Peringatan Isra.docx

  • Uploaded by: ardi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peringatan Isra.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,502
  • Pages: 5
Peringatan Isra’ Mi’raj Nabu Muhammad SAW bagi kaum muslim merupakan wujud cinta kasih kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan yang menuju keridhoan Allah SWT yakni berupa agama islam yang dituntun dengan ajaran yang bersumber pada hukum islam yakni AlQur’an dan Al-Hadist. Dengan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW diharapkan kita dapat mentauladani akhlaq yang mulia dari Nabi Muhammad SAW dan mengajarkan serta mengamalkan ajaran yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga akhirnya tercipta sebuah generasi yang selalu mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi muslim yang sesuai dengan harapan beliau. Dan akhirnya semoga kita semua dijadikan sebagai umat yang mendapat syafa’at dari beliau kelak di hari yang tidak akan ada syafa’at kecuali dari beliau. Ukhuwah islamiyah harus terus menerus dibangun dan dipelihara di muka bumi ini sebagai penjabaran dari aplikasi aktif seluruh umat muslim dalam menjaga kemaslahatan di dunia dan akherat. Melalui peringatan hari besar Islam yang rutin setiap tahun dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan ukkhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi serta perilauku yang sesuai dengan syariat islam di awali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga, masyarakat dan yang lainnya. Peringatan Iara’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu pengapresiasian dari kita selaku umat Islam untuk menjunjung tinggi Nabi kita semua sebagai suri tauladan di muka bumi ini. Hal ini baik sekali terutama sebagai pembelajaran kepada generasi penerus kita berikutnya. Sebagai bentuk apresiasi yang bermanfaat dan patut dilestarikan kepada anak-anak kita serta masyarakat terutama yang ada di lingkungan Musholah Nurushobah

Ukhuwah islamiyah harus terus menerus dibangun dan dipelihara dimuka bumi ini sebagai penjabaran dari aplikasi aktif seluruh ummat muslim dalam menjaga kemaslahatan di dunia dan akhirat. Melalui peringatan hari besar Islam yang rutin setiap tahun dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan ukkhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi serta perilaku yang sesuai dengan syariat islam diawali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga, masyarakat dan yang lebih luas lagi. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H merupakan salah satu pengapresiasian dari kita selaku Umat Islam untuk menjunjung tinggi Nabi kita semua sebagai suri tauladan di muka bumi ini. Hal ini baik sekali terutama sebagai pembelajaran kepada generasi penerus kita berikutnya. Sebagai bentuk apresiasi yang bermanfaat dan patut dilestarikan kepada remaja serta masyarakat terutama yang ada dilingkungan Kecamatan Kota Baru, Desa Wancimekar. Untuk menjembatani hal itu diperlukan suatu wadah sebagai motor yang bisa mendrive dan membawa generasi muda ke arah yang positif dan tetap memegang teguh nilai-nilai agama sehingga menjadikan dirinya sebagai generasi muda yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan menjaga moral bangsa.

Kami selaku generasi muda – mudi yang tergabung dalam Forum Muda Mudi Pondok Pesantren Hikmatul Muhajirin bermaksud mengadakan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam Tahun Baru 1435 Hijriah.

Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW bagi kaum muslim merupakan wujud cinta kasih kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang menuju keridhoan Allah SWT yakni berupa agama islam yang dituntun dengan ajaran yang bersumber pada hukum islam yakni AlQur’an dan Al-Hadist. Dengan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW diharapkan kita dapat mentauladani akhlaq yang mulia dari Nabi Muhammad SAW dan mengajarkan serta mengamalkan ajaran yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga akhirnya tercipta sebuah generasi yang selalu mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw dan senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi muslim yang sesuai dengan harapan beliau. Dan akhirnya semoga kita semua dijadikan sebagai umat yang mendapat syafa’at dari beliau kelak di hari yang tidak akan ada syafa’at kecuali dari beliau. Ukhuwah islamiyah harus terus menerus dibangun dan dipelihara dimuka bumi ini sebagai penjabaran dari aplikasi aktif seluruh ummat muslim dalam menjaga kemaslahatan di dunia dan akherat. Melalui peringatan hari besar Islam yang rutin setiap tahun dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan ukkhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi serta perilaku yang sesuai dengan syariat islam diawali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga, masyarakat dan yang lebih luas lagi. Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1439H merupakan salah satu pengapresiasian dari kita selaku Ummat Islam untuk menjunjung tinggi Nabi kita semua sebagai suri tauladan di muka bumi ini. Hal ini baik sekali terutama sebagai pembelajaran kepada generasi penerus kita berikutnya. Sebagai bentuk apresiasi yang bermanfaat dan patut dilestarikan kepada anak-anak kita serta masyarakat terutama yang ada dilingkungan Masjid Al-Jihad Blok Gudang.

Isra Mi’raj merupakan hari untuk memperingati perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, SAW ke surga yang hanya ditempuh dalam waktu semalam. Perjalanan ini dilakukan setelah Nabi Muhammad, SAW melakukan meditasi di sebuah gua di dekat kota Mekah dan kemudian bertemu dengan Malaikat Jibril. Di dalam gua itu, Nabi Muhammad, SAW mematuhi perintah Allah, SWT untuk menjalankan ajaran Islam dan mengajarkan tentang Keesaan Tuhan.

