PERNIKAHAN DINI Psikologi Dakwah Dosen Pengampu Ihsan MZ., M.Psi Dosen Mitra Isnaeni Marhani, M.Psi, Psikolog
Khairul Hanafi 1703120021
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2019
1
Pengantar
Kriteria perempuan yang dinikahi antar orang yang sudah matang usia maupun yang dibawah umur tidaklah jauh berbeda, hanya saja orang yang sudah matang usia
Pernikahan merupakan hal yang sakral yang dilakukan sekali seumur hidup
nya lebih memperhatikan kesehatan dan tingkat kedewasaannya saja.
pada diri manusia. Pernikahan berfungsi sebagai pengikat antara dua insan supaya
Sebelum
melaksanakan
pernikahan,
seorang
laki-laki
harus
melamar
tidak terjadinya perebutan pasangan dari orang lain. Semakin banyaknya manusia
perempuan yang diinginkan atau khitbah. Khitbah adalah ungkapan untuk menikah
dan semakin berkembangnya kebudayaan yang ada di dunia maka semakin
dengan
berkembang dan semakin beragam tentang
cara pelaksanaan pernikahan.
tersebut dan walinya. Khitbah dapat dilakukan secara langsung oleh laki-laki tersebut
Pernikahan yang dulunya digunakan untuk memperbanyak keturunan sekarang
atau melalui perantara keluarganya. Dalam hal khitbah tidak ada bedanya dengan
berkembang kearah lain seperti menyatukan dua keluarga bahkan dapat menyatukan
usia yang sudah matang ataupun pada usia yang masih dibawah umur .
dua kerajaan walaupun orang yang dinikahkan masih dibawah umur.
seorang perempuan tertentu dan memberitahukan kepada perempuan
Khitbah sendiri memilki fungsi sebagai jalan mempelajari akhlak, tabiat dan kecenderungan masing-masing dari keduanya, apabila cocok diantara keduanya
Adab
maka pernikahan akan dilaksanakan. Dengan demikian kedua belah pihak akan merasa tenang dan tenteram bahwa mereka akan mengetahui akan hidup bersama
Pengertian nikah secara bahasa berarti mengumpulkan akan sebuah hubungan
ketika sudah menikah nantinya.
intim dan akad sekaligus. Sedangkan secara syariat adalah memberikan hak
Dalam pernikahan ada rukun-rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi baik
kepemilikan bagi laki-laki untuk bersenang-senang dengan perempuan yang telah
yang masih dibawah umur ataupun yang sudah matang usianya. Menurut jumhur
dinikahinya.
ulama rukun nikah yang harus dipenuhi adalah mempelai laki-laki dan mempelai Pernikahan dapat dilaksanakan ketika laki-laki dan perempuan telah memasuki
perempuan, wali bagi perempuan, skasi nikah dan sighat (ijab dan qabul).
akil baligh atau organ reproduksinya telah aktif. Namun ada beberapa langkah atau
Adapun syarat pernikahan yang harus dipenuhi adalah beragama Islam,
prosedur dalam melakukan pernikahan yang berbeda antar budaya satu dengan yang
tidaksedang melaksanakan ihram, tidak sedang dipinang atau masih dalam suatu
lain.
ikatan pernikahan adanya mahar dari laki-laki kepada perempuan. Pernikahan akan sah apabila telah melakukan ijab dan qabul. Ijab dan qabul Dalam Islam ada beberapa adab dan peraturan yang harus dilakukan ketika
dialaksanakan pada proses akad yang mana wali dari perempuan tersebut
ingin menikah. Pertama yang pasti harus ada mempelai laki-laki maupun mempelai
memberikan hak kepemilikan ke laki-laki dan laki-laki tersebut menerima pemberian
perempuannya. Ada berberapa anjuran yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada
hak tersebut.
laki-laki dalam memilih pasangannya. Yaitu:
Perempuan tersebut hendaklah seiman, seagama dan satu kepercayaan.
Perempuan tersebut hendaklah subur rahim karena akan berpotensi untuk
Setalah melakukan akad nikah maka disunahkan untuk mengadakan walimah atau resepsi hal ini bertujuan untuk memberitahukan pada banyak orang bahwa pasangan tersebut telah menikah. Dan membagi kebahagiaan kepada orang sekitarnya tentang pernikahan mereka tersebut.
melahirkan anak yang banyak.
