FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MULAWARMAN 2019
ANGKATAN 2018
PRODI SARJANA – S1
MODUL PRAKTIKUM BIOMEDIS
DATA PRIBADI
FOTO
NAMA
:
NIM
:
PRODI
:
JURUSAN
:
SEMESTER : KELAS
:
i
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami haturkan kepada Alloh SWT dengan segala limpahan Rahmat yang diberikan sehingga penuntun ini dapat terselesaikan. Modul ini merupakan pedoman kerja praktikum Biomedis untuk Program Studi Sarjana (S1) Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman Angkatan 2018. Modul ini juga berisi bagian dari laporan hasil sehingga segala hal akan dicatatkan langsung pada buku ini. Besar harapan kami, agar Modul ini dapat digunakan dengan baik dan dapat mengefisienskan pekerjaan mahasiswa dalam hal melaporkan hasil praktikum di Laboratorium. Kedepannya, perbaikan akan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan keilmuan dan semoga penuntun ini bermanfaat untuk semua. Aamiin.
Samarinda, September 2019 Tim Penyusun Dosen Pengampu Praktikum
ii
DAFTAR ISI Halaman Judul...................................................................................................................... i Biodata Diri ......................................................................................................................... ii Kata pengantar ................................................................................................................... iii Daftar isi ............................................................................................................................. iv Peraturan Praktikum ........................................................................................................... v Petunjuk Umum Praktikum ................................................................................................ vi Percobaan 1 Sistem Organ .................................................................................................. 1 Percobaan 2 Sel dan Jaringan .............................................................................................. 9 Percobaan 3 Transport Membran ...................................................................................... 13 Percobaan 4 Sistem Otot Rangka ...................................................................................... 17 Percobaan 5 Sistem Rangka dan Skeletal ......................................................................... 30
iii
PERATURAN PRAKTIKUM Praktikan 1. Praktikan adalah Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman yang sedang memprogramkan Mata Kuliah / Praktikum Biomedis. 2. Praktikan wajib menggunakan pakaian seperti yang dicantumkan daam Tata tertib berpakaian Fakultas Farmasi. 3. Praktikan wajib menggunakan jas Laboratorium, masker dan sarung tangan (dalam kondisi tertentu) serta sandal jepit khusus di dalam Laboratorium. 4. Praktikan wajib menjaga sikap dan sopan santun kepada seluruh peserta praktikum (Mahasiswa, Dosen, Asisten dan Laboran). Dosen Pembina Praktikum 1. Dosen Pembina praktikum adalah dosen Fakultas Farmasi yang ditunjuk untuk bertanggung jawab terhadap materi dan keberlangsungan proses praktikum 2. Dosen pembina praktikum memberi arahan pelaksanaan praktikum, memberi soal responsi, memeberika kesimpulan akhir praktikum, memeriksa revisi laporan kelas dan memberi nilai laporan akhir, membuat soal penilaian ujian praktikum. Asisten praktikum 1. Asisten praktikum adalah Mahasiswa Fakultas Farmasi yang telah melewati Mata Praktikum Biomedis yang memiliki keterampilan Laboratorium dan membantu proses praktikum secara teknis serta aktivitas lainnya. 2. Asisten praktikum membantu mahasiswa selama praktikum, membantu diskusi dan memberi nilai kehadiran, aktivitas dan laporan harian di kartu kontrol. Nilai tersebut ditulis juga di buku nilai dan diserahkan ke dosen pembina praktikum. Kegiatan Praktikum 1. Praktikan diwajibkan melaksanakan seluruh kegiatan praktikum (KEHADIRAN 100%) 2. Praktikan diwajibkan datang 15 menit sebelum praktikum dimulai untuk mengikuti responsi dan mempersiapkan alat serta bahan yang akan di praktikumkan dan yang terlambat tanpa alasan yang jelas dianggap tidak masuk dan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum pada hari itu 3. Praktikan diwajibkan mengisi presensi setiap praktikum 4. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum karena alasan misalnya sedang menyelesaikan skripsi di luar Samarinda harus mendapat surat pengantar dari dosen pembimbing skripsi.
