Penyebab Kelelahan Ketika Berlari Berdasarkan Mekanisme Kerja.docx

  • Uploaded by: Angel Babua
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penyebab Kelelahan Ketika Berlari Berdasarkan Mekanisme Kerja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,181
  • Pages: 5
Penyebab Kelelahan ketika Berlari berdasarkan Mekanisme Kerja Stela Angelia Dj Babua Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida wacana Jl. Arjuna Utara No.06, Jakarta Barat Abstrak Tujuan pembuatan tinjauan pustaka ini adalah untuk mengetahui fisiologi, anatomi, dan biokimia dari otot serta mekanisme cara kerjaya. Seperti yang diketahui bahwa otot adalah suatu alat gerak aktif yang sangat berfungsi dalam mengerakan tubuh. Hampir semua pergerakan digerakan oleh sistem otot. Penulis akan membahas anatomi struktur dan jenis-jenis dari otot, lalu mekanisme terjadinya kontraksi dan relaksasi secara fisiologi dan biokimia. Lalu dilanjutkan dengan pembahasan kasus mengapa seseorang dapat mengalami kelelahan pada saat beraktivitas. Hasil dari tinjauan pustaka ini didapatkan bahwa penyebab kelelahan adalah habisnya energi pada saat ingin melakukan kontraksi serta relaksasi, sehingga terjadinya penimbunan asam lakta yang menyebabkan pegal dan harus diringankan dengan mengkomsumsi banyak O2 dan dalam posisi relaksai, istirahat. Kata kunci : Otot, anatomi, fisiologi otot, kontraksi dan relaksasi Abstract The purpose of making this literature review is to investigate the physiology, anatomy, and biochemistry of muscle as well as the mechanism of how kerjaya. As it is known that muscle is a highly active locomotor function in the body shaking. Almost all the movements driven by the muscular system. The author will discuss the anatomical structure and the types of muscle, the contraction and relaxation mechanisms in physiology and biochemistry. Then proceed with the discussion of the case of why a person may experience fatigue on exertion. The results of this literature review found that fatigue is the cause of endless energy during contraction and relaxation want to do, so the accumulation of acid that causes stiffness and lakta should be alleviated by consuming lots of O2 and in relaksai position, resting. Keywords: Muscle, anatomy, muscle physiology, contraction and relaxation

Pendahuluan Kelelahan yang disebabkan seseorang ketika berlari sudah menjadi hal yang wajar. Yang juga telah diktahui bahwa pergerakan yang berlebihan akan menyebabkan kelelahan pada bagian tubuh yang bergerak, contoh ketika seseorang berlari ia akan mengalami kelelahan dibagian kakinya, karena pada saat berlari daerah kaki yang melakukan pergerakan. Karena diketahui bahwa otot adalah alat gerak yang paling signifikan dalam melakukan aktifitas baik kontraksi maupun relaksasi.1 . Maka dari itu di dalam makalah ini saya akan membahas tentang sebab dan akibat sampai terjadinya rasa pegal dan kelelahan pada kaki berdasarkan ilmu fisiologi, anatomi, dan biokimia. Dengan begitu pembaca dapat mengerti mekanisme dari pergerakan otot serta bagaimana dapat terjadinya kelelahan ketika berlari.

Stuktur anatomi ekstermitas inferior Tulang ekstermitas bawah yaitu tulang-tulang yang terdiri dari pinggul kebawah. Dimana tulang ektermitas bawah ini memiliki 31 tulang, yaitu 1 tulang pinggul, 1 os femur (tulang paha), 1 os tibia (tulang kering), 1 os fibula (tulang betis), 1 os pattela (tulang tempurung lutut, 7 tarsalia (tulang pergelangan kaki), 5 metatarsal (tulang telapak kaki), 14 phalange (tulang ruas jari).1 Tulang-tulang tersebut terdapat di salah satu ekstermitas bawah, jika setiap manusia memiliki dua kaki, maka jumlahnya menjadi 62 tulang. Os femur(pangkal paha) merupakan tulang yang berbentuk iregular dan berukuran besar yang beratikulasi dedepan dengan tulang yang sama pada sisi yang berlawanan.2 Tiap tulang pinggul terdiri dari 3bagian,yaitu illiun, ischium, dan pubis, yang semuanya bersatu pada cekungan dalam bagian luar tulang tersebut, yang dinamakan asetabulum. Osifikasi penuh tulang ini baru tercapai setelah usia 15-25 tahun, sebelum usia tersebut ketiga bagian tulang pinggul dihubungkan dengan tulang rawan.

