Peran Search Engine.docx

  • Uploaded by: Anandaretno
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peran Search Engine.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,460
  • Pages: 13
PERAN SEARCH ENGINE

MATA KULIAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Oleh: ANANDA RETNO ISTININGDIAH KM18H 0802518034

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DAFTAR ISI

SEJARAH SINGKAT SEARCH ENGINE PENGERTIAN SEARCH ENGINE CARA KERJA SEARCH ENGINE JENIS SEARCH ENGINE PERAN SEARCH ENGINE BAGI WARTAWAN MANFAAT SEARCH ENGINE BAGI WARTAWAN DAMPAK SEARCH ENGINE BAGI WARTAWAN DAFTAR PUSTAKA

SEJARAH SINGKAT SEARCH ENGINE Pada awalnya search engine dikenal dengan nama archie. Dibuat pada tahun 1990 oleh Alan Emtage, mahasiswa Universitas Mcgill di Montreal. Aplikasi tersebut mengambil daftar direktori dari semua file dan ditempatkan pada alamat FTP (File Transfer Protocol). Selanjutnya menciptakan suatu file name database yang bisa dilakukan pencarian akhir. Ini merupakan aplikasi pertama yang digunakan untuk mencari informasi di internet, sehingga Archie dinobatkan sebagai nenek moyang dari search engine. Search engine berikutnya adalah Veronica (Very Easy Rodent-Oriented Net-wide Index to Computerized Archives) dan Jughead (Jonzy’s Universal Gopher Hierarchy Excavation And Display) yang mampu mengindex halaman-halaman plain text yang terdapat pada server gopher. Pekerjaan Archie mengindex file komputer, sedangkan gopher mengindex teks dokumen. Gopher dibuat pada tahun 1991 oleh MarkMccahill dari Universitas Minnesota. Search engine pada web yang pertama adalah Wandex, suatu now defunct index yang dikumpulkan oleh World Wide Web Wanderer, suatu Web Crawler yang dikembangkan oleh Matthew Gray lulusan MIT tahun 1993. Pada tahun yang sama, sebuah search engine lainnya keluar yaitu ALIWEB (Archie Like Indexing of the Web) yang saat ini masih ada. Search engine pertama kalinya yang full text adalah Web Crawler yang muncul pada awal tahun 1994. Sangat berbeda dengan search engine sebelumnya, web crawler mengijinkan para pemakai mencari informasi dengan menggunakan kata apa saja pada halaman web mana saja. Sejarah Inilah yang menjadi standarisasi dari semua search engine yang ada sekarang ini. Beberapa waktu kemudian, banyak search engine yang bermunculan dan saling berlomba untuk mendapatkan ketenaran. Diantaranya Excite, Infosee, Inktomi, NorthernLight, dan AltaVista. Dalam beberapa hal, pendatang baru tersebut bersaing dengan direktori terkenal seperti Yahoo!. Sebelum web muncul, telah ada nowGoogle.com adalah Multiple Search Engine Popular untuk protokol atau pengguna lain, seperti Archie untuk situs anonymous FTP dan Veronica untuk protokol Gopher. Baru-baru ini muncul juga search engine online yang memakai XML atau RSS. Teknologi ini membuat search engine menjadi lebih efisien mengindex data pada website tanpa tuntutan yang rumit. Sehingga website hanya menyediakan suatu timbal balik XML dengan index-index search engine. Timbal-balik XML secara meningkat disediakan secara otomatis oleh weblog atau blog. Salah satunya adalah search engine feedster.