Hendaknya perempuan itu masih perawan dan memiliki kecantikan agar dapat menenangkan jiwa dan menundukkan pandangan.
Hendaknya perempuan tersebut berasal dari keluarga baik-baik dan mempunyai ilmu agama yang kuat.
2
Dalil
Artinya: Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah Dalam Alquran dan Hadist banyak terdapat dalil tentang pernikahan seperti :
buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka
Dalam surah Ar Ruum ayat 21
(yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu).
ۡۡو َرح َم ًۚةۡ ِإ َّن ِ مۡمنۡأَنفُ ِس ُكمۡأَز َٰ َو ٗج ِ َو ِمنۡۡ َءا َٰيَتِ ِهۦۡۡأَنۡ َخلَقَ ۡلَ ُك َ اۡو َج َع َلۡبَينَ ُكمۡ َّم َودَّ ٗة َ اۡلت َس ُكنُواْۡ ِإلَي َه ۡ ۡ٢١ۡ َفِيۡ َٰذَلِكَ ََۡل َٰ َيتٖ ِۡلقَو ٖمۡ َيتَ َف َّك ُرون
Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga) Dalam suatu hadist yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud, Nabi Muhammad SAW bersabda “Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kamu telah mampu
Artinya:
berkeluarga hendaknya ia kawin karena ia dapat menundukkan pandangan dan
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
memilihara kemaluan. Barang siapa belum hendaknya berpuasa sebab ia dapat
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
mengendalikan mu.” (H.R Bukhari dan Muslim)
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
Sedangkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda “Perempuan itu
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (Q.S Ar-Ruum: 21)
dinikahi karena 4 hal yaitu harta, keturunan, kecantikan dan agamanya, dapatkanlah wanita
Pada surah An-Nisa ayat 1
yang
taat
kepad
agamanya,
maka
engkau
akan
berbahagia.”
(H.R Bukhari dan Muslim)
َّ ۡو َب ۡۡمن ُه َما ُۡ ََّٰيَأَيُّ َها ۡٱلن ِ ث ِ َۡو َخلَق ِ اس ۡٱتَّقُوۡاْ ۡ َربَّ ُك ُم ۡٱلَّذِي ۡ َخلَقَ ُك َ ۡمن َها ۡزَ و َج َها َ ۡو ِحدَ ٖة َ َٰ مۡمنۡنَّف ٖس ۡ ۡ١ۡۡرقِيبٗ ا َۡ ٱّللَۡ َكانَ ۡ َعلَي ُكم َّۡ ۡامۡإِ َّن َۡ ًۚ سا َءلُونَ ۡبِ ِۡهۦۡ َۡوٱَلَر َح َّۡ ْۡۡوٱتَّقُوۡا َۡ سا ًٗۚء َ َ ٱّللَۡٱلَّذِيۡت َ ِاۡون َ ِر َج ٗاٗلۡ َكثِ ٗير
Adapun dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasullah SAW bersabda “Rasulullah SAW memerintahkan kam untuk berkeluarga
dan sangat melarang kami untuk
membujang.” Beliau juga bersabda “nikahilah perempuan yang subur dan penyayang Artinya:
sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga dihadapan para Nabi
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
pada hari kiamat.” (H.R Ahmad).
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
Pada hadist yang dirawi oleh Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
diiberi Allah seorang Istri yang sholehah maka sesungguhnya telah ditolong separuh
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
agamanya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh lainnya.”
