Peraturan Olah Raga.docx

  • Uploaded by: Rahmong
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peraturan Olah Raga.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,717
  • Pages: 20
PERATURAN-PERATURAN PERTANDINGAN OLAH RAGA

FUTSAL PERATURAN 1 JUMLAH PEMAIN PEMAIN Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang. PROSEDUR PERGANTIAN PEMAIN Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung dengan mengikuti peraturan kompetisi resmi yang dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi atau asosiasi.Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain. Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya. Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut: 

Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah pergantiannya sendiri.



Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.



Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.



Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.

Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya. PELANGGARAN DAN SANGSI Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka: 

Permainan dihentikan.



Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan.



Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.



Permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.



Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.

Jika pada saat pergantian pemain dilakukan, pemain pengganti masuk lapangan atau pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan bukan dari tempat atau daerah pergantian pemain yang telah ditetapkan, maka: 

Permainan dihentikan.



Pemain yang melanggar diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning. Permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan

dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan. Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dimana posisi bola berada ketika permainan dihentikan. KEPUTUSAN 1 Pada permulaan permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang pemain. KEPUTUSAN 2 Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain dikeluarkan, maka pemain yang tersisa kurang tiga pemain (termasuk penjaga gawang), pertandingan harus dihentikan untuk seterusnya.

KEPUTUSAN 3 Ofisial tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya selama pertandingan berlangsung. Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak boleh mencampuri gerakan para pemain dan para wasit, dan harus selalu berlaku dengan yang wajar.

PERATURAN 2 PERLENGKAPAN PEMAIN

KESELAMATAN Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun. PENJAGA GAWANG 

Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.



Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari pemain lain serta wasit.



Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu sendiri.

PELANGGARAN DAN SANGSI Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini : 

Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan, membetulkan perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan yang hilang

atau belum dipakai. Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit, yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika bola berada diluar permainan (when the ball is out of play)

MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN Jika Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan pelanggaran. 

Memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola berada ketika wasit hentikan permainan

KEPUTUSAN 1. Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos dalam yang memuat slogan atau iklan. Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan slogan atau iklan harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi. 2. Baju kaos harus pakai lengan.

PERATURAN 3 WASIT

WEWENANG WASIT Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan sehubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia meninggalkan lapangan tersebut. KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB WASIT 

Memegang teguh Peraturan Permainan.



Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang membuat pelanggaran sebelumnya.



Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan, termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai pertandingan.



Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang ditetapkan, tidak hadir.



Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur tangan luar.



Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan mengeluarkan pemain tersebut.



Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berkepentingan masuk kedalam lapangan.



Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari lapangan.



Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar lapangan permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya cidera ringan.



Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan dari Peraturan No.2

KEPUTUSAN WASIT Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final dan tidak dapat dirubah. Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya, jika menyadari bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka beranggapan itu perlu dilakukan, asalkan permainan belum dimulai kembali atau pertandingan (belum) diakhiri. KEPUTUSAN 1 Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan. KEPUTUSAN 2 Wasit dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.

PERATURAN 4 MEMULAI dan MEMULAI KEMBALI PERMAINAN

PENDAHULUAN Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak pertama pertandingan tersebut. Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan. Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk mulai pertandingan dibabak kedua. Pada babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat (bench), dan menyerang gawang lawan. TENDANGAN Permulaan (Kick-off) Kick-off adalah cara untuk memulai permainan: 

Pada permulaan babak pertama pertandingan.



Setelah gol tercetak/tercipta.



Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.



Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan.



Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.

PROSEDUR 

Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri. Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari bola hingga bola sudah dalam permainan.



Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.



Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick-off.



Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola ditendang dan bergerak kearah depan.



Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.

Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan permulaan dilakukan oleh tim lainnya (tim lawannya) PELANGGARAN DAN SANGSI 

Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran.



Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah pinalti lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.



Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off

MENJATUHKAN BOLA = BOLA WASIT Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam peraturan permainan. PROSEDUR Salah seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah pinalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan ketika bola sudah menyentuh lapangan. PELANGGARAN DAN SANGSI Bola dijatuhkan lagi/kembali.. 

Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh permukaan lapangan (tanah).



Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah, tanpa disentuh oleh pemain.

KETENTUAN KHUSUS 

Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan didalam daerah pinalti sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam daerah pinalti.



Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim penyerang di dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran dilakukan/terjadi.



Dropped ball untuk memulai kembali permainan di dalam daerah pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.

