PERBANDINGAN ANTARA ( I ) RUU KUHAP
KUHAP
( 25 - 10 - 2007 )
( 31 - 12 1981 )
1 . PASAL 1.3.
PU melaksanakan putusan Pengadilan
PASAL 1.6.a.
JAKSA melaksanakan putusan Pengadilan
PASAL 1.4.
JAKSA pelaksanan putusan Pengadilan
PASAL 1.6.b. PU melaksanakan penetapan Hakim (tidak melaksanakan putusan Pengadilan)
PENJELASAN : Pasal 1.3 : PU melaksanakan putusan Hakim Komisaris (HK) 2 . PASAL 1.7.
Masih ada putusan Pengadilan yang tidak disebut, yaitu :" Tuntutan tidak diterima "
PASAL 1.11.
Sama dengan Rancangan
3 . PASAL 1.8.
Upaya hukum ditambahkan, " melawan penetapan Hakim "
PASAL 1.12.
Penetapan Hakim tidak termasuk upaya hukum
4 . PASAL 1.16.
Penggeledahan badan termasuk " rongga badan "
PASAL1.18.
Tidak diatur tapi dikenal dalam praktek
5 . PASAL 1.18.
Pengertian tertangkap tangan : "………… hasil tindak pidana "
PASAL 1.19.
Tidak diatur
PASAL 1.21.
PU berwenang menahan (Pasal 25 ; berwenang menahan 20 hari dan dapat diperpanjang selama 20 hari. )
PENJELASAN : Seharusnya berbunyi : "…………yang diperoleh dari tindak pidana " 6 . PASAL 1.20.
Yang dapat menahan Penyidik, Hakim Komisaris (HK), atau Hakim. (PU Tidak berwenang menahan. Lihat juga Pasal 58 (4) boleh asak atas persetujuan Hakim
7 . PASAL 1.13.
Korban ialah seorang mengalami penderitaan fisik, mental, kerugian nama baik, dan atau ekonomi yang diakibatkan suatu tindak pidana
8 . PASAL 6.
Penyidik ialah : a. Pejabat POLRI b. Pejabat & Pegawai menurut UU tertentu c. Pejabat suatu Lembaga menurut UU tertentu
PASAL 6.
Wewenang Penyidik : .- Sama dengan KUHAP;ditambah melakukan penyadapan
PASAL 7 (1)
9 . PASAL 7 (1)
10 . PASAL 8.
Dalam melakukan Penyidikan, Penyidik berkoordinasi dengan PU, agar sejak awal PU sudah mengikuti perkembangan Penyidikan
11a. PASAL 15
Pra-penuntutan : .-Penyerahan Perkara kepada PU rangkap 2 .-Pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi dalam waktu 7 hari
Tidak diatur
PASAL 10.
Penyidik ialah : a. Pejabat POLRI b. Pejabat PNS c. Penyidik pembantu Sama, minnus Penyadapan Penyadapan dikenal dalam Pasal 12 UU No. 30 Tahun 2002 Tidak diatur
PASAL 110
PASAL 138
Dalam Praktek hanya satu berkas .-Pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi dalam waktu 14 hari .-Lewat dari 14 hari tidak dikembalikan dianggap Lengkap Pemberitahuan tidak lengkap 7 hari. Kalau Penyidik tidak mengembalikan dalam waktu 14 hari, TIDAK ADA sangsinya
PERBANDINGAN ANTARA ( I ) RUU KUHAP
KUHAP
( 25 - 10 - 2007 )
( 31 - 12 1981 )
b. PASAL 46 (1) Dalam waktu 14 hari (jadi tidak sinkron) c. PASAL 46 (3) Dalam waktu 14 hari penyidik sudah melengkapi dengan mengembalikan kepada PU
d. PASAL 46 (4) Setelah 14 hari penyidik tidak mengembalikan berkas perkara yang lengkap, PU melakukan pemeriksaan tambahan. (Lihat Pasal 30 UU No. 16 Tahun 2004) CATATAN : Pasal 15 (2) Terbalik dengan Pasal 46 ( 1 ) 12 . PASAL 13
Penghentian Penyidikan .-Syarat sama dengan KUHAP .-Pemberitahuan kepada PU, tersangka, korban, paling lama 2 hari setelah tanggal penghentian penyidikan
PASAL 109
Penghentian Penyidikan .-Alasannya sama .-Pemberitahuan kepada korban tidak diatur .-Waktu pemberitahuan tidak diatur
13 .