5. Praktikan Yang Tidak Hadir Dikarenakan Sakit, diWAJIBKAN MENCARI JADWAL PENGGANTI DENGAN TEMA YANG SAMA 6. Praktikan hanya diperbolehkan menggunakan alat dan bahan yang diambil melalui bon alat & bahan dari laboran MINIMAL 3 HARI SEBELUM PELAKSANAAN PRAKTIKUM 7. Ketika praktikum dimulai praktikan diwajibkan sudah mengetahui alur kegiatan yang akan dilakukan dengan indicator telah memiliki bagan kerja percobaan yang akan dicobakan pada hari itu. 8. Hasil praktikum, dilaporkan dan dituliskan LANGSUNG PADA SAAT PRAKTIKUM, pembahasan dikerjakan selama 1 hari lalu DISERAHKAN PADA HARI BERIKUTNYA kepada asisten. 9. Untuk penilaian proses praktikum adalah sebagai berikut : a. Tugas dan Kelengkapan Praktikum, merupakan SYARAT MASUK praktikum. Nilai lulus responsi ≥ 70, dan jika praktikan tidak memenuhi nilai tersebut maka praktikan akan mendapatkan kesempatan responsi kedua dan jika masih belum mampu memenuhi standar praktikum, praktikan dipersilahkan masuk dan mengikuti praktikum DENGAN NILAI AKTIVITAS DIPOTONG 50% b. Nilai Responsi & Latihan, merupakan 10% dari nilai total keseluruhan c. Nilai Aktivitas, merupakan 35% dari nilai total keseluruhan. d. Nilai Laporan, merupakan 35% dari nilai total keseluruhan. e. Nilai Ujian Praktikum, merupakan 20% dari nilai total keseluruhan
i
PETUNJUK UMUM TUJUAN MELAKUKAN PRAKTIKUM BIOMEDIS 1.
Mahasiswa mengetahui mengenai sistem organ, sel dan jaringan manusia, mekanisme transport membran, mekanisme terjadinya kontraksi otot, sistem skeletal.
2.
Setelah mengadakan observasi yang teliti dan mengumpulkan data, kemudian mahasiswa menganalisis data sehingga mendapat simpulan.
3.
Mahasiswa dapat membandingkan hasil percobaan dengan pendapat atau teori yang ada dan kemudian mengambil kesimpulan
4.
Praktikum dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari anatomi dan fisiologi manusia.
PETUNJUK
KERJA
LABORATORIUM
ANATOMI
DAN
FISIOLOGI
MANUSIA 1. Diperlukan kerja yang serius dan mengetahui tentang anatomi dan fisiologi manusia. Sebelum memulai bekerja perlu mempelajari serta memahami petunjuk dan prosedur setiap percobaan. 2. Tiga hal yang perlu diperhatikan selama bekerja di laboratorium anatomi dan fisiologi manusia a. Kebersihan Selama bekerja, laboratorium selalu dijaga kebersihannya dan pakailah jas praktikum yang bersih. Demikian pula alat-alat yang dipakai untuk praktikum. Setelah selesai melakukan percobaan, bersihkan dan keringkan alat-alat, cuci wadah binatang dan kembalikan ketempat semula, kertaskertas atau benda-benda lain yang tidak berguna dimasukkan kedalam keranjang sampah dan tinggalkan laboratorium dalam keadaan bersih, rapi seperti pada waktu anda memasukinya. Dalam beberapa hal mungkin perlu pembersihan dengan desinfektansia. Sampah biologis seperti sisa jaringan,
ii
sampel darah, atau hewan mati, perlu dibungkus plastik untuk selanjutnya di insinerasi (diabukan) atau di kubur. b. Ketepatan Ketepatan yang harus diperhatikan :
Ketepatan dalam menimbang
Ketepatan dalam mengukur volume larutan, suspensi atau sediakan obat lain yang akan diberikan.
Ketepatan dalam menentukan dosis obat yang akan diberikan.
Ketepatan cara pemberian obat.
c. Pengamatan Percobaan akan memberikan hasil yang baik jika pengamatan dilakukan secara layak dan setiap perubahan yang terjadi harus segera dicatat.