PERATURAN 5 KESALAHAN-KESALAHAN dan KELAKUKAN JAHAT

TENDANGAN BEBAS LANGSUNG Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan 

Menendang atau mencoba menendang lawan.



Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.



Menerjang lawan.



Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.



Memukul atau mencoba memukul lawan.



Mendorong lawan. Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain

melakukan pelanggaran sebagai berikut : 

Memegang lawan.



Meludah pada lawan.



Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan.



Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.



Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.

Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang diakumulasikan. TENDANGAN PINALTI Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup. TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini : 

Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan.



Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass).



Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim.



Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari empat detik. Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya

pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain: 

Bermain dengan cara yang membahayakan.



Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan).



Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.



Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya pada Peraturan No.12, yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.

Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi. SANGSI DISIPLIN Kartu kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para pemain atau para (pemain) cadangan. Para wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin kepada para pemain dari sejak ia masuk lapangan sampai meninggalkan lapangan setelah isyarat peluit akhir. PELANGGARAN YANG DIPERINGATKAN Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan pelanggaranpelanggaran sebagai berikut : 

Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif.



Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi yang tidak baik.



Tetap melanggar Peraturan Permainan.



Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan.



Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam, tendangan bebas atau tendangan gawang.



Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian pemain.



Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit. Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung,

dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning. PELANGGARAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PEMAIN DIKELUARKAN Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut : 

Pemain bermain sangat kasar.



Pemain melakukan tindakan kasar.



Meludah pada lawan atau orang lain.



Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri).



Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan menciptakan gol dengan bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang pemain tersebut. Dengan melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman melalui tendangan bebas atau tendangan pinalti.



Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki.



Menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.

TENDANGAN KEDALAM Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat disahkan langsung dari tendangan kedalam. Tendangan kedalam diberikan: 

Jika keseluruhan bagian dari bola melewati garis samping, baik menggelinding di permukaan lapangan maupun melayang di udara atau menyentuh langit-langit.



Di tempat persilangan garis samping lapangan.



Kepada Tim lawan dari pemain yang terakhir kali menyentuh bola.

POSISI BOLA DAN PEMAIN BOLA 

Harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping).



Dapat ditendang kembali kedalam permainan ke arah manapun.

Pemain mengambil tendangan kedalam: 

Pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau di luar garis pembatas lapangan.

Pemain dari tim yang bertahan: 

Para pemain minimum berjarak 5 meter dari bola tempat dimana dilakukannya tendangan kedalam.

PROSEDUR 

Pemain, penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4 detik dari saat menempatkan bola.



Pemain melakukan tendangan kedalam tidak dapat atau tidak boleh memainkan bola kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/ disentuh pemain lainnya.



Bola berada dalam permainan segera setelah bola tersebut ditendang atau disentuh.

PELANGGARAN DAN SANGSI Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika: 

Pemain yang melakukan tendangan kedalam memainkan bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersentuh/menyentuh pemain lain. Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari tempat

dimana pelanggaran terjadi, kecuali hal tersebut dilakukandari daerah pinalti dan dilaksanakan pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi. Tendangan kedalam diulang oleh pemain dari tim lawan, jika: 

Tendangan kedalam dilakukan tidak dengan benar.



Tendangan kedalam dilakukan dari posisi selain tempat dimana bola melewati garis pembatas lapangan.(garis samping)



Tendangan kedalam tidak dilakukan dalam waktu 4 detik mulai dari saat pemain menempatkan bola hingga melakukan tendangan.



Terjadinya pelanggaran pada peraturan lain.

BOLA VOLLEY 1. Sistem pertandingan menggunakan sistem GUGUR yang terdiri dari 8 tim atau lebih dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim atau disesuaikan dengan jumlah total tim. 2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan. 3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi. 4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain. 5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang. 6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah. 7. Pada Babak Penyisihan akan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan. 8. Pada Babak Final ataupun SemiFinal, akan berlangsung 5 set dimana jika pada 3 babak/set sudah dipastikan pemenangnya, maka set selanjutnya tidak perlu dilaksanakan 9. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan. 10. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan. 11. Seorang pemain hanya boleh bermain untuk 1 tim saja. 12. Keputusan panitia tidak bisa diganggu gugat dan bisa berubah sewaktu-waktu menurut keadaan. 13. Jika terjadi keributan, maka pemain dan tim yang bersangkutan akan di-diskualifikasi. 14. Tim dinyatakan WO (walk out) dan kalah dengan skor 0-21, jika:  Tidak hadir di lapangan sama sekali.  Tidak hadir di lapangan setelah 3x panggilan ( terlambat lebih dari 5 menit dari jadwal yang sudah ditentukan dari panitia.  Berjumlah kurang dari 4 pemain di lapangan.

