perspektif konflik
[email protected]
Perspektif Konflik Perspektif konflik secara luas terutama didasarkan pada karya Karl Marx (1818-1883), yang melihat pertentangan dan eksploitasi kelas sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah.Wright Mills (1956-1959), Lewis Coser (1956), Aron (1957), Dahrendorf (1959, 1964), Chambliss (1973), dan Collines (1975): Bilamana, para fungsionalis melihat keadaan normal masyarakat sebagai suatu keseimbangan yang mantap, maka para teoretisi konflik melihat masyarakat sebagai berada dalam konflik yang terus-menerus di antara kelompok dan kelas.Teoretisi konflik melihat perjuangan meraih kekuasaan dan penghasilan sebagai suatu proses yang berkesinambungan terkecuali satu hal, dimana orang-orang muncul sebagai penentang – kelas, bangsa, kewarganegaraan dan bahkan jenis kelamin.Para teoretisi konflik memandang suatu masyarakat sebagai terikat bersama karena kekuatan dari kelompok atau kelas yang dominan.Mereka mengklaim bahwa “nilai-nilai bersama” yang dilihat oleh para fungsionalis sebagai suatu ikatan pemersatu tidaklah benar-benar suatu konsensus yang benar; sebaliknya konsensus tersebut adalah ciptaan kelompok atau kelas yang dominan untuk memaksakan nilai-nilai serta peraturan mereka terhadap semua orang.Singkatnnya, pandangan ini berorientasi pada studi struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial, yang memandang masyarakat terus menerus berubah dan masing-masing bagian dalam masyarakat potensial memacu dan menciptakan perubahan sosial. Dalam konteks pemeliharaan tatanan sosial. Perspektif ini lebih menekankan pada peranan kekuasaan. B. Perspektif Utama dalam Sosiologi Dari penjelasan keempat perspektif di atas, ada dua pespektif yang menjadi perspektif utama dalam sosiologi yaitu perspektif fungsionalis dan perspektif konflik. Perbedaan kedua perspektif ini dapat diperhatikan pada persepsi-persepsi berikut; Persepsi tentang Teori Fungsionalis Teori Konflik Masyarakat Suatu sistem yang stabil dari Suatu sistem yang tidak stabil kelompok-kelompok yang dari kelompok-kelompok dan bekerjasama kelas-kelas yang saling bertentangan Kelas Sosial Suatu tingkat status dari orang- Sekelompok orang yang orang yang memperoleh memiliki kepentingan pendapatan dan memiliki gaya ekonomi dan kebutuhan hiidup yang serupa. Berkembang kekuasaan yang serupa. dari isi perasaan orang dan Berkembang dari keberhasilan kelompok yang berbeda sebagian orang dalam mengeksploitasi orang lain Perbedaan Sosial Tidak dapat dihindarkan ddalam Tidak perlu dan tidak adil. susunan masyarakat yang Terutama disebabkan kompleks. Terutama disebabkan perbedaan dalam kekuasaan. perbedaan kontribusi dari Dapat dihindarkan dengan kelompok-kelompok yang jalan penyusunan kembali berbeda masyarakat secara sosialistis Perubahan Sosial Timbul dari perubahan Dipaksakan oleh suatu kelas kebutuhan fungsional masyarakat terhadap kelas yang lainnya
yang terus berubah
untuk kepentingan kelas pemaksa Tata tertib sosial Hasil usaha tidak sadar orang- Dihasilkan dan dipertahankan orang untuk mengorganisasi oleh pemaksa yang kegiatan-kegiatan mereka secara terorganisasi oleh kelas-kelas produktif yang dominan Nilai-nilai Konsensus atas nilai-nilai yang Kepentingan yang mempersatukan masyarakat bertentangan akan memecahbelah masyarakat. Khayalan (ilusi) consensus nilai-nilai dipertahankan oleh nilai-nilai yang dominan LembagaMenanamkan nilai-nilai umum Menanamkan nilai-nilai dan lembaga sosial dan kesetian yang kesetian yang melindungi mempersatukan masyarakat golongan yang mendapat hakhak istimewa Hukum dan Menjalankan peraturan yang Menjalankan peraturan yang Pemerintahan mencerminkan consensus nilai- dipaksakana oleh kelas yang nilai masyarakat dominan untuk melindungi hak-hak istimewa Teori Konflik yangdidalanya tidak mengakui kesamaan dalam suatu masyarakat. MenurutWeber, stratifikasi merupakankekuatan sosial yang berpengaruh besar. Seperti halnya dalamsekolah, pendidikan merupakan variabelkelas atau status. Pendidikan akan mengantar sesorang untuk mendapatkan status yang tinggi yangmenuju kearah konsumeris yangmembedakan dengan kaum buruh. Namun tekanan disini bukan pa Diposkan oleh Eka Rulisa di 00.03