Poster Kimfar Kelompok V.doc

OBAT HORMON

Rosaria R. Rumparmpam, Rustama, Septiawan Zaid M. Slamet, Syamsia, Yusnita Kafara, Zella Sarx Wulandari

Program Studi Farmasi Poltekes, Jl. Padang Bulan Hedam Distrik Heram, Jayapura 99351.

Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh . Pengertian

Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormone dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.

Prinsip Hormon menginduksi sintesis enzim transkripsi- translasi pada tingkat inti, merangsang sintesis enzim pada tingkat ribosom, mempengaruhi aktivitas enzim secara langsung berhubungan dengan transpor spesifik zat yang melintas membrane, meningkatkan aktivitas adenilat siklase membran Jenis-Jenis Hormon

Menurut komposisi kandungannya hormone di bagi menjadi 1. Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan triodtironin). 2. 3.

Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen, aldosteron, dan kortisol).

Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin, hormon pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH). Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis.

Obat-Obat Hormon 1. Obat-Obat Anti-tiroid Obat antitiroid bekerja dengan cara menghambat pengikatan (inkorporasi) yodium pada TBG (thyroxine binding globulin) sehingga akan menghambat sekresi TSH (Thyreoid Stimulating Hormone) sehingga mengakibatkan berkurang produksi atau sekresi hormon tiroid. Contoh obatnya yaitu : Tiamazole, Methimazole, Propiltiourasil (PTU)

Gambar 5. Sediaan dagang Betametason dan rumus strukturnya

Daftar Pustaka

Gambar 3. Obat oksitoksin dan rumus strukturnya

4.

2.

Gambar 1. Sediaan dagang methimazole dan rumus strukturnya

Obat Yang Meningkatkan Kontraksi Uterus/Oksitosik Obat-obat oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum, pengendalian perdarahn akibat abortus inkomplitus, dan penanganan aktif pada kala tiga persalinan. Obat-obat oksitosik yang digunakan di Inggris adalah prostaglandin E serta F, oksitosin dan ergometrin. Ergometrin bekerja pada regio internal miometrium, sedangkan oksitosin dan prostaglandin pada regio eksternal miometrium.

Obat Hormonal Estrogen & Hormon Progesteron Farmakokinetik estrogen alamiah mudah diabsorbsi melalui saluran pencernaan, kulit dan membran mukosa. cepat diabsorbsi juga bila intra muscular. Dan estrogen sintetik Misalnya etinil estradiol, mestranol mudah diabsorbsi setelah peroral, kulit, membran mukosa. Metabolisme lebih lambat dibanding estrogen alami. Disimpan dalam adiposa dan di lepaskan secara lambat. Secara kimia, progesteron dibagi menjadi 2 kelompok: a. Derivat progesteron ( hidroksiprogesteron, medroksiprogesteron, megestrol, dan didrogesteron) b. Derivat testosteron (noretisteron, tibolon, norgestrel, linestrenol, desogestrel, gestoden dan alilestrenol)

Gambar 4. Sediaan dagang didrogesteron dan rumus strukturnya Gambar 2. Sediaan Ergometrin dan rumus strukturnya 3.

dagang

Obat Hormonal Oksitoksin Oksitosin (syntocinon) dibuat untuk reproduksi bangunan dan kerja hormon yang alami. Sekresi oksitosin endogenus tidak disupresi oleh mekanisme umpan-balik yang negatif. Ini berarti bahwa syntocinon antifisial tidak akan mensupresi pelepasan oksitosin endogenus. Respon tubuh menangani oksitosin sintetik Oksitosin dapat diberiakn sacara IM, IV, IC atau intranasal. Pemakaian pompa infus dianjurkan untuk pemberian oksitosin lewat infus IV.

5.

Obat Hormon Kortikosteroid Obat-obat golongan kortikosteroid banyak digunakan dalam penatalaksanaan persalinan yang prematur. Contoh obatnya antara lain dexamethasone dan betametason. Betametason merupakan preparat steroid yang lebih poten dan penggunaannya akan disertai dengan lebih banyak efek sampingnya pada ibu kendati bagi bayinya yang lebih aman.

Priyanto. 2012, Farmakologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi dan Keperawatan. Jakarta. Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi. Hal 147-159 Tjay Tan Haon, Rahardja Kirana. 2007. Obat-Obat Penting. Edisi 6. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Hal 668-763 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan. 2000. Informasi Obat Nasional Indonesia. Jakarta. CV Sagung Seto. Hal 263-291 Rismayanthi Cerika. 2010. (Jurnal) Terapi Insulin Sebagai Alternatif Pengobatan Bagi Penderita Diabetes. Prabawati Risma Karlina. 2012. Mekanisme Seluler dan Molekular Resistensi Insulin. Malang. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Sitasiwi Agung Janika. 2007. (Jurnal) Hubungan Kadar Hormon Estradiol 17-. Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Hewan Jurusan Biologi FMIPA UNDIP. Sari Mutiara Indah. 2007. Hormon Tiroid. Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Anwar Rusmana. 2005. Biosintesis, Sekresi dan Mekanisme Kerja Hormon. Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung Bawono Mukhamad Nur. (Jurnal) Kontrol Hormon Insulin dan Glukagon Dalam Perubahan Metabolisme Selama Latihan Wratsangka Raditya. 1999. (Jurnal) Pemberian Terapi Sulih Hormon Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Wanita Menopause Widjaja Jimmy Hadi. (Jurnal) Peranan Status Hormonal ER, PR dan HER-2/NEU Dengan Terapi Kanker Payudara