Velg merupakan salah satu benda terpenting yang ada pada kendaraan selain ban, karena antara velg dan ban masing-masing saling melengkapi. Saat ini angka penjualan mobil terus meningkat, sehingga hal ini akan memunculkan juga kecenderungan peningkatan pemakaian velg. Karena dalam pemakaian mobil, terdapat pula batasan umur penggunaan velg, sehingga pada kondisi tertentu velg akan menjadi rusak dan butuh diperbaiki atau diganti. Oleh karena itu pendirian industri velg merupakan salah satu perencanaan untuk prospek yang tepat di masa sekarang dan masa depan. Latar Belakang Mobil merupakan sarana transportasi yang sangat penting dalam era sekarang ini, karena pentingnya jumlah populasinya semakin meningkat, hal itu dapat kita lihat dengan adanya semakin padatnya lalulintas walaupun pembangunan sarana lalu lintas selalu ditingkatkan. Dengan jumlah yang semakin tinggi tentunya kebutuhan akan onderdil semakin meningkat, sehingga sudah saatnya bangsa kita memikirkan untuk membuat suku cadang didalam negri untuk mengurangi ketergantungan terhadap bangsa ini. Salah satu suku cadang mobil adalah velg, yang merupakan penunjang sekaligus tempat dimana ban terpasang. Peluang Pertumbuhan Dengan makin meningkatnya ekonomi Indonesia maka salah satu tulang punggung pendukungnya, yaitu transportasi darat, juga mulai tumbuh subur. Banyak perusahaan besar dan kecil transportasi tumbuh untuk memenuhi permintaan akan kebutuhan sarana transportasi tersebut. Selain itu juga pertumbuhan ini memacu banyak perusahaan distribusi melakukan penambahan kendaraan. Peluang pasar velg ini juga tampak dari perkembangan perdagangan velg/wheel rimdunia, yang mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 10% per tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari data peningkatan ekspor dari negara-negara exsportir velg. Sementara itu peningkatan pembelian velg dari negara importir juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Sehingga dapat dilihat bahwa industri velg merupakan industri yang cukup potensial untuk dikembangkan pada saat ini, apalagi diperkirakan kebutuhan akan produk otomotif akan selalu meningkat seiring perkembangan waktu.
ANALISA PASAR
Analisis aspek pasar merupakan rangkaian dari analisis aspek lainnya dan memegang peranan penting di dalam suatu kegiatan usaha. Memahami pengertian pasar, pemasaran dan konsep pemasaran merupakan landasan yang utama. Modelmodel persaingan pasar terdiri atas pasar bersaing sempurna serta pasar bersaing tidak sempurna. Pasar tidak bersaing sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, persaingan monopolis dan monopsoni. Atas dasar sasarannya pasar terdiri atas pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual kembali, dan pasar pemerintah. Berikut ini disajikan analisa pasar untuk produk Velg yang diproduksi oleh PT. ART Otomotif. Analisa ini meliputi analisa produk, analisa SWOT, analisa peluang pasar, dan strategi pemasaran produk. 1. ANALISIS PRODUK Analisis produk merupakan proses analisis karakteristik produk yang akan diproduksi, sehingga dapat diketahui bagaimana konsep produk dan manfaat produk akan diproduksi untuk konsumen.
