Penuntun Biodas.docx

  • Uploaded by: Farida Bahalwan Banda
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penuntun Biodas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,755
  • Pages: 30
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirtat Ilahi, yang dengan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penuntun praktikum Biologi Dasar ini dapat terselesaikan. Tidak lupa pula penulis mengirimkan salam dan salawat kepada junjungan NabiuLLah Muhammad SAW sebagai tokoh yang membawa umat manusia dari alam kebodohon kepada alam yang Brilian. Penuntun praktikum ini disusun dengan maksud untuk membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum di Laboratorium Biologi Dasar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon dan dapat mempersiapkan diri sebelum praktikum dilaksanakan. Materi-materi praktikum ini dibuat sederhana sekali, serta disesuaikan dengan materi kuliah, kondisi dan fasilitas yang ada di Laboratorium Biologi Dasar. Tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para narasumber yang telah memberikan masukan selama pembuatan penuntun ini, semoga dapat bermanfaat dan menghantar mahasiswa untuk mendalami aspek kehidupan yang akan dipelajari pada semester-semester yang akan datang.

Ambon, Penulis

Oktober 2015

Unit Praktikum 1 Percobaan Lazzaro Spallanzani

Tinjauan Teori Salah satu ilmuwan dari Italia (1729-1799), yaitu Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan dengan menggunakan air kaldu sebagai bahan eksperimen untuk membuktikan tentang asal usul makhluk hidup. Air kaldu yang dibuat dari ekstrak daging yang telah dipanaskan dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan perlakuan yaitu:

Tabung I, mulut tabung

dibiarkan terbuka dan Tabung ke II, Mulut tabung disumbat menggunakan gabus kemudian kedua tabung tersebut diletakkan ditempat terbuka. Spallanzani menunjukan bahwa larutan kaldu yang dibiarkan terbuka mengalami perubahan dimana warna menjadi keruh dan menghasilkan bau busuk, sedangkan air kaldu yang dipanasksn setelah dimasukkan kedalam sebuah tabung yang tertutup tidak menunjukkan adanaya perubahan. Berdasarkan hal di atas maka spallanzani menyimpulkan bahwa adanya kehidupan di udara yaitu mikroorganisme yang menyebabkan tabung pertama terkontaminasi dengan mikroba yang berasal dari udara, bukan dari air kaldu (benda mati). Adapun indikator pengamatan dari percobaan ini adalah: 1. Warna 2. Bau 3. Endapan 4. Gas Tujuan 1. Memahami tentang teori biogenesis 2. Membuktikan teori biogenesis melalui percobaan Lazzaro Spallanzani Alat Dan Bahan Alat : Bahan :  Beaker glass 500ml  Daging sapi 250gr  Tabung Reaksi & Rak  Aquades  Erlenmeyer  Kertas saring  Autoklaf  Aluminium foil  Hot Plate  Kapas  Timbangan digital  Corong  Pipet tetes  Pisau

Prosedur Kerja 1. Menimbang daging sebanyak 100gr 2. Potong daging dadu, cuci bersih dan masukkan kedalam beaker glass yang berisi aquades 300ml 3. Panaskan diatas hot plate sampai mendidih 4. Angkat dan saring air kaldu ke dalam erlenmeyer 5. Mempipet air kaldu sebanyak 10ml dan masukkan kedalam 4 tabung reaksi yang sudah diberi label A, B, C, dan D 6. Untuk tabung A dan C, mulut tabung disumbat dengan kapas 7. Untuk tabung A dan B yang berisi air kaldu disterilkan kedalam autoklaf 8. Letakkan ke 4 tabung pada tempat aman, kemudian amati dan catat hasil pengamatan terhitung mulai dari hari ke-0 sampai dengan hari ke 3. Tabel Hasil Pengamatan Hari ke.../ Tanggal

Kode Tabung A B C D A B C D A B C D A B C D

Keterangan: A; kaldu steril tertutup B; kaldu steril terbuka C; kaldu tidak steril tertutup D; kaldu tidak steril terbuka

Indikator Pengamatan Warna Bau Endapan

Keterangan

Unit Praktikum 2 Pengenalan Mikroskop Dan Pengamatan Sel (Cytologi)