3. Praktikan harus datang tepat pada waktunya. Bagi yang berhalangan hadir, wajib memberikan keterangan yang jelas. 4. Setiap kali praktikum, akan diadakan penjelasan singkat percobaan oleh pembimbing praktikum (dosen) atau asisten dosen untuk masing-masing pertemuan. 5. Praktikan harus menyiapkan cara kerja rinci sebelum memasuki laboratorium. Dengan demikian waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan eksperimen 6. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum bagi mahasiswa dengan keterangan SAKIT sesuai dengan jam kelasnya, diperkenankan mengikuti praktikum di kelas lain dengan terlebih dahulu mendapat ijin dari dosen pembimbing, selama topik yang di ujikan sama. Tidak dilakukan pengulangan praktikum. 7. Situasi kerja di laboratorium harus tenang tanpa keributan atau menimbulkan suara gaduh atau nyaring yang dapat menyebabkan depresi pada hewan coba serta mengganggu konsentrasi praktikan lain. 8. Hewan harus diperlakukan manusiawi, nyaman dan tidak depresi, untuk itu maka jari tangan praktikan dilarang menggunakan kuku panjang, yang
iii
menyulitkan cara memegang hewan serta menghindari kontaminan kutu dan virus hewan bagi praktikan 9. Peserta praktikum tidak boleh meninggalkan laboratorium selama praktikum berlangsung, kecuali dengan ijin khusus dari pembimbing praktikum. Hanya seorang praktikan dari suatu kelompok yang diperbolehkan meninggalkan laboratorium. 10. Rombongan praktikum akan dibagi menjadi kelompok-kelompok, setiap kelompok bertanggung jawab atas peralatan yang dipakai, dan percobaan yang dilakukan. 11. Praktikan diharuskan mencatat hasil percobaan dan di tandatangani oleh masing-masing asisten pada setiap akhir percobaan. 12. Beberapa percobaan hanya diperlukan hasil tiap kelompok, lainnya memerlukan hasil-hasil dari kelompok lain untuk dihitung secara statistik. 13. Setiap kerusakan atau gangguan harus dilaporkan secepatnya. 14. Sebelum mulai percobaan, alat-alat yang diperlukan dicek. 15. Binatang percobaan diperlakukan dengan kasih sayang. Hal ini akan membantu praktikum dalam melakukan percobaan, dan mengurangi pengaruh yang tidak dikehendaki yang disebabkan karena takut dan sebagainya. Binatang jangan disakiti. 16. Pada awal atau akhir praktikum akan diadakan responsi dan adanya responsi ulang atas dasar kebijakan dari pembimbing praktikum atau asisten praktikum.
iv
PERCOBAAN I SISTEM ORGAN
I.
Uraian Umum Percobaan
Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu dengan lainnya. Contoh: usus halus, berfungsi mencerna dan menyerap sari-sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel, jaringan ikat dan jaringan saraf. Sistem organ merupakan bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsinya. Dalam melaksanakan kerjasama ini setiap organ tidak bekerja sendirisendiri, melainkan organ-organ saling bergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Tanpa ada kerjasama dengan organ lain, maka proses dalam tubuh tidak akan terjadi. Sistem organ yang dimiliki manusia adalah, sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem sirkulasi, sistem ekskresi, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem integument dan sistem hormon. Pada mammallia terdapat 11 sistem organ yang menyusun individu. Berikut pada tabel 1. adalah uraian sistem organ yang menyusun individu. Sistem Organ Sistem Pencernaan
Fungsi dan Komponen Komponen utama: Mulut, faring,esophagus, lambung, usus halus, hati, pankreas, anus Fungsi utamanya pengolahan makanan sehingga makanan (nutrisi) tersebut dapat dimanfaatkan oleh tubuh, melalui aktivitas menelan, mencerna, penyerapan dan pembuangan.
Sistem Sirkulasi
Komponen utama: jantung, Pembuluh darah, darah
(Peredaran)
Fungsi utamanya adalah distribusi bahan-bahan internal (nutrient, oksigen, dan zat yang sudah tidak
1
dibutuhkan tubuh) Sistem Respirasi
Komponen utama: paru-paru, trakea, dan saluran pernafasan lainnya. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas (pengambilan oksigen, pembuangan karbondioksida, mengatur keseimbangan asam basa pH).