a) Manfaat dan Fungsi Velg
Velg merupakan salah satu benda terpenting yang ada pada kendaraan selain ban, karena antara velg dan ban masing-masing saling melengkapi. Namun selain itu velg juga seringkali dipasang untuk mempercantik tampilan kendaraan. b) Bahan Baku Velg Velg mobil diproduksi oleh banyak pabrik diseluruh dunia. Pada awalnya, hanya pabrik-pabrik di negara produsen mobil yang membuatnya,sekarang banyak pabrikpabrik di negara berkembang yang ikut memproduksi. Sayangnya, velg buatan negara-negara berkembang ini mempunyai kualitas dibawah velg produksi dari negara-negara maju, mungkin sesuai dengan harganya yang relatif lebih murah. Bahan pembuat velg, yang utama adalah alumunium, beberapa jenis velg menggunakan bahan alumunium yang dicampur dengan baja. Bahan-bahan ini diproses dengan beberapa cara, dari yang terkuat yaitu Forged Wheel, Pressure Cast Wheel dan terakhir Cast Wheel. Velg-velg yang beredar saat ini kebanyakan adalah tipe Cast Wheel, itupun dengan kualitas nomer dua, mengingat harganya yang masih terjangkau. 2. ANALISA SWOT Analisa SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Strength
–
bahan baku yang digunakan merupakan kualitas terbaik
– jenis dan ukuran velg yang diproduksi compatible dengan untuk semua jenis mobil yang ada dipasaran –
harga yang terjangkau untuk semua kalangan
–
umur pemakaian yang lebih tahan lama Weakness
–
belum memiliki brand image yang kuat
– jumlah produksi yang terbatas karena velg yang diproduksi beragam jenis dan tipe –
belum memiliki pengalaman yang matang dalam industri velg Opportunities
–
jumlah pengguna mobil di Indonesia yang semakin bertambah banyak
–
kebutuhan akan velg ban yang berkualitas Threats
–
sebagai “pemain baru” dalam industri velg ban
– butuh modal yang besar untuk melakukan pengujian untuk mendapatkan kualitas produk yang terbaik –
beberapa kalangan yang masih gemar menggunakan velg impor
– banyak competitor yang sudah memiliki costumer yang loyal terhadap merek mereka 3. ANALISIS PELUANG PASAR Strategi pemasaran terdiri atas segmentasi, targetting, dan positioning, sedangkan untuk taktik pemasaran terdiri atas taktik produk, taktik harga, taktik tempat/distribusi, dan taktik promosi. Selain itu perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan juga harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini.
a) Analisa Pangsa Pasar Analisa pangsa pasar ditujukan untuk mengetahui market share produk yang akan diproduksi. Perhitungan pangsa pasar dilakukan dengan mengevaluasi kondisi pasar existing dengan membandingkan jumlah permintaan produk eksisting dengan kemamapuan pasar yang telah ada. dalam feasibility project produk velg ini, permintaan pasar diasumsikan sebagai jumlah mobil yang dijual di Indonesia setiap tahunnya. Sedangkan kemampuan pasar eksisting dapat diketahui dari jumlah produksi velg yang ada di Indonesia. Ø Permintaan pasar Permintaan pasar didefinisikan sebagai jumlah penjualan mobil yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan target pasar yang dituju adalah pasar nasional sehingga hanya dibatasi pada tingkat Indonesia saja. Penjualan mobil ini terdiri dari penjualan mobil yang beredar secara mayoritas di pasaran nasional. Digunakan asumsi bahwa penjualan velg standar akan terkait dengan penjualan mobil mengingat dalam umur pemakaian mobil, tentu akan tiba waktu di mana velg mobil lama (original) harus diganti dengan velg baru.
Perbandingan Keadaan Riil dan Prediksi Gaikindo. Pada tahun 2006 Gaikindo sebagai asosiasi perusahaan kendaraan bermotor telah membuat prediksi penjualan mobil untuk tahun 2007 sampai 2011. Dan berikut ini akan dilakukan perbandingan mengenai keakuratan prediksi Gaikindo pada kondisi riil pada tahun 2007 sampai 2008.