Tinjauan Teori Unit terkecil kehidupan adalah sel. Semua organisme tersusun atas sel dan memiliki tingkatan. Ada yang hanya tersusun dari satu sel (uniseluler) seperti bakteri dan beberapa protista dan ada yang tersusun atas banyak sel (multiseluler) seperti hewan dan tumbuhan. Untuk melihat sel dan bagian-bagianya lebih dekat maka harus menggunakan alat bantu yaitu mikroskop. Ada dua hal penting dari mikroskop yaitu: 1. Pembesaran (magnification) 2. Resolusi (Resolution) Magnification adalah: kemampuan dari mikroskop untuk memperbesar benda/sel yang diamati dari ukuran yang sebenarnya. Resolution adalah: kemampuan mikroskop untuk dapat membedakan dua benda atau titik dengan jelas. Pada dasarnya ada banyak sekali jenis mikroskop yang digunakan. Jenis mikroskop yang biasa dipakai pada laboratorium biologi dasar yaitu mikroskop sederhana (cahaya). Tujuan Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan 1. Dapat menyebutkan bagian-bagian dari mikroskop beserta fungsinya 2. Dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan 3. Mengenal bagian-bagian penting dari sel beserta fungsinya Alat dan Bahan Alat :        

Mikroskop cahaya Mikroskop binokuler Silet Pinset Pipet tetes Kaca objek Cover glass/ kaca penutup Tusuk gigi

Bahan :  Bawang merah (Allium cepa)  Kentang (Solanum tuberosum)  Batang bayam (Amaranthus sp)  Tanaman Hydrilla verticillata

Prosedur Kerja 1. Menyiapkan mikroskop cahaya dan binokuler diatas meja lab:  Kotak mikroskop dan sarung mikroskop dibuka, pegang erat bagian lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga kaki mikroskop. Kemudian mikroskop dikeluarkan dan diletakkan hati-hati diatas meja.  Periksalah mikroskop, bahwa bagian-bagiannya lengkap, bersih dan tidak rusak, terutama lensa-lensanya.  Debu, air atau minyak harus dibersihkan. Lensa jangan digosok dengan benda keras atau kasar karena akan merusak lensa.  Kalau badan atau meja mikroskop kotor atau berdebu, bersihkan dengan lap bersih atau tisu.  Kenalilah dahulu nama bagian-bagian mikroskop 2. Pengenalan bagian-bagian mikroskop  Terlebih dahulu harus mengetahui bagian-bagian mikroskop dan memahami fungsinya serta cara penggunaan mikroskop sebaik-baiknya. Dosen atau asisten selanjutnya menjelaskan bagian-bagian mikroskop. 3. Penggunaan mikroskop  Tubus dinaikkan dengan menggunakan pengatur kasar (makrometer) sehingga lensa objektif tidak terbentur meja mikroskop apabila revolver diputar  Putarlah revolver sehingga lensa objektif yang berkekuatan rendah berada dibawah lensa okuler  Aturlah letak cermin sehingga cahaya yang akan melalui lensa okuler dan nampak lapangan pandang yang terang.  Intensitas cahaya yang masuk dapat diatur dengan menggunakan diafragma. 4. Contoh mempersiapkan preparat  Pada latihan ini digunakan preparat basah. Cara penyajiannya adalah sebagai berikut: sel epidermis dari umbi lapis bawang merah dikupas dengan menggunakan silet tajam.  Sel epidermis bawang merah diletakkan diatas gelas objek (buat 2 preparat) kemudian satunya ditetesi dengan air dan satunya ditetesi dengan larutan iodin.  Tutuplah dengan menggunakan cover glass dan usahakan tidak ada gelembung udara. Caranya:  Gelas penutup dipegang dengan posisi 45o terhadapa gelas objek  Sentuh tepi bawaha gelas penutup pada permukaan tetesan air  Perlahan-lahan rebahkan penutup diatas gelas gelas objek  Ulangi pekerjaan ini bila terbentuk gelembung udara.  Bandingka kedua preparat dari pengamatan saudara  Untuk hal-hal lainnya yang belum saudara pahami akan dijelaskan oleh dosen/asisten pada saat praktikum