PENGERTIAN SEARCH ENGINE Search engine atau mesin pencari adalah sebuah sistem software atau sebuah aplikasi yang didesain dan disediakan oleh suatu badan komersial tertentu dan dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pengguna internet mencari berbagai informasi di internet. Berbagai informasi ini biasanya tersimpan dalam WWW (World Wide Web), FTP (File Transfer Protocol), atau mailing list yang berada dalam sebuah server. Secara sederhananya, berbagai informasi ini nantinya akan didapatkan dari berbagai situs web, blog, atau forum yang ada di internet. Jadi, ketika pengguna mencari sebuah informasi dengan keyword atau kata kunci tertentu, search engine akan bekerja untuk mengumpulkan informasi-informasi tersebut dan menampilkan yang paling berkualitas untuk penggunanya. Setiap search engine punya kriteria dan mesin tersendiri untuk menentukan mana situs web yang berkualitas terkait dengan keyword yang dicari. Hasil pencarian yang didapat dari search engine ini nantinya akan disebut sebagai SERP atau Search Engine Result Pages. Hasil pencarian juga memiliki variasi data yang ditampilkan, seperti bentuk tulisan, gambar, video, dan bentuk tampilan lainnya. Dari hasil pencarian yang ada akan menampilkan data sesuai dengan urutan yang telah ditentukan oleh Algoritma Search Engine. Jadi untuk dapat masuk ke urutan halaman pertama Search Engine tidaklah mudah. Banyak perhitungan dan tata cara yang harus dilakukan untuk dapat masuk ke halaman pertama suatu Search Engine.

JENIS SEARCH ENGINE 1. Crawler-Based Search Engine Layanan mesin pencari ini menggunakan program software otomatis untuk mensurvei dan mengkategorikan banyak laman web. Ketika pengguna internet melakukan pencarian, mesin pencari segera memeriksa database dari laman website yang mengandung kata kunci spesifik lalu menampilkan dalam bentuk daftar tautan (link). Daftar berupa tautan menuju website ditampilkan menurut pencarian kata kunci terdekat yang ingin ditemukan oleh pengguna internet. Crawler-

2.

3.

4.

5.

6.

based search engine tanpa henti menelusuri internet untuk menemukan laman web baru lalu memperbarui informasi database sehingga pengguna selalu memperoleh informasi terbaru. Adapun contoh dari crawler-based search engine yakni: Google dan Ask Jeeves. Direktori Layanan ini menggunakan editor manual alias keterlibatan langsung manusia untuk menentukan kategori suatu situs. Dengan kata lain, situs ditempatkan sesuai kategori spesifik pada database direktori. Editor manual secara spesifik akan memeriksa dan menilai sebuah situs berdasarkan informasi yang diperoleh dan memakai aturan berlaku. Hybrid Search Engine Layanan Hybrid mengandalkan kombinasi sempurna antara hasil crawler-based dan direktori. Saat ini semakin banyak mesin pencari berpindah haluan ke model hybrid-based, namun dua layanan paling terkenal sebagai pencetus konsep tersebut adalah Google dan Yahoo. Meta Search Engine Layanan Meta SE mengambil data dari semua hasil yang ditampilkan oleh mesin pencari lainnya. Nantinya hasil pencarian tersebut dikombinasikan menjadi daftar pencarian berukuran besar. Adapun dua layanan meta mesin pencari paling terkenal yakni Metacrawler dan Dogpile. Search Engine Khusus Merupakan jenis SE yang dikembangkan secara khusus demi memenuhi kebutuhan pencarian lebih spesifik. Adapun layanan mesin pencari khusus seperti pencarian belanja (Yahoo Shopping), pencarian lokal (nzs), pencarian nama domain (freeparking), pencarian freeware & shareware (downloads.com) dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan pengguna internet. Pay Per Click (PPC) Salah satu layanan berbayar dari search engine untuk keperluan marketing dan promosi web. Banyak situs memanfaatkan PPC untuk memperkenalkan atau mengiklan produk atau jasa kepada khalayak ramai agar lebih mudah diterima. Nantinya situs muncul di rangking paling teratas demi memperoleh klik lebih banyak. Google AdWords dan Bing merupakan dua layanan paling

terkenal. dimana biaya yang dikenakan kepada pemilik situs berdasarkan klik atau Click-Through Rate (CTR).

