Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI Jalan Pemuda No.32 Kota Cirebon
Pada banyak perusahaan, fungsi pembelian merupakan awal dari sebuah proses bisnis. Dengan tujuan memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan harus membeli barangbarang kebutuhan dan bahan baku yang diminta, untuk mengumpulkan atau memproduksi produk- produk perusahaan.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-
bahan
Bertanggung jawab atas usaha-usaha dalam proses produksi,
perkembangan desain, harga dan faktor lain.
Bertanggung jawab meminimalisasi investasi
TANGGUNG JAWAB BAGIAN PEMBELIAN
TUJUAN UTAMA
untuk menentukan efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam membelanjakan sumber daya keuangan mereka
Permintaan (Requisitioning) Pembelian (Purchasing) Penerimaan (Receiving)
Pemrosesan Faktur (Invoice Prosessing)
Pengeluaran (Disbursement) Utang usaha ( Account Payable)
Buku Besar (General Ledger) Pemisahan Tugas Kunci
Menentukan tujuan dan ruang lingkup audit Memperoleh informasi mengenai latar belakang
kegiatan yang akan diaudit
Menentukan sumber daya yang perlu untuk
melakukan audit
Membicarakan dengan mereka yang terlibat dalam
audit
Melakukan pemahaman dan survey lapangan,
mengenai kegiatan dan pengendalian yang akan diaudit, mengetahui titik berat audit dan minta saran dari bagian yang diaudit
Membuat audit program Menentukan bagaimana, kapan dan kepada siapa
audit akan disampaikan.
Mendapatkan persetujuan atas perencanaan audit
Hasil audit manajemen fungsi pembelian adalah laporan
yang berisi temuan-temuan berupa: ketidaksesuaian dengan prosedur, penyalahgunaan wewenang, penyimpangan sistem, dan
sebagainya yang perlu diperbaiki oleh perusahaan.
dan juga rekomendasi
yang perlu dilaksanakan manajemen untuk memperbaiki temuan-temuan
tersebut sehingga di masa depan dapat diminimalkan atau dihilangkan.
Sasaran strategik fungsi pembelian Perencanaan operasional/induk
Tipe dan struktur organisasi pembelian Mekanisme pengendalian pembelian
Pesanan
Pembelian (Purchase Order)
Permintaan Pembelian
(Purchase Requisition)
Laporan
Penerimaan (receiving report)
Buku besar Cek (check)
Faktur Vendor
(Vendor Invoice)
pembantu utang usaha (Accounts payable subsidiary ledger)
Voucher Jurnal Pengeluaran
Register
Voucher/Jurnal pembelian ( voucher register/purchases journal)
kas/register cek ( cash disbursements journal/check register)
Organisasi
Sentralisasi dan Desentralisasi Kegiatan Pembelian
Kewenangan Pembelian
Pembelian – pembelian Darurat
Pembelian untuk Fasilitas Pribadi dengan menggunakan
fasilitas perusahaan
Kemampuan Analisis dalam Pembelian
Godaan Rekanan
Penentuan kebutuhan
Otorisasi Pembelian
Pelaksanaan Pembelian
Tindak Lanjut
1
2
3
4
Penyelesaian Pengiriman
5
Penyelesaian Keuangan
6
Mekanisrne pengendalian pembelian
7
NO 1.
TEMUAN Dalam perusahaan
PENYEBAB Manajer pembelian
AKIBAT Keadaan ini sangat tidak
REKOMENDASI Perusahaan harus memiliki
terjadi rangkap jabatan, merangkap jabatan,
baik, yang mengakibatkan struktur organisasi yang jelas yang
bagian pembelian,
bagian pembelian, bagian
adanya kesempatan bagi
mengatur tentang wewenang,
bagian hutang, dan
hutang, dan bagian
pihak-pihak yang terkait
tugas, dan tanggung jawab
bagian penjualan hanya penjualan yang
untuk melakukan
masing-masing bagian. Dengan
dilakukan oleh manajer
disebabkan oleh
kecurangan yang tidak
adanya pemisahan tugas dan
pembelian.
penumpukan tugas dan
semestinya dan
otoritas setiap bagian.
wewenang manajer
memberikan beban stress Sehingga perusahaan harus
pembelian.
kerja bagi pihak yang
menambah jumlah karyawan
terkait.
dengan tujuan menutupi kekurangan orang pada posisi tertentu. Untuk menghindari penumpukan tugas dan wewenang,
serta menghindari kecurangan yang bisa saja terjadi.
NO
TEMUAN
PENYEBAB
AKIBAT
REKOMENDASI
2.
Pembelian bahan baku
Pembelian bahan baku
Adanya penumpukan
Perusahaan diharapkan di bagian
berlebihan.
yang berlebihan
beberapa barang di
produksi mampu mengidentifikasi
disebabkan oleh
gudang yang
permintaan pembelian sebaiknya
penumpukan beberapa
mengakibatkan
disesuaikan dengan kebutuhan
jenis barang digudang.
penjagaan gudang
produksi, dan ada dokumen
meningkatkan, dan biaya
pendukung yang memuat jumlah
untuk pemeliharaan
persediaan bahan baku yang
gudang menjadi
diminta.
bertambah serta
Sehingga tidak adanya kelebihan
membuat gudang menjadi penyimpanan bahan baku di penuh karena
gudang, dan lebih
berlebihannya bahan
mengefisiensikan penggunaan
baku yang disimpan.
bahan baku.
NO 3.
TEMUAN
PENYEBAB
AKIBAT
REKOMENDASI
Formulir
Tidak adanya nomor urut
Formulir permintaan
Perusahaan harus membuat SOP
permintaan
cetak pada formulir
pembelian tidak
yang mengatur proses pembelian.
pembelian tidak
permintaan pembelian
bernomor urut cetak
Perusahaan seharusnya membuat
bernomor urut
disebabkan oleh tidak
dapat mengakibatkan
nomor urut cetak pada formulir
cetak.
terjaminnya kelengkapan
kemungkinan terjadinya permintaan pembelian agar tidak
transaksi pembelian yang
kecurangan pada bagian adanya hal-hal yang tidak
dicatat dalam pencatatan
pembelian, yaitu dengan diinginkan perusahaan terjadi
akuntansi.
membuat formulir
yang bisa merugikan perusahaan.
pembelian fiktif untuk
Adanya nomor urut agar setiap
memuaskan kebutuhan
pembelian tercatat dengan baik
pribadi.
dan akurat.