5. Cara mengamati preparat  Tubus dinaikkan dengan pengatur kasar sehingga jarak antara lensa objektif dan permukaan meja mikroskop ± 2cm.  Preparat diletakkan di tengah lobang meja mikroskop  Sambil mengamati dari samping, turunkan tubus dengan menggunakan pengarah kasar secara hati-hati sehingga jarak antara lensa objektif dan permukaan gelas objek 1 cm  Usahakan agar lensa objektif tidak menyentuh gelas penutup  Lihatlah melalui lensa okuler sementara tubus dinaikkan pelan-pelan sehingga objek yang diamati terlihat jelas  Bila tubus telah dinaikkan lebih dari 1 cm namun bahan tadi belum nampak, menunjukkan fokus mikroskop telah terlewat  Bila hal di atas terjadi maka perlu diulangi dengan menurunkan tubus dengan hati-hati, kemudian dinaikkan perlahan-lahan sambil melihat melalui lensa okuler  Setelah bayangan tampak, putarlah pengatur mikro agar fokus mikroskop tepat tercapai  Bayangan preparat dapat diperjelas dengan mengatur diafragma.

a. Gambar sebuah mikroskop lengkap dengan bagian-bagian serta fungsinya.

b. Gambar sel-sel yang diamati dan beri keterangan tentang bagian-bagiannya. Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Perparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Pertanyaan: 1). Besarnya objek yang diamati dibawah mikroskop diketahui dengan cara? Jawaban:

2). Pada saat pengamtan sel, terlihat adanya butir-butir plastida. Apa itu plastida??? Sebutkan dan jelaskan penggolongan plastida !!!! Jawaban:

3). Di dalam sel terdapat bagian terpenting yang berperan sebagai unit hereditas pada makhluk hidup. Apa nama organel tersebut??? Jelaskan apa itu unit hereditas!!!!! Jawaban:

4). Sebutkan bagian-bagian dari sel??? Jawaban:

5). Sebutkan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan?? Jawaban:

Unit Praktikum 3 Histologi Hewan Dan Tumbuhan

Tinjauan Teori Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan berbeda dapat bekerja sama untuk membentuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dibedakan atas 2 macam yaitu jaringan hewan dan jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Sedangkan jaringan hewan adalah sekumpulan sel-sel hewan yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama, dibedakan menjadi 4 yaitu jaringan otot, jaringan ikat, jaringan saraf dan jaringan epitelium. Pada tumbuhan juga terdapat jaringan permanen (dewasa). Jaringan epidermis ini terletak dipermukaan organ (akar, batang, daun, bunga buah biji ). Sehingga berfungsi melindungi jaringan-jaringan yang lain yang ada di dalamnya. Maksud dan tujuan 1. Dapat membedakan jaringan hewan dengan jaringan tumbuhan 2. Mengenal bagian-bagian penting dari jaringan beserta fungsinya Alat Dan Bahan Alat :      

Mikroskop Cahaya Silet Pinset Pipet tetes Kaca objek Cover glass/ kaca penutup

Bahan :  Sedian Preparat Hewan  Daun Vanilli (Vanilli planifolia)  Tempurung Kelapa (Cocos nucifera)  Batang Ubi Kayu (Manihot ultilisima)  Batang Terung (Solanum melongena)  Kulit Jeruk (Citrus maxima)  Daun Durian (Duriano zibentinus)  Daun Adam Hawa (Rhoedis color)

Prosedur Kerja: 1. Siapakan mikroskop cahaya diatas meja 2. Buatlah preparat secara melintang atau membujur dari masing-masing preparat tumbuhan. Untuk preparat hewan langsung diamatai dibawah mikroskop. 3. Amati masing-masing preparat secara bergantian kemudian gambar dan berikan keterangan.

a. Gambar hasil pengamatan jaringan tumbuhan Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Ket.Gambar

b. Gambar hasil pengamatan jaringan hewan Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Preparat Medium Pembesaran

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Ket.Gambar

Pertanyaan: 1). Jelaskan fungsi dari stomata pada tumbuhan !!!! Jawaban:

2). Apa fungsi Trichoma yang anda lihat pada daun durian dan sebutkan macam-macam trichoma yang ada pada tanaman!!!! Jawaban:

3). Jelaskan secara singkat, mengapa sampai batok kelapa bisa menjadi keras??? Jawaban:

4). Apa yang dimaksud dengan jaringan meristem pada tumbuhan???? Jawaban:

5). Gambarkan struktur dari sel saraf disertai dengan bagian-bagiannya, dan jelaskan fungsi dari bagian tersebut secara lengkap!!! Jawaban:

Unit Praktikum 4 Metabolisme Pengaruh Suhu Terhadap Aktifitas Enzim

Tinajuan Teori Enzim adalah senyawa protein yang dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi kimia. Enzim berperan dalam mengubah laju reaksi sehingga kecepatan reaksi yang dihasilkan dapat dijadikan ukuran keaktifan enzim. Enzim hanya dapat bereaksi pada PH dan temperatur tertentu. Karena enzim adalah protein, maka enzim dalam pakan rentan terdenaturasi atau rusak. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan oleh sel hidup. Katalisator adalah substansi yang dapat merubah kecepatan reaksi kimiawi tetapai tidak merubah reaksi. Cara kerja enzim sendiri sangat tergantung dari suhu serta lamanya waktu reaksi yang diberikan. Tujuan 1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap kerja enzim 2. Membuktikan secara kualitatif kerja dari enzim Alat Dan Bahan Alat :        

Tabung reaksi & Rak Beaker glass Lumpang dan Alu Pipet tetes Saringan Centrifuge Tabung centrifuge Hot plate

Bahan :  Toge  Tepung beras  Larutan iodin  Aquades

Prosedur Kerja: 1. Haluskan 1 Genggam toge dan tambahkan air sebanyak 50ml. 2. Saring toge yang sudah dihaluskan, simpan kedalam tabung centrifuge kemudian masukan dalam centrifuge untuk memisahkan padatan dan cairan ekstrak selama 15 menit. 3. Siapkan 4 tabung reaksi dan beri label A,B,C dan D. 4. Isi masing-masing tabung dengan 2ml amilum dan 2ml enzim dari ekstrak toge. 5. Masing-masing tabung diberi perlakuan dan disimpan selama 15 menit sbb;  Tabung A dimasukan kedalam frizer  Tabung B dipanaskan di atas hot plate

 Tabung C dibiarkan dalam suhu ruang  Tabung sebagai kontrol (hanya berisi amilum) 6. Tambahkan pereaksi iodin, kemudian amati hasil reaksi dan catat pada tabel hasil pengamatan.

 Tabel Hasil Pengamatan Perlakuan Suhu Dingin Panas Ruang Kontrol Penjelasan keterangan: 1.

2.

3.

Kode Tabung A B C D

Warna

Keterangan

Pertanyaan: 1). Jelaskan mengapa sampai enzim dikatakan sebagai biokatalisator bagi makhluk hidup!!! Jawaban:

2). Dari percobaan diatas, mengapa samapai kerja enzim sangat bergantung pada suhu. Jelaskan!!!! Jawaban:

3). Jelaskan secara singkat mengenai tabung C, bagaimana kerja enzim setelah diberi pereaksi iodium!!! Jawaban:

4). Jelaskan mengapa sampai enzim ketika awal reaksi dan sesudah reaksi tidak mengalami perubahan!!! Jawaban:

5). Tuliskan persamaan reaksi enzim!!! Jawaban:

Praktikum Unit 5 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Respirasi Tinjauan Teori Respirasi adalah pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh organisme yang bertujuan mendapatkan energi. Alat respirasi pada setiap organisme berbeda-beda, lebih terkhusus pada hewan air seperti ikan. Ikan merupakan hewan vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan menggunakan insang sebagai alat respirasinya. Di samping itu ada ikan yang bernafas menggunakan gelembung renang (Pulmolisis). Insang ikan berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam terhubung dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen mengandung banyak lamela. Pada filamen terdapat pembuluh darah yang banyak memiliki kapiler sebagai pengikat O2 sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami tentang respirasi 2. Mengamatai melalui percobaan dengan sampel ikan guvi terkait dengan pengaruh suhu terhadap laju respirasi. Alat Dan Bahan Alat :    

3 Botol sampel Hot plate Stopwatch Es balok

Bahan :  Ikan guvi  Air

Prosedur Kerja 1. Siapkan 3 botol selai yang berisi air dengan perlakuan panas, dingin dan normal. 2. Masukkan ikan guvi masing-masing 1 ekor kedalam botol selai berisi air yang telah diberi perlakuan suhu. 3. Amati dan hitung pergerakan operculum (penutup insang) atau mulut dari ikan guvi 4. Pengamatan dilakukan selama 3 menit dan diulang sebanyak 3x setiap perlakuan secara bersamaan 5. Catat hasil perhitungan pergerakan operculum/mulut pada tabel



Tabel Hasil Pengamatan pergerakan operculum/mulut pada ikan guvi

Perlakuan suhu 1 Normal Dingin Panas Penjelasan keterangan: 1.