CARA KERJA SEARCH ENGINE Mesin pencari web bekerja dengan cara menyimpan informasi tentang banyak halamanweb, yang diambil langsung dari WWW. Halaman-halaman ini diambil dengan web crawler — browser web otomatis yang mengikuti setiap pranala/link yang dilihatnya. Isi setiap halaman lalu dianalisis untuk menentukan cara indeks-nya (misalnya, kata-kata diambil dari judul, subjudul, atau field khusus yang disebut meta tag). Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Sebagian mesin pencari, seperti Google, menyimpan seluruh atau sebagian halaman sumber (yang disebut cache) maupun informasi tentang halaman web itu sendiri. Selain halaman web, Mesin pencari juga menyimpan dan memberikan informasi hasil pencarian berupa pranala yang merujuk pada file, seperti file audio, file video, gambar, foto dan sebagainya, serta informasi tentang seseorang, suatu produk, layanan, dan informasi beragam lainnya yang semakin terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. Ketika seseorang mengunjungi mesin pencari dan memasukkan query, biasanya dengan memasukkan kata kunci, mesin mencari indeks dan memberikan daftar halaman web yang paling sesuai dengan kriterianya, biasanya disertai ringkasan singkat mengenai judul dokumen dan kadangkadang sebagian teksnya. Ada jenis mesin pencari lain: mesin pencari real-time. Mesin seperti ini tidak menggunakan indeks. Informasi yang diperlukan mesin tersebut hanya dikumpulkan jika ada pencarian baru. Jika dibandingkan dengan sistem berbasis indeks yang digunakan mesin-mesin seperti Google, sistem real-time ini unggul dalam beberapa hal: informasi selalu mutakhir, (hampir) tak ada pranala mati, dan lebih sedikit sumber daya sistem yang diperlukan. (Google

menggunakan hampir 100.000 komputer, Orase hanya satu.). Tetapi, ada juga kelemahannya: pencarian lebih lama rampungnya. Manfaat mesin pencari bergantung pada relevansi hasil-hasil yang diberikannya. Meskipun mungkin ada jutaan halaman web yang mengandung suatu kata atau frasa, sebagian halaman mungkin lebih relevan, populer, atau autoritatif daripada yang lain. Kebanyakan mesin pencari menggunakan berbagai metode untuk menentukan peringkat hasil pencarian agar mampu memberikan hasil "terbaik" lebih dahulu. Cara mesin menentukan halaman mana yang paling sesuai, dan urutan halaman-halaman itu diperlihatkan, sangat bervariasi. Metode-metode nya juga berubah seiring waktu dengan berubahnya penggunaan internet dan berevolusinya teknik-teknik baru. Sebagian besar mesin pencari web adalah usaha komersial yang didukung pemasukan iklan dan karenanya sebagian menjalankan praktik kontroversial, yaitu membolehkan pengiklan membayar agar halaman mereka diberi peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian.

PERAN SEARCH ENGINE BAGI WARTAWAN Dalam tugas profesionalnya, wartawan di hadapan publik seringkali berada di posisi dilematis, yakni dinantikan sekaligus dihindari. Wartawan lebih sering dinantikan manakala publiknya menghadapi masalah dan memerlukan perhatian dari pihak lain. Namun, wartawan tak kalah sering dihindari oleh sebagian publiknya yang merasa kepentingan mereka terganggu, bahkan terancam bila diketahui masyarakat luas. Disamping itu wartawan biasanya menjadi "mati akal" lantaran tidak memiliki latar belakang/pengalaman dan database yang memadai tatkala meliput suatu peristiwa. Mereka cenderung memberikan dengan faktor seperti “apa, siapa, dimana, dan kapan”. Padahal wartawan memiliki kesempatan untuk lebih mampu menjabarkan faktor "mengapa" dan "bagaimana" dalam liputannya.

