Pertanyaan Dan Jawaban Dari Persentasi.docx

  • Uploaded by: Hafis Alhasyimi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pertanyaan Dan Jawaban Dari Persentasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 523
  • Pages: 2
1. Pertanyaan dari Usman  Apakah sama masalah air tanah di Jakarta dan di Pekanbaru ?  Jawaban: tentu tidak sama, dikarenakan permasalahan di Jakarta lebih kompleks dari pada di Pekanbaru. Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak di Jakarta akan menimbulkan eksploitasi besarbesaran terhadap air tanah. Untuk di Pekanbaru air tanah bisa didapat kurang dari 40 m dari permukaan dibanding dengan Jakarta sekarang harus mendapat air tanah lebih dari 40 m 2. Pertanyaan dari Athasyafa  Jelaskan Jenis-jenis air tanah?  Air tanah apa yang dominan di Riau? Dan bagaimana keadaaan?  Jawaban: Air Tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat dibagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis. 1. Air tanah preatis tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable. 2. Air Tanah Artesis Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air. Air Dominan di Riau adalah Air tanah Preatis ,disebabkan Untuk di Riau masih bisa mendapatkan air tanah dengan kedalaman kurang dari 40 meter.Sedangkan dengan keadaan air tanah di Riau menyesuaikan

3. Pertanyaan dari Iswanto  Apakah air tanah bisa mengalami kerusakan?  Bagaiman cara mengatasi kerusakan?  Jawaban: Bisa,perlu diketahui juga kerusakan air tanah merupakan sebuah kondisi yang mana tanah sebagai tempat berkumpulnya air tercemar oleh polutan atau zat pecemar sehingga air yang didalam juga ikut tercemar.Penyebab dari kerusakan air tanah seperti; sampah organic, limbah cair , dan air lindi . Adapun cara mengatasi kerusakan air tanah sebagai berikut: 

Remediasi Cara pertama adalah remediasi. Kegiatan yang perlu dilakukan dalam sistem remediasi ini adalah memulihkan kembali permukaan tanah yang telah mengalami pencemaran. Pemulihan ini dilakukan dengan cara membersihkan permukaan tanah dari polutan. Remediasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yakni remiadiasi in situ dan ex situ.

Remediasi ex situ dilakukan dengan cara menggali tanah yang telah tercemar lalu diangkut menuju tempat lain yang lebih aman. Di tempat tersebut, tanah galian yang tercemar dimasukkan ke dalam tangki yang kedap air lalu ditambahkan zat pembersih. Setelah disimpan untuk beberapa waktu, zat pembersih tersebut dikeluarkan lagi dari tangki dan diolah ditempat pengolahan limbah cair. Sementara itu, remediasi in situ lebih mudah dilakukan dari pada remediasi ex situ. Kegiatan yang dilakukan hanya membersihkan tanah dan bioremediasi. 

Bioremediasi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bioremediasi ini termasuk dalam remediasi in situ. Pembersihan tanah dengan teknik bioremediasi ini dilakukan dengan cara menambahkan mikroorganisme pengurai seperti jamur vesikular arbuskular mikoriza dan bakteri pengurai ke dalam tanah. Mikroorganisme pengurai tersebut akan memecah polutan menjadi gas korbon dioksida dan air sehingga tidak berbahaya lagi untuk tanah

4. Pertanyaan dari Dhifo  Apakah penyerapan air oleh sawit bisa merusakan air tanah?  Jawaban: Tidak, karena berdasarkan hasil penelitian para ahli menyatakan dari bukti ilmiah bahwasanya pohon sawit justru termasuk tanaman yang hemat menggunakan air baik untuk pertumbuhan ataupun produksi dibandingan tanaman hutan maupun tanaman karet baik. Tidak hanya hemat air, tanaman sawit yang system perakarannya yang serabut dan massif membentuk biopori alamiah yang berfungsi menyimpan air, sehingga kandungan air tanah lahan kebun sawit lebih tinggi dari tanaman hutan maupun karet.

Related Documents


More Documents from "Khairunnisa Rehmuli Gurky"

Bab I Pondasi.docx
November 2019 4
May 2020 17
May 2020 7