2.

3.

Ulangan 2

3

1

Ulangan 2

3

1

Ulangan 2

3

Pertanyaan 1). Jelaskan pengertian respirasi secara umum!!! Jawaban:

2). Apa yang akan terjadi pada ikan yang ada dalam gelas sampel bila diberi perlakuan air yang keadaan suhunya panas dan dingin. Jelaskan!!!! Jawaban:

3). Jelaskan mekanisme respirasi yang terjadi pada ikan!!!! Jawaban:

4). Jelaskan mengapa suhu sangat mempengaruhi laju respirasi!!! Jawaban:

5). Jelaskan perbedaan anatara respirasi hewan tingkat tinggi dengan hewan tingkat rendah seperti golongan protozoa!!!!! Jawaban:

Unit Praktikum 6 Ekologi (Interaksi) Tinjauan Teori Ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos= rumah atau tempat hidup dan logos= ilmu. Istilah ini digunakan oleh Ernest Haeckel untuk mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekologi mengkaji interaksi antar komponen pada tingkat individu sampai Bioma. Komponen penyusun ekologi adalah komponen biotik dan abiotik yang didalamnya terdapat hubungan interaksi antar kedua komponen tersebut. Interaksi menunjukkan adanya hubungan saling mempengaruhi yang dinamik antar faktor biotik, antar faktor biotik dan abiotik dalam ekosistem. Kelangsungan interaksi ini terjadi dalam berbagai tingkat organisasi kehidupan, dimana dapat ditandai dengan peristiwa makan dan dimakan sehingga akan terjadi perpindahan energi dan membentuk food chain (rantai makanan) dan food web (jaring-jaring makanan). Tujuan 1. Mengetahui dan memahami tentang interaksi antara komponen biotik dan abiotik melalui percobaan. 2. Mengidentifikasi hubungan interaksi yang terjadi antara kedua komponen tersebut. Alat Dan Bahan Alat :  Tabung Reaksi  Rak tabung reaksi

Bahan :  Siput air  Tanaman Hydrilla verticillata  Air  Kertas label  Kapas

Prosedur Kerja 1. Siapkan 3 tabung reaksi yang berisi air secukupnya 2. Masing-masing tabung diberi perlakuan yaitu; tabung A berisi air, siput dan daun hydrilla. Tabung B berisi air dan tanaman hydrila, sedangkan tabung C berisi air dan siput. 3. Sumbat semua mulut tabung dengan menggunakan kapas dan letakan pada daerah yang terkena sinar matahari 4. Amati keadaan tabung selama 3 hari berturut mulai dari hari ke-0, catat hasil pengamatan pada tabel.



Tabel hasil pengamatan hari ke-0: Perlakuan

Keterangan Keadaan siput

Keadaan Hydrilla

Tabung A Tabung B Tabung C 

Tabel hasil pengamatan hari ke-1 Perlakuan

Keterangan Keadaan siput

Keadaan Hydrilla

Tabung A Tabung B Tabung C 

Tabel hasil pengamatan hari ke-2 Perlakuan

Keterangan Keadaan siput

Keadaan Hydrilla

Tabung A Tabung B Tabung C 

Tabel hasil pengamatan hari ke-3 Perlakuan

Keterangan Keadaan siput

Tabung A Tabung B Tabung C

Keadaan Hydrilla

Pertanyaan 1). Jelaskan secara singkat bagaimana interaksi yang terjadi pada percobaan ini sesuai dengan perlakuan yang diberikan dari masing-masing isi didalam botol sampel!!! Jawaban:

2). Dalam ruang lingkup ekologi terdapat istilah dekomposer. Apa itu dekomposer dan jelaskan perannya dalam lingkungan. Jawaban:

3). Urutkan serta jelaskan tingkatan kehidupan dalam cakupan ilmu ekologi!!!!! Jawaban:

4). Interaksi yang terjadi antara organisme satu dengan yang lainnya dalam hal cara memperoleh makanan/energi dikenal dengan istilah organisme Fotoautotrof dan Kemoautotrof. Jelaskan dan sebutkan contoh dari kedua istilah yang dimaksud!!! Jawaban:

5). Jelaskan hubungan antara rantai makanan(food chain) dengan jaring makanan(food web)!! Jawaban:

Praktikum Unit 7 Genetika Persilangan Monohibrid Dan Dihibrid Tinjauan Teori Hukum Mendel yang dikenal dalam dunia genetika yaitu hukum mendel I (Hukum Segregasi) membicarakan tentang persilangan yang terjadi pada tumbuhan atau hewan dengan menggunakan satu sifat beda, misalnya tumbuhan berbiji bulat berwarna merah. Keturunan dari hasil persilangan yang dilakukan Mendel disebut Hibrid (Bastar). Hibrid dengan satu sifat beda disebut Monohibrid dan lebih dari dua sifat beda disebut Polihibrid. Sifat-sifat tersebut dapat diamati dengan indera misalnya: warna, bentuk, ukuran, halus atau kasar dan lain-lain sebagai sifat fenotip dan sifat yang tersimpan didalam gen sebagai sifat genotip yang tidak dapat diamati. Sifat fenotip muncul karena memiliki gen yang dominan dan sebaliknya sifat tersebut tidak tampak karena gennya resisif. Pada manusia fenotipnya memiliki beberapa karakteristik yang sama ataupun berbeda, apabila diamati secara teliti. Tujuan 1. Menghitung angka perbandingan monohibrid sesuai dengan teori kemungkinan 2. Menyebut jenis fenotip yang dihasilkan dalam perbandingan monohibrid 3. Menyebut kombinasi-kombinasi gen dalam persilangan dihibrid sesuai dengan model gen yang digunakan 4. Menyebut jenis fenotip yang muncul pada persilangan 5. Menghitung perbandingan genotip dan fenotip pada dihibrid 6. Menghitung presentase beberapa karakter fenotip individu yang dominan dan resesif dalam setiap kelompok. 7. Membuktikan teori hukum mendel dilihat dari sifat intermediet yang dibawa oleh suatu individu dari persilangan yang dilakukan. Alat Dan Bahan Alat :  Kancing genetika  Model gen hitam (H) 10 pasang  Model gen putih (h) 10 pasang

Bahan :  Kotak bekas 2 buah

Prosedur Kerja Hukum Mendel I 1. Ambil model gen hitam dan putih masing-masing 10 pasang 2. Buka masing-masing pasangan modelgen dan pisahkan model gen jantan dari model gen betina, kemudian masukkan kedalam kantong jas lab yang berbeda 3. Dengan mata tertutup, ambilah secara acak (kocok lebih dahulu) kedua model gen tersebut kemudian jodohkan dengan cara memasangkan 4. Lakukan terus pengambilan model gen dari kedua kantong sampai semua gen habis 5. Catatlah setiap pasangan model gen yang terambil itu kedalam tabel pencatatan data pada lembaran kerja Lembar Kerja Hukum Mendel I No 1 2 3

Pasangan Gen Hitam-hitam Hitam-putih Putih-pitih Total

Tabulasi

Jumlah

Catatan:  Apabila ada sifat intermediet yang terbawa pada fillialnya, bearti terdapat penyimpangan hukum mendel. Jelaskan! Prosedur Kerja Hukum Mendel II 1. Siapkan sebanyak 40 buah model gen merah bulat (BM), merah kisut (Bm), kuning bulat (bM) dan kuning kisut (bm). 2. Buka masing-masing pasangan model gen dan pisahkan model gen jantan dan betina kemudian masukkan kedalam kantong jas lab. 3. Ambil secara acak (kocok terlebih dahulu) kemudian pasangkan. 4. Lakukan terus menerus sampai pasangan model gen habis. Catatan:  Bila pasangan gen jantan terambil bM dengan pasangan betina terambil BM maka hasil kombinasi gen ditulis BbMM.  Model gen merah (B) merupakan gen yang membawa sifat warna merah pada biji dan bersifat dominan.  Model gen kuning (b) merupakan gen yang membawa sifat warna kuning pada biji dan bersifat resisif  Model gen bulat (M) merupakan gen yang membawa sifat bentuk biji bulat pada biji dan bersifat dominan.  Model gen kisut (m) merupakan gen yang membawa sifat bentuk biji kisut pada biji dan bersifat resesif.

