PERBEDAAN INDIVIDUAL Perbedaan individual (individualized instruction) merupakan pengajaran yang memperhatikan atau berorientasi pada perbedaan-perbedaan individual. Selain itu individualized instruction merupakan usaha untuk melengkapi kondisi belajar yang optimum bagi setiap individu (Suryosubroto, 2009). Namun setiap individu tentunya tidak ada yang memiliki kesamaan dalam kepribadian dirinya, sepasang kembar sekalipun pasti mempunyai perbedaan. Terdapat berbagai teori kepribadian Myers-Briggs yang berusaha membantu kita memahami keanekaragaman individu. Tes MBTI (Myers Briggs Type Indicator) merupakan sebuah instrumen yang dapat mengukur tipe psikologi seseorang yang dibangun oleh Myers-Briggs. Tes MBTI ini mengidentifikasi dan mengkategorisasi kecenderungan perilaku individu dalam empat dimensi. Dimensi pertama terdapat extraversion (E) yang merupakan pribadi seseorang yang cenderung menyukai dunia luar dan introversion (I) dimana mereka cenderung lebih menyukai dunia dalam (dirinya sendiri). Berikutnya dimensi kedua yang terdapat sensing (S) berperan dalam memproses data berdasar fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya dan intuition (N) memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak. Kemudian yang ketiga terdapat thinking (T) yaitu mengambil keputusan dengan berpikir panjang dan selalu menggunakan logika serta kekuatan analisa dan feeling (F) merupakan pribadi yang cenderung mengambil keputusan melibatkan perasaan, empati serta nilai nilai yang diyakini. Selanjutnya dimensi ke empat terdapat judging (J) merupakan orang yang sistematis dan perceiving (P) adalah orang yang lebih fleksibel. Selain memiliki perbedaan individual, manusia juga memiliki temperamen sebagai sebuah pola dari perilaku karakteristik yang merefleksikan kecenderungankecenderungan alamiah dari individu (Baron, 1998). Tempramen juga tedapat empat tipe dimensi yaitu tipe tempramen yang pertama pembimbing/tradisionalis (sensing judgers) yang mencakup ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ dalam tipe ini mereka sangat menghargai hukum dan keteraturan, jaminan, sopan santun, aturan, serta mudah menyesuaikan diri. Selanjutnya pada tipe kedua terdapat artist/experiencers (sensing perceivers) yang meliputi ESTP ISTP ESFP ISFP dimana menghargai kebebasan dan spontanitas, sehingga jarang menyukai aktivitas atau situasi yang terlalu terstruktur atau terlalu
banyak aturan. Lalu tipe tempramen ketiga terdapat idealis (intuitive feelers) yang didalamnya terdapat ENFJ INFJ ENFP INFP yang merupakan tipe yang paling filosofis spiritual, seolah-olah mereka terus-menerus berada dalam pencarian arti kehidupan dan mereka sangat menghargai kejujuran serta integritas. Kemudian tipe tempramen yang terakhir yaitu rasional/konseptualis (thinkers) yang mencakup ENTJ INTJ ENTP INTP dimana pada tipe tempramen ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mereka biasanya dapat melihat berbagai segi mengenai suatu argumentasi atau isu.
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Retrieved from http://eprints.walisongo.ac.id/3913/3/103811034_Bab2.pdf Baron, Renee. (1998). What Type am I? Discover Who You Really Are. New York: Penguin Books.