Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Sekolah Berbasis Standar Nasional Pendidikan
dan Jejaring Mutu Pendidikan
Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan Badan PSDMPK dan PMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
MATERI ARAHAN A
EVALUASI PEMENUHAN SNP Pemenuhan SNP Kesiapan Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
B
URGENSI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
C
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Sekolah Berbasis SNP & Jejaring Mutu Pendidikan Pergeseran Peran PPMP dan LPMP & Target Pembangunan ke Depan
A. EVALUASI PEMENUHAN SNP
Pemenuhan SNP
CAPAIAN PEMENUHAN SNP SD
SMP
STANDAR
NILAI
STANDAR
NILAI
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
5.05
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
4.95
STANDAR ISI
5.81
STANDAR ISI
7.21
STANDAR PROSES
5.49
STANDAR PROSES
5.50
STANDAR PENILAIAN
6.65
STANDAR PENILAIAN
6.76
STANDAR PTK
6.44
STANDAR PTK
6.49
STANDAR PENGELOLAAN
6.67
STANDAR PENGELOLAAN
6.75
5.94
RATA-RATA
6.22
SNP
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PENGELOLAAN
10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00
STANDAR PTK
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR ISI
STANDAR PENGELOLAAN
10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00
STANDAR ISI
STANDAR PROSES STANDAR PTK
STANDAR PROSES
STANDAR PENILAIAN STANDAR PENILAIAN
PENDEKATAN PENGELOMPOKAN SKL 10
> SNP MENUJU SNP 2
SNP
SKL : > 6,5 5 STD : < 6,5
SKL : > 9 5 STD : > 9
SKL : > 6,5 5 STD : > 6,5
STANDAR
5
MENUJU SNP 1
MENUJU SNP 3
SKL : < 6,5 5 STD : < 6,5
SKL : < 6,5 5 STD : > 6,5
BOBOT
Y
SKL
X1
ISI
20%
X2
PROSES
30%
X3
PENILAIAN
15%
X4
PTK
25%
X5
PENGELOLAAN
10%
KELOMPOK
5
10 5 STD
MENUJU SNP 1 MENUJU SNP 2 MENUJU SNP 3 SNP DI ATAS SNP
merupakan dua komponen terbesar yang berkontribusi terhadap capaian SKL
Y
X
Y < 65% ∑n.X/n < 65% Y > 65% ∑n.X/n < 65% Y < 65% ∑n.X/n > 65% Y > 65% ∑n.X/n > 65% Y > 85% ∑n.X/n > 85%
KELOMPOK CAPAIAN PEMENUHAN SNP SD
SMP
80000
14000
74624
70000
12000
60000
10000
50000
9800
8000
37845
40000
13255
6000
30000
4000
17020
20000 10000
2000
2547
334
0 MENUJU SNP 1
MENUJU SNP 2
2491
MENUJU SNP 3
SNP
DI ATAS SNP
220 MENUJU SNP 1
0.3%
MENUJU SNP 2
MENUJU SNP 1
SNP
DI ATAS SNP
MENUJU SNP 1
9.6%
MENUJU SNP 2 56.4%
MENUJU SNP 3
51.3%
38.0%
MENUJU SNP 2 MENUJU SNP 3
SNP
SNP
DI ATAS SNP
1.9%
MENUJU SNP 3
0.2%
12.9%
28.6%
54
0
DI ATAS SNP 0.9%
Sebagian besar Sekolah di Indonesia masih memiliki capaian “Menuju SNP 1” hanya kurang dari 15% SD dan SMP yang memiliki capaian SNP atau di atas SNP
CAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN SD Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif
7.46
Lulusan menunjukkan karakter
6.26
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
5.16
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
4.76
Prestasi siswa/lulusan
1.60
BAIK
BAIK SEKALI
-
2
4
6
8
0
2
4
6
8
10
SMP Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif
6.57
Lulusan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain)
5.61
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
4.96
Lulusan memiliki pengetahuan faktual dan konseptual
4.95
Prestasi siswa/lulusan
2.67
Proses Pembelajaran di Sekolah belum menjamin capaian kompetensi lulusan/siswa sesuai dengan SNP
10
