MAKALAH KOMUNIKAI DALAM KONSELING
Oleh: Muslih arsyad (17.3.6.005)
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO 2019
Daftar isi BAB I..........................................................................................................................................................3 PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3 A.
Latar belakang...............................................................................................................................3
B.
Rumusan masalah..........................................................................................................................3
C.
Tujuan penulisan...........................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................5 PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5 A.
Pengertian komunikasi dalam konseling.....................................................................................5
B.
Unsur-Unsur Dalam Komunikasi.....................................................................................................6
C.
Macam-macam komunikasi dalam koneling...............................................................................6
D.
Manfaat atau Pentingnya komunikasi dalam konseling.................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................10 PENUTUP.................................................................................................................................................10 A.
KESIMPULAN.............................................................................................................................10
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Konseling tidak dapat lepas dari komunikasi timbal-balik antara konselor dan konseli. Komunikasi disini diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain agar saling memengaruhi di antara keduanya. Komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya konseling. Di dalam relasi konselor-konseli terjadi komunikasi verbal (bahasa lisan), yang di dalamnya terlibat perilaku non verbal. Maka untuk terlaksananya komunikasi yang dialogis dan mengajak konseli berpartisipasi secara aktif, selain dari memahami karakter konseli adalah juga perlu menguasai keterampilan komunikasi dalam konseling Komunikasi merupakan langkah pertama dalam proses konseling, membina hubungan sangatlah peting dan konseling adalah bentuk khusus dari hubungan atau komunikasi interpersonal. Dalam hal ini diartikan bahwa kaidah-kaidah yang berlaku pada proses komunikasi yang berarti berlaku juga dalam proses konseling. Komunikasi diantara orang-orang yang ada dalam satu hubungan konseling harus menunjukan sikap menerima dan respeck, konselor harus harus berempati terhadap klien. Oleh karena itu makalah ini akan menjelaskan secara singkat tentang aspek psikologi (komunikasi dalam konseling) B. Rumusan masalah 1. Bagaimana pengertian dari komunikasi dan apa saja unsur - unsur komunikasi ? 2. Apa saja macam – macam komunikasi dalam konseling ? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi ? 4. Apa manfaat komunikasi dalam konseling ? C. Tujuan penulisan 1. Mengetahui dan memahami bagaimana pengertian
komunikasi dan apa saja unsur - unsur
komunikasi ? 2. Mengetahui dan memahami apa saja macam – macam komunikasi dalam konseling ? 3. Mengetahui dan memahami factor – factor apa saja yang mempengaruhi komunikasi antarpribadi ? 4. Mengetahui dan memahami apa manfaat komunukasi dalam konseling?
BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian komunikasi dalam konseling Untuk membahas suatu masalah, terlebih dahulu perlu mengetahui pengertian atau definisi dari masalah itu karena pengertian akan menentukan arah pembahasan dari masalah tersebut. Tidak jarang, pembahasan akan menjadi tidak jelas ujung pangkalnya karena batasan pengertian yang menjadi bahan pembicaraan juga tidak jelas. Oleh karena itu, sebelum membahas komunikasi dalam konseling lebih mendalam, berikut ini akan dijelaskan satu persatu istilah tersebut. 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi mengandung arti bersama-sama (common). Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama (Wiryanto 2004: 5). Everett Rogress dan Lawrence (dalam Wiryanto, 2004: 6) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi pengertian yang mendalam. Komunikasi tersebut tidak hanya terbatas pada komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, gerak isyarat, gerak tubuh, air muka, getaran suara, cara duduk dan sebagainya, hal-hal tersebut merupakan suatu bentuk komunikasi non verbal. Perilaku non verbal tersebut amat diperlukan oleh seorang konselor untuk memahami atau memperjelas makna bahasa lisan yang diucapkan seorang konseli. 2. Pengertian Konseling Walgito (2010: 8) mengungkapkan bahwa konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu untuk memecahkan masalah kehidupannya dengan cara wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Sedangkan menurut Surya (2004: 37) pengertian konseling adalah seluruh upaya bantuan yang diberikan konselor kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Dalam pembentukan konsep kepribadian yang sewajarnya mengenai dirinya sendiri, orang lain, pendapat orang lain tentang dirinya, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, dan kepercayaan diri. 3. Pengertian Komunikasi Dalam Konseling
Menurut Dance (dalam Suryanita, 2011) komunikasi dalam konseling adalah suatu proses pemindahan informasi antara dua orang manusia (konselor-konseli) atau lebih yang menimbulkan respon, dengan menggunakan simbol-simbol yang dipahami bersama. Berdasarkan pengertian istilah-istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam konseling merupakan suatu proses pemindahan/ penyampain informasi, pikiran dan sikap antara konselor dan konseli, terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik sehingga dapat meningkatkan pemahaman informasi diantara kedua belah pihak.
