Penyakit Parasit-kelompok 1-3fa3.pptx

  • Uploaded by: rizqirahmaf
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penyakit Parasit-kelompok 1-3fa3.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,815
  • Pages: 55
Assalamualaikum Wr. Wb

Penyakit Parasit Disusun oleh: Kelompok 1 3 FA3

Kelompok 1 – 3 FA 3 Ketua : Sabilah Musaad Sekretaris : Ayu Mulia Ningsih Anggota : Syifani Nurainun Siti Syarofah Wahyu Sri Setiani Irma Hapsari Nina Puspita Rina Febrina Lusi Holidayanti Rizki Azhari M Indra Jati Maharani Suprayogi Reni Nur Raeni Rosita Yusman Nurjaman

( 21131124) (21131150) (21131114) (21131140) (21131120) (21131128) (21131137) (21131259) (21131125) (21131156) (21131105) (21131262) (21131226) (21131051)

Penyakit Parasit Parasit merupakan kelompok organisme yang hidup, berkembang biak, dan menghisap makanan dari organisme lain yang ditumpanginya. Jadi hidup atau tidaknya suatu parasit sangat tergantung pada tubuh inangnya. Parasit sangat merugikan inangnya dalam berbagai hal, dapat menyebabkan inangnya sakit dan mengganggu proses metabolisme pada tempat yang ditumpanginya tersebut.

Giardiasis

Amebiasis Penyakit Cacing

Penyakit Parasit

Malaria Trypanosomiasis Amerika

Ektoparasit

Penyakit Giardiasis Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Giardia lamblia yang merupakan parasit di dalam saluran pencernaan dengan gejala umumnya adalah diare. Penyebab : tertelannya kista Giardia lamblia yang berasal dari air atau makanan yang telah terkontaminasi feses.

Giardiasis

Giardiasis Onset akut : diare, kram, kembung, rasa tidak enak, anokresia, mual dan sendawa Gejala kronis : feses berbau busuk, berwarna cerah dan berminyak ; kehilangan berat badan, steatorrhea, dan vitamin B12 Diagnosis : pemeriksaan feses segar atau spesimen yang diawetkan selama fase akut diare, penetapan kadar imunosorben taut-enzim / enzim -linked immunosorbent assay (ELISA)

Patologi dan Pengobatan Giardiasis • Penyebab : tertelannya kista G. lamblia yang berasal dari air atau makanan yang telah terkontaminasi feses No

Nama Obat

Indikasi

Kekuatan sediaan

Penggunaan

1.

Metronidazol

Dewasa Anak-anak > 8 tahun

250 mg

Tiga kali sehari (7 hari)

2.

Tinidazol

Dewasa Anak-anak > 8 tahun

2 gram sebagai dosis tunggal

Dua kali sehari (3 hari)

3.

Nitazoxanid

Dewasa Anak-anak > 8 tahun

500 mg

Dua kali sehari (3 hari)

Pengobatan Giardiasis No.

Nama Obat

Indikasi

Kekuatan sediaan

Penggunaan

4.

Furazolidon

Dewasa Anak-anak > 8 tahun

100 mg

Empat kali sehari

5.

Paromomycin

Dewasa Anak-anak > 8 tahun Bisa untuk wanita hamil

25-30 mg/kg

7 hari

6.

Quinacrin

Dewasa

100 mg

Tiga kali sehari 5-7 hari

Pasien pediatrik

5 mg/kg

Giardiasis • Tingkat kesembuhan metronidazol di antara 85% dan 95%. • Diare akan berhenti dalam beberapa hari, walaupun pada beberapa pasien mungkin membutuhkan waktu 1 hingga 2 minggu. • Ekskresi kista akan berhenti dalam beberapa hari. • Disfungsi usus (dimanifestasikan sebagai peningkatan waktu transit) dan perubahan radiologis terutama dikarenakan infeksi kronis membutuhkan beberapa bulan untuk penyembuhan. • Pasien yang gagal dalam terapi dengan metronidazol harus menerima second line dengan metronidazol atau obat alternatif lain; nitazoxanid telah terbukti efektif dalam resistensi giardiasis.