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (Q.S An-Nisa: 1) Jenis-Jenis Pernikahan Pada surah An-Nur ayat 26: Dalam pernikahan terdapat jenis-jenisnya. Pertama pernikahan wajib (Az Zawaj
َّ ٱلط ِيبُونَۡ ۡ ِل َّ ۡو َّ ٱلط ِي َٰبَتُۡ ۡ ِل َّ ۡو ۡ َت ۡأ ُ ْو َٰلَئِك َۡ َلط ِي ِبين َۡ ت َۡ َٱل َخ ِبي َٰثَتُۡ ۡ ِلل َخ ِبيثِين ِ ًۚ َلط ِي َٰب ِ ِۖ َۡوٱل َخ ِبيثُونَۡ ۡ ِلل َخ ِبي َٰث ِۖ ُۡم َّماۡ َيقُول ۡ ۡ٢٦ۡيمٞ قۡك َِرٞ ۡو ِرز ِ َُم َب َّر ُءون َ ةٞ ونَ ۡ َل ُهمۡ َّمغ ِف َر
Al Wajib) yaitu pernikahan yang harus dilaksanankan oleh seseorang yang memiliki kemampuan membangun rumah tangga serta memiliki syahwat dan khawatir dirinya terjerumus perbuatan zina maka ia harus wajib untuk menikah
3
Kedua adalah pernikahan yang dianjurkan (Az-Zawaj Al Mustahab) ialah
perempuan hingga mengakibatkan komplikasi saat melahirkan ataupun anak yang
pernikahan yang dianjurkan kepada seseorang yang mampu membina keluarga dan
dikandungnya akan lahir prematur, bahkan kematian ibu pada saat proses kehamilan.
memiliki nafsu biologis tetapi dia merasa mampu untuk menahan diri dari perbuatan
Secara psikologis orang yang melakukan pernikahan dini emosinya cenderung labil
zina. Meskipun demikian dia tetap melaksanakan pernikahan karena menikah
dan tidak matang secara mental seingga terjadinya KDRT, perselingkuhan atau hal-
merupakan salah satu sunah yang dianjurkan oleh Baginda Rasulullah SAW.
hal negatif yang terjadi dalam rumah tangga tersebut.
Ketiga adalah pernikahan yang tidak disukai (Az-Zawaj Al Makruh). Ialah
Terlepas dari mudharat dari pernikahan dini tersebut memiliki manfaat
pernikahan yang mana seseorang tidak mampu secara material dalam menikah
diantaranya adalah sebagai ibadah di mata Allah SWT, menyalurkan hawa nafsu
namun seseorang tersebut memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Hal ini tidak
dengan baik dan diridhai Allah SWT, mendapatkan keturunan yang sholeh maupun
disukai karena pernikahan ini cenderung akan membahayakan pasangan terkhusus
sholehah, membina kehidupan yang teratur, rukun dan damai serta bahagia, menjaga
bagi sang istri.
kehormatan dirinya dan keluarganya,
Keempat pernikahan yang dibolehkan (Az Zawaj Al Mubah) yaitu pernikahan
Dilihat dari manfaat dan mudharat pernikahan dini dapat diketahui bahwa
tanpa ada paksaan atau dorongan untuk menikah. Apabila tidak menikah ia tidak
pernikah dini tersebut lebih memberikan resiko kepada perempuan karena tubuhnya
khawatir melakukan zina dan apabila menikah ia tidak khawatir menalantarkan
belum siap secara biologis maupun psikologis, meskipun secara agama pernikahan
istrinya.
tersebut tidak dilarang
Kelima pernikahan yang dilarang, ialah pernikahan yang tujuannya tidak untuk
Pemerintah juga telah mengatur tentang usia yang boleh menikah. Menurut UU
membina rumah tangga tetapi bertujuan yang terlarang seperti menyakiti dirinya,
perkawinan usia minimal perempuan untuk menikah adalah 16 tahun, sedangkan UU
menguasai hartanya dan hal terlarang lainnya
perlindungan anak menetapkan
minimal menikah adalah 18 tahun, dan Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional adalah 21 tahun. Pernikahan badal atau (tukar menukar istri) ialah pernikahan yang mengadakan perjanjian kepada orang lain untuk menukar istrinya dengan istri orang lain dengan
Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pernikahan dini lebih cenderung merugikan terlebih pada pihak perempuan karena dapat dilihat lebih
memberi imbalan tertentu.
besar mudharat daripada manfaatnya, meskipun ada banyak kasus di Indonesia Pernikahan Mut’ah (kawin kontrak) yaitu pernikahan yang dilakukan pada waktu
terkhusus di daerah-daerah yang masih melakukan pernikahan dini tersebut.
tertentu dengan bayaran tertentu tanpa talak dan tanpa memberikan nafkah.
