Analisis Kasus “ Memvonis Hafitd dan Syifa Adalah Psikopat Tanpa Memeriksa”
Kelompok 3: Siti Lutfia Octari Muhamad Ilham Sania Azizah Nur Nadiyah Malik
11160700000013 11160700000022 11160700000030 11160700000035
Pembunuhan berencana yang dilakukan pasangan remaja, Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan kekasih barunya Assyifa Ramadhani (18) terhadap mantan kekasih Hafitd, Ade Sara Angelina (18) dinilai merupakan tindakan yang cukup kejam dan diluar nalar. Banyak pihak
dan kalangan bahkan para ahli dan pakar psikologi yang berani menilai Hafitd dan kekasih barunya Syifa, adalah psikopat atau penderita ganggguan jiwa atau gangguan kepribadian yang identik dengan perilaku kejam tanpa penyesalan atau tanpa rasa takut.
Kelompok 3
“
“
“ Memvonis Hafitd dan Syifa Adalah Psikopat Tanpa Memeriksa” (Pembunuhan Ade Sara)
"Jelas, vonis dan penilaian tanpa memeriksa adalah pelanggaran kode etik profesi psikolog. Ini pendapat saya. Seharusnya tidak boleh psikolog memvonis hanya berdasar pada analisa dari pemberitaan dan keterangan orang lain saja," kata Kasandra. Untuk itu, ia meminta semua psikolog menghormati kode etik ini agar masyarakat tidak tersesat dalam
mendapatkan informasi, melalui pemberitaan.
Kelompok 3
“
“
“ Memvonis Hafitd dan Syifa Adalah Psikopat Tanpa Memeriksa” (Pembunuhan Ade Sara)
Pasal-pasal 01
Bab I Pedoman Umum Pasal 2 Prinsip Umum
Prinsip A : Penghormatan pada Harkat Martabat Manusia Butir 3 & Butir 5
Analisis butir 3 : Sebagai seorang Psikolog ataupun Ilmu wan Psikolog memang seharusnya tidak boleh menjudge begitu saja atau memberikan argumen tanpa didasari oleh fakta- fakta yang ada atau bukti pemeriksaan psikologi tersebut. Karena hal tersebut sama saja tidak menghargai hak-hak dasar dari individu yang dikomentari tersebut.
Pasal-pasal 02
Bab III Kompetensi Pasal 9 Dasar- Dasar Pengetahuan Ilmiah dan Sikap Profesional
Analisis :
Seorang Psikolog dalam memberikan
klarifikasi sebuah kasus atau berargumen tentang sebuah permasalahan haruslah didasari oleh pengatuhan ilmiah yang su dah teruji dengan baik (bukti- bukti) bukan hanya asal berbicara saja dan menjujung sikap profesional. Karena setiap orang Berhak untuk kita jujung juga Hak Asasi Manusia.
Pasal-pasal 03
Bab IV Hubungan Antar Manusia Pasal 19 Hubungan Profesional
Analisis : Seorang Psikolog Kasandra Putranto (Psikolog Klinis) memberikan komentarnya tentang beberapa psikolog teman sejawatnya yang mengomentari kasus pembunuhan Ade Sara tanpa harus menyebutkan identitas Psikolog lain tersebut, karena di dalam kode etik telah disebutkan bahwa sesama Psikolog atau Ilmuwan Psikologi harus saling menjaga privasi antar sesamanya.
Pasal-pasal 04
Bab VI Iklan dan Pernyataan Publik
Pasal 28 Pertanggung Jawaban
Analisis : Pada pernyataan di atas telah disinggungkan bahwa seorang Psikolog atau Ilmuwan Psikologi harus dapat mempertanggung jawabkan segala hal yang telah diucapkannya baik
itu secara publik ataupun tidak.
Pasal-pasal 04
Pasal 31 Pernyataan Melalui Media
Analisis :
Sebenarnya mau itu seorang Psikolog ataupun Ilmuwan
Psikologi jika mereka memberikan argumentasinya baik publik atau tidak tetap harus berpegang teguh pada asas kehati-hatian dan kode etik
(tidak prasangka buruk melainkan berdasarkan bukti yang ada) terutama jika komentar kita menyangkut tentang sikap atau perilaku orang lain. Hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik, hak-hak dari orang yang bersangkutan tersebut.
Thank you