CAPAIAN 5 PROSES DAN PENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN SD
BAIK BAIK SEKALI
SMP
BAIK BAIK SEKALI
Sekolah memiliki dokumen perencanaan yang…
8.07
Kepala sekolah melakukan supervisi kualitas…
8.02
Penilaian dilakukan dengan menerapkan…
7.97
Penilaian dilakukan dengan menerapkan…
8.12
Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan…
7.84
Kepala sekolah melakukan supervisi kualitas…
8.10 7.96
8.74
Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa
8.43
Sekolah memiliki dokumen perencanaan…
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin,…
7.27
Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan…
Pelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi…
7.23
Penilaian dilakukan secara holistik dan…
Guru menganalisis hasil penilaian utk…
7.12
Guru dan tenaga pendidikan profesional…
Guru dan tenaga pendidikan profesional…
7.10
Materi ajar sesuai dengan SKL (membentuk…
7.33
Materi ajar sesuai dengan SKL (membentuk…
7.05
Guru menganalisis hasil penilaian utk…
7.31
7.75 7.43
6.83
RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL…
Pelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi… 7.21 Proses Pembelajaran dan Penilaiaan Pendidikan oleh sekolah masih memiliki kinerja Materiajar sesuai dengan kurikulum nasional 6.73 PBM mengembangkan karakter jujur,… 7.21 Penilaian dilakukan secara holistik dan… rendah dan merupakan faktor yang6.44mempengaruhi capaian kompetensi lulusan/siswa RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL… 7.05 Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang…
6.42
Materiajar sesuai dengan kurikulum nasional
6.41
Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang…
6.89 6.60
6.14
Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas…
6.37
Semua guru dan komponen sekolah ikut…
5.99
Suasana akademik di sekolah mendukung…
6.21
PBM mengembangkan budaya dan…
5.99
Evaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan…
6.19
Semua guru dan komponen sekolah ikut…
6.05
Evaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan…
Guru dan kepala sekolah dapat dijadikan…
5.78
Suasana akademik di sekolah mendukung…
5.64
Penilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi…
5.60
4.39
-
2
4
3.13
PBM mengembangkan budaya dan…
2.88
Komite berkontribusi efektif terhadap…
3.09
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
4.43
Penilaian dilakukan sesuai dengan…
3.11
Komite berkontribusi efektif terhadap…
5.39
PBM dilakukan secara efisien dan efektif…
3.95
PBM mengembangkan kemampuan…
5.56
Guru dan kepala sekolah dapat dijadikan…
4.70
Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa
5.74
PBM mengembangkan kemampuan…
5.09
Kurikulum disusun secara logis dan sistematis PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk…
5.88
Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
2.87
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
6
8
10
-
2
4
6
8
10
CAPAIAN 5 PROSES DAN PENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN SD
BAIK
Di Yogyakarta Bali Gorontalo Dki Jakarta Jawa Barat Kepulauan Bangka Belitung Jawa Tengah Sumatera Barat Nusa Tenggara Barat Sulawesi Utara Banten Jawa Timur Riau Maluku Kepulauan Riau Sumatera Utara Aceh Sulawesi Tengah Maluku Utara Sulawesi Selatan Jambi Kalimantan Timur Sulawesi Tenggara Bengkulu Kalimantan Barat Lampung Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Papua Barat Papua Sulawesi Barat Kalimantan Tengah
