PENGUJIAN PADA SIKLUS PENGELUARAN PENGUJIAN PENGENDALIAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI AUDITING 2
Dosen Pengampu : Linawati, M. Si. Disusun Oleh kelompok 5 Kelas 3D : Sandra Rusdiana Sukmawati (14.1.02.01.0002) Griselda Indah Wardhani (14.1.02.01.0153) Ana Fika Khoirunisa (14.1.02.01.0171)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat danhidyahNya kepada kita semua sehingga makalah yang berjudul “Pengujian Pada Siklus PengeluaranPengujian Pengendalian ” ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Walaupun saya sadar bahwa makalah masih jauh apa yang menjadi harapan dari pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah semangat, bukan sebuah kesalahan jika saya mengucapkan kata syukur. Kesalahan dalam makalah ini jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja melainkan karena khilafan dan kelupaan. Dari kesemua kelemahan tersebut kirannya dapat dimaklumi. Dan ucapan terimakasih kepada : 1. Ibu. Linawati, M.Si. Selaku dosen serta pembimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini 2. Teman teman yang telah membantu kami dalam terselasinya makalah kami dengan tepat waktunya. Demikian, harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula, amin.
Kediri, 20 Maret 2017
Penyusun
Audit Sampling | 2
DAFTAR ISI PENGUJIAN PADA SIKLUS PENGELUARAN .................................................................... 1 PENGUJIAN PENGENDALIAN .......................................................................................... 1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI ........................................................................................ 1 AUDITING 2 ............................................................................................................................ 1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI ........................................................................................ 1 KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2 Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat danhidyahNya kepada kita semua sehingga makalah yang berjudul “Pengujian Pada Siklus PengeluaranPengujian Pengendalian ” ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Walaupun saya sadar bahwa makalah masih jauh apa yang menjadi harapan dari pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah semangat, bukan sebuah kesalahan jika saya mengucapkan kata syukur. Kesalahan dalam makalah ini jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja melainkan karena khilafan dan kelupaan. Dari kesemua kelemahan tersebut kirannya dapat dimaklumi...................................................................... 2DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... 3 BAB I......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4 1.1
LATAR BELAKANG ................................................................................................... 4
1.2
RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN........................................................................................................................ 5 2.1 SIKLUS PENGELUARAN ........................................................................................... 5 2.2
TUJUAN AUDIT SIKLUS PENGELUARAN .......................................................... 6
2.4 MENGGUNAKAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI KLIEN ....................................................................... 11 2.6 CONTOH SISTEM UNTUK TRANSAKSI PENGELUARAN KAS ......................... 14 BAB III .................................................................................................................................... 16 PENUTUP ............................................................................................................................... 16 3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................ 16
Audit Sampling | 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam materi pemerikasaan akuntansi atau auditing 2 ini , setelah materi pengujian terhadap siklus pendapatan adalah materi pengujian siklus pengeluaran yaitu pada pengujuan pengendalian. Siklus Pengeluaran mencakup aktivitas atau transaksi bisnis yang berhubungan dengan pembelian barang dan jasa dari pemasok,dan pengeluaran kas untuk membayar pembelian.Siklus ini dapat diselenggarakan secara manual atau dengan menggunakan komputer. Untuk masing-masing subsistem juga dilengkapi dengan serangkaian aktivitas (prosedur) pengendalian, yaitu otorisasi transaksi oleh pejabat yang berwenang, pengamanan terhadap aktiva dan catatan, pemisahan fungsi atau tugas yaitu antara fungsi otorisasi, fungsi penyimpanan aktifa, dan fungsi pencatatan transaksi. Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai kewajaran pertanggungjawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang terjun dalam profesi akuntan publik mampu menghasilakn jasa yang menjadikan masyarakat keuangan dapat memperoleh informasi keuangan yang andal. Informasi keuangan yang andal bagi masyarakat keaungan dalam mengambil keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan uraian-uraian diatas, maka diperlukan perancangan program audit terhadap siklus kegiatan perusahaan. Pengujian pengendalian ditujukan oleh akuntan publik untuk menguji efektivitas pengendalian dengan kliennya. Pengujian pengendalian disesuaikan dengan penggolongan siklus kegiatan perusahaan. Pada kesempatan kali ini, hal yang akan dibahas ialah mengenai materi tentang audit terhadap siklus pengeluaran: pengujian pengendalian 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa
konsep
Audit Sampling | 4
BAB II PEMBAHASAN 2.1 SIKLUS PENGELUARAN DEFINISI DAN TUJUAN SIKLUS PENDAPATAN Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu 1 tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi 2: yang hanya menghasilkan manfaat 1 tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari 1 tahun (aktiva tidak berwujud). Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari: 1). Transaksi pembelian, 2). Transaksi pengeluaran kas. Meskipun transaksi penggajian dan pengupahan dan transaksi pembelian surat berharga merupakan transaksi pemerolehan barang dan jasa, namun untuk kepentingan pembahasan metodologi auditing ini, kedua transaksi tersebut dibahas terpisah dari pembahasan audit terhadap siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi berikut ini: A.
