Ppt Hygiene Kel5.pptx

  • Uploaded by: mufida
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Hygiene Kel5.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,758
  • Pages: 17
Kelompok 5

1. Masrur Deddy A. 2. Achmad Mahbubil M. 3. Zinatul Widad. 4. Amirah Rofifah T. 5. Winda Ramda Y. 6. Feby Rahmawati.

(20151660109) (20151660087) (20151660091) (20151660130) (20151660067) (20151660110)

PERAWATAN MATA TELINGA DAN HIDUNG

• MATA Mata adalah organ yang sangat penting tetapi mereka tidak membutuhkan perawatan spesial dalam kehidupan sehari – hari. Kelenjar Lakrimal (air mata), terletak di cekungan pada tulang frontal tengkorak pada sisi atas bagian sudut luar dari bola mata memproduksi cairan lakrimal (air mata) yang secara kontinyu membilas mata. Air mata akan mengalir ke dalam kantung lakrimal yang berada pada chantus bagian dalam.

• Telinga Hygiene telinga bertujuan untuk mempertahankan ketajaman pendengaran. Bila substansi lilin atau benda asing menumpuk pada saluran telinga luar maka akan mengganggu konduksi suara. Hal ini sering terjadi pada lansia dan klien yang menggunakan alat bantu pendengaran. Perawat menganjurkan klien untuk melakukan pembersihan dan pemeliharaan yang tepat seperti halnya teknik komunikasi untuk melatih pendengaran kata-kata yang diucapkan.

• Hidung Selain sebagai indra penciuman, hidung juga sebagai pengatur temperatur dan kelembapan udara yang masuk dan mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem pernapasan. Apabila sekresi yang mengeras terakumulasi ke dalam vakum nares maka bisa merusak sensasi olfaktori dan pernapasan. Dan bila terjadi iritasi mukosa nasal, maka akan menyebabkan pembengkakan dan akhirnya terjadi obstruksi nares. Perawatan hidung ini ditujukan khususnya bagi klien yang menggunakan nasogastrik dan pipa endotrakheal karena pada klien ini dibutuhkan perhatian khusus pada organ ini.

Proses Keperawatan Pengkajian: a. Nursing History Identifikasikan bentuk mata, telinga, dan hidung klien. Meliputi penggunaan dan perawatan alat-alat bantu penglihatan (kacamata, lensa kontak, mata buatan) dan alat bantu pendengaran. - Catat masalah yang pernah terjadi pada mata, telinga, hidung, serta treatment yang berkaitan

b. Nursing Examination Mata Catat keadaan mata, kesimetrian, dan penampilan mata secara umum. - Cek apakah bulu mata tersebar dengan baik. Catat jika ada lesi, nodul, kemerahan, bengkak, mengeras, pengelupasan, air mata yang berlebih, atau gangguan kelopak mata. - Cek warna konjungtiva, reflek mata, dan ketajaman mata

Telinga - Cata letaknya, kesimetrian, tampilan umum telinga. Perhatikan telinga bagian luar meliputi pemeriksaan aurikel, membran timpani, cairan lilin pada kanal, kekeringan, pengerasan, dan catat apakah ada perubahan. - Cek ketajaman pendengaran.

Hidung Pada pemeriksaan hidung, catat posisi penampilan umum dari hidung, periksa lubang hidung, lihat apakah ada inflamasi, luka, deformitas, edema, kekeringan, perdarahan, kekurangan atau kelebihan sekresi. Bila klien memakai selang di hidung perawat harus melihat permukaan nares yang kontak dengan selang, untuk mengetahui adanya jaringan yang mengelupas, lunak yang terlokalisasi, inflamasi dan pendarahan.

Prosedur Memelihara kebersihan dan kesehatan mata Yang perlu dipersiapkan: a. Air hangat b. Kapas c. Kain d. Sapu tangan yang bersih Prosedurnya : 1. Mata sebaiknya dibersihkan setiap hari. 2. Sewaktu – waktu sebaiknya dibersihkan dengan boor water 3% atau air yang sudah dimasak. Caranya ialah dengan menyapukan kapas mulai dari pinggir mata menuju ke arah tengah ( menuju hidung ). Lakukan hal ini berulang – ulang sampai mata terasa bersih 3. Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, kain atau sapu tangan yang kotor atau sapu tangan orang lain. 4. Periksakan mata ke setahun sekali ke dokter spesialis atau petugas kesehatan terdekat. 5. Biasakan membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak mata dan obyek yang dibaca tidak kurang dari 30 cm.