Sistem Kekebalan dan
Komponen utama: sumsum tulang, nodus limfa, sel
Limfatik
darah putih Fungsi utamanya adalah pertahanan tubuh (perlawanan terhadap infeksi dan kanker)
Sistem Ekskresi
Komponen utama: Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra. Fungsi utamanya adalah pembuangan sisa metabolisme, pengaturan keseimbangan osmotik darah.
Sistem Endokrin
Komponen utama: hipofisis (pitutari), tiroid, pankreas dan kelenjar penghasil hormone lainya Fungsi
utamanya
koordinasi
aktivitas
tubuh
(pencernaan, metabolisme) Sistem Reproduksi
Komponen utama: Ovarium, testes, dan organ terkait Fungsi utamanya adalah reproduksi
Sistem Saraf
Komponen utama: otak, sumsum tulang belakang, sel saraf, organ sensoris Fungsi utamanya adalah koordinasi aktivitas tubuh seperti deteksi stimulus dan formulasi atau penentuan respon
terhadap
stimulus,
mengatur
aktivitas
muskuler dan sekresi kelenjar Sistem Integumen
Komponen Utama: kulit (termasuk rambut, kuku, kelenjar kulit) Fungsi
utamanya
adalah
penyokong
tubuh,
2
perlindungan terhadap cidera mekanis, infeksi dan kekeringan. Sistem Rangka
Komponen utama: rangka tubuh (aksial, apendikular, tulang dan rawan) Fungsi utamanya adalah penyokong tubuh dan perlindungan organ-organ dalam.
Sistem Otot
Komponen utama: Otot rangka Fungsi utamanya adalah pergerakan, lokomosi.
Dalam hal ini tidak hanya mencakup tentang bagaimana masing-masing sistem melakukan fungsinya, akan tetapi juga mekanisme yang terlibat yang mengatur kegiatan ini dalam mempertahankan homeostatis dalam berbagai kondisi. Sistem organ akan saling bekerjasama untuk mempertahankan lingkungan yang optimal untuk sel-sel tubuh melalui proses yang disebut homeostatis. Homeostatis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan baik.
II.
Tujuan Percobaan
1. Memahami dan dapat menjelaskan sistem organ yang terdapat pada manusia beserta fungsinya. 2. Mengetahui organ-organ utama dari setiap sistem organ dan dapat mengidentifikasinya pada model. 3. Memahami fungsi masing-masing organ pada sistem organ.
III.
Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian Anatomi
dan
fisiologi
merupakan
mata
kuliah
pendukung
dalam
pembelajaran kefarmasian yang mana kedua ilmu tersebut mempelajari mengenai struktur dan fungsi normal tubuh manusia. Dalam bidang keahliannya, seorang farmasis dituntut dapat mengembangkan obat-obatan yang mayoritas digunakan kepada manusia. Untuk dapat mengembangkan obat-obatan tersebut maka diperlukan pengetahuan mengenai jalannya obat di dalam tubuh beserta perubahan
3
fisilogis yang ditimbulkan. Oleh karena hal tersebut, maka seorang farmasis harus mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia untuk menunjang pekerjaannya.
IV.
Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori Hubungan percobaan dengan materi kuliah teori yaitu agar mahasiswa
mampu mengetahui sistem organ manusia
V.
Alat dan Baha a. Torso manusia
VI.
Cara Kerja Percobaan a. Disiapkan torso b. Digambar bagian dan organ-organ yang terdapat di dalam torso c. Diberi keterangan nama organ pada gambar beserta fungsinya
VII.
Pembahasan
4
Berikan keterangan disebut sistem apakah gambar-gambar dibawah ini
Gambar 1. Sistem ………………
Gambar 2. Sistem ………………
VIII.
Gambar 3. Sistem ……………
Gambar 4. Sistem ………………
5
Gambar 5. Sistem ……………
Gambar 7. Sistem ……………
Gambar 6. Sistem ……………
Gambar 8. Sistem ……………
6
Gambar 10. Sistem ………… Gambar 9. Sistem ……………
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT 1. 2. 3. 4.
Jelaskan organ, fungsi dan mekanisme kerja dalam sistem pencernaan Jelaskan organ, fungsi dan mekanisme kerja dalam sistem Respirasi Jelaskan organ, fungsi dan mekanisme kerja dalam sistem Sirkulasi Sebut dan jelaskan sistem kontrol dalam proses homeostatis
7
LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM
:
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN :
NILAI AKTIVITAS
NILAI LAPORAN
CATATAN :
TANDA TANGAN MAHASISWA
ASISTEN
DOSEN
8
PERCOBAAN II SEL DAN JARINGAN
I.