Tata cara pemanggilan, pemeriksaan ter sangka, saksi,ahli, penggeledahan, penyitaan, penangkapan, penahanan pada dasarnya sama dengan ketentuan KUHAP. Kecuali diperlukan ijin kepada HK melalui PU
Idem
14 . PASAL 40
Perlindungan Pelapor, Pengadu, Saksi dan Korban
Tidak diatur
15 . PASAL 42
Wewenang PU Ayat (1) f. rancu. .-membacakan surat dakwaan kepada terdakwa (seharusnya tersangka) (Perlu dipertimbangkan urgensinya)
Pada dasarnya sama dengan wewenang PU pada Pasal 14, dengan pengecualian : .-Membacakan Surat dakwaan kepada Tersangka .-Menghentikan Penuntutan demi
.-Kewenangan baru ?Mengajukan permintaan penangguhan penahanan kepada HK atau Hakim PN. ?Ayat (2) Hak atas Oportunitas dengan seperti pada ayat (3)
kepentingan umum (Asas Oportunitas) .-Mengajukan perkara kepada HK untuk diputus layak tidaknya dilakukan penuntutan (Pasal 44 (1) Rancangan UU KUHAP
.-Penghentian Penuntutan pada Pasal 48 (2) syaratnya sama dengan Penghentian Penyidikan, juga sama dengan Pasal 140(2) KUHAP 16 . PASAL 50
Syarat Sah Surat Dakwaan .-Sama dengan KUHAP Pasal 143 (2) a,b.
17 .
Persyaratan dan Tugas mengubah surat Dakwaan pada Pasal 51 sama dengan Pasal 144 KUHAP
Pasal 144 idem Pasal 51 Rancangan UU KUHAP
18 .
Syarat tuntutan PU tidak dapat diterima pada
Tidak diatur
Pasal 52.f. berlebihan. Kalau ini terjadi mestinya putusan " Bebas " Pasal 52.g. bertentangan dengan Pasal 4 ayat (1) UUNo. 3 Tahun 1997. Mestinya berbunyi "..….dibawah 18 tahun "
PERBANDINGAN ANTARA ( I )
19 . PASAL 54
RUU KUHAP
KUHAP
( 25 - 10 - 2007 )
( 31 - 12 1981 )
Masa penangkapan dapat melebihi satu hari PASAL 19 karena faktor jarak ke kantor penyidik Prosedur Penangkapan sama dengan KUHAP
PASAL 57 (2) Tindak Pidana yang diancam hanya pidana denda tidak ditangkap
Paling lama 1 hari
Tidak diatur
20 . PASAL 58
Yang berwenang menahan : a. Penyidik ; untuk kepentingan pemeriksaan tahap penyidikan b. PU untuk kepentingan penyidikan oleh Kajari, Kajati, Dir.Penyidikan c. Perpanjangan penahanan tingkat penyidikan oleh HK melalui PU. d. Hakim PN untuk kepentingan penuntutan atas permintaan PU. e. Hakim yang menangani perkara, untuk pemeriksaan disidang pengadilan
PASAL 20
a. Penyidik untuk kepentingan Penyidikan b. PU untuk kepentingan penuntutan c. Hakim untuk kepentingan pemeriksaan disidang pengadilan.
21 . PASAL 59
Syarat penahanan PASAL 21 .-Syarat materiel .-Syarat formil .-Syarat Administrasi Sama dengan KUHAP Pasal 59 (2) Tuna Wisma dapat ditahan tanpa memperhatikan syarat materiel dan formil.
.-Syarat pembuktian (cukup bukti) .-Syarat materiel (sama) .-Syarat formil (sama) .-Syarat Administrasi (sama)
Catatan : Membantu atau percobaan melakukan delik Pasal 351 (1) dan Pasal 506 KUHP, tidak boleh ditahan karena Pelakunya tidak dipidana.