Kini sudah tak bisa dipungkiri lagi bahwa publik semakin cerdas, kritis, berpola pikir terbuka bahkan sangat spekulatif, dan tidak langsung percaya hanya dari satu sumber informasi dalam menanggapi permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Profesionalisme wartawan bisa terancam, namun sekaligus berpeluang kian maju/terbuka menghadapi rasa kehausan akan informasi dari publiknya. Mau tidak mau, suka tidak suka, wartawan dituntut harus mampu memenuhi rasa ingin tahu masyarakat luas yang beragam latar belakangnya. Penyajian berita pun kian berkembang bukan lagi apa adanya secara umum, tetapi menjurus ke hal-hal yang lebih terinci dan khusus. Ini semua sesuai selera publik. Munculnya medium baru internet, yang salah satu fasilitasnya populer dengan nama World Wide Web (WWW) era 1990-an, menandakan babak baru dalam sistem komunikasi global. Sistem komunikasi tanpa batas. Melampaui batas-batas fisik, geografis, mental ideologis, ruang dan waktu. Dalam Internet, interaksi antara orang-orang dimediasi oleh komputer, dan ditentukan oleh alat teknologi yang dipergunakan. Interaksi komunikasi yang terjadi bukanlah sesuatu yang lahir secara natural. Melainkan hasil adanya konstruksi teknologi. Melihat kondisi saat ini dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, mengakibatkan adanya tuntutan perubahan bentuk berita, dari pers cetak dan broadcast menjadi bentuk berita online (e-News). Berita dalam media online berkembang sangat pesat, tidak saja dalam bentuk teks tetapi juga dalam bentuk multimedia, yaitu menggabungkan teks, audio dan video yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun manusia berada. Sejak berkembangnya teknologi Internet menjadi sarana multimedia massa yang ditandai dengan menjamurnya portal berita dari media massa, maka ada kecenderungan hal pertama yang dipublikasikan untuk liputan peristiwa bukan sekadar "stop press" atau "flash" (berita singkat pertama), tetapi langsung dapat memberitakan latar belakang peristiwa dengan memanfaatkan fungsi database online. Pada kesempatan berikutnya, media massa memanfaatkan database terstruktur setidak-tidaknya untuk memberikan informasi ke pada khalayak mengenai hal-hal yang lebih inci atau khusus. Hal ini berbarengan dengan

mengalirnya berita secara berkejaran (running news), dan konsep distribusi berita melalui internet menggunakan gaya dan langgam Kantor Berita, yakni deadline everytime (tenggat setiap saat). Disamping itu profesionalisme wartawan bisa terancam dikarenakan banyak orang yang awalnya ingin mengetahui lebih banyak mengenai suatu peristiwa tiba-tiba menjalankan fungsi layaknya cyberjournalist (wartawan berInternet) melalui cara membuat situs pribadi hanya untuk mewartawakan semua hal yang berkaitan dengan peristiwa tersebut dengan bebas akses. Publik pun akan mendapatkan banyak manfaat dari webblog (laman pribadi) yang dibuat tersebut. Bahkan, bloggers (pembuat blog) banyak yang menyajikan informasi aktual berstruktur database online dengan memanfaatkan teknologi updating otomatis menggunakan fasilitas Rich Site Summary (RSS). Dengan kata lain, bloggers dapat mengatur blog-nya bekerja otomatis memperbarui berbagai informasi dengan topik informasi tertentu.

MANFAAT SEARCH ENGINE BAGI WARTAWAN a. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype. b. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web. c. Bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap

terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -bahkan sama sekali berbeda. d. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak. e. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital

DAMPAK SEARCH ENGINE BAGI WARTAWAN Keberadaan search engine atau portal mesin pencari di website sangat dibutuhkan. Dalam waktu relatif singkat, search engine akan menampilkan informasi berdasarkan permintaan user pencari konten. Tantangan terbesar wartawan saat ini karena banyaknya muncul berita palsu atau hoax. Saat ini hoax telah meracuni publik untuk mencari informasi. Dunia internet sekarang ini ada banyak media-media baru yang bekerja seakan-akan mereka memproduksi konten jurnalistik. Tetapi kalau dilihat produknya, tidak memenuhi standar jurnalisme profesional dan tidak memenuhi kode etik jurnalistik. Informasi yang dikeluarkan baik orang perorang maupun badan usaha ketika telah terkirim dan dibaca oleh banyak orang dapat mempengaruhi emosi, perasaan, pikiran bahkan tindakan seseorang atau kelompok. Sangat disayangkan apabila informasi yang disampaikan tersebut adalah informasi yang tidak akurat terlebih informasi tersebut adalah informasi bohong (hoax) dengan judul yang sangat provokatif mengiring pembaca dan penerima kepada opini yang negatif. Opini negatif, fitnah, penyebar kebencian yang diterima dan menyerang pihak ataupun membuat orang menjadi takut, terancam dan dapat merugikan pihak yang diberitakan sehingga dapat merusak reputasi dan menimbulkan kerugian materi.

