Perlindungan Lansia Yang Responsif Gender

  • Uploaded by: Risty Namirah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perlindungan Lansia Yang Responsif Gender as PDF for free.

More details

  • Words: 413
  • Pages: 14
PERLINDUNGAN LANSIA YANG RESPONSIF GENDER

Perlindugan terhadap lansia Perlindungan terhadap lansia adalah upaya Negara dalam memberikan jaminan rasa aman pada lansia agar terpenuhi hak asasinya

Dasar Hukum ◦ UU NO 13 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA ◦ PERMEN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NO 24 TAHUN 2010 TENTANG MODEL PERLINDUNGAN PEREMPUAN LANJUT USIA YANG RESPONSIF GENDER

perlindungan lansia responsif gender perlindungan yang sudah memperhatikan adanya perbedaan kebutuhan antara laki-laki lansia dan perempuan lansia, baik yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan kodrati maupun karena akibat konstruksi sosial

Apa yang dimaksud dengan gender? Gender adalah pebedaan peran laki-laki dan perempuan yang merupakan konstruksi masyarakat

Penggolongan lansia Lansia dikelompokkan berdasarkan pada tingkat kemandiriannya yaitu: ◦ lansia uzur/pikun (senile), yaitu yang tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan dasar hidupnya sehingga sangat tergantung pada orang lain ◦ lansia produktif, yaitu yang mampu mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain ◦ lansia papa (destitute), yaitu yang tidak memiliki saudara atau kemampuan mendukung dirinya sendiri seperti tidak punya pekerjaan atau pendapatan atau sumber lain untuk kelangsungan hidupnya

Permasalahan yang dihadapi ◦ kesehatan : rawan penyakit ◦ ekonomi : disebabkan oleh kemiskinan ataupun akibat tidak mempersiapkan keuangan hari tua dengan baik

◦ social : terjadi penurunan nilai penghormatan pada orang tua ◦ Kurangya sarana dan prasarana yang ramah lansia ◦ Kualitas lingkungan yang rendah, tidak bersih dan tidak sehat

◦ Perubahan sosio-kulturan (terkikisnya hubungan antara generasi akibat kesibukan usia produktif)

◦ Banyak lansia yang ternyata masih buta huruf atau berpendidikan sangat rendah ◦ Banyak lansia yang secara psikologis tidak siap memasuki masa tua

◦ Banyak lansia tidak mampu melindungi dirinya sendiri dan hartanya sehingga banyak muncul kasus kekerasan dan kriminalitas ◦ Menjadi lansia kadang dianggap harus keluar dari kehidupan masyarakat sehingga hak-hak politiknya pun sering dirampas atau tidak diberikan

Penyebab diskriminasi ◦Dianggap tidak berguna lagi bagi masyarakat ◦Dianggap jadi beban keluarga

Mengingat permasalahan yang dihadapi penduduk lansia yang sangat beragam,maka perlindungan lansia tidak hanya terbatas pada upaya memberikan perlindungan dari ancaman pihak lain (kekerasan dan kriminalitas), tapi lebih pada upaya pemberdayaan dan pelayanan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, sehingga masa lansia dapat dijalani dengan sejahtera dan bahagia.

Tujuan perlindungan Agar lansia secara keseluruhan (baik laki- laki maupun perempuan) dapat hidup sejahtera dan bahagia lahir batin

sasaran perlindungan Perlindungan lansia dimaksudkan agar lansia dapat menjalani kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip independen, partisipasi, kepedulian, aktualisasi diri dan harga diri.

Sasaran strategi DP3A provinsi ◦ Program …. ◦ Kegiatan ….

Penutup lansia yang sehat dan mandiri dapat melakukan berbagai kegiatan tanpa bantuan orang lain

Related Documents

Perlindungan
October 2019 56
Gender
May 2020 41
Gender
April 2020 38
Gender
December 2019 56
Gender
June 2020 28

More Documents from "Joshua Walker"