Catatan : Idem
Lama Penahanan Tahanan Penyidik (60) 5 hari ; dapat diperpanjang HK atas permohonan PU maksimum 25 hari, dapat diperpanjang Hakim Pengadilan Negeri atas permohonan PU 30 hari + 30 hari
Lama Penahanan Tahanan Penyidik Pasal 24 dan Pasal 29 : 20 hari + 40 hari oleh PU + ( 30 hari + 30 hari) oleh Ketua PN.
Tahanan PU Tidak diatur
Tahanan PU Pasal 25 dan Pasal 29 : 20 hari + (30 hari + 30 hari + 30 hari ) oleh Ketua PN.
Tahanan Hakim PN (61) 30 hari + 30 hari + 30 hari oleh Ketua PN.
Tahanan Hakim PN Pasal 26 dan Pasal 29 30 hari + 60 hari oleh Ketua PN + 30 hari + 30 hari oleh Ketua PT.
Tahanan Hakim PT (62) 30 hari + 30 hari oleh Ketua PT.
Tahanan Hakim PT Pasal 27 dan Pasal 29 30 hari + 60 hari oleh Ketua PT + 30 hari + 30 hari oleh Hakim Agung
Tahanan Hakim Agung (63) 30 hari + 60 hari oleh Ketua MA.
Tahanan Hakim Agung Pasal 28 dan Pasal 29 50 hari + 60 hari + 30 hari + 30 hari oleh Ketua MA
PERBANDINGAN ANTARA ( I )
22 .
RUU KUHAP
KUHAP
( 25 - 10 - 2007 )
( 31 - 12 1981 )
Jenis Tahanan (64) .-Tahanan Rutan .-Masa tahanan tidak boleh melebihi ancaman pidana maksimum
Jenis Penahanan ( Pasal 22 ) .-Tahanan Rutan, Rumah, Kota .-Tidak diatur
Penangguhan Penahanan (67) .-HK dengan Hakim PN dapat menangguhkan penahanan dengan jaminan uang / orang
Penangguhan Penahanan .-Pemyidik, PU, Hakim dapat menangguhkan penahanan dengan jaminan uang / orang
.-Atas permintaan PU, HK atau Hakim PN dapat mencabut penangguhan penahanan
.-Pencabutan penangguhan penahanan oleh pejabat yang menangguhkan.
.-PU dapat melawan penangguhan penahanan oleh Hakim PN kepada Ketua PN
.-Tidak diatur
.-Masa penangguhan penahanan,tersangka / terdakwa tidak dihitung
.-Tidak diatur dalam praktek dikenal pembatasan dan tidak dihitung
.-Kalau dirawat oleh penyidik, PU, masa penahanan dihitung
.-Tidak diatur
PENGGELEDAHAN
PENGGELEDAHAN
Pasal 68, jenisnya : .-Rumah ; bangunan tertutup, Kapal, Badan dan/ atau pakaian / badan termasuk rongga badan
Pasal 32, jenisnya : .-Rumah, Pakaian, Badan
.-Waktu : Pukul 06.00 - 22.00 (KECUALI keadaan mendesak)
.-Tidak diatur
.-Penggeledahan Rumah / bangunan tertutup, Kapal harus ada ijin Hakim Komisaris melalui PU, KECUALI keadaan mendesak
.-Ijin Ketua Pengadilan Negeri
Pasal 69 (2) "………….Alat bukti " Harus dibaca BUKTI
--------
.-Prosedur penggeledahan rumah sama dgn KUHAP
Idem
.-Tempat dilarang dilakukan penggeledahan :
* Tempat berlangsungnya Sidang : MPR / DPR / DPD / DPRD * Tempat berlangsungnya ibadah keagamaan * Tempat berlangsungnya sidang Pengadilan 23 .
PENYITAAN .-Surat dan tata cara penyitaan pada dasarnya sama dengan KUHAP .-Kecuali kalau Ketua PN dibaca HK
Idem
24 .
