kesehatan 2) Strata standar Adalah sekolah yang melaksanakan strata minimal ditambah dengan pemeriksaan kesehatan peserta didik setiap 6 bulan (tinggi badan, berat badan, dan ketajaman penglihatan) 3) Strata optimal Adalah sekolah yang melaksanakan strata standar ditambah dengan tersedianya tempat sampah di setiap kelas yang terpilah, penerapan Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan 12
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
sekolah, adanya media/materi pendidikan kesehatan bagi peserta didik dalam bentuk poster, leaflet, buku komik, lembar balik, dan lain-lain. 4) Strata Paripurna Adalah sekolah yang melaksanakan strata optimal ditambah dengan pengawasan kantin dan menu sehat/gizi seimbang di sekolah secara rutin. Dari 13 sekolah dasar, 1 MI semuanya ber-strata standar. MTS Almasruriyah sudah strata optimal. Sekolah menengah keatas yaitu SMTK Soteria masih ber strata minimal. Sekolah yang masih berstrata minimal diharapkan kedepannya dapat meningkat ke strata standar bahkan jika memungkinkan dapat menjadi strata optimal. Sedangkan untuk tingkat sekolah dasar diharapkan kedepannya dapat meningkat ke strata optimal atau ke strata paripurna. Puskesmas I Baturraden juga melakukan pengelompokan strata sekolah dengan menggunakan indikator PHBS seperti: Menggunakan air bersih, Menggunakan Jamban Sehat, Membuang sampah pada tempatnya Warung sekolah Sehat, Kebersihan kuku, Tidak merokok, Gigi bersih, Memakai sepatu, Dana Sehat/JPK, Gerakan PSN, Dokter Kecil, UKS dan Peralatan P3K. Tabel 3.6 Strata PHBS sekolah di wilayah Puskesmas I Baturraden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sekolah SDN 1 Karangtengah SDN 2 Karangtengah SDN 3 Karangtengah SDN 4 Karangtengah SDN 1 Kutasari SDN 3 Kutasari SDN 1 Ketenger SDN 2 Ketenger SDN kecil Ketenger SDN 1 Pamijen SDN 2 Pamijen SDN Kebumen SDN Purwosari MI Al-Masruriyah
Strata Sehat madya (belum bebas asap rokok) Sehat madya (belum bebas asap rokok) Sehat utama (bebas asap rokok) Sehat utama (bebas asap rokok) Sehat utama (belum bebas asap rokok) Sehat utama (belum bebas asap rokok) Sehat madya (belum bebas asap rokok) Sehat madya (belum bebas asap rokok) Sehat utama (bebas asap rokok) Sehat utama (belum bebas asap rokok) Sehat utama (bebas asap rokok) Sehat utama (bebas asap rokok) Sehat utama (bebas asap rokok) Sehat madya (belum bebas asap rokok)
Sumber data: Laporan hasil kegiatan Promkes tahun 2016
Melihat hasil kegiatan di sekolah sebagian besar masih belum bebas asap rokok. Hal tersebut dibutuhkan advokasi terhadap pihak sekolah agar dapat berkomitmen menjadi sekolah yang bebas dari asap rokok. 13
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
E. Pencapaian Kinerja Menurut Indikator Kinerja Tahun 2016 Hasil pencapaiaan kinerja di Puskesmas I Baturraden diukur dari indikator kinerja tahun 2016 adalah sebagai berikut. 1.
Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan adalah jumlah kebijakan yang dibuat oleh Puskesmas maupun sektoral berupa Peraturan Camat, Kebijakan Pemerintah Daerah Kecamatan atau Pemerintah Desa yang mendukung kesehatan. Kebijakan yang berwawasan kesehatan yang dikeluarkan pada tahun 2016 ada satu yaitu Keputusan Camat No 411/028/2016 tentang Pembentukan Tim Pembina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Hambatan dalam pencapaian target adalah masalah kesehatan masih dipandang sebagai tanggung jawab sektor kesehatan, meski pada kenyataannya masalah kesehatan sangat dipengaruhi faktor lainnya di luar sektor kesehatan. Diperlukan termasuk dukungan kebijakan dari lintas sektor yang berwawasan kesehatan. Selain itu proses inisiasi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan memerlukan koordinasi blintas sektor yang baik dan alokasi waktu seta biaya yang cukup.
2.