Sistem Pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini. 1. Prosedur permintaan pembelian 2. Prosedur order pembelian 3. Prosedur penerimaan barang 4. Prosedur penyimpanan barang 5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 6. Prosedur pencatatan utang
B.
Sistem Pengeluaran Kas, yang terdiri dari prosedur berikut ini. 1. Prosedur pembayaran bukti kas keluar 2. Prosedur pencatatan pengeluaran kas
Audit Sampling | 5
2.2
TUJUAN AUDIT SIKLUS PENGELUARAN
Manajemen akan menetapkan asersi implisit atau eksplisit tentang transaksi dan saldo siklus pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan. Asersi-asersi ini mendefinisikan tujuan audit spesifik dari program audit siklus pengeluaran. Kebanyakan audit atas siklus pengeluaran mencakup tujuan-tujuan utama tersebut, tetapi tidak dimaksudkan untuk membahas semua situasi yang dihadapi klien. Untuk mencapai tujuan audit spesifik tersebut, auditor menggunakan bagian dari metode perencanaan dan pengujian audit.
Tujuan Audit Spesifik Untuk Siklus Pengeluaran Kelompok Kategori
Transaksi
Asersi
Atau Saldo
Eksistensi atau
Transaksi
Mencatat pembelian barang, jasa, dan aktiva produktif yang diterima selama periode berjalan (EO1).
Saldo
Mencatat transaksi pengeluaran kas yang dilakukan selama periode berjalan kepada pemasok dan kreditor (E02). Mencatat hutang usaha yang mencerminkan jumlah hutang perusahaan per tanggal neraca (E03). Semua pembelian (Cl) dan pengeluaran kas (C2) yang dilakukan selama periode beijalan telah dicatat.
Kejadian
Kelengkapan
Tujuan Audit Spesifik
Transaksi
Saldo
Hutang usaha meliputi semua jumlah yang temtang kepada pemasok barang dan jasa per tanggal neraca
Hak dan
Transaksi
Kewajiban Saldo
Penilaian atau
Transaksi
Alokasi
Saldo
(C3). Perusahaan bertanggung jawab atas hutang yang berasal dan pencatatan transaksi pembelian (Ri). Hutang usaha merupakan kewajiban perusahaan per tanggal neraca (R2). Semua transaksi pembelian (VAI) dan pengeluaran kas (VA2) telah dinilai dengan menggunakan GAAP dan dijurnal, diikhtisarkan, serta diposting dengan benar. Hutang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar (VA3). Saldo beban yang berkaitan telah sesuai dengan GAAP (VA4). Audit Sampling | 6
Penyajian dan
Transaksi
Pengungkapan
Saldo
Rincian pembelian (PD1) dan pengeluaran kas (PD2) mendukung penyajiannya dalam laporan keuangan termasuk kiasifikasi dan pengungkapannya yang berkaitan. Hutang usaha (PD3) dan beban terkait (PD4) telah diidentifikasi dan dikiasifikasikan dengan benar dalam laporan keuangan. Pengungkapan yang memadai yang telah dibuat berkaitan dengan komitmen, kewajiban kontinjen, dan penjaminan serta hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PD5).
Audit Sampling | 7
2.3 PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN 1) Fungsi Terkait Perancangan Program Audit Untuk Pengujian PengendalianTransaksi Pembelian
Nama Fungsi
Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi gudang
Bagian gudang
2. Fungsi pembelian
Bagian pembelian
3. Fungsi penerimaan barang
Bagian penerimaan barang
4. Fungsi pencatatan utang
Bagian utang
5. Fungsi akuntansi biaya
Bagian akuntansi biaya
6. Fungsi akuntansi umum
Bagian akuntansi umum
7. Fungsi penerima kas
Bagian kasa
Uraian: a. Fungsi Gudang Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi sediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang diterima oleh fungsi penerimaan. b. Fungsi Pembelian Fungsi ini bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. c. Fungsi Penerimaan Barang Fungsi ini bertanggung jawab untuk.melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitaas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. d. Fungsi Pencatatan Utang Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian kedalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan buku pembantu utang sebagai buku pembantu utang.