BAIK SEKALI
6.52 6.34 6.20 6.17 6.16 6.12 6.07 6.05 6.05 6.05 6.04 6.02 5.96 5.92 5.91 5.79 5.74 5.73 5.72 5.69 5.66 5.65 5.64 5.62 5.57 5.57 5.54 5.53 Nasional (5,94) 5.48 5.42 5.39 5.26
0
2
4
6
8
10
SMP
BAIK BAIK SEKALI DI Yogyakarta Bali DKI Jakarta Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Barat Sumatera Barat Nusa Tenggara Barat Riau Kep. Bangka Belitung Gorontalo Sulawesi Utara Sumatera Utara Sulawesi Selatan Maluku Banten Sulawesi Tenggara Maluku Utara Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Kepulauan Riau Jambi Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Lampung Sulawesi Barat Sumatera Selatan Aceh Papua Barat Bengkulu Papua Kalimantan Tengah
6.76 6.69 6.58 6.44 6.41 6.39 6.34 6.31 6.22 6.19 6.17 6.15 6.14 6.11 6.11 6.09 6.06 5.99 5.97 5.96 5.94 5.94 5.92 5.90 5.87 5.86 5.84 Nasional (6,22) 5.83 5.79 5.71 5.64 5.57
s
0
2
4
6
8
10
Tidak terlalu signifikan rata-rata kualitas pemenuhan SNP di setiap provinsi
Rata-rata capain mutu pendidikan di Indonesia masih “sangat bervariasi dan berada dibawah Standar Nasional Pendidikan”. Perlu dilakukan “inovasi” dalam meningkatkan mutu yang “komprehensif” dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan
11
Kesiapan Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Sumber: Badan PSDMPK dan PMP, Diolah oleh Bappenas
• Nilai uji kompetensi guru berpendidikan S1 dan S2/S3 tidak terlalu jauh bedanya dengan yang berpendidikan lebih rendah. • Rata-rata nilai yang berpendidikan S2/S3 juga masih di kisaran angka 50.
50
40
30
20
10
0
SD
SLB
SMA
SMK
SMP
TK
• Guru yang sudah S1 dan S2/S3 sekalipun masih banyak yang nilainya sangat rendah isu komputerisasi menjadi tidak relevan 100
Nilai UKG
80
60
40
20
0 SD
SLB
SMA SM D3
SMK D1 S1
SMP D2 S2/S3
TK
Tidak tampak peningkatan nilai UKG pada guru yang baru disertifikasi dibanding guru-guru yang disertifikasi tahun-tahun sebelumnya 50
40
30
20
10
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
SMA
SMK
Nilai UKG guru-guru SMA dan SMK masih sangat rendah. Proporsi guru yang memperoleh nilai >=60 hanya sedikit, terlebih lagi yang memperoleh nilai >=80 SMA
SMK
Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Babel Kepri DKI Jabar Jateng Yogyakarta Jatim Banten Bali NTB NTT Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Pabar Papua
Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Babel Kepri DKI Jabar Jateng Yogyakarta Jatim Banten Bali NTB NTT Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Pabar Papua 0
.2 Nilai >=40
.4
.6
.8
Nilai >=60
Sumber: diolah dari data UKG 2012
1
Nilai>=80
0
.2 Nilai >=40
.4
.6 Nilai >=60
.8
1
Nilai >=80
Kemampuan guru saat ini masih membutuhkan dukungan langsung dari “tenaga-tenaga profesional, berkomitmen, dan peduli” untuk meningkatkan mutu pendidikan di setiap sekolah
17
B. URGENSI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan social engineering Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
19
Perkembangan PDB dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2004-2014 1,200.0
1,063.1
6.2 5.8
6.0
5.0 5.5
946.4
800.0
PDB (US$ Miliar)
6.0
4.6
846.2
5.0
878.2
4.0 709.5
600.0
3.0 510.8
400.0
538.8
432.2
2.0
364.4 200.0
257.0
285.8