Persentase kecamatan maupun desa yang memiliki kebijakan PHBS (%) adalah persentase kecamatan maupun desa yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru pertahun (Kebijakan yang mendukung kesehatan/PHBS/perilaku sehat adalah kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan
Bupati/Walikota,
Instruksi
Bupati/Walikota,
Surat
Keputusan
Bupati/Walikota, Surat Edaran/Himbauan Bupati/Walikota pada tahun tersebut). Dalam hal ini Kecamatan Baturraden mengeluarkan Keputusan Camat No 411/028/2016 tentang Pembentukan Tim Pembina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Hambatan dalam pencapaian target adalah terbatasnya sumber daya promosi kesehatan di daerah dalam mendorong lahirnya kebijakan PHBS di daerah. 3.
Persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa minimal 10% untuk UKBM adalah persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa minimal 10% untuk UKBM dalam rangka pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif. Dari enam desa yang berada diwilayah kerja Puskesmas 14
I Baturraden, semuanya
sudah
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
mengalokasikan dana desa untuk program kesehatan, namun alokasi dana nya belum mencapai 10%. Hambatan dalam pencapaian target adalah prioritas Pemda lebih pada upaya penyediaan fasilitas fisik dibandingkan upaya promotif, preventif dan pemberdayaan kesehatan masyarakat. Selain itu kurangnya koordinasi lintas sektor serta kurangnya pemahaman teknis aparatur desa dalam kegiatan yang mendorong upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat. 4.
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan adalah jumlah dunia usaha yang melakukan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan. Puskesmas I Baturraden melakukan advokasi terkait pemanfaatan CSR terhadap 8 dunia usaha. Namun belum ada pencatatan terkait nomor, tanggal dan jangka waktu perjanjian yang jelas.
5.
Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung kesehatan adalah jumlah organisasi kemasyarakatan yang bekerjasama dengan Puskesmas yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung program kesehatan. Dalam hal ini adanya ada 27 ormas yaitu 6 forum kesehatan ibu dan anak (FKIA), 6 forum kesehatan desa (FKD), 6 karang taruna, 6 PKK , 1 KWT dan 2 kelompok bank sampah. Organisasi masyarakat tersebut sudah memanfaatkan sumber dayanya untukmempromosikan kesehatan di masing-masing desa di wilayah kerja Puskesmas I Baturraden.
6.
Persentase Pos Kesehatan Desa yang mempromosikan kesehatan. Di wilayah kerja Puskesmas I Baturraden sudah terdapat 7 PKD, dimana semuanya sudah melakukan kegiatan promosi kesehatan bekerja sama dengan forum kesehatan desa (FKD).
Tabel 3.7 Hasil Pencapaian Kinerja Promkes berdasarkan Indikator Kinerja Tahun 2016 No
Indikator
Target
Hasil
1 2
Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Persentase Kecamatan dan Desa yang memiliki kebijakan PHBS Persentase desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10% untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan
37 50%
1 1
Pencapaian (%) 2,7% 14,28%
20%
0
0%
39
8
20,5%%
3
4
15
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016 5
Jumlah Organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan 42 sumber dayanya untuk mendukung kesehatan 6 Persentase PKD yang mempromosikan kesehatan 10% Sumber data: Laporan Program Promkes 2016
16
27
64,2%
7
100%
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas I Baturraden 2016
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Hasil pencapaian kinerja program Promosi Kesehatan tahun 2016 sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana. Berbagai kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan dibidang promosi kesehatan, antara lain belum adanya tenaga ahli promosi kesehatan. Walaupun demikian, Puskesmas I Baturraden khususnya pengelola program promosi kesehatan berusaha menjalankan program ini hingga sesuai dengan harapan kita bersama yang didalam pelaksanaannya tidak lepas dari ketersediaan sumber daya manusianya,
sarana
dan
prasarana
yang
mendukung
promosi
kesehatan,
dan
pembiayaannya. Sehingga kedepannya program promosi kesehatan di Puskesmas I Baturraden menjadi yang terdepan dari program-program lainnya dan lebih diintensifkan pelaksanaannya dengan memperhatikan kebutuhan program promosi kesehatan ini dalam rangka pencapaian hasil yang optimal.
B. Rekomendasi Advokasi terhadap pihak sekolah maupun institusi lainnya perlu dilakukan kembali untuk menciptakan komitmen sekolah bebas asap rokok. Selain itu perlu diadakannya pre test dan post test pada kegiatan penyuluhan agar dapat diketahui peningkatan pengetahuan setelah diadakannya penyuluhan. Pengadaan tenaga promosi kesehatan diperlukan sehingga lebih fokus menangani program promosi kesehatan. Dalam upaya mengatasi keterbatasan sumber daya tenaga penyuluh, maka sebaiknya semakin banyak kader yang dilatih baik secara teknis maupun administratif penyuluhan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat secara mandiri.
17