Audit Sampling | 8
e. Fungsi Akuntansi Biaya Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat sediaan dan aktiva tetap. Dan bertanggung jawabuntuk mencatat kos sediaan barang yang dibeli kedalam buku pembantu sediaan. f. Fungsi Akuntansi Umum Fungsi ini bertanggung jawab mencatat transaksi pembelian dan dalam jurnal pembelian, dan transaksi retur pembelian dalam jurnal umum. g. Fungsi Penerima Kas Fungsi ini bertanggung jawab menerima kas yang berasal dari transaksi pembelian.
Catatan akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatatat transaksi pembelian adl a. Register bukti kas keluar b. Jurnal pembelian c. Buku pembantu utang d. Buku pembantu sediaan
2) Fungsi Terkait Perancangan Program Audit untuk Pengujian PengendalianTransaksi Pengeluaran Kas
Nama Fungsi 1. Fungsi
Unit Organisasi Pemegang Fungsi yang
memerlukan Bagian pemasaran atau bagian-bagian
pengeluaran kas
lain.
2. Fungsi pencatatan utang
Bagian utang
3. Fungsi keuangan
Bagian kasa
4. Fungsi akuntansi biaya
Bagian akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum
Bagian akuntansi umum
6. Fungsi audit intern
Bagian audit intern
7. Fungsi penerima kas
Bagian kasa
Audit Sampling | 9
Uraian: a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas Fungsi ini bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatat utang. b. Fungsi pencatatan utang Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. c. Fungsi keuangan Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur. d. Fungsi akuntansi biaya Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan sediaan e. Fungsi akuntansi umum Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. f. Fungsi audit intern Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocokkan hasil penghitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar).
Catatan akuntansi Catatan akuntasi yang digunakan dlm sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu : a. Register cek b. Buku besar
Audit Sampling | 10
2.4 MENGGUNAKAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI KLIEN Pemahaman atas pemicu ekonomi dalam siklus pengeluaran biasanya sangat penting untuk mengaudit perusahaan manufaktur, pedagang besar, dan perusahaan eceran. Bagi beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri jasa, hutang usaha mungkin tidak memiliki peran yang signifikan dan resiko terjadinya salah saji yang material tidaklah besar. pemahanan tentang bisnis dan industri akan membantu salam memahami resiko bisnis klien. selain itu, pemahanan ini juga akan membantu auditor dalam membuat pertimbangan tentang : o Materialitas Siklus pengeluaran merupakan proses inti bagi banyak industri dan mencerminkan jumlah seta volume transaksi dalam siklus ini dimana resiko terjadinya salah saji yang material adalah tinggi. Pengalokasian materialitas ke akun – akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi sesuai dengan pertimbangannya. Pentingnya siklus pengeluaran ini juga bisa bervariasi menurut jenis usaha yang dijalankan. Satu industri dapat memproses transaksi bernilai millyaran dollar selama suatu siklus operasi, sementara yang lainnya mungkin lebih kecil. Sistem akuntansi yang terkomputerisasi harus mampu memilah pengeluaran menurut kelompok beban dan besarnya transaksi, serta memudahkan perhitungan observasi, jumlah total dan rata – ratanya. o Resiko Inheren Dalam menilai resiko inherenuntuk aseri – asersi siklus pengeluara, auditor harus mempertimbangkan faktor – faktor yang penting yang bisa mempengaruhi asersi – asersi diseluruh laporan keuanga, serta faktor – faktor yang hanya berkaitan dengan asersi spesifik dalam siklus pengeluaran . Siklus pengeluaran cenderung menanggung resiko kecurangan yang dilakukan karyawan melalui pengeluaran kas yang tidak diotorisasi. Faktor – faktor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji dala asersi siklus pengeluaran mencangkup berikut ini : · volume transaksi dalam siklus ini biasanya tinggi. · Pembelian dan pengeluaran kas biasa dilakukan tanpa otorisasi · Pembelian aktiva dapat diselewengkan · Pembayaran atas faktur penjual mungkin dilakukan dua kali · Masalah akuntansi yang tidak tepat mungkin terjadi berkaitan dengan al – hal seperti apakah biaya harus dibebankan atau dikapitalisasi. o Resiko Prosedur Analitis Pengujian analitis merupakan hal yang efektif dalam mengidentifikasi akun – akun siklus pengeluaran yang mengandung salah saji. Resiko prosedur analitis merupakan unsur siklus deteksi bahwa prosedur analitis tersebut akan gagal mendeteksi kekeliruan yang material. Prosedur analitis yang hanya berfokus pada pembelian dan hutang usaha akan memberikan informasi yang sangat dapat diandalkan. Apabila perusahaan sedang berkembang, maka merupakan hal yang biasa untuk memperkirakan pembelian, persediaan dan hutang tumbuh pada tingkat yang konsisten.