Illium mencakup bagian atas asetabulum dan bagian pipih yang melebar diatasnya (krista iliaka) yang merupakan bagian lekat bagi otot-otot lateral dari dinding abdomen.2 Krista illiaca menjorok sedikit kebagian bawahnya dan berakhir didepan, pada spina illiaca anteror superior yang mudah teraba pada ujung lateral lipatan pangkal paha. Spina iliaka superior posterior terdapat persis di bawah sekungan kecil yang mudah terlihat dibagian belakang pinggang. Terdapat tuberositas ischium yang merupakan tempat lekat otot-otot yang menahan badan dalam psosisi duduk. Pubis membentuk bagian anterior tulang pinggul dan bertemu dengan tulang pubis sisi berlawanan pada sendi tulang rawan yang disebut simfisis pubis. Asetabulum adalah cekungan dalam pada pusat dari bagian bawah tulang pinggul yang menerina kepala femur.2 Os Femur adalah tulang terpanjang dan terkuat pada tubuh manusia.3 Ujung atas tulang ini mempunyai kepala berbentuk hemisferis yang beratikulasi dengan asetabulum pinggul. Pada bagian tengahnya terdapat cekungan kecil yang disebut fovea, yang merupakan tempat perlekatan ligamen kepala femur. Ligamen ini menuju ke basis asetabulum. Leher femur membentuk sudut femur dengan shaft, sehingga memungkinkan gerakan bebas sendi pinggul. Pada pertemuan leher dan shaft terdapat 2tonjolan, yaitu trokanter mayor dan minor, yang merupakan perlekatan otot-otot. Trokanter mayor terletak di sisi luar dan bisa diraba dibawah kulit. Shaft femur paling pipih pada bagian tengah dan melebar pada ujung bawah. Pinggir posterior di bentuk oleh tonjolan kasar yang merupakan tempat otot. Ujung bawah femur sangat melebar sehingga merupakan tempat yang luas untuk transmisi berat bada ke tibia. Bagian ini memiliki 2 kondilus yang berartikulasi dengan tibia. Keduanya dipisahkan oleh celah yang dalam dibagian belakang yang disebut fossa interkondiler, dan disatukan dibagian oleh permukaan halus yang berartikulasi dengan pattela. Pada bagian belakang

terdapat kondilus, terdapat permukaan popliteal yang membentuk fossa popliteal dan mengandung pembuluh darah dan saraf. Os Pattela terletak didepan sendi lutut dan didalam tendon otor qudrisep yang berfungsi meluruskan lutut. Tulang yang berkembang dalam tendon seperti yang disebut tulang sesamoid. Pattela berbentuk pipih dan triangluar dengan puncak menghadap ke bawah. Permukaan posterior pattela halus dan berartikulasi dengan kondilus femur, permukaan anterior kasar dan dipisahkan dari kuliat oleh kantong yang mirip membrana sinovial yang disebut bursa. Os Tibia, tulang yang lebih kuat, daripada kedua tulang tungkai bawah dan terletak disisi dalam atau sisi medial. Ujung atasanya sangat melebar sehungga menciptakan permukaan yang luas untuk menahan berat badan. Bagian ini mempunyai 2 massa yang menonjol yang disebut kondilus lateralis dan medialis yang permukaannya halus dan berartikulasi dengan kondilus femur. Dibawah kondilus ada permukaan yang menonjol, yaitu tuberosita tibia yang merupakan perlekatan ligamentum pattela. Batas kedua menghadap fibula dan merupakan perlekatan membrana interosea yang menghubungakan fibula dan tibia.Ujunga bawah tibia sedikit melebar dan menjorok kebawah untuk membentuk malelous medialis, pada bagian dalam pergelangan kaki, berartikulasi dengan talus. Os Fibula berbentuk sangat ramping dibandingkan dengan tibia, terletak di sisi luar tungkai bawah. Kepala fibula mempunyai bidang sirkular yang berartikulasi dengan kondilus lateral tibia, tetapi tidak ikut membentuk sendi lutut. Ujung bawah fibula menjorok kebawah melebihi tibia dan menyebabkan penonjolan tulang pada bagian luar sendi pergelangan kaki, yang dikenal sebagai maleloulus lateral yang berartikulasi dengan talus. Ossa tarsi teridiri dari 7 tulang yang membentuk bagian posterior kaki. Talus merupakan penghubung utama kaki dengan tungkai bawah dan membentuk penting sendi pergelangan kaki

kalkaneus merupakan tulang tarsal yang paling besar dan paling kuat. Tulang ini menonjol kebelakang untuk membentuk tumit dan berfungsi sebagai tuas bagi otot-otot betis yang berinsersi pada permukaan posteriornya. Tulang navikular terletak antara talus dan ketiga tulang kuneiformis. Ketiga tulang keuniformis berbentuk baji dan berartikulasi dengan tulang navikularis dan tukang-tulang metatarsal I, II, dan III. Tulang kuboid terletak antara kalkaneus metatarsal IV dan V.2 Tulang metatarsal ialah 5buah tulang panjang mini, seperti halnya metakarpus. Basis tuklang ini berartikulasi dengan keuniformis dan kuboid. Kepalanya berartikulasi dengan phalange. Phalange di kaki memiliki jumlah dan susunan yang sama dengan di tangan, yaitu 2 tulang pada ibu jari dan 3 tulang pada keempat jari lainnya.2

Related Documents


More Documents from "Anonymous PTme413BxQ"