• Membersihan Kacamata. Kacamata terbuat kaca yang diperkeras atau plastik yang tahan akan pengaruh untuk mencegah pecah. Namun, karena biaya , perawat harus hati-hati bila membersihkan kacamata dan harus melindungi dari kerusakan atau kehancuran lain ketika tidak digunakan. Air hangat adalah cukup untuk membersihakn lensa kacamata. Kain yang lembut paling baik untuk mengeringkan sehingga mencegah goresan. • Perawatan Lensa Kontak. Lensa kontak adalah kecil, bulat, transparan dan kadang-kadang berbentuk cakram berwarna yang pas diletakkan di atas kornea mata. Lensa mengambang pada lapisan air mata yang meminyaki mata. Lensa kontak dibentuk khusus untuk mengoreksi kesalahan rekraktif mata atau ketidaknormalan bentuk kornea. Lensa kontak relatif mudah digunakan dan dilepaskan. Ada tiga tipe lensa kontak: keras, lembut dan dapat ditembus gas yang kaku (RGP), juga dikenal sebagai lensa yang dapat ditembus oksigen. Lensa kontak memberikan beberapa keuntungan dibandingkan kacamata. 1.

Meningkatkan kejelasan penglihatan

2.

Lebih aman dari kacamata selama aktivitas tertentu

3.

Memperhalus secara optik permukaan yang tidak rata dari mata

4.

Memberikan penampilan yang lebih atraktif untuk pemakai.

Perawatan Lensa kontak Prosedur perawatan lensa kontak 1. Inspeksi mata atau Tanya pada klien apakah kontak lensa di gunakan

2. Kaji kemampauan klien untuk memanipulasi dan memegang kontak lensa 3. Setelah lensa di lepas ,inspeksi mata terhadap tanda tanda iritasi kornea,air mata yang berlebihan ,kemerahan,rasa perih terbakar. 4. Persiapakn peralatan dan bahan yang di perlukan untuk melepasklan lensa : a. Tempatnya penyimpanan lensa kontak di beri label dengan nama klien b. Mangkuk pengisap lensa

c. Larutan saline steril d. Handuk mandi 5. Persiapkan peralatan dan bahan untuk pembersihan dan insersi a. Lensa di dalam tempat penyimpanna yang bersih,di beri label nama klien b. Peralatan desinfektan termal c. Pembersih sunfaktan d. Larutan pembilas e. Desinfektan lensa steril dan larutan enzim f. Larutan pembasah steril untuk lensa keras g. Bola kapas atau kapas bertangkai h. Handuk mandi

i. Gelas berisi air hangat

6. Diskusikan prosedur dengan klien 7. Atur posisi klien yang telentang atau duduk di tempat tidur atau kursi 8.Melepas lensa lunak: a. Cuci tangan b. Letakkan handuk di bawah wajah klien c. Tambahkan beberapa tetes salin steril ke mata klien d. Minta klien untuk memandang lurus ke depan e. Manggunakan jari tengah ,tarik kelopak mata bagian bawah f. Dengan telapak jari telunjuk pada tanagn yang sama ,geser lensa keluar kornea ke arah bagian putih mata g. Tarik kelopak mata bagian atas ke bawah secara lembut dengan ibu jari pada tangan yang lain dan tekan lensa sedikit di antara ibu jari dan jari telunjuk h. Ambil lensa secara perlahan dan angkat keluar tanpa membuat ujung – ujung lensa berhimpitan i. Jika ujung –ujung lensa menempel ,letakkan lensa di telapak tangan dan rendam keseluruhan dengan salin steril .Secara lembut balikkan lensa dengan ibu jari telunjuk dengan gerakan ke depan ke belakng.Jika gosokan tidak memisahkan ujung –ujung lensa maka lensa dapat di rendam dalam larutan steril. j. Bersihkan dan bilas lensa .Letakkan lensa ke dalam kontak tempat penyimpanan yang sesuai.R untuk lena kanan L untuk lensa kiri .Pastikan lensa berada di tengah k. Ulangi langakah 8c-8j untuk lensa yang lain.Amankan penutup pada penyimpanan. l. Kembalikan handuk dan cuci tangan