Audit Sampling | 11
•
MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL
1.
Lingkungan pengendalian Faktor lingkungan pengendalian seperti integritas dan nilai etis menjadi sangat penting dalam siklus pengeluaran. Agen pembelian mungkin mendapat tekanan dari penjual yang ingin, termasuk menawarkan “ pembayaran kembali” melakukan transaksi bisnis yang lebih besar dengan pemasok tersebut. Pemahaman tentang bagaimana manajemen bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya perusahaan merupakan hal yang berguna untu menentukan : · Laporan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja riview perusahaan · Seberapa sering dan seberapa cepat laporan manajemen di riview · Keputusan yang didasarkan atas lapotan itu · Kebijakan perusahaan untuk menindaklanjuti masalah yang berasal dari laporan utama
2.
Penilaian Resiko Manajemen Penilaia resiko manajmen yang berkaitan dengan aktivitas siklus pengeluaran meliputi pertimbangan atas hal – hal berikut : · kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian · kontijensi yang berkaitan dengan komitmen pembelian · terus terjadinya pelengkapan yang penting dan stabilitas pemasok yang penting · pengaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan · atensi perusahaan terhadap resiko terjadinya pembayaran berganda · atensi perusahaan terhadap resiko kecurangan yang dilakukan leh pegawai.
3.
Informasi Dan Komunikasi ( Sistem Akuntansi) Pemahaman atas sitem akuntansi memrlukan pengetahuan tenta ng metode pemprosesan data dan dokumen serta catatan penting yang digunakan dalam peprosesan transaksi siklus pengeluaran. Informasi penting yang harus dipahami auditor meliputi : · bagaimana pembelian, pembayaran, dan retur diawali · bagaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang dan jasa diterima atau barang dikembalikan · catatan akuntansi, dokumen, akun, dan file komputer apa yang digunakan dalam akuntansi untuk beerbagai tahapan dari setiap siklus pembelian · proses yang mengawali terjadinyapembayran atas barang dan jasa
4.
pemantauan bebrapa jenis aktiva pemantauan secara terus – menerus atau periodik dalam komponen ini apat memberikan manajemen informasi tentang keefektifan komponen pengendalian internal lainnya dala mengurangi resiko salah saji yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pengeluaran. Aktivitas pemantauna yang mengharuskan auditor mendapatkan pengetahuan, apabila berlaku, mencangkup : (1) umpan balik yang terus menerus dari pesok perusahaan menyangkut setiap masalah pembayaran atau masalah pengiriman dimasa depan, (2) komunikasi auditor eksternal tentang kondis yang dapat dilaporkan atau kelemahan yang material atas pengendalian internal yang relevan, yang ditemukan selama audit sebelumya, dan (3) penilaian periodik oleh auditor internal tentang kebiajakan serta prosedur pengendalian yang berhubungan dengan siklus pengeluran.
5.
Penilaian Awal atas Resiko Pengendalian Audit Sampling | 12
Berdasarkan infornasi dari pemahaman semata, penilaian awal auditor atas pengendalian haruslah maksimum. Auditor dapat melaksanakan beberapa pengujian pengendalian secara berbarengan dengan prosedur untuk mendapatkan pemahaman yang diperlukan. Untuk asersi siklus pengeluaran dimana auditor tidak merencanakan untuk menilai resiko pengendalian pada tingkat yang rendah, auditor harus mempunyai pengetahuan yang dibutuhkanguna mengidentifikasi jenis – jenis salah saji potensial yang dapat teerjadi dan melangkah ke tahap perancangan pengujian substantif.
2.5 JENIS AKUN YANG MEMPENGARUHI AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas. Transaksi pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening sebagai berikut : 1. Persediaan 2. Persediaan bahan baku 3. Biaya dibayar dimuka 4. Plant asset 5. Asset lain-lain (missal : aktiva tak berwujud) 6. Kembalian pembelian 7. Potongan pembelian 8. Berbagai jenis biaya 9. Utang dagang 10. Kas
Audit Sampling | 13
2.6 CONTOH SISTEM UNTUK TRANSAKSI PENGELUARAN KAS Setiap hari computer menghasilkan laporan tentang voucher-voucher yang jatuh tempo. Kontroler mereview laporan tersebut menilai posisi kas perusahaan. Asisten di kantor kontroler memasukkan voucher yang harus dibayar dan program pengeluaran kas beserta masing-masing transaksi ke pengendalian terprogram,dan membuat cek berdasarkan informasi dalam file induk utang dagang. Program memasukkan data pembayaran ke file transaksi pengeluaran kas,melakukan penjumlahan run-to-run dan menghasilkan ikhtisar cek yang dibandingkan dengan total bacth yang dibuat di utang dagang. Program ini juga menghasilkan jurnal pengeluaran kas dan ikhtisar buku besar yang menunjukan total yang telah dibukukan ke rekening-rekening buku besar.