B. Unsur-Unsur Dalam Komunikasi Menurut Suryanita (2011) unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi, khususnya dalam konseling adalah sebagai berikut: 1. Komunikator (who?), sebagai pelaku komunikasi yaitu orang yang menyampaikan pesan, dalam proses konseling unsur ini adalah konselor itu sendiri yang mempunyai peran sentral
2. 3. dan sangat menentukan keberhasilan dari keseluruhan proses konseling. 4. Komunikan (to whom?), yaitu pelaku komunikasi yang menerima pesan, dalam proses konseling unsur ini adalah konseli, meskipun tampak berperan “pasif” namun juga mempunyai andil dalam menentukan arah dan hasil proses konseling. 5. Pesan (says what?), yaitu materi/ obyek/ stimulan yang disampaikan oleh komunikator/ konselor. Dalam hubungannya dengan proses konseling maka pesan ini mencakup sebagai pengarah di dalam usaha untuk mengubah sikap dan perilaku komunikan/ konseli. 6. Media (in which chanel?), yaitu sarana dan prasarana sebagai alat penunjang untuk terjadinya komunikasi baik hardware maupun softwarenya. Dalam katagori media ini termasuk juga suasana, tempat dan kualitas interaksi yang terjadi antar pelaku komunikasi (konselor dan konseli). 7. Umpan balik/ feedback (with what effect?), yaitu merupakan respon yang diberikan oleh komunikan (konseli) yang merupakan hasil dari proses komunikasi (konseling). Respon ini bisa berupa pesan balik (dalam hal ini komunikan akan beralih menjadi komunikator dan sebaliknya), atau juga berupa perubahan sikap atau perilaku sebagai hasil akhir (outcome) dari proses komunikasi (konseling).
C.Macam-macam komunikasi dalam koneling
Komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan keaktifitas hubungan antara manusia dangan kelompok. Komunikasi ini terdiri dari beberapa jenis yaitu
Komunikasi Verbal
Yaitu komunikasi yang menggunakan bahasa. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi kalimat yang mengandung arti. Komunikasi ini terdiri dari beberapa aspek yaitu 1. Vocabulary, komunikasi tidak akan berjalan efektif bila pesan yang disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh karena itu dalam proses konseling olah kata menjadi penting dalam komunikasi. 2. Racing (kecepatan), komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik. Tidak terlalu lambat atau cepat dalam proses konseling. 3. Intonasi suara, aspek ini mempengaruhi pesan dramatis sehingga pesan menjadi lain artinya. 4. Humor, aspek ini dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989) memberi catatan bahwa tertawa dapat menghilangkan stress. Tertawa mempunyai hubungan psikis dan fisik. Dan
disini yang harus diingat bahwa humor merupakan satu – satunya selingan dalam berkomunikasi. Komunikasi Non Verbal
Yaitu penyampaian pesan tidak menggunakan kata-kata melainkan dangan menggunakan bahasa tubuh. Komunikasi non verbal merupakan bentuk komunikasi yang mewarnai corak konseling sebagai suplemen (tambahan) komplemen dan subtitusi (pengganti) komunikasi verbal. Oleh karena itu seorang konselor herus memiliki pemahaman dan keterampilan dalam komunikasi non verbal. Fungsi dari komunikasi non verbal anatara lain : 1. 2. 3. 4.
Meyakinkan apa yang diucapkannya Menunjukan perasaan dan emosi yang tidak dapat diutarakan dengan kata-kata oleh klien. Menunjukan jati diri sehingga orang lain dapat mengenalnya (identity) Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna
Beberapa hal yang termasuk dalam komunikasi non verbal adalah : 1. Ekspresi wajah, wajah merupakan sumber yang kaya akan komunikasi. Sebab ekspresi wajah merupakan suasana emosi seseorang. 2. Kontak mata, yang merupakan signal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan menggunakan kontak mata selama berkomunikasi, menandakan orang tersebut menghargai lawan bicara. 3. Sentuhan, adalah bentuk komunikasi personal. Sebab sentuhan lebih bersifat spontan, perhatian, dukungan emosional dan simpati.