KESALAHAN MELIPUTI:

1. Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan. 2. Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.

3. Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.

4. Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.

5. Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan dan berada di area dalam garis serangan pada saat serve dilakukan.

6. Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.

7. Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang. 8. Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.

9. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.

a. BOLA YANG DIGUNAKAN : 

Bola yang digunakan disediakan dari panitia dengan standar PBVSI



Untuk Pemanasan , harus memakai bola regunya masing-masing

b. KELOMPOK & JUMLAH PESERTA : 

Putra : 10 Orang, (6 utama, 4 cadangan), Official : Opsir Pemimpin/Koordinator



Putri : 10 Orang, (6 utama, 4 cadangan), Official : Opsir Pemimpin/Koordinator

c. PERATURAN PERMAINAN : Peraturan Permainan yang digunakan adalah Peraturan Permainan Bola Voli yang terbaru tahun 2010 hasil Kongres FIVB tahun 2010 dan standar PBVS.

d. LAMA PERTANDINGAN : Lama Pertandingan dengan system Rally Point e. SISTEM PERTANDINGAN : 

Setengah Kompetensi (system Gugur) dan pembagian peserta mengacu kepada kondisi jumlah total team yang bermain.



Urutan dan Penempatan Peserta/Team ditentukan pada Technical Meeting

f. URUTAN PRESTASI (RANGKING) 

Menang dalam Pertandingan antara Regu-regu yang bersangkutan langsung maju ke babak selanjutnya melawan regu/tim yang menang dari pertandingan lain.

g. DATANG TERLAMBAT : 

Regu yang bertanding, harus berada ditempat pertandingan 15 menit sebelum pertandingan dimulai (sesuai jadwal pertandingan)



Regu yang karena kesalahan sendiri, datang terlambat kelapangan pertandingan lebih dari 15 menit setelah waktu/jadwal pertandingan baginya harus dimulai, maka Regu tersebut dinyatakan KALAH WO (Walk Over)

h. PROTES : 

Demi terlaksananya Pertandigan yang kita harapkan bersama, lancar, tertib, aman dan sukses, maka “PROTES“ dibenarkan paling lambat 5 (lima) menit setelah pertandingan selesai dengan mengajak official/koordinator Regu yang diprotes untuk dibicarakan.

i. PERWASITAN : 

Setiap Keputusan Wasit didalam memimpin Pertandingan adalah MUTLAK dan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapapun .

SEPAK TAKRAW 1. Lapangan 

Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu : 13,40 m x 6,10 m



Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung atau di luar gedung (apabila dimainkan di dalam gedung, maka tinggi loteng minimal 8m dari lantai).



Keempat sisi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya 4cm, diukur dari pinggir sebelah luar.



Areal bebas minimal 3m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan



Centre cirle yaitu garis tengah lapangan.



Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah radius 90cm diukur dari garis sebelah dalam.



The service circle adalah lingkaran service dengan diameter 30cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran ke garis tengah (Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05 m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.

2.

3.

Ukuran Tiang Net 

Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.



Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.



Kedudukan tiang 30cm di luar garis pinggir

Jaring atau Net 

Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8cm.



Lebar net 70cm dengan panjang 6,10m.

4. BolaTakraw Terbuat dari plastic/fiber dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :

5.



Lingkaran 42-44cm untuk putra dan 43-45cm untuk putri.



Berat adalah 170-180gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.

Pemain-pemain 

Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.



1 (satu) dari tiga pemain di posisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai permainan.



Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong disebut “Apit kanan”.

6. Kesalahan-kesalahan a. Kesalahan Pihak Penyepak Bola



Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.



Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.



Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.



Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.



Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.



Bola jatuh diluar lapangan.



Bola tidak melewati net

b. Kesalahan Pihak Penerima Service Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras atau membuat keributan). c. Kesalahan kedua Pihak 

Ada pemain yang mengambil bola di lapangan lawan.



Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.



Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun di atas atau di bawah net kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”

7.



Memainkan bola lebih dari tiga kali.



Bola mengenai tangan.



Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan bola.



Bola mengenai loteng atau pembatas lainnya.

Sistem perhitungan angka 

Apabila penerima servis melakukan kesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.



Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.



Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama atau kedua termasuk Tie Break.



Apabila masing-masing regu memenangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.