Maka tampak bahwa prediksi untuk tahun 2007 dan 2008 cukup akurat, bahkan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kenaikan mobil cukup tajam. Walaupun angkaangka penjualan mobil cukup susah diprediksi di tahun-tahun berikutnya, namun hal ini sudah cukup menunjukkan seberapa banyak mobil yang akan dipakai oleh masyarakat di Indonesia di tahun saat ini dan di tahun-tahun mendatang yang menunjukkan bahwa peluang bisnis velg cukup menjanjikan. Jumlah mobil di Indonesia Sebenarnya analisis permintaa pasar dapat juga dilihat dari jumlah mobil yang beredar di Indonesia. Namun terdapat kesulitan dalam mendapatkan data tersebut serta adanya perbedaan versi mengenai jumlah mobil dimana terdapat selisih yang mencolok. Contohnya versi pemerintah yang didasarkan pada data jumlah registrasi kendaraan yang dimiliki kepolisian RI yang mencapai 17 juta unit lebih. Sementara perkiraan Gaikindo menyebutkan jumlah populasi kendaraan mencapai 7,5 juta unit yang terhitung mulai 1976 hingga 2007. Sebab menurut Gaikindo registrasi bukan merupakan cerminan jumlah kendaraan di jalan. Sebab data yang ada di Polri tidak dihitung berdasarkan nomor rangka NIK dan VIN, dan menurut Gaikindo adanya perhitungan tersebut menyebabkan selisih angka yang besar sebab di Indonesia sendiri belum ada pembatasan yang jelas mengenai umur mobil. Jadi dapat dipastikan bahwa setidaknya ada 7,5 juta unit kendaraan yang ada di Indonesia yang jumlahnya bisa bertambah seiring peningkatan penjualan mobil. Dan ini secara tidak langsung akan menunjukkan pangsa pasar velg.
Ø Kemampuan pasar Kemampuan pasar didefiiskan sebagi kapasitas produksi nasional yang ada setiap tahun untuk memenuhi demand penjualan mobil yang ada. Kebutuhan komponen mobil khususnya velg mobil secara nasional saat ini sekitar 50.000 unit per bulan atau sekitar 600.000 unit dan kebutuhan itu belum bisa terpenuhi seluruhnya oleh industri cor aluminium nasional. Velg diproduksi oleh UKM dan beberapa perusahaan seperti PT. Bangun Sarana Alloys, PT Autokrindo. Berdasarkan data yang disebutkan dalam Kompas, dapat diketahui bahwa kapasitas produksi velg yang digunakan untuk memenuhi produksi lokal yakni berjumlah sekitar 450.000. Dari data tersebut maka peluang meraih pasar masih cukup besar yakni 58 %. Dengan strategi pemasaran yang diterapkan maka perusahaan optimis mampu merebut pasar eksisiting yang sudah ada. Maka didapatkan gap sebesar 150.000 unit sebagai market share. Apabila diasumsikan bahwa 3,3 – 10 % demand nasional merupakan target yang diinginkan menjadi sasaran market PT ART Otomotif maka setiap bulannya akan dilakukan produksi sekitar 7.500 – 15.000 unit. b) Segmentasi Pasar Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi bagian/bagian atau irisan/irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran. Dalam pelaksanaannya, segmentasi pasar melalui tiga tahap utama, yakni 1. Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok homogen (Segmentasi) Untuk menemukan segmen pasar yang tepat pada pasar velg, maka kami membagi pasar berdasarkan jenis pembeli mobil secara umum. Pembeli tipe A : Orang yang membeli mobil untuk kendaraan dengan tujuan untuk bisnis, misalnya bisnis transportasi (taksi, travel, dll), bisnis persewaan (rental) atau perdagangan. Dalam memilih jenis mobil mereka biasanya lebih mementingkan masalah fungsi kendaraan dan harga kendaraan (agar seefisien dan seekonomis mungkin) Pembeli tipe B : Orang yang membeli mobil untuk keperluan pekerjaan atau keluarga. Biasanya pembeli tipe ini mengutamakan kenyamanan saat pemakaian kendaraan atau bertransportasi. Pembeli tipe C : Orang yang menggunakan mobil untuk kepentingan pribadi, yang dipakai untuk diri sendiri dan pemiliknya cenderung menganggap mobilnya sebagai