Pertumbuhan Ekonomi (%)
1,000.0
6.2
6.0
5.7
7.0
6.5
6.3
1.0
-
0.0 2004
2005
2006
2007
2008
PDB (US$ Miliar)
2009
2010
2011
2012
Pertumbuhan Ekonomi (%)
2013
2014 *) 2014 : angka sasaran
Sumber : Menata Perubahan: Mewujudkan Indonesia yg sejahtera, demokratis dan berkeadilan, (Bappenas, 2013), dan Menko Perekonomian
20
Bonus Demografi: Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Jumlah Penduduk (000) 350 000
100.0 90.0
300 000 250 000
70.0 60.0
200 000
50.0 150 000
40.0 30.0
Window of opportunity
100 000 50 000
Dependency ratio
80.0
20.0 10.0
Penduduk
2035
2030
2025
2020
2015
2010
2005
2000
1995
1990
1985
1980
1975
1970
1965
1960
1955
0 1950
0
Dependency Ratio
Indonesian median age < 30 years (2012) Indonesia has the demographic window of opportunity while Asia is aging .... Catatan: Dependency ratio: Jumlah penduduk usia 65 thn ke atas + usia 0-14 thn / Jumlah penduduk usia 15-64 tahun Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013), dan United Nations (2013)
21
Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Strukutur Penduduk Indonesia Tahun 2010 75 +
3,853
70-74
3,376
60-69
Kelompok umur
50-59
Periode Bonus Demografi 2010-2035
Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045)
Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang
Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013 Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
10,808
20,026
45-54 tahun 40-49
30,730
35-44 tahun 30-39
20-29
10-19
0-9
38,501
41,529
43,724
45,972
Jumlah 2010-2015 Penduduk (juta) BPS, UNFPA Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia (Bappenas, 2013))
Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
22
Tahapan Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025
RPPNJP VISI 2025
INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF
PERIODE
2005-2009
TEMA
Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi
2010-2014 Penguatan Layanan
2015-2019
2020-2025
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
MASUKAN STAKEHOLDERS
1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama 2. Ekonomi 3. Iptek 4. Sarana dan Prasarana 5. Politik 6. Hankam 7. Hukum dan Aparatur 8. Wilayah dan Tata Ruang 9. SDA dan LH
Tantangan & Kendala
SDM
9 Bidang:
IPTEK
Background Study
EVALUASI RPJMN 2
SDA
Pengarusutamaan
DAYA SAING EKONOMI
Inclusive Development
*Sumber UU 17/2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025
Peningkatan mutu pendidikan “sangat
mendesak” dalam menciptakan generasi emas dalam mendukung peningkatan daya saing masyarakat menuju bangsa Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur
25
C. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Sekolah Berbasis SNP & Jejaring Mutu Pendidikan
UPAYA PENINGKATAN & PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KOMPETENSI LULUSAN Sikap
Pengetahuan
Ketrampilan
PENERAPAN KURIKULUM 2013
KONDISI SATUAN PENDIDIKAN SAAT INI
ISI
PROSES
PENILAIAN
SEKOLAH BERBASIS SNP & JEJARING MUTU PENDIDIKAN PTK PENINGKATAN KOMPETENSI PTK
SARPRAS
PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN UPAYA-UPAYA LAINNYA
SATUAN PENDIDIKAN DENGAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN YANG UNGGUL, BERSTANDAR , DAN BERBUDAYA MUTU SERTA MENJAMIN LULUSAN YANG BERKUALITAS