Sistem perhitungan angka menggunakan Rally Point



Pergantian pemain : 

Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.



Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.



Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya boleh melakukan pergantian pemain satu kali.



Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.

8.

Posisi pemain pada saat service 

Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada di lapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.



Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.



Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.



Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.

9. Official (petugas pertandingan) Suatu pertandingan harus dipimpin technical sebagai berikut :

10.



2 orang Technical Delegate



6 orang juri (dewan hakim)



1 orang Official Refree



2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)



6 orang penjaga garis samping dan belakang Pinalty (hukuman) Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari wasit apabila : 

Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.



Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.



Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.



Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.



11.

Berkelakuan tidak sopan selama permainan.

Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan kartu sebagai berikut:  Kartu Kuning Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas. 

Kartu Merah 

Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.



Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.



Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.

BADMINTO 1.

Peraturan yang dipergunakan adalah peraturan pertandingan BWF/PBSI

2.

Setiap pemain diwajibkan datang 30 menit sebelum bertanding. Pemain yang belum ada di lapangan saat waktu telah melewati 5 menit, sejak dimulainya pertandingan sesuai jadwal akan dinyatakan kalah W.O.

3.

Pertandingan terdiri dari 5 partai yakni: Tunggal Putri, Tunggal Putra, Ganda Putri, Ganda Putra, dan Campuran Urutan pertandingan: MS, WS, MD, WD, dan XD

4.

Pemain diperkenankan merangkap, maksimal 2 partai

Scoring System 

Suatu Pertandingan terdiri dari best of 3 games dengan 21 point.



Pertandingan menganut sistem rally point.



Deuce terjadi pada kedudukan 20 sama, pihak yang terlebih dahulu memperoleh selisih 2 angka berhak memenangkan pertandingan.



Pihak yang memenangkan game pertama memperoleh hak servis pada game berikutnya.

Walk Out Pemain dinyatakan kalah W.O apabila: 

Pemain tidak dapat melanjutkan pertandingan



Pemain belum ada di lapangan dalam jangka waktu 5 menit setelah mulai pertandingan (sesuai jadwal pertandingan)

Ketentuan Tambahan : 

Pertandingan cabang bulutangkis menganut sistem gugur.



Pengambilan undian akan dilaksanakan pada waktu technical meeting.



Shuttlecock yang dipergunakan dari babak penyisihan sampai dengan babak perempat final dibatasi maksimal sebanyak 3 buah/pertandingan.



Shuttlecock yang dipergunakan dari babak semi final dan final dibatasi maksimal sebanyak 5 buah/pertandingan.



Keputusan Official pertandingan (wasit dan hakim garis) adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.



Pemain harus menggunakan pakaian standar permainan bulu tangkis (Celana pendek + Baju Berkerah), pengecualian untuk muslimah yang berkerudung.



Pemain harus mengenakan sepatu dan kaos kaki.



Pemain menggunakan seragam yang sama dalam 1 regu



Raket disediakan sendiri oleh pemain.

Durasi Permainan Pada cabang olahraga bulutangkis, tidak ada batas waktu permainan, yang ada hanya batas waktu istirahat dan pergantian set. Untuk pergantian set 1 ke 2, biasanya terjadi perpindahan bidang permainan, dan total waktu istirahatnya membutuhkan waktu sekitar 2-3 menit. Untuk set 3, waktu istirahat poin 11 nya berkisar antara 2-3 menit, karena pemain harus berpindah tempat. Sementara untuk pergantian set 2 ke 3, butuh waktu antara 3-4 menit. Selama poin belum 11, biasanya pemain tidak boleh istirahat minum, namun jika pemain telah melakukan rally-rally panjang atau durasi permainan memang lama, biasanya pemain diperbolehkan melakukan istirahat, namun durasinya dibawah 1 menit.

