KAJIAN JURNAL
PENGARUH RENDAM AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA GOUT DI DESA TOYORESMI KECAMATAN GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI
Nama : Narion NPM : 018.02.0839
PENDAHULUAN Asam urat dikenal luas sebuah penyakit yang bernama gout yang sering dinamakan sebagai “penyakit para raja dan raja dari penyakit” karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial ekonomi tinggi. Sebagaimana diketahui, kelompok masyarakat sosial ekonomi tinggi sering mengkonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu), akibatnya menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat. Kepercayaan kuno menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes kedalam sendi (Damayanti,2012).
Pada umumnya yang terserang asam urat adalah pria yang telah lanjut usia, sedangkan pada perempuan didapati hingga memasuki menopause. Perjalanan penyakit biasanya mulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah memeriksakan kadar asam uratnya yang nilai kadar asam urat darahnya lebih dari 7 mg/dl, dan semakin lama semakin tinggi (Tamher at.all., 2009).Asam urat merupakan salah satu jenis reumatik yang sering dijumpai di masyarakat, penyakit ini disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Serangan asam urat biasanya disertai dengan tandatanda radang seperti nyeri, bengkak, panas, sakit bila digerakkan, dan kulit diatas sendi yang terkena tampak kemerahan (Dalimartha Setiawan, 2008).
Prevalensi penyakit asam urat berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 24,7%. Angka ini menunjukkan bahwa nyeri akibat asam urat sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia (Riskesdas, 2013). Sedangkan prevalensi di Jawa timur pada tahun 2007 sebanyak 28% dari 4.209.817 lansia menderita penyakit asam urat (Depkes RI, 2008). Di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri terdapat 20 orang yang menderita penyakit asam urat. Setelah dilakukan studi pendahuluan pada tanggal 1 November 2017 di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri dengan jumlah 20 responden, hasil dari observasi dengan 10 responden terdiri dari 6 laki-laki, dan 4 perempuan, mereka mengeluh nyeri karena asam urat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit asam urat adalah umur, jenis, kelamin , genetik , obesitas, cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga (Rabes, 2009).Asam urat dapat mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas akibat nyeri sendi, selain itu juga dapat menyebabkan resiko komplikasi yang tinggi seperti nefropati asam urat akut, dan hipertensi. Berdasarkan berbagai dampak yang ditimbulkan, penyakit asam urat memerlukan penanganan yang tepat dan aman, penyakit asam urat dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis.
Terapi farmakologi harus diminimalkan penggunaannya, karena obat-obatan tersebut dapat menyebabkan ketergantungan dan juga memiliki kontraindikasi, oleh sebab itu terapi secara non farmakologis dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu, relaksasi, meningkatkan intake cairan (air putih), kompres hangat, diet rendah purin dengan cara mengatur pola hidup dan asupan makanan dengan mengurangi makanan yang mengandung tinggi purin seperti, kacang-kacangan dan jeroan, makanan bersantan, gorengan, emping mlinjo, menjaga ideal tubuh dan berolah raga (Krisnatuti, 2006). Melakukan rendam larutan air garam hangat dapat mengurangi tingkat nyeri pada bagian yang terkena asam urat. Dengan merendam bagian yang terkena asam urat, darah akan mengalir lebih lancar dan penggumpalan asam urat pada persendian juga akan berkurang. Garam mengandung beberapa zat kimia seperti unsur sodium dan natrium. Unsur sodium penting untuk mengatur keseimbangan cairan didalam tubuh, selain itu bertugas dalam transmisi saraf dan kerja otot.