Uraian Umum Percobaan
I.1. Sel Tubuh manusia tersusun dari triliunan sel. Sel-sel tersebut membentuk organ pada tubuh manusia dan bertanggungjawab terhadap fungsi organ. Sel mengambil nutrisi yang dibawa oleh darah dan menggunakannya untuk membentuk karbohidrat, lemak, protein serta asam nukleat. Sel menggunakan makromolekul tersebut untuk membentuk struktur ektraseluler, perbaikan diri dan melakukan tugas yang dibutuhkan untuk fungsi organ. I.2. Jaringan Tubuh manusia memiliki empat tipe jaringan, yaitu jaringan epitel, ikat, otot dan saraf. Jaringan epitel berada dipermukaan, gurat rongga tubuh, membentuk kelenjar. Jaringan ikat, merupakan jaringan yang paling umum ditemukan dalam tubuh manusia, berfungsi sebagai menghubungkan dan melindungi jaringan lain, menyusun kerangka dan menahan gaya tarik. Jaringan otot menyebabkan terjadinya gerakan dan jaringan saraf menerima serta membangkitkan impuls. Organ-organ umumnya terbentuk dari dua atau lebih jaringan yang berbeda dan bekerjasama untuk melaksanakan fungsi-fungsi spesifik.
II.
Daftar Pustaka
Sherwood, 2008, Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. EGC : Jakarta Ganong, W. F., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. EGC : Jakarta Allen, C and Harper V., 2009, Laboratory Manual for Anatomy and Physiology, John Wiley & Sons., Inc : USA Martini, F. H. and Nath, J. L., 2012, Fundamentals of Anatomy and Physiology Ninth Edition, Pearson Education : USA
9
III. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen sel pada model atau diagram. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi membran plasma beserta organel. 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mengobservasi struktur sel pada preparat. 4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tipe-tipe jaringan, struktur beserta fungsinya.
IV. Alat dan Bahan 1. Mikroskop
7. Tusuk gigi
2. Preparat sel darah & hati
8. Object dan cover glass
3. Preparat jaringan
9. Kertas gambar
4. Preparat sel hati dan darah
10. Pensil warna / spidol warna /
5. NaCl 0.9%
krayon.
6. Biru metilen
V.
Cara Kerja
1. Pembuatan Preparat Sel a. Disiapkan mikroskop, tusuk gigi dan object dan cover glass. b. Sebanyak 1 tetes larutan NaCl 0.9% diteteskan pada object glass c. Digoreskan ujung datar tusuk gigi pada lapisan dalam pipi anda dengan lembut sebanyak satu kali. d. Diletakkan sel ke object glass dengan cara memutar tusuk gigi diantara ibu jari dan telunjuk untuk mencampurkan sel ke dalam larutan NaCl. e. Ditambahkan satu tetes biru metilen pada sel yang terdapat di object glass kemudian ditutup dengan cover glass. f. Diamati bentuk sel g. Dibandingkan preparat dengan preparat sel darah dan sel hati h. Digambar sel dan diberi keterangan bagian-bagian tersebut.
10
2. Pengamatan Preparat a. Disiapkan preparat sel dan jaringan b. Digambar bagian-bagian pada preparat sel dan jaringan c. Diberi keterangan nama bagian sel dan jaringan beserta fungsinya
VI. Hasil Percobaan & Pembahasan
VII. Pertanyaan 1. Sel yang menyusun tubuh manusia merupakan sel? 2. Sebut dan jelaskan bagian-bagian penyusun sel beserta fungsinya! 3. Sebut dan jelaskan spesialisasi sel! 4. Sebut dan jelaskan tipe-tipe jaringan epitel! 5. Sebut dan jelaskan tipe-tipe jaringan ikat! 6. Sebut dan jelaskan tipe-tipe jaringan otot!