Amebiasis Amebiasis adalah penyakit parasit yang manifestasinya pada saluran pencernaan yang spesifik. • Penyebab : Entamoeba histolytica • Serangan : hampir secara eksklusif yaitu menelan kista Entamoeba histolytica yang ditemukan dalam makanan atau air yang terkontaminasi makanan • Ditemukan pada lembaga pasien cacat mental, pasien AIDS, penduduk asli Amerika, dan imigran dari daerha endemik.

Amebiasis

Patologi Amebiasis E.Histolytica menginvasi sel mukosa epitel kolon

Memproduksi ulkus klasik berbentuk labu dalam submukosa Timbul racun trofozoit yang memiliki efek sitosidal pada sel. Jika masuk ke dalam hati maka terjadi abses dan fibrosisi periportal Erosi abses hati dimana hati yang abses yeng terletak di lobus kanan Menyebar ke paru-paru dan pleura, infeksi perikardial

Diagnosis Amebiasis • Diagnosis amebiasis usus : adanya kista E.histolyticacyts dalam feses segar • Teknik sensitif yang tersedia untuk mendeteksi E. histolytica dalam feses: deteksi antigen, tes antibodi (ELISA) dan PCR. • Diagnosis untuk abses hati meliputi serologi dan scan hati (menggunakan isotop oleh USG atau tomografi terkomputasi) atau magnetic resonance imaging.

Terapi Farmakologi Amebiasis Mitronidazol (Flagyl)

Agen jaringan yang bertindak

Dehidroemetin

Klorokuin (Aralen)

Penyakit amebiasis

Iodokuinol (Yodoxin)

Amebisid luminal

Diloxanid Furoat (Furamide) Paromomycin (Humatin)

Terapi Farmakologi Amebiasis • Pasien kista tanpa gejala dan amebiasis ringan menerima agen luminal  Paromomycin Dosis : 25-30 mg/kg perhari Penggunaan : tiga kali sehari selama 7 hari Dosis pediatrik : sama untuk dewasa Bisa untuk pasien hamil  Iodokuinol Dosis : 650 mg Penggunaan : tiga kali sehari selama 20 hari Dosis pediatrik : 30-40 mg/kg (maksimum 2 gram) perhari dalam tiga dosis selama 20 hari  Diloxanide Dosis : 500 mg Penggunaan : tiga kali sehari selama 10 hari Dosis pediatrik : 20 mg/kg perhari dalam 3 dosis selama 10 hari Regimen tingkat kesembuhan : 84% - 96%

Terapi Farmakologi Amebiasis • Pasien dengan penyakit usus yang parah atau abses hati  Metronidazol Dosis : 70 mg Penggunaan : tiga kali sehari selama 10 hari Dosis pediatrik : 50 mg /kg perhari dalam dosis terbagi Alternatif lain: Metronidazol dengan dosis 2,4 g/hari selama 2 hari dalam kombinasi dengan agen luminal  Tinidazol Dosis : 2 gram setiap hari untuk 3 hari Dosis pediatrik : 60 mg/kg selama 5 hari

Amebiasis Tindak lanjut pada pasien dengan amebiasis harus mencakup pengulangan pemeriksaan feses, serologi, kolonoskopi (pada kolitis) atau CT pada hari ke 7, pada akhir terapi, dan sebulan setelah akhir terapi. Scan hati berkala telah menunjukkan penyembuhan abses hati lebih dari 4 sampai 8 bulan setelah terapi yang memadai.

Anchilostomiasis Askariasis

Penyakit Cacing

Strongyloidiasis Enterobiasis Cestodiasis

Anchilostomiasis (Infeksi Cacing Tambang)

Penyebab : Anylostoma duodenale atau Necator americanus

Cacing tambang

Anchilostomiasis

Teknis Infeksi Cacing Tambang Infeksi larva ke dalam tubuh inang Melalui makanan, minuman, air yang terkontaminasi Menembus kulit dan berpindah ke usus halus

Cacing dewasa menempel pada mukosa gastrointestinal

Cedera pada kerusakan jaringan, anemia, hipoproteinemia

Pengobatan Anchilostomiasis Obat : Mebendazol (Vermox) Dosis oral : dewasa dan pediatrik (>2 tahun) yaitu 100 mg, penggunaannya yaitu dua kali sehari selama 3 hari. Alternatif lain Obat : Albendazol (Zentel) Dosis : 400 mg sebagai dosis tunggal

Diagnosis : Mendeteksi adanya telur atau larva dalam feses. Pemeriksaannya diulang dalam 2 minggu.

