Di dalam Al-Quran dan hadist terdapat penggambaran yang akurat mengenai struktur anatomi, fisiologi, prosedur operasi, pengobatan, pencegahan, maupun kesehatan dari segi spiritual. Di dalam Al-Quran dan hadist juga di bicarakan mengenai jantung, darah, sistem sirkulasi, dan betapa pentingnya hal-hal tersebut. Dalam surah Al-Qaaf : 16 kita bisa melihat bagaimana deskripsi tentang dekatnya Allah dengan manusia.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” Urat leher yang dimaksud disini adalah pembuluh darah yang terdapat di leher yaitu vena jugular . jika kita lihat secara anatomis, vena jugular membawa darah dari bagian kepala (otak, kranium, dan wajah) dan leher untuk kembali ke jantung jadi bisa disimpulkan betapa penting dan vitalnya pembuluh ini. Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam Al-Quran adalah Al-Aatiin (aorta). Aorta merupakan pembuluh darah besar yang mengalirkan darah langsung dari jantung untuk disebarkan ke sekuruh tubuh. Sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Haqqah : 45 & 46:
“niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya”. Maksud dari ayat tersebut adalah jika Rasulullah SAW berdusta terhadap Allah maka sanksi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah yang keluar dari jantungnya (aorta) sehingga kematian adalah hasil akhirnya. Aorta memiliki aliran darah yang cepat karena tekanannya langsung berasal dari kontraksi jantung, selain itu volume daarahnya masih sangat banyak (hanya punya satu percabangan kecil
yaitu koroner). Oleh karena itu ketika aorta dipotong maka konsekuensinya ialah akan terjadi pendarahan yang sangat hebat lalu syok dan dengan mudahnya dapat menimbulkan kematian. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa : “ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama Qalbu. (HR. Bukhari dan Muslim)