TENIS MEJA A. MEJA  Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan panjang 274 cm dan lebar 152,5 cm dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas lantai.  Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.  Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm  Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2 cm, pada tiap sisi panjang meja 274 cm dan lebar meja 152,5 cm.  Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net pararel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.  Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, pararel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan kanan. B. PERANGKAT NET  Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.  Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua sisi atas tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.  Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.  Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga. C. BOLA  Bola harus bulat dengan diameter 40 mm  Berat bola harus 2,7 gr.  Bola harus terbauat dari bahan celluloid atau sejenis bahan plastik dan harus berwarna putih atau oranye dan pudar (tidak mengkilap). D. RAKET/BET  Ukuran, berat, bentuk raket tidak ditentukan, tapi daun raket harus datar dan kaku.  Ketebalan daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu, dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, yang adalah merupakan bagian yang lebih sedikit/tipis.  Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi karet bintik biasa, dengan karet bintik yang menonjol keluar (karet pletok) namun memiliki ketebalan termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet lunak (Sandwich Rubber) dengan karet bintik di dalamnya, ketebalan raket seluruhnya tidak lebih dari 4 mm termasuk lem perekat.  Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal yang bukan karet celular, sintetik, atau karet alam, dengan bintik yang menyebar di permukaan raket secara merata dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per-cm kuadrat dan tidak lebih dari 30 per - cm kuadrat.  Karet lunak (Sandwich Rubber) adalah lapisan tunggal dari karet cellular yang ditutupi dengan lapisan luar karet bintik biasa, ketebalan dari karet bintik tidak lebih dari 2 mm.  Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh bahan lain atau tidak ditutupi  Daun raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak bersambung) dan bahkan ketebalannya Permukaan raket yang tidak ditutupi karet pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam (tidak sama dengan warna sebelahny)

 Apabila terjadi sedikit kekurangan / penyimpangan pada warna dan kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang tidak disengaja dapat diizinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan raket.  Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengizinkan mereka (wasit dan lawannya) untuk memeriksa / mencobanya. E. DEFINISI  Suatu (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.  Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga rally diputuskan sebagai suatu let / poin.  Suatu let adalah suatu rally yang hasilnya tidak dinilai / dihitung.  Suatu poin adalah hasil suatu rally yang hasilnya dinilai / dihitung.  Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.  Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket.  Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang dipegangnya atau bagian tangan di bawah pergelangan tangan yang memegang raket ketika bola masih dalam permainan.  Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia atau apa saja yang dipakai atau dibawanya, mengenai bola ketika bola masih berada / melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir, atau belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.  Pelaku Servis / Pemain Yang melakukan servis (server) adalah pemain yang memukul bola pertama kalinya dalam suatu rally.  Penerima bola (receiver) pemain yang memukul bola yang kedua pada sutu rally.  Wasit adalah seorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.  Pembantu wasit adalah seorang yang ditunjuk untuk membantu dengan keputusankeputusan tertentu.  Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat rally dimulai.  Bola harus sudah dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja.  Garis akhir termasuk perpanjangan kedua arah tepi meja. F. SERVIS YANG BENAR  Servis dimulai dengan bola diam secara bebas di atas permukaaan telapak tangan bebas pelaku servis.  Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal tanpa putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.  Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh mejanya terlebih dahulu dansetelah melewati net atau mengelilingi net kemudian menyentuh meja dari penerima, pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing masing meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.  Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus di atas perpanjangan permukaan meja permainan (di belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan bola tidak boleh ditutupi / terhalang oleh bagian badan atau pakaian pelaku servis atau pasangannya, segera setelah bola dilambungkan, tangan bebas harus disingkirkan / ditarik dari garis bebas antara badan dan net.  Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar terlihat oleh wasit atau pembantu wasit sesuai dengan persyaratan servis.  Jika wasit ragu atas keabsahan suatu servis, pada kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, wasit boleh menyatakan let dan memperingati pelaku servis.  Setiap keraguan servis berikutnya untuk pemain atau pasangannya dalam satu pertandingan akan menghasilkan 1 poin untuk lawannya.  Bila terjadi servis gagal dan secara nyata tidak sesuai dengan persyaratan dari servis yang baik, pada saat pertama kali maupun pada kesempatan lainnya, maka tidak ada peringatan dan penerima servis harus diberikan poin 1.  Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika diyakini bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal

G. PENGEMBALIAN YANG BENAR  Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga melewati / mengelilingi net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung maupun setelah menyentuh net. H. URUTAN PERMAINAN  Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis yang benar terlebih dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian yang benar setelah itu pelaku servis dan penerima secara bergantian melakukan pengembalian yang benar.  Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis yang benar terlebih dahulu, kemudian penerima melakukan pengembalian bola dengan baik, selanjutnya pasangan masing-masing melakukan pengembalian dan akhirnya secara bergiliran setiap pemain melakukan pengembalian yang benar.

Related Documents

Peraturan Olah Raga.docx
December 2019 24
Olah Digital
November 2019 20
Peraturan
November 2019 46
Peraturan
June 2020 34
Olah Data.xlsx
April 2020 13
Olah Data
December 2019 18

More Documents from ""