2.7
PEROLEHAN PEMAHAMAN PENGENDALIAN
DAN
PENILAIAN
RISIKO
Pengujian pengendalian diperlukan untuk menentukan efektivitas pengendalian intern. Sifat dan luas pengujian akan berbanding terbalik dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor. Penetapan tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah akan membutuhkan lebih banyak bukti kompeten tentang efektivitas pengoprasian pengendalian intern. Bukti mengenai efektivitas pengendalian intern bisa diperoleh ketika auditor sedang mempelajari pengendalian atau dengan cara melakukan pengujian pengendalian tertentu. Apabila auditor akan mengandalkan pada prosedur pengendalian terprogram untuk mendukung penetapan risiko pengendalian yang rendah maka ia biasanya akan menguji efektivitas pengendalian umum dan menguji efektivitas prosedur-prosedur tindak lanjut manual. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu, auditor perlu memilikipemahaman yang cukup agar mampu mengidentifikasi jenis-jenis salah saji yang potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material.Sama halnya dengan keempat komponen pengendalian internal lainnya, pemahaman tentang aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan transaksi pembelian terutama diperoleh melalui pengalaman sebelumnya dengan klien, Tanya jawab, observasi, dan inspeksi dokumen. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh melalui pemahaman atas bagian-bagian yang relevan dari kelima komponen pengendalian intern dan pengujian pengendalian yang bersangkutan , auditor membuat penetapan akhir risiko pengendalian untuk setiap asersi signifikan dan mendokumentasikan penetapan tersebut. Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat sedang atau tinggi, maka ia dapat menggunakan pengetahuan tentang keefektifan pengendalian yang diperolehnya ketika memahami pengendalian internal. Auditor juga dapat menguji keefektivan pengendalian manajemen seperti pengendalian anggaran dan review manajemen atas transaksi yang menjadi tanggung jawabnya.
Audit Sampling | 14
Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat rendah, maka ia harus: a. Menguji keefektifan pengendalian umum; b. Menggunakan teknik audit berbantuan komputer (CAATs) untuk mengevaluasi keefektifan pengendalian terprogram; c. Menguji keefektifan prosedur untuk menindaklanjuti pengecualian yang diidentifikasi oleh pengendalian terprogram. Beberapa pengujian pengendalian dapat dilakukan secara berbarengan dengan perolehan pemahaman pada tahap perencanaan audit. Sifat dan luas pengujian pengendalian akan bervariasi secara terbalik dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor. Penilaian risiko pengendalian yang rendah akan membutuhkan bukti yang lebih kompeten daripada penilaian risiko pengendalian yang lebih tinggi.
Audit Sampling | 15
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Siklus pengeluaran terdiri dari 2 transaksi utama, yaitu transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas. Dalam melakukan pengauditan atas kelas transaksi dan jumlah akun, perlu diperhatikan kategori asersinya yang terdiri dari: existence or occurance (keberadaan atau keterjadian), completeness (kelengkapan), right and obligations (hak dan kewajiban),, valuation or allocation (penilaian atau alokasi) dan presentation and disclosure (penyajian dan pengungkapan). Dalam melakukan aktivitas kontrol pada transaksi pembelian, harus melakukan pertimbangan penaksiran atas risiko kontrol terhadap fungsi: permintaan barang dan jasa, penyiapan permintaan pembelian, penerimaan barang, penyimpanan barang sebagai persediaan, penyiapan voucher pembayaran dan pencatatan utang. Hal ini dilakukan untuk menentukan adanya salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan dan pengujian pengendalian yang dapat dilaksanakan. Sedangkan untuk aktivitas kontrol pada transaksi pengeluaran kas, pertimbangan penaksiran atas risiko kontrol yang harus dilakukan adalah terhadap fungsi : pembayaran utang dan pencatatan pengeluran kas. Pada penyusunan program audit, baik untuk transaksi pembelian maupun transaksi pengeluaran kas, harus berdasarkan asersi yang dituju, yaitu: keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.
Audit Sampling | 16
Audit Sampling | 17
Audit Sampling | 18