11
LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM
:
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : TOTAL NILAI
NILAI RESPONSI
NILAI KEHADIRAN
NILAI AKTIVITAS
NILAI HJSP
CATATAN :
TANDA TANGAN MAHASISWA
ASISTEN
DOSEN
12
PERCOBAAN III TRANSPOR MEMBRAN I.
Uraian Umum Percobaan Membran sel/membran plasma merupakan bagian dari organel sel yang
memisahkan isi sel dengan lingkungan sekitarnya. Struktur membran sel yang tersusun atas lapisan protein dan fosfolipid membuatnya memiliki sifat selektif permiabel. Oleh karena sifatnya yang selektif, membran sel memiliki fungsi utama secara selektif memilih zat kimia atau partikel kecil yang dapat masuk atau keluar dari dalam dan luar sel. Substansi-subtansi tersebut dapat masuk dan keluar dengan dengan beberapa mekanisme yaitu dengan mekanisme transport aktif dan pasif. Transport aktif memerlukan energi (ATP) untuk mengangkut suatu zat/substansi melalui membran sel. Sedangkan transpor pasif merupakan sistem pengangkutan yang tidak memerlukan energi (ATP) karena eneri kinetik dari partikel dapat menyebabkan partikel tersebut bergerak dari gradient konsentrasi tinggi ke daerah dengan gradient konsentrasi lebih rendah. Adapun macammacam proses transpor meliputi difusi, osmosis, filtrasi, eksositosi dan endositosis. Difusi dapat berlaku pada padatan, cairan dan gas di seluruh membran plasma. Mekanisme perpindahan zat/partikel pada proses ini yaitu zat/partikel bergerak dari gradient konsentrasi tinggi ke daerah dengan gradient konsentrasi lebih rendah. Gradient konsentrasi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsentrasi dari molekul/ion didalam sel (intraseluler) dibandingkan diluar sel (ekstraseluler). Osmosis adalah difusi pelarut melintasi membrane semipermiabel yang terjadi untuk menanggapi perbedaan konsentrasi. Air berdifusi dari daerah yang konsentrasi airnya lebih tinggi (konsentrasi zat terlarut rendah) ke daerah dengan konsentrasi air lebih rendah (konsentrasi zat terlarut lebih tinggi). Osmosis merupakan akibat dari gerakan/perpindahan air dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut tinggi (hipertonik). Penggunaan istilah hipotonik dan hipertonik hanya
13
ketika dua larutan dibandingkan. Air akan berpindah ke larutan hipertonik hingga konsentrasi kedua larutan memiliki konsentrasi yang sama (isotonik).
II.
Tujuan Percobaan 1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan difusi dan osmosis serta mengidentifikasi contoh dari difusi dan osmosis. 2. Mahasiswa mampu medefinisikan dan membedakan antara difusi dan osmosis.
III.
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1.
Eksperimen “DIFUSI”
Alat :
Bahan :
1.
Gelas ukur
2.
Eksperimen “OSMOSIS”
Alat :
IV.
1. Tinta
Bahan :
1.
Timbangan
1. Irisan kentang
2.
Gelas ukur
2. Larutan gula 0,25M; 0,5M; 1M
3.
Cawan petri
3. Air
4.
Pisau
5.
Pinset
Cara Kerja Percobaan 1.
DIFUSI a. Siapkan air ke dalam gelas ukur b. Masukkan setetes tinta ke dalam air tersebut c. Amati pergerakan yang terjadi dengan seksama
2.
OSMOSIS a. Buatlah irisan kentang dengan potongan dadu ( 1x1x1x1 cm ) sebanyak 4 buah
14
b. Timbanglah masing – masing irisan kentang dan beri tanda atau dicatat jangan sampai keliru c. Masukkan masing – masing 20 ml larutan aquadest, gula 0,25M; 0,5M dan 1M pada gelas I, II, III, dan IV d. Masukkan 1 potongan kentang ke dalam gelas I, II, III, dan IV e. Diamkan kira – kira 20 – 30 menit, kemudian ambil dengan pinset lalu ditimbang f. Catat perubahan berat kentang dal
V.
Pembahasan
VI.
Kesimpulan
15
LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM
:
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : TOTAL NILAI
NILAI RESPONSI
NILAI KEHADIRAN
NILAI AKTIVITAS
NILAI HJSP
CATATAN :
TANDA TANGAN MAHASISWA
ASISTEN
DOSEN
16
PERCOBAAN IV SISTEM OTOT I.