barang pribadi sehingga biasanya dia akan mendesain atau memodifikasi mobilnya agar sesuai seleranya atau karakternya. 2. Memilih satu segmen atau lebih untuk dijadikan target (Targeting) Dari tiga jenis pembeli mobil (atau lebih lanjut lagi dapat disebut sebagai pemilik mobil) maka dapat diidentifikasikan bagaimana peluang mereka untuk mengganti velg (membeli velg baru). Pemilik tipe A : probabilitas untuk mengganti velg 50-100% %; hal ini terkait dengan penggunaan kendaraan yang intensitasnya tentu tinggi (mengingat keperluan pemakaian yang intens) sehingga kemungkinan velg akan cepat rusak atau aus. Pemilik tipe B : probabilitas untuk mengganti velg 30-80 %; hal ini disebabkan mereka menginginkan kenyamanan dalam pemakaian saat bekerja atau sekolah atau untuk bepergian bersama keluarga sehingga pada saat velg berada dalam kondisi tidak baik lagi maka mereka akan memutuskan untuk membeli velg baru. Pemilik tipe C : probabilitas untuk memodifikasi kendaraan = 0-10 %; hal ini disebabkan mereka lebih tertarik membeli velg yang artistik dibanding velg standart biasa. Namun ada juga peluang untuk membeli velg standart walaupun sedikit. Maka dari kondisi tersebut kami mengutamakan segmen pada Pemilik tipe A (60 %) dan Pemilik tipe C (40%). 3. Menentukan posisi produk ( Product Positioning) Posisi produk dilakukan agar produk bisa dirasakan konsumen dalam setiap segmen yang dijadikan ditargetkan sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran lainnya. Posisi velg standart yang kami produksi adalah sebagai produk yang akan menggantikan velg lama atau original yang sudah rusak. 4. STRATEGI PEMASARAN PRODUK Merupakan strategi yang dipergunakan untuk mendapatkan pangsa pasar, dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan Diferensiasi Produk dan Marketing Mix
a) Diferensiasi Produk Dalam pemasaran, diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing. Karena itu langkah awal yang harus dilakukan adalah mengamati velg-velg yang ada di pasaran saat ini, terutama dari pihak kompetitor.
Diferensiasi pada produk kami adalah terletak pada kualitas keamanan yang diberikan kepada customer sehingga walaupun harga bersaing tetapi kualitas dan faktor safety tetap terjamin. b) Marketing Mix Marketing Mix terdiri dari empat point, yaitu Product, Price, Place dan Promotion 1. Product Untuk point ini, maka kita harus mengetahui apa yang disukai atau diterima oleh konsumen, sehingga produk yang kita pasarkan sedapat mungkin akan mampu memenuhi ekspektasi konsumen, setidaknya keinginan dari kebanyakan konsumen. Karena produk velg bukan merupakan produk baru, maka tindakan awal yang perlu kita lakukan adalah dengan melakukan analisa nilai dan rekayasa nilai. Pada produk velg, maka diidentifikasi bahwa keinginan konsumen terhadap velg antara lain sebagai berikut : –
Berkualitas, tidak cepat rusak dan awet
–
Kuat, tidak membahayakan kendaraan
Sehingga produk velg yang akan diproduksi setidaknya harus sudah memenuhi kriteria tersebut di atas. 2. Price Masalah harga adalah masalah yang sangat essensial bagi sebuah produk. Karena velg yang diproduksi bervariasi jenisnya, maka akan terdapat harga yang berbeda-beda pula, tergantung tingkat kesulitan saat pembuatan dan bahan yang dipergunakan. Namun diupayakan harga masih dapat bersaing dengan produk sejenis, namun tetap bersaing dalam urusan kualitas. Dilihat dari kepentingan perusahaan pesaing yang masih kecil atau perusahaan yang baru akan memasuki pasar (perusahaan velg ini), maka keputusan untuk terus dan mampu bertahan bahkan berkembang di pasar sepenuhnya tergantung pada kemampuan memperoleh laba setelah berada dalam pasar (postentry profit). Dengan demikian selisih antara harga dan biaya merupakan faktor penentu, disamping besarnya volume penjualan yang dapat diraih. Akan tetapi dalam persaingan diperlukan kebijakan untuk menurunkan harga dalam batas-batas yang talah ditentukan, agar kita tetap memperoleh keuntungan. 3. Place Untuk hal penempatan di sini akan dikaitkan dengan posisi penjualan (pemasaran) di mata konsumen.
a)
Penempatan produk velg berdasarkan harga/kualitas
Di sini produk kita diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Dari segi kualitas pada harga yang sama. b)
Penempatan produk velg berdasarkan pesaing
Di sini kita memposisikan bahwa produk kita lebih baik dari produk pesaing. 4. Promotion Promosi merupakan hal yang penting sehingga informasi mengenai penjualan velg mudah didapatkan. Untuk menunjang suksesnya produk velg ini di pasaran dilakukan usaha promosi, yaitu: 1.