SEKOLAH BERBASIS SNP Tujuan: Mempercepat peningkatan mutu pendidikan melalui pengembangan sistem manajemen mutu yang dapat menjamin pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. BADAN PSDMPK-PMP
Kerjasama akan mendorong upaya peningkatan dan penjaminan mutu yang:
PPMP PERGURUAN TINGGI
LPMP
PEMDA (Pengawas)
• • • • •
Komprehensif Inovatif Berkomitmen Spesifik Didukung dengan tenaga profesional
SPMP-SEKOLAH AUDIT MUTU INTERNAL
MASALAH MUTU
PERBAIKAN MUTU
DAMPAK MUTU
TERUS MENERUS
BUDAYA MUTU
TAHAPAN PENGEMBANGAN BUDAYA MUTU PADA SEKOLAH BERBASIS SNP PHASE I
PHASE II
PHASE III
EXTERNALLY DRIVEN INTERNALLY DRIVEN 30%
50%
B
FOKUS:
U D A Y A
100%
M
U T U
TAHUN I:
TAHUN II :
TAHUN III:
KONSOLIDASI
IMPLEMENTASI
PENGUATAN
1. Desain Sekolah Model 2. Penetapan Sekolah 3. Pengembangan Program Kerja 4. Pengembangan Unit dan Dokumen Mutu
1. Pemenuhan mutu 2. Pendampingan pemenuhan mutu 3. Evaluasi Eksternal
1. Peningkatan Standar Mutu 2. Pemenuhan mutu 3. Pendampingan pemenuhan mutu 4. Evaluasi Eksternal
TAHUN IV:
PENGIMBASAN
1. Sosialisasi Implementasi Sekolah model 2. Pengimbasan pada sekolah di sekitarnya
JEJARING MUTU PENDIDIKAN (JMP) KOLABORASI PENGUATAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN YANG DIKEMBANGKAN DIANTARA SEKOLAH/ WILAYAH SASARAN DENGAN CARA BELAJAR BERSAMA MELALUI BERBAGI PENGALAMAN, PEMECAHAN MASALAH BERSAMA, PENYUSUNAN RENCANA MUTU BERSAMA, DAN PENGUATAN KEMAMPUAN SDM SEKOLAH
SATUAN PENDIDIKAN
ANTAR SATUAN PENDIDIKAN
ANTAR WILAYAH SEKOLAH SASARAN
FILOSOFI JMP: MUTU MILIK KITA BERSAMA
JEJARING MUTU PENDIDIKAN SP PROV 3
SP
SP LPMP BADAN
PEMDA LPTK
PROV 2
SP
SP PROV N SP
LPMP PEMDA
SP
LPTK koneksi pusat & daerah
SP
koneksi antar wilayah
PROV 1 SP
SP
koneksi LPMP,LPTK,PEMDA dan Sekolah koneksi antar sekolah
JEJARING MUTU BERBASIS TIK SP PROV 3
SP
SP LPMP PEMDA
VIRTUAL KNOWLEDGE CENTER
LPTK
PROV 2
SP
SP PROV N SP
LPMP PEMDA
SP
LPTK
SP
PROV 1 SP
SP
TIK sangat berperan dalam menjembatani komukasi antar pemangku kepentingan tanpa dibatasi oleh jarak, waktu, dan tempat
Pergeseran Peran PPMP dan LPMP Dan Target Pembangunan ke Depan
Pergeseran Peran PPMP dan LPMP PENYUSUNAN REGULASI & PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN
FASILITASI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
REGULASI PMP
AUDIT MUTU
PEMETAAN PEMENUHAN SNP (EDS)
SEKOLAH BERBASIS SNP JEJARING MUTU PENERAPAN KURIKULUM 2013
Sistem penjaminan mutu, peta capaian, permasalahan pendidikan & rekomendasi perbaikan mutu pendidikan
STANDARISASI PROSES PEMBELAJARAN & PENILAIAN PENDIDIKAN
Sekolah SNP & berbudaya mutu
TAHAPAN PENGEMBANGAN BUDAYA MUTU PADA SATUAN PENDIDIKAN PHASE I 2011-2015
PHASE II 2016-2020
PHASE III 2021-2025
EXTERNALLY DRIVEN
INTERNALLY DRIVEN 30%
50%
B U DA Y A
100%
M U T U
TARGET JANGKA MENENGAH SEKOLAH BERBASIS SNP PHASE I
PHASE II
PHASE III
EXTERNALLY DRIVEN INTERNALLY DRIVEN 30%
50%
B
U D A Y A
100%
M
U T U
2013
2014
2015
2016
Terbentuknya sekolah berbasis SNP
Terbentuknya jejaring mutu di Seluruh provinsi
Terbentuknya jejaring mutu di Seluruh kab/kota
Terbentuknya jejaring mutu di Setiap Kecamatan untuk SD & SMP
40 SD/SMP di 9 Kab/kota dan 17 SMA/SMK di 17 kab/kota = 57 sekolah
1 provinsi memiliki di 3 kab/kota (@ 4 sekolah/kab) = 57 sekolah + 396 sekolah
@ 4 sekolah/kab = 2.000 sekolah
12.000 SD/SMP di 6000 kecamatan dan 1000 SMA/SMK di seluruh kab/kota
TERIMA KASIH