Manfaat dan Mudharat Contoh Kasus Pernikahan Dini Banyak mudharat dari pernikahan dini tersebut misalkan saja rentannya terjadi perceraian, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan , ataupun tingkat
Kasus pertama pada pernikahan dini adalah yang terjadi di Tapin, Kalimantan
perekonomiannya rendah karena terputusnya pendidikan yang mereka jalani. Secara
Selatan antara ZA (13) dan IB (15). Pernikahan tersebut tidak sah baik secara agama
biologis pernikahan dini dibawah usia 16 tahun juga beresiko tinggi terhadap
4
maupun hukum negara karena tidak memenuhi syarat minimal usia berdasarkan UU
dunia ini. Perasaan cinta ini dapat dirasakan oleh pasangan baik pacaran maupun
nomor 1 tahun 1974.
yang sudah menikah. Perasaan cinta juga terdapat pada pasangan usia matang maupun pasangan dibawah umur.
Kasus kedua, pernikahan dini yang dilakukan oleh AR (13) dan AM (14) yang merupakan siswa SMP
di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, alasannya
Dakwah di Zaman Nabawiyah
sederhana karena AM mengaku takut tidur sendirian setalah ibu kandungnya meninggal. Pada awalnya pihak KUA menolaka menikahkan mereka karena masih
Pada zaman Nabi SAW pernah terjadi pernikahan dini yang terkenal adalah
terlalu muda,namun keduanya melakukan gugatan ke pengadilan agama dan
pernikahan antara Ali dan Fatimah, yang mana usia Ali pad saat itu berumur 20 tahun
mendapatkan despensasi.
dan Fatimah berumur 15 tahun. Mas kawin yang diberikan Ali pada saat itu hanyalah baju besi yang diberikan oleh Nabi SAW.
Ketiga pernikahan dini yang dilakukan oleh APA (17) dan APR (15) yang Dakwah Hasanah
menikah di Polewali Mandar, Sulewesi Barat. Mereka menikah karena sering sering pulang subuh bersama untuk mencegah hal negatif maka kedua keluarga sepakat
Hal yang dilakukan untuk mendakwahi hal tersebut dengan cara dakwah bil
untuk menikah
lisan yaitu dengan cara memberitahukan,menjelaskan dan menginformasikan tentang bahaya-bahaya dan kerugian tentang pernikahan dini yang disertai dengan data fakta
Asmaul Husna
yang terjadi di lapangan. Ar-Rahman (Maha Pengasih) Kedua, memberikan edukasi edukasi terhadap masyarakat terkhusus nya Dalam pernikahan terdapat Rahman atau saling mengasihi bagi setiap
kepada pelajar-pelajar dan memberikan informasi tentang apa yang dapat
pasangan sehingga muncullah perasaan menolong pasangannya baik suka maupun
dilakukannya selain menikah.
duka. Hal ini dapat dirasakan oleh pasangan yang dibawah umur. Ketiga, menjelaskan kepada orang tua terhadap kerugian apabila anaknya Al-Mani (Maha Pencegah)
tersebut terlalu dini dinikahkan karena anak tersebut masih memilik potensi untuk berkembang dan altif di masyarakat
Pernikahan juga sebagai pencegah dari berbagai kemakasiatan ataupun kemungkaran dari perbuatan-perbuatan tidak terpuji. Pernikahan juga sebagai
Keempat,, dengan kerjasama dengan tokoh masyarakat di masyarakat tersebut
benteng dan tempat perlindungan dari terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Hal-
untuk memberitahukan bahaya dan kerugian dari pernikahan dini dan menampilkan
hal tersebut dapat dirasakan pada pasangan usia matang maupun pasangan yang
materi seperti buku, video ataupun hal lainnya yang menunjukkan tentang bahaya
dibawah umur.
pernikahan dini.
Al-Wadud ( Maha Mencintai) Di setiap pernikahan akan menumbuhkan rasa cinta pada setiap pasangan hal ini penting untuk tetap saling setia dan saling mendukung dalam menjalani hidup di
5
REFERENSI Al-Makhtum Ar-Rahiq,2016,Sirah Nabawiyah Sejarah Hidup Nabi Muhammad, Yogyakarta: Ummul Qora Az-Zuhaili Wahbah, 2011, Fiqh Islam Wa Adillatahu, Jakarta: Gema Insani Hanafi, Yusuf, 2011, Kontrovers Anak di Bawah Umur (child marriage) , Bandung: Mandar Maju Liputan6.com, 2018 Ramadhana, Rachmat, 2013, Quantum Asmaul Husna, Yogyakarta: Safirah
6