Benda yang boleh disita Pasal 76 sama dengan Pasal 39 KUHAP, Kecuali tambahan :" benda yang tercipta dari suatu tindak pidanan "
Idem
25 .
Benda yang dapat disita pada Pasal 81 dan Pengembalian benda sita pada Pasal 82
Sama dengan Ketentuan Pasal 45 dan Pasal 46
PERBANDINGAN ANTARA ( I )
26 .
RUU KUHAP
KUHAP
( 25 - 10 - 2007 )
( 31 - 12 1981 )
PENYADAPAN a.Terkait dengan tindak pidana yang tidak dapat diungkapkan tanpa penyadapan
Tidak diatur ; tapi diatur pada Pasal 19 UU No. 30 Tahun 2002
b. Terkait tindak pidana serius .-Harus dengan surat perintah tertulis Kepala Kepolisian setempat dan ijin HK melalui PU .-Berlaku 30 hari + 30 hari .-Dalam keadaan mendesak tanpa ijin HK 27 .
Hak Tersangka / Terdakwa .-Hal baru mengenai Hak tersangka diatur pada Pasal 88 dan Pasal 90, yaitu:
Dalam KUHAP hanya menggunakan kata " segera "
* Lama penyidikan suatu perkara 60 hari & dapat diperpanjang 2 X 30 hari dan tidak boleh lebih dari 120 hari * Lama perkara di PU hanya 14 hari dan dapat diperpanjang 14 hari. * Paling lama 121 hari sejak tersangka ditahan, perkaranya sudah diperiksa di Pengadilan * Pasal 88 (5) harus dibaca " Tersangka " * Tersangka / terdakwa berhak menolak memberikan keterangan berkaitan dengan sangkaan / dakwaan yang dikenakan
Tidak diatur
* Pasal 90 (3) harus dibaca "…….menjadi bukti atau alat bukti " * Pasal 89, 91 s/d 102 sama dengan Ketentuan pada Pasal 50 s/d Pasal 68 KUHAP
Substansi-nya sama dengan KUHAP
* Pasal 93 (3) kata ….."atau terdakwa " dianggap TIDAK ADA * Pasal 101, hendaknya dibaca "……..oleh Penyidik atau Hakim guna………" * Hak Penasihat Hukum Pasal 103 s/d Pasal 108 Substansinya sama dengan Pasal 69 s/d Pasal 74 KUHAP * Hakim Komisaris ( Pasal 111 s/d Pasal 112 ) Berwenang menetapkan / memutus antara lain : - Sah tidaknya penangkapan, penahanan, Penggeledahan, Penyitaan atau Penyadapan - Membatalkan atau menangguhkan penahanan - Sah tidaknya perolehan bukti atau pernyataan
Idem
Ketentuan dan wewenang HK pd dasarnya sama dengan wewenang Hakim Pra peradilan yang diatur pada Pasal 77 s/d Pasal 83 KUHAP kecuali beberapa hal sesuai kewenangan Penyidik, PU & HK sendiri
PERBANDINGAN ANTARA ( I ) RUU KUHAP
KUHAP
( 25 - 10 - 2007 )
( 31 - 12 1981 )
* Ganti kerugian dan rehabilitasi * Keharusan tersangka didampingi Penasihat Hukum. * Penyidikan / Penuntutan dilakukan dengan tujuan tidak benar. * Sah tidaknya penghentian penyidikan atau penuntutan * Layak tidaknya perkara dilakukan penuntutan ke pengadilan * Pelanggaran terhadap hak-hak tersangka
.-Beberapa istilah pada Pasal 88 harus diperbaiki, antara lain : * Ayat (1) c kata " terdakwa " seharusnya Tidak ada * Ayat (1) d kata " alat bukti " seharusnya harus dibaca Bukti * Ayat (1) h, kata " berdasarkan asas oportunitas " dianggap tidak ada, karena masih ada kewenangan penghentian / penuntutan yang lain. * Pasal 112 (1) 4; kata " alat bukti " harus dibaca bukti
.-Ketentuan tentang pemeriksaan di Sidang Pengadilan , pembuktian, putusan Hakim. Pada dasarnya sama dengan yang dianut oleh KUHAP kecuali jenis alat bukti bertambah ; yaitu : * barang bukti * bukti elektronik * Pengamatan hakim, (menggantikan alat bukti petunjuk)
.- Alat bukti * Keterangan saksi * Keterangan ahli * Surat * Petunjuk * Keterangan terdakwa
KESIMPULAN SEMENTARA 1 .