CNN Indonesia menyebutkan bahwa dalam data yang dipaparkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan ada sebanyak 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan ujaran kebencian (hate speech) (Pratama, 2016). Kemkominfo juga selama tahun 2016 sudah memblokir 773 ribu situs berdasar pada 10 kelompok. Kesepuluh kelompok tersebut di antaranya mengandung unsur pornografi, SARA, penipuan/dagang ilegal, narkoba, perjudian, radikalisme, kekerasan anak, keamanan internet, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dari jumlah itu, paling banyak yaitu unsur pornografi (Jamaludin, 2016). Media sejatinya memang bebas untuk mengekspresikan pendapat dan cara pandangnya sejauh tidak menyerukan kekerasan atau menghasut. Peran pemerintah, juga diperlukan untuk mengantisipasi berita hoax dan media yang suka menyebarkan isu perpecahan di masyarakat. Dalam hal ini jurnalisme/wartawan memiliki peran yakni menyampaikan kebenaran akan sebuah isu yang sedang hangat diperbincangkan sehingga ketika mengetahui kebenarannya masyarakat tidak resah. Keterkaitannya dengan berita HOAX adalah pembelajaran bagi masyarakat dalam menerima sebuah informasi, kedepannya perlu berpikir jernih, hati-hati serta kritis dalam menanggapi informasi. Di sisi lain, pernahkah kita menyadari bahwa adakalanya publik mengalami tekanan mental gara-gara menyerap berita terlampau banyak dan tanpa batas? Mereka bisa mengalami serangkaian gejala penyakit lantaran informasi melelahkan, alias Information Fatigue Syndrome (IFS). Ketika Teknologi Informasi semakin berkembang pesat dan memberikan kemudahan bagi insan pers memenuhi kebutuhan informasi bagi publiknya, maka wartawan tetap menghadapi tantangan untuk dapat menyajikan "isi pesan" (content) dan "makna pesan" (context) berupa berita bermakna yang harus ditunggu-tunggu masyarakat secara luas. Dalam hal ini, wartawan tidak bisa mengingkari kemampuan dan daya serap publik menanggapi banyaknya informasi (bukan sekadar berita) yang beredar di semua sisi kehidupan. Oleh karena itu, wartawan harus memperhitungkan betapa pentingnya menyajikan berita yang mengutamakan faktor "how and why" (mengapa dan bagaimana) dari suatu peristiwa/fakta

yang terjadi. Hal ini sejalan dengan kian meningkatnya daya kritis dari kecerdasan publiknya.

DAFTAR PUSTAKA

https://rizkavirgiliaputri.wordpress.com/2015/05/15/searcing-engine/ http://abaerror.blogspot.com/2012/02/sejarah-singkat-search-engine.html https://idseducation.com/articles/pengertian-search-engine-dan-carakerjanya/ http://www.seogereggi.com/2015/03/pengertian-search-engine-mesinpencari.html https://www.herosoftmedia.co.id/inilah-beberapa-jenis-search-engine-yangmarketer-perlu-perhatikan/ http://repository.petra.ac.id/16937/1/publikasi1_96022_38.pdf http://reporter.lpds.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=6 3:teknologi-informasi-pendukung-liputan-bagi-wartawan&catid=3:teknologimultimedia&Itemid=6

Related Documents

Peran Search Engine.docx
December 2019 3
Search Search
October 2019 35
Search Search
October 2019 41
Search
October 2019 81
Search
June 2020 15
Search
October 2019 40

More Documents from ""