Menentukan merk velg yang menarik, mudah diingat dan disukai customer.
2. Selain itu promosi dilakukan melalui media-media konvensional seperti billboard, surat kabar, radio dan televisi. 5. SISTEM DISTRIBUSI DAN PEMASARAN PRODUK a) Sistem Distribusi
Barang yang bermutu tinggi belum tentu menjamin tercapainya kepuasan pelanggan. Ada faktor lain yang sangat berpengaruh yaitu sistem distribusi yang tepat waktu. Barang yang terlambat datang akan menimbulkan kesan jelek karena konsumen akan kecewa. Sifat alamiah seseorang akan senang kalau kebutuhan cepat dipenuhi. Kerugian lain bagi perusahaan adalah terjadinya loss profit, yaitu suatu keuntungan yang hilang akibat produk hilang/tidak ada di pasar. Distribusi menggunakan metoda terbatas dimana barang yang sudah dipersiapkan sesuai jadwalnya langsung dikirim terbatas pada tempat tertentu melalui sistem transportasi darat. Sistem distribusi ini memerlukan waktu yang cukup lama jadi harus diatur sependek mungkin sehingga lebih efisien. Jalan lain bisa dengan mencari jenis angkutan yang paling murah tanpa mengabaikan kecepatan waktu penyampaian. b) Saluran distribusi : Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya. Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Saluran distibusi dipengaruhi faktor Rantai saluran distribusinya adalah sebagai berikut :
supplier——pabrik——bengkel/toko ascessoris mobil—–konsumen artinya supplier mengirim bahan baku, kemudian bahan baku tersebut diolah menjadi produk velg kemudian produk tersebut di pasarkan kepada konsumen melalui toko/galeri otomotif. c) Sasaran Pengembangan Market Pada 10 tahun pertama pemasaran akan difokuskan terlebih dahulu ke area Pulau Jawa, meliputi pasar-pasaar yang potensial di kota-kota besar, yaitu meliputi : * Jakarta (seluruh wilayah) * Jawa Barat (sebagian besar wilayah) * Banten (sebagian besar wilayah) * Jawa Timur (sebagian besar wilayah) * Jawa Tengah (sebagian besar wilayah) * Yogyakarta (Sebagian besar wilayah) dimana wilayah-wilayah tersebut merupakan daerah dimana pangsa penggunaan mobil paling potensial dalam skala nasional. Selanjutnya pada tahap pengembangan berikutnya di 10 tahun kedua maka perusahaan direncanakan akan mulai menggarap pasar-pasar yang potensial di luar Jawa seperti : * Bali (Denpasar) * Lampung (sebagian besar wilayah) * Sumatera Selatan (sebagian besar wilayah) * Bengkulu (Bengkulu) * Jambi (sebagian besar wilayah) * Riau (sebagian besar wilayah) * Sumatera Barat (sebagian besar wilayah) * Sumatera Utara (Medan) * Kalimantan Barat (Pontianak) * Kalimantan Timur (sebagian besar wilayah)
* Kalimantan Selatan (sebagian besar wilayah) * Sulawesi Utara (terkonsentrasi pada kota Manado) * Sulawesi Selatan (terkonsentrasi pada kota Ujung Pandang) Alasan Pertimbangan Pengembangan Market Pengembangan market ke arah luar Jawa disebabkan adanya potensi bagus yang dilirik dari pasar-pasar di luar Jawa dimana di luar Jawa velg yang diproduksi akan mampu bersaing dengan velg lokal serta velg import yang tersedia di daerah tersebut. Selain itu dilakukan juga analisis Potensi dan Pendapatan Per Kapita dari daerah yang dituju. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan adalah : Pendapatan perkapita masing-masing meningkat dari tahun ke tahun (terdapat pada lampiran) dan penjualan mobil (baik baru maupun bekas) di wilayah tersebut memiliki prospek cukup bagus. Kondisi jalanan yang buruk mempengaruhi umur spare part mobil, salah satunya velg.