Uraian Umum Percobaan Otot rangka adalah organ yang terdiri dari jaringan otot rangka dan jaringan
ikat. Organ ini juga mengandung saraf dan pembuluh darah. Serabut otot rangka di dalam otot rangka berkontraksi (memendek) dan menyebabkan pergerakan kerangka atau kulit kita. Sinyal untuk kontraksi dibawa oleh neuron yang berada di masing-masing serabut otot rangka. Kita secara sadar mengendalikan kontraksi dari otot rangka, jadi kontraksi disebut sukarela.
II.
Daftar Pustaka
Pearce, E.C., 2011, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta. Allen, C. and Harper, V., 2009, Laboratory Manual for Anatomy and Physiology Third Edition, Wiley, Inc; USA. Kelly, Laurie, 2005, Essential of Human Physiology for Pharmacy, CRC Press; USA. Martini, F. H. and Nath, J. L., 2012, Fundamentals of Anatomy and Physiology Ninth Edition, Pearson Education : USA
III. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jaringan otot rangka 2. Mahasiswa mampu menjelaskan jaringan dan serabut otot rangka 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kontraksi otot rangka.
IV. Alat dan Bahan 1. Katak
5. Statif dan Klep
2. Larutan NaCl
6. Perangkat alat bedah
3. Kloroform
7. Papan bedah
4. Kapas
8. Tali
17
9. Kabel listrik 10. Batu baterai 9 volt 11. Paku panas 12. Es batu 13. Stopwatch 14. Cawan petri 15. Gelas kimia 16. Toples bius 17. Pipet 18. Penggaris
18
V.
Cara Kerja
1. Disiapkan toples bius yang sudah berisi kapas yang telah dilumuri kloroform secukupnya. 2. Katak dibius dengan memasukkannya toples bius dan ditunggu hingga tak sadarkan diri 3. Katak lalu diletakkan di papan bedah dan ditancapkan kaki katak dengan paku bedah. 4. Katak dikuliti dari bagian perut hingga ke bagian pangkal paha hingga terlihat garis selangkangannya. 5. Tungkai katak lalu dipotong di mulai dari persambungan pada pangkal pahanya. 6. Dikuliti tungkai kaki katak. 7. Pada bagian betis kedua ujung tendon diambil tanpa memotong bagian tendon. 8. Otot katak selama percobaan berlangsung secara berkesinambungan harus ditetesi larutan NaCl agar otot katak beserta jaringannya selalu dalam keadaan isotonis. 9. Katak diikat dengan tali dan digantungkan pada statif. 10. Diberikan rangsangan listrik dengan kabel yang telah dihubungkan ke baterai, dengan interval waktu 1 menit dan 30 detik secara kontinu, masing masing sebanyak 3 kali. Hal yang sama dilakukan menggunakan paku panas dan es batu. 11. Diperhatikan respon yang timbul dan dicatat panjang otot saat relaksasi dan kontraksi.
25
VI. Hasil Percobaan & Pembahasan No
Macam Stimulus
1
Listrik (30 detik)
2
Listrik (60 detik)
3
Paku panas
4
Es batu
Panjang Otot (cm) Relaksasi Kontraksi
Kondisi Otot Saat Kontraksi
26
VII. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan otot rangka? 2. Jelaskan fungsi dari otot rangka! 3. Jelaskan perbedaan atau persamaan otot rangka dengan otot yang lain! 4. Jelaskan bagaimana mekanisme kontraksi otot rangka! 5. Jodohkanlah istilah-istilah di bawah ini dengan bagian yang ditunjukkan pada gambar di halaman selanjutnya!
27
28
LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM
:
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : TOTAL NILAI
NILAI RESPONSI
NILAI KEHADIRAN
NILAI AKTIVITAS
NILAI HJSP
CATATAN :
TANDA TANGAN MAHASISWA
ASISTEN
DOSEN
29
PERCOBAAN VI SISTEM SKELETON I.