4. Postur tubuh dan gaya jalan, cara seseorang berjalan duduk, berdiri, dan bergerak memperhatikan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya. 5. Suara rintihan, menarik nafas panjang dan tangisan merupakan ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan komunikasi lainya, suara dapat menjadi pesan yang amat jelas. 6. Gerak isyarat yaitu gerak yang dapat memperjelas atau mempertegas pembicaraan. Menggunakan syarat sebagai bagian total dalam berkomunikasi seperti mengetuk kaki, atau menggerakan tangan selama seseorang berbicara menunjukan seseorang sedang mengalami stress, bingung, atau
sebagai upaya menghilangkan stress. Komunikasi antar pribadi Komunikasi ini merupakan proses pemberi dan penerima pesan antara dua atau lebih dengan
melibatkan beberapa pengaruh umpan balik. dalam proses konseling komunikasi antar pribadi perlu dikuasai oleh konselor demi keefektifan konseling. Dalam proses konseling, komunikasi antar pribadi memungkinkan terjadinya interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dank lien. Komunikasi ini ditandai dengan adanya : 1. Pikiran berdasarkan informasi psikologis 2. Interaksi berdasarkan pengetahuan yang lebih jelas 3. Interaksi berdasarka aturan yang dibuat pribadi Adapun maksud dari komunikasi antar pribadi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Menemukan diri sendiri Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain Mengubah sikap dan prilaku sendiri dengan orang lain Bersifat menghibur dan memberi bantuan Komunikasi antar pribadi dapat merangsang timbulnya saling meniru dan saling melengkapi prilaku individu yang setu dengan yang lain
D.Manfaat atau Pentingnya komunikasi dalam konseling Dalam proses konseling, tidak terlepas dari komunikasi timbale-balik antara konselor dan klien. Komunikasi disini diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain agar saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya konseling. Maka untuk terlaksananya komunikasi yang dialogis dan mengajak klien berpartisipasi secara aktif, selain dari memahami karakter klien adalah juga perlu menguasai keterampilan komunikasi dialogis. Sekurang-kurangnya ada delapan keterampilan dialogis yang harus dikuasai yaitu : a. Pemahaman, merupakan keterampilan dasar dalam proses komunikasi yang bersifat dialogis b. Empati, mempunyai makna sebagai satu kesediaan untuk memahami orang lain c. Merangkum, merupakan salah satu aspek dalam proses komunikasi konseling baik dalam memulai, sedang berjalan , dan mengakhiri. d. Kejujuran, konselor selaku komunikator harus mampu menunjukan kejujurannya dari yang diungkapkan. e. Sensitive, adalah suatu tindakan dalam memberikan respon kepada tindakan orang lain dalam f.
bentuk mempertahankan hak asasi sendiri yang mendasar tanpa melanggar hak asasi orang lain. Konfrontasi, digunakan untuk membenarkan respon terhadap peran seseorang yang menyandang
yang tidak sesuai. g. Pemecahan masalah, pemecahan masalah sangat diperlukan dalam komunikasi konseling untuk membantu klien dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Komunikasi dalam konseling merupakan suatu proses pemindahan/ penyampain informasi, pikiran dan sikap antara konselor dan konseli, terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik sehingga dapat meningkatkan pemahaman informasi diantara kedua belah pihak. Komunikasi adalah suatu proses penyampean pesan ( idea atau gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi antara keduanya. Pada umumya komunikasi dilakukan secara lisan yang berimbas pada keefektifan sehingga pihak kedua lebih dapat menerima pesan yang disampaikan dengan baik. Akan tetapi pada sisi lain komunikasi non verbal yang tidak kalah pentingnya dalam proses komunikasi, apalagi jika dalam proses konseling. Pendekatan secara persuasive melelui gerakan-gerakan atau isyarat-isyarat merupakan komponen yang tidak terpisahkan selain dari pada komunikasi verbal.
DAFTAR ISI Surya, Moh. 2003. Psikologi konseling. Bandung: Pustaka bani Quraisy. Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan + Konseling [Studi & Karier]. Yogyakarta: Andi.