Menurut kitab suci Al-Qur’an, Nabi Muhammad, SAW berangkat dari Mesjid Agung di Mekah menuju Mesjid Al Asqa di Jerusalem. Dari Masjid Al Aqsa, Malaikat Jibril mendampingi Nabi Muhammad untuk melakukan perjalanan ke Kerajaan Allah SWT di surga yang berada di langit ketujuh. Setelah bertemu beberapa nabi dari setiap tingkatan surga, dan melihat keajaiban dan keindahan surga di sekelilingnya, Nabi Muhammad, SAW kemudian tiba di langit ketujuh untuk mencapai surga. Di surga, Nabi Muhammad, SAW banyak menemukan keajaiban dan keindahan yang lebih besar dan lebih banyak. Sampai akhirnya, Nabi Muhammad kemudian berhasil mencapai singgasana Allah SWT. Di singgasana Allah, SWT, Nabi Muhammad, SAW diperintahkan oleh Allah, SWT untuk melaksanakan ajaran Islam. Allah, SWT berjanji bagi umat Muslim yang menaati perintah Allah, SWT akan dianugerahi pahala Surga. Nabi Muhammad, SAW kemudian kembali ke bumi dan melaksanakan perintah Allah, SWT serta menyebarkan agama Islam.

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa (di dalamnya). Dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu neraka, setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Orang yang diharamkan kebaikannya, maka ia telah diharamkan dari semua kebaikan.” (HR. Ahmad). SEMUA kita merindukan tamu agung tahunan yang dinanti-nanti selama berbulan-bulan. Ya, itulah bulan Ramadhan yang penuh berkah yang di dalamnya terdapat malam penganugerahan seribu bulan. Siapa saja yang akan meraih malam “anugerah” itu. Jangan-jangan tahun ini, tercantum nama kita di dalamnya. Karena itu, wajar jika banyak orang selalu merindukan dan mendambakan bulan ini sehingga butuh persiapan sedini mungkin untuk menyambut kehadirannya. Ramadhan, proyek Allah, tanpa tender, siapa saja bisa meraihnya tanpa kecuali. Ramadhan ebagai lembaga pendidikan yang sangat baik, yang juga disebut dengan madrasah mutamayyizah, yang dibuka Allah Swt setiap tahun. Siapa yang mendaftar, dan siapa pula dengan tulus ikhlas mengikuti “perkualiahan” dengan baik selama satu bulan, ia akan lulus dengan predikat “sukses besar”. Karena tidak ada keuntungan yang lebih besar ketimbang meraih “keampunan Allah” dan terbebas dari siksaan api neraka. Kehadiran Ramadhan yang biasa disemarakkan dalam acara tarhib Ramadhan seringkali dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai waktu untuk berbenah diri, membersihkan hati dan mempererat kembali tali silaturrahim dengan sanak famili. Kebersihan dan kesiapan hati menyambut Ramadhan akan terasa lebih

indah jika dicerminkan dari hati yang suci. Karena itu, seringkali kita melakukan persiapan fisik dan mental untuk menyambut bulan puasa selama satu bulan penuh itu. Butuh persiapan Ramadhan, menahan diri dari makan dan minum dan seluruh aktivitas yang dapat membatalkan ibadah puasanya, sejak dari sebelum terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Untuk itu dibutuhkan persiapan untuk kesempurnaan ibadahnya: Pertama, persiapan ilmu. Agar aktifitas di bulan Ramadhan bisa optimal kita jalankan, kita harus memiliki wawasan dan pemahaman yang benar dan cukup tentang Ramadhan dan hal-hal yang terkait dengannya. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis-majelis ilmu yang membahas tentang Ramadhan. Kegiatan tersebut berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah saw, baik sebelum, selama maupun pasca Ramadhan. Ilmu harus kita dahulukan sebelum beramal. Karena itu, mulai sekarang harus kita programkan untuk membaca dan menghadiri majelis-majelis ilmu. Jangan sampai pemahaman hal-hal yang berhubungan dengan Ramadhan justru baru kita dapatkan ketika di akhir Ramadhan, walaupun bukan hal yang sia-sia, namun hal itu dapat mengurangi keuntungan kita di bulan penuh berkah ini. Kedua, persiapan semangat. Semangat Ramadhan harus kita miliki jauh-jauh hari sebelum ia tiba. Para ulama mutaqaddimin sering membaca doa ini: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan pertemukan kami dengan Ramadhan.” Selain doa, semangat dapat kita tingkatkan dengan memperbanyak ibadah-ibadah sunnah. Selain itu, di bulan dan hari-hari menjelang Ramadhan jangan sampai kita melakukan maksiat dan bid’ah berbentuk apapun, tapi bukan berarti di bulan lainnya dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar jauh hari sebelum Ramadhan tiba kadar keimanan kita sudah meningkat. Hitung-hitung sebagai pemanasan, sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah terbiasa dengan berbagai kebaikan dan jauh dari keburukan. Jangan sampai terjadi lagi, kenikmatan Ramadhan baru kita rasakan justru di akhirakhir Ramadhan. Ketiga, persiapan fisik. Aktifitas di bulan Ramadhan memerlukan fisik yang lebih prima dari bulan lainnya. Sebab, jika fisik kita lemah, kemulian yang dilimpahkan Allah pada bulan tersebut tidak dapat kita raih secara maksimal. Kita harus membiasakan hidup sehat dengan mengatur pola makan, istirahat dan beraktifitas secara seimbang, serta cukup berolah raga, agar tubuh kita prima saat Ramadhan tiba. Kita juga harus melatih fisik untuk melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan Alquran, biasa bangun dan shalat malam, dan aktivitas lainnya. Agar kita memiliki ketahanan yang baik saat secara maksimal melakukannya di bulan Ramadhan.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan Ramadhan, http://aceh.tribunnews.com/2016/05/20/rindu-ramadhan. Editor: bakri

judul

Rindu

Related Documents

Peringatan
October 2019 34
Peringatan Isra.docx
June 2020 27
Peringatan Diri
May 2020 32
Panita Peringatan Isra
August 2019 26

More Documents from "mda Nurul Iman"