Uraian Umum Percobaan
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya (Mubin, 2013). Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Fungsinya diantaranya adalah untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, dan untuk bergerak ketika dikehendaki otot serta menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Jenis-jenis tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi : tulang pipa (Contohnya tulang paha), tulang pendek (Contohnya tulang pergelangan), tulang pipih (Contohnya tulang bahu), tulang tak beraturan (Contohnya tulang rahang) (Setiadi, 2007). Menrut Umadevi (2011) kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu, tulang, tulang rawan terkait dan sendi.
Tulang: Tulang merupakan bentuk yang sulit dan kaku jaringan ikat. Ini adalah beruang-ing berat organ tubuh manusia dan bertanggung jawab untuk hampir semua kekuatan kerangka manusia. Karena ini adalah daerah penelitian utama, dibahas secara terpisah.
Kartilago: Cartilage adalah jenis jaringan ikat terdiri dari sel-sel khusus yang dikenal sebagai kondrosit bersama dengan kolagen atau serat elastis kuning. Serat dan sel-sel yang tertanam dalam gel perusahaan seperti matriks kaya mucopolysaccharides. Tulang rawan tidak sesulit dan kaku seperti tulang. Hal ini jauh lebih fleksibel dan elastis. 30
Menurut Syarifuddin (2006) tulang diklasifikasikan menurut bentuknya terbagi atas: 1) Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan. 2) Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. 3) Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan. 4) Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek. 5) Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi persendian yang bersendian yang bersambungan dengan kartilago, ligament, atau tulang lainnya. Menurut Adhitama (2015) rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: a. Skeleton aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. b. Skeleton apendikular Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton aksial. Menurut Irawan (2013) secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). A. Rangka Aksial 1. Tengkorak. Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan
31
2. Tulang Belakang. Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari. 3. Hioid. Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah. 4. Tulang dada dan tulang rusuk. Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang. B. Rangka Apendikuler 1. Tulang Selangka. Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu. 2. Tulang Belikat. Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu. 3. Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta. Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan. 4. Tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas. 5. Kaki. Tulang apendikuler bagian bawah merupakan alat gerak bagian bawah). Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.
II. Tujuan Percobaan Tujuan dari praktikum ini adalah mengidentifikasi sistem rangka penyusun tubuh manusia.
32
III. Alat dan bahan 1. Alat a. Pulpen 2. Bahan a. Probandus b. Kertas c. Torso
IV. Prosedur Kerja 1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan 2. Mengamati torso 3. Menunjukkan bagian-bagian tulang pada torso 4. Menggambar rangka tersebut paada lembar pengamatan
1. Tengkorak Manusia Gambar Hasil Pengamatan
Gambar Pembanding
Sumber: www.pinterest.com Keterangan
:
33
1
a
2
b
3
c
4
d
5 6 7 8 9
2. Tulang Tengkorak Tampak Samping Gambar Hasil Pengamatan
Gambar Pembanding
Sumber: www.pinterest.com
34
Keterangan
:
A
L
B
M
C
N
D
O
E
P
F
Q
G
R
H
S
I
T
J
U
K
3. Tulang Badan Gambar Hasil Pengamatan
Gambar Pembanding
Sumber:www.pinterest.com
35
Keterangan
:
1
9
2
10
3
11
4
12
5
13
6
14
7
15
8
16
4. Tulang Anggota Gerak Atas Gambar Hasil Pengamatan
Gambar Pembanding
Sumber:www.pinterest.com
36
Keterangan
:
1 2 3 4 5 6
5. Tulang Anggota Gerak Bawah Gambar Hasil
Gambar Pembanding
Pengamatan
Sumber:www.pinterest.com
37
Keterangan
:
1 2 3 4 5 6 7
38
LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM
:
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN :
NILAI AKTIVITAS
NILAI LAPORAN
CATATAN :
TANDA TANGAN MAHASISWA
ASISTEN
DOSEN
39
FORM NILAI AKHIR Bersama dengan ini, kami dosen pengampu mata praktikum biomedis menyatakan, bahwa mahasiswa bersangkutan dengan Nama
:
NIM
:
Telah mengikuti semua praktikum dengan penilaian yang lengkap, sehingga kepadanya DIPERKENANKAN MENGIKUTI UJIAN
Samarinda, ……, …………….., 2019 Dosen Penanggung jawab
_________________________
Nilai Total Aktivitas
Nilai Total Laporan
_________________________
Nilai Ujian
Nilai Akhir
40