BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Harga diri rendah adalah suatu masalah utama untuk kebanyakan orang dan dapat diekspresikan dalam tingkat kecemasan yang tinggi. Harga diri rendah kronik merupakan suatu keadaan yang maladaptif dari konsep diri,dimana perasaan tentang diri atau evaluasi diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu yang cukup lama Termasuk didalam harga diri rendah ini evaluasi diri yang negatif dan dihubungkan dengan perasaan lemah, tidak tertolong, tidak ada harapan, ketakutan, merasa sedih, sensitif, tidak sempurna, rasa bersalah dan tidak adekuat.harga diri rendah kronik merupakan suatu komponen utama dari depresi yang ditujukan dengan perilaku sebagai hukum dan tidak mempunyai rasa (Stuart dan Laraia, 2001). Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah. Setiap individu biasanya mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya, tapi jika ada sebagaian manusia yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri akan dapat mengakibatkan gangguan jiwa. Ternayata dampaknya mampu menimbulkan dampak sangat besar dan berpengaruh terhadap jiwa seseorang yang tidak dapat mengantisipasi gejala yang timbul. Hasil survey Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2000 menyatakan tingkat gangguan kesehatan jiwa orang di indonesia tinggi dan diatas rata-rata gangguan kesehatan jiwa didunia. Hal ini termasuk presepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Biasanya harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia lanjut. Dari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik mengakibatkan harga diri rendah. Harga diri tinggi terkait dengan ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi harga diri rendah dan skizofrenia. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari harga diri rendah? 2. Apa saja etiologi dari harga diri rendah? 3. Apa saja proses terjadinya dari harga diri rendah? 4. Apa saja mekanisme koping dari harga diri rendah? 5. Apakah manifestasi klinis dari harga diri rendah? 6. Bagaimana penatalaksanaan pada harga diri rendah? 7. Bagaimana rencana asuhan keperawatan pada harga diri rendah? 8. Bagaimana tindakan keperawatan pada harga diri rendah? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian dari harga diri rendah 2. Untuk mengetahui apa saja etiologi dari harga diri rendah 3. Untuk mengetahui bagaiamana proses terjadinya harga diri rendah 4. Untuk mengetahui apa saja mekanisme koping yang ada pada harga diri rendah 5. Untuk mengetahui apa saja manifestasi klinis pada harga diri rendah 6. Untuk mengeatahui apa saja penatalaksanaan pada harga diri rendah 7. Untuk mengetahui bagaimana rencana asuhan keperawatan pada harga diri rendah 8. Untuk mengetahui bagaimana tindakan keperawatan yang dilakukan pada harga diri rendah
MAKALAH KEPERAWATAN JIWA Tentang “HARGA DIRI RENDAH”
Disusun Oleh Kelompok 7: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Dhafita Sari N Ishlah Mardatila Mufida Amalia R Sisilliya Rosita Yaniatul Afda M Rizki Amaliyanti A Hesty Agung S Masrur Deddy A Idzhar Dapym J.M
(20151660038) (20151660040) (20151660127) (20151660111) (20151660088) (20151660090) (20151660031) (20151660109) (20151660075)
S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2018-2019