9. Melepas lensa kaku a. Cuci tangan b. Letakkan handuk di bawah wajah klien c. Pastikan lensa berada pada posisi tepat di atas kornea.Jika tidak ,minta klien tutup mata ,letakkan jari telunjuk dan jari tengah dari satu tangan di belakang lensa ,secara perlahan tapi kuat pijat lensa kembali ke tempatnya. d. Letakkan jari telunjuk pada pojok luar mata dan tarik kulit secara lembut ke belakang arah telinga e. Minta klien berkedip .Jangan melepas tekanan pada kelopak sampai selesai. f. Jika lensa gagal keluar ,secara lembut tarik kelopak mata melebihi ujung lensa .Tekan kelopak mata ke bawah berlawanan dengan ujung bawah lensa. g. Biarkan kelopak mata menutup sedikit dan pegang lensa saat naik dari mata.Mangkuk pengisap dapat di gunakan untuk klien gelisah atau tidak sadar. h. Letakkan lensa di tangan anda. i. Bersihkan dan bilas lensa.Letakkan lensa di dalam kotak tempat penyimpanan yang sesuai . R untuk lena kanan L untuk lensa kiri.Letakkan lensa di tengah tempat penyimpanan ,sisi konveks di bawah. j. Ulangi langkah 8c-8j untuk lensa yang lain.Amankan penutup atas kotak penyimpanan. k. Kembalikan handuk dan cuci tangan

10. Memasukkan lensa kaku a. Cuci tangan b. Letakkan handuk di dada klien

c. Usahakan mengangkat lensa lurus ke atas d. Bilas dengan air e. Basahi lensa f. Letakkan lensa pada tangan dominan g. Melihat lurus ke depan dengan mata terbuka lebar ,lalu letakkan lensa secara lembut . h. Ulangi langkah 10c-10i untuk mata kiri .

i. Bantu klien dalam possisi nyaman j. Buang peralatan yang kotor, lalu cuci tangan. 11. Memasukkan lensa lunak a. Cuci tangan b. letakkan handuk di atas dada klien c. Angkat lensa kanan dan bilas d. Gunakan jari tengah e. Mata lurus ke depan ,lalu masukkan dengan lembut pada kornea f. Berkedip beberapa kali g. Ulangi langkah 12c-12k untuk mata yang lain

h. Bantu klien pada posisi nyaman i. Buang peralatan yang kotor , lalu cuci tangan .

Perawatan hidung Yang perlu dipersiapkan : 1.

Cutton bath

2.

Wash lap

3.

Kapas

Prosedurnya : 1. Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan. 2. Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.

Perawatan telinga Yang perlu dipersiapkan : 1.

Cutton Bath

2.

Washlap

3.

Water pik

4.

Hidrogen proksida

Prosedurnya :

1. Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan mandi di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan. 2. Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembut pada jalan masuk kanal telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar.

3. Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam seperti peniti dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda itu dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani. 4.

Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi. Prosedur pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk melembutkan lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan lilin (Phipps, dkk, 1995).

5. Kemudian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar yang akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau panas dapat menyebabkan normal atau muntah. 6. Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi dapat digunakan mengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik seharusnya tidak mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan tekanan terhadap membran timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah kanal bersih, perawat menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari serumen yang masih tertinggal

Daftar Pustaka

http://zackynurseeducation.blogspot.co.id/2013/03/perawat an-mata-telinga-dan-hidung.html?=1 http://fadlillahbieber.blogspot.co.id/2013/03/makalahpersonal-hygiene.html

Related Documents

Ppt Hygiene Kel5.pptx
June 2020 10
Hygiene
April 2020 24
0809 Hygiene
June 2020 27
Industrial Hygiene
June 2020 33
Respiratory Hygiene
June 2020 20

More Documents from ""