METODE PENELITIAN Pada penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan desain Pra Eksperiment dengan One Group Pretest Postest Design, yaitu sutu teknik penelitian untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subyek, artinya, subyek penelitian diobservasi kembali setelah diberi perlakuan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita asam urat di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri dengan jumlah 20 orang yang menderita asam urat . Sampel dalam penelitian ini adalah semua orang yang mengalami nyeri asam urat di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri sebanyak 20 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan lembar observasi dengan skala VAS (Visual Analog Scale) yaitu untuk menilai skala nyeri pada asam urat dengan cara memberikan lembar observasi kepada responden dan menjelaskan tentang skala nyeri 0-10. Proses pengumpulan data setelah peneliti mendapat persetujuan dari pembimbing penelitian dan telah memperoleh surat pengantar atau ijin melaksanakan penelitian dari Ketua STIKes Ganesha Husada Kediri, surat pengantar selanjutnya diserahkan ke Kelurahan Desa Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri. Setelah dari Kelurahan Desa Toyoresmi mendapat surat balasan bahwa peneliti mendapat izin untuk melakukan penelitian. Selanjutnya untuk pengambilan data awal sebelumnya peneliti mendengar cerita dari seorang bidan kalau seseorang itu sering datang dengan keluhan nyeri pada persendian, dan sebagian dari keluhan beberapa warga sendiri kalau sering mengalami nyeri pada persendian dan mengkonsumsi obat allopurinol dan menunjukkan hasil test laboratorium. Lalu penderita mengisi informed consent jika setuju menjadi responden kemudian penderita diberi lembar observasi. Kemudian peneliti mengukur tingkat nyeri sebelum dilakukan rendam air garam, dilakukan rendam air garam, setelah itu dilakukan pengukuran tingkat nyeri kembali.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penurunan Skala Nyeri Sebelum Dilakukan Rendam Air Garam di Desa Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri Tahun 2017. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri sedang 16 responden (80%) dari total 20 responden. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penurunan Skala Nyeri Sesudah Dilakukan Rendam Air Garam di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri Tahun 2017. Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri ringan 15 responden (75%) dari total 20 responden (100%).
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri sedang 16 responden (80%) dari total 20 responden. Sebelum dilakukan rendam air garam sebagian responden mengalami nyeri sedang dan nyeri ringan.Nyeri yang dialami penderita di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri tersebut di sebabkan karena kadar asam urat dalam darah tinggi, sehingga penderita tersebut mudah merasakan nyeri. Selain itu juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri seperti usia, jenis kelamin, budaya, dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri ringan 15 responden (75%) dari total 20 responden (100%). Setelah dilakukan rendam air garam untuk menurunkan tingkat nyeri pada penderita asam urat sangat efektif. Karena setelah dilakukan rendam air garam tingkat nyeri pada asam urat menurun dibandingkan sebelum dilakukan rendam air garam yaitu sebagian besar responden mengalami nyeri ringan dan nyeri sedang. Setelah nyeri hilang penderita tersebut bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat. Hasil tersebut seperti yang tercantum pada tabel 2 diketahui jika tingkat nyeri pada asam urat sesudah diberikan rendam air garam mengalami penurunan. Signifikan pengaruh rendam air garam ditunjukkan oleh nilai Asym. Sig. (2Tailed) (p value 0,000<α 0,05), maka H0 ditolak yang berarti ada Pengaruh Rendam Air Garam terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Penderita Asam Urat di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat. Karena semakin sering diberikan rendam air garam akan semakin tinggi penurunan tingkat nyeri pada penderita. Rendam air garam mampu melancarkan sirkulasi darah, membersihkan tubuh dari racun-racun, menumbuhkan rasa rileks, menurunkan stress.
KESIMPULAN DAN SARAN • Simpulan Tingkat nyeri sebelum dilakukan rendam air garam sebagian besar mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 16 responden (80%), dan yang mengalami nyeri ringan 4 responden (20%). Tingkat nyeri setelah dilakukan rendam air garam sebagian besar mengalami nyeri ringan yaitu sebanyak 15 responden (75%), yang nyeri sedang yaitu sebanyak 2 responden (10%), dan yang tidak nyeri yaitu sebanyak 3 responden (15%). Ada pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri.
• Saran Bagi Responden: Disarankan bagi pasien untuk sesering mungkin melakukan olahraga, pola hidup sehat,dan dapat menambah wawasan yang berguna bagi keluarga mengetahui manfaat dan mampu memberikan rendam air garam untuk menurunkan tingkat nyeri pada asam urat. Bagi Profesi keperawatan: Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini sebagai tambahan aplikasi ilmu keperawatan Medikal Bedah untuk pelayanan kesehatan. Bagi Institusi Pendidikan: Diharapkan agar institusi pendidikan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan kajian untuk dilanjutkan ke penelitian yang lebih dalam dan mengembangkan wawasan tentang penderita asam urat. Bagi Peneliti: Diharapkan peneliti selanjutnya mengembangkan dan memperluas penelitian dengan tema serupa dan mengkaji lebih spesifik kembali tentang manfaat dari rendam air garam untuk penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat. Bagi Peneliti Lain: Diharapkan bagi peneliti lain untuk lebih lanjut untuk meneliti variabel-variabel yang belum diteliti, dan metode yang berbeda untuk memperoleh hasil yang akurat. Bagi Masyarakat: Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah informasi tentang pencegahan, pengobatan, dan perawatan pada penyakit asam urat yang berguna untuk mengurangi dan mengatasi risiko penyakit asam urat.