PENYAKIT RADANG PANGGUL
Haniyyah / C 111 04 133 Pembimbing: dr. Elizabet C. Jusuf Supervisor : dr. Hj. Nur Rakhmah, Sp.OG
PENDAHULUAN Kelainan inflamasi pada daerah traktus genital bagian atas, dapat berupa: Endometritis Salpingitis Tubovarian Pelvic
abscess
peritonitis
Insiden
: 1-2 %
MEKANISME PERTAHANAN TUBUH ALAMI
Keasaman pH vagina Mukus serviks Endometrial shedding
FAKTOR RESIKO
Usia tingkah laku seks Penggunaaan kontrasepsi Kebersihan diri Riwayat terkena sebelumnya dan penyakit menular seksual sebelumnya Merokok
ETIOLOGI
Infeksi asendering Puerperal dan post abortal Tindakan yang berhubungan dengan infeksi, ex: endometrial biopsy Infeksi lainnya: Actinomycosis Tuberculosis
INFEKSI ASENDERING
Jenis Organisme Aerobes gram positive/ gram negative Anaerobes B fragilis, Peptococcus, Peptostreptococcus, Clostridia Mycoplasma – M. Hominis, Ureaplasma Urealyticum
INFEKSI GONOKOKUS Menyerang epitel kolumnair Respon inflamasi yang cepat
INFEKSI CHLAMIDIA Lambat dan tersembunyi Silent PID Hipersensitivitas type IV
INFEKSI PUERPERAL DAN POST ABORSI Menyebar melalui lymphatics dan vena di jaringan parametrial dan menyebar ke ligamen untuk mencapai tuba dan adneksa
PROSEDUR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INFEKSI Endometrial biopsy Insersi IUD Kuretase
GAMBARAN KLINIS
Usia Nyeri perut Demam Muntah Dysuria Cairan vagina Haid yang irreguler Abses pelvis
KRITERIA DIAGNOSIS PID Kriteria Minimum Nyeri tekan perut bagian bawah Nyeri tekan adneksa Nyeri goyang panggul
Kriteria Tambahan Rutin Temp oral >38.3 C (101 F) Keputihan Elevated ESR, CRP Diagnosis Laboratorium akan adanya infeksi gonococcal/ chlamydial
Kriteria Gabungan Abses Tuboovarium pada sonografy Bukti histopatologi endometritis pada biopsi endometrial Abnormalitas laparoskopi
SEKUEL PID Infertilitas Kehamilan ektopik Nyeri pelvis kronis
DIAGNOSIS BANDING Appendisitis Kehamilan Ektopik Infeksi traktus urinarius Kista ruptur ovarium Torsio ovari
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Petanda inflamasi Jumlah total darah Laju sedimentasi eritrosit atau protein C – reactif Pemeriksaan sekresi vagina (preparat saline basah)
PMN vagina (jumlah prediksi negative 95%)
Laboratorium penting lainnya
Biopsi endometrial : endometriosis USG pelvis transvaginal CT Pelvis Dasar fasia pelvis, inflamasi adneksa Penebalan ligamentum uretrosakralis Pelvis yang bebas cairan MRI pelvis (tes sensivitas: 95%, spesivitas: 89%)
Laparoskopi Diindikasikan pada diagnosis yang tidak jelas Kesalahan diagnosis penyakit radang panggul 25%
Inflammasi mengarah pada berkumpulnya cairan pada tuba dan penbalan dari dinding tuba memberikan gambaran struktur kistik
Investigations contd… Ultrasoundhidrosalping akan memberikan gambaran kistik dengan dinding yang tipis
PENANGANAN PID Tujuan pengobatan Eliminasi infeksi akut Mencegah komplikasi
REKOMENDASI - CDC REGIMEN PENANGANAN PID C D C O U T P A T IE N T R E G IM E N A
R E G IM E N B
IN P A T IE N T R E G IM E N A
R E G IM E N B
INDIKASI RAWAT INAP
Diagnosis yang masih ragu Kehamilan Tidak berespon terhadap penanganan oral Mual muntah yang berlebihan Abses tuboovari Remaja HIV
PASIEN RAWAT JALAN Regimen A Oflox 400 mg oral BD X 14 hari atau Levoflox 500 mg oral OD X 14 hari plus Metronidazole 500 mg bd x 14 hari
RAWAT JALAN Regimen B Ceftriaxone 250 mg i.m x single dose atau Cefoxitin 2 g i.m + probenecid 1 g oral atau Ceftizoxime/ Cefotaxime 1 g + Doxycycline 100 mg BD X 14 days +/Metronidazole 500 mg BD X 14 days
PASIEN RAWAT INAP Regimen A Cefoxitin 2 g i.v. Q 6 h or Ceftetan 2 g iv 12 hrly or Ceftizoxime, cefotaxime, ceftriaxone + Doxycycline i.v 100 mg / oral 100 mg BD
Regimen B Clindamycin 900 mg iv 8hrly plus Gentamicin loading dose 2 mg/kg maintainence dose 1.5 mg/kg 8hrly
PASANGAN… Ceftriaxone 125 mg im plus Doxycycline 100 mg po bd x7days atau Azithromycin 1 g single dose orally