Lembar Kerja:  Hasil persilangan F2 dari persilangan dihibrid: No Kombinasi Genotip Fenotip Model Gen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Perbandingan genotip:

2. Perbandingan fenotip:

Tabulasi

jumlah

Unit Praktikum 8 Anatomi Dan pengenalan Organ Hewan Vertebrata Tinjauan Teori Binatang apapun mempunyai bentuk atau morfologi tertentu dan terdiri dari struktur yang bermacam-macam, baik keseluruhan maupun mikroskopis. Katak dapat dimanfaatkan sebagai wakil binatang vertebrata yang cukup representatif sebab katak merupakan binatang yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dengan vertebrata yang lebih tinggi. Bentuk dan letak serta fungsi organ katak dapat mewakili organ vertebrata yang lebih tinggi. Dalam praktikum ini akan diperkenalkan juga bagaimana cara membius serta membedah hewan, kemudian membandingkan dengan media pembelajaran berupa torso hewan sebagai pembanding untuk memudahkan mahasiswa pada saat praktikum berlangsung. Tujuan: 1. Mengetahui anatomi dari katak 2. Menunjukkan letak masing-masing organ maupun sistem organ vertebrata 3. Menjelaskan fungsi dari masing-masing organ pada katak Alat Dan Bahan: Alat :    

Toples pembunuh (Killing Jar) Papan bedah Disecting set Jarum pentul

Bahan :  Katak Hijau hidup (Rana sp)  Torso  Chlorofom  Kapas

Cara Kerja: 1. Pembiusan Segumpal kapas dibasahi dengan klorofom kemudian dimasukkan kedalam killing jar atau toples pembunuh dan segera ditutup rapat (hati-hati jangan sampai uapnya tercium). Masukkan katak hidup kedalam killing jar yang berisi kapas dengan klorofom, biarkan selama 10 menit sampai katak tidak bergerak lagi 2. Pembedahan Ambil katak yang sudah dibius dengan menggunakan pinset, kemudian letakkan pada papan bedah dengan posisi terlentang Paku dengan menggunakan jarum pentul pada bagian kaki dan tangan dari katak tersebut Bedah katak dengan menggunakan silet pada bagian perut atas kemudian lanjutkan dengan menggunakan gunting bedah dengan posisi bagian tumpul dibawah sampai pada bagian ekor (Caudal).

Gambarkan msing-masing organ sesuai dengan sistem organ dari katak dan beri keterangan. Gambar Hasil Pengamatan Gambar: ..............................

Gambar: ................................

Gambar: .................................

Gambar: ................................

Gambar: ................................

Gambar: ................................

Gambar: ................................

Gambar: ................................

Gambar: ................................

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

Disusun Oleh: TIM DOSEN BIOLOGI DASAR

LABORATORIUM MIPA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IMAM RIJALI AMBON 2018

DAFTAR NAMA ANATOMI PADA KATAK

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Nama Organ Alat gerak Alat gerak atas Alat gerak bawah Bergerak ke depan Bergerak ke belakang Tubuh bagian depan Tubuh bagian belakang Kepala Mulut Rahang atas Rahang bawah Lidah Lubang hidung Selaput pendengaran Lengan atas Lengan bawah Jari-jari Selaput jari Paha Paha bawah Paru-paru Jantung Kantung udara Hati Lambung Usus halus Usus besar Ginjal Empedu Tulang Ekor Anus Limfa Selaput Mata Tulang kering-Betis

Nama Latin Extremitas Extremitas Suferior Extrimitas Inferior Anterior Posterior Ventral Dorsal Cepal Cavumoris Maxilla Mandibulla Lingua Nostril Membran Timpani Antebranchium Branchium Digiti Pess Femur Cruss Pulmo Kardium Sinus Venosus Hepar Gastrik/ Ventriculus Intestinum Tenue Intestinnum Crasum Renalis Vesica pelea Caudal Kolaka Limpa Niktitans Tibia-fibula

Related Documents


More Documents from "April Rarung"