Penggunaan beberapa istilah hukum tidak tepat dan tidak konsisten, contoh : a. Tidak dapat membedakan penggunaan bukti dan alat bukti, antara tersangka dan terdakwa. b. Pasal 52; dalam hal bukan merupakan tindak pidana merupakan putusan " tuntutan Penuntut Umum tidak dapat diterima ", seharusnya putusan bebas. Mudah-mudahan kejadian demikian hanya kesalahan teknis.
2 .
Ketentuan mengenai Penyelidik dan Penyelidikan sudah diatur, mungkin dianggap karena merupakan sub fungsi penyidikan sehingga dilakukan tidaknya tindakan penyelidikan atau pemeriksaan tergantung kewenangan masing-masing penyidik sesuai dengan Undang-Undangnya.
3 .
Dalam hal tertentu penyidik diberi wewenang tambahan melakukan penyadapan, akan tetapi disisi lain kewenangannya dibatasi baik oleh waktu maupun prosedurnya.
4 .
Demikian juga dengan Penuntut Umum disatu sisi memperoleh tambahan kewenangan seperti : .- Menkoordinasikan pelaksanaan penyidikan .- Permintaan perpanjangan penahanan, penggeledahan, penangkapan, penahanan, penyadapan dan lain-lain kepada Hakim Konstitusi harus melalui Penuntut Umum. .- Menghentikan perkara demi kepentingan umum .- Melakukan pemeriksaan tambahan. Akan tetapi disisi lain kewenangannya dikurangi yaitu tidak berwenang menahan sehingga dalam hal diperlukan penahanan untuk kepentingan penuntutan, harus melalui Hakim Pengadilan Negeri. Demikian juga waktu menentukan perkara memenuhi syarat atau tidak dilimpahkan ke Pengadilan, waktu membuat dakwaan dan melimpahkan perkara ke Pengadilan dibatasi hanya 7 hari dan 14 hari.
5 .
Ketentuan Pasal 52.g; dalam hal terdakwa masih di bawah umur 12 tahun, maka tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima, adalah bertentangan dengan Pasal 4 (1) UU No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang mengatur : Batas umur anak nakal yang dapat diajukan ke Sidang sekurang-kurangnya 8 tahun tetapi belum mencapai 18 tahun.
6 .
Masa penahanan oleh pejabat yang berwenang menahan pada semua tingkat pemeriksaan lebih dipersingkat, dalam hal tersangka / terdakwa dirawat dirumah sakit atas permintaan Penyidik atau Hakim diperhitungkan sebagai masa tahanan dan kalau atas permintaan keluarganya tidak diperhitungkan.
7 .
Rancangan KUHAP juga menganut asas cepat dengan menentukan waktu paling lama penanggung perkara ditingkat penyidikan dan penuntutan, sedangkan KUHAP hanya menyebut " Segera".
8 .
Kewenangan Hakim Komisaris daripada hakim pra-peradilan karena meliputi tindakan preventif dan represif sedang hakim pra-peradilan hanya tindakan represif saja.
9 .
Akan tetapi dikuatirkan tidak berjalan efektif mengingat : a. Sumber daya hakim panitera dan pegawai untuk tiap-tiap Rutan dan cabang Rutan sangat terbatas. b. Terbatasnya Hakim PN yang mau menjadi Hakim Komisaris (Non palu) c. Sarana dan prasarana yang belum tersedia.
10 . Bahan dari Rancangan UU Hukum Acara Pidana terakhir tanggal 25 Oktober 2007. Diajukan pada Diskusi Tentang RUU - KUHAP Di Hotel Harris Jakarta 13 November. 2007 Oleh :
Adnan Paslyadja