Askariasis • Penyebab : cacing gelang, Ascaris lumbricoides • Teknis infeksi Perpindahan cacing ke paru-paru Menyebabkan Pneumonia, demam, batuk, eosinofilia, dan infiltrasi pada paruparu, perut tidak nyaman, obstruksi usus, dan usus buntu

Diagnosis dan Pengobatan Askariasis • Diagnosis 1. Mendeteksi adanya telur cacing dalam feses atau cacing yang telah mati 2. Feses diperiksa selama 2 minggu • Pengobatan 1. Obat : Mebendazole Dosis : 100 mg, dua kali sehari selama 3 hari 2. Obat lain : Pirantel pamoat (Antiminth)

Enterobiasis • Penyebab : cacing kremi ( Enterobius vericularis) • Manifestasi umum : iritasi kulit di daerah perianal dan pruritus • Diagnosis : menggunakan kain penyeka perianal dan sampling plester selopan

Pengobatan Obat : • Pirantel pamoat Dosis : 11 mg/kg (maksimum 1 g) sebagai dosis tunggal dapat diulang dalam 2 minggu. • Mebendazol Dosis : Dewasa dan anak-anak(>2 tahun) adalah 100 mg dan dapat diulang dala 2 minggu • Albendazol

Pemberantasan semua telur dapat dilakukan dengan menguapkan atau mencuci sprai dan pakaian dengan mesin cuci menggunakan air panas.

Strongyloidiasis • Penyebab : Strongyloides stercoralis • Diagnosis : Mengindentifikasi larva rhabditiform dalam feses, dahak, atau cairan duodenum, atau dari spesimen biopsi usus halus atau melalui pengujian antigen (ELISA)

Pengobatan Strongyloidiasis • Obat : Ivermectin oral Dosis : 200 mcg/kg per hari selama 2 hari • Obat lain : albendazole Dosis : 400 mg, dua kali sehari diberikan selama 7 hari • Pasien harus diuji secara berkala untuk memastikan pemberantasan larva

Cestodiasis • Penyebab : Phylum Platyhelminthes • Disebabkan dengan mengkonsumsi daging yang kurang matang dimana berisi larva atau sistiserkus dan akan matang dalam jejenum inang

Pengobatan Cestodiasis • Obat : Prazikuantel Dosis : anak-anak dan dewasa adalah 5-10 mg/kg sebagai dosis tunggal • Albendazol Dosis terapi antelmintik: 400 mg dua kali sehatri selama 8-30 minggu Dosis pediatrik : 15 mg/kg (maksimal 800 mg) dalam dua dosis terbagi selama 8-30 hari

Malaria

Malaria • Tahun 2002, the Centers for Disease Control and Prevention mengidentifikasi bahwa 849 dari 1337 kasus malaria menyerang warga sipil AS, 33 orang pada anggota militer, dan sisanya menyerang warga sipil asing • Malaria menular lewat gigitan nyamuk Anopheles yang masuk ke dalam aliran darah satu dari empat spesies sporozoit plasmodium (Plasmodium falcifarum, P. ovale, P. vivax, atau P. malariae) • Gejala : demam, kedinginan, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, kaku, dan mual

Teknis Infeksi Malaria Gigitan nyamuk Anopheles pada manusia

Sporozoit menyerang hepatosit di hati

Tidak ada gejala pada manusia

Memulai fase aseksual disebut skizont

5-15 hari, skizont pecah dan melepaskan sel-sel baru ke dalam darah

Menyerang eritrosit

Dalam eritrosit

Merozoit mengalami perubahan bentuk : Cincin, tropozoit, skizont, dan merozoit

Merozoit berkembang menjadi gametosit dan mengalami fase seksual dalam nyamuk Anopheles

Menyerang eritrosit baru

Terjadi fase aseksual selama + 24 jam untul P.falciparum, P.vivax dan P.ovale dan 72 jam untuk P. malariae

Patologi Malaria • Gejala : sakit kepala, sakit perut, kelelahan, demam, panas dingindsn fase eritrosit malaria yang terjadi antara 10-21 hari setelah invasi • Menyebabkan hemolisis dan komplikasi dari P.falciparum • P. falciparum berkontribusi untuk menyebabkan iskemia berat dan kekacauan metabolit • P. malariae terlibat dalam mediasi imun glomerulonefritis dan sindrom nefrotik

Diagnosis dan Pengobatan Malaria Diagnosis : 1. Analisis DNA atau RNA menggunakan rantai polimerase berantai atau polymerase chain reaction (PCR) 2. Tes cepat dipstick melaporkan memiliki sensitivitas 88% dan spesifik 97% yang sebanding dengan mikroskop Pengobatan : membasmi infeksi dalam 48-72 jam dan komplikasi seperti hipoglikemia, edema paru dan gagal ginjal

Plasmodia Sensitif Sensitif Klorokuin

Obat Klorokuin fosfat (oral)

Dosis 300 mg (pokok) satu minggu sekali dimulai dari 1 minggu sebelum keberangkatan dan dilanjutkan selama 4 minggu setelah tinggal di daerah endemic 30 mg (pokok) (52,6 mg garam) setiap hari selama 14 hari setelah keberangkatan, dengan tambahan seperti di atas

Untuk P. Vivax atau P. Oval, ketika meninggalkan daerah endemik

Primakuin (oral)

P. falciparum resisten klorokuin

Atovakuon-proguanil (oral) 250 mg atovakuon dan 100 62,5 mg atovakuon dan 25 mg (1 tablet) proguanil mg proguanin sekali sehari sekali sehari 11-20 kg: 1 tablet 21-30 kg: 2 tablet 31-40 kg: 3 tablet Lebih atau sama dengan 40 kg: 1 tablet setiap hari untuk dewasa Doxysiklin (oral) sebagai alternative

100 mg sekali sehari

Meflokuin (oral)

228 mg (pokok) (250 mg garam) setiap minggu

Primakuin (oral)

Dosis Anak 5 (pokok) mg/kg berat badan satu kali seminggu (maksimal 300 mg)

Keterangan Hidroksiklorokuin sulfat 310 mg (pokok) atau 400 mg garam sekali seminggu dapat digunakan sebagai klorokuin; regimen akan mirip dengan klorokuin.

0,6 mg /kg (pokok) (1mg /kg garam) setiap hari selama 14 hari setelah keberangkatan

Kontraindikasi pada pasien dengan defisiensi G6PD, pasien dalam masa kehamilan dan laktasi.

Mulai 1-2 hari sebelum keberangkatan dan lanjutkan selama 1 minggu setelah meninggalkan daerah beresiko tinggi Direkomendasikan juga untuk profilaksis primer untuk resistensi P. Falciparum terhadap meflokuin

Di bawah atau sama Efektif untuk P. falciparum yang resisten terhadap dengan 8 tahun meflokuin 2 mg/kg (maksimal 100mg) Mulai 1-2 hari sebelum keberangkatan, dilanjutkan selama tinggal di daerah endemik, dan lanjutkan regimen selama 4 minggu setelah kembali

Di bawah atau atau sama dengan 15 kg: 4,6 mg/kg pokok (5 mg/kg garam) sekali seminggu 15-19 kg: ¼ tablet 20-30 kg: ½ tablet 31-45 kg; ¾ tablet Di atas atau sama dengan 45 kg: 1 tablet 30 mg pokok (1 mg/kg 0.6 mg/kg pokok (sampai garam untuk dosis dewasa) dengan 1 mg/kg garam dosis dewasa).

Mulai 1-2 minggu sebelum keberangkatan dan dilanjutkan sampai 4 minggu setelah meninggalkan daerah endemik; mungkin dimulai 3-4 minggu lebih awal untuk menghindari toleransi. Kontraindikasi: Riwayat kejang, gangguan kejiwaan (termasuk depresi dan kegelisahan) atau aritmia

Alternatif untuk regimen lini ke dua; lihat kontraindikasi di atas

Doxysiklin (oral) sebagai alternative

100 mg sekali sehari

Di bawah atau sama dengan 8 tahun 2 mg/kg (maksimal 100mg)

Efektif untuk P. falciparum yang resisten terhadap meflokuin Mulai 1-2 hari sebelum keberangkatan, dilanjutkan selama tinggal di daerah endemik, dan lanjutkan regimen selama 4 minggu setelah kembali

Meflokuin (oral)

228 mg (pokok) (250 mg garam) setiap minggu

Di bawah atau atau sama dengan 15 kg: 4,6 mg/kg pokok (5 mg/kg garam) sekali seminggu 15-19 kg: ¼ tablet 20-30 kg: ½ tablet 31-45 kg; ¾ tablet Di atas atau sama dengan 45 kg: 1 tablet

Mulai 1-2 minggu sebelum keberangkatan dan dilanjutkan sampai 4 minggu setelah meninggalkan daerah endemik; mungkin dimulai 3-4 minggu lebih awal untuk menghindari toleransi. Kontraindikasi: Riwayat kejang, gangguan kejiwaan (termasuk depresi dan kegelisahan) atau aritmia

Primakuin (oral)

30 mg pokok (1 0.6 mg/kg pokok mg/kg garam untuk (sampai dengan 1 dosis dewasa) mg/kg garam dosis dewasa).

Alternatif untuk regimen lini ke dua; lihat kontraindikasi di atas

Kemoterapi untuk Infeksi Malaria Serangan malaria yang tidak berbahaya 1. Menggunakan klorokuin 600 mg 2. Dilanjut dengan dosis 300 mg , 6 jam kemudian 3. Dan 300 mg perhari selama 2 hari

Sakit parah 1. Mendapat perawatan di unit perawatan akut 2. Diberikan kinidin glukonat 10 mg salt/kg dalam 250 ml cairan infus yang diberikan secara intravena sekitar 1-2 jam 3. Lalu infus 0,02 mg/kg per unit kinidin 4. Penghilangan dosis awal kinidn 5. Garam kuinin diberikan secara oral (650 mg tiap 8 jam) dan doksisiklin 100 mg dua kali sehari

Kemoterapi Infeksi Malaria No

Nama Obat

Dosis

Indikasi

Penggunaan

1

Kinin Oral

25 mg/kg per hari

Anak-anak

2

Doksisiklin

4 mg/kg

Anak >8 tahun

Selama 7 hari

3

Klindamisin 900 mg

20 mg/kg per hari

Anak-anak dan dewasa

Tiga kali sehari selama 3 hari

Pada infeksi yang disebabkan oleh P.falciparum, P.vivax, P.ovale atau P.malariae (resisten klorokuin), penggunaan 750 mg meflokuin dilanjutkan dengan 500 mg meflokuin 12 jam kemudian sangat dianjurkan. Dosis meflokuin untuk anak-anak adalah 15 mg/kg (kurang dari 45 kg) dilanjutkan dengan 10 mg/kg 8-12 jam kemudian.

Pengobatan Malaria • Meflokuin Menyebabkan sinus bradikardia, kebingungan, halusinasi, dan psikosis • Kinidin Dilakukan melalui intravena, membutuhkam monitoring elektrokardiogram • Pengobatan alternatif lain (secara oral) Kombinasi dari Atovakuon 250 mg dan proguanil 100 mg (Malarone) (dua tablet dua kali sehari selama 3 hari) Dosis Malarone untuk anak-anak: 1. Berat badan > 5 kg : tidak diindikasikan 2. Berat badan 9-10 kg : 3 tablet anak/hari x 3 hari 3. Berat badan 11-20 kg : 1 tablet dewasa/hari x 3 hari 4. Berat badan 21-30 kg : 2 tablet dewasa/ hari x 3 hari 5. Berat badan diatas 40 kg : 2 tablet dewasa dua kali sehari x 3 hari

Trypanosomiasis Amerika (Penyakit Chagas)

Trypanosomiasis Amerika (Penyakit Chagas) • Penyebab : T. cruzi • Ditularkan oleh sejumlah spesies hama reduviid (Triatoma infestans dan Rhodrium priloxus) yang hidup di celah-celah dinding rumah di daerah pedesaan Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika selatan. Selain itu, dapat ditularkan secara kongenital, melalui transfusi darah, dan transplantasi organ.

Gejala dan Diagnosis • Gejala Akut Edema orbital unilateral (tanda Romana’s) Granuloma (chagoma) Demam, hepatosplenomegali, dan limfedenopati • Gejala Kronik Jantung: kardiomiopati dan gagal jantung EKG: tingkat pertama penyumbatan pada jantung, penyumbatan ikat-cabang kanan dan aritmia Gastrointestinal: pembesaran kerongkongan dan usus (sindrom “mega”) Sistem saraf pusat: meningoensefalitis, struk, kejang dan kelumpuhan fokal

• Diagnosis Sejarah positif paparan dan penggunaan serologi: uji hemaglutinasi tidak langsung, ELISA (Chagas EIA, Laboratorium Abbott, Taman Abbott, IL), dan uji fiksasi komplemen (CF). (Catatan: CF dapat menghasilkan reaksi positif palsu pada mereka yang terkena leismaniasis, sifilis, dan malaria. PCR mungkin lebih menentukan untuk diagnosis).

Terapi Farmakologis Obat : Nifurtimox (Lampit) Tersedia dari pusat diagnostik klinik (CDC) Dosis : Dewasa : 8-10 mg/kg per hari dalam dosis terbagi selama 120 hari Anak-anak (pediatrik) 1-10 tahun : 15-20 mg/kg perhari Anak-anak 11-16 tahun : 12,5 mg/kg perhari dalam dosis terbagi Benznidazol (Rochagan) Tersedia di Brazil

Ektoparasit • Adalah sebuah parasit yang hidup di luar tubuh inang Kutu Rambut Ektoparasit Skabies

Kutu Rambut • Dua spesies yang termasuk kelompok : Pediculus humanus capitis (kutu kepala) dan Pediculus humanus corporis (kutu badan)

Telur melekat erat pada rambut

Sekitar 10 hari telur menetas untuk membentuk nimfa dan dewasa dalam 2 minggu

Hipersensitivitas terhadap sekresi dari kutu

Kutu melekat pada dasar folikel rambut dan memakan darah dari inang

Pembengkakan makula dan infeksi bakteri sekunder

Pengobatan • 1% Permetrin (Nix) dalam bentuk krim bilas Aktivitas obat : pedikulisidal dan ovisidal melawan P. humanus capitis Menyebabkan gatal-gatal, terbakar, menyengat, dan kesemutan Digunakan pada kulit kepala kering setelah keramas dan dibiarkan pada kulit kepala 10 menit dan pemakaiannya diulang • Ivermektin oral Dosis : 100 mcg/kg selama 3 hari (hari ke 1,2 dan 10) • 0,5% Malation (Ovide) Dibiarkan pada kulit kepala selama 90 menit • Losion kalamin dengan 0,1% mentol obat untul menghilangkan pruritis • Semua individu, termasuk anggota keluarga dekat dan pasangan seksual dari inang utama, harus di obati. Semua tempat tidur dan pakaian harus disterilkan seperti yang diindikasikan enterobiasis.

Skabies

Skabies • Adalah penyakit gatal yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei hominis yang mempengaruhi manusia dan hewan • Menyerang bagian sela-sela jari, lutut, ketiak, pusar, dan skrotum • Menyebabkan gatal parah dan goresan pada area sela-sela jari, bokong, paha, dan kulit kepala • Diagnosis : menidentifikasi tungau pada kulit

Pengobatan • Krim permetrin 5% (Elimite) Cara pengobatan dengan permetrin : 1. Menggosok kulit yang terkena infeksi dengan air hangat berbusa untuk menghilangkan tungau 2. Losion permetrin dioleskan pada seluruh tubuh, hindari wajah, selaput lendir, dan mata lalu biarkan selama 8-14 jam.

Pengobatan • Krotamiton 10% (Eurax) • Ivermektin oral (Stromectal) 200 mg/kg sebagai dosis tunggal • Gatal-gatal karena skabies dapat berlangsung selama 2 sampai 4 minggu karena mungkin masih terdapat sisa-sisa tungau pada bagian dalam kulit.

Wassalamualaikum